• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN PEMODELAN TATA RUANG 3 DIMENSI GEDUNG SHOPPING CENTER PASAR ACEH SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN PEMODELAN TATA RUANG 3 DIMENSI GEDUNG SHOPPING CENTER PASAR ACEH SKRIPSI"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer

Universitas Ubudiyah Indonesia

Oleh

Nama : Khairunnisa Nim : 121020120019

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA

BANDA ACEH

(2)

ii

PEMBUATAN PEMODELAN TATA RUANG 3 DIMENSI

GEDUNG SHOPPING CENTER PASAR ACEH

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer

Universitas Ubudiyah Indonesia

Oleh

Nama : Khairunnisa Nim : 121020120019

Disetujui,

Penguji I Penguji II

(Faisal Tifta Zany, S.Si., M.Sc) (Sarini Vita Dewi, S.T., M.Eng)

Ka. Prodi Teknik Informatika, Pembimbing Tugas Akhir,

(M. Bayu Wibawa, S.Kom., M.MSI) (Desita Ria Yusian TB, S.ST., M.T)

Mengetahui,

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Mutu

(3)

iii

PEMBUATAN PEMODELAN TATA RUANG 3 DIMENSI

GEDUNG SHOPPING CENTER PASAR ACEH

Tugas Akhir oleh Khairunnisa ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 28 Juli 2016.

Dewan Penguji:

1. Ketua (Desita Ria Yusian TB, S.ST., M.T)

2. Anggota I (Faisal Tifta Zany S.Si., M.Sc)

(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Khairunnisa NIM : 121020120019 Progran Studi : Teknik Informatika

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun, sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana merupakan hasil karya tulis saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya peroleh dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila di kemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam penulisan skripsi ini.

Banda Aceh, 28 Juli 2016

Khairunnisa

(5)

v

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “ PEMBUATAN PEMODELAN TATA

RUANG 3 DIMENSI GEDUNG SHOPPING CENTER PASAR ACEH ”.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan dan kesulitan yang dihadapi dalam proses penyusunan maupun pengerjaannya serta keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh penulis. Meskipun pada akhirnya berkat kesabaran dan bantuan Allah SWT, segala kendala yang dihadapi penulis dapat dilewati.

Tujuan disusunnya skripsi ini adalah untuk melengkapi tugas guna memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Universitas Ubudiyah Indonesia.

Disamping itu bantuan dari berbagai pihak juga sangat berperan dalam proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dengan rasa penuh hormat, tulus dan ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia, Ibu Marniati, M. Kes

2. Ketua Prodi Teknik Informatika Universitas Ubudiyah Indonesia, Bapak M. Bayu Wibawa, S.Kom., M.MSI

3. Pembimbing skripsi saya Ibu Desita Ria Yusian TB, S.ST., M.T yang bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran sehingga berkat bimbingan dan masukan-masukan yang diberikannya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

(6)

vi

4. Ayahanda, Ibunda dan keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga penulis memperoleh semangat dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

5. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan bantuan dan semangat kepada penulis dalam membantu menyelesaikan skripsi ini. Sesungguhnya masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan skripsi ini. Lebih dan kurangnya penulis berharap semoga hasil dari penyusunan skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca-pembaca sekalian.Amiin yaa rabbal ‘alamiin.

Banda Aceh, … Juli 2016

Khairunnisa 121020120019

(7)

vii

GEDUNG SHOPPING CENTER PASAR ACEH

Khairunnisaˡ, Desita Ria Yusian ²

Xi + 53 Halaman : 38 Gambar, 2 Tabel

Pemodelan 3D tata ruang Gedung Shopping Center Pasar Aceh dirancang karena belum adanya informasi yang menampilkan keseluruhan bagian tata ruang beserta fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Gedung Shopping Center secara 3 Dimensi. Pemodelan tata ruang 3D dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi dalam bentuk visualisasi 3D yang menampilkan keseluruhan kondisi tata ruang mulai dari interior, eksterior beserta keseluruhan fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Gedung Shopping Center Pasar Aceh. Pembuatan pemodelan 3D dirancang dengan menggunakan Sketchup 2013 yang diharapkan mampu memberikan hasil berupa gambaran yang hampir mendekati bentuk aslinya. Tahapan awal yang dilakukan adalah dengan membuat denah 2D dengan perbandingan skala 1:100 untuk setiap lantai 1, 2 dan 3 Gedung Shopping Center. Pada tahap pembuatan material dan tekstur dilakukan dengan proses pemberian warna yang sesuai dengan data yang telah dikumpulkan. Proses pencahayaan diperlukan untuk memberikan efek terang pada bangunan. Proses akhir yang dilakukan dalam pemodelan 3D adalah proses rendering gambar dengan memilih resolusi 1600x1200 pixels yang merupakan ukuran resolusi citra dari hasil rendering gambar. Resolusi tersebut merupakan resolusi paling tinggi untuk mendapatkan gambar dengan kualitas terbaik. Pilihan dengan resolusi rendah akan mendapatkan hasil yang kurang maksimal karena memiliki kualitas yang lebih rendah. Rendering gambar pada pemodelan 3D tata ruang Gedung Shopping Center hanya menampilkan gambaran berupa visualisasi per-frame dari bagian-bagian yang akan dirender. Bentuk visualisasi dari pemodelan tersebut diharapkan mampu memberikan informasi baru kepada para pengunjung mengenai gambaran tata ruang interior, eksterior beserta letak fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Gedung Shopping Center Pasar Aceh dalam bentuk akhir 3 Dimensi.

(8)

viii

ABSTRACK

MAKING 3 DIMENSION MODELING SPATIAL OF

SHOPPING CENTER PASAR ACEH

Khairunnisaˡ, Desita Ria Yusian ²

Xi + 53 Pages : 38 Pictures, 2 Table

3D modeling spatial Aceh Market Shopping Center Building was designed as the lack of information showing the overall layout sections and its facilities are located on Building Shopping Center in 3 Dimensions. 3D spatial modeling is done with the aim to produce information in the form of 3D visualization showing the overall condition of the spatial ranging from interior, exterior together with the whole facilities located in Aceh Market Shopping Center Building. Making 3D modeling designed using Sketchup 2013 that are expected to deliver results in the form of an idea that is almost close to its original form. An initial stages is to make a 2D floor plan with a ratio of 1: 100 scale for each floor 1, 2 and 3 Building Shopping Center. At this stage of the manufacture of materials and textures done with color rendering process in accordance with the data that has been collected. The process of illumination is required to give effect to light in the building. End process is done in 3D modeling is the process of rendering an image by choosing the resolution of 1600x1200 pixels which is a measure of image resolution image rendering results. The resolution is the highest resolution to get the best quality images. Options with low resolution will get the results less than the maximum because it has a lower quality. Rendering images on a 3D spatial modeling Building Shopping Center just to show a picture in the form of per-frame visualization of parts that will be rendered. The visualization of the model is expected to provide new information to the visitors about the spatial picture of the interior, the exterior along with the location of the facilities contained in Aceh Market Shopping Center Building in final form 3 Dimensions.

Keywords : Building Shopping Center, 3D, Visualization, Sketchup, Rendering

(9)

ix

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN SIDANG ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK (BAHASA INDONESIA) ... vii

ABSTRACK (BAHASA INGGRIS) ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 3 1.3 Batasan Masalah ... 3 1.4 Tujuan Penelitan ... 4 1.5 Manfaat Penelitian ... 4 1.6 Keaslian Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Shopping Center Pasar Aceh... 6

2.2 Tata Ruang ... 9

2.2.1 Tata Ruang Interior dan Eksterior ... 10

2.3 Pemodelan 3 Dimensi ... 11

2.3.1 Teknik 3 Dimensi ... 12

2.4 Google Sketchup ... 14

2.4.1 Sejarah Google Sketchup ... 16

(10)

x

2.4.3 Kelebihan Google Sketchup ... 19

2.4.4 Kekurangan Google Sketchup ... 20

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 21

3.2.1 Studi Literatur ... 21

3.2.2 Observasi Lapangan ... 22

3.2.3 Dokumentasi ... 22

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.3.1 Lokasi Penelitian ... 23

3.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 23

3.4.1 Perangkat Keras (Hardware) ... 23

3.4.2 Perangkat Lunak (Software) ... 24

3.5 Sumber Data ... 24

3.6 Rancangan Penelitian ... 26

3.6.1 Alur Penelitian ... 26

3.6.2 Metode Pengolahan Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan ... 30

4.2 Proses Pembuatan Denah ... 30

4.3 Tahapan Pemodelan Objek 3D ... 32

4.3.1 Penentuan Skala ... 33

4.3.2 Pembuatan Material ... 34

4.3.3 Pemasangan Tekstur ... 35

4.3.4 Pencahayaan ... 36

4.4 Rendering Gambar ... 39

(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 53 LAMPIRAN ... BIODATA PENULIS ...

