• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1. Konsep Dasar

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut (Maniah & Hamidin, 2017) sistem dapat didefinisikan sebagai, ”kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.”

Namun menurut (Hamim, 2015) sistem adalah, “ kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.”

Ada tiga elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu : 1. Input

Segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk di proses.

2. Proses

Bagian yang melakukan perubahan dari input menjadi output yang berguna, misalnya beruda informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya sisa pembuangan atau limbah.

(2)

3. Output

Hasil dari pemrosesan, misalnya berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dll.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan sistem adalah cara yang kita lakukan untuk mencapai tujuan yang telah kita buat mulai dari menginput sesuatu memprosesnya kemudian menghasilkan output.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut (Hutahaean, 2015) klasifikasi sistem merupakan, “suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu sebagai berikut:

1. Klasifikasi sistem sebagai : a. Sistem abstrak

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

b. Sistem fisik

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. 2. Sistem diklasisfikasikan sebagai :

a. Sistem alamiah

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

(3)

b. Sistem buatan manusia

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai : a. Sistem tertentu

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan. b. Sistem tak tentu

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem di klasifikasikan sebagai : a. Sistem tertutup

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

b. Sistem terbuka

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

(4)

2.1.3. Pengertian Informasi

Menurut(Hutahaean, 2015)informasi adalah, “data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Menurut Gordon B. Davis (Hutahaean, 2015) informasi adalah, “ data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan–keputusan yang akan mendatang”.

2.1.4. Definisi Sistem Informasi

Menurut (Hutahaean, 2015) sistem informasi adalah, “ suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Sedangkan menurut Kristanto (Suparlan & Supriyanta, 2017) sistem informasi merupakan, “kumpulan dari perangkat keras dan lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengelola data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut”.

2.1.5. Definisi Koperasi

Koperasi merupakan organisasi ekonomi dari orang-orang yang terhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial,dan budaya secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara

(5)

demokrasi. Dengan demikian koperasi memiliki jati diri untuk para anggota sertadalam menjalankan kegiatannya berpedoman pada prinsip-prinsip koperasi.

Definisi koperasi di indonesia termuat dalam Undang-undang No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian, yang menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Sedangkan menurut (Pranoto, Nuradi, Hadijaya E H, Heryan, & Nurul F, 2018)yang dimaksud dengan Koperasi adalah: “Koperasi adalah perkumpulan orang atau badan usaha yang memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai kesejahteraan ekonomi yang berlandaskan asas kekeluargaan”.

Berdasarkan UU Nomor, 17 Tahun 2012 Pasal 1 ayat (1) (Pranoto et al., 2018)tentang perkoperasian yaitu: “Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi dengan nilai dan prinsip koperasi”. Dari definisi diatas beberapa pokok pikiran yang dapat ditarik mengenai pengertian koperasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteran ekonomi kekeluargaan. 2. Koperasi adalah bentuk kerjasama dalam koperasi yang bersifat sukarela. 3. Koperasi dibentuk melalui sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis.

(6)

2.1.6. Jenis-jenis Koperasi

Pada pasal 16 Undang-undang No.25 tahun 1992 menjelaskan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Dalam penjelasan pasal tersebut diuraikan jenis koperasi adalah koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi pemasaran, dan koperasi jasa. Sedangkan jika dilihat dari berbagai pendekatan, jenis koperasi dapat dibedakan berdasarkan bidang usaha, jenis anggota, jenis komoditi, dan daerah kerja.

2.1.7. Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip pengelolaan koperasi merupakan penjabaran lebih lanjut dari asas kekeluargaan yang dianutnya. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5 ayat 1 Undang-Undang No. 25 tahun 1992. Koperasi indonesia melaksanakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 5. Kemandirian.

6. Pendidikan perkoperasian. 7. Kerja sama antar koperasi.

(7)

Berdasarkan peraturan Menteri KUKM No. 04/per/M.KUKM/VII/2012 tentang pedoman Umum Akuntansi Koperasi, karakteristik koperasi adalah :

1. Koperasi dibentuk oleh anggota atas dasar kepentingan ekonomi yang sama.

2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandasakan nilai-nilai kemandirian, kesetiakawanan, keadilan, persamaan dan demokrasi, tanggung jawab sosial, serta kepedulian terhadap orang lain.

3. Koperasi didirikan, diatur, dikelola, diawasi, serta dimanfaatkan oleh anggotanya.

4. Tugas pokok koperasi adalah melayani kebutuhan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggotanya.

5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya, maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk mensejahterakan masayarakat sekitarnya.

