OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK MILENIAL
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO
ii
KATA PENGANTAR
Kementerian kelautan dan perikanan melalui Ditjen Perikanan Budidaya melakukan sejumlah terobosan di sektor perikanan budidaya, salah satunya revitalisasi model tambak dari konvensional menjadi milenial. Terdapat 2 (dua) unit percontohan tambak milenial, yang salah satunya di Jawa Timur, tepatnya di UPT Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo.
Tambak millennial adalah tambak yang menerapkan teknologi 4.0. Model tambak ini diyakini cocok untuk generasi milenial dalam hal kepraktisannya untuk berbudidaya saat ini. Berbeda dengan tambak konvensional, model tambak ini tidak membutuhkan lahan luas, berbentuk bulat, fleksibel karena bisa dibongkar pasang dengan ukuran kolam yang bisa disesuaikan dengan lahan yang ada.
Dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas serta mutu dari suatu komoditas budidaya, Ditjen Perikanan Budidaya menghendaki agar semua kegiatan usaha budidaya berpedoman pada standar operasional prosedur (SOP) dengan tujuan untuk keamanan pangan (food safety), ramah lingkungan dan berkelanjutan.
BPBAP Situbondo menginisiasi untuk menyusun SOP Pembesaran Udang Vaname di Tambak Milenial. Semoga SOP ini dapat bermanfaat bagi masyarakat/stakeholder khususnya pembudidaya udang vaname.
Situbondo, Oktober 2020 Kepala BPBAP Situbondo
ttd
Ir. Nono Hartanto, M.Aq
iii
DAFTAR ISI
BAB Judul Halaman
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
I SOP– 1 Persiapan Tambak 1
II SOP – 2 Penebaran Benih 4
III SOP – 3 Pemberian Pakan 6
IV SOP – 4 Sampling Pertumbuhan 12
V SOP – 5 Monitoring Kesehatan Udang 14
VI SOP – 6 Monitoring Kualitas Lingkungan Media Pemeliharaan
17
VII SOP – 7 Perbaikan Kualitas Lingkungan Media 20
VIII SOP – 8 Panen dan Pasca Panen 24
IX SOP – 9 Instalasi Pengolahan Air Limbah 26
X SOP – 10 Biosekuriti 29
XI SOP – 11 Probitoik 32
iv
TARGET KINERJA TAMBAK MILENIAL
No. Rincian Target Satuan
1. Padat Tebar 250 Ekor/m2
2. SR 80 %
3. FCR 1,3
4. Lama Pemeliharaan/ Size
Parsial 1 60 / 100 / 85% SR hari/ size/ SR Parsial 2 80 / 65 / 82,5% SR hari/ size/ SR Parsial 3/ Panen Total 110 / 40 / 80% SR hari/ size/ SR
5. Produktifitas > 3,8 kg/m3
Catatan : Target Kinerja ini hanya berlaku dengan syarat melakukan kegiatan budidaya udang vaname di tambak Milenial sesuai dengan SOP yang telah ditentukan
1
- Pengeringan
- Pembersihan dasar dan dinding tambak - Perbaikan untuk memastikan tidak ada
kebocoran
- Pemasangan peralatan aerasi dll Persiapan tambak lining
Tambak siap ditebar Pengisian Air Laut Kedalaman air 1,0 – 1,1 m
Sterilisasi tandon dan petak pemeliharaan Dosis 20 ppm (TCCA) atau Dosis 30 ppm (Kaporit 60%)
Penumbuhan plankton
Aplikasi probiotik melalui aktivasi langsung dan/atau dengan kultur
Persiapan Air Media
BAB I
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SOP – 1
PERSIAPAN TAMBAK
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
Untuk mempersiapkan media pemeliharaan dalam rangka memberikan dukungan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname secara optimal.
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
Persiapan tambak dan penyiapan air media mencapai parameter kualitas lingkungan optimal.
C. DIAGRAM PROSEDUR
2
D. METODE KERJA
1. Wadah Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
2. Alat dan Bahan a. Alat
- Ember volume 20 liter - Timbangan
- Alat ukur parameter kualitas air digital - Pompa air
- Automatic Feeder - Kincir air/ Aerator - Oksigen cair
- Buku catatan dan ATK
- Sarana dan prasarana lapangan lainnya.
b. Bahan
- Kapur pertanian (Dolomit, CaCO3, Ca(OH)2, Zeolit, dll) - Desinfektan (Kaporit 60%, TCCA)
- Pupuk organik (Pupuk organik cair, fermentasi) - Pupuk anorganik(Urea, TSP/SP-36, NPK, ZA, Silikat) - Molase
- Probiotik.
E. PROSEDUR KERJA 1. Persiapan Tambak
a. Pengeringan b. Pembersihan
c. Perbaikan kebocoran
d. Perbaikan sarana dan prasarana lapang lainnya e. Pemasangan peralatan aerasi, dll.
2. Persiapan Air Media a. Pengendapan
b. Sterilisasi air (30 ppm kaporit, setelah netral ditambahkan H2O2 20 ppm) c. Penumbuhan plankton dengan pemberian probiotik rekultur tahap awal (80
ppm, kepadatan 107 CFU/ml)
d. Pengukuran parameter kualitas air media yang siap tebar sesuai dengan Tabel 2.1.
e. Setiap langkah dalam proses/ tahapan kegiatan penyiapan air media dicatat/
direkam sehingga terdapat dokumentasi yang lengkap dan dapat ditelusuri.