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Eksterior Gedung Shopping Center Pasar Aceh ... 8

Gambar 2.2 Interior Gedung Shopping Center Pasar Aceh ... 8

Gambar 2.3 Koordinat 3 Dimensi Sumbu X, Y dan Z ... 11

Gambar 3.1 Eksterior Gedung Shopping Center ... 22

Gambar 3.2 Interior Gedung Shopping Center ... 23

Gambar 3.3 Eksterior Shopping Center ... 24

Gambar 3.4 Interior Shopping Center ... 24

Gambar 3.5 Lift ... 25

Gambar 3.6 Alur Penelitian ... 26

Gambar 3.7 Tahapan Perencanaan Kerja ... 28

Gambar 4.1 Denah Lantai 1 ... 31

Gambar 4.2 Denah Lantai 2 ... 31

Gambar 4.3 Denah Lantai 3 ... 31

Gambar 4.4 Interface Sketchup 2013 ... 32

Gambar 4.5 Import Denah Lantai 1 ... 33

Gambar 4.6 Hasil Pemodelan Lantai 1 ... 34

Gambar 4.7 V-Ray Light Editor ... 37

Gambar 4.8 Pengaturan Bayangan ... 38

Gambar 4.9 Pengaturan Rendering Gambar ... 40

Gambar 4.10 Tampilan Proses Render V-Ray Lantai 3 ... 41

Gambar 4.11 Tampilan Hasil render Lantai 3... 41

Gambar 4.12 Tampilan Hasil render Eksterior Gedung SCPA ... 42

Gambar 4.13 Area Parkir Basement ... 42

Gambar 4.14 Tampak Gedung Shopping Center Dari Depan ... 43

(13)

xiii

Gambar 4.20 Eskalator ... 46

Gambar 4.21 Tangga Jalan ... 47

Gambar 4.22 Rak Jualan ... 47

Gambar 4.23 Kulkas Minuman ... 48

Gambar 4.24 Meja dan Kursi ... 48

Gambar 4.25 Musholla Pria ... 49

Gambar 4.26 Musholla Wanita ... 49

Gambar 4.27 Tempat Wudhu’ Pria ... 50

(14)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tool-Tool Sketchup ... 17 Tabel 4.1 Pemasangan Tekstur ... 35

(15)

1 1.1 Latar Belakang

Dewasa ini teknologi komputer selalu menjadi kebutuhan yang paling utama untuk seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satu teknologi komputer yang paling berperan saat ini dan erat kaitannya dengan arsitektur adalah pemodelan 3 Dimensi. Sesuai dengan teknologi yang digunakan, pemodelan 3D secara keseluruhan dikerjakan melalui komputer. Melalui software komputer, keseluruhan objek yang akan didesain dapat diperlihatkan secara lebih nyata ke dalam bentuk 3 Dimensi.

Di dalam pemodelan, teknik 3 Dimensi sangat dibutuhkan untuk membuat objek agar terlihat nyata. Teknik yang digunakan untuk menggambarkan objek adalah visualisasi 3D sehingga dapat dimanfaatkan sebagai solusi yang menarik untuk mengetahui letak tata ruang setiap gedung. Informasi yang dilengkapi dengan visualisasi akan lebih mudah dipahami oleh semua kalangan karena sesungguhnya manusia lebih mudah menangkap dan memahami informasi dengan cara mendengar dan melihat.

Banyak pusat perbelanjaan yang sering dikunjungi masyarakat sebagai pusat kegiatan dilakukannya jual beli. Salah satu pusat perbelanjaan yang paling sering dikunjungi adalah Gedung Shopping Center Pasar Aceh yang terletak di Jalan Diponegoro. Gedung Shopping Center adalah salah satu pusat perbelanjaan yang paling diminati masyarakat dalam melakukan kegiatan jual beli antara

(16)

2

penjual dan pembeli. Gedung Shopping Center dianggap mempunyai lokasi yang strategis sehingga masyarakat dengan mudah untuk menemukan gedung ini karena terletak di tengah-tengah pusat keramaian kota.

Sebagian besar masyarakat luar Aceh banyak yang belum mengetahui tata ruang dan letak fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Gedung Shopping Center khususnya bagi masyarakat pendatang. Pada skripsi ini penulis mengambil studi kasus Gedung Shopping Center sebagai salah satu pusat perbelanjaan gedung bertingkat dengan tata ruang di lantai 1, 2 dan 3 serta beberapa fasilitas yang terdapat di dalam gedung seperti ATM, eskalator, lift, tangga, musholla, toilet dan

basement. Penulis akan merancang pemodelan 3D tata ruang Gedung Shopping

Center dengan menggunakan Google Sketchup. Hal yang menjadi pokok utama dalam pembuatan tugas akhir ini adalah belum adanya media informasi dalam bentuk visualisasi 3D yang menampilkan keseluruhan tata ruang beserta petunjuk arah fasilitas dari Gedung Shopping Center. Informasi mengenai pemodelan 3D Gedung Shopping Center diharapkan dapat mempermudah serta membantu setiap pengunjung untuk mengetahui tata ruang beserta letak fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalam gedung sebagai salah satu bentuk media promosi dalam menarik minat pengunjung untuk datang ke pusat perbelanjaan Shopping Center.

(17)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Belum adanya media informasi yang menampilkan keseluruhan tata ruang beserta fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Gedung Shopping Center secara 3 Dimensi.

2. Kurangnya petunjuk mengenai letak fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Gedung Shopping Center dalam bentuk 3 Dimensi.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari perluasan dalam penyampaian materi, maka terdapat beberapa batasan masalah, yaitu:

1. Menampilkan fasilitas yang terdapat pada Gedung Shopping Center, seperti ATM, eskalator, lift, tangga, musholla, toilet dan basement. 2. Pembuatan model 3 Dimensi hanya menampilkan bangunan eksterior

yang terdiri dari halaman parkir dan tata ruang interior lantai 1, 2 dan 3 tanpa keseluruhan properti yang terdapat di dalam Gedung Shopping Center.

3. Pemodelan 3D dibuat untuk mengenalkan kondisi dari tata ruang Gedung Shopping Center.

4. Pembuatan model 3D dari Gedung Shopping Center menggunakan

(18)

4

1.4 Tujuan Penelitian

Dari identifikasi masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menghasilkan informasi mengenai fasilitas-fasilitas beserta tata ruang

yang terdapat pada Gedung Shopping Center dalam bentuk animasi. 2. Memberikan informasi dalam bentuk visualisasi 3 Dimensi mengenai

petunjuk arah dari fasilitas-fasilitas Gedung Shopping Center.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan gambaran visualisasi dari Gedung Shopping Center. 2. Salah satu sarana informasi kepada pengunjung untuk mengetahui tata

ruang dan fasilitas yang terdapat di dalam Gedung Shopping Center. 3. Sebagai salah satu sarana promosi dalam menarik minat pengunjung

untuk datang ke pusat perbelanjaan Shopping Center.

1.6 Keaslian Penelitian

Dari penelusuran terhadap judul penelitian tugas akhir yang sudah ada sebelumnya ditemukan 2 penelitian yang berkaitan dengan Pembuatan Model Tata Ruang 3 Dimensi. Penelitian pertama oleh Ully Asfari pada tahun 2012 berfokus pada aplikasi yang dapat berinteraksi terhadap objek yang terdaftar di sistem dengan menggunakan teknologi Virtual Reality sebagai penggabungan antara objek nyata dan maya. Aplikasi yang dihasilkan mempunyai tampilan menu utama yang dapat berinteraksi dengan pengguna karena dapat melihat hasil tampilannya

(19)

melalui aplikasi tersebut. Aplikasi ini masih memiliki kekurangan dalam proses pembacaan marker karena di dalam menjalankan aplikasi ini marker berperan sebagai input yang akan dibaca oleh sistem, setelah sistem membaca dan menter-jemahkan marker selanjutnya akan dihasilkan keluaran berupa objek 3 Dimensi.

