DAN IJARAH
(STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK.)
Melyna Primadhani1, Rizky Luxianto, S.E., M.M.2
Program Studi Ekstensi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Abstrak
Skripsi ini membahas tentang variabel-variabel yang memiliki pengaruh terhadap margin pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan ijarah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Penelitian ini menggunakan data time series dengan rentang waktu penelitian dimulai dari Februari 2008 sampai dengan Oktober 2012. Penelitian ini diuji menggunakan metode multivariance regresi dengan software Eviews.6, menemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan yang positif antara biaya intermediasi, bagi hasil DPK, dan PDB terhadap margin pembiayaan murabahah,mudharabah, musyarakah, dan ijarah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Selain itu variabel lainnya yaitu BI rate dan krisis ekonomi juga memiliki pengaruh yang signifikan walaupun secara negatif terhadap margin pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan ijarah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Sedangkan untuk variabel volume pembiayaan dan tingkat pertumbuhan inflasi dalam penelitian ini tidak memiliki pengaruh terhadap margin pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan ijarah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Kata Kunci:
Margin pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, ijarah, biaya intermediasi, volume pembiayaan, DPK, PDB, tingkat pertumbuhan inflasi, BI rate, krisis ekonomi, keuangan syariah
1. Pendahuluan
Beberapa tahun yang lalu, Indonesia harus menghadapi masalah krisis ekonomi yang berkepanjangan, hal tersebut disebabkan karena terjadinya kelemahan di sektor keuangan negara. Salah satunya yang dialami Indonesia adalah hancurnya pada sektor perbankan dan tidak efektifnya kebijakan moneter. Hal tersebutlah yang mempengaruhi kondisi mikro dan makro ekonomi Indonesia pada saat itu. Permasalahan yang dihadapi Indonesia semakin kompleks akibat adanya kebijakan-kebijakan yang dilakukan untuk memperbaiki krisis tersebut, tetapi yang dilakukan ternyata hanya mendominasi melalui ekspansi moneter, adanya metode ketidakseimbangan anggaran melalui defisit neraca pembayaran, dan banyaknya kebijakan yang pada akhirnya mendorong investor asing untuk member bantuan (Deriana, 2007). Hal tersebutlah yang pada akhirnya membuka kelemahan teori ekonomi konvensional yang telah mendominasi segala aktifitas ekonomi.
Berdasarkan hal di ataslah, maka banyak para ekonom yang memunculkan berbagai upaya untuk merumuskan sistem perekonomian yang mampu memecahkan permasalahan perekonomian yang ada pada saat itu. Banyak dari mereka yang melirik pada sistem ekonomi islam, kemudian mulailah muncul berbagai konsep baru tentang perekonomian islam. Sebetulnya hal tersebut bukan hal yang baru lagi, karena sudah ada beberapa literature klasik yang telah membahas berbagai masalah perekonomian dari sudut pandamg islam, meskipun hanya dalam lingkup ilmu fiqih.
Menurut Antonio (2001), bank merupakan lembaga mediasi sektor keuangan yang memiliki peran yang cukup penting di Indonesia. Sistem perbankan yang digunakan di Indonesia pada saat ini adalah dual banking system,yang dimana beroperasi pada dua jenis usaha bank yaitu bank konvesional dan bak syariah. Maka kebijakan yang diambil pemerintah melalui bank Indonesia juga berbeda untuk kedua jenis bank tersebut. Pada bank konvensional, dimana beroperasi pada basis konvensional yang mengenal sistem bunga dalam kegiatan operasionalnya. Sedangkan pada bank syariah, kegiatan operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam dan beroperasi sesuai dengan ketentuan syariah islam yang khususnya menyangkut tata cara bermuamalat secara islam. Dalam tata cara bermuamalat tersebut, dijauhi praktek-praktek yang dikhawatirkan mengandung unsure riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan (Perwataatmadja & Antonio, 1992).
Sebagai sebuah lembaga yang penting dalam perekonomian, maka perlu adanya pengawasan kinerja yang baik oleh regulator perbankan. Salah satu indikator untuk menilai
kinerja keuangan suatu bank adalah melihat tingkat profitabilitasnya. Hal ini berhubungan dengan sejauh mana bank menjalankan usahanya secara efisien. Efesiensi tersebut diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Semakin tinggi profitabilitas suatu bank, maka semakin baik pula kinerja bank tersebut (Antonio, 2001).
