Spekulasi the Fed mengemuka lagi, bursa Asia jatuh.
Bir Menghilang di Minimarket, Laba Multi Bintang Anjlok 48%. SILO membidik pengguna BPJS Kesehatan.
MAYA patok harga rights issue Rp 1.665 per saham.
DAILY RESEARCH
Statistics Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
P
erdagangan kemarin minim insentif positif menyusul kurang kondusifnya pergerakan pasar saham kawasan dan kekhawatiran pelemahan rupiah atas dolar AS yang menyentuh Rp13500. IHSG akhirnya gagal bertahan di atas level 4800, ditutup kembali melemah 19 poin (0,4%) di 4781,087. Koreksi IHSG terutama dipicu keluarnya dana asing yang kemarin mencatatkan nilai penjualan bersih Rp531,8 miliar. Di tengah minimnya insentif positif, aksi beli selektif yang mendominasi p e r d a g a n g a n k e m a r i n d i g e r a k k a n s a h a mpertambangan logam menyusul reboundnya harga komoditas logam. Sedangkan saham sektoral lainnya umumnya bergerak di negatif area. Saat ini pasar tengah menanti rilis pertumbuhan ekonomi kuartal dua. Kekhawatiran perlambatan ekonomi domestik di tengah depresiasi rupiah atas dolar AS telah menghambat peluang penguatan lanjutan. Sementara Wall Street tadi malam kembali bergerak di teritori negatif untuk tiga hari perdagangan. Indeks DJIA dan S&P masing‐masing koreksi 0,27% dan 0,22% di 17550,69 dan 2093,32. Koreksi terutama dipicu sentimen kinerja kuartal dua emiten yang di bawah ekspektasi seperti Allstate Corp., CVS Health Corp, dan koreksi lanjutan saham Apple. Sedangkan harga komoditas tadi malam berhasil rebound setelah tertekan dalam beberapa sesi perdagangan terakhir. Harga minyak mentah di AS rebound 1,78% di USD46,37/barrel. Melanjutkan perdagangan hari ini, pergerakan IHSG diperkirakan masih akan terbatas cenderung di teritori negatif. Perdagangan cenderung didominasi saham‐saham lapis dua dan tiga dipicu sentimen penurunan harga minyak mentah dan depresiasi rupiah atas dolar. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4750 dan resisten di 4810. IHSG : S1 4770 S2 4750 R1 4810 R2 4830 Index Last Chg % DJIA 17550.69 (47.51) (0.27) S&P 500 2093.32 (4.72) (0.22) FTSE 100 6686.57 (2.05) (0.03) CAC 40 5112.14 (8.38) (0.16) DAX 11456.07 12.35 0.11 NIKKEI 225 20494.70 (53.41) (0.26) HANGSENG 24406.12 (5.30) (0.02) STI 3191.04 (1.75) (0.05) SHENZHEN 2150.95 97.83 4.76 SHANGHAI 3756.55 133.65 3.69 Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 46.28 0.53 1.16 CPO (RM/M.T) 2054.00 (66.00) (3.11) Gold (USD/T.oz) 1085.20 0.20 0.02 Nikel (USD/M.T 10790.00 (150.00) (1.37) Timah (USD/M.T) 15945.00 (255.00) (1.57) Coal (USD/M.T) 59.00 0.75 1.29 Exchange Rates Chg % IDR/USD 13492.50 17.50 0.13 USD/EUR 1.087 (0.01) (0.75) JPY/USD 124.35 0.41 0.33 IDR/SGD 9759.48 (20.25) (0.21) IDR/AUD 9947.28 141.12 1.44 TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 42.84 2890 0.08 0.19
Top Gainers IDR % Chg
ANTM 595 24.20 116 BSIM‐W2 145 20.80 25 KOBX 149 16.40 21 BVIC‐W3 16 14.30 2
ASMI‐W 449 12.30 49
Top Losers IDR % Chg
YPAS 530 (23.70) (165)
LPIN 6,200 (11.40) (800)
BIPP‐W 16 (11.10) (2)
SOBI 2,700 (10.00) (300)
NISP 1,250 (8.80) (120)
Top Value IDR % (miliar) BMRI 9,525 (1.80) 829 B
BBRI 10,400 (0.50) 699 B SRIL 459 (3.20) 590 B TLKM 2,875 (1.50) 309 B ASII 6,625 (1.10) 279 B Top Volume IDR % (juta)
SRIL 459 (3.20) 1,234.542 SIAP 188 (0.50) 930.668 ANTM 595 24.20 214.508 META 164 (3.50) 167.155 LCGP 540 0.90 165.393 IHSG 4,781.09 Change (19.09) Change (%) (0.40) Change (%/ytd) (8.53) Total Value (IDR triliun) 4.676 Total Volume (miliar saham) 4.625 Net Foreign Buy (IDR miliar) (532.000)