3
Tabel 2.1 Parameter Air Media yang Siap Tebar untuk Udang Vaname No Parameter Air Kisaran Nilai
1 pH 7,5 – 8,5
2 Alkalinitas 90 – 120 ppm
3 Bahan Organik Air Maks. 100 ppm
4 DO >4 ppm
5 Kecerahan 30 – 40 cm
6 Warna air Hijau kecoklatan
7 Salinitas 20 – 32 gram/liter
8 Plankton jenis BGA dan Dinoflagelata
<5%
9 Kepadatan Total Bakteri Minimal 103 CFU/ml 10 Dominasi Bakteri Vibrio < 5% CFU/ml dari Total
Bakteri
4
BAB II
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SOP – 2 PENEBARAN BENIH
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
Untuk menekan stress dan kematian benih udang pada saat penebaran supaya mendapatkan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
Kematian benih setelah 24 jam proses penebaran <5%.
C. DIAGRAM PROSEDUR
D. METODE KERJA
1. Wadah Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
Adaptasi Benih
Wadah/kantong benih diapungkan dalam air media tambak
Aklimatisasi Pengecekan Suhu, Salinitas
dan pH
Benih dilepas (biarkan keluar dari kantong
Air tambak dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam wadah/kantong
benih
5
2. Alat dan Bahan a. Alat
- Kantong plastik sebagai wadah benih - Bambu/tali/kayu
- Gayung
- Salinometer/refractometer - Thermometer
- pH meter - Baby box
- Kertas/buku catatan - Alat tulis.
b. Bahan
- Benih udang vaname minimal PL-10 dengan kepadatan 200-300 ekor/m3 - Air tambak
- Artemia.
E. PROSEDUR KERJA
a. Penebaran benih dilakukan pada intensitas sinar matahari yang rendah (pagi atau sore).
b. Benih dalam kantong plastik tertutup diapungkan ditambak selama kurang lebih15-30 menit.
c. Pengikat kantong plastik dibuka.
d. Pengukuran salinitas dan suhu dari air diwadah benih dan air media ditambak dengan refraktrometer, thermometer, dan pH meter dilakukan sebelum penebaran benih.
e. Perbedaan salinitas air dalam wadah dan air tambak tidak lebih dari 5 ppt, suhu tidak lebih dari 2ºC.
f. Pemasukan air tambak sedikit demi sedikit secara perlahan-lahan kedalam wadah/kantong plastik hingga suhu dan salinitas antara air dalam plastik telah menyamai air tambak.
g. Penebaran benih : (1). Untunk penebaran langsung, keluarkan benih dari kantong plastik atau dengan sendirinya benih akan keluar; (2). Tambahkan artemia(fase instar) dengan jumlah 60 gram untuk 100.000 ekor benur kedalam wadah penampungan. Setelah 30 menit benih dikeluarkan secara gravitasi melalui selang
6
DOC > 30 : pakan 6-8 kali/hari Pengisian pakan pada Automatic Feeder
dan disetting sesuai kebutuhan
Program pakan (blind feeding)
DOC 1-30 8 kali per hari
Pemberian pakan secara manual Persiapan alat dan bahan :
1. Menentukan pakan per porsi 2. Mengecek mutu pakan 3. Menimbang Pakan 4. Memberikan pakan
Menentukan
Respon nafsu makan
& kondisi udang Cek ancho/ feeding tray
Pencatatan dan analisa data
Penentuan pemberian pakan berikutnya
BAB III
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SOP – 3 PEMBERIAN PAKAN
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
Untuk mengatur pemberian pakan agar kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan kebutuhan udang sehingga pertumbuhan udang normal dan kondisi lingkungan pembesaran tetap terkendali.
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
- Pemberian pakan dapat diberikan secara optimal
- Pakan yang diberikan dapat memberikan nilai pertumbuhan yang optimal, sesuai dengan kinerja tambak milenial.
C. DIAGRAM PROSEDUR
7
D. METODE KERJA
1. Wadah Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
2. Alat dan Bahan a. Alat
- Timbangan
- Anco (feedingtray) - Automatic Feeder - Waskom/ ember - Gayung
- Panduan program pakan - Kertas/ buku catatan - Alat tulis,dll.
b. Bahan
- Udang di tambak - Pakan udang vaname - Bahan feed additive.
E. PROSEDUR KERJA
a. Program Pakan Blind Feeding untuk DOC 1-30 hari disusun berdasar target pertumbuhan dan estimasi SR DOC 30 hari.
b. Program Pakan DOC 30 hari sampai Panen disusun berdasarkan persentase kebutuhan pakan perhari dan hasil sampling/ mingguan serta kontrol anco harian (jumlah pakan bisa berubah sewaktu waktu).
c. Melakukan perhitungan kebutuhan pakan yang akan diberikan. Berikut adalah tabel kebutuhan pakan udang berdasarkan umur/DOC dan berat rata-rata udang untuk 100.000 ekor benur.
d. Cara cek anco : Menggunakan Automatic Feeder, menempatkan anco pada jarak yang terjangkau dengan lemparan Automatic Feeder, penentuan kebutuhan pakan dengan cara cek pakan di anco dengan memperhatikan sisa pakan di anco antar waktu lemparan pakan.
