• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGOLAHAN IKAN TERI SEBAGAI PENDAPATAN BAGI MASYARAKAT DI PASIA GURUN KELURAHAN PASIE NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAHKOTA PADANG JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGOLAHAN IKAN TERI SEBAGAI PENDAPATAN BAGI MASYARAKAT DI PASIA GURUN KELURAHAN PASIE NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAHKOTA PADANG JURNAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGOLAHAN IKAN TERI SEBAGAI PENDAPATAN BAGI

MASYARAKAT DI PASIA GURUN KELURAHAN PASIE NAN TIGO

KECAMATAN KOTO TANGAHKOTA PADANG

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

NURHADIAH FITRI

NPM 12030171

Pembimbing I

Pembimbing II

Slamet Rianto, M.Pd

Rika Despica, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN IMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATTERA BARAT

PADANG

2016

(2)

ANALYSIS OF PROCESSING ANCHOVY AS REVENUE FOR

COMMUNITIES IN PASIE GURUN PASIE NAN TIGO VILLAGE

KOTO TANGAH DISTRICT CITY OF PADANG

By :

Nurhadian Fitri1Slamet Rianto2RikaDespica3

1

.geography education student of STKIP PGRI Sumatera Barat.

2,3 lecturer at geography department of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study aims to perform analysisof processing anchovy as revenua for the communities in Pasia Gurun Pasie Nan Tigo village Koto Tangah city of Padang views of business expenses, receipts, profits and comparison of revenues and expenditures.This research is descriptive with quantitative approach. Population of this study all the communityof processing anchovy as revenua for the communities in Pasia Gurun Pasie Nan Tigo village Koto Tangah city of Padang, which consisted of 30 fish manager. Samples were taken with total sampling with a sample size of 30 people. Collecting data using item questionnaire, the analysis used was analysis of cost, revenue, income, profits and analysis of R / C ratio.The research found that: 1) financing the management of anchovy in Pasia Gurun Pasie Nan Tigo village Koto Tangah city of Padang is Rp. 12,425,733 per one management, 2) acceptance of efforts to manage anchovy in Pasia Gurun Pasie Nan Tigo village Koto Tangah city of Padang is Rp 12,927,329 per one management, 3) business profit management of anchovy in Pasia Gurun Pasie Nan Tigo village Koto Tangah city of Padang is Rp 501 596 / one management and 4) Value ratio between revenue and expenditure management efforts anchovy in Pasia Gurun Pasie Nan Tigo village Koto Tangah city of Padang is 1.04, thus it can be concluded that the business management of anchovy in Pasia Gurun Pasie Nan Tigo village Koto Tangah city of Padang.

Key Words:revenue, anchory

(3)

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki laut sangat luas. Sehingga potensi sumber daya ikannya pun sangat besar, dan diperkirakan mencapai 6,7 juta ton per tahun. Salah satu potensi ikan laut yang termasuk didalamnya adalah ikan teri. Ikan teri memiliki posisi penting diantara 55 spesies ikan yang bernilai ekonomis setelah ikan layang, kembung, lemuru, tembang dan tongkol. Data yang diungkapkan oleh Dirjen Perikanan menunjukkan ada kenaikan produksi ikan teri sebesar 11,73% selama tahun 1990 – 1993 (Faridz,dkk, 2007).

Ikan merupakan bahan makanan yang mengandung protein tinggi namun ikan memiliki kelemahan cepat mengalami pembusukan apabila tidak segera diolah atau dikonsumsi. Pembusukan ikan dapat dicegah dengan teknik pengolahan dan pengawetan dengan menggunakan metode penggaraman (Adawyah, dalam Laisa,dkk, 2013).

Menurut Poernomoet (2009), industri pengolahan ikan di Indonesia hingga saat ini belum memberikan kontribusi nilai tambah yang semestinya dalam pembangunan nasional. Tingkat pengusahaan sumberdaya perikanan di Indonesia yang rata- rata telah mencapai 62%, ternyata tidak diimbangi oleh kegiatan peningkatan nilai tambah secara sistematik melalui industri pengolahan hasil perikanan (Departemen Kelautan dan Perikanan dalam Ningsih,2013).

Sektor perikanan sebagai salah satu pendukung sektor ekonomi memiliki peran dalam pembangunan ekonomi nasional, yaitu memberikan nilai tambah dan mempunyai nilai strategis, serta dapat memberikan manfaat finansial maupun ekonomi, khususnya dalam penyediaan bahan pangan protein, perolehan devisa, dan penyediaan lapangan kerja. Sejauh ini, pembangunan perikanan yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang nyata dan positif terhadap pembangunan nasional. Hal ini terlihat dari sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan terhadap PDB Nasional yang terus meningkat. Kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDB Nasional mencapai sekitar 12,4%. Bahkan industri perikanan menyerap lebih dari 16 juta tenaga kerja secara langsung (Dahuri dalam Anisah, 2007).

