• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th.XVII, 2 Mei 2014 1  Pada April 2014 di Kota Bekasi terjadi deflasi sebesar 0,80 persen dengan Indeks Harga Konsumen

(IHK) sebesar 110,30. Dari 7 kota IHK di Jawa Barat, tercatat 4 kota mengalami deflasi dan 3 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon 0,26 persen dengan IHK 111,27 dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi 0,80 persen dengan IHK 110,30.

 Deflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks di 4 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 4,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,01 persen; kelompok sandang 0,16 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen. Sedangkan 3 kelompok pengeluaran lainya mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen; kelompok kesehatan 0,17 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,02 persen.

 Kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi tertinggi sebesar 4,03 persen. Adapun sub kelompok yang menjadi penyumbang deflasi tertinggi adalah sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 15,48 persen diikuti sub kelompok sayur-sayuran sebesar 13,71 persen, dan sub kelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya sebesar 7,30 persen.

 Tingkat inflasi tahun kalender April 2014 Kota Bekasi sebesar 1,09 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2014 terhadap April 2013) sebesar 6,89 persen.

 Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat April 2014, 4 kota mengalami deflasi dan 3 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi 0,80 persen diikuti Kota Bogor deflasi 0,43 persen, Kota Depok deflasi 0,39 persen, dan Kota Sukabumi deflasi 0,09 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon 0,26 persen diikuti Kota Bandung inflasi 0,05 persen, dan Kota Tasikmalaya inflasi 0,03 persen.

No. 01/01/Th. XVII, 2 Mei 2014

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

APRIL 2014 DEFLASI 0,80 PERSEN

(2)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Kota Bekasi, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi.

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota secara nasional, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang juga dilaksanakan oleh BPS Kota Bekasi, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

SBH 2012 secara nasional dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Bekasi pada April 2014 terjadi deflasi 0,80 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,19 pada Maret 2014 menjadi 110,30 pada April 2014. Tingkat inflasi tahun kalender (April) 2014 sebesar 1,09 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2014 terhadap April 2013) sebesar 6,89 persen.

Pada Grafik 1 di bawah ini terlihat pergerakan inflasi selama dua belas bulan terakhir dari Mei 2013 sampai dengan April 2014.

Grafik 1

(3)

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th.XVII, 2 Mei 2014 3 Deflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks di 4 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 4,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,01 persen; kelompok sandang 0,16 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen. Sedangkan 3 kelompok pengeluaran lainya mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen; kelompok kesehatan 0,17 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,02 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga secara signifikan dan mempengaruhi deflasi bulan ini adalah: beras, bayam, cabai merah, bawang merah, cabai rawit, kangkung, bensin (pertamax), emas perhiasan, bawang putih, dan (ikan) mas.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2014 antara lain: telur ayam ras, daging ayam ras, minyak goreng, jengkol, bubur, nasi dengan lauk, lele, cumi-cumi, cuci kendaraan, dan sepeda motor.

Grafik 2

(4)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Bekasi April 2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Maret 2014 IHK April 2014 Inflasi April 20141) Laju Inflasi Tahun Kalender 20142) Inflasi Tahun ke Tahun 3) Andil Inflasi/Deflasi April 2014 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 111,19 110,30 -0,80 1,09 6,89 - 1 Bahan Makanan 121,04 116,16 -4,03 1,82 6,02 -0,8638

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 109,39 109,82 0,39 2,20 8,28 0,0671 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 107,82 107,81 -0,01 0,93 4,69 -0,0023

4 Sandang 102,20 102,04 -0,16 0,50 2,62 -0,0069

5 Kesehatan 106,84 107,02 0,17 0,86 3,11 0,0062

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 106,53 106,55 0,02 0,10 5,23 0,0025 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 112,91 112,88 -0,03 0,16 12,54 -0,0062

1) Persentase perubahan IHK April 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya 2)

Persentase perubahan IHK April 2014 terhadap IHK Desember 2013

3)

Persentase perubahan IHK April 2014 terhadap IHK April 2013

Besarnya andil inflasi per kelompok pengeluaran pada April 2013 terlihat pula pada Grafik 3. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada April 2014, yaitu: kelompok bahan makanan 0,8638 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0023 persen; kelompok sandang sebesar 0,0069; dan dan kelompok transpor, komunikasi,dan jasa keuangan 0,0062 persen . Sedangkan kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0671 persen; kelompok kesehatan 0,0062 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0025 persen.

Grafik 3

(5)

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th.XVII, 2 Mei 2014 5

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada April 2014 mengalami deflasi 4,03 persen atau terjadi penurunan indeks dari 121,04 pada Maret 2014 menjadi 116,16 pada April 2014.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 6 subkelompok diantaranya mengalami deflasi dan 5 subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 15,48 persen dan terendah terjadi pada subkelompok ikan segar lainnya 0,26 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok lemak dan minyak 2,45 persen.

