• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH: ROSELI THEIS. PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JPMIPA FKIP UNIVERSITAS JAMBI ABSTRACT ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OLEH: ROSELI THEIS. PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JPMIPA FKIP UNIVERSITAS JAMBI ABSTRACT ABSTRAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

250

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA (SBMM) MAHASISWA

PENDIDIKAN MATEMATIKA JPMIPA FKIP UNJA T.A 2012/2013

IMPROVING THE QUALITY OF INSTRUCTIONAL TEACHING AND LEARNING MATHEMATICS STRATEGIES ( SBMM )

STUDENTS OF MATH EDUCATION JPMIPA FKIP UNJA T.A 2012/2013

OLEH: ROSELI THEIS

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JPMIPA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Email: racabil@yahoo.co.uk

ABSTRACT

Mathematics teaching and learning strategies ( SBMM ) is a subject which discusses the theories of learning , instructional design , the application of learning strategies . For prospective teachers , mathematics education students are required to attend a course SBMM to equip them in following the practice teacher . The purpose of this study is to conduct innovative instructional strategies in order to improve the quality of instructional SBMM for mathematics education student JPMPA . The subjects were 55 students of mathematics education regular classes FKIP Jambi University that take SBMM in odd semester 2012/2013. Research conducted for 4 cycles

Instructional strategies performed in the course of SBMM are using seminars for topic of instructional theories, combination of expository method and group discussion for topics of order of instructional activities, group presentation method for topic of order of instructional activities in which envisaged methods, media and learning time, and simulation methods for topics application of instructional strategies. Each phase in order of instructional activities conducted for cycle 1, and 2, whereas for cycles 3 and 4, the stages beginning and the end of the activities was carried out and on the stage of the core activities undertaken phase is the phase of elaboration and confirmation

Keywords: Instructional strategies, Order of instructional activities ABSTRAK

Strategi belajar mengajar matematika (SBMM) merupakan mata kuliah yang membahas tentang teori-teori belajar, rancangan pembelajaran, penerapan strategi pembelajaran. Sebagai calon guru, mahasiswa pendidikan matematika diwajibkan mengikuti mata kuliah SBMM sebagai bekal mereka untuk mengikuti praktek keguruan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan inovasi strategi pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran SBMM mahasiswa pendidikan matematika JPMPA. Subjek penelitian adalah 55 orang mahasiswa pendidikan matematika FKIP Universitas Jambi kelas reguler yang mengontrak matakuliah

(2)

251

SBMM pada semester ganjil T.A 2012/2013. Penelitian dilaksanakan sebanyak 4 siklus.

Strategi pembelajaran yang dilakukan dalam matakuliah SBMM adalah dengan menggunakan metode seminar untuk topik bahasan teori-teori belajar, kombinasi metode ekspositori dan diskusi kelompok untuk topik bahasan urutan kegiatan pembelajaran, metode presentasi kelompok untuk topik bahasan urutan kegiatan pembelajaran yang didalamnya tergambar metode, media dan waktu pembelajaran dan metode simulasi untuk topik bahasan penerapan strategi pembelajaran. Setiap fase pada urutan kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk siklus 1, dan 2 sedangkan untuk siklus 3 dan 4 tahap kegiatan awal dan akhir dilaksanakan dan pada tahap kegiatan inti fase yang dilaksanakan adalah fase elaborasi dan konfirmasi.

Kata kunci: Strategi pembelajaran, Urutan kegiatan pembelajaran 1. PENDAHULUAN

Misi program studi pendidikan matematika JPMIPA FKIP Universitas Jambi antara lain mewujudkan proses perkuliahan yang efektif untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing dibidang pendidikan matematika. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas haruslah diselenggarakan pembelajaran yang berkualitas.

Strategi Belajar Mengajar Matematika (SBMM) adalah salah satu matakuliah wajib pada pendidikan matematika yang membekali mahasiswa dengan kemampuan mengajar. Selama ini strategi pembelajaran SBMM terus diperbaharui, kegiatan pembelajaran sudah berpusat pada mahasiswa namun dominasi dosen dalam beberapa topik masih terasa.

Agar terselenggara pembelajaran yang berkualitas, strategi pembelajaran SBMM perlu selalu diperbaharui. Tidak hanya disegi urutan kegiatan pembelajarannya namun juga disegi metode pembelajaran perlu dilakukan inovasi-inovasi yang menyebabkan mahasiswa betul-betul terlibat aktif dari awal hingga akhir kegiatan pembelajaran, yang pada akhirnya berdampak tidak hanya pada pencapaian tujuan pembelajaran tapi juga terhadap kualitas pembelajaran.

Masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran strategi belajar mengajar matematika mahasiswa pendidikan matematika JPMIPA melalui inovasi strategi pembelajaran.

Pada kesempatan penelitian ini inovasi strategi pembelajaran yang akan dilakukan adalah pada urutan kegiatan pembelajaran untuk materi tertentu dengan penerapan beberapa metode.

(3)

252

Tujuan penelitian adalah meningkatkan kualitas pembelajaran strategi belajar mengajar matematika mahasiswa pendidikan matematika JPMPA melalui inovasi strategi pembelajaran.

2. BAHAN DAN METODE

Penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran SBMM dilaksanakan dalam bentuk Lesson Study di program studi pendidikan matematika pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013. Subjek penelitian adalah 55 orang mahasiswa pendidikan matematika kelas reguler yang mengontrak matakuliah SBMM pada semester ganjil tersebut. Penelitian dilaksanakan oleh suatu tim lesson study matematika dan dilaksanakan sebanyak 4 siklus yang perencanaannya disusun pada semester genap tahun ajaran 2011/2012, sementara pelaksanaan lesson studi ini pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Kegiatan refleksi dilakukan segera setelah selesai pelaksanaan setiap siklus. Sebagai dosen model pada setiap siklus dipilih ibu Dra. Roseli Theis, MS karena merupakan dosen pengampu matakuliah SBMM. Sebagai observer direncanakan Bapak Dr. Kamid, M.Si (karena kesibukan tidak terlaksana), ibu Dra Sofnidar, M.Si (karena berangkat haji digantikan oleh ibu Rohati, S.Pd, M.Pd), ibu Sri Winarni S.Pd, M.Pd.

Pelaksanaan pembelajaran difokuskan pengamatannya pada aktivitas mahasiswa dengan menggunakan lembar observasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 HASIL SIKLUS 1

PERENCANAAN (PLAN)

Pembahasan materi pembelajaran diawali dengan informasi singkat dari dosen, kemudian untuk pembahasan secara mendalam dilanjutkan dengan menggunakan metode seminar.

PELAKSANAAN (DO)

Kegiatan Awal Perkuliahan: Perkuliahan diawali dengan berdoa bersama, informasi tujuan dan topik pembelajaran. Dosen mengatakan bahwa teori-teori belajar diperlukan oleh guru dalam upaya membelajarkan siswanya.

(4)

253

Kegiatan inti perkuliahan: Fase Eksplorasi: Mahasiswa memperhatikan paparan dan penjelasan tentang teori-teori belajar secara menyeluruh oleh dosen dengan menggunakan power point. Fase Elaborasi: Mahasiswa memulai seminar tentang teori-teori belajar, diawali dengan presentasi kelompok membahas teori behaviorisme. Salah satu anggota kelompok penyaji berperan sebagai moderator dan anggota kelompok penyaji lainnya memaparkan makalahnya secara bergantian. Kemudian 2 kelompok pembahas memberikan bahasan, tanggapan dan saran-saran terhadap makalah yang disajikan. Fase Konfirmasi: Kelompok penyaji secara bergantian memberikan tanggapan dan penjelasan atas bahasan, tanggapan dan saran dari kedua kelompok pembahas. Kemudian kedua kelompok pembahas diberi kesempatan untuk menanggapi balik penjelasan yang diberikan oleh kelompok penyaji dan ditanggapi kembali oleh kelompok penyaji. Terakhir kesempatan diberikan kepada pembahas spontan. Setelah ditanggapi oleh penyaji maka seminar selesai. Kemudian dosen memberikan tanggapan dan umpan balik terhadap pembahasan materi yang dibahas dalam seminar. Seminar dilanjutkan dengan membahas makalah tentang teori konstruktivisme. Prosesnya seperti seminar makalah pertama.

Kegiatan Akhir: Dosen memberikan penekanan secara umum dua teori yang sudah dibahas. Selanjutnya dosen meminta semua mahasiswa untuk membuat resume tentang tokoh-tokoh yang mendukung masing-masing teori dengan teori yang dikemukakannya disertai contohnya.

REFLEKSI (SEE)

Kesan dosen model: Sedikit kecewa karena mahasiswa baru membagikan makalah, sehingga ketika menyajikan materi ada mahasiswa yang membaca makalah dan kurang memperhatikan penjelasan dosen.