Ikan teri sebagai bagian dari subsektor perikanan, khususnya perikanan laut merupakan salah satu produk perikanan yang mempunyai prospek agribisnis cukup cerah di Indonesia. Industri dalam pengolahan ikan teri menjadi salah satu industri yang berkembang di

Indonesia. Industri pengolahan ikan selain mempunyai fungsi sebagai pengintegrasi antar subsistem dalam sistem bisnis perikanan juga mempunyai fungsi penting lainnya seperti (1) mereduksi susut hasil melalui cara penanganan dan pengolahan yang tepat, (2) menyediakan pasokan pangan dan gizi bagi masyarakat melalui diversifikasi produk yang tidak saja merupakan sumber gizi protein, tetapi juga asam lemak tak jenuh berantai panjang khususnya omega-3, vitamin dan mineral, (3) mengembangkan pusat produsen primer, yang dalam jumlah besar masih berada di kawasan timur Indonesia, dengan pusat .konsumen, yang umumnya masih berada di kawasan barat Indonesia dan (4) mendorong berkembangnya industri pangan dan non pangan yang memanfaatkan limbah hasil pengolahan ikan (Departemen Kelautan dan Perikanan dalam Ningsih, 2013).

Ikan teri adalah salah satu jenis ikan yang paling populer di kalangan penduduk Indonesia. Ikan teri adalah semua jenis dari keluarga

Stolephorus dari keturunan Engaulinae ditandai

oleh adanya sisik abdominal yang berujung tajam (abdominal scute) pada lunas dan mulutnya lebar dengan moncong yang menonjol serta rahang yang dilengkapi dengan dua tulang tambahan. Ikan teri bersifat pelagis dan menghuni perairan pesisir dan estuaria, tetapi beberapa jenis dapat hidup pada salinitas rendah antara 10 – 15%. Umumnya hidup dalam gerombolan, terutama jenis yang berukuran kecil, yang terdiri dari ratusan sampai ribuan ekor (Hutomo dalam Faridz,dkk, 2007).

Ikan teri (Stokphorus spp) merupakan salah satu ikan favorit karena mulai dari kepala, daging sampai tulangnya dapat langsung dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Ikan teri sumber Kalsium salah satu keistimewaan ikan teri dibandingkan dengan ikan lainnya adalah bentuk tubuhnya yang kecil sehingga mudah dan praktis dikonsumsi oleh semua umur. Ikan teri merupakan salah satu sumber kalsium terbaik untuk mencegah pengeroposan tulang.

Pengolahan ikan teri merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat di daerah kawasan pesisir pantai di Kota Padang, salah satunya di Pasia Gurun Kelurahan Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah. Berdasarkan survey, pengolahan ikan teri di Pasia Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo dimulai dengan pemilihan ikan teri yang akan diolah. Setelah pemilihan selesai, ikan teri dicuci dengan air dingin untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang tercampur dengan ikan. Pencucian ulang dilakukan dengan menggunakan air bersih

(4)

untuk menghilangkan air laut atau menurunkan kadar garam dalam ikan. Setelah itu dilakukan perebusan menggunakan garam dengan kadar 5% sampai 6%. Sebelum perebusan, air terlebih dahulu dididihkan setelah ditambahkan garam. Kemudian, ikan teri yang sudah matang yang ditandai dengan warnanya yang putih dan mengambang dipermukaan air diangkat dan ditiriskan dengan menggunakan alat bantu, ikan teri tersebut diratakan dan diletakkan di atas lembaran kayu untuk dikeringkan.

Hasil pengamatan, masyarakat yang melakukan pengolahan ikan teri di Pasia Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo sebanyak 30 orang. Pengolahan ikan teri masih dilakukan dengan cara tradisional sehingga hasil yang didapatkan kurang memuaskan. Padahal pengolahan ikan teri ini merupakan salah sumber pendapatan rumah tangga di Pasia Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo. Potensi perikanan terutama pengolahan ikan teri yang ada saat ini belum sepenuhnya berkembangkan dan memberikan manfaat nyata secara optimal. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam mewujudkan pengolahan ikan teri di Kelurahan Pasie Nan Tigo menjadi perekonomian yang handal. Adapun faktor yang dimaksud adalah keterbatasan kemampuan pengelolaan, kurangnya modal dan minimnya pengetahuan tentang tata cara pemasaran produk. Pemasaran ikan teri yang diolah di Pasia Gurun ini umumnya di jual di Kota Padang. Oleh karena itu, perlu dirumuskan langkah-langkah dan operasional kebijakan yang kongkrit guna tercapainya hrapan nyata menjadi sumber perekonomian nasional yang handal di era globalisasi, sebagai sumber pendapatan yang akan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat khususnya bagi pengolahan ikan teri.