Penelitian kedua oleh Aditia Faramadhani pada tahun 2012 lebih berfokus ke pemodelan 3D untuk memberikan informasi mengenai tata letak ruangan dari kampus J2 Universitas Gunadarma. Software yang digunakan untuk memodelkan kampus J2 adalah Virtual Reality Modelling Language (VRML97) yang berfungsi sebagai bahasa pemograman dan pemodelan objek 3D. Model 3D dari kampus J2 dapat ditampilkan melalui komputer yang sudah terinstall VRML97. Model 3D dari kampus J2 masih memiliki kekurangan dalam penggunaan warna. Warna yang digunakan tidak terlalu mirip dengan warna aslinya sehingga perlu ditampil-kan objek 3D dengan menggunaditampil-kan kombinasi warna dan gradient yang lebih mirip seperti objek aslinya.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Pembuatan Pemodelan Tata Ruang 3D Gedung Shopping Center Pasar Aceh sehingga akan difokuskan pada pembuatan model tata ruang secara 3D agar terlihat mirip seperti aslinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dan memudahkan pengunjung yang belum mengetahui tata ruang dan letak fasilitas yang terdapat pada Gedung Shopping Center. Pemodelan tata ruang dirancang menggunakan Sketchup 2013 untuk memberikan gambaran visualisasi 3D dari kondisi tata ruang yang terdapat di lantai 1, 2 dan 3. Pemodelan 3D dari tata ruang yang dihasilkan akan dijadikan salah satu bentuk media promosi dari Gedung Shopping Center Pasar Aceh.

(20)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Shopping Center Pasar Aceh

Pada awalnya pertokoan Pasar Aceh yang selesai dibangun pada tahun 1965 terletak di jalan Perdagangan (samping masjid Raya Baiturrahman). Pada masa Belanda daerah ini bernama Jalan Pintu Kecil. Toko yang dibangun pada masa Belanda terbuat dengan kontruksi kayu dan umumnya sudah tidak utuh lagi. Pada jajaran toko Keuchik Leumik era Belanda dulu, yang ada hanya toko dan bangunan yang menjual rempah-rempah pada tahun 1963 oleh Usman Yakub. (Atjehpost.com)

Pada akhir 1980an masyarakat Banda Aceh baru mengenal pasar swalayan dengan berdirinya Banda Plaza di daerah Setui yang dibarengi dengan dibukanya gerai Es Teler 77, banyak masyarakat yang terpesona dengan adanya Plaza tersebut. Pada awal 90an, seiring dengan ditutupnya Banda Plaza yang bangkrut, diresmikan PAS (Pasar Aceh Shopping Center) yang terletak di Jln. Diponegoro daerah Pasar Aceh. Gedung ini terdiri dari 3 lantai, yaitu lantai 1 sebagai tempat berjualan aneka pakaian, lantai 2 pusat pakaian dan pernak-pernik, dan lantai 3 diisi oleh Swalayan Suzuya dan Bioskop Pas 21 yang memiliki 2 studio.

Pasca musibah Tsunami Desember 2004 lalu, Pemerintah Kota Banda Aceh mulai membenahi kegiatan perdagangan di Banda Aceh yang sebelumnya tradisional dengan konsep dan pengelolaan yang modern sehingga membuat pedagang dan

(21)

konsumen menjadi lebih nyaman ketika berbelanja. Pasar Aceh merupakan salah satu pasar tradisional yang sedang dibenahi dengan membangun kembali pasar berlantai 3. Pasar Aceh memiliki sejarah panjang bersama lahirnya Kota Banda Aceh, pasar ini sempat rusak akibat bencana alam dan ribuan pedagang sempat berpindah-pindah lokasi berdagang, dengan pembangunan kembali Pasar Aceh diharapkan 1.300 pedagang dapat ditampung di pasar yang rencananya akan dilengkapi dengan basement dan lahan khusus parkir.

Gedung Shopping Center yang terletak di jalan Diponegoro merupakan pusat perbelanjaan yang selalu ramai dikunjungi masyarakat Banda Aceh karena gedung tersebut digunakan untuk melakukan transaksi jual beli pakaian antara pedagang dan pembeli. Bangunan yang terdiri dari dua blok ini didirikan di atas lahan empat hektar. Fasilitas yang diberikan gedung Shopping Center dapat digunakan oleh setiap pengunjung, seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM), eskalator, lift, tangga dan musholla. Ratusan kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua terparkir rapi di tepi jalan Diponegoro.

Gedung Shopping Center dianggap mempunyai lokasi yang strategis karena berada ditengah-tengah kota. Selain berada di kawasan yang mudah ditemukan oleh banyak orang, gedung ini merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang berada di Kota Aceh. Disisi lain, masyarakat juga mudah untuk menemukan kebutuhan dengan menelusuri setiap outlet yang menjual berbagai kebutuhan pangan, seperti pakaian, sepatu, pernak-pernik dan sebagainya.

(22)

8

Saat memasuki gedung Shopping Center, suhu di dalam ruangan terasa dingin karena pengaruh Air Condisioner (AC), hampir seluruh ruangan dilengkapi dengan penyejuk ruangan. Setiap lantai gedung terdiri dari outlet yang berukuran 4 x 4 meter. Para pedagang memanfaatkan outlet-outlet tersebut untuk menjajakan pakaian dan kebutuhan lainnya. Pengunjung yang datang selalu disambut dengan senyuman ramah dari pedagang.

Gambar 2.1 Eksterior Gedung Shopping Center Pasar Aceh

(23)

2.2 Tata Ruang

Tata ruang disusun berdasarkan alur pekerjaan sehingga perencanaan tata ruang dapat membantu pekerja dalam meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu pengaturan tata ruang yang baik akan memberikan keuntungan, diantaranya:

1. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pekerja, karena berjalan mondar-mandir sebenarnya tidak diperlukan

2. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan

3. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu yang dapat digunakan untuk keperluan yang berguna

4. Mencegah para pekerja lain terganggu oleh pengunjung yang mendatangi suatu ruang tertentu

Ruang menurut D. A. Tisnaadmidjaja adalah “wujud fisik wilayah dalam dimensi geografis dan geometris yang merupakan wadah bagi manusia dalam melaksanakan kegiatan kehidupan dalam suatu kualitas kehidupan yang layak”. Tata ruang berdasarkan Pasal 1 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang adalah suatu wujud struktur ruang dan pola ruang dari sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional.

Proses penggunaan ruang yang baik maka alur pekerjaan yang efektif dan efesien dapat diwujudkan. Tujuan dari tata ruang adalah:

1. Memanfaatkan setiap ruangan yang ada untuk manfaat ekonomis, setiap meter persegi, sudut, atau tengah ruangan seluruhnya dapat dimanfaatkan

(24)

10

2. Memudahkan arus komunikasi dan proses dalam bekerja 3. Memberikan kepuasan dan kenyamanan dalam bekerja

4. Memudahkan setiap gerakan para pekerja dalam melakukan aktivitas kerja 5. Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi kepada setiap pekerja 6. Memperlancar jalannya pekerjaan yaitu segenap ruangan yang digunakan

secara efesien untuk keperluan pekerjan

7. Kesehatan dan kepuasaan dalam bekerja dapat terpelihara

8. Pihak luar yang mengunjungi tempat bersangkutan akan mendapatkan kesan baik tentang usaha yang dilakukan

2.2.1 Tata Ruang Interior dan Eksterior

Tata ruang interior adalah sebuah struktur bangunan yang didesain didalam sebuah ruangan. Tata ruang interior bertujuan untuk memperbaiki fungsi, menambah nilai estetika dan meningkatkan aspek psikologis dari tata ruang interior sebuah bangunan kepada setiap orang. Desain interior adalah bagian penting yang harus dipikirkan dalam perencanaan pembangunan tata ruang sebuah gedung, karena berhubungan langsung dengan nilai estetika bagian interior.