DOC ABW SIZE ADG BIOMASS Pakan
harian Total Pakan FCR FR SR Jenis Pakan
1 0.010 100000 0.010 1 3.00 3.00 3.00 300.00% 100 Powder
2 0.030 33333 0.020 3 3.20 6.20 2.07 106.67% 100 Powder
3 0.060 16667 0.030 6 3.40 9.60 1.60 56.67% 100 Powder
4 0.100 10000 0.040 10 3.60 13.20 1.32 36.00% 100 Powder
5 0.150 6667 0.050 15 3.80 17.00 1.13 25.33% 100 Powder
8
DOC ABW SIZE ADG BIOMASS Pakan
harian Total Pakan FCR FR SR Jenis Pakan
6 0.210 4762 0.060 21 4.00 21.00 1.00 19.05% 100 Crumble 1
7 0.290 3448 0.080 29 4.20 25.20 0.87 14.48% 100 Crumble 1
8 0.390 2564 0.100 39 4.40 29.60 0.76 11.28% 100 Crumble 1
9 0.500 2000 0.110 50 4.60 34.20 0.68 9.20% 100 Crumble 1
10 0.610 1639 0.110 61 4.80 39.00 0.64 7.87% 100 Crumble 1
11 0.730 1370 0.120 73 5.30 44.30 0.61 7.26% 100 Crumble 1
12 0.850 1176 0.120 85 5.80 50.10 0.59 6.82% 100 Crumble 1
13 0.970 1031 0.120 97 6.30 56.40 0.58 6.49% 100 Crumble 1
14 1.100 909 0.130 110 6.80 63.20 0.57 6.18% 100 Crumble 2
15 1.230 813 0.130 123 7.30 70.50 0.57 5.93% 100 Crumble 2
16 1.360 735 0.130 136 7.80 78.30 0.58 5.74% 100 Crumble 2
17 1.490 671 0.130 149 8.30 86.60 0.58 5.57% 100 Crumble 2
18 1.630 613 0.140 163 8.80 95.40 0.59 5.40% 100 Crumble 2
19 1.770 565 0.140 177 9.30 104.70 0.59 5.25% 100 Crumble 2
20 1.910 524 0.140 191 9.80 114.50 0.60 5.13% 100 Crumble 2
21 2.050 488 0.140 205 10.60 125.10 0.61 5.17% 100 Crumble 2
22 2.200 455 0.150 220 11.40 136.50 0.62 5.18% 100 Pelet 1
23 2.350 426 0.150 235 12.20 148.70 0.63 5.19% 100 Pelet 1
24 2.500 400 0.150 250 13.00 161.70 0.65 5.20% 100 Pelet 1
25 2.650 377 0.150 265 13.80 175.50 0.66 5.21% 100 Pelet 1
26 2.820 355 0.170 282 14.60 190.10 0.67 5.18% 100 Pelet 1
27 2.990 334 0.170 299 15.40 205.50 0.69 5.15% 100 Pelet 1
28 3.160 316 0.170 316 16.20 221.70 0.70 5.13% 100 Pelet 1
29 3.330 300 0.170 333 17.00 238.70 0.72 5.11% 100 Pelet 1
30 3.500 286 0.170 350 17.80 256.50 0.73 5.09% 100 Pelet 1
31 3.680 272 0.180 367 21.30 277.80 0.76 5.80% 100 Pelet 1
32 3.860 259 0.180 384 22.01 299.81 0.78 5.73% 100 Pelet 1
33 4.040 248 0.180 401 22.70 322.51 0.80 5.66% 99 Pelet 1
34 4.220 237 0.180 418 23.36 345.86 0.83 5.58% 99 Pelet 1
35 4.400 227 0.180 435 23.98 369.84 0.85 5.51% 99 Pelet 1
36 4.580 218 0.180 452 24.58 394.43 0.87 5.44% 99 Pelet 1
37 4.760 210 0.180 469 25.15 419.58 0.90 5.37% 98 Pelet 1
38 4.940 202 0.180 485 25.70 445.28 0.92 5.30% 98 Pelet 1
39 5.120 195 0.180 502 26.21 471.49 0.94 5.22% 98 Pelet 1
40 5.300 189 0.180 518 26.33 497.82 0.96 5.08% 98 Pelet 1
41 5.510 181 0.210 538 26.91 524.73 0.98 5.01% 98 Pelet 2
42 5.720 175 0.210 557 27.46 552.18 0.99 4.93% 97 Pelet 2
43 5.930 169 0.210 576 27.98 580.16 1.01 4.86% 97 Pelet 2
44 6.140 163 0.210 595 28.46 608.62 1.02 4.78% 97 Pelet 2
9
DOC ABW SIZE ADG BIOMASS Pakan
harian Total Pakan FCR FR SR Jenis Pakan
45 6.350 157 0.210 614 28.91 637.53 1.04 4.71% 97 Pelet 2
46 6.560 152 0.210 633 29.33 666.86 1.05 4.64% 96 Pelet 2
47 6.770 148 0.210 651 29.72 696.58 1.07 4.56% 96 Pelet 2
48 6.980 143 0.210 670 30.07 726.65 1.08 4.49% 96 Pelet 2
49 7.190 139 0.210 689 30.40 757.05 1.10 4.41% 96 Pelet 2
50 7.400 135 0.210 707 30.69 787.74 1.11 4.34% 96 Pelet 2
51 7.640 131 0.240 728 31.11 818.85 1.12 4.27% 95 Pelet 2
52 7.880 127 0.240 749 31.51 850.36 1.13 4.20% 95 Pelet 2
53 8.120 123 0.240 770 31.87 882.23 1.15 4.14% 95 Pelet 2
54 8.360 120 0.240 791 32.19 914.42 1.16 4.07% 95 Pelet 2