Berdasarkan uraian di atas perlu dilaksanakan penelitian dengan judul “Analisis Pengolahan Ikan Teri sebagai Pendapatan bagi Masyarakat di Pasia Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto TangahKota Padang”

Tujuan penelitian adalahuntuk mengetahui, menganalisa dan membahas tentang: 1) Pembiayaan usaha pengolahan ikan teri, 2) penerimaan usaha pengolahan ikan teri, 3) keuntungan/laba pengelolaan ikan teri dan 4) Nilai perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran usaha pengolahan ikan teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu untuk menggambarkan pembiayaan, penerimaan

perbulan, keuntungan dan perbandingan penerimaan dan pengeluaraan pengolahan ikan di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan koto Tangah Kota Padang

Populasi dari penelitian ini adalah semua pengelola ikan teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan koto Tangah Kota Padang, yang terdiri dari 30 orang pengelola. Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah pengelola ikan teri yang ada di Pasia Gurun Kelurahan Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah sebanyak 30 orang.

Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data dilakukan dengan teknik persentase dan analisis finansial yang terdiri dari biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan R/C ratio.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil temuan dilapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian maka didapatkan hasil

Pertama, pembiyaan usaha pengolahan

ikan teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang adalahRp. 12.425.733 per satu kali pengolahan, artinya setiap masing-masing responden dari 30 responden mengeluarkan biaya sebesar Rp. 12.425.733 untuk per satu kali pengolahan. Biaya dikeluarkan untuk bahan baku, perebusan, garam dan pengeringan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembiayaan untuk usaha pengelolaan perikanan berasal dari biaya untuk bahan baku, perebusan, garam dan pengeringan.

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Rahayu (2014) bahwa total biaya usaha tani padi sawah di Nagari Guguak Kuranji Hilir Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman adalah Rp. 2.521.151 per satu kali periode tanam, artinya setiap masing-masing responden dari 106 responden mengeluarkan biaya sebesar Rp. 2.521.151 untuk satu kali periode tanamnya diatara biayanya adalah biaya bibit, biaya membajak, biaya pengolahan, biaya penanaman, biaya pupuk, biaya penyiangan, biaya pemeliharaan, biaya pestisida, upah langsung petani, biaya trasportasi, biaya penyusutan alat, biaya pengairan, dan total biaya produksi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiarto, 2007; 248-249 bahwa Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dari kas perusahaan yang biasanya dicatat secara akuntansi untuk membeli input dari pemasok, untuk membayar listrik, untuk membayar bahan baku, membayar

(5)

asuransi dan lain-lain. Biaya implisit merupakan refleksi dari kenyataan bahwa suatu input dapat digunakan di tempat lain atau untuk memprosuksi output yang lain dan Biaya implisit merupakan refleksi dari kenyataan bahwa suatu

input dapat digunakan di tempat lain atau untuk

memprosuksi output yang lain.

Kedua, penerimaan usaha pengolahan ikan

teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang adalah Rp 12.927.329, berasal dari jumlah pengelolaan ikan teri yang terjual dan harga jual. Penerimaan dihitung dalam 1 kali pengelolaan. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penerimaan pengelolaan ikan teri berasal dari hasil produksi dan harga jual.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Depritos (2015) bahwa rata-rata penerimaan usahatani tanaman hias di Kelurahan Lubuk Minturun Sungai Lareh Kecamatan Koto Tangah Kota Padang adalah Rp. 42.484.555, berasal dari jumlah tanaman hias yang terjual dan harga jual.Penerimaan dihitung dalam 1 tahun.

Samroni (2009; 79) penerimaan (revenue) adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya.Ahmad (2007; 76) juga menambahkan bahwa penerimaan (revenue) adalah sumber daya yang masuk perusahaan dalam satu priode, dengan kata lain penerimaan tersebut adalah penerimaan dari hasil penjualan barang atau jasa yang tidak mencakup dari sumbernya yang diperoleh dari operasi perusahaan. Penerimaan usaha pengolahan ikan teri berasal dari jumlah ikan teri yang terjual.