2.1.9. Tujuan Koperasi dan Fungsi Koperasi

Tujuan koperasi sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang di kutip (Pranoto et al., 2018), yaitu “memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan koperasi adalah :

1. Memajukan kesejahteraan anggota koperasi. 2. Memajukan kesejahteraan masyarakat.

(8)

Keberadaan koperasi diharapkan mampu memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umunya serta membangun tatanan perekonomian nasional. Menurut pasal 4 Undang-Undang No. 25 tahun 1992, fungsi koperasi adalah sebagai berikut :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

2.1.10. Sisa Hasil Usaha (SHU)

Koperasi yang telah berjalan dengan baik dimana mampu memupuk modal dan mampu menutupi kerugian, maka koperasi dapat menghasilkan laba atau disebut dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). Sisa Hasil Usaha (SHU) penting diketahui oleh anggota, karena SHU bagian anggota yang ditentukan secara proporsional berdasarkan besarnya transaksi dan kontribusi anggota.

Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, Bab IX pasal 45, adalah sebagai berikut :

(9)

1. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahunbuku yang bersangkutan.

2. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota.

3. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda,tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Artinya, semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima.

2.1.11. Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU)

Perhitungan sisa hasil usaha harus memuat hasil usaha dengan anggota dan laba rugi kotor dengan non anggota. Perhitungan sisa hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan, beban-beban usaha, dan beban-beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan hasil usaha juga menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh dari hasil usaha dengan anggota dan laba rugi kotor dengan non-anggota. Istilah perhitungan sisa hasil usaha digunakan mengingatkan manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari Sisa Hasil Usaha (SHU) atau laba, tetapi lebih ditentukan dari manfaatnya untuk anggota. Sisa

(10)

koperasi. Dalam hal dan jenis jumlah pembagian sisa hasil usaha telah diatur secara jelas, maka bagian yang tidak menjadi hak koperasi diakui sebagai kewajiban koperasi. Apabila jenis dan jumlah pembagiaanya belum diatur secara jelas, maka SHU tersebut dicatat sebagai sisa hasul usaha (SHU) belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Menurut Undang-Undang No.25 tahun 1992 pasal 5 ayat 1 tentang Perkoperasian menjelaskan bahwa, “Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

SHU Koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari 2 kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu :

a. SHU atas jasa modal, pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.

b. SHU atas jasa usaha, jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. Menurut Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga SHU koperasi dibagi sebagai berikut : cadangan koperasi, jasa anggota, dana pengurus, dana karyawan, dana pendidikan, dana sosial dan dana untuk pembangunan lingkungan.SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :

(11)

Keterangan :

SHU A :Sisa Hasil Usaha Anggota JUA : Jasa Usaha Anggota JMA : Jasa Modal Anggota

Berdasarkan model matematika , SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :

SHU A = Va / VUK x JUA + Sa / TMS x JMA Keterangan :

SHU A : Sisa Hasil Usaha Para Anggota JUA : Jasa Usaha Anggota

Va : Volume Usaha Anggota VUK : Volume Usaha Total Koperasi Sa : Jumlah Simpanan Anggota TMS : Modal Sendiri Total JMA : Jasa Modal Anggota

2.2. Peralatan Pendukung

Penulis juga menggunakan teknik/alat bantu dalam memvisualisasikan rancangan sistem. Teori-teori lain yang digunakan untuk mendukung penulisan ini terdiri dari :

2.2.1. Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) akhir-akhir ini merupakan skema representasi grafis yang banyak digunakan secara luas untuk pemodelan sistem berorientasi objek. UML ini telah meyatukan barbagai skema notasi populer

(12)

bentuk diagram) untuk memodelkan sistem mereka.

Menurut sugiarti (Yuni, 2018), Unified Modeling Language (UML) adalah “bahasa grafis yang kompleks dan kaya dengan fitur”. Salah satu model diagramnya adalah Activity Diagram . Namun menurut (Yuni, 2018), Unified Modeling Language (UML) adalah “ sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem peranti lunak”.

Unified Modeling Language (UML) biasa digunakan untuk :

1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan usecase dan actor.

2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.

3. Menggambarkan representasi struktur statis sebuah sistem dalam bentuk class diagram.

4. Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem dengan state transition diagram.

5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and development diagram

6. Menyampaikan atau memperluas fungtionality dengan stereotypes.

Unifield Modeling Language (UML) menurut Nugroho (Ferdika & Kuswara, 2017) adalah, “bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan – permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Unifield Modeling Language, salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi

(13)

objek, saat ini UML akan mulai menjadi satndar masa depan bagi industri pengembangan sistem atau perangkat lunak yang berorientasi objek sebab pada dasarnya UML digunakan oleh banyak perusahaan raksasa seperti IBM, Microsoft, dan sebagainya.