Tata ruang eksterior adalah bagian luar dari sebuah bangunan atau dekorasi yang diperuntukkan dan ditempatkan di ruang terbuka, langsung terkena sinar matahari, hujan dan angin sebagai dekorasi eksterior dari 3 Dimensi. Eksterior adalah bagian yang sangat penting untuk menimbulkan kesan pertama bagi setiap orang yang melihat bagian luar sebuah bangunan.

(25)

2.3 Pemodelan 3 Dimensi

Tiga Dimensi adalah sebuah objek yang memiliki panjang, lebar dan tinggi dengan bentuk yang beragam. 3D tidak hanya digunakan dalam matematika dan fisika melainkan di bidang grafis, seni, komputer, animasi dan lain-lain. Konsep 3D menunjukkan sebuah objek atau ruang yang memiliki tiga dimensi geometris yang terdiri dari panjang, lebar dan tinggi. Contoh tiga dimensi suatu objek adalah bola, piramida, dan benda spasial seperti kotak sepatu. ( Eka Ardhianto, dkk 2012:1)

Dua Dimensi hanya memiliki dimensi panjang (X) dan lebar (Y), sedangkan 3 Dimensi memiliki dimensi kedalaman (Z). 2 Dimensi bersifat datar (flat), sedangkan 3D memiliki kedalaman (volume) bentuk. Teknik 3D dapat didefinisikan sebagai teknik yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang (point of view). Tahapan 3D secara keseluruhan dikerjakan melalui komputer, mulai dari proses modeling,

texturing, sampai rendering. Keunggulan utama dari 3D adalah visualisasi objek yang

tampak lebih nyata sehingga mendekati bentuk aslinya. Keunggulan lain dari 3D adalah kemampuan untuk membuat visualisasi dari yang begitu sulit bahkan mustahil menjadi nyata. (Aditya: 2009)

(26)

12

2.3.1 Teknik 3 Dimensi

Menurut Simarmata, Janner (2007:123) Pemodelan 3D dari objek diperlukan untuk dua tujuan, tujuan pertama adalah model tersebut bersamaan dengan informasi yang digunakan untuk mensintesis citra dari objek yang dimaksud dan tujuan kedua adalah untuk memodifikasi serta menganalisa objek-objek yang akan ditampilkan.

Model 3 Dimensi adalah bentuk simulasi dalam memahami suatu konsep model geometri yang berisi informasi gambaran objek. Objek 3D digambarkan ke dalam layar untuk menciptakan pemodelan dari keseluruhan dunia buatan kedalam simulasi dunia nyata. Objek dalam layar ditransformasikan ke titik-titik koordinat dan dialokasikan untuk membentuk imajinasi sebuah dunia 3 Dimensi.

Meskipun fitur atau menu di dalam perangkat lunak 3D cukup kompleks dan rumit, pemodelan 3 Dimensi membutuhkan proses yang relatif lebih sederhana di bandingkan dengan 2 Dimensi, karena semua proses bisa langsung dikerjakan dalam satu perangkat lunak komputer. Secara garis besar pemodelan 3 Dimensi dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

1. Pembuatan Model (Modeling)

Modelling merupakan tahap dalam pembuatan model objek yang akan

di-butuhkan untuk tahap perancangan selanjutnya. Objek ini dapat berbentuk objek sederhana (bentuk dasar) seperti bola (sphere), kubus (cube) sampai objek complicated seperti sebuah karakter dan sebagainya. Ada beberapa jenis materi objek yang disesuaikan dengan kebutuhannya, yaitu polygon,

(27)

Polygon adalah segi banyak yang menentukan area dari permukaan sebuah

objek. Setiap poligon menentukan sebuah bidang datar dengan meletakkan sebuah jajaran poligon untuk menciptakan bentuk-bentuk permukaan objek. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, maka dibutuhkan banyak bidang poligon. Bila hanya menggunakan sedikit poligon, maka objek yang didapatkan akan terbagi menjadi pecahan-pecahan poligon.

Spline adalah beberapa kumpulan spline yang membentuk sebuah lapisan

kurva halus yang dinamakan patch. Sebuah patch menentukan area yang jauh lebih luas dan halus dari sebuah poligon.

Metaclay bentuk dasarnya adalah metaball yang berbentuk bola (sphere)

yang dapat digabungkan satu sama lain sehingga akan membentuk sebuah objek organik.

2. Pembuatan Tekstur (Texturing)

Proses kedua setelah modeling adalah pemberian tekstur terhadap objek yang telah didesain. Pada tahap pemberian tekstur, objek yang dihasilkan akan lebih hidup dan tampak nyata dengan menentukan karakteristik permukaan objek. Proses ini menentukan karakteristik tekstur permukaan objek. Tekstur sebuah objek dapat diciptakan dengan mengaplikasikan properti tertentu seperti reflectivity, transparancy dan refraction. Tekstur tersebut dapat digunakan untuk menciptakan berbagai variasi warna pola

(28)

14

(pattern), tingkat kehalusan dan kekasaran sebuah lapisan objek secara lebih detail.

3. Proses Render (Rendering)

Rendering merupakan proses pengkalkulasian akhir dari keseluruhan

tahapan dalam pembuatan objek 3D. Dalam rendering, semua data yang sudah dimasukkan ke dalam proses modeling dan texturing akan diterje-mahkan ke dalam bentuk keluaran (output). Rendering dapat mencakup

rendering gambar (image), rendering tampilan sementara (preview), rendering animasi, rendering video, dan rendering wireframe (Aditya,

2007:153). Dalam standar PAL, resolusi ideal sebuah render untuk kebutuhan video adalah resolusi 720 x 576 pixels.

2.4 Google Sketchup

Google Sketchup merupakan program gratis (freeware) yang digunakan untuk

mendesain model 3 Dimensi dengan cepat dan mudah. Program ini relatif lebih mudah dipelajari daripada program 3 Dimensi lainnya, karena kemudahan setiap tool yang terdapat di dalam aplikasi ini. Google Sketchup dapat diunduh di internet melalui alamat http://sketchup.google.com (Dimas J. Prasetyo 2008:1)

Google Sketchup dimiliki oleh Trimble Navigation pada tahun 2000-2006 dan

sekarang telah dimiliki oleh Google. Google Sketchup merupakan program milik pengembang Google yang saat ini sedang mengembangkan sayapnya dengan

(29)

mem-berikan fasilitas yang lebih banyak kepada para penggunanya. Google Sketchup terdiri dari dua versi, yaitu versi gratis dan berbayar. Google Sketchup merupakan versi gratis yang disediakan oleh Google, sedangkan versi berbayarnya adalah Google

Sketchup Pro. Pada dasarnya kedua versi ini hampir sama, yang membedakan antara

versi gratis dengan versi berbayar yaitu versi berbayar dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan pengguna untuk mengekspor file pekerjaan ke dalam program aplikasi 3 Dimensi yang lain.

Gambar 2.4 Tampilan Awal Sketchup Pro

Menurut Darmawan (2009:1) Sketchup merupakan sebuah program grafis yang diproduksi oleh Google. Program ini memberikan hasil utama berupa gambar pemodelan 3 Dimensi. Sesuai namanya, perangkat lunak ini lebih mudah digunakan

(30)

16

dalam perancangan bangunan dan memiliki objek 3 Dimensi dengan perbandingan panjang, lebar dan tinggi. Proses pengeditan lebih mudah dibandingkan perangkat lunak grafis lain yang dalam pembuatannya membutuhkan waktu yang lebih lama. Perangkat lunak Sketchup cukup fleksibel karena dapat menerima dan membaca tipe *.dwg atau *.dxf dari file AutoCAD, *.3DS dari 3D Studio Max, *.tiff, *.bmp, *.dds, *.jpg, *.tga dan *.png. Selain itu file yang dikerjakan di Sketchup juga dengan mudah dapat di ekspor ke berbagai tipe tersebut.

2.4.1 Sejarah Google Sketchup

Sketchup dikembangkan oleh perusahaan startup Last Software, Boulder,

Colorado yang didirikan pada tahun 1999 oleh Brad Schell dan Joe Esch. Sketchup pertama kali dirilis pada bulan Agustus 2000 sebagai alat konten 3D untuk tujuan penciptaan umum, dengan tagline “3D Untuk Semua Orang” dan merumuskan sebuah program perangkat lunak yang memungkinkan para profesional desain untuk menggambar apa yang diinginkan. Kunci keberhasilan dari Google Sketchup adalah masa belajar yang lebih pendek daripada Software 3 Dimensi lainnya. Sketchup juga memiliki tombol ramah (friendly) sehingga akan lebih mudah untuk digunakan.

2.4.2 Definisi Tools Sketchup Pro

Sebelum melakukan pemodelan 3D sebaiknya terlebih dahulu mengenal

(31)

Dimensi. Tool-tool pada Sketchup beserta fungsi-fungsinya akan diperlihatkan pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Tool-Tool Sketchup Principal Toolbar

Select (Space) Menyeleksi objek

Make component Membuat komponen dari bentuk yang telah didesain

Paint Bucket (B) Memberi material pada objek Eraser (E) Menghapus bagian yang tidak

diinginkan

Drawing Toolbar

Rectangle (R) Membuat bidang persegi empat Circle (C) Membuat bidang lingkaran Polygon Membuat bidang persegi enam Line (L) Membuat garis lurus

Arc (A) Menbuat garis lengkung

Freehand Membuat garis sesuai keinginan

Modification Toolbar

Move (M) Memindahkan objek ke tempat yang diinginkan

Push/Pull (P) Memberikan volume pada bidang (ketinggian atau kete-balan) sebuah objek ke atas atau ke bawah

Rotate (Q) Memutar objek ke arah yang akan ditentukan

Follow Me Memberikan volume pada sebuah bidang sesuai arah garis yang sudah ditentukan

(32)

18

keinginan

Offset (F) Membuat bidang tambahan kedalam atau keluar objek

Construction Tools

Tape Measure (T) Mengukur garis atau membuat garis bantu

Dimension Memberi ukuran pada objek Protractor Membuat garis bantu sesuai

sudut yang ditentukan

Axes Mengubah garis bantu Axis (X, Y, Z) sesuai kebutuhan

Construction Tools

Text Membuat teks 2D seperti memberi keterangan pada objek 3D Text Membuat tulisan 3D

Camera Toolbar

Orbit (O) Merotasi tampilan objek Pan (H) Menggeser layar

Zoom & Zoom Extens Memperbesar dan memperkecil pandangan objek pada satu layar

Sections Toolbar

Membuat potongan pada objek

Views Toolbar

Memilih tampak objek sesuai keinginan

(33)

Melihat secara perspektif sesuai dengan mata manusia dan dapat melihat sekeliling peletakan titik perspektif

Layers Toolbar

Membuat layer untuk modeling

Google Toolbar

Mengupload atau download model dari atau ke internet. Mengambil lokasi untuk tempat perletakan model (bangunan) dari Google Earth.

Menambah model bangunan pada Google Earth.

Sandbox Toolbar

Membuat lahan berkontur.

Styles Toolbar

Mengubah gaya pada objek

(x-ray, monochrome, shaded, dll). Shadows Toolbar

Menentukan arah jatuhnya bayangan pada objek

2.4.3 Kelebihan Google Sketchup

Google Sketchup memiliki beberapa kelebihan diantaranya:

1. Google Sketchup merupakan program gratis (freeware) yang dapat diunduh di situs resmi Sketchup

2. Google Sketchup merupakan program yang relatif mudah dipelajari dan mudah dalam pemakaiannya dibandingkan dengan program 3D lainnya

(34)

20

3. Tampilan desain langsung terlihat bagus tanpa harus melakukan proses

render terlebih dahulu

4. Program Google Sketchup dapat mengimpor tipe file seperti dwg, 3DS, dan semua tipe file gambar lainnya

2.4.4 Kekurangan Google Sketchup

Google Sketchup juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

1. Karena kesederhanaan Sketchup membuat pemodelan tingkat lanjut menjadi lebih sulit meskipun telah memakai plug-in

2. Terjadi crash apabila terdapat banyak permukaan patch dan vertex, hal ini terjadi apabila mengimpor pemodelan tingkat lanjut, misalnya pemodelan manusia dari 3Ds Max ke Google Sketchup

3. Tersedia dua versi Sketchup, yaitu Google Sketchup (gratis) dan Google

Sketchup Pro yang harganya sekitar USD 459.00 sehingga kebanyakan

orang kesulitan untuk mengunduh Google Sketchup versi berbayar karena biaya yang tinggi

(35)

21

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, karena suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran secara sistematis dan akurat beserta hubungan antara fenomena yang akan diteliti.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 teknik pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini mencakup studi literatur, observasi lapangan dan dokumentasi.

3.2.1 Studi Literatur

Pada tahapan ini penulis mencari, menemukan dan mempelajari referensi yang relevan berkaitan dengan tema dalam penulisan skripsi ini. Pencarian referensi yang berkaitan dengan judul penelitian ini adalah referensi jurnal atas nama Ully Asfari dengan judul “Pembuatan Aplikasi Tata Ruang 3 Dimensi Gedung Serba Guna Menggunakan Teknologi Virtual Reality” dan Aditia Faramadhani dengan judul “Pemodelan 3D Kampus J2 Universitas Gunadarma Menggunakan Virtual Reality Modelling Language (VRML97)” pada tahun 2012, serta dilakukan secara online di berbagai situs internet.

(36)

22

3.2.2 Observasi Lapangan

Observasi lapangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terdapat di dalam Gedung Shopping Center. Selain melakukan pengamatan lapangan, penulis juga melakukan tanya jawab kepada pihak yang terkait untuk mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan model tata ruang 3D menggunakan Google Sketchup. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan Pengelola Gedung Shopping Center Pasar Aceh, Bapak Ali Musriadi Syarief yang dilakukan pada hari Rabu Jam 09.00-10.00 WIB

3.2.3 Dokumentasi

Di dalam teknik dokumentasi, penulis melakukan pengambilan data yang berupa gambar atau foto pada objek yang akan dimodelkan secara 3D dimana objek dari penelitian ini adalah bangunan bagian depan (eksterior) dan tata ruang (interior) Gedung Shopping Center. Hasil dokumentasi berupa gambar yang diperoleh pada penelitian ini adalah:

(37)

3.2 Interior Gedung Shopping Center

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.3.1 Lokasi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, lokasi yang diteliti terletak di Jalan Diponegoro tepatnya di Gedung Shopping Center Pasar Aceh. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran berupa tata ruang dan fasilitas yang terdapat di dalam gedung secara 3 Dimensi menggunakan Sketchup 2013.

3.4 Alat dan Bahan Penelitian 3.4.1 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah sebuah Laptop Asus dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Processor : (Maximum Requirement): Intel(R) Core (TM) i7-5500U CPU @ 2.40GHz. (Minimum Requirement): Intel(R) Core (TM) i3

2. Harddisk : 1 TB 3. Memory : 4 GB

(38)

24

5. Monitor : LCD 14’’ inch 6. Mouse, Keyboard dan Printer

3.4.2 Perangkat Lunak (Software)

1. Sistem Operasi : Windows 8.1 Pro 64-bit 2. Software Sketchup Pro Versi 2013

3.5 Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah darimana data diperoleh. Adapun yang dijadikan sumber data oleh penulis dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh secara langsung seperti hasil dokumentasi dan hasil wawancara yang berkaitan dengan tata ruang dan fasilitas yang terdapat di dalam Gedung Shopping Center. Adapun foto bagian luar (eksterior) dan bagian dalam (interior) beserta fasilitas yang terdapat di dalam gedung sehingga akan dijadikan acuan untuk merancang pemodelan 3D dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(39)

Gambar 3.5 Lift

Selain dari hasil dokumentasi foto yang akan dijadikan acuan untuk merancang pemodelan 3D, hasil wawancara juga sangat diperlukan sebagai data pendukung dalam proses desain 3D. Adapun informasi yang berhasil didapat oleh penulis melalui wawancara dengan pengelola gedung mengenai informasi yang berkaitan dengan data yang akan dijadikan acuan dalam mendesain bangunan 3D berupa jumlah outlet yang terdapat di lantai 1 ada 90 outlet, jumlah outlet yang terdapat di lantai 2 ada 94 outlet dan jumlah outlet yang terdapat di lantai 3 ada 92 outlet. Luas keseluruhan area Gedung Shopping Center mencakup ±125 m² dengan fasilitas-fasilitas yang terdapat didalamnya, seperti: ATM, lift, eskalator,

tangga jalan, musholla dan tempat wudhu’. Ukuran setiap oulet yang terdapat di

dalam gedung adalah 4 x 4 x 4 meter dengan jarak 4 meter untuk outlet yang bersekat. Sedangkan luas keseluruhan untuk area parkir (basement) adalah 90 x 40 x 10 m.

