• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1. Latar Belakang

Semakin lamanya pembelajaran tatap muka tidak terjadi, yang selama ini menerapkan kebijakan kegiatan pembelajaran di rumah melalui program Belajar Di Rumah (BDR), semakin besar dampak negatif yang terjadi pada anak, seperti

a. Resiko putus sekolah dikarenakan anak terpaksa harus bekerja untuk membantu keuangan keluarga di tengah krisis pandemi COVID-19,

b. Tekanan psikososial dan kekerasan dalam rumah tangga sehingga banyak anak yang terjebak dalam kekerasan rumah yang tidak terdekteksi oleh guru,

c. Hilangnya pembelajaran secara berkepanjangan berresiko terhadap kehilangan kognitif, maupun kehilangan perkembangan karakter,

Selain itu minimnya interaksi antara siswa dengan guru, teman dan lingkungan sekolah, serta adanya tekanan akibat sulitnya pembelajaran jarak jauh dapat menyebabkan stres pada anak. Selain itu perbedan akses dan kualitas jaringan selama pembelajaran jarak jauh dapat mengakibatkan kesenjangan ketercapaian belajar, terutama bagi anak dari sosio-ekonomi yang berbeda.

Mulai Januari 2021, kebijakan pembelajaran tatap muka dimulai dari pemberian ijin oleh pemerintah daerah dan dilanjutkan dengan ijin berjenjang dari sekolah dan orang tua siswa. Faktor-faktor yang perlu menjadi pertimbangan dalam pemberian ijin pembelajaran tatap muka antara lain :

a. Tingkat resiko penyebaran COVID-19 b. Kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan

c. Kesiapan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka pada masa pandemi

d. Kebutuhan layanan pendidikan bagi anak yang orang tua atau walinya bekerja di luar rumah

e. Ketersediaan akses transportasi yang aman dari dan ke sekolah f. Akses terhadap sumber belajar atau kemudahan Belajar Dari Rumah g. Kondisi psikososial peserta didik

h. Kondisi geografis daerah tempat peserta didik tinggal (tempat tinggal dan mobilitas warga)

Pembelajaran tatap muka di sekolah hanya diperbolehkan untuk sekolah yang telah memenuhi persyaratan diantaranya : Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan; Mampu mengakses fasilitas kesehatan; Kesiapan menerapkan wajib pakai masker; Memiliki Thermogun; Memiliki pemetaan warga sekolah (tempat tinggal, usia, riwayat

(2)

kesehatan, riwayat COVID-19); dan Mendapatkan persetujuan Komite Sekolah dan Orang Tua / wali peserta didik.

Pembelajaran tatap muka tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, SMK Negeri 1 Cimahi dalam menyikapi kebijakan pemerintah yang memperbolehkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut, perlu mempersiapkan diri dalam memenuhi kebutuhan protokol kesehatan dan memfasilitasi sarana prasarana pembelajaran yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan warga sekolah.

SOP ini dapat berubah dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi Pandemi COVID-19. Kita berharap seluruh Warga Sekolah, Komite Sekolah dan para Pemangku Kebijakan bersatu dengan semangat gotong-royong untuk dapat menciptakan Lingkungan

Sekolah yang mampu mencegah dan mengendalikan penyebaran dan penularan COVID-19. 2. Maksud dan Tujuan

2.1. Memastikan kelayakan dan kesiapan Lingkungan Sekolah yang mengutamakan

kesehatan dan keselamatan semua warga sekolah dalam pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama pandemi COVID-19,

2.2. Mencegah Lingkungan Sekolah menjadi pusat episentrum / kluster penyebaran

dan penularan COVID-19,

2.3. Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi peserta didik, guru, tenaga

kependidikan dan orang tua/wali, sehingga keselamatan dan kesehatan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka,

3. Dasar Hukum

3.1. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaa, Menteri Agama, Menteri

Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, Nomor : 01/KB/2020, Tanggal 15 Juni 2020, Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19;

3.2. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 719/P/2020, Tanggal 4

Agustus 2020, Tentang : Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus;

3.3. Siaran Pres Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 210/Sipres/A6/

VIII/ 2020 Tentang Pemerintah umumkan Penyesuaian Keputusan Bersama Enpat Menteri tentang Panduan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19;

(3)

3.4. Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan Vokasi Nomor : 02 Tahun 2020 Tanggal

: 30 Juni 2020, Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Vokasi Dalam Masa Pandemi COVID-19;

3.5. Surat Edaran Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Barat, Nomor : 421.32 / 2932 - Cadisdikwil VII Tanggal : 12 Agustus 2020 Tentang Persiapan KBM Tatap Muka.

4. Ruang Lingkup

Prosedur ini digunakan untuk memandu kegiatan pembelajaran Tatap Muka pada masa Pandemi COVID-19 melalui kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam upaya pencegahan penyebaran dan penularan COVID-19 di lingkunganSMK Negeri 1 Cimahi, meliputi :

4.1. Tahapan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, 4.2. Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)

4.3. Kompetensi dan Kapasitas Guru

4.4. Sarana Prasarana Pembelajaran

4.5. Pola Kegiatan Pembelajaran

4.6. Skema Pembelajaran Blended Learning

4.7. Pola Pembagian Kelompok Belajar

5. Definisi

5.1. COVID-19 merupakan singkatan Corona virus Disease 2019 adalah virus corona jenis

baru yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah teridentifikasi pada manusia. Virus Corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia, dan MERS-CoV ditularkan dari unta dromedaris ke manusia. Corona Viruses (CoV) merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Penyakit menular yang disebabkan oleh Corona virus yang baru ditemukan ini, merupakan virus baru, dan penyakit ini sebelumnya tidak dikenal, sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019.

5.2. Adaptasi Kebiasaan Baru : merupakan upaya penyesuaian diri seseorang yang

dijalani dalam kehidupan bermasyarakat di tengah pandemi COVID-19 menuju pada tatanan hidup normal baru (New Normal), dengan melakukan upaya percepatan penanganan pencegahan Covid-19, yang mendukung keberlangsungan roda perekonomian masyarakat yang men-sinergi-kan dengan aspek sosial dan kesehatan

(4)

6. URAIAN PROSEDUR PEMBELAJARAN TATA MUKA : 6.1. Tahapan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka,

1). Pelaksanaan Koordinasi

1). Melakukan Koordinasi dengan Komite Sekolah, untuk mencari solusi terbaik dan aman bagi semua warga sekolah, dan untuk mendapatkan persetujuan orang tua/wali,

2). Melakukan koordinasi dengan Puskesmas Cimahi Selatan sebagai pembina UKS,

3). Mengajukan Surat Permohonan ijin ke Pemerintah setempat dan Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kota Cimahi, untuk mendapatkan persetujuan,

4). Mengajukan perijinan dari orang tua/wali siswa

2). Pembentukan Satuan Tugas COVID-19 SMKN 1 Cimahi 3). Pendataan dan Pemetaan Warga Sekolah

a. Pendataan dan Pemetaan Guru, Tenaga Administrasi Sekolah, Siswa dan Orang tua siswa,

b. Mengidentifikasi keadaan kesehatan warga sekolah c. Mengidentifikasi domisili Tempat Tinggal warga sekolah d. Pendataan penggunaan transportasi

4). Penetapan Protokol Kesehatan

Menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat bagi seluruh warga sekolah pada saat memasuki dan selama berada di lingkungan sekolah :

a. Wajib mengenakan masker, dan pada saat kegiatan belajar diwajibkan mengenakan pelindung wajah (Face Shield),

b. Wajib selalu mencuci tangan dengan sabun pada saat berkegiatan, c. Selalu membawa Hand Sanitizer,

d. Setiap warga sekolah yang memasuki lingkungan sekolah wajib diukur suhu tubuhnya dengan Thermo Gun,

e. Selalu menjaga jarak dengan jarak 1,5 – 2 meter pada saat kegiatan belajar, f. Wajib membawa peralatan sendiri dan dilarang berbagi peralatan (peralatan

makan-minum, sejadah/alat sholat, sarung tangan dan Helm (bagi pengguna tranportasi on-line),

(5)

h. Tidak berkerumun melebihi 10 0rang dan selalu berjalan pada rute dan arah yang telah ditentukan sekolah,

i. Selama berada di Ruang Belajar untuk memastikan meja dan kursi dalam keadaan bersih, pintu dan jendela dalam keadaan terbuka,

6.2. Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)

1) Pemahaman Penerapan Protokol Kesehatan COVID-19 di Sekolah 2) Implementasi AKB dalam Pembelajaran

3) Teknis Pelaksanaan Jadwal Pembelajaran pada saat pandemi COVID-19

6.3. Kompetensi dan Kapasitas Guru

1) Penyusunan Kurikulum Darurat / Penyederhanaan KD, 2) Pemahaman tentang Belajar Dari Rumah (BDR),

3) Pengelolaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),

4) Pemanfaatan Aplikasi Learning Manajemen System (LMS),

5) Pemahaman Kegiatan Belajar Tatap Muka pada masa pandemi COVID-19

6.4. Sarana Prasarana Pembelajaran

1) Pengadaan Alat pengukur suhu tubuh ( Thermo Gun ),

2) Pengadaan Alat dan Bahan Kebersihan (Sprayer, lap Kanebo, Sabun Tangan,

Hand Sanitizer, dan bahan disinfektan),

3) Pemasangan media informasi berupa spanduk atau banner di setiap tempat strategis,

4) Pemasangan tempat cuci tangan (Wastafel) yang dilengkapi dengan tempat sabun di setiap area ruangan belajar, setiap gedung dan gerbang sekolah,

5) Pemasangan tempat Hand Sanitizer di setiap pintu masuk ruang belajar dan Gedung,

6) Pengaturan tempat duduk dengan jarak 1,5 meter, dengan setiap ruang belajar berkapasitas minimal 12 orang dan maksimal 18 orang,

7) Pembuatan jalur/arah lalu lintas di Lingkungan Sekolah,

8) Penyemprotan dan pembersihan secara berkala di tempat belajar, gedung dan ruangan yang sering digunakan’

9) Penataan Ruang UKS dan Penyediaaan Ruang Isolasi

(6)

6.5. Pola Kegiatan Pembelajaran

1) Pembelajaran dalam kondisi khusus berdasarkan prinsip : Aktif, Relasi sehat antar pihak yang terlibat, Inklusif, Keragaman Budaya, Berorientasi Sosial, Berorientasi pada masa depan, Sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik, dan menyenang,

2) Pembelajaran diawali dengan Asesmen Diagnostik, bila hasil belajar peserta didik tertinggal, perlu diberikan pendampingan belajar secara afirmatif,

3) Pembelajaran dalam kondisi khusus dilaksanakan secara kontektual dan bermakna dengan menggunakan berbagai strategi pembelajaran sesuai kebutuhan dan kemampuan peserta didik,

4) Menerapkan kurikulum hasil penyederhanaan Kompetensi Dasar (KD) dengan menggunakan KD esensial dari setiap mata pelajaran yang diampu oleh setiap guru secara mandiri,

5) Dalam masa transisi ini pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan model

Blended Learning (Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan Pembelajaran Jarak

Jauh) dengan pola terlampir,

6) Pembelajaran Tatap Muka dilaksanakan selama 30 menit setiap satu (1) jam pelajaran (JP), dengan setiap hari-nya dilaksanakan Jam Tatap Muka sebanyak 10 Jam Pelajaran,

7) Pembelajaran Tatap Muka setiap hari maksimal 4 Jam Pelajaran (JP) setiap rombongan belajar, dan setiap minggu 16 JP,

8) Pembelajaran dalam masa transisi ini hanya dapat dilakukan untuk mata pelajaran kejuruan (C1, C2 dan C3) yang membutuhkan kegiatan praktik,

9) Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Pelajaran 2020-2021 dilaksanakan secara bertahap, dengan tahapan sebagai berikut :

a. Tahap I (September – Oktober 2020) : Kelas 13

b. Tahap II (Nopember – Desember 2020) : Kelas 13 dan Kelas 12

c. Tahap III (Januari – Pebruari 2021) : Kelas 13, Kelas 12 dan Kelas 11 d. Tahap IV (Maret – April 2021) : Kelas 13, 12, 11 dan 10

e. Tahap V (April – Juni) : Kelas 13, 12, 11 dan 10

10) Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan melalui kegiatan Projeck

(7)

6.6. Skema Pembelajaran Blended Learning

6.7. Pola Pembagian Kelompok Belajar

Pola pembelajaran ini diperuntukan pada kegiatan pembelajaran praktik dengan maksud untuk mengatur penggunakan peralatan praktek tidak lebih dari 2 orang siswa. Pola ini mengatur setiap kelasnya dibagi menjadi 5 Kelompok Belajar : antara 6 – 8 orang siswa per kelompok belajar, dengan pelaksanaan KBM Tata Muka dalam seminggu dilaksanakan hanya 1 hari, dan 4 hari lainnya dilaksanakan BDR. Bila pada jenjang kelas tersebut terdapat 2 rombel, maka pada hari yang sama akan terdapat 2 Kelompok belajar yang masing-masing kelompok diampu oleh 1 orang guru sesuai dengan Jadwal Pembelajaran. Pola ini dapat digunakan untuk Kelas 13 dan Kelas 12 pada mata pelajaran kejuruan (C2 dan C3).

Pada pertemuan minggu berikutnya setiap kelompok akan bergeser hari, seperti pola grafis berikut ini :

Alternatif Pilihan - 1 No. Kelompok

Kelas

Jadwal Kegiatan Belajar

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at

1 13 KK A-1 1 KBM TM BDR BDR BDR BDR 2 13 KK A-2 BDR KBM TM BDR BDR BDR 3 13 KK A-3 BDR BDR KBM TM BDR BDR 4 13 KK A-4 BDR BDR BDR KBM TM BDR 5 13 KK A-5 BDR BDR BDR BDR KBM TM 1 13 KK A-1 2 BDR KBM TM BDR BDR BDR 2 13 KK A-2 BDR BDR KBM TM BDR BDR 3 13 KK A-3 BDR BDR BDR KBM TM BDR 8 12 9 10 11 01 02 03 04 05 06 2020 2021

Kegiatan Projeck Work (PKL Kls 13) KBM Tatap Muka Kelas 13

Kegiatan Projeck Work (Kls 12) KBM Tatap Muka Kelas 12

KBM Tatap Muka Kelas 10 KBM Tatap Muka Kelas 11

Persiapan 8 7

KBM Kelas 11 BDR

(8)

No. Kelompok Kelas

Jadwal Kegiatan Belajar

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at

4 13 KK A-4 BDR BDR BDR BDR KBM TM

5 13 KK A-5 KBM TM BDR BDR BDR BDR

Minggu Seterusnya setiap kelompok bergeser setiap hari sehingga setiap kelompok tetap mendapatkan materi pelajaran sesuai dengan Jadwal dari mapel Kejuruan pada hari tesebut dan siswa tetap melaksanakan kegiatan Projeck Work

Dari pola tersebut dapat digambarkan dengan KBM Tatap Muka (KBM TM) seperti pola berikut ini :

No. Bulan Jadwal Kegiatan Belajar (KBM Tatap Muka)

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at

1

Bulan I

1 13 KK A-1 13 KK A-2 13 KK A-3 13 KK A-4 13 KK A-5

2 2 13 KK A-2 13 KK A-3 13 KK A-4 13 KK A-5 13 KK A-1

3 3 13 KK A-3 13 KK A-4 13 KK A-5 13 KK A-1 13 KK A-2

4 4 13 KK A-4 13 KK A-5 13 KK A-1 13 KK A-2 13 KK A-3

Bulan berikutnya dengan pola yang sama seperti untuk minggu ke 1 sd ke 4

Pola pembelajaran ini sama dengan pola Alternatif Pilihan - 1, yang dapat juga digunakan untuk kegiatan pembelajaran praktik, yang mengatur penggunakan peralatan praktek tidak lebih dari 2 orang siswa. Pola ini pun mengatur setiap kelasnya dibagi menjadi 5 Kelompok Belajar : antara 6 – 8 orang siswa per kelompok belajar, dengan pelaksanaan KBM Tata Muka dalam seminggu dapat dilaksanakan 2 hari dan 3 hari lainnya dilaksanakan BDR, sehingga KBM Tatap Muka pada hari yang sama terdapat 2 Kelompok Belajar pada Kelas yang sama dengan jumlah siswa 12 – 16 orang siswa yang diampu oleh 1 orang guru sesuai dengan Jadwal Pembelajaran. Bila pada jenjang kelas tersebut terdapat 2 rombel, maka pada hari yang sama akan terdapat 4 Kelompok belajar. Pola ini juga dapat digunakan untuk Kelas 13 dan Kelas 12 pada mata pelajaran kejuruan (C2 dan C3). Pola grafis nya digambarkan seperti berikut ini :

Alternatif Pilihan - 2 No. Kelompok

Kelas

Jadwal Kegiatan Belajar

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at

1 13 KK A-1

1 dan 3

KBM TM BDR KBM TM BDR BDR

2 13 KK A-2 BDR KBM TM BDR KBM TM BDR

(9)

No. Kelompok Kelas

Jadwal Kegiatan Belajar

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at

4 13 KK A-4 KBM TM BDR BDR KBM TM BDR 5 13 KK A-5 BDR KBM TM BDR BDR KBM TM 1 13 KK A-1 2 dan 4 BDR KBM TM BDR BDR KBM TM 2 13 KK A-2 KBM TM BDR KBM TM BDR BDR 3 13 KK A-3 BDR KBM TM BDR KBM TM BDR 4 13 KK A-4 BDR BDR KBM TM BDR KBM TM 5 13 KK A-5 KBM TM BDR BDR KBM TM BDR

Pola pembelajaran ini digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka semua mata pelajaran (kelompok mapel A, B dan C) bagi kelas 10, 11, dan 12, dengan setiap rombongan belajar dibagi 2 kelompok belajar dengan jumlah siswa paling banyak 18 orang, dengan pembagian jadwalnya secara bergiliran, satu kelompok BDR dan kelmpok lainnya KBM Tatap Muka, dengan pola pengaturan seperti pola grafis di bawah ini :

Alternatif Pilihan - 3 No. Kelompok

Kelas

Jadwal Kegiatan Belajar

Minggu ke Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at

1 X KK A-1 1 dan 3 KBM TM BDR KBM TM BDR KBM TM 2 X KK A-2 BDR KBM TM BDR KBM TM BDR 3 X KK A-1 2 dan 4 BDR KBM TM BDR KBM TM BDR 4 X KK A-2 KBM TM BDR KBM TM BDR KBM TM 1 X KK B-1 1 dan 3 KBM TM BDR KBM TM BDR KBM TM 2 X KK B-2 BDR KBM TM BDR KBM TM BDR 3 X KK B-1 2 dan 4 BDR KBM TM BDR KBM TM BDR 4 X KK B-2 KBM TM BDR KBM TM BDR KBM TM

Referensi

Dokumen terkait

Uang Muka tersebut apabila telah sesuai dengan standar bukti keuangan dan menyerahkan kembali ke Staf Akuntansi untuk dibukukan dalam Program Akuntansi.. Manajer Keuangan dan

Keputusan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Palangka Raya. Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/01152.1

Mengatur sistem Monitoring dan Evaluasi (MONEV) yang meliputi panduan atau pedoman bagi Kelompok Kajian Jaminan Mutu (KKJM) untuk mengukur kinerja tenaga

1) Bimbingan TIK kepada peserta didik secara klasikal/kelompok dapat dilaksanakan secara berkala per minggu melalui tatap muka di kelas sesuai dengan jadwal akademik

Guru secara mandiri atau bersama-sama dengan guru lain dalam satu kelompok mapel menyusun instrumen penilaian. Guru secara mandiri atau bersama-sama dengan guru lain dalam satu

Sub Bidang Layanan Informasi Publik membuat laporan bulanan hasil pelaksanaan tugas pelayanan informasi publik untuk disampaikan kepada Kepala Bidang Humas

Panitia pelaksana ujian/ Bagian Akademik Fakultas/Jurusan/Prodi menyiapkan Daftar Hadir Peserta dan blanko nilai ujian, soal ujian dan formulir berita acara Pelaksanaan

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT.Miwon Indonesia Driyorejo gersik yang berjumlah 100 orang, Teknik pengambilan sampel sampling methode adalah