Menurut Deriana (2007), pada teori ekonomi makro, inflasi selalu berkaitan dengan jumlah uang yang beredar dan kebijakan moneter yang diambil pemerintah melalui bank sentral. Pemerintah bisa mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan mempengaruhi proses penciptaan uang. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan kebijakan moneter melalui tingkat suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar bisa dikontrol. Melalui tingkat bunga inilah pemerintah dapat mempengaruhi pengeluaran investasi, permintaan agregat, tingkat harga serta GDP riil. Selain itu pemerintah juga dapat mengatur tingkat suku bunga Bank Indonesia atau BI rate.Dengan begitu keuntungan bank dari sisi bunga sangat ditentukan kondisi ekonomi makro serta regulasi atau kebijakan pemerintah (Boediono 1999).
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis menentukan untuk meneliti lebih lanjut faktor-faktor yang secara dominan mempengaruhi margin pembiayaan, baik secara murabahah, mudharabah, musyarakah dan ijarah pada salah satu bank yang dari awal menjalankan operasinya menggunakan prinsip syariah dan ketentuan-ketentuan ekonomi islam yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
2. Tinjauan Teoritis 2.1 Biaya Intermediasi
Biaya Intermediasi merupakan biaya yang muncul karena kegiatan pelayanan jasa perbankan, termasuk dalam biaya ini diantaranya yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusustan dan biaya lain-lain (Sri Widyastuti, 2010). Secara umum, biaya intermediasi diartikan sebagai biaya yang terjadi dalam kaitannya dengan kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan dan diukur dalam satuan uang. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank syariah sebagai institusi keuangan syariah itu sendiri, tidak ada kaitannya dengan pengelolaan dana bagi hasil, baik beban tenaga kerja, beban umum dan administrasi serta biaya-biaya lainnya.
Dalam penelitian ini biaya intermediasi diukur berdasrakan jumlah biaya yang dikeluarkan PT Bank Muamalat Indonesia untuk kegiatan pelayanan jasa perbankan, termasuk dalam biaya ini adalah biaya tenaga kerja, biaya administrasi dan umum, biaya
penyusutan, dan biaya lainnya yang terkait dengan kegiatan operasional PT Bank Muamalat Indonesia.
Hipotesis 1.
H0 : diduga biaya intermediasi tidak memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
H1 : diduga biaya intermediasi memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
2.2 Volume Pembiayaan
Volume pembiayaan merupakan mata rantai dari fungsi intemediasi bank sehingga seharusnya pendapatan utama bank berasal dari pembiayaan tersebut. Semakin besar pembiayaan yang diberikan seharusnya memberikan kontribusi yang semakin besar pula terhadap margin laba bank tersebut, meskipun hal ini tergantung pada biay –biaya yang dikeluarkan (Widyastuti & Anto, 2010).
Dalam penelitian ini, penulis mengukur volume Pembiayaan berdasarkan pertumbuhan jumlah total pembiayaan baik murabahah, mudharabah, musyarakah, maupun ijarah yang disalurkan oleh PT Bank Muamalat Indonesia. Volume pembiayaan diduga dapat berpengaruh terhadap penetepan margin pembiayaan di PT Bank Muamalat Indonesia karena dana yang disalurkan untuk pembiayaan tersebut berdasarkan besarnya dana yang dialokasikan oleh PT Bank Muamalat Indonesia.
Hipotesis 2.
H0 : diduga volume pembiayaan tidak memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
H1 : diduga volume pembiayaan memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
2.3 Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga
Menurut Muhammad (2004), mekanisme lembaga keuangan syariah pada pendapatan bagi hasil ini berlaku untuk produk penyertaan atau bentuk bisnis korporasi (kerjasama). Pihak-pihak yang terlibat dalam kepentingan bisnis yang disebutkan tadi harus melakukan transparasi dan kemitraan secara baik dan ideal. Sebab semua pengeluaran dan pemasukan rutin yang berkaitan dengan bisnis penyertaan, bukan untuk kepentingan pribadi yang
menjalankan proyek Keuntungan yang dibagihasilkan harus dibagi secara proporsional antara shahibul maal dengan mudharib. Dengan demikian, semua pengeluaran rutin yang berkaitan dengan bisnis dapat dimasukkan ke dalam biaya operasional. Keuntungan bersih harus dibagi antara shahibul maal dan mudharib sesuai dengan proporsi yang disepakati sebelumnya dan secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian awal. Tidak ada pembagian laba sampai semua kerugian telah ditutup dan ekuiti shahibul maal telah dibayar kembali. Jika ada pembagian keuntungan sebelum habis masa perjanjian akan dianggap sebagai pembagian keuntungan dimuka.
Dalam Penelitian ini, bagi hasil DPK yang digunakan merupakan nilai distribusi bagi hasil pemilik dana pihak ketiga (DPK) yang diberikan kepada nasabah dalam kurun waktu satu bulan.