(40)

26

3.6 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dibuat untuk mengetahui alur dari penelitian yang akan dilakukan mulai dari proses pengumpulan data sampai menjadi bentuk akhir dari objek 3 Dimensi yang akan didesain.

3.6.1 Alur Penelitian

Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini digambarkan dengan diagram alir (flowchart) dan dapat dilihat pada Gambar 3.6

Gambar 3.6 Alur Penelitian

3.6.2 Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi bebera-pa tahabebera-pan mulai dari proses awal sambebera-pai akhir, yaitu:

1. Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data penulis menjelaskan bahwa data yang dikumpulkan dan dihasilkan berasal dari data primer yang berhubungan

(41)

langsung dengan penelitian. Data primer diperoleh berdasarkan hasil dokumentasi yang diambil dalam bentuk gambar dari objek penelitian.

2. Pembuatan Denah Lantai 1, 2, 3

Setelah pengumpulan data dari hasil pengambilan gambar secara manual berhasil dikumpulkan, maka selanjutnya penulis akan membuat denah lantai 1, 2 dan 3 dari hasil gambar dokumentasi.

3. Pemodelan Objek 3D

Pada pemodelan objek 3D akan diperoleh sebuah bentuk yang memiliki dimensi kedalaman (Z), sehingga objek yang dihasilkan telah memiliki bentuk volume. Objek 3 Dimensi diperoleh dari pembuatan objek dasar 2D yang terdiri dari garis lurus dan segiempat. Dari bentuk dasar tersebut akan dihasilkan sebuah objek yang memiliki dimensi kedala-man. Dalam tahapan perencanaan kerja dijelaskan urutan kerja mulai dari proses pembuatan model 3D hingga proses pencahayaan dapat dilihat pada Gambar 3.7

(42)

28

Gambar 3.7 Tahapan Perencanaan Kerja

a. Tahap pembuatan model 3D mengacu pada skala panjang, lebar dan tinggi yang ada pada denah lantai 1, 2 dan 3 Gedung Shopping Center. Tahapan pemodelan 3D dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pemodelan interior dan eksterior dari Gedung Shopping Center. b. Tahap pembuatan material adalah tahapan yang dibutuhkan dalam

proses pembuatan material lantai, pondasi, dinding, tangga, atap, kaca, pintu, pagar, paving dan jalan.

c. Tahap pemasangan tekstur yaitu tahap untuk memasukkan tekstur (warna) pada objek yang sudah dimodelkan secara 3D.

d. Tahap pencahayaan adalah tahapan dalam pengaturan cahaya untuk memberikan efek realistis pada objek. Proses pencahayaan terbagi menjadi 2, yaitu pencahayaan lampu untuk menerangi bagian dalam

(43)

gedung beserta pencahayaan dengan menggunakan matahari untuk memberikan efek bayangan (shadow) pada bagian luar gedung.

4. Rendering Gambar

Rendering gambar adalah proses akhir dari keseluruhan tahapan dalam

pembuatan dan pemodelan objek 3D. Dalam rendering, semua data yang sudah dimasukkan ke dalam proses modeling dan texturing akan diterjemahkan ke dalam bentuk keluaran (output). Dari pemodelan 3D akan dihasilkan gambar visual yang sudah dimodelkan sebelumnya.

5. Hasil Akhir (Output)

Hasil akhir alur penelitian ini adalah output berupa gambar dan animasi (video) dari model tata ruang 3 Dimensi Gedung Shopping Center Pasar Aceh. Hasil akhir didapatkan dari tahapan pengumpulan data, pembuat-an denah lpembuat-antai 1, 2, 3, pemodelpembuat-an objek 3D sampai dengpembuat-an proses

(44)

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Proses awal yang penulis lakukan dari hasil pengumpulan data adalah memodelkan objek dari data yang diambil dalam bentuk foto menjadi 3 Dimensi. Data yang dihasilkan dan dikumpulkan berasal dari data primer yang berhubungan langsung dengan penelitian. Data primer diperoleh berdasarkan hasil dokumentasi yang diambil dalam bentuk gambar dari objek penelitian ini.

4.2 Pembuatan Denah

Pada tahapan ini penulis telah melakukan pengambilan data sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dari Gedung Shopping Center. Penulis melakukan pengambilan data dalam bentuk foto setiap tata ruang lantai 1, 2 dan 3 sesuai panjang, lebar dan tinggi bangunan. Proses pengambilan foto dilakukan untuk mendapatkan denah sesuai dengan keadaan sebenarnya. Denah yang dihasilkan berdasarkan foto dari setiap tata ruang lantai 1, 2 dan 3 Gedung Shopping Center dapat dilihat pada ketiga gambar dibawah ini.

(45)

Gambar 4.1 Denah Lantai 1

Gambar 4.2 Denah Lantai 2

(46)

32

Pembuatan denah lantai 1, 2, 3 merupakan tahapan dalam pembuatan objek 2D dari Gedung Shopping Center dan dibuat dengan menggunakan objek sederhana seperti garis lurus (line), segiempat (rectangle), lingkaran (circle), segi banyak (polygon) dan setengah lingkaran (arc). Pada tahap ini pembuatan objek 2D Gedung Shopping Center menggunakan bentuk dasar dari garis lurus (line) dan segiempat (rectangle), sehingga perancangan objek 2D belum memiliki dimensi kedalaman (Z) karena masih berbentuk datar (flat). Objek 2D dirancang sebagai bentuk dasar dalam pembuatan pemodelan objek 3D.

4.3 Tahapan Pemodelan Objek 3D

Pada tahap ini penulis melakukan pemodelan 3D pada Gedung Shopping Center menggunakan Software Sketchup Pro 2013 dengan versi 13.0.3689. Langkah awal yang dilakukan adalah memilih template Meters sebagai satuan dalam mendesain 3D seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.4

(47)

Setelah tampilan template Sketchup muncul, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan skala sebelum melakukan proses pembuatan model tata ruang lantai 1 pada titik kartesius viewport Sketchup.

4.3.1 Penentuan Skala

Tahap perhitungan skala adalah tahap yang paling utama dalam pengerjaan pemodelan 3D Gedung Shopping Center. Perhitungan skala digunakan sebagai perbandingan antara luas sebenarnya dengan luas pada gambar yang akan didesain pada Sketchup. Skala didapat dari perbandingan luas gedung sebenarnya dengan luas area kerja pada Sketchup. Luas outlet sebenarnya pada denah lantai dasar Gedung Shopping Center adalah 4m x 4m dengan mengabaikan sumbu Z (tinggi).

Berdasarkan denah sebenarnya dan denah gambar pada Sketchup maka dapat dibuat setiap ukuran 1 m pada denah sebenarnya mewakili 1 m pada denah gambar di Sketchup. Sehingga dapat dibuat skala 1 m pada denah sebenarnya = 1 m pada Sketchup. Maka skala yang didapat adalah 1 : 100 seperti terlihat pada Gambar 4.5

(48)

34

Skala 1 : 100 merupakan skala dengan perbandingan sama antara denah sebenarnya dengan denah pada media gambar Sketchup. Setiap panjang 1 meter pada denah sebenarnya sebanding dengan panjang pada area Google Sketchup. Skala 1 : 100 menggambarkan ukuran objek sesuai dengan ukuran sebenarnya. Pada denah bangunan sebenarnya, objek memiliki luas 4 x 4 m, maka pada media gambar Sketchup juga akan digambarkan luas objek dengan ukuran 4 x 4 m.