News Update
2
Spekulasi the Fed mengemuka lagi, bursa Asia jatuh. Bursa Asia kembali tertekan pada transaksi perdagangan pagi ini (5/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.20 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4%. Penurunan bursa regional terjadi seiring spekulasi pelaku pasar bahwa suku bunga AS akan segera naik, paling cepat bulan depan. Sebelumnya, Federal Reserve Bank of Atlanta chief Dennis Lockhart mengatakan dirinya hanya akan merekomendasikan suku bunga AS tidak naik jika terjadi penurunan data ekonomi AS yang signifikan. "Kondisi global masih akan menjadi faktor utama yang menggerakkan pasar. Pernyataan Lockhart membuat pasar kembali cemas. Langkah hati-hati investor juga terkait dengan kondisi ekonomi China yang masih menunjukkan perlambatan," jelas Hiroichi Nishi, manager SMBC Nikko Securities. Spekulasi suku bunga AS memacu penguatan dollar AS. Asal tahu saja, the Bloomberg Dollar Spot Index masih melanjutkan kenaikan ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir. (Kontan Online)
Bir Menghilang di Minimarket, Laba Multi Bintang Anjlok 48%. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mencatat laba Rp 179,569 miliar di semester I-2015. Labanya anjlok 48,4% dibandingkan posisi periode yang sama tahun lalu Rp 348,259 miliar. Anjloknya laba ini gara-gara pendapatan yang juga turun di akhir Juni 2015, yaitu hanya Rp 1,06 triliun, bandingkan dengan pendapatan semester I-2014 yang mencapai Rp 1,34 triliun. Jatuhnya omzet produsen Bir Bintang ini akibat larangan penjualan minuman beralkohol (minol) golongan A (kadar alkohol di bawah 5%) yang berlaku April lalu. Setelah dipotong beban penjualan maka laba kotor Multi Bintang tercatat Rp 576,651 miliar, lebih rendah dibandingkan sebelumnya Rp 798,901 miliar di paruh pertama 2014. Laba kotor tersebut kembali dipotong oleh beban pemasaran, umum, dan lain-lain menjadi laba usaha sebesar Rp 261,49 miliar di akhir Juni 2015, sebelumnya laba usaha Rp 496,277 miliar. Akibat laba bersih yang turun, maka laba per saham Perseroan juga ikut melemah dari sebelumnya Rp 165 per lembar menjadi Rp 85 per lembar. (Detikcom)
SILO membidik pengguna BPJS Kesehatan. Setelah menorehkan kinerja memuaskan di separuh pertama tahun ini, pengelola rumahsakit PT Siloam Hospitals International Tbk (SILO) mengerek target kinerja 2015. Emiten Grup Lippo ini membidik pertumbuhan pendapatan antara 34%-38% sepanjang tahun ini. Dengan target itu, manajemen SILO berharap mengantongi pendapatan Rp 4,47 triliun hingga Rp 4,6 triliun. Sebelumnya, SILO menargetkan pendapatan tahun ini senilai Rp 4,2 triliun. Sementara target laba bersih sepanjang tahun ini tumbuh 50% menjadi Rp 93,37 miliar. Romeo F Lliedo, Presiden Direktur SILO optimistis kinerja SILO di semester kedua lebih baik dibandingkan sebelumnya. Sebab, kinerja 16 dari 20 rumahsakit SILO akan lebih maksimal di separuh kedua. SILO akan terus mengembangkan fasilitas. Hal ini agar pengguna BPJS Kesehatan dari kalangan menengah atas bisa menikmati fasilitas BPJS di RS Siloam tanpa harus melalui Puskesmas. Skemanya, pasien bisa membayar penambahan biaya setelah dikurangi klaim BPJS. Menurut Romeo, ini akan memberikan kontribusi besar ke SILO, karena tak sedikit kalangan menengah atas pemegang kartu BPJS Kesehatan yang tidak mau berobat ke Puskesmas. Selama enam bulan pertama tahun ini, SILO mengantongi laba bersih Rp 62,04 miliar, tumbuh 34,5% year-on-year (yoy). Ini seiring pertumbuhan pendapatan 26,92% (yoy) menjadi Rp 1,98 triliun. (Kontan Online)