55 8.600 116 0.240 812 32.49 946.91 1.17 4.00% 94 Pelet 2
56 8.840 113 0.240 833 32.75 979.66 1.18 3.93% 94 Pelet 2
57 9.080 110 0.240 854 32.98 1012.64 1.19 3.86% 94 Pelet 2
58 9.320 107 0.240 874 33.18 1045.82 1.20 3.80% 94 Pelet 2
59 9.560 105 0.240 894 33.34 1079.16 1.21 3.73% 94 Pelet 2
60 9.800 102 0.240 915 33.48 1112.64 1.22 3.66% 93 Pelet 2
61 10.070 99 0.270 938 33.70 1146.34 1.22 3.59% 93 Pelet 3
62 10.340 97 0.270 960 33.89 1180.22 1.23 3.53% 93 Pelet 3
63 10.610 94 0.270 983 34.04 1214.26 1.24 3.46% 93 Pelet 3
64 10.880 92 0.270 1006 34.16 1248.42 1.24 3.40% 92 Pelet 3
65 11.150 90 0.270 1028 34.24 1282.66 1.25 3.33% 92 Pelet 3
66 11.420 88 0.270 1051 34.29 1316.95 1.25 3.26% 92 Pelet 3
67 11.690 86 0.270 1073 34.31 1351.26 1.26 3.20% 92 Pelet 3
68 11.960 84 0.270 1095 34.30 1385.56 1.27 3.13% 92 Pelet 3
69 12.230 82 0.270 1117 34.25 1419.81 1.27 3.07% 91 Pelet 3
70 12.500 80 0.270 1139 34.17 1453.97 1.28 3.00% 91 Pelet 3
71 12.800 78 0.300 1163 34.49 1488.47 1.28 2.97% 91 Pelet 3
72 13.100 76 0.300 1188 34.80 1523.27 1.28 2.93% 91 Pelet 3
73 13.400 75 0.300 1212 35.09 1558.36 1.29 2.90% 90 Pelet 3
74 13.700 73 0.300 1236 35.35 1593.71 1.29 2.86% 90 Pelet 3
75 14.000 71 0.300 1260 35.59 1629.30 1.29 2.83% 90 Pelet 3
76 14.300 70 0.300 1284 35.82 1665.12 1.30 2.79% 90 Pelet 3
77 14.600 68 0.300 1308 36.02 1701.14 1.30 2.76% 90 Pelet 3
78 14.900 67 0.300 1331 36.21 1737.35 1.31 2.72% 89 Pelet 3
79 15.200 66 0.300 1354 36.37 1773.71 1.31 2.69% 89 Pelet 3
80 15.500 65 0.300 1378 36.51 1810.23 1.31 2.65% 89 Pelet 3
81 15.830 63 0.330 1404 36.96 1847.18 1.32 2.63% 89 Pelet 3
82 16.160 62 0.330 1429 37.39 1884.57 1.32 2.62% 88 Pelet 3
83 16.490 61 0.330 1455 37.81 1922.38 1.32 2.60% 88 Pelet 3
10
DOC ABW SIZE ADG BIOMASS Pakan
harian Total Pakan FCR FR SR Jenis Pakan
84 16.820 59 0.330 1480 38.22 1960.60 1.32 2.58% 88 Pelet 3
85 17.150 58 0.330 1505 38.61 1999.21 1.33 2.57% 88 Pelet 3
86 17.480 57 0.330 1530 39.00 2038.21 1.33 2.55% 88 Pelet 3
87 17.810 56 0.330 1555 39.37 2077.58 1.34 2.53% 87 Pelet 3
88 18.140 55 0.330 1580 39.73 2117.30 1.34 2.51% 87 Pelet 3
89 18.470 54 0.330 1605 40.07 2157.38 1.34 2.50% 87 Pelet 3
90 18.800 53 0.330 1629 40.41 2197.78 1.35 2.48% 87 Pelet 3
91 19.160 52 0.360 1656 40.71 2238.49 1.35 2.46% 86 Pelet 3
92 19.520 51 0.360 1683 41.00 2279.49 1.35 2.44% 86 Pelet 3
93 19.880 50 0.360 1710 41.27 2320.77 1.36 2.41% 86 Pelet 3
94 20.240 49 0.360 1736 41.53 2362.29 1.36 2.39% 86 Pelet 3
95 20.600 49 0.360 1762 41.77 2404.06 1.36 2.37% 86 Pelet 3
96 20.960 48 0.360 1789 42.00 2446.06 1.37 2.35% 85 Pelet 3
97 21.320 47 0.360 1815 42.21 2488.27 1.37 2.33% 85 Pelet 3
98 21.680 46 0.360 1840 42.40 2530.67 1.38 2.30% 85 Pelet 3
99 22.040 45 0.360 1866 42.58 2573.25 1.38 2.28% 85 Pelet 3
100 22.400 45 0.360 1892 42.75 2616.00 1.38 2.26% 84 Pelet 3
101 22.790 44 0.390 1919 43.21 2659.21 1.39 2.25% 84 Pelet 3
102 23.180 43 0.390 1947 43.65 2702.86 1.39 2.24% 84 Pelet 3
103 23.570 42 0.390 1975 44.09 2746.96 1.39 2.23% 84 Pelet 3
104 23.960 42 0.390 2002 44.52 2791.48 1.39 2.22% 84 Pelet 3
105 24.350 41 0.390 2029 44.95 2836.43 1.40 2.22% 83 Pelet 3
106 24.740 40 0.390 2056 45.36 2881.79 1.40 2.21% 83 Pelet 3
107 25.130 40 0.390 2083 45.76 2927.55 1.41 2.20% 83 Pelet 3
108 25.520 39 0.390 2110 46.16 2973.71 1.41 2.19% 83 Pelet 3
109 25.910 39 0.390 2136 46.55 3020.25 1.41 2.18% 82 Pelet 3