Kelompok ini pada April 2014 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,8638 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: beras 0,28 persen; bayam 0,27 persen; cabai merah 0,18 persen; bawang merah 0,07 persen; cabai rawit 0,06 persen; dan kangkung 0,04 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: telur ayam ras 0,05 persen; daging ayam ras 0,03 persen; minyak goreng 0,03 persen; jengkol 0,02 persen, lele 0,02 persen, dan cumi-cumi 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada April 2014 mengalami inflasi 0,39 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 109,39 pada Maret 2014 menjadi 109,82 pada April 2014.

Semua subkelompok pada kelompok ini mengalami inflasi sebesar: subkelompok makanan jadi 0,38 persen; subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,58 persen; dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,20 persen.

Kelompok ini pada April 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0671 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: bubur 0.02 persen; dan nasi dengan lauk 0,02.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada April 2014 mengalami deflasi 0,01 persen atau terjadi penurunan indeks dari 107,82 pada Maret 2014 menjadi 107,81 pada April 2014.

Subkelompok yang pada April 2014 mengalami deflasi yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,03 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air 0,06 persen; dan subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,02 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,19 persen.

(6)

4. S a n d a n g

Kelompok Sandang pada April 2014 mengalami deflasi 0,26 persen atau terjadi penurunan indeks dari 102,20 pada Maret 2014 menjadi 102,04 pada April 2014.

Subkelompok yang mengalami inflasi pada April 2014, yaitu: subkelompok sandang laki-laki 0,50 persen; subkelompok sandang wanita 0,96 persen; dan subkelompok sandang anak-anak dan 0,61 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok barang pribadi dan sandang lain 1.93 persen.

Kelompok ini pada April 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,0069 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok Kesehatan pada April 2014 mengalami inflasi 0,17 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,84 pada Maret 2014 menjadi 107,02 pada April 2014.

Pada April 2014 subkelompok dalam kelompok ini yang mengalami inflasi yaitu: subkelompok obat-obatan 0,12 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,11 persen; dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,32 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan tidak mengalami perubahan harga atau relatif stabil.

Kelompok ini pada April 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0062 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga pada April 2014 mengalami inflasi 0,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,53 pada Maret 2014 menjadi 106,53 pada April 2014.

Subkelompok yang mengalami inflasi pada April 2014, yaitu: subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,13 persen; dan sub kelompok rekreasi 0,05 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan, subkelompok kursus-kursus/pelatihan, dan subkelompok olahraga relatif tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini pada April 2014 memberikan sumbangan inflas deflasi sebesar 0,0025 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan pada April 2014 mengalami deflasi 0,03 persen atau terjadi penurunan indeks dari 112,91 pada Maret 2014 menjadi 112,88 pada April 2014.

Subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu: subkelompok transpor 0,14 persen. Sedangkan subkelompok sarana dan penunjang transpor mengalami inflasi 0,52 persen. Subkelompok komunikasi dan pengiriman; dan subkelompok jasa keuangan pada April 2014 tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.

(7)

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th.XVII, 2 Mei 2014 7

PERBANDINGAN ANTARKOTA

Pada April 2014, dari 7 (tujuh) kota di Jawa Barat, IHK gabungan Jawa Barat adalah ... dengan deflasi sebesar ... persen. Laju inflasi tahun kalender 2014 untuk Kota Bekasi sebesar 1,09 persen, Jawa Barat sebesar ... persen, dan Nasional sebesar ... persen. Sedangkan laju inflasi Year on Year selama dua belas bulan terakhir (April 2014 terhadap April 2013) untuk Bekasi sebesar 6,89 persen, Jawa Barat ... persen, dan Nasional ... persen.

Dari 7 kota pantauan IHK di Jawa Barat April 2014, 4 kota mengalami deflasi dan 3 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi 0,80 persen denagn IHK 110,30; diikuti Kota Bogor deflasi 0,43 persen dengan IHK 111,95; Kota Depok deflasi 0,39 persen dengan IHK 111,65; dan Kota Sukabumi deflasi 0,09 persen dengan IHK 112,15. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon 0,26 persen dengan IHK 111,27; diikuti Kota Bandung inflasi 0,05 persen dengan IHK 110,48; dan Kota Tasikmalaya inflasi 0,03 persen dengan IHK 110,27.