Hipotesis 3.
H0 : diduga bagi hasil DPK tidak memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
H1 : diduga bagi hasil DPK memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
2.4 Produk Domestik Bruto (PDB)
Dalam penelitian ini PDB yang digunakan berdasarkan harga konstan karena pengaruh perubahan harga telah dihilangkan, sehingga sekalipun angka yang muncul adalah nilai uang dari total output barang dan jasa, perubahan nilai PDB juga sekaligus menunjukan perubahan jumlah kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan selama periode pengamatan.
Hipotesis 4.
H0 : diduga PDB tidak memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
H1 : diduga PDB memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
2.5 Tingkat Pertumbuhan Inflasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu keputusan manajemen perusahaan perbankan adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat dikaitkan dengan pengambilan kebijakan dan strategi operasional bank. Sementara faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar perusahaan), meliputi kebijakan moneter, fluktuasi nilai tukar, dan tingkat inflasi, volatilitas tingkat bunga, dan inovasi instrument keuangan (Siamat,2005). Inflasi merupakan presentasi kecepatan kenaikan harga-harga dalam suatu tahun tertentu. Atau dengan kata lain adanya penurunan dari nilai mata uang yang berlaku.
Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan data tingkat pertumbuhan inflasi yang terjadi di Indonesia selama bulan Februari 2008 sampai dengan Oktober 2012.
Hipotesis 5.
H0 : diduga tingkat pertumbuhan inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
H1 : diduga tingkat pertumbuhan inflasi memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
2.6 Tingkat Suku Bunga BI
BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter.
Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan data suku bunga Bank Indonesia pertanggal Februari 2008 sampai dengan Oktober 2012.
Hipotesis 6.
H0 : diduga tingkat suku bunga BI tidak memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
H1 : diduga tingkat suku bunga BI memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
2.7 Krisis Ekonomi
Dalam penelitian ini merupakan variabel dummy yang digunakan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan pengaruh yang terjadi pada pada variabel-variabel di atas,baik pada saat terjadi krisis ekonomi (1) maupun tidak terjadi krisis ekonomi (0). Data periode krisis yang digunakan dalam penelitian dilihat dari isu-isu yang ada selama ini, dimana jika dilihat dalam grafik financial stability index selama Februari 2008 sampai dengan Oktober 2012, maka peneliti menyimpulkan pada Februari 2008 sampai dengan Februari 2009 terjadi krisis ekonomi (1), sedangkan selebihnya yaitu Maret 2009 sampai dengan Oktober 2012 tidak terjadi krisis ekonomi(0).
Hipotesis 7.
H0 : diduga krisis ekonomi tidak memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
H1 : diduga krisis ekonomi memiliki pengaruh terhadap margin (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah)
Gambar 1. Model Penelitian
Biaya Intermediasi Volume pembiayaan Bagi Hasil DPK Tingkat Pertumbuhan Inflasi Tingkat Suku Bunga BI Margin
(Murabahah, Mudharabah Musyarakah, Ijarah) Produk
Domestik Bruto (PDB)
Krisis Ekonomi
3. Metode Penelitian
3.1 Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan model penelitian di atas, maka variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Margin (Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, Ijarah);
2. Biaya Intermediasi; 3. Volume pembiayaan; 4. Bagi hasil DPK;
5. Produk Domestik Bruto (PDB); 6. Tingkat Pertumbuhan Inflasi; 7. Tingkat suku bunga BI;
8. Krisis Ekonomi (dummy variabel).
Berikut penjelasan dari masing-masing variabel dalam penelitian ini :
1. Margin (Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, Ijarah) yang digunakan sebagai variabel terikat dalam penelitian ini merupakan rasio dari laba stiap pembiayaan dengan pendapatan pembiayaan tersebut, baik murabahah, mudharabah, musyarakah, maupun ijarah yang diterima, yang merujuk pada waktu sebelumya (t-1).
2. Biaya Intermediasi, merupakan biaya yang muncul karena kegiatan pelayanan jasa perbankan, termasuk dalam biaya ini adalah biaya tenaga kerja, biaya administrasi dan umum, biaya penyusutan, dan biaya lainnya yang terkait dengan kegiatan operasional PT Bank Muamalat Indonesia.
3. Volume Pembiayaan, yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pertumbuhan jumlah total pembiayaan baik murabahah, mudharabah, musyarakah, maupun ijarah yang disalurkan oleh PT Bank Muamalat Indonesia.