4.3.2 Pembuatan Material

Hasil import denah pada halaman kerja Sketchup akan dimodelkan ke dalam bentuk 3 Dimensi. Tahapan awal dalam pemodelan 3D Gedung Shopping Center dimulai dari pembuatan material yang terdiri dari objek lantai dasar, pondasi, dinding, tangga, atap, kaca, lift, genteng, pintu, pagar, paving dan jalan. Hasil pemodelan objek 3D pada lantai 1 dapat dilihat pada Gambar 4.6

(49)

4.3.3 Pemasangan Tekstur

Setelah pembuatan material lantai 1 maka dilanjutkan dengan pemasangan tekstur yang bertujuan untuk memberikan tekstur (warna) sesuai dengan gambar sebenarnya. Pemasangan tekstur dimulai dari menentukan warna yang sesuai dengan data yang telah dikumpulkan sebelumnya dan dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Pemasangan Tekstur

Objek Tekstur Lantai Tangga Jalan Pondasi Dinding Genteng Kaca Pintu Lift

(50)

36 Pagar Kubah Paving Jalan 4.3.4 Pencahayaan

Setelah proses pemasangan tekstur maka dilanjutkan dengan proses penca-hayaan. Pada proyek akhir ini proses lighting terbagi menjadi 2, yaitu pencahaya-an menggunakpencahaya-an lampu dpencahaya-an matahari.

Pencahayaan lampu akan digunakan pada area interior gedung sebagai pemberi efek terang pada bagian dalam gedung. Pada pemodelan 3D Gedung Shopping Center, pencahayaan bagian dalam gedung menggunakan Lighting

Rectangular agar keseluruhan koridor di dalam gedung terkena efek cahaya lampu

secara merata. Pada program Sketchup 2013 pengaturan lighting dapat diatur pada

(51)

Gambar 4.7 V-Ray Light Editor

Pada opsi pencahayaan interior Gedung Shopping Center meng-gunakan intensitas cahaya sebesar 110,0 karena cahaya yang dihasilkan sudah hampir mendekati. Cahaya dengan intensitas rendah tidak terlihat pada hasil render. Jika nilai render yang ditetapkan terlalu rendah akan menghasilkan lebih banyak kesalahan, tetapi akan membuat proses render menjadi lebih cepat. Nilai render yang lebih tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih halus tetapi akan membutuhkan waktu render yang lebih lama.

(52)

38

Opsi Shadow Bias sebesar 0,1 dengan bias bayangan bergerak menuju atau menjauhi objek. Jika nilai bias terlalu rendah, bayangan dapat bocor melalui tempat yang tidak seharusnya, hal ini akan membuat area menjadi gelap. Jika bias terlalu tinggi, bayangan dapat terlepas dari objeknya. Jika nilai bias terlalu ekstrim ke salah satu arah maka bayangan tidak akan dirender sama sekali.

Pencahayaan matahari akan digunakan pada bagian luar Gedung Shopping Center. Setting Shadow dapat dilihat pada Gambar 4.8

Gambar 4.8 Pengaturan Bayangan

Pilihan instruksi Date akan menampilkan posisi matahari berdasarkan hari dalam setahun sedangkan instruksi Time menyediakan pilihan pencahayaan dalam selang waktu diantara pukul 06.42 sampai dengan 16.46 dalam sehari. Efek light dan dark tidak boleh dipasang terlalu terang atau terlalu redup karena akan menghasilkan pencahayaan yang tidak sempurna.

(53)

Setelah keseluruhan tahapan pemodelan 3D mulai dari lantai 1 yang terdiri dari pembuatan material, pemasangan tekstur dan pencahayaan berhasil didesain maka dilanjutkan dengan pembuatan model lantai 2 dan 3 sehingga terbentuk Gedung Shopping Pasar Aceh secara kompleks.

4.4 Rendering Gambar

Rendering gambar pada Sketchup menggunakan Vray yaitu untuk

men-dapatkan hasil akhir berupa gambar visual. Jika ingin menampilkan hasil 3D yang lebih realistis (nyata) maka diperlukan plug-in Vray. Fungsi tool plug-in Vray pada Sketchup adalah untuk rendering gambar per-frame tidak untuk rendering gambar secara keseluruhan bangunan. Pilihan tool-tool pada plug-in Vray for

Sketchup dapat dilihat pada gambar berikut:

Pilihan pada opsi O digunakan untuk mengubah pengaturan ukuran render gambar. V-Ray Option Editor dapat dilihat pada Gambar 4.9

(54)

40

Gambar 4.9 Pengaturan Rendering Gambar

Pada opsi ini penulis menggunakan resolusi 1600x1200 pixels sebagai ukuran resolusi citra dari hasil rendering gambar. Resolusi tersebut merupakan jenis resolusi layar dari gambar, semakin tinggi resolusi layar maka kualitas gambar akan semakin bagus dan ukuran file yang dihasilkan akan menjadi lebih besar. Pilihan dengan resolusi besar akan menghasilkan output berupa gambar dengan kualitas terbaik karena gambar yang dihasilkan akan menjadi lebih tajam.

Sedangkan pilihan resolusi gambar yang lain seperti: 640x480, 800x600, 1024x768, 1280x960 pixels merupakan pilihan dengan resolusi lebih rendah di bandingkan dengan resolusi 1600x1200 pixels sehingga ukuran file akan lebih

(55)

kecil dan kualitas dari gambar yang dihasilkan akan semakin standar karena memiliki kualitas yang lebih rendah.

Dalam menghasilkan output berupa gambar caranya dengan mengklik ikon R pada tool V-Ray dan secara otomatis proses render akan berjalan seperti terlihat pada Gambar 4.10

Gambar 4.10 Tampilan Proses Render V-Ray Lantai 3

Setelah proses rendering selesai, tahap selanjutnya klik icon save dan pilih tempat penyimpanan gambar hasil render kemudian klik OK. Hasil dari proses render V-Ray Lantai 3 dapat dilihat pada Gambar 4.11

(56)

42

Gambar diatas merupakan hasil render dari interior Lantai 3 Gedung Shopping Center, hasil render dari eksterior Gedung Shopping Center juga dapat dilihat pada Gambar 4.12

Gambar 4.12 Tampilan Hasil Render Eksterior Gedung SCPA

Pada eksterior Gedung Shopping Center juga terdapat fasilitas area parkir kendaraan (basement). Fasilitas basement dapat dilihat pada Gambar 4.13

(57)

4.5 Hasil Pemodelan Objek 3D Gedung Shopping Center

Luas keseluruhan area gedung mencakup ± 125 m² dengan panjang ±16 m², lebar ±9 m² dan tinggi ±6 m². Berikut adalah keseluruhan bangunan tampak dari depan dan dapat dilihat pada Gambar 4.14

Gambar 4.14 Tampak Gedung Shopping Center Dari Depan

Fasilitas dari Gedung Shopping Center meliputi ATM, eskalator, lift,

tangga, musholla, tempat wudhu’ dan basement. Adapun beberapa komponen 3D

yang digunakan pada pembuatan pemodelan 3D Gedung Shopping Center, yaitu: eskalator, ATM, pintu toko, patung manekin, meja, kursi, makanan, minuman kaleng, kulkas minuman, rak makanan dan rak jualan pernak-pernik.

Dari gambar diatas penulis membagikan lantai 1, 2, 3 ke dalam beberapa bagian sebagai berikut:

1. Tampak Lantai 1

Luas keseluruhan masing-masing lantai 1, 2 dan 3 mencakup ±94 m² dengan panjang ±15 m² dan lebar ±7 m².

(58)

44

Gambar 4.15 Tampilan 3D Lantai 1

2. Tampak Lantai 2

Gambar 4.16 Tampilan 3D Lantai 2

3. Tampak Lantai 3

(59)

Dari ketiga gambar lantai 1, 2 dan 3 di atas terdapat beberapa fasilitas, seperti: ATM, eskalator, lift, tangga jalan, tempat wudhu’ dan musholla. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah.