110 26.300 38 0.390 2162 46.93 3067.18 1.42 2.17% 82 Pelet 3
111 26.720 37 0.420 2191 47.33 3114.51 1.42 2.16% 82 Pelet 3
112 27.140 37 0.420 2219 47.72 3162.22 1.42 2.15% 82 Pelet 3
113 27.560 36 0.420 2248 48.10 3210.32 1.43 2.14% 82 Pelet 3
114 27.980 36 0.420 2276 48.47 3258.80 1.43 2.13% 81 Pelet 3
115 28.400 35 0.420 2304 48.84 3307.63 1.44 2.12% 81 Pelet 3
116 28.820 35 0.420 2331 49.19 3356.82 1.44 2.11% 81 Pelet 3
117 29.240 34 0.420 2359 49.53 3406.35 1.44 2.10% 81 Pelet 3
118 29.660 34 0.420 2386 49.87 3456.22 1.45 2.09% 80 Pelet 3
119 30.080 33 0.420 2413 50.19 3506.41 1.45 2.08% 80 Pelet 3
120 30.500 33 0.420 2440 50.51 3556.92 1.46 2.07% 80 Pelet 3
11
e. Melakukan penimbangan pakan secara akurat sesuai kebutuhan yang sudah diprogramkan.
f. Pemberian pakan disesuaikan dengan tingkatan bobot udang, ukuran/ jenis pakan dan frekuensi pakan harian.
g. Cara pemberian pakan powder dan crumble dilakukan secara manual sedangkan pakan pellet dilakukan dengan automatic feeder;
h. Setiap langkah dan hasil kegiatan dalam tahapan pemberian pakan dicatat/
direkam sehingga terdapat dokumentasi yang lengkap dan Dapat ditelusuri.
F. KEAMANAN PANGAN BAGI KONSUMEN
a. Tidak menggunakan antibiotik, obat-obatan dan bahan terlarang dalam kegiatan pemberian pakan pada pembesaran udang vaname.
b. Hanya menggunakan obat-obatan dan saprokan yang terdaftar pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
12
BAB IV
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SOP – 4
SAMPLING PERTUMBUHAN
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
Untuk mengetahui pertumbuhan/ Average Daily Growth (ADG), tingkat kelangsungan hidup/Survival Rate (SR) dan konversi pakan terhadap berat udang/Feed Conversion Ratio (FCR) udang vaname yang dipelihara.
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
- Hitungan hasil sampling mendekati kebenaran >90% dan tidak terjadi kematian karena sampling;
- Pertumbuhan (ADG), SR dan FCR udang vaname dapat dicapai sesuai target (optimal).
C. DIAGRAM PROSEDUR
Pengambilan sampel pada anco
Analisis data
Program pakan
Hasil : - SR - ABW - SIZE - ADG - Populasi - Biomass - FCR Persiapan alat
Penghitungan dan penimbangan
13
D. METODE KERJA
1. Wadah Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
2. Alat dan Bahan a. Alat
- Anco;
- Timbangan Digital - Waskom/ ember;
- Kantong saringan kassa;
- Kertas/ buku catatan;
- Alat tulis, calculator dll.
b. Bahan
- Udang di kolam/ tambak;
- Air media sampling.
E. PROSEDUR KERJA
a. Pengambilan contoh sampel udang dilakukan dengan jala atau anco.
b. Penghitungan dan penimbangan dilakukan terhadap sampel dengan parameter berat total dan jumlah total (ekor).
c. Udang sample tidak dimasukkan kembali ke dalam tambak.
d. Hasil pengukuran digunakan untuk menghitung berat udang rata-rata (ABW), size (jumlah udang dalam 1kg berat udang), pertumbuhan (ADG), SR, FCR, biomass dan penentuan kebutuhan pakan.
Rumus ABW = Berat udang (dalam gram) : Jumlah udang Rumus Size = 1.000 : ABW (dalam gram)
Rumus ADG = ABW 2 – ABW 1
Selisih hari sampling 2 dan sampling 1 Rumus SR = Populasi x 100%
Jumlah Tebar Benur Rumus Biomass = Populasi x ABW
Rumus FCR = Jumlah pakan akumulatif(dalam kg) : Biomass(dalam kg) e. Setiap langkah dan hasil kegiatan dalam tahapan pengambilan sample udang
dicatat/direkam sehingga terdapat dokumentasi yang lengkap dan dapat ditelusuri.
F. KEAMANAN PANGAN BAGI KONSUMEN
a. Tidak menggunakan antibiotik, obat-obatan dan bahan terlarang pada kegiatan sampling secara periodik untuk pertumbuhan, SR dan biomass udang vaname.
b. Hanya menggunakan obat-obatan dan saprokan yang terdaftar pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
14
BAB V
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SOP – 5
MONITORING KESEHATAN UDANG
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
Untuk mengetahui kondisi kesehatan udang vaname.
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
- Akurasi kebenaran hasil analisis data laboratorium >90%.
- Hasil analisa data laboratorium menjadi acuan penetapan tindakan penanganan kesehatan udang.
C. DIAGRAM PROSEDUR
Visual
Pengambilan sampel
Pemeriksaan
Uji Lab Persiapan alat Penentuan titik sampel
Rekomendasi
15
D. METODE KERJA
1. Wadah Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
2. Alat dan Bahan a. Alat
- Anco ukuran 0,6 x 0,6 m2 - Peralatan analisa laboratorium - Wadah sampel
- Waskom/ ember - Seser
- Kertas/ buku catatan - Alat tulis,dll.
b. Bahan - Pakan
- Udang di tambak - Air media tambak
- Bahan kimia analisa laboratorium.
E. PROSEDUR KERJA (1) Visual
a. Monitoring dilakukan pada saat pemberian pakan (harian) maupun ketika ditemukan udang mati/ sakit.
b. Anco yang berisi pakan dimasukkan ke dalam perairan tambak.
c. Pengamatan dilakukan pada udang dengan memperhatikan kelengkapan organ tubuh, warna tubuh, isi usus, warna dan ukuran hepatopankreas, kekenyalan tubuh, keberadaan organisme penempel dan tingkah laku udang.
d. Lakukan pemeriksaan skala laboratorium apabila udang ada gejala terkena penyakit.
e. Setiap langkah dan hasil kegiatan dalam tahapan monitoring kesehatan udang dicatat/ direkam sehingga terdapat dokumentasi.
(2) Pengamatan Laboratorium secara mikroskopis
a. Dilakukan secara periodik, setiap 7-10 hari dan/ atau sewaktu-waktu dalam kondisi darurat.
b. Pengambilan sampel udang dilakukan dengan menggunakan anco dan/ atau alat lain.
c. Sampel udang dibawa kelaboratorium dalam kondisi hidup atau segar- sesuaikan dengan tata cara pengambilan contoh sampel.
d. Dilakukan analisa skala laboratorium yang terkait dengan kesehatan udang.
16
e. Hasil data yang didapat merupakan gambaran dan kondisi kesehatan udang yang dipelihara serta rekomendasi tindakan yang harus dilakukan.
f. Setiap langkah dan hasil kegiatan dalam tahapan monitoring kesehatan udang dicatat/direkam dan dilaporkan.
(3) Pengamatan mikrobiologi
a. Dilakukan secara periodik, dua kali per minggu atau sewaktu-waktu dalam kondisi darurat.
b. Air media diambil pada tambak dan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan penghitungan total bakteri dan total vibrio.
(4) Pengamatan laboratorium secara biologi molekuler
a. Dilakukan secara periodik, setiap satu bulan sekali atau sewaktu-waktu dalam kondisi darurat.
b. Pengambilan sampel udang dilakukan dengan menggunakan anco dan/ atau alat lain.
c. Sampel udang dibawa ke laboratorium dalam kondisi hidup atau mati disesuaikan dengan tata cara pengambilan contoh sampel.
d. Dilakukan analisa secara molekuler (PCR).
e. Hasil data yang didapat merupakan gambaran dan kondisi kesehatan udang yang dipelihara serta rekomendasi tindakan yang harus dilakukan
f. Setiap langkah dan hasil kegiatan dalam tahapan monitoring kesehatan udang dicatat/ direkam dan dilaporkan.
17
BAB VI
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SOP – 6
MONITORING KUALITAS LINGKUNGAN MEDIA
PEMELIHARAAN
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
Untuk mengetahui kualitas lingkungan (media pemeliharaan) yang meliputi fisika, kimia dan biologi.
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
Mendapatkan data kualitas air yang akurat sebagai bahan pertimbangan untuk tindakan selanjutnya.
C. DIAGRAM PROSEDUR
Persiapan bahan dan alat digital
Sumber sampel Air
Pengambilan sampel
Pengamatan langsung : - Suhu
- Salinitas - pH - O2
- Kecerahan dan warna air
Pengamatan (analisis lab) : - Bahan Organik (BO) - NH3
- NO2
- Alkalinitas - Mikrobiologi
- Kepadatan dan identifikasi plankton
Analisis sampel
Metode pengambilan sampel
Preparasi sampel
Metode
Reagen
Apabila ada masalah perlu ditindaklanjuti secepatnya Kesimpulan
Hasil analisis
18
D. METODE KERJA
1. Wadah Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
2. Alat dan Bahan a. Alat
- Thermometer - DO meter
- Salinometer/ refractometer - pH meter
- Sechidisk - Ember
- Peralatan analisa laboratorium digital kualitas air (suhu, salinitas, DO dengan “Jala Baruno”)
- Botol sampel
- Kertas/buku catatan - Alat tulis.
b. Bahan
- Air tambak (air sumber, air tandon,air pemeliharaan, air buangan) - Formalin
- Bahan kimia Analisa laboratorium.