Refleksi Observer 1: Sewaktu dosen menjelaskan materi, ada mahasiswa yang tidak memperhatikan dan sibuk membaca makalah yang dibagikan tadi. Sewaktu seminar beberapa mahasiswa yang bukan penyaji dan pembahas tidak memperhatikan dan sibuk sendiri.

Refleksi Observer 2: Mahasiswa kurang siap sebagai pembahas seminar karena mereka baru memperoleh makalahnya, sebaiknya makalah itu dibagikan

(5)

254

pada hari sebelumnya. Sewaktu perpindahan kegiatan dari dosen menjelaskan kepada kegiatan seminar mahasiswa sedikit ribut.

3.2 HASIL SIKLUS 2 PERENCANAAN (PLAN)

Pembahasan materi pembelajaran diawali dengan pemberian informasi materi pada mahasiswa dan dilanjutkan dengan latihan dalam kelompok dibawah bimbingan dosen kemudian presentasi kelompok.

PELAKSANAAN (DO)

Kegiatan Awal: Perkuliahan diawali dengan berdoa bersama, informasi tujuan dan topik pembelajaran. Dosen menyampaikan bahwa mengajar suatu pekerjaan profesional oleh karena itu perlu perencanaan.

Kegiatan Inti: Fase Eksplorasi: Diawali dengan memberikan pertanyaan tentang pengertian strategi pembelajaran pada mahasiswa, kemudian dosen menjelaskan disertai dengan pemberian contoh tentang komponen pertama pada strategi pembelajaran yaitu urutan kegiatan pembelajaran. Contoh pertama yang diberikan dosen adalah contoh komunikasi yang paling sederhana. Selanjutnya dosen membicarakan tentang komponen-komponen yang harus ada pada urutan kegiatan pembelajaran. Penjelasan dosen disertai pemberian contoh dan waktu maksimal yang digunakan untuk masing-masing komponen. Dosen memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya atau memberi tanggapan dan kemudian memberi tanggapan atas pertanyaan tersebut. Fase Elaborasi: Mahasiswa diminta dosen secara berkelompok memilih satu topik bahasan matematika sekolah menengah yang dapat diajarkan dalam satu kali pertemuan, kemudian menyusun urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan format rpp terkini untuk topik tersebut dengan terlebih dahulu merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa untuk topik tersebut. Fase Konfirmasi: Mahasiswa diminta dosen untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dari bangkunya masing-masing dan meminta kelompok lain menanggapinya kemudan dosen memberi umpan balik setiap selesai kelompok menyampaikan hasil diskusinya, ketika ada kelompok yang menyusun urutan kegiatan pembelajaran belum mengacu pada format rpp terkini dosen meminta supaya disusun kembali sesuai dengan format yang diminta, ketika ada kelompok yang menyusun urutan kegiatan pembelajaran

(6)

255

yang langkah-langkahnya masih teoritis dan tidak menggambarkan kegiatan guru atau kegiatan siswa, dosen menekankan kembali bahwa urutan kegiatan pembelajaran itu isinya harus menggambarkan kegiatan yang dilakukan baik oleh guru atau siswa.

Kegiatan Akhir: Dosen meminta mahasiswa untuk menyimpulkan materi perkuliahan dan menyusun urutan kegiatan pembelajaran untuk topik tertentu secara individu.

REFLEKSI (SEE)

Dosen Model: Open class 2 ini dimulai lebih lambat dari jadwal seharusnya karena kuis 1 sudah terjadwal. Sehingga hanya 3 kelompok mahasiswa yang dapat menyampaikan hasil diskusinya.

Observer 1: Sewaktu mahasiswa berdiskusi dalam kelompoknya, masih ada yang bingung tidak tahu harus memilih topik apa karena mereka tidak membawa buku matematika sekolah menengah. Juga masih ada yang memilih topik bahasan yang cakupan materinya terlalu luas.

Observer 2: Suasana kelas dan posisi duduk mahasiswa pada open class 2 lebih teratur dari open class 1. Sewaktu mahasiswa presentasi ditemui ada yang menyusun rpp padahal yang diminta hanya urutan kegiatan pembelajaran, tetapi mereka kurang memikirkan kejelasan langkah-langkah pada urutan kegiatan pembelajaran yang disusunnya

3.3 HASIL SIKLUS 3 PERENCANAAN (PLAN)

Pembahasan materi pembelajaran dengan presentasi kelompok yang dilanjutkan dengan bahasan oleh kelompok lain secara berganti-ganti.