Tabel 2

Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2014

Kota-Kota di Propinsi Jawa Barat dengan Jawa Barat dan Nasional (2012=100) K O T A April 2014 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. BOGOR 111,95 -0,43 2. SUKABUMI 112,15 -0,09 3. BANDUNG 110,48 0,05 4. CIREBON 111,27 0,26 5. BEKASI 110,30 -0,80 6. DEPOK 111,65 -0,39 7. TASIKMALAYA 110,27 0,03 JAWA BARAT NASIONAL

(8)

Tabel 3. IHK Kota Bekasi Bulan April 2014 serta Perubahannya, Menurut Kelompok/Sub Kelompok (IHK 2012=100)

No, Kelompok/Sub kelompok

IHK April 2014 % perub thd Maret 2014 Tahun Kalender Y o Y IHK April 2013 [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M / T O T A L 110,30 -0,80 1,09 6,89 103,19 I. BAHAN MAKANAN 116,16 -4,03 1,82 6,02 109,56

1 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 106,01 -7,30 0,70 8,01 98,15

2 Daging dan Hasil-hasilnya 104,88 1,08 0,94 4,24 100,61

3 Ikan Segar 130,95 -0,26 12,56 18,84 110,19

4 Ikan Diawetkan 125,67 0,45 7,07 16,95 107,46

5 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 108,02 2,31 -0,18 6,96 100,99

6 Sayur-sayuran 126,07 -13,71 8,91 21,76 103,54

7 Kacang - kacangan 119,17 -0,08 -0,14 6,64 111,75

8 Buah - buahan 134,49 -0,40 3,50 11,71 120,39

9 Bumbu - bumbuan 119,54 -15,48 -16,32 -28,43 167,02

10 Lemak dan Minyak 110,41 2,45 9,35 17,71 93,80

11 Bahan Makanan Lainnya 108,28 0,20 0,33 5,35 102,78

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 109,82 0,39 2,20 8,28 101,42

1 Makanan Jadi 110,28 0,38 2,40 9,39 100,81

2 Minuman yang Tidak Beralkohol 101,81 0,20 -0,55 2,02 99,79

3 Tembakau dan Minuman Beralkohol 117,54 0,58 4,39 11,02 105,87

III. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 107,81 -0,01 0,93 4,69 102,98

1 Biaya Tempat Tinggal 104,93 -0,03 0,09 2,50 102,37

2 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 116,46 -0,06 3,12 13,13 102,94

3 Perlengkapan Rumahtangga 107,14 -0,02 1,46 5,32 101,73 4 Penyelenggaraan Rumahtangga 108,76 0,19 0,88 1,75 106,89 IV. SANDANG 102,04 -0,16 0,50 2,62 99,43 1 Sandang Laki-laki 105,86 0,50 0,55 5,51 100,33 2 Sandang Wanita 108,53 0,96 1,15 4,49 103,87 3 Sandang Anak-anak 104,39 0,61 1,89 4,76 99,65

4 Barang Pribadi dan Sandang Lain 93,89 -1,93 -0,87 -2,20 96,00

V. KESEHATAN 107,02 0,17 0,86 3,11 103,79

1 Jasa Kesehatan 103,70 0,00 0,77 2,38 101,29

2 Obat-obatan 101,61 0,12 -0,13 1,03 100,57

3 Jasa Perawatan Jasmani 111,10 0,11 0,53 4,29 106,53

4 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 111,24 0,32 1,29 4,22 106,74

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 106,55 0,02 0,10 5,23 101,25

1 Pendidikan 111,65 0,00 0,00 8,04 103,34

2 Kursus-kursus / Pelatihan 103,67 0,00 0,00 3,44 100,22

3 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 102,73 0,13 -0,58 2,25 100,47

4 Rekreasi 100,59 0,05 0,54 2,29 98,34

(9)

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th.XVII, 2 Mei 2014 9

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BEKASI

Jl. Rawa Tembaga I No. 6 Bekasi 17141 Telp/Fax: (021) 88953987. 8842757 e-mail: bps3275@bps.go.id website : http://bekasikota.bps.go.id

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Slamet Waluyo, S.Si, M.Si

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Bekasi .

Gambar

Grafik 4. Perbandingan IHK di Tujuh Kota di Jawa Barat April 2014
Tabel 3. IHK Kota Bekasi Bulan April 2014 serta Perubahannya, Menurut Kelompok/Sub Kelompok  (IHK 2012=100)

Referensi

Dokumen terkait

KU-Kesalahan Utama, KP-Kesalahan Pindaan, KA-Kesalahan Alternatif Catatan Keputusan T-Tertuduh, K-Kesalahan 15 MA-83D-2661- 10/2020 Pendakwa Raya. ( Polis Diraja Malaysia

Adapun batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja praktek yang telah dilakukan yaitu, penulis hanya melakukan analisis pada prosedur pengiriman paket di

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan

Dengan adanya beragam metode ta’zir yang diterapkan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penerapan metode ta’zir

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

( pada bagian ini auditor perlu mengukapkan tindak lanjut dari hasil temuan sebelumnya , termasuk tindak lanjut dari audit yang dilaporkan dalam laporan ini