Ketiga, pendapatan usaha pengolahan ikan

teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang adalah Rp. 24.005.911/ satu kali pengelolaan dan keuntungan adalah Rp 21.503.688/ satu kali pengelolaan, artinya setiap masing-masing responden dari 30 responden memperoleh pendapatan sebesar Rp 927.929/satu kali pengelolaan dan memperoleh keuntungan dari pendapatan tersebut sebesar Rp 501.596/satu kali pengelolaan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pendapatan berasal dari penerimaan dikurangi dengan biaya awal.

Estes dalam Nofarin (2007; 54 (2007; 54) bahwa income (laba, penghasilan) adalah kelebihan pendapatan (revenue) atas beban

(expences) dan kekurangan yang terkait padanya

untuk suatu priode.Laba menurut akuntansi keuangan berbeda dengan laba menurut pengertian akuntansi biaya (akuntansi manajemen).Menurut akuntansi keuangan, pengertian laba sebatas pada laba masa lalu

(historical income). Sedangkan laba menurut

akuntansi manajemen meliputi laba masa lalu

dan laba masa akan datang (future income). Pendapatan usaha pengolahan ikan teri berasal dari penerimaan hasil penjualan ikan teri dikurangi dengan biaya yang terdiri dari biaya eksplisit dan biaya implisit.

Keempat, penerimaan yang diperoleh Rp

12.927.329dan rata-rata pembiyaan Rp. 12.425.733, maka setelah penerimaan rata-rata dibagi dengan biaya total rata-rata maka akan diketahui rata-rata R/C Ratio sebesar 1,04, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha pengolahan ikan teri di di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang efisien, karena R/C Ratio > 1. Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan ikan teri sebenarnya layak untuk diteruskan.

Rahardi (1999) berpendapat bahwa R/C rasio menunjukkan pendapatan kotor (penerimaan) yang diterima untuk setiap rupiah yang dikeluarkan untuk memproduksi, sekaligus menunjang kondisi suatu usaha. Ukuran kondisi tersebut sangat penting karena dapat dijadikan penilaian terhadap keputusan perusahaan dan kemungkinan pengembangan usaha tersebut. Tujuan utama dari suatu usaha adalah untuk memperoleh pendapatan yang besar, disamping tujuan yang lebih utama adalah untuk mencapai suatu tingkat efisiensi yang tinggi. Pendapatan yang tinggi tidak selalu menunjukkan efisiensi yang tinggi, karena kemungkinan penerimaan yang besar tersebut diperoleh dari investasi yang besar. Efisiensi mempunyai tujuan memperkecil biaya produksi persatuan produk yang dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah memperkecil biaya keseluruhan dengan mempertahankan produksi yang telah dicapai untuk memperbesar produksi tanpa meningkatkan biaya keseluruhan. Salah satu pengukur efisiensi adalah R/C rasio

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Pembiayaan usaha pengolahan ikan teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang adalah Rp. 12.425.733 per satu kali pengelolaan.

2. Penerimaan usaha pengolahan ikan teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang adalah Rp 12.927.329 per satu kali pengelolaan.

3. Keuntungan usaha pengolahan ikan teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo

(6)

Kecamatan Koto Tangah Kota Padang adalah Rp 501.596/satu kali pengelolaan.

4. Nilai perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran usaha pengolahan ikan teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo adalah sebesar 1,04, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha pengolahan ikan teri di di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang efisien.

Sedangkan saran yang dapat penulis kemukakan:

1. Diharapkan kepada pengelolaan ikan teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Padang untuk meningkatkan produksi, pendapatan dan keuntungan.

2. Diharapkan industri yang terkait dengan usaha pengolahan ikan teri di Pasie Gurun Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Padang untuk mempermudah akses pada usaha pengolahan ikan teri.

3.

Diharapkan kepada pemerintah untuk membantu modal usaha pengolahan ikan teri, misalnya dalam bahan baku, perebusan dan pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2006. Manajemen Pemasaran

dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta

Anisah, Rifka Nur dan Indah Susilowati. 2007.

Kajian Manajemen Pemasaran Ikan Pindang Layang di Kota Tegal.Jurnal Pasir Laut

3.3(1): 4 & 7

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Budiman, M.S. 2004. Teknik Penggaraman dan Pengeringan.Departemen Pendidikan Nasional.

Case, Karl, E. Fair, Ray, C. 2007.Prinsip-Prinsip

Ekonomi.Erlangga.