PELAKSANAAN (DO)

Kegiatan Awal: Kegiatan perkuliahan diawali dengan berdo’a bersama, informasi tujan dan topik pembelajaran. Dosen mengatakan bahwa bila mahasiswa sudah terampil menyusun urutan kegiatan pembelajaran yang menggambarkan metode, media dan waktu pembelajaran maka nantinya akan mudah menyusun rpp.

Kegiatan Inti: Fase Elaborasi, Dosen meminta satu kelompok membacakan hasil kerjanya, kelompok yang lain harus memperhatikan dan

(7)

256

mendengarkan dengan baik karena mereka akan ditunjuk secara acak nantinya oleh dosen untuk memberikan bahasan dan pandangannya. Setelah selesai satu kelompok membacakan hasil kerjanya, dosen memberi waktu beberapa menit untuk kelompok lain berdiskusi dalam kelompoknya menyamakan pandangan dan tanggapan. Fase Konfirmasi: Dosen menunjuk satu kelompok untuk memberi bahasan dan pandangannya dan meminta kelompok penyaji untuk menanggapinya. Terakhir dosen memberi tanggapan dan masukan atas hasil kerja kelompok tersebut. Dosen memberi kesempatan kelompok penyaji untuk menanyakan hal-hal yang masih meragukan atau belum diketahui dan dosen memberi tanggapan dan penjelasan yang diperlukan. Proses ini berulang untuk semua kelompok.

Kegiatan Akhir: Dosen meminta mahasiswa menyimpulkan materi dan merevisi hasil kerja kelompoknya dan membuatnya secara individu.

REFLEKSI (SEE)

Dosen Model: Kegiatan perkuliahan sudah berjalan sesuai rencana.

Observer 1: Open class 3 ini lebih baik dari sebelumnya, mahasiswa terlibat aktif menyajikan hasil kerjanya, menanggapi presentasi kelompok lain. Hal menarik yang diamati ibu rohati adalah ketika dosen meminta mahasiswa yang dominan untuk digantikan oleh mahasiswa lainnya dalam kelompok yang sama sewaktu menyampaikan tanggapan dan pandangannya terhadap hasil kerja kelompok lain. Cara ini kelihatan dapat mengurangi dominasi seseorang dalam kelompoknya. Ibu Rohati menyarankan sebaiknya foto copy hasil kerja kelompok di serahkan pada kelompok lainnya.

Observer 2: Open class 3 lebih baik dari open class sebelumnya, mahasiswa lebih banyak yang terlibat secara aktif dalam perkuliahan. Akan lebih baik jika hasil kerja kelompok di foto copy dan dibagikan pada kelompok lain. 3.4 HASIL SIKLUS 4

PERENCANAAN (PLAN)

Penerapan strategi pembelajaran yang sudah disusun dalam bentuk rpp dilakukan dalam bentuk simulasi dalam kelas.

(8)

257

Kegiatan awal: Perkuliahan dimulai dengan berdoa bersama, pemberian informasi tujuan dan topik pembelajaran. Dosen menyatakan bahwa latihan simulasi ini penting dilakukan agar mahasiswa mendapat pengalaman bagaimana seharusnya menerapkan strategi pembelajaran yang sudah disusun dan bagaimana mengamati penerapan strategi pembelajaran tersebut agar dapat memberi masukan dan saran terhadap guru yang tampil dan pada akhirnya saran dan masukan tersebut bermanfaat bagi semua mahasiswa yang mengikuti perkuliahan.

Kegiatan Inti: Fase Elaborasi, Guru model yang pertama berasal dari kelompok 1 diminta tampil kedepan dan menyerahka rpp kepada dosen. Selanjutnya berperan sebagai guru SMA. Topik bahasan yang diajarkan adalah integral tak tentu. Fase Konfirmasi: Setelah selesai mengajar kemudian dilanjutkan dengan tanggapan dari 2 orang pengamat dan terakhir tanggapan serta umpan balik dari dosen, kemudian memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk bertanya kalau ada yang perlu dipertanyakan terkait dengan simulasi mengajar tadi. Proses ini berulang untuk keempat kelompok.

Kegiatan Akhir: Dosen memberi tanggapan secara umum atas penampilan mahasiswa tadi dan memberi umpan balik. Terakhir dosen meminta mahasiswa untuk menyiapkan diri secara individu untuk simulasi mengajar pada pertemuan berikutnya. REFLEKSI (SEE)

Dosen Model: Mahasiswa tidak mensimulasikan rpp yang sudah disusun dalam kelompok kecil hal ini terlihat jelas dari pemilihan topik bahasan yang terlalu luas cakupannya sementara waktu yang disediakan hanya 15 menit.