E. PROSEDUR KERJA 1. Kualitas air
a. Pengamatan kualitas air harian dilakukan pagi dan sore hari untuk parameter suhu, DO, salinitas, pH, Total Suspended Solid (TSS), kecerahan dan warna air.
b. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan botol plastik mengacu pada SNI Tata Cara Pengambilan Sampel Air dan/ atau diamati langsung dengan alat portable pada air media pemeliharaan.
c. Pengamatan kualitas air secara periodik (pengambilan sampel seminggu satu kali) dilakukan terhadap parameter alkalinitas, ammonia, nitrit, bahan organik, mikrobiologi, kepadatan dan identifikasi plankton.
d. Parameter biologi yang diamati secara periodik (dua kali seminggu) meliputi total bakteri dan total vibrio. Cara dan metoda mengacu kepada Instruksi Kerja Metode yang berlaku di Laboratorium Penguji.
e. Pengamatan terhadap kandungan logam berat (Pb, Hg, Cd) dalam air pasok dilakukan setahun sekali atau bila diperlukan.
f. Perhatikan parameter optimal kualitas air media pemeliharaan udang vaname selama masa pemeliharaan (Tabel 6.1).
19
g. Setiap langkah dan hasil kegiatan dalam tahapan monitoring kualitas air pada media pemeliharaan udang vaname dicatat/ direkam dan dilaporkan.
Tabel 6.1 Parameter Optimal Kualitas Air Selama Masa Pemeliharaan
No Parameter Air Kisaran Nilai
1 pH 7,5 – 8,5
2 Range pH < 0,5
3 Alkalinitas 100 - 200 ppm
4 TAN < 10 ppm
5 DO > 4 ppm
6 Kecerahan 30 – 40 cm
7 Warna air hijau - coklat
8 Salinitas 24 – 35 ppt
9 Suhu 24 – 290C
10 Total Suspended Solid 2 - 6 ml/L 11 Kepadatan Total Bakteri 104-105 CFU/ml 12 Kepadatan Bakteri Vibrio < 5% dari Total Bakteri 13 AHPND, IMNV, WSSV, EHP Negatif
20
BAB VII
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SOP – 7
PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN MEDIA
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
Untuk mengelola kualitas lingkungan yang meliputi fisika, kimia dan biologi agar target kinerja tambak milenial tercapai.
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
Parameter kualitas lingkungan media pemeliharaan agar sesuai dengan standar kualitas air pada tabel 6.1.
C. DIAGRAM PROSEDUR
D. METODE KERJA
1. Wadah Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
2. Alat dan Bahan a. Alat
- Kincir air
- O2 cair / Aerator - Pompa air
- Alat siphon dan kelengakapannya - Selang aerasi
Data analisa kualitas air
Tindakan
pengelolaan 1. Bahan dan/atau alat koreksi : - Saprokan yang terdaftar di
DJPB
- Bahan dan alat yang tidak korosif
2. Teknik dan cara untuk mengelola parameter kualitas Kualitas lingkungan yang sesuai air
dengan standar pada tabel 6.1
21
- Ember/ waskom - Timbangan
- Alat ukur parameter kualitas air - Kertas/ buku catatan
- Alat tulis
- Sarana dan alat bantu lainnya.
b. Bahan - Air tawar - Air laut - Molase
- Bahan desinfektan
- Kapur (Dolomit,CaCO3,Ca(OH)2,Zeolit,dll) - Probiotik
- Bahan fermentasi - Pupuk anorganik
- Bahan lainnya untuk proses perbaikan lingkungan.
E. PROSEDUR KERJA 1. Kualitas Air
a. Tindakan pengelolaan lingkungan dilakukan berdasarkan parameter yang harus dikoreksi, sesuai dengan Tabel 7.1.
Tabel 7.1 Perlakuan untuk Perbaikan Beberapa Parameter Kualitas Air Media pada Pembesaran Udang
Parameter Metode Perbaikan
1. Oksigen terlarut
< 4 ppm Pergantian air
Menambahkan alat dan bahan penambah oksigen Mengurangi populasi dengan panen parsial
2. Suhu
- Lebih tinggi menaikkan ketinggian air penggantian air
memasang shading net
- Lebih rendah Memasukkan air pada malam hari dari tandon menurunkan ketinggian air pada siang hari
22
Parameter Metode Perbaikan
3. Salinitas
- Lebih tinggi Menambahkan air tawar
Meningkatkan frekuensi pergantian air - Lebih rendah Menambahkan air laut dari tandon 4. pH
- Lebih tinggi Menambahkan molase, fermentasi Pergantian air
- Lebih rendah Aplikasi kapur Pergantian air 5. Alkalinitas
- Lebih tinggi Ditambahkan air tawar atau molase Aplikasi probiotik
Pergantian air - Lebih rendah Pergantian air
Aplikasi kapur 6. Bahan Organik
- Lebih tinggi Pengenceran/penambahan air Aplikasi probiotik
Siphon 7. TAN
- Lebih tinggi Ganti air, aplikasi probiotik 8. Kecerahan air
- Lebih tinggi Penumbuhan/ inokulasi plankton (fitoplankton) - Lebih rendah Pengenceran/ penambahan air masuk
23
9. TSS
> 6 ppm Pergantian air
Aplikasi kapur dilanjutkan membuang kotoran di dasar kolam
Aplikasi pobiotik 10. Kepadatan Total
Bakteri
< 104 Menambah dosis dan frekuensi pemberian probiotik Penambahan molase
Tidak melakukan pergantian air
> 105 Pergantian air dan mengurangi dosis serta frekuensi pemberian probiotik
11. Total vibrio
> 5% dari total bakteri Pergantian air, Penambahan dosis dan frekuensi pemberian probiotik, Penambahan molase
12. AHPND, IMNV, WSSV, EHP
Pergantian air
Mengurangi pertumbuhan bakteri vibrio dengan penambahan dosis dan frekuensi pemberian probiotik
b. Setiap langkah dan hasil kegiatan dalam tahapan ini dicatat/ direkam.
