BAB ,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana pengembang sumber daya manusia
dengan kualitas dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan mempunyai
peranan yang sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Banyak
kajian menyatakan tentang besarnya suatu bangsa dikarenakan
pendidikan. Pendidikan akan berjalan dengan baik apabila semua unsur
dalam organisasi terutama sumber daya manusia dapat bekerjasama dan
terlibat lebih aktif. Kuatnya hubungan antara pendidikan dan sumber daya
manusia dapat berpengaruh dalam proses mengembangkan dan
memfasilitasi perubahan pendidikan yang merata, bermutu, dan relevan
dengan kebutuhan masyarakat. Untuk itu agar tercapainya tujuan
organisasi maupun perusahaan sangat membutuhkan peran serta manusia.
Dengan demikian pegawai dituntut lebih serius dan bertanggung jawab
dalam menjalankan tugas.
Dinas pendidikan Kabupaten Banyumas sebagai satuan kerja
perangkat daerah Kabupaten Banyumas yang terletak di Jl. Perintis
Kemerdekaan No.75 Purwokerto. Jumlah pegawai dinas pendidikan terdiri
dari 135 pegawai PNS, 8 pegawai honorer, dan 12 tenaga kontrak. dinas
pendidikan mempunyai tugas pokok sebagai sarana dalam
dan juga mensukseskan visi dan misi dalam organisasi yang harus tercapai
sesuai dengan target agenda. Adapun agenda yang telah direncanakan pada
tahun ini yakni: (1). Program tunjangan ke guru honorer, (2). Bantuan
pendidikan untuk guru yang melanjutkan ke S1, (3) Dapodik (data pokok
pendidik ), (4) Padamu negri (5) pelaksanaan kurikulum 2013 (6) dana
BOS (7) Pelegalisiran Ijasah. Diharapkan dengan adanya program tersebut
dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat
meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi. Penilaian produktivitas
kerja pegawai dilihat dari waktu penyelasaian tugas. Semua tugas yang
harus terselesaikan dalam ukuran waktu triwulan.
Untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai, pemerintah
daerah kabupaten Banyumas membekali pegawai melalui pendidikan dan
pelatihan seperti adanya bekal motivasi dari diri sendiri maupun karena
dorongan orang lain, menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, dan
juga adanya kompensasi, agar pegawai lebih bersemangat dalam
menjalankan tugasnya. Dengan adanya proses tersebut, pegawai dapat
lebih memaksimalkan dalam menjalankan tugasnya.
Produktivitas kerja sebelumnya telah diteliti oleh beberapa peneliti,
yang menghasilkan variabel-variabel yang mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap produktivitas kerja yaitu pemberian kompensasi
(Yunus Handoko, 2010), pelatihan, disiplin kerja, motivasi (Afni Fuanida,
(Riyan Trihadi, 2013), kepemimpinan, motivasi, komunikasi, kedisiplinan
kerja, pendidikan dan latihan (Dewi Puji Astuti, 2009).
Menurut Wibowo (2007) Produktivitas adalah hubungan antara
keluaran atau hasil organisasi dengan masukan yang di perlukan. Menurut
Nawawi (1990) pengertian produktivitas adalah perbandingan terbaik
antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber kerja yang
digunakan (input). Produktivitas kerja dikatakan baik apabila karyawan
dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Gambaran produktivitas kerja pada dinas pendidikan adalah
pegawai menjalankan tugas dan fungsi pokok demi meningkatkan
pendidikan masyarakat, dan menjaga pelayanan umum bidang pendidikan
secara merata. Agar produktivitas kerja dapat tercapai, seorang pegawai
diharapkan memiliki motivasi kerja yang timbul dari diri sendiri maupun
orang lain.
Usaha dalam mencapai tujuan organisasi pegawai perlu memahami
motivasi dalam bekerja, terutama untuk pegawai yang merasa dirinya
dalam penekanan dalam motivasi kerja. Motivasi yang timbul dari
dorongan diri sendiri pasti akan mampu mencapai kepuasan dalam
menyelesaikan kerjaanya.
Hodges dan Luthans (dalam Handoko, 2005) menyatakan bahwa
motivasi kerja merupakan proses psikologis melalui keinginan yang belum
terpuaskan, yang diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan, insentif.
keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
Gambaran motivasi pegawai pada dinas pendidikan dapat dilihat dari
keuletan pegawai dalam bekerja, kedisplinan waktu dalam menyelesaikan
tugas ditentukan dan juga dilihat dari tingkat kehadiran pegawai.
Penelitian Rini Rahmawati (2010), mengenai pengaruh motivasi
terhadap produktivitas kerja karyawan, menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi dengan produktivitas kerja
pegawai. Penelitian tersebut dilakukan pada PT. Permodalan Nasional
Madani Banjarmasin.
Faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah
kompensasi. Kompensasi merupakan suatu hal yang penting yang harus
diperhatikan oleh sebuah organisasi atau perusahaan guna untuk
memenuhi kesejahteraan karyawaan dalam pengabdiannya terhadap
organisasi sehingga organisasi dapat terus maju. Menurut Handoko
(2000), kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena
besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka
diantara karyawan itu sendiri, keluarga, dan masyarakat. Akan tetapi,
bila kompensasi yang diberikan tidak memadai atau kurang tepat maka
produktivitas kerja karyawan akan dapat menurun.
Gambaran kompensasi pada Dinas Pendidikan adalah kompensasi
yang diterima pegawai berupa financial maupun non financial. Besar
golongan. Kompensasi lainnya berupa infentif, bonus, tunjangan
kesehatan, taspen, cuti kerja, sedangkan yang non financial berupa
fasilitas.
Penelitian Ezky Tiyasiningsih (2012) dengan judul pengaruh
kepemimpinan, kompensasi dan komitmen organisasi terhadap
produktivitas kerja karyawan, menyebutkan bahwa kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai. Penelitian
tersebut dilakukan pada PDAM Tirta Siak Pekanbaru.
Lingkungan kerja merupakan suatu hal yang penting untuk
melakukan kegiatan. Untuk menghasikan hasil kerja yang baik dibutuhkan
lingkungan kerja yang nyaman. Menurut Nitisemito (2004), lingkungan
kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
Apabila lingkungan kerja disekitar tidak baik pasti akan mempengaruhi
kinerja pegawai, apalagi pada instansi pemerintahan lingkungan kerja
harus sangat diperhatikan demi kenyaman pegawai dan pengunjung yang
datang.
Gambaran lingkungan kerja pada dinas pendidikan adalah
menjalin hubungan yang baik antar pegawai diantaranya seperti kegiatan
olahraga, family gathering, dan terdapat ruang komputer dalam satu ruang
untuk mempermudah dalam bekerja. Penelitian Rina Damayanti (2012)
mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
produktivitas kerja. Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Knalpot
Diesel Timbul Jaya Ngunut Tulungagung.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian Ari
Purwaningsih (2012), dengan menggunakan variabel kompensasi dan
lingkungan kerja. Penelitian tersebut menghasilkan nilai adjusted R Square
(R2) 63,6% sedangkan sisanya yaitu 36,4% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah pada objek, waktu, dan variabel penelitian,
sampel. Penelitian sebelumnya diadakan di PT. Matec Semarang dengan
menggunakan variabel kompensasi dan lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini dilaksanakan pada dinas
pendidikan kabupaten Banyumas dengan menambah satu variabel
independent yaitu motivasi intrinsik dan diharapkan dapat meningkatkan
nilai R2.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini mengambil
judul “PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK, KOMPENSASI,
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS ”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah motivasi intrinsik berpengaruh positif terhadap produktivitas
2. Apakah kompensasi berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja
pegawai dinas pendidikan Kabupaten Banyumas.
3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas
kerja pegawai dinas pendidikan Kabupaten Banyumas.
4. Apakah motivasi intrinsik, kompensasi, dan lingkungan kerja
berpengaruh positif secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja
pegawai dinas pendidikan Kabupaten Banyumas.
C. Pembatasan Masalah
1. Responden adalah pegawai PNS dinas pendidikan Kabupaten
Banyumas.
2. Penelitian ini dibatasi pada variabel (X1) motivasi intrinsik
(pengakuan, pekerjaan itu sendiiri, tanggung jawab, pengembangan
potensi individu, pencapaian), variabel (X2) kompensasi (uang
lembur, tunjungan, bahan seragam, darma wisata), variabel (X3)
lingkungan kerja (ruangan kerja yang nyaman,fasilitas, hubungan
antar pegawai yang baik). Variabel (Y) produktivitas kerja.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi intrinsik terhadap
produktivitas kerja pegawai pada dinas pendidikan Kabupaten
b. Untuk mengetahui pengaruh antara kompensasi terhadap produktivitas
kerja pegawai pada dinas pendidikan Kabupaten Banyumas.
c. Untuk mengetahui pengaruh antara lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja pegawai pada dinas pendidikan Kabupaten
Banyumas.
d. Untuk mengetahui pengaruh secara silmutan antara motivasi intrinsik,
komunikasi, lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai
pada dinas pendidikan Kabupaten Banyumas.
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran.
a. Bagi Instansi
Memberikan masukan kepada karyawan tentang pengaruh motivasi
intrinsik, kompensasi, dan lingkungan kerja terhadap produktivitas
kerja pegawai pada dinas pendidikan kabupaten Banyumas.
b. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama studi di
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan
merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
c. Bagi Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur khususnya
motivasi intrinsik, kompensasi, dan lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja pegawai pada dinas pendidikan Kabupaten
Banyumas.
d. Bagi Pegawai
Hasil penelitian ini memberikan manfaat untuk membantu
pemahaman karyawan dalam pengaruh produktivitas kerja pegawai
dengan pengaruh antara motivasi intrinsik, kompensasi, dan
lingkungan kerja, sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan