• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I.docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1 LATAR BELAKANG

Menurut peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan tentang pedoman Menurut peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan tentang pedoman teknis cara distribusi obat yang baik menyatakan bahwa Cara Distribusi Obat yang teknis cara distribusi obat yang baik menyatakan bahwa Cara Distribusi Obat yang Bai

Baik, k, yanyang g selselanjanjutnyutnya a disdisingingkat kat CDOCDOB, B, adaladalah ah carcara a disdistrtribuibusi/si/penypenyaluraluran an obaobatt da

dan/n/atatau au babahahan n obobat at yayang ng beberrtutujujuan an mmememasastitikakan n mumuttu u ssepepananjajang ng jajallur ur  distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Dalam hal ini distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Dalam hal ini yang bertanggung jawab dalam melakukan penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertanggung jawab dalam melakukan penyaluran obat dan/atau bahan obat sehingga aman sampai ke konsumen yaitu Pedagang Besar armasi !PB" adalah sehingga aman sampai ke konsumen yaitu Pedagang Besar armasi !PB" adalah  perusahaan

 perusahaan berbentuk berbentuk badan badan hukum hukum yang yang memiliki memiliki i#in i#in untuk untuk pengadaan,pengadaan,  penyimpanan,

 penyimpanan, penyaluran penyaluran obat obat dan/atau dan/atau bahan bahan obat obat dalam dalam jumlah jumlah besar besar sesuaisesuai ketentuan peraturan perundang$undangan, PB cabang adalah cabang PB yang telah ketentuan peraturan perundang$undangan, PB cabang adalah cabang PB yang telah memil

memiliki iki pengakupengakuan an untuk melakukan untuk melakukan pengadaapengadaan, n, penyimpenyimpanan, penyaluran obatpanan, penyaluran obat dan

dan/at/atau au bahabahan n obaobat t daldalam am jumjumlah lah besbesar ar sessesuai uai ketketententuan uan perperatuaturan ran perperundaundang$ng$ unda

undangangan, n, dan dan %ns%nstaltalasi asi &edi&ediaan aan ararmasmasi i adaadalah lah sarsarana ana yang yang digdigunaunakan kan untuntuk uk  mendistribusikan atau menyalurkan &ediaan armasi milik pemerintah, pemerintah mendistribusikan atau menyalurkan &ediaan armasi milik pemerintah, pemerintah daerah pro'insi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

daerah pro'insi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota. (i

(imimia a ararma ma ))raradiding ng anand d DiDiststriributbutioion n !(!())D" D" adaadalalah h sasalalah h sasatu tu ananak ak   perusahaan dari P). (imia arma )bk yang

 perusahaan dari P). (imia arma )bk yang bergerak dalam penbergerak dalam penyaluran obat. Melaluiyaluran obat. Melalui P(P* di ()D ini yang berdasarkan Peraturan Pemerintah +epublik %ndonesia o. P(P* di ()D ini yang berdasarkan Peraturan Pemerintah +epublik %ndonesia o. - )ahun 001 tentang Pekerjaan (e2armasian pasal 3 menjelaskan bahwa seorang - )ahun 001 tentang Pekerjaan (e2armasian pasal 3 menjelaskan bahwa seorang *poteker sebagai penanggung jawab pada 2asilitas distribusi atau penyaluran sediaan *poteker sebagai penanggung jawab pada 2asilitas distribusi atau penyaluran sediaan 2arm

2armasi asi diharadiharapkan pkan dapat diwujudkan dan dapat diwujudkan dan dipertdipertanggungjanggungjawabkaawabkan n sehinsehingga gga mutu,mutu, khasiat, keamanan, keabsahan, dan pemerataan obat dan alat kesehatan sampai ke khasiat, keamanan, keabsahan, dan pemerataan obat dan alat kesehatan sampai ke tangan masyarakat sesuai dengan persyaratan yang berlaku dapat terjamin.

tangan masyarakat sesuai dengan persyaratan yang berlaku dapat terjamin.

1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2 RUMUSAN MASALAH

(2)

Ber

Berdasdasarkarkan an latlatar ar belbelakanakang g diadiatas tas makmaka a dapdapat at dirdirumuumuskaskan n masmasalaalah$mh$masaasalahlah sebagai berikut 4

sebagai berikut 4 .

.. . *p*pakaakah h dadapat pat memeniningkngkatatkakan n pepengengetatahuhuanan, , wawawawasasan, n, ketketereramampipilalan,n,  pemahaman

 pemahaman dan dan pengalaman pengalaman kepada kepada calon calon apoteker apoteker tentang tentang peran, peran, 2ungsi,2ungsi,  posisi,

 posisi, dan dan tanggung tanggung jawab jawab *poteker *poteker mengenai mengenai distribusi distribusi 2armasi 2armasi setelahsetelah P(P* di ()D 5

P(P* di ()D 5 ..

..  *p*pakaakah h priprinsinsip p penepeneraprapan an CDOCDOB B sessesuai uai dendengan gan kegikegiataatan n nyanyata ta yanyangg dilakukan ketika

dilakukan ketika P(P* P(P* di ()Ddi ()D

1.3 TUJUAN PKPA 1.3 TUJUAN PKPA

Dari rumusan masalah diatas, sehingga didapatkan tujuan P(P* di ()D adalah Dari rumusan masalah diatas, sehingga didapatkan tujuan P(P* di ()D adalah sebagai berikut 4

sebagai berikut 4 .6.

.6. 7ntuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, 7ntuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, keteramketerampilanpilan, , pemahampemahamanan dan

dan pengalpengalaman kepada aman kepada calon apoteker tentang peran, 2ungsi, posisi, dancalon apoteker tentang peran, 2ungsi, posisi, dan tanggun

tanggung g jawab *potekejawab *poteker r mengenmengenai ai distdistribusribusi i 2arma2armasi si setelsetelah ah P(PP(P* di* di ()D

()D .6.

.6.  7nt7ntuk uk menmengetagetahui hui keskesesuesuain ain antantara ara priprinsinsip p penepeneraprapan an CDOCDOB B dengdenganan kegiatan nyata

kegiatan nyata yang dilakukan ketika yang dilakukan ketika P(P* P(P* di ()Ddi ()D

1.4 MANFAAT PKPA 1.4 MANFAAT PKPA

Dari tujuan diatas diharapkan dapat memberikan man2aat setelah P(P* di ()D Dari tujuan diatas diharapkan dapat memberikan man2aat setelah P(P* di ()D yaitu 4

yaitu 4

.3. Dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan, pemahaman dan .3. Dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan, pemahaman dan

 pengalaman

 pengalaman kepada kepada calon calon apoteker apoteker tentang tentang peran, peran, 2ungsi, 2ungsi, posisi, posisi, dandan tanggun

tanggung g jawab *potekejawab *poteker r mengenmengenai ai distdistribusribusi i 2arma2armasi si setelsetelah ah P(PP(P* di* di ()D

()D .3.

.3.  DapDapat at menmengetgetahuahui i keskesesuesuain ain antantara ara priprinsinsip p penepeneraprapan an CDOCDOB B dendengangan kegiatan nyata

(3)

1.5 Tempat da !a"t# Pe$a"%aaa P&a"te" Ke&'a P&()e%* Ap(te"e&

Praktek (erja Pro2esi *poteker dilaksanakan di (imia arma )rading and Distribution cabang Bandung 8alan Padjajaran o.  Bandung, dari tanggal  8anuari sampai 6 8anuari 09, dengan jam praktek untuk hari &enin sampai 8umat  pukul 0:.00$9.00 ;%B dan hari &abtu pukul 0:.00$6.00 ;%B.

(4)
(5)

BAB I+

PEMBAHASAN

4.1 Se&t*)*"a%* ,a&a D*%t&*-#%* -at /a0 Ba*" 

&erti2ikat CDOB adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa PB telah memenuhi persyaratan CDOB dalam mendistribusikan obat atau bahan obat !BPOM +%, 06".

PB harus memiliki serti2ikat CDOB sesuai ketentuan pemerintah pada PP - )ahun 001, Permenkes 3: tahun 0, dan Peraturan (epala BPOM )ahun 0 tentang Penerapan )eknis CDOB. &erti2ikat CDOB bersi2at voluntary  atau dapat dicabut sewaktu$waktu apabila PB terkait melanggar ketentuan CDOB. 8enis serti2ikasi terdiri dari serti2ikat untuk cold chain product , narkotika, bahan baku obat, dan obat lainnya. &erti2ikasi berman2aat sebagai bukti implementasi CDOB, meningkatkan daya jual dan kepercayaan pelanggan, dan sebagai jaminan mutu  produk yang didistribusikan. Menurut Peraturan (epala Badan Pengawas Obat Dan Makanan +epublik %ndonesia omor 61 )ahun 06 )entang &tandar Pelayanan Publik Di <ingkungan Badan Pengawas Obat Dan Makanan, dokumen yang harus dimiliki PB saat mengajukan permohonan serti2ikasi adalah4

3.. Dokumen *dministrati2  a. &urat Permohonan &erti2ikasi

 b. Bukti pembayaran PBP sesuai ketentuan peraturan perundang$undangan

3.. Dokumen )eknis a. &urat i#in PB

 b. Denah lokasi dan layout bangunan sesuai i#in PB c. &urat %#in (erja *poteker Penanggung 8awab d. Da2tar produk yang didistribusikan

e. &truktur organisasi 2. Da2tar personalia

g. Da2tar peralatan/perlengkapan

(6)

i. Dokumen self assessment 

&etelah dokumen lengkap, maka prosedur permohonan serti2ikasi CDOB yang harus dijalani oleh PB dijelaskan melalui gambar berikut4

(7)

()D Cabang Bandung sudah mendapatkan serti2ikat Cara Distribusi Obat yang Baik !CDOB" pada bulan o'ember 0>. ?anya - dari 39 cabang ()D yang  berserti2ikat CDOB.

4.2 PENGADAAN

()D mendistribusikan beberapa jenis barang yang secara umum dikelompokkan menjadi4

a. Barang (imia arma !("4 diproduksi oleh P). (imia arma Plant  b. Barang non$(4 diproduksi oleh prinsipal rekanan ()D/pihak ketiga

c. arkotika

Cabang ()D melalui *P8 !*poteker Penanggung 8awab" melakukan pemesanan rata$rata setiap seminggu sekali sesuai dengan Material Requirement Planning   yang akan memberikan noti2ikasi dari sistem sesuai persediaan yang terdapat di gudang, disertai jumlah pesanan yang direkomendasikan. *P8 akan memutuskan jumlah  pesanan dengan mempertimbangkan forecast  dari bagian penjualan.

*lur pengadaan barang di ()D adalah melalui tahapan sebagai berikut4

a. Cabang ()D melalui *P8 akan mengajukan purchase order !PO" yang disertai stock trans2er order !&)O" ditujukan kepada 7<&/7nit <ogistik  &entral !=udang Pusat (imia arma"

 b. 7<& akan mengirim barang sesuai pesanan PO Cabang dan idealnya dikirim ke 7(< disertai deli'ery order !DO" 7<&.

c. 7(< akan mengirimkan barang kepada Cabang ()D disertai DO 7(<. d. Cabang ()D akan menerima barang dari 7(< dan menginput surat

 pesanan ke sistem sesuai dengan DO 7(<.

e. Cabang Bandung dapat mendistribusikan barang jika seluruh data telah terunggah ke sistem.

7ntuk barang non$( yang melibatkan pihak ketiga, alur yang dilakukan adalah4 a. Cabang ()D melalui *P8 akan mengajukan purchase order !PO" cabang

()D yang ditujukan kepada 7(</7nit (erja <ogistik !=udang Pusat ()D"

(8)

 b. 7(< membuat PO 7(< yang ditujukan kepada 7<&/7nit <ogistik &entral !=udang Pusat (imia arma".

c. 7<& mengajukan pesanan pada prinsipal.

d. Prinsipal mengirimkan pesanan ke 7<& sesuai pesanan 7<&.

e. 7<& mengirim barang sesuai pesanan PO 7(< dan idealnya dikirim ke 7(< disertai deli'ery order !DO" 7<&.

2. 7(< mengirim barang kepada Cabang ()D disertai DO 7(<.

g. Cabang ()D menerima barang dari 7(< dan menginput surat pesanan ke sistem sesuai dengan DO 7(<.

h. Cabang Bandung dapat mendistribusikan barang jika seluruh data telah terunggah ke sistem.

)erdapat sedikit perbedaan pada alur pemesanan yang dilakukan untuk barang narkotika, yakni Cabang ()D melalui *P8 akan membuat surat pesanan dengan 2ormat &P$1 !surat pemesanan khusus narkotika" sebanyak tiga rangkap disertai  stock transfer order  !&)O" narkotika dan selanjutnya diajukan kepada 7(<. *lur 

selanjutnya mengikuti alur yang dilakukan pada barang non$(, namun tidak melalui  prinsipal.

Pada praktiknya, tahapan yang dilakukan untuk pengadaan ketiga barang tersebut adalah tidak melewati 7(< dalam pengiriman barang, sehingga secara umum, alur pemesanannya adalah4

a. Cabang ()D melalui *P8 akan mengajukan purchase order !PO" ditujukan kepada 7<& !untuk barang (" atau ke 7(< !untuk barang non ( dan narkotik".

 b. 7<& akan mengirim barang sesuai pesanan PO Cabang langsung ke Cabang ()D disertai DO 7<&.

c. Cabang ()D menerima barang dari 7<& dengan DO 7<& akan mengirimkan DO 7<& kepada 7(< untuk mendapatkan DO 7(<, dan menginput surat pesanan ke sistem sesuai dengan data DO 7(<.

d. Cabang Bandung dapat mendistribusikan barang jika seluruh data telah terunggah ke sistem sesuai dengan alur pemesanan yang seharusnya

(9)

Bagian gudang untuk penyimpanan barang di ()D terdiri dari dua lantai, dengan luas total sekitar 3-0 m. Penyimpanan barang di gudang diatur sesuai

golongan obat dan jenis sediaan. =udang lantai  terdiri dari4

. +ak barang eceran4 terdiri dari > baris rak, yang disusun sesuai golongan obat.

. Baris ,,64 obat bebas. obat bebas terbatas, kosmetika 6. Baris 3,-,>4 obat keras

3. =udang narkotika merupakan ruangan terpisah dengan sistem kunci ganda, menggunakan pintu rangka baja, dan hanya bisa diakses oleh *P8. -. =udang produk prekursor memiliki suhu yang diatur pada suhu sejuk 

yaitu -$-oC, dengan pintu selalu tertutup.

>. Penyimpanan produk suhu dingin !Cold Chain Product"4 dijaga dalam rentang $:oC,

9. *rea penyimpanan produk dengan massa yang relati2 lebih berat dalam  jumlah banyak, seperti sirup, krim, salep, dan cairan in2us.

:. =udang karantina digunakan untuk menyimpan produk kembalian, produk  diduga palsu, produk yang telah mendekati @D dan produk rusak yang masih harus ditelusuri statusnya dan harus dilengkapi dokumennya.

1. =udang barang rusak digunakan untuk produk yang telah lengkap dokumennya dan akan dimusnahkan.

0. <antai  digunakan untuk menyimpan produk yang relati2 lebih ringan dalam jumlah banyak seperti tablet, kapsul, dan kaplet.

Penyimpanan barang dalam kemasan dus besar harus diletakkan di atas palet  plastik dan maksimal disusun sebanyak : tingkat. &uhu dan kelembaban ruangan

dikontrol melalui alat pengontrol setiap jam 0:.00, .00, dan -.00.

&istem Pengeluaran barang yang digunakan adalah sistem @O. Pada praktiknya di ()D, seringkali banyak penumpukkan barang sehingga terkadang barang yang diambil adalah barang yang terdapat di bagian depan.

()D Cabang Bandung melakukan kerjasama dengan pihak ketiga untuk  mengurusi kontrol hama di gudang penyimpanan.

(10)

&istem yang digunakan oleh ()D Cabang Bandung saat ini adalah &*P !System Application and Product " in Data Processing . &*P ini merupakan produk   perangkat lunak @+P yang mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai

macam aplikasi bisnis, dimana setiap aplikasi mewakilkan area bisnis tertentu yang merupakan hasil buatan 8erman dan telah berstandar skala internasional. &istem tersebut digunakan untuk mengontrol seluruh barang di ()D. &*P menggunakan  bahasa pemrograman generasi keempat yang dinamakan *B*P ! Advance Business  Application Programming ". ?al$hal yang dilakukan menggunakan sistem tersebut

diantaranya4 pembuatan &)O !Stock Transfer rder ", pemindahan barang/)PO !)rans2er Posting Other", input stock .

4.4.1 ST  Stock Transfer Order 

&)O merupakan Stock Transfer rder  yang dibuat ketika akan memesan obat ke 7(<. )erdapat 3 tahap membuat &)O, yaitu4

. Pertama$tama buka aplikasi &*P A kemudian log in A masukkan kode /M@- A isi document type dengan ()D &)+ A masukkan kode material sesuai dengan obatnya A masukkan kode plant ()D Bandung !>" A masukkan store. loc !kode tempat penyimpanan4  untuk gudang narkotik, 6 untuk gudang psikotropik, 3 untuk gudang suhu dingin, - untuk gudang suhu kamar dan > untuk gudang alkes" A masukkan reuisioner dengan <=C A kemudian enter A maka data lain dari obat tersebut akan keluar, seperti4 &hort )et !nama barang", 7nit !satuan4 apakah botol, tablet atau yang lainnya", Deli'ery Date !biasanya yang keluar adalah tanggal ketika pembuatan, maka diperbaiki menjadi -$ 9 hari berikutnya" dan Matl =roup !produk tersebut termasuk produk  narkotik atau non narkotik". A lihat aluation Price$nya apakah sudah sesuai A buka source o2 supply dan masukkan uantity unit samakan sesuai dengan unit yang di$input !kaps, tab, bt, atau dus", di bawahnya

(11)

diisi dengan kode gudang 7(< !0" A check !untuk melihat apakah ada yang terlewat atau ada pengisian yang kurang tepat" A sa'e A catat nomor &)+$nya

. Masukan kode /M@-3 A buka dokumen yang telah dibuat sebelumnya dengan cara double click pada nomor dokumen tersebut A klik  display/change A kemudian klik release A sa'e

6. Masukan kode /M@ A pada document type pilih ()D &tock  )rans2er Order A pada supplying plant diisi dengan 0 A kemudian klik pada nomor dokumen tadi satu kali A klik adopt A kemudian pada 'aluation type diklik pada tulisan =+ di samping tanda kotak, sehingga muncul ceklis di kotak tersebut A buka header dan costumer data diisi 'ariation code dengan 11 !kode untuk regular", dan sales o22ice diisi dengan > !plant ()D Bandung" A sa'e A catat nomor &)O

3. Masukan kode /M@1 A buka purchase order yang dibuat sebelumnya dengan cara double click di nomor &)O yang dicatat tadi atau dengan memasukan nomor &)O tersebut kemudian tekan enter A klik  display/change A kemudian klik release A sa'e

&etelah dibuat dengan menggunakan &*P, maka &)O di print untuk dikirimkan ke 7(< bersamaan dengan &P. Caranya yaitu dengan membuka &*P A log in A masukkan kode A masukkan nomor &)O A klik tombol e!ecute A cek terlebih dahulu dengan mengklik print previe" untuk melihat kesesuaian obat dan jumlahnya A klik tombol kembali dan e!ecute lagi A kemudian print .

4.4.2 TP Transfer Posting Other 

)PO !Transfer Posting ther " dilakukan ketika ada barang yang akan dipindahkan dari satu gudang ke gudang lain. Misalnya, pemindahan barang retur  yang akan dikembalikan lagi ke gudang baik dari gudang karantina, maupun  pemindahan dari special stock  ke gudang biasa.

)PO dilakukan dengan cara memasukkan kode material terlebih dahulu, kemudian mengisi kode plant !()D Bandung4 >" kemudian masukkan kode Stor# $oc  gudang suhu kamar !00-" setelah itu masukkan nomor batch, kemudian

(12)

masukkan Stor# $oc# yang baru !suhu kamar 00-". &etelah itu di check apakah data yang dimasukkan sudah benar atau belum, ketika terjadi kesalahan maka akan muncul pemberitahuan dan symbol berwarna merah. Dan apabila telah sesuai maka data tersebut dipost dengan mengklik tombol sa'e.

4.4.3  Input Stock 

 %nput Stock dilakukan ketika ()D telah  purchase barang sehingga  stock   bertambah. (emudian dilakukan input   ke sistem untuk meng$update  jumlah  stock   barang yang terdapat di ()D. Caranya adalah memasukkan nomor DO ! Delivery

rder ", kemudian akan muncul barang$barang dari DO tersebut, setelah itu di bagian E"hereF dimasukkan storage location yaitu =00 yang berarti gudang 7<&. kemudian diklik bagian Eitem ok F di bawah, dan pada bagian &atch  dimasukkan nomor &atch sesuai barangnya. Proses tersebut dilakukan terhadap setiap produk. (emudian disimpan dan dicatat nomor material document $nya.

4.5 DISTRIBUSI

Menurut Peraturan Menteri (esehatan o. 3: distribusi PB hanya boleh dilakukan kepada PB atau PB Cabang lain, dan 2asilitas pelayanan ke2armasian !apotek, instalasi 2armasi rumah sakit, puskesmas, klinik atau toko obat". Penyaluran ke Dinkes dan BPOM diperbolehkan apabila tujuannya untuk penelitian.

*lur distribusi di ()D Cabang Bandung, yaitu4

. Pesanan dari outlet melalui sales, Pesanan dari outlet berupa &P !&urat Pemesanan". &yarat$syarat yang harus terdapat pada &P obat, yaitu nama outlet, i#in outlet, nama item obat, nama pemesan dan nomor i#in  pemesan. Obat berlogo hijau dan biru boleh dipesan oleh ))( !)enaga )eknis (e2armasian", sedangkan obat keras hanya boleh dipesan oleh apoteker. &P kemudian diberikan ke sales.

(13)

. &P diserahkan ke 2akturis, &ales menyerahkan &P ke 2akturis, namun pada kenyataannya pemesanan dari sales hanya melalui pesan di ;hats*pp. Oleh karena itu dibuat aturan untuk mengirimkan 2oto &P, namun masih  banyak sales yang tidak mengirimkan 2oto dengan alasan memiliki kendala yaitu pada 2asilitas kamera yang kurang bagus. Dengan begitu solusi yang dipilih adalah ketika barang dikirimkan maka &P harus sudah ada. *spek yang diperhatikan ketika adanya pesanan adalah piutang, apabila tidak ter$lock maka barang bisa diberikan.

6. Ditulis dalam &O !&ales Order"

3. Pembuatan +B( !+encana Barang (irim", Dibuat +B( untuk diserahkan ke logistik untuk di cek kesesuaian batch 2isik dengan uantity. Perbedaan yang terjadi dapat disebabkan karena salah entry atau human eror !salah dalam pengambilan ataupun proses pengecekan saat penerimaan barang". &olusinya di sistem &*P dapat dilakukan penggantian @D !@pired date". Maka ketika terdapat selisih batch solusi yang dilakukan dicoret sekali diganti dengan yang benar dan diberikan keterangan dan harus dilaporkan. -. Cetak 2aktur, Cetak 2aktur dilakukan setelah +B( sesuai.

>. *bsensi 2aktur, aktur yang telah dicetak diserahkan ke admin logistik  !Pak *ldi" untuk dicatat di absensi 2aktur. *bsesnsi 2aktur ber2ungsi untuk  kontrol 2aktur yang tercetak per harinya.

9. aktur ditandatangani oleh *P8, &ebenarnya &OP di (imia arma seharusnya terdapat 6 tanda tangan, yaitu *P8, &P penjualan dan &P logistic. &edangkan di CDOB hanya *P8 saja. Dan untuk 2aktur di atas 0  juta rupiah harus ditandatangani juga oleh kepala cabang.

:. Pengambilan barang, aktur masuk ke gudang untuk disiapkan barangnya. Pengambilan barang dilakukan dengan memotong barang di kartu stock  dengan menuliskan nama outlet, nomor 2aktur nomor batch, epired date dan para2 pegawai yang memotong stok barang tersebut. ungsinya untuk  memudahkan pengecekan ketika ada selisih, apakah pengambilan sudah  benar.

(14)

1. )ransito out, Barang di cek di transito out, sesuai tidak sama 2aktur !batch, epired date dan uantity". &etelah dicek dan sesuai maka dipara2 oleh orang yang bertugas mengecek tersebut.

0. Pengemasan, &etelah itu baru barang dikemas !pada proses ini juga dilakukan pengecekan lagi apakah sudah sesuai".

. Barang dikirim ke outlet, Barang diterima oleh ))( !minimal untuk obat" dengan mencantumkan sikttk atau sipa. 7ntuk 2aktur kredit, outlet hanya menerima copy$nya saja, sedangkan untuk 2aktur tunai diberikan 2aktur  asli.

. Pencatatan pengiriman barang, &etelah 2aktur kembali dimasukkan ke  buku pengiriman barang, kemudian di para2 kembali.

6. (reasi, &etelah ditulis diberikan lagi ke admin logistik untuk dibuat kreasi. (reasi ber2ungsi untuk serah terima dari logistik ke bagian tata usaha. 7ntuk selanjutnya dilakukan penagihan untuk barang kredit. Penagihan dilakukan oleh kolektor. (etika sudah lunas maka outlet baru mendapatkan 2aktur aslinya.

4. PENJUALAN

Penjualan yang dilakukan di ()D Cabang Bandung terbagi menjadi dua yaitu untuk alur perencanaan pada produk non arma dan penjualan institusi.

4..1 A$#& pe&eaaa pe'#a$a d* KFTD ,a-a0 Bad#0

*lur perencanaan pada penjualan produk on arma di ()D Cabang Bandung dilakukan dengan melakukan beberapa tahapan awal hingga produk tersebut sampai ke tangan konsumen. 7ntuk alur perencanaan dengan melakukan rencana kunjungan,  biasanya setiap salesman memiliki bagian outlet masing$masing. (unjungan

dilakukan sesuai dengan rute outlet hal ini dilakukan agar lebih e2isien dari segi  penagihan dan pengiriman barang yang di pesan oleh outlet kemudian dari rencana

kunjungan ini dapat ditentukan estimasinya. &etelah proses ini dilakukan maka akan dihasilkan rencana terkumulati2 dimana logistik akan memesan sesuai dengan produk 

(15)

yang dibutuhkan oleh penjualan. Pada setiap awal tahun terdapat anggaran  perusahaan, penentuan estimasi dilakukan berdasarkan pencapaian target penjualan  produk pada setiap outlet.

&etelah dilakukan rencana kunjungan kemudian dilakukan rencana penyusunan  penjualan dalam pembagian target produk untuk setiap outlet berdasarkan pada tipe outlet, dan sistem pembagiannya berdasarkan sistem pareto, terbagi ke dalam 6 kelompok outlet yaitu 4

a. Outlet dengan pareto *

Outlet membeli produk untuk di jual kembali, kunjungan dilakukan setiap  minggu sekali.

 b. Outlet dengan pareto B

(unjungan dilakukan setiap  minggu sekali. c. Outlet dengan pareto C

(unjungan dilakukan setiap  bulan sekali.

(emudian setelah dilakukan rencana penyusunan penjualan, dilakukan  penawaran oleh salesman, salesman akan mendapatkan &P !surat pesanan" dari outlet yang nantinya &P ini dimasukkan ke 2akturis untuk dibuatkan &O setelah itu datanya diinput sesuai pesanan, dan dibuat +B( !rencana barang kirim". (emudian setelah  proses tersebut dilakukan kemudian di bagian gudang dilakukan pengecekan

ketersediaan barang, lalu dilakukan e$billing sehingga dihasilkan 2aktur, selanjutnya 2aktur tersebut diberikan lagi ke bagian gudang untuk menyiapkan barang pesanan yang tercatat didalam 2aktur. <alu untuk 2aktur yang telah sesuai selanjutnya diberikan ke bagian )7 untuk dibuatkan pajak.

4..2 Pe'#a$a I%t*t#%* d* KFTD ,a-a0 Bad#0

Pada penjualan institusi dilakukan pada tiga tempat yaitu Dinas (esehatan, +&7P, dan Puskesmas. 7ntuk sistem pembelian yang digunakan pada penjualan institusi di ()D Cabang Bandung pada tahun 001 dengan cara tender langsung kemudian setelah adanya <P&@ !<embaga Pengadaan &ecara @lektronik" peserta tender dapat mengajukan penawaran dengan mengunggah dokumen akan tetapi

(16)

dengan cara seperti ini terjadi cukup banyak kecurangan maka setelah <P&@ dibuat, kemudian dibuatlah <(PP !<embaga (ebijakan Pengadaan Barang 8ada Pemerintah"  pada tahun 0. &ehingga dari sini ada yang disebut dengan e$katalog.

*dapun mekanisme pengadaan untuk penjualan institusi, dari kementerian kesehatan membuat rencana kebutuhan obat secara nasional, kemudian yang melakukan penawaran yaitu principle !pabrik yang memproduksi obat tersebut"  bukan distributor. &etelah itu dilakukan pengecekan untuk harga dan 'olume produksi  pabrik tersebut, mencukupi atau tidak untuk memenuhi kebutuhan obat tersebut, apabila telah sesuai dan disetujui pemerintah maka dapat dimasukkan ke dalam e$ katalog.

Penggunaan sistem e$katalog lebih memudahkan karena dari segi harga dan spesi2ikasi sudah ada, tidak ada pengeluaran biaya pada tahapan distribusi barang hanya ada  fee  saja. )ujuan penggunaan e$katalog adalah untuk menekan  penyalahgunaan anggaran. 7ntuk tender sendiri tetap berpotensi dilakukan namun hanya untuk barang yang tidak atau belum terdapat didalam e$katalog, kebanyakan  produk e$katalog yaitu produk  fast moving  namun untuk keputusan tender diambil dengan melihat kelayakan terlebih dahulu seperti halnya  profit margin  dan nilai tender. 7ntuk pemesanan satu produk biasanya hanya dilakukan negosiasi namun untuk pemesanan lebih dari satu produk maka dilakukan lelang. 7ntuk ()D Cabang Bandung pada tahun 06 sudah tidak mengikuti sistem tender hal ini dikarenakan diberlakukannya audit yang ketat untuk sistem tender, ()D Cabang Bandung merupakan perusahaan B7M yang menggunakan anggaran egara, maka sistem  berlakunya audit pun lebih ketat.

(emudian untuk pengadaan obat dan alat kesehatan pada program BP8& rumah sakit swasta biasanya dengan e'purchasing#  &istem e'purchasing dalam setiap  pengadaan harus diawasi oleh dinas kesehatan untuk i#in pengadaan obat dan alat

kesehatan. 7ntuk alur pengadaannya yaitu terdapat &atuan kerja yang didalamnya terdiri dari 7<P !7nit <ayanan Pengadaan", (P* !(uasa Penggunaan *nggaran" dan PP( !Pejabat Pembuat (omitmen". Bagian PP( merupakan bagian yang

(17)

 berhubungan langsung dengan distribusi dan melakukan belanja administrasi. Biasanya setelah satuan kerja mendapatkan anggaran setelahnya dilakukan belanja 'ia e$katalog.

7ntuk harga BM?P !Bahan Medis ?abis Pakai" di e$katalog dilakukan revie" setiap 6 bulan sekali atau minimal setiap tahunnya. &etelah dilakukan re'iew kemudian dibuat surat pengajuan dan berita acara. ?al ini dilakukan bila ada kemungkinan mengalami kenaikan harga. 7ntuk ()D Cabang Bandung mendistribusikan BM?P kelas menengah. &elain itu, dalam melakukan  purchase dengan e$katalog harus memiliki %D, termasuk pabrik yang menyediakan produk e$ katalog harus memiliki %D. %D didapatkan dengan melakukan registrasi melalui <(PP. ?al ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk tersebut legal dan juga untuk memastikan pembeli dari produk tersebut.

*dapun contoh produk e$katalog yaitu produk$produk dari ipro, Bioaksion, ?usada 7tama dan (arindo *lkestron. 7ntuk contoh produk non e$katalog yaitu Meditol ?andsaniti#er dan kassa.