MAYA patok harga rights issue Rp 1.665 per saham. PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) menetapkan rights issue atau Penawaran Berkelanjutan VII di atas harga pasar yakni sebesar Rp 1.665 per saham. Dengan menerbitkan saham baru sebanyak Rp 391,3 juta saham seri B atau setara dengan 9,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, MAYA akan meraup dana sebesar Rp 651 miliar. Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan MAYA, Selasa 5/8), rasio rights issue ini 10: 1. Rencana right issue ini akan efektif setelah mendapat restu dari pemegang saham pada 9 September mendatang. Perkiraan tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler pada 17 September dan di pasar tunai 22 September. Perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler dan negosiasi 18 September serta di pasar tunai 23 September. Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD adalah 25 September 2015 – 1 Oktober 2015. Dana yang diperoleh dari rights issue ini akan dipergunakan perseroan seluruhnya untuk memperkokoh struktur permodalan dalam meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk kredit. (Kontan Online)
PTBA beli teknologi konversi batubara AUD 50 juta. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membangun pabrik teknologi energi batubara dengan menggandeng Ignite Energi Ltd di Australia yang memiliki teknologi coal liquefaction dan coal upgrading. Konsolidasi teknologi energi ini untuk mendukung bisnis perusahaan pada bidang batubara yang sedang surut. PTBA, lanjut Achmad, hanya membeli lisensi teknologi asal Australia tersebut bukan membeli aset perusahaan. Jika tidak ada aral melintang, teknologi energi itu akan mulai dioperasionalkan pada tahun 2017 dengan basis pabrik berada di Indonesia dan server berada di Australia. Nantinya, teknologi ini dapat mengkonversi batubara berkalori rendah menjadi produk berkalori tinggi dan sintetik oil. Konversi ini akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan karena akan memperoleh keuntungan margin yang luar biasa. Pasalnya, harga batubara sedang mengalami penurunan dan pengurangan permintaan barang sehingga menyulitkan perusahaan untuk bergerak ke atas. Terkait dengan kinerja di Semester II/2015, Achmad mengatakan kinerja perseroan masih akan sama dengan tahun lalu. Pasalnya tahun ini harga batubara sedang tidak bagus dan cenderung stagnan dibandingkan tahun lalu. Di semester I/2015, PTBA hanya mencatat kenaikan penjualan 1,30% menjadi Rp 6,51 triliun. Perlambatan pendapatan usaha ini menyebabkan laba usaha turun 35% menjadi Rp 893,12 miliar. (Kontan Online)
Stock Picks 3
CPIN 2525‐2600. Harga saham emiten pakan ternak sepanjang tahun ini bergerak dalam tren bearish. Harga sahamnya hingga akhir Juli lalu telah terkoreksi 33% (YTD) di Rp2535 dari posisi akhir 2014 lalu masih di Rp3780. Ini seiring dengan memburuknya kinerja emiten pakan ternak terutama dipicu tren depresiasi rupiah atas dolar AS sepanjang tahun ini hingga 8% lebih dan pasokan ayam yang berlebih di pasaran yang menekan harga ayam pedaging dan mempengaruhi bisnis pakannya. Sepanjang paruh pertama tahun ini (1H15), penjualan bersih perseroan hanya tumbuh 5,75% melambat dibandingkan 1H14 yang tumbuh 20,4%, atau mencapai Rp15,25 triliun. Sedangkan laba bersih turun 23,31% mencapai Rp959,24 miliar dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp1,25 triliun. Penurunan laba bersih terutama dipicu kenaikan rugi kurs hingga 489% mencapai Rp365 miliar dan beban bunga 106% mencapai Rp272,62 miliar. 