Fasilitas lift terdapat di lantai 1 yaitu berseberangan dengan pintu masuk utama ke dalam gedung. Lift untuk lantai 2 dan 3 berada pada posisi yang sama dengan posisi lift lantai 1.

(60)

46

Fasilitas ATM terdapat di lantai 1 yaitu disamping pintu masuk utama ke dalam gedung. Fasilitas ATM pada lantai 2 berada pada posisi sebelah kiri.

Gambar 4.19 ATM

Fasilitas eskalator terdapat di lantai 1 dengan posisi eskalator naik berada di sebelah kiri jika masuk dari pintu utama dan posisi eskalator turun berada di sebelah kanan berseberangan dengan eskalator naik. Fasilitas eskalator pada lantai 2 juga berada pada posisi yang sama dengan lantai 1.

(61)

Fasilitas tangga jalan terdapat di lantai 1 menuju lantai 2 dan lantai 3 yang berada pada posisi sebelah kiri dan kanan jika dari pintu masuk utama ke dalam gedung.

Gambar 4.21 Tangga Jalan

Fasilitas rak jualan terdapat di lantai 1 tepatnya pada posisi sebelah kiri dari pintu masuk utama ke dalam gedung.

(62)

48

Fasilitas kulkas minuman terdapat di lantai 3 pada posisi ujung sebelah kiri dari pintu masuk utama ke dalam gedung.

Gambar 4.23 Kulkas Minuman

Fasilitas meja dan kursi terdapat di lantai 3 pada posisi ujung sebelah kiri tepatnya berada di samping kulkas minuman.

(63)

Fasilitas musholla pria terdapat di lantai 3 pada posisi ujung sebelah kanan dari pintu masuk utama ke dalam gedung.

Gambar 4.25 Musholla Pria

Fasilitas musholla wanita terdapat di lantai 3 pada posisi ujung sebelah kanan tepatnya berada di samping musholla pria.

(64)

50

Fasilitas tempat wudhu’ pria terdapat di lantai 3 pada posisi sebelah kanan

di depan koridor musholla jika dilihat dari pintu masuk utama ke dalam gedung.

Gambar 4.27 Tempat Wudhu’ Pria

Fasilitas tempat wudhu’ wanita terdapat di lantai 3 pada posisi sebelah kanan tepatnya berada di samping tempat wudhu’ pria.

(65)

51

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan penulisan Skripsi yang berjudul “Pembuatan Pemodelan Tata Ruang 3 Dimensi Gedung Shopping Center Pasar Aceh”, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembuatan model tata ruang 3 Dimensi dapat dijadikan sebagai salah satu media informasi terbaru dalam memberikan gambaran visual keadaan tata ruang Gedung Shopping Center kepada pengunjung dengan efek 3D.

2. Google Sketchup merupakan salah satu perangkat lunak desain grafis yang

dikembangkan oleh Google dan dapat digunakan untuk mendesain bangunan 3D bagi para desainer dalam merancang bangunan-bangunan rumit.

3. Pemodelan 3D Gedung Shopping Center merupakan salah satu pemodelan 3D dari gedung bertingkat yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai tata ruang dan fasilitas-fasilitas di dalam gedung.

(66)

52

5.2 Saran

Masih terdapat banyak kekurangan di dalam penulisan ini sehingga dapat diperbaiki dan disempurnakan. Penulis ingin memberikan saran-saran yang mungkin akan bermanfaat bagi penulisan skripsi ini untuk kedepannya, antara lain:

1. Melakukan perbaikan yang lebih detail dalam menentukan dimensi dari objek 3D yang telah didesain sebelumnya.

2. Mempertimbangkan faktor penunjang dalam menghasilkan objek 3D yang sempurna, misalnya cahaya. Proses pencahayaan akan menjadi bermasalah jika intensitas yang digunakan terlalu rendah ataupun terlalu besar, sehingga perlu diseimbangkan dalam penggunaan intesitas cahaya.

3. Plugin yang digunakan sebagai mediasi dalam proses rendering maupun

pengaturan rendering gambar masih dengan versi standar, sehingga masih terdapat beberapa kekurangan dalam mengembangkan pemodelan 3D ke tahap yang lebih kompleks.

4. Diharapkan Google Sketchup mampu menyediakan komponen gambar yang lebih banyak, karena komponen gambar yang berada pada gudang gambar milik Sketchup masih berjumlah sedikit.

5. Perlu dilakukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut agar pemodelan ini bisa menjadi salah satu informasi yang bersifat interaktif sehingga lebih mudah untuk diterima di kalangan masyarakat.

(67)

53 Sepuluh November.

Faramadhani, A. 2012. Pemodelan 3D Kampus J2 Universitas Gunadarma Menggunakan Virtual Reality Modelling Language (VRML 97). Teknik Informatika Universitas Gunadarma.

Murtaza, E. 2014. Implementasi Pemodelan 3D Di Kawasan Pelabuhan Ulhee Lheu Dengan Menggunakan Sketchup 2013 dan Google Earth. Teknik Informatika Universitas Ubudiyah Indonesia.

Nurfatimah. 2013. Penelitian Deskriptif. [Online] Tersedia: http:/nurfatimahdaulay18 .blogspot.co.id/?m=1 [15 April 2016]

Prasetyo, D. J. 2008. Desain 3D Menggunakan Google Sketchup. Yogyakarta: Andi Punaji, S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Sugihartono, R.A., dkk. 2010. Animasi Kartun dari Analog Sampai Digital. Jakarta:

(68)

LAMPIRAN GAMBAR

Berikut adalah beberapa gambar dari bagian Gedung Shopping Center Pasar Aceh serta beberapa fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalamnya.

1. Lantai 1 Gedung SCPA

(69)

4. Fasilitas-Fasilitas Gedung SCPA

(70)

3. Eskalator 4. Tangga Jalan

5. Rak Jualan

(71)
(72)

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Khairunnisa

Tempat/Tgl Lahir : Sabang, 21 Oktober 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam IPK : 3,59 Status : Mahasiswa Tahun Masuk : 2012 Tahun Keluar : 2016 Tempat Asal : Sabang

Alamat Sekarang : Jl. Tgk. Meulagu No.58A Desa Tibang, Banda Aceh No. Tlp/HP : 082165066120

Berat Badan : 48 Kg Tinggi Badan : 161 cm Hobby : Travelling

IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Iran Chandra Susila

Alamat Rumah : Jl. Bay Pass Kel. Cot Bau Kota Sabang No. Tlp/HP : 081377156743

Pekerjaan Ayah :

-Nama Ibu : Siti Zuriah S.Pd Pekerjaan Ibu : PNS (Guru SD) No. Tlp/HP : 085296278458

Alamat Rumah : Jl. Bay Pass Kel. Cot Bau Kota Sabang

Banda Aceh, 15 Agustus 2016

(Khairunnisa)

Gambar

Gambar 2.1 Eksterior Gedung Shopping Center Pasar Aceh
Gambar 2.4 Tampilan Awal Sketchup Pro
Gambar 3.6 Alur Penelitian
Gambar 4.2 Denah Lantai 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Memandangkan minat terhadap politik oleh generasi muda di Malaysia semakin meningkat dan kaitan mereka dengan penggunaan Internet juga adalah tinggi maka kajian untuk

Berdasarkan penelusuran kepustakaan yang dilakukan pada berbagai perpustakaan hukum baik di Fakultas Hukum maupun Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada tidak ditemukan

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk

Pada kelompok kelas yang diberi perlakuan menggunakan alat peraga tulang napier berbasis model pembelajaran problem based learning, siswa menggunakan alat peraga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Person Organization Fit dilihat dari Kesesuaian nilai, Kesesuaian tujuan, Pemenuhan kebutuhan pegawai, Kesesuaian karakteristik

; Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan laut dalam negeri melalui pelabuhan laut Tanjung Emas Semarang pada bulan Oktober 2015 sebanyak 11.451 orang, turun 28,08

Tujuan diadakannya pelatihan inovasi desain gerabah ini adalah untuk memberdayakan pengerajin gerabah dengan menafaatkan mata pencaharian mereka dengan memberikan

Penerapan Algoritma Minimax dan Algoritma Memory Enhanced Test Driver with Value f pada permainan checkers berjalan sesuai dengan alur logika algoritma yang telah