4. Da)ta& L*%t P&(d#" d* KFTD ,a-a0 Bad#0

Beberapa produk yang tersedia di ()D Cabang Bandung di kelompokkan ke dalam  kelompok yaitu produk (imia arma dan on. (imia arma. Produk$produk  tersebut terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, O?), jamu, kosmetik  dan suplemen, serta alat$alat kesehatan. Da2tar <ist produk tersebut terdapat pada <ampiran  dan .

4.6 Pem#%a7a P&(d#" d* KFTD ,a-a0 Bad#0

Berdasarkan CDOB pemusnahan obat/bahan obat dilakukan terhadap obat atau  bahan obat yang tidak memenuhi syarat untuk didistribusikan. Di ()D Cabang Bandung pemusnahan produk terutama untuk produk narkotika dan psikotropika dilakukan dengan cara dimusnahkan bila produk tersebut di re(ect  karena mengalami kerusakan maka produk tersebut akan masuk terlebih dahulu ke dalam lemari retur.

(18)

Pemusnahan produk dilakukan bila produk retur sudah dalam kondisi banyak dan  penuh di dalam lemari retur maka proses pemusnahan segera dilakukan. Bila jumlah  produk yang dimusnahkan tidak terlalu banyak maka cukup dilakukan di Balai POM akan tetapi, bila produk yang dimusnahkan cukup banyak dilakukan di Badan POM. 7ntuk setiap pemusnahan yang dilakukan harus dibuat dokumentasi. Dan dokumentasi terkait pemusnahan termasuk laporannya harus disimpan sesuai ketentuan.

7ntuk pemusnahan produk narkotika dan psikotropika di ()D Cabang Bandung diserahkan langsung pada BPOM. &edangkan untuk peleburan obat di dampingi *poteker penanggung jawab dan Badan POM. (emudian untuk produk   *PG* dilakukan pelaporan setiap satu bulan sekali.

BAB I+

KESIMPULAN DAN SARAN

3. (@&%MP7<*

&etelah melaksanakan Praktek (erja Pro2esi *poteker di (imia arma )rading H Distribution !()D" cabang Bandung, maka dapat disimpulkan bahwa4

3.. Pengetahuan, wawasan, keterampilan, pemahaman dan pengalaman kepada calon apoteker tentang peran, 2ungsi, posisi, dan tanggung jawab *poteker  mengenai distribusi 2armasi setelah P(P* di ()D telah meningkat

(19)

3.. Prinsip penerapan CDOB dengan kegiatan nyata yang dilakukan ketika P(P* di ()D telah sesuai

3. &*+*

&etelah mengikuti Praktek (erja Pro2esi *poteker !P(P*" di (imia arma )rading H Distribution !()D" cabang Bandung, maka hal yang dapat kami sarankan adalah 4

3.. Perlu lebih akti2 lagi dalam menggali in2ormasi yang perlu diketahui dan dipelajari ketika P(P* di ()D cabang Bandung

3.. Perlu lebih akti2 lagi membantu dalam setiap kegiatan yang dilakukan agar  lebih paham dalam hal bagaimana teknisnya ketika P(P* di ()D cabang Bandung

DAFTAR PUSTAKA

BPOM +%. 06. Peraturan (epala Badan Pengawas Obat Dan Makanan +epublik %ndonesia omor 61 )ahun 06 )entang &tandar Pelayanan Publik Di <ingkungan Badan Pengawas Obat Dan Makanan. BPOM +%4 8akarta

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Akademik pada SMK Negeri 5 Palembang dengan... Bab I Pendahuluan menggunakan bahasa pemrograman Berorientasi Wireless Application Protocol

Jika langkah selanjutnya adalah membangun sistem nyata dalam bahasa pemrograman generasi ketiga, produk prototipe harus dapat menyediakan pada anda sarana untuk mencetak semua

Jika langkah selanjutnya adalah membangun sistem nyata dalam bahasa pemrograman generasi ketiga, produk prototipe harus dapat menyediakan pada anda sarana untuk

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa

Nugroho mengatakan dalam (Aprilia &amp; Sardiarinto, 2018) bahwa, “Bahasa Pemrograman merupakan sebuah paket bahasa yang digunakan untuk membentuk sebuah bahasa

d- 2ukum komunikasi e)ekti) yan&amp; keempat* adalah Clarity Selain (ah7a pesan harus dapat dimen&amp;erti den&amp;an (aik* maka hukum keempat yan&amp; terkait

Komputer bisa mengerti tentang program yang ditulis dengan menggunakan perangkat lunak bahasa pemrograman karena masing-masing perangkat lunak bahasa pemrograman dilengkapi

Karena itu, dalam bahasa pemrograman fungsional, program adalah fungsi hasil komposisi dari fungsi-fungsi lain, apakah fungsi itu dasar atau hasil komposisi dari fungsi dasar..