Observer 1: Karena tidak dapat rpp simulasi mengajar, maka tidak bisa melihat kecocokan rpp dengan pelaksanaannya. Ibu rohati juga memahami kekecewaan dosen model karena mahasiswa tidak melakukan yang disarankan dosen, hal ini sering terjadi. Hal yang menonjol adalah mahasiswa masih belum menguasai konsep-konsep matematika yang mereka ajarkan. Komentar dari pengamat dan tanggapan serta umpan balik yang diberikan dosen sudah rinci.

Observer 2: Penampilan latihan mengajar mahasiswa ini sudah cukup bagus. Ada yang berperan sebagai guru model, sebagai siswa, sebagai observer dan ada umpan balik dari dosen.

3.5 DATA AKTIVITAS MAHASISWA

(9)

258 3.6 PEMBAHASAN

Strategi pembelajaran SBMM untuk topik bahasan teori-teori pembelajaran, dengan cara pemberian orientasi singkat oleh dosen dengan metode ceramah pada fase eksplorasi, dan selanjutnya pembahasan lebih mendalam pada fase elaborasi dengan menggunakan metode seminar, memberi kebebasan sekaligus melatih kamandirian pada mahasiswa untuk mencari dan menentukan hal-hal yang dirasa penting dibahas oleh mahasiswa tentang teori belajar yang menjadi tanggung jawab mereka. Konstruksi pengetahuan juga terjadi pada kognitif mahasiswa. Karena mereka harus menyusun suatu makalah dan mempresentasikan makalah tersebut. Mereka juga harus menanggapi bahasan dan pertanyaan dari kelompok lainnya pada fase konfirmasi. Disamping itu mereka juga harus memahami makalah kelompok lainnya dan memberikan bahasan dan tanggapan terhadap makalah tersebut. Kondisi ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Von Glasersfeld bahwa pembelajaran adalah membantu sesorang berpikir secara benar dengan membiarkannya berpikir sendiri (Pannen dkk, 2005)

Strategi pembelajaran untuk topik bahasan urutan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori untuk konsep awal pada fase eksplorasi, dan pembahasan lebih mendalam dengan memberi latihan menyusun urutan kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Memberi kesempatan mahasiswa untuk memahami dan mendalami materi dengan cara berdiskusi, kemudian mencoba menyusun urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan topik yang mereka pilih sendiri. Pada fase konfirmasi mereka membacakan hasil diskusi mereka yang ditanggapi oleh kelompok lain dan diberi umpan balik oleh dosen. Cara seperti ini memberi bekal kepada mahasiswa pengetahuan dan kemampuan untuk menyusun urutan kegiatan pembelajaran yang merupakan bagian utama pada rpp.

Strategi pembelajaran menyusun urutan kegiatan pembelajaran yang menggambarkan penggunaan metode, media dan waktu pembelajaran dengan cara belajar kelompok kecil. Kemudian kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dalam kelas dilanjutkan dengan tanggapan dari kelompok lain dan tanggapan balik dari kelompok penyaji serta umpan balik langsung dari dosen.

(10)

259

Memberi pengalaman, wawasan yang luas dan mendalam bagi mahasiswa tentang cara dan contoh menyusun urutan kegiatan pembelajaran yang menggambarkan penggunaan metode, media dan waktu pembelajaran. Tentu saja sangat bermanfaat bagi mereka nantinya sebagai calon guru dalam menyusun rpp.

Teknik penyajian yang meminta mahasiswa yang berbeda yang berbicara wakil dari suatu kelompok baik ketika presentasi, memberi tanggapan balik maupun ketika memberi bahasan atas kelompok lain memberi kesempatan lebih banyak bagi setiap mahasiswa untuk terlibat aktif mengemukakan pendapatnya. Sedangkan teknik pemilihan kelompok yang menjadi pembahas atas hasil diskusi kelompok penyaji langsung oleh dosen, membuat setiap kelompok selalu fokus dan siap sedia apabila ditunjuk.