2.2.1.1.Usecase diagram

Usecase diagram atau diagram usecase merupakan pemodelan untuk menggambarkan behavior sistem yang akan dibuat. Menurut (Yuni, 2018)usecase diagram merupakan, “sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat”.

Sedangkan menurut (Akil, 2018)usecase diagram adalah “sebuah unit eksternal dari sistem (berupa antar muka) yang akan menerima perintah dari seorang aktor berupa sebuah event”.

Usecase Diagram memiliki beberapa simbol yang perlu di pahami. Simbol-simbol yang ada pada usecase diagram tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel II.1. simbol-simbol yang ada dalam usecase diagram

Simbol Deskripsi

Usecase Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dnegan menggunakan kata kerja di awal frasa nama Usecase. Nama usecase

(14)

berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Jadi walaupun sismbol dari aktor adalah gambar orang, tetapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya menggunakan kata benda di awal frasa nama aktor.

Asosiasi Komunikasi antara aktor dan usecase

yang berpartisipasi pada usecase atau usecase memiliki interaksi dengan aktor.

Extend

< - - - <<extend>>

Relasi Usecase tambahan ke sebuah

usecase di mana usecase yang

ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa usecase tambahan itu, mirip dengan prinsip inheritance pada pemograman berorientasi objek, biasanya usecase tambahan memiliki nama depan yang sama dengan usecase yang ditambahkan, arah panah menunjukan pada usecase yang dituju.

Include Relasi usecase tambahan ke sebuah

(15)

<<include>>

- - - >

usecase di mana usecase yang

ditambahkan memerlukan usecase ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan usecase ini. Ada dua sedut pandang yang cukup besar mengenain include di usecase,

include berarti usecase yang

ditambahkan akan selalu di panggil saar usecase tambahan dijalankan.

2.2.1.2.Activity Diagram

Dalam suatu organisasi yang berorientasi profit maupun non profit pasti memiliki proses-proses dan prosedur-prosedur (business process) yang harus dilaksanakan sebagai landasan operasional perusahaan. Beberapa perusahaan yang bergerak dibidang penjualan mungkin operasinya dimulai dari saat customer melakukan order kemudian bagian sales mencatat order tersebut, setelah itu customer melakukan pembayaran dan saat yang bersamaan bagian gudang melakukan pengepakan. Baru kemudian barang dikirim ke alamat customer. Proses-proses tersebut adalah sebuah work flow (arus kerja) dalam suatu scenario operasional perusahaan.

Kelebihan activity diagram di bandingkan dengan flowchart adalah activity diagram mendukung proses yang berjalan secara paralel sedangkan flowchart tidak. Menurut (Akil, 2018)Activity Diagrammerupakan, “menggambarkan arus dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya dari suatu fungsional sistem”.

(16)

2.2.1.3.Sequence Diagram

Menurut (Akil, 2018)sequence diagram merupakan, “ menggambarkan urutan penyampaian pesan atau pemanggilan metode antar objek dalam suatu event atau scenario”. Diagram ini menunjukan objek-objek yang terlibat dalam proses tersebut dan bagaimana urutan penyampaian pesan-pesan antara objek-objek tersebut. Biasanya sequence diagram dilampirkan pada satu usecase untuk menjelaskan eksekusi usecase tersebut.

2.2.1.4.Deployment Diagram

Menurut (Akil, 2018)deployment diagram merupakan, “menunjukan arsitektur dari sistem sebagai distribusi dari artefak perangkat lunak kepada target-target distribusi”. Deployment diagram juga bisa digunakan untuk menunjukkan logika atau fisik artsitekstur jaringan dari sistem.

2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Untuk menggambarkan struktur data agar bisa dipahami secara langsung oleh pengguna teknik maupun teknik dapat menggunakan entity relationship diagram (ERD). Entity relationship diagram (ERD) menjelaskan setiap entitas dan hubungan yang terjadi antar entitas tersebut.

Menurut (Setiadi, 2017)Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan, ”suatu jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak”. Sedangkan menurut (Lubis, 2016) model data dengan diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram) adala, ”suatu pemodelan berbasis pada persepsi dunia nyata yang mana terdiri dari kumpulan objek dasar yang disebut

(17)

dengan entitas (entity)dan hubungan diantara objek-objek tersebut dengan menggunakan perangkat konseptual dalam bentuk diagram”.