4. Bagi Hasil DPK yang digunakan dalam penelitian ini merupakan nilai distribusi bagi hasil pemilik dana pihak ketiga (DPK) yang diberikan kepada nasabah dalam kurun waktu satu bulan.
5. Produk Domestik Bruto (PDB), dalam penelitian ini PDB yang digunakan berdasarkan harga konstan karena pengaruh perubahan harga telah dihilangkan, sehingga sekalipun angka yang muncul adalah nilai uang dari total output barang dan jasa, perubahan nilai PDB juga sekaligus menunjukan perubahan jumlah kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan selama periode pengamatan.
6. Tingkat Pertumbuhan Inflasi, dalam penelitian ini tingkat pertumbuhan inflasi yang digunakan merupakan tingkat pertumbuhan inflasi regional perbulan yang menjadi sebuah indikator untuk melihat tingkat perubahan, yang dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus dan saling mempengaruhi.
7. Tingkat Suku Bunga BI, dalam penelitian ini tingkat suku bunga bank Indonesia yang digunakan sebagai salah satu rujukan dalam menetapkan tingkat suku bunga pada bank konvensional ataupun margin pembiayaan (Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Ijarah) pada bank syariah di Indonesia.
8. Krisis Ekonomi, dalam penelitian ini merupakan variabel dummy yang digunakan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan pengaruh yang terjadi pada pada variabel-variabel di atas,baik pada saat terjadi krisis ekonomi (1) maupun tidak terjadi krisis ekonomi (0). Data periode krisis yang digunakan dalam penelitian dilihat dari isu-isu yang ada selama ini, dimana jika dilihat dalam grafik financial stability index selama Februari 2008 sampai dengan Oktober 2012, maka peneliti menyimpulkan pada Februari 2008 sampai dengan Februari 2009 terjadi krisis ekonomi (1), sedangkan selebihnya yaitu Maret 2009 sampai dengan Oktober 2012 tidak terjadi krisis ekonomi(0).
3.2 Metode dan Teknik Analisis Data
1. Pengumpulan data margin (murabahah, mudharabah, musyarakah, ijarah) yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu : biaya intermediasi, volume pembiayaan, bagi hasil DPK, inflasi, tingkat suku bunga BI, dan penentuan periode krisis.
2. Melakukan uji asumsi klasik menggunakan Eviews.6 diantaranya Root test, uji normalitas data, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji Pearson Correlation menggunakan SPSS V.20. untuk mengetahui apakah model yang digunakan merupakan Best Linear Unbiased Estimator.
3. Analisis regresi Multivariance menggunakan Eviews.6 untuk menunjukan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebasnya.
4. Melakukan uji hipotesis dengan melakukan uji R square dan uji t. 5. Analasis dan interpretasi data hasil olahan data statistik tersebut.
4. Analisis dan Pembahasan
Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Analisis Sebelum Adanya Variabel Krisis Variabel Murabahah Mudharabah Musyarakah Ijarah
Biaya Intermediasi Coefficient 6,5916 2,7083 0,0164 0,2944 t-Statistic 5,6943 1,7223 1,5052 2,2051 Volume Pembiayaan Coefficient -0,5154 1,0434 1,9019 -0,0067 t-Statistic -1,6653 1,3863 1,6089 -1,1879 Bagi Hasil DPK Coefficient 0,5934 1,0032 0,4993 0,9527 t-Statistic 1,8908 2,5567 2,5080 2,1924 PDB Coefficient 5,4562 1,1750 0,5455 0,2523 t-Statistic 4,4455 5,4582 4,6460 5,0826 Inflasi Coefficient 0,1570 0,3521 0,1031 2,3974 t-Statistic 1,4524 1,2907 1,5732 0,3904 SBI Coefficient -4,8959 -0,5737 -1,1326 -1,7320 t-Statistic -2,8848 -1,7907 -2,0886 -1,8436 Sumber : Hasil Olahan Data EViews oleh Peneliti
Tabel 4.16 Perbandingan Hasil Analisis Setelah Adanya Variabel Krisis Variabel Murabahah Mudharabah Musyarakah Ijarah Biaya Intermediasi Coefficient 2,1559 5,8786 0,0803 0,3254 t-Statistic 5,0501 5,1027 2,4091 2,3946 Volume Pembiayaan Coefficient 0,0158 0,4120 1,0191 0,6030 t-Statistic 0,8849 1,1816 1,0996 1,3775 Bagi Hasil DPK Coefficient 0,5666 1,1309 1,5471 1,9759 t-Statistic 1,6954 2,6337 2,5560 2,3523 PDB Coefficient 0,5011 0,9610 0,4652 0,2134 t-Statistic 3,9921 3,7114 3,2585 3,5453 Inflasi Coefficient 0,5990 1,1103 1,1007 1,8817 t-Statistic 1,1105 0,3554 0,7540 1,6251 SBI Coefficient -1,0680 -3,1663 -2,5348 -1,0513 t-Statistic -2,1105 1,6830 -1,6792 -2,5974 Krisis Coefficient -0,0864 -4,0123 -2,1545 -1,0750 t-Statistic -2,6285 -1,9452 -1,9878 -1,7135 Sumber : Hasil Olahan Data EViews oleh Peneliti
Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah biaya intermediasi berpengaruh signifikan positif terhadap margin
pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan ijarah di Bank Muamalat Indonesia.