75% penjualan bersih perseroan dikontribusikan dari penjualan pakan ternak. Namun kinerja perseroan menunjukkan pertumbuhan bila dilihat secara kuartalan. Penjualan bersih kuartal dua tahun ini (2Q15) tumbuh 2,5% mencapai Rp7,72 triliun dibandingkan kuartal pertama tahun ini Rp7,53 triliun. Laba usaha 2Q15 tumbuh 23,57% (qoq) mencapai Rp781,97 miliar dengan marjin meningkat mencapai 10,13% dari 1Q15 8,48%. Sedangkan laba bersih 2Q15 tumbuh 22,82% (qoq) mencapai Rp528,75 miliar dengan marjin mencapai 6,85% naik dari 1Q15 sebesar 5,71%. Menyusul melambatnya pertumbuhan tahun ini dan resiko depresiasi rupiah atas dolar AS yang sudah mencapai Rp13500 saat ini, diperkirakan target penjualan bersih tahun ini yang awalnya ditargetkan tumbuh 20% sulit tercapai. Penjualan bersih tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 5,28% mencapai Rp30,69 triliun. Sedangkan laba bersih diperkirakan tumbuh 18,86% dengan marjin sebesar 6,8% atau mencapai Rp2,08 triliun. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan hanya mencapai Rp127,26. Dengan kondisi pasar yang bearish, saham CPIN diperkirakan hanya berpeluang ditransaksikan dengan PE 24x atau mencapai Rp3054 turun dari proyeksi awal dengan PE 27x atau mencapai Rp3450. Namun mengingat harga sahamnya saat ini yang sudah jatuh di Rp2550 kami tetap menyarankan Buy untuk saham CPIN untuk jangka menengah dan panjang karena menyimpan potensi penguatan 20%. Secara technical saat ini pergerakan harga sahamnya konsolidasi di area downtrend. Level support saat ini di Rp2525. Sedangkan peluang penguatan akan menguji resisten terdekat di Rp2700. Pergerakan harga sahamnya sangat dipengaruhi dengan volatilitas rupiah atas dolar AS. Maintain Buy, SL 2450
4
BBCA 13100‐13700. Rebound harga saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) kemarin tertahan di resisten sederhana di Rp13400. Pergerakan harga sahamnya berpeluang menuju resisten di Rp13700 apabila berhasil break Rp13400. Sedangkan level support saat ini di Rp12800 hingga Rp13100. Kinerja perseroan sepanjang 1H15 berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di atas emiten berkapitalisasi besar lainnya yakni tumbuh 8,8% mencapai Rp8,5 triliun dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp7,9 triliun. Pertumbuhan laba tersebut mengalami perlambatan bila dibandingkan periode yang sama 2014 yang tumbuh 15,6% (yoy). Namun pertumbuhan laba perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini di atas pertumbuhan laba yang dialami sejumlah emiten bank dengan aset di atas Rp500 triliun yang rata‐rata hanya tumbuh berkisar 2% hingga 3,5%. Di tengah penurunan laba sejumlah emiten bank pada paruh pertama tahun ini akibat kenaikan cadangan provisi, perseroan justru berhasil menurunkan cadangan provisi hingga 36,28% (yoy) mencapai Rp6,31 triliun. Sedangkan total penyaluran kredit perseroan hingga Juni lalu tumbuh 8% mencapai Rp347,1 triliun. Pertumbuhan ini masih di bawah target rata‐rata bank tahun ini di kisaran 13%‐15% dan target perseroan sekitar 12%. Sedangkan DPK perseroan tumbuh 8% periode yang sama 2015 mencapai Rp455 triliun. Dari total DPK tersebut, porsi dana murah (CASA) 75% terhadap DPK. Hal ini membuat perseroan berhasil menjaga rasio NIM di atas rata‐rata industri yakni sebesar 6,6%. Sedangkan rasio NPL gross berhasil dipertahankan di level rendah