Maka dari itu, penulis menyimpulkan bahwa entity relationship diagram(ERD) merupakan teknik pemodelan struktur data secara konseptual yangmenggambarkan entitas lengkap dengan atributnya dan hubungan yang terjadiantar entitas tersebut.

2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Ladjamudin (Lubis, 2016)Logical record structure (LRS) adalah,“suatu program untuk merelasikan struktur record dari tabel yang memiliki database dengan sebuah sistem yang digambarkan untuk mempermudah logika”. LRS merupakan hasil transformasi diagram E-R (ERD) menggunakan aturan aturan tertentu. Aturan-aturan tersebut yaitu: (1) setiap entity akan diubah ke dalam bentuk sebuah kotak dengan nama entity berada di luar kotak dan atribut berada di dalam kotak, (2) sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas, kadang dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.

Kesimpulan logical record structure (LRS) adalah sistem yang digambarkan mengikuti aturan permodelan yang merupakan hasil dari transformasi diagram E-R dengan menggunakan aturan-aturan tertentu.Menentukan kardinalitas, jumlah table dan foreign key (FK) sebagai berikut :

1. 1:1 (one to one)

Relasi yang terjadi antara suatu entity dengan entity lainnya yang memiliki hubungan 1:1.

2. 1:M (one to many)

Relasi yang terjadi antara suatu entity dengan entity lainnya yang memiliki hubungan 1:M.

(18)

Relasi yang terjadi antara suatu entity dengan entity lainnya yang memiliki hubungan M:N. Pada relasi ini biasa digunakan tabel bantuan untuk memecahkan relasi tersebut menjadi 1:1 atau 1:M.

2.2.4. Pengenalan NetBeans

Menurut Sugiarti (Yuni, 2018) NetBeans merupakan, “IDE yang ditujukan untuk memudahkan pemograman java”. Dalam NetBeans pemograman dilakukan berbasis visual. Persis seperti IDE lain, misalnya Borlan delphi, dan microsoft Visual Studio. Untuk membuat dialog atau user interface perlu membuat teks program secara manual baris per baris, tetapi cukup klik pada component pallete. Teks program akan dihasilkan secara otomatis. Netbeans mencakup compiler atau bulder, dan debugger internal. Hal ini sangat memudahkan proses pascaperancangan program.

2.2.5. Pengenalan Xampp

Menurut (Aswadi, 2015)XAMPP adalah, “sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari apache, mysql, phpmyadmin, php, perl, Freetype2 dan lain-lain”. Xampp berfungsi untuk memudahkan instalasi lingkungan php, diaman biasanya lingkungan pengembangan web memerlukan php, apache, mysql dan phpmyadmin serta software-software yang terkait dengan pengembangan web. Dengan mengguanakan xampp, tidak perlu menginstal aplikasi satu persatu.

Menurut Arief (Heri & Kusmana, 2017)Xampp adalah, “Perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi.” Namun menurut (Ferdika &

(19)

Kuswara, 2017:177)Xampp adalah, “sebuah software web server apache yang di dalamnya sudah tersedia database server MySQL dan support PHP Programming”.

Gambar

Tabel II.1. simbol-simbol yang ada dalam usecase diagram

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi sang Merak hanya bisa berdiri terpaku karena burung merak termasuk jenis burung yang tidak dapat terbang, sedangkan sang Bangau terbang melayang-layang di langit biru

Untuk lebih jelasnya nilai magnetisasi saturasi, medan koersivitas dan magnetisasi remanen dari masing-masing sampel dapat dilihat pada Tabel 4.3. Sehingga partikel

Penambahan paladium dapat menghasilkan berbagai jenis ionik oksigen pada permukaan film tipis dalam proses adsorpsi dan desorpsi saat film tipis diberikan respon gas

Melihat hasil penelitian sebelumnya bahwa hasil penelitian tersebut cenderung berbanding lurus dengan teori yang selama ini menyatakan bahwa sikap mental accounting

Berdasarkan hasil analisis pre-test dan posttest menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa pada menjadi lebih baik dengan menggunakan model pembelajaran

concrete foam komposit diperkuat serat TKKS, mutu fisik dan mutu kuat tekan tinggi yang lebih baik dari paving block komersil adalah tujuan dari penelitian ini..

Berdasarkan hasil uji validitas variabel X ( Customer Relationship Management) dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi Continuity Marketing Programs

Secara statistik, skor kerusakan hepatosit antara P3, P4 tidak berbeda dengan kontrol (K- dan K+) (P&gt;0,05) menjadi petunjuk bahwa perlakuan vitamin E,