Faridz, Raden, Hafiluddin dan Mega Anshari Analisis Jumlah Bakteri dan Keberadaan Escherichia coli pada Pengolahan Ikan Teri Nasi di PT . Kelola Mina Laut Unit Sumenep Embryo VOL. 4 No. 2 Desember 2007 ISSN 0216-0188

Fuad, M. dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia.

Gomez, A.K. 2006.Prosedur Statistik Untuk

Penelitian Pertanian. Universitas Indonesia

Press

Helman, Nofri. 2013. Kondisi Sosial Ekonomi

Peternak Jengkrik (gryullus mitratus) di Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji

kota Padang. Skripsi: STKIP PGRI

Sumatera Barat.

Kholmi, Masiyah, Yuningsih., 2003. Akuntansi

Biaya. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga.

Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang

Kotler, P. 2001. Manajemen Pemasaran di

Indonesia: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Jakarta:

Salemba Empat.

Kuswardi.2008. Pencatatan Keuangan Usaha

Dagang Untuk Orang-Orang Awam.

Jakarta: Gramedia.

Ikatan Akutansi Indonesia. 1999; PSAK No.23, Lestari, Indah. 2009. “Analisis Kesejahteraan Pelaku Industri Pengolahan Ikan Pada Komunitas Klaster Masyarakat Nelayan Pesisir: Sebuah Pendekatan Dinamika Sistem. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Lukita, Agung. Prayugo, Surip. 2007. Paduan

Lengkap Lobster Air Tawar. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Maryam Syarifah. 2009. Analisis Pendapatan

dan Efisiensi Usahatani Aglaonema

(Aglaonema sp.) di Samarinda. Jurnal EPP

Vol.6 (Nomor 1 Tahun 09) Hlm. 17-23.

Mulyadi, S. 2005. Ekonomi Sumberdaya

Manusia. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Ningsih, Kustiawati. 2002. Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usaha Pengolahan Ikan Teri Nasi Kering (Stolephorus commersonii Lac.) Studi Kasus

(7)

di PT. Madura Prima Interna, Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura. Skripsi. Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Rahayu, Tesa. 2014. Analisis Pendapatan Petani

Padi Sawah di Nagari Guguak Kuranji Hilir Kecamatan sungai Limau Kabupaten Padang Priaman.Skripsi: STKIP PGRI Sumatera

Barat.

Regina, 2006. Pengaruh Interior Display Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Supermarket Griya Cabang Pahlawan (Survei pada Konsumen Supermarket Griya Cabang Pahlawan Bandung). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Saladin, Djaslim. 2002. Manajemen Pemasaran,Perencanaan,Pelaksanaan,dan Pengendalian. Bandung : PT. Linda Karya.

Simamora, B. 2000.Panduan Riset Perilaku

Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian

dan Penilaian Pendidikan. Bandung: PT.

Sinar Baru Algesindo.

Swastha, Basu. 2001. Manajemen Pemasaran Modern; Yogyakarta: BPFE

Zamroni, M. 2009. Buku Kantong Ekonomi SMA

Referensi

Dokumen terkait

Diriwayatkan oleh al-Bazzar dari Ibnu Umar ra.. “Sesungguhnya setiap pohon selalu memiliki buah. Buah hati adalah anak. Sesungguhnya Allah tidak menyayangi orang yang tidak

Artinya:”Dan untuk kedua ibu-bapak, bagi masing- masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan. Jika yang meninggal itu mempunyai anak, jika orang yang meninggal tidak

 Diskusi kelas dan diskusi kelompok  Pemberian materi tentang kehidupan sosial dalam komunitas muslim Topik diskusi: status sosial dalam komunitas muslim Kelengkapan

: Jemaat Tuhan, mari kita mengikrarkan iman kita bersama-sama dengan saudara-saudara calon Baptisan Kudus Dewasa & Pengakuan Percaya (SIDI), dalam persekutuan jemaat

Berpijak dari harapan ideal yang melekat pada rutinitas praktik ritual, dan kemudian bercermin dari fenomena yang kini telah menjadi realita sosial dimana semakin

Terkaan, intuisi dan mencoba-coba (trial and error ) hendaknya dianjurkan dan guru sebagai penunjuk jalan dan membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep dan

Kongres Nasional Himpunan Mahasiswa Sosiologi adalah suatu agenda kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya untuk mempertemukan delegasi dari tiap-tiap

Pelaksanaan selamatan kematian yang berlaku di masyarakat Plosorejo dilaksanakan setelah kegiatan memandikan sampai penguburan jenazah, yaitu pada hari