yakni 0,68% jauh di bawah rata‐rata rasio NPL gross perbankan hingga Juni lalu sebesar 2,6%. Pada harga saat ini di Rp13300 BBCA ditransaksikan dengan PBV 3,5x (E/15) dan PE 18,4x (E/15). Tahun ini harga sahamnya tertinggi ketika pasar bullish mencapai Rp15600 (7/4). Dari sisi valuasi, harga sahamnya perseroan setahun terakhir ditransaksikan dengan rata‐rata PBV 4x. Dengan PBV 4x harga sahamnya berpeluang mencapai target di Rp15400 atau memiliki ruang penguatan 15,8% dari harga saat ini. Sepanjang harga bertahan di atas Rp13100 peluang rebound akan tetap terbuka. Pergerakan harga sahamnya pekan ini membentuk pola bullish continuation dengan support di Rp13100. Trading Buy, SL 12850
Stock Picks
5
Stock Picks
DSFI 160‐185. Harga saham emiten perikanan Dharma Samudra Fishing Industries Tbk (DSFI) sejak perdagangan akhir Juli lalu hingga kemarin berhasil rebound setelah bergerak sideways sejak akhir Juni lalu. Harga sahamnya kemarin tutup di Rp174 menguat sekitar 4%. Sentimen positif yang mendorong akumulasi beli pelaku pasar terutama dipicu pelemahan rupiah atas dolar AS dan penurunan harga minyak mentah yang menguntungkan bisnis penangkapan ikan. Produk tangkapan ikan perseroan dominan di ekspor. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kinerjanya hingga paruh pertama tahun ini (1H15). Penjualan bersih perseroan tumbuh 36,83% mencapai Rp294,54 miliar sepanjang 1H15. Sedangkan di bottom line, laba bersih tumbuh 87,75% mencapai Rp8 miliar dengan marjin bersih naik mencapai 2,72% dari 1H14 sebesar 1,98%. Dilihat secara kuartalan, penjualan bersih perseroan 2Q15 tumbuh 15,72% (qoq) mencapai Rp158 miliar dari 1Q15 sebesar Rp136,5 miliar. Laba bersih 2Q15 mencapai Rp4,22 miliar tumbuh 11,78% dari 1Q15 sebesar Rp3,8 miliar. Tahun ini penjualan bersih diproyeksikan tumbuh 35,37% mencapai Rp609,96 miliar. Sedangkan laba bersih diperkirakan mencapai Rp16,47 miliar atau tumbuh 38,70% (yoy). EPS proyeksi tahun ini sebesar Rp8,87. Saham DSFI diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 24x sesuai dengan sektor industrinya barang konsumsi dan kondisi bullish sektornya. Ini mencerminkan harganya berpeluang ditransaksikan di Rp212 atau berpeluang menguat 22% dari harga saat ini di Rp174. Secara technical peluang penguatan dalam waktu dekat akan menguji resisten di Rp185 dengan support di Rp160. Pergerakan harganya membentuk pola bullish reversal. Trading Buy, SL 155 Rabu, 05 Agustus 2015 Saham Pilihan ASII 6500-6800 BoW, SL 6450 UNTR 19600-20400 BoW, SL 19500 ANTM 560-660 Buy, SL 550 TINS 630-720 Buy, SL 600 INCO 2050-2225 Buy, SL 1980 ADRO 570-620 TB, SL 550
Stock View
6
Rabu, 05 Agustus 2015
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE
IHSG 4781.09 4800.64 4820.20 4766.71 4752.34 PERKEBUNAN AALI 19900 20,233.33 20,566.67 19,558.33 19,216.67 3,725,866.00 36.80 485.51 114.55 10.25 BWPT 378 387.00 396.00 372.00 366.00 LSIP 1320 1,345.00 1,370.00 1,290.00 1,260.00 1,279,973.00 40.33 32.78 122.48 10.07 SGRO 1665 1,670.00 1,675.00 1,660.00 1,655.00 649,627.93 10.94 29.32 141.04 14.20 SIMP 500 510.33 520.67 494.33 488.67 3,171,052.00 2.40 12.14 92.44 10.29 UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 21.64 ‐571.51 0.58
PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 590 605.00 620.00 570.00 550.00 9,632,947.40 33.83 45.68 269.20 3.23 BORN 50 50.00 50.00 50.00 50.00 BRAU 82 82.00 82.00 82.00 82.00 BUMI 50 50.00 50.00 50.00 50.00 9,572,406.53 4.50 191.78 ‐751.57 0.07 DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 ‐0.52 ‐77.95 ‐23.93 HRUM 995 998.33 1,001.67 993.33 991.67 1,460,386.97 ‐32.82 45.54 81.61 5.46 ITMG 10100 10,358.33 10,616.67 9,683.33 9,266.67 5,742,974.57 5.02 968.54 ‐299.21 2.61 PTBA 6250 6,383.33 6,516.67 5,983.33 5,716.67 3,093,648.00 11.39 232.76 8.74 6.71 PTRO 387 390.33 393.67 380.33 373.67 929,699.70 5.15 23.76 ‐67.39 4.07
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 99 101.00 103.00 98.00 97.00 999,850.63 1,185.87 4.39 5,114.26 5.63
ELSA 384 393.33 402.67 368.33 352.67 918,296.00 ‐12.25 7.42 56.06 12.94
ENRG 55 56.00 57.00 54.00 53.00 2,210,590.04 27.13 4.86 2,610.69 2.83
ESSA 2200 2,200.00 2,200.00 2,200.00 2,200.00 126,590.83 22.89 42.71 28.12 12.88
MEDC 2580 2,616.67 2,653.33 2,506.67 2,433.33 2,303,371.50 7.08 122.83 131.12 5.25
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 595 632.67 670.33 519.67 444.33 INCO 2105 2,178.33 2,251.67 1,978.33 1,851.67 2,430,306.44 ‐3.23 20.62 ‐33.11 25.53 TINS 685 721.67 758.33 631.67 578.33 SEMEN INTP 20000 20,150.00 20,300.00 19,725.00 19,450.00 4,499,774.00 6.65 289.47 ‐7.03 17.27 SMCB 1370 1,391.67 1,413.33 1,356.67 1,343.33 2,356,126.00 9.11 42.23 75.57 8.11 SMGR 9950 10,050.00 10,150.00 9,825.00 9,700.00 6,177,992.74 11.44 219.66 5.39 11.32 LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 59 60.00 61.00 58.00 57.00 333,609.60 28.88 2.97 59.01 4.96 JPRS 194 194.00 194.00 194.00 194.00 158,603.63 98.78 6.50 ‐0.37 7.46 KRAS 323 325.33 327.67 321.33 319.67 5,240,035.36 ‐12.47 ‐33.57 ‐698.77 ‐2.41 PAKAN TERNAK CPIN 2550 2,581.67 2,613.33 2,521.67 2,493.33 6,719,521.00 19.02 40.34 ‐7.84 15.80 JPFA 427 432.33 437.67 423.33 419.67 5,674,518.00 14.33 4.97 ‐72.07 21.50
OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 6625 6,750.00 6,875.00 6,550.00 6,475.00 49,821,000.00 6.73 116.76 9.68 14.18
GJTL 725 741.67 758.33 711.67 698.33 3,199,668.00 5.32 96.23 ‐2.66 1.88
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 12600 12,691.67 12,783.33 12,516.67 12,433.33 7,355,089.00 21.44 0.12 6.96 24.94 INDF 6125 6,183.33 6,241.67 6,008.33 5,891.67 16,365,578.00 27.30 156.42 90.13 9.79 MYOR 28000 28,183.33 28,366.67 27,908.33 27,816.67 3,498,158.85 30.25 133.69 ‐45.72 52.36 ROTI 1180 1,188.33 1,196.67 1,173.33 1,166.67 464,595.48 27.03 12.10 9.45 24.38 GGRM 48850 49,291.66 49,733.33 48,541.66 48,233.33 15,670,252.00 23.99 736.58 35.34 16.58 INAF 192 195.33 198.67 188.33 184.67 155,073.95 25.62 ‐12.39 250.04 ‐3.88 KAEF 955 966.67 978.33 946.67 938.33 867,027.74 8.45 4.21 ‐4.38 56.74 KLBF 1680 1,686.67 1,693.33 1,666.67 1,653.33 4,066,502.64 16.52 10.52 11.04 39.93
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 355 360.33 365.67 352.33 349.67 1,165,134.03 1.99 14.43 20.67 6.15 ASRI 505 510.00 515.00 500.00 495.00 871,134.65 ‐3.40 15.77 ‐23.45 8.00 BKSL 86 87.33 88.67 85.33 84.67 BSDE 1820 1,853.33 1,886.67 1,778.33 1,736.67 1,254,119.10 ‐39.62 27.93 ‐60.73 16.29 COWL 600 605.00 610.00 595.00 590.00 64,709.78 ‐6.38 1.59 ‐30.99 94.08 CTRA 1095 1,116.67 1,138.33 1,066.67 1,038.33 1,202,303.51 ‐10.35 15.01 5.45 18.24 CTRP 525 531.67 538.33 516.67 508.33 251,211.60 ‐58.80 4.89 ‐84.29 26.83 CTRS 2655 2,703.33 2,751.67 2,628.33 2,601.67 347,893.21 27.73 66.20 25.74 10.03 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 252 256.00 260.00 246.00 240.00 725,835.40 ‐3.64 15.03 51.33 4.19 MDLN 478 480.67 483.33 474.67 471.33 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2250 2,285.00 2,320.00 2,230.00 2,210.00 1,439,602.33 5.83 9.01 40.67 62.41 DGIK 106 110.00 114.00 104.00 102.00 480,924.22 52.77 1.81 ‐44.42 14.65 PTPP 3795 3,848.33 3,901.67 3,763.33 3,731.67 1,999,368.48 55.72 12.69 44.39 74.79 SSIA 795 801.67 808.33 786.67 778.33 918,070.21 ‐17.06 2.64 ‐93.80 75.33 TOTL 810 830.00 850.00 800.00 790.00 547,807.36 ‐6.30 11.12 ‐20.80 18.21 WIKA 2650 2,683.33 2,716.67 2,628.33 2,606.67 2,791,666.54 6.24 27.28 6.78 24.28
INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 4000 4,028.33 4,056.67 3,958.33 3,916.67
JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 1935 1,950.00 1,965.00 1,910.00 1,885.00 262,850.17 17.13 53.83 8.63 8.99 JSMR 5600 5,658.33 5,716.67 5,533.33 5,466.67 2,079,705.80 ‐13.14 55.30 16.71 25.32 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 471,133.26 ‐31.12 6.89 ‐316.19 1.81 EXCL 3025 3,091.67 3,158.33 2,986.67 2,948.33 5,512,751.00 9.78 44.41 20.12 17.03 ISAT 4350 4,373.33 4,396.67 4,313.33 4,276.67 5,773,177.00 ‐0.26 147.24 ‐1,224.62 7.39 TLKM 2875 2,908.33 2,941.67 2,858.33 2,841.67 21,250,000.00 8.71 36.20 4.95 19.85 TRANSPORTASI GIAA 431 440.33 449.67 423.33 415.67 9,206,681.81 17.35 ‐82.55 469.78 ‐1.31 MBSS 695 713.33 731.67 663.33 631.67 435,871.55 21.78 59.94 3.87 2.90 WINS 224 230.67 237.33 219.67 215.33 518,942.64 36.32 23.63 53.05 2.37
KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 288 292.67 297.33 279.67 271.33 2,753,426.38 52.84 17.64 3.30 4.08 BANK BBCA 13300 13,425.00 13,550.00 13,150.00 13,000.00 10,261,849.00 32.93 148.65 26.73 22.37 BBKP 650 660.00 670.00 630.00 610.00 1,641,517.00 15.99 27.33 9.08 5.95 BBNI 4795 4,825.00 4,855.00 4,775.00 4,755.00 7,526,634.00 26.65 128.30 15.63 9.34 BBRI 10400 10,516.67 10,633.33 10,241.67 10,083.33 17,099,293.00 28.06 240.57 16.71 10.81 BBTN 1170 1,178.33 1,186.67 1,163.33 1,156.67 3,123,112.00 28.06 32.29 2.24 9.06 BDMN 4300 4,376.67 4,453.33 4,186.67 4,073.33 5,612,922.00 17.40 91.25 ‐13.01 11.78 BJBR 795 801.67 808.33 786.67 778.33 2,124,681.00 12.48 33.55 ‐12.29 5.92 BMRI 9525 9,708.33 9,891.67 9,408.33 9,291.67 14,313,290.00 25.54 211.05 10.27 11.28 BNGA 615 646.67 678.33 591.67 568.33 4,883,839.00 15.02 43.71 4.22 3.52
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 5700 5,766.67 5,833.33 5,591.67 5,483.33 5,630,170.96 3.52 46.44 14.36 30.68 INTA 264 265.33 266.67 263.33 262.67 398,931.00 ‐48.89 37.27 87.86 1.77 UNTR 20150 20,450.00 20,750.00 19,925.00 19,700.00 13,901,385.00 11.66 42.26 39.66 119.20 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 4780 4,806.67 4,833.33 4,756.67 4,733.33 2,675,101.00 26.32 27.42 ‐27.88 43.58 RALS 695 698.33 701.67 693.33 691.67 1,184,904.00 9.45 5.73 ‐2.88 30.34
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 2090 2,108.33 2,126.67 2,058.33 2,026.67 1,496,466.00 9.55 27.61 ‐7.99 18.92
PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 51 52.33 53.67 50.33 49.67 55,860.54 ‐9.06 ‐5.88 94.31 ‐2.17
Corporate Action
8
Code Name Type Date Time Venue
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00
MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat
BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00
MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat
ASII Astra International Tbk. AGM 28/04/2015 0:08:30 The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place
NRCA Nusa Raya Cipta Tbk AGM 28/04/2015 0:10:00
Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐ suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta
12950