Strategi yang digunakan dalam latihan penerapan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi, dimana sebelumnya mahasiswa dibagi atas 4 kelompok besar dan meminta setiap kelompok untuk memilih satu topik matematika sekolah menengah yang dapat diajarkan dalam waktu 15 menit, menyusun rpp, memilih guru model, mensimulasikannya secara terbatas dalam kelompoknya. Ternyata membuat mahasiswa siap untuk mengajar layaknya seorang guru. Pengaturan peran sebagai siswa, pengamat dan guru memberi kesempatan mahasiswa untuk betul-betul menghayati suasana belajar mengajar yang terjadi dalam suatu kelas dan memberi kesempatan mahasiswa untuk mengevaluasi sendiri penampilan mereka. Umpan balik yang langsung diberikan dosen setiap selesai penampilan memberikan masukan dan pengetahuan bagi mahasiswa tidak hanya yang berperan sebagai guru model tapi juga seluruh peserta kuliah.

Berdasarkan paparan di atas tergambar bahwa mahasiswa sudah melalui proses belajar aktif sesuai dengan yang dikemukakan oleh Marzano dkk (Pannen ,2005) yaitu jika mahasiswa mampu menunjukkan ketrampilan berpikir kompleks, memproses informasi, berkomunikasi efektif, bekerja sama dan berkolaborasi, dan berdaya nalar yang efektif.

KESIMPULAN DAN PROSPEK KESIMPULAN

(11)

260

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran SBMM melalui inovasi strategi pembelajaran adalah dengan menggunakan metode seminar untuk topik bahasan teori-teori belajar, kombinasi metode ekspositori dan diskusi kelompok untuk topik bahasan urutan kegiatan pembelajaran, metode presentasi kelompok untuk topik bahasan urutan kegiatan pembelajaran yang didalamnya tergambar metode, media dan waktu pembelajaran dan metode simulasi untuk topik bahasan penerapan strategi pembelajaran. Sedangkan setiap fase pada urutan kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk siklus 1, dan 2. Untuk siklus 3 dan 4 tahap kegiatan awal dan akhir dilaksanakan sementara pada tahap kegiatan inti fase yang dilaksanakan adalah fase elaborasi dan konfirmasi.

PROSPEK

Dosen dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya, antara lain dengan melaksanakan inovasi strategi pembelajaran dan melaksanakan lesson study

4. UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada tim lesson study prodi matematika khususnya Ibu Rohati, S.Pd. M.Pd dan Ibu Sri Winarni, S.Pd. M.Pd atas masukan dan tanggapan yang diberikan, ucapan terimakasih juga disampaikan pada tim lesson study fakultas atas bantuan dana yang diberikan, semoga Allah membalas semua kebaikan Bapak dan Ibu.

5. DAFTAR RUJUKAN:

[1]. Pannen, Paulina. Mustafa, Sekarwinahyu. Mustafa, Dina. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI UT; 2005

[2]. Russeffendi, E.T. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Perkembangan Kompetensi Guru. Bandung: Tarsito; 1988

[3]. Suparman, Atwi. Desain Instruksional Modern, Panduan Para Pengajar & Inovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga; 2012

[4]. Suparman, Atwi. Desain Instruksional. Jakarta:PAU-PPAI UT; 1997

[5]. Sanjaya,Wina. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana; (2008).

Referensi

Dokumen terkait

Dalam prakteknya, ini dicapai dengan penggunaan ruang elektroda disebut drift tubes (tabung aliran), yang memungkinkan partikel mengalir pada kecepatan konstan dalam tabung

Jurnal Sistem dan Informatika” (Agusta, 2007) dituliskan didalamnya bahwa “Data-data yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokan dalam satu cluster/kelompok

Diundang kepada seluruh Presbiter Perempuan untuk hadir dalam pertemuan pada hari Selasa, 1 November 2016, pukul 18:30 wita di Ruang Eklesia, dalam rangka

Studi Pendahuluan menjelaskan beberapa tahap rancangan yang juga merupakan studi litelatur dan wawancara yang akan dilakukan pada sistem. a) Kebutuhan data yang

Adapun hasil penelitian yang ditemukan bahwa peranan kaum perempuan lebih menonjol dari kaum lelaki untuk bekerja di sector ini, dan tingkat pendidikan para pekerja dengan anggota

Volume gas optimum ini dikarenakan adanya doping N tersebut dapat berfungsi sebagai donor elektron dari pita konduksinya ke pita valensi V, akibatnya dapat

Panduan dan peraturan yang terkandung dalam buku panduan ini termasuklah apa-apa panduan dan peraturan yang buat dari semasa ke semasa serta apa- apa kaedah atau

Terlihat pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan pada siklus I, hal ini dikarenakan pada siswa siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran SSCS