2. Volume pembiayaan tidak berpengaruh terhadap margin pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan ijarah di Bank Muamalat Indonesia
3. Bagi hasil DPK berpengaruh signifikan positif terhadap margin pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan ijarah di Bank Muamalat Indonesia. 4. Produk Domestik Bruto berpengaruh signifikan positif terhadap margin pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah, dan ijarah di Bank Muamalat Indonesia 5. Tingkat pertumbuhan inflasi tidak berpengaruh terhadap margin pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah, dan ijarah di Bank Muamalat Indonesia 6. Tingkat suku bunga BI berpengaruh signifikan negatif terhadap margin pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah, dan ijarah di Bank Muamalat Indonesia. 7. Krisis ekonomi berpengaruh signifikan negatif terhadap margin pembiayaan
Daftar Referensi
Agustia, R.,R (2010). Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Margin Pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah pada Bank Muamalat Indonesia. Jakarta: Program Ekstensi Manajemen UI.
Antoni, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik, Yogyakarta: Gema Insani Press.
Buku Ensiklopedi Fiqh Mu’amalah dalam Pandangan 4 Madzhab. Jakarta: Maktabah Al-Hanif.
Deriana, Joddy. (2007). Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi Makro terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah
Indonesia Periode 2004.X-2006.VI. Bandung: FEB UNPAD.
Gujarati, Damodar, N. (2003). Basic Econometrics (4th ed.). The McGraw-Hill Companies.
H., Al Khadas. (1999). Accounting Measurement for Murabahah Operations in Islamic Banks. Presented at the
International Conference III Accounting Commerce and Finance : The Islamic Perspective. Jakarta: Draft PSAK Perbankan
Syariah.
Jihad, & M. Nadratauzzaman Hosen. (2009). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Margin Murabahah
Bank Syariah di Indonesia (Periode Januari 2004-Desember 2008). Jakarta: UIN Syarief Hidayatullah.
Karim, Adiwarman. (2004). BANK ISLAM: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.
Mises, von Ludwig. (2006). The Causes of Economic Crisis and Other Essays Before and After the Great Depression. Alabama: Ludwig von Mises Institute.
Muhammad, (2002). Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Muhammad. (2004). Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press. Muhammad. (2005). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UUP AMPY KPN
Nachrowi, D., & Hardius Usman. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk analisis ekonomi dan
keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Nugroho, Adi. (2005). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada PT Bank
Muamalat Indonesia). Jakarta: PSKTTI UI.
Perwaatmadja, A., Karnaen. & Muhammad Safi’i Antonio. (2001). Apa dan Bagaimana Bank Islam (cetakan ketiga). Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.
Rivai, & Andria. (2009). Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Siamat, Dahlan, (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Soemitra, M.,A. Andri. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Ed.1 Cet.1). Jakarta: Kencana.
Sukmanto, Adi. (2006). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Margin Deffered Payment Sale (Pembiayaan
Taylor, John B. (2008). The Empirical Crisis and The Policy Responses: AN Empirical Analysis of What Went Wrong-
Working Paper Series. Stanford University.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia. (2003). Bank Syariah : Konsep, Produk dan Implementasi
Operasional, Jakarta: Djambatan.
Undang-Undang RI tentang Perbankan.
Wahbah az-Zuhaili, Terjemah al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu (Jilid IV). Yogyakarta: Gema Insani Press. Wahyuni, Sri. (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Margin Murabahah. Jakarta: PSKTTI UI.
Widyastuti, Sri & MB. Hendri Anto. (2008). Pengaruh Volume Pembiayaan Dana Pihak Ketiga Dan Biaya Intermediasi
terhadap Margin Laba Pada Bank Umum Syariah Indonesia. Sinergi. Vol.12 no 1.
Wiroso. 2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank syariah. PT. Grasindo Persada. Jakarta
Zaenuri, Fikri. (2012). Analisis Pengaruh Variabel Biaya Operasional, Volume Pembiayaan Murabahah, Bagi Haisl DPK,