RAJA Rukun Raharja Tbk. AGM 29/04/2015 0:10:00 Intercontonental mid plaza hotel
BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk AGM 30/04/2015 0:01:00 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk EGM 30/04/2015 0:10:00 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 BPII Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk AGM 30/04/2015 0:14:00 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan BPII Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk EGM 30/04/2015 0:14:00 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan
BRAU Berau Coal Energy Tbk EGM 30/04/2015 0:10:00
ASBI Asuransi Bintang Tbk. AGM 30/04/2015 0:14:00
ASBI Asuransi Bintang Tbk. EGM 30/04/2015 0:14:00
TOTL Total Bangun Persada Tbk. AGM 30/04/2015 0:09:30
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
karta 11440
TOTL Total Bangun Persada Tbk. EGM 30/04/2015 0:09:30
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
karta 11440
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 NAGA Bank Mitraniaga Tbk AGM 5‐Apr‐15 0:10:00
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 NAGA Bank Mitraniaga Tbk EGM 5‐Apr‐15 0:10:00
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410
SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk AGM 5‐May‐15 0:14:00
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
Selatan 12910
SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk EGM 5‐May‐15 0:14:00
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
Selatan 12910 Rabu, 05 Agustus 2015
Corporate Action
9
EMITEN JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE PEMBAYARAN
DIVIDEN KETERANGAN
PLIN 70 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 7‐May‐15
ITMG 645 8‐Apr‐15 13‐Apr‐15 24‐Apr‐15
SMBR 8.34385 8‐Apr‐15 13‐Apr‐15 30‐Apr‐15
WTON 11,82 9‐Apr‐15 14‐Apr‐15 5‐May‐15
BJBR 71.6 8‐Apr‐15 13‐Apr‐15 30‐Apr‐15
MERK 6500 10‐Apr‐15 15‐Apr‐15 5‐May‐15
PGAS 144,84 13‐Apr‐15 16‐Apr‐15 8‐May‐15
BDMN 81,50 14‐Apr‐15 17‐Apr‐15 8‐May‐15
GEMS 3,36 13‐Apr‐15 16‐Apr‐15 20‐Apr‐15 Dividen Interim
KAEF 8.4488 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 8‐May‐15
BBCA 98 16‐Apr‐15 21‐Apr‐15 13‐May‐15 Dividen Final
BJTM 41,86 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 8‐May‐15
ACST 42 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 4‐May‐15
LEAD 40 7‐Apr‐15 10‐Apr‐15 30‐Apr‐15
JASS 159 ‐ 16‐Apr‐15 23‐Apr‐15
AALI 472 21‐Apr‐15 24‐Apr‐15 15‐May‐15
TURI 10 22‐Apr‐15 27‐Apr‐15 15‐May‐15
BFIN 54 22‐Apr‐15 27‐Apr‐15 15‐May‐15
ASGR 52 23‐Apr‐15 28‐Apr‐15 20‐May‐15
SMGR 375,34 23‐Apr‐15 28‐Apr‐15 20‐May‐15
TOBA ‐ 23‐Apr‐15 28‐Apr‐15 20‐May‐15
JASS 100 ‐ 28‐Apr‐15 7‐May‐15 Dividen Interim
MDIA 10 24‐Apr‐15 29‐Apr‐15 21‐May‐15
SSMS 22,65 24‐Apr‐15 29‐Apr‐15 21‐May‐15
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
Branch Office
Jakarta:
Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12
Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811
Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944
Solo:
Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta,
Jawa Tengah 57162 (0271) 717417
Makassar :
Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122
Sampit : Universitas Darwan Ali
Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322
Phone : +62 531 31992
Panin Bank Centre
4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895
Web : www.firstasiacapital.com E-mail : cs@firstasiacapital.com
First Asia Research Team :
Ivan Kurniawan (ivan@firstasiacapital.com) David Nathanael (david.sutyanto@firstasiacapital.com)