24
BAB VIII
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SOP – 8
PANEN DAN PASCA PANEN
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
Untuk menjamin proses panen agar memenuhi standar mutu pasar.
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
- Kualitas udang hasil panen memenuhi standar permintaan pasar.
C. DIAGRAM PROSEDUR
Pra panen
Teknik Panen
Estimasi biomas
Operasional pemanenan
Pengangkutan ke tempat handling
Pasca Panen
Pencucian
Sortasi/ Sizing
Penimbangan
Penampungan
Teknik panen dengan : - Jala
- Jaring krikit
Rantai dingin
25
D. METODE KERJA
1. Wadah Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
2. Alat dan Bahan a. Alat
- Alat tangkap seperti: jala, jaring kantong, sudu/ seser - Keranjang
- Ember - Fibre glass - Drum plastik
- Pompa air dan kelengkapannya - Timbangan
- Meja sortir.
b. Bahan
- Udang vaname ukuran panen - Es curah
- Air tawar.
E. PROSEDUR KERJA 1. Pra Panen
a. Penghitungan estimasi biomass sesuai dengan SOP 4(sampling pertumbuhan).
b. Penentuan masa panen tidak dilakukan pada saat udang moulting massal, panen dilakukan pada siang hari atau sore hari (udang sedikit yang moulting).
c. Apabila kondisi udang banyak yang moulting diperlukan perbaikan kualitas udang terlebih dahulu dengan cara menahan tidak ganti air 2-3 hari dan aplikasi kapur untuk mengeraskan kulit.
d. Penyiapan alat dan sarana panen.
2. Panen
a. Panen dapat dilakukan secara parsial dan total.
b. Panen parsial dilakukan untuk mengurangi populasi udang.
c. Panen total adalah mengangkat semua udang yang ada di tambak.
d. Panen dilakukan setelah udang vaname telah mencapai ukuran permintaan pasar.
e. Panen dilakukan dengan cepat untuk mempertahankan kualitas udang.
26
3. Pasca Panen
a. Perlakuan udang sesuai permintaan konsumen (rantai dingin) dilakukan dengan memperhatikan keamanan pangan (food safety) dan mempertahankan kualitas udang.
b. Setiap langkah dan hasil kegiatan dalam tahapan proses pemanenan hasil pembesaran udang (prapanen, teknik panen dan pasca panen) dicatat/ direkam sehingga terdapat dokumentasi yang lengkap dan dapat ditelusuri.
27
BAB IX
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SOP – 9
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
Untuk mengolah air limbah pembesaran udang vaname sesuai baku mutu lingkungan.
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
- Menurunkan kadar polutan limbah budidaya agar tidak mencemari lingkungan lokasi pelepasan limbah budidaya.
C. DIAGRAM PROSEDUR
28
D. METODE KERJA
1. Wadah Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
2. Alat dan Bahan a. Alat
- Kolam Pengendapan / Sedimentas - Kolam Aerasi
- Kolam Ekualisasi
- Wadah Penampungan Lumpur
- Peralatan pemisah limbah cair dan padat;
- Peralatan untuk proses-proses biologi (biological treatment);
- Peralatan Elektrik - Pompa
- Aerator b. Bahan
- Air limbah (buangan) tambak E. PROSEDUR KERJA
Operasional IPAL
a. Air limbah dialirkan dan diendapkan ke kolam sedimentasi. Endapan lumpur secara periodik diangkat dan dikeringkan.
b. Limbah cair dari kolam sedimentasi dialirkan ke kolam aerasi.
c. limbah dari kolam aerasi dialirkan ke kolam ekualisasi yang berisi kerang, makro algae dan ikan sebagai biofilter dan bioindikator.
d. Jika mutu air pada kolam ekualisasi belum mencapai hasil yang diinginkan maka perlu dilakukan pemompaan kembali ke kolam aerasi dalam rangka mengulang proses biofiltrasi.
Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring dilakukan minimal 2 kali selama masa pemeliharaan. Parameter yang dipantau antara lain : Total Suspended Solid (TSS), Bahan Organik Total (BOT), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Total Amoniak Nitrogen (TAN), Nitrit, Nitrat, Total Nitrogen dan Fosfat, Total Bakteri, Total Vibrio.
b. Efisiensi kinerja IPAL dinilai dengan membandingkan parameter masing-masing di inlet dan outlet IPAL.
29
EFISIENSI IPAL (%) = (A-B)/ A x 100
Keterangan A: Nilai parameter influent (inlet) ; B: Nilai parameter effluent (outlet) Tingkat efisiensi IPAL : • Sangat efisien: x > 80%; • efisien: 60% < x = 80%; • cukup efisien: 40% < x = 60%; • kurang efisien: 20% < x = 40%; • tidak efisien: x
=<20 %
c. Kinerja IPALdievaluasi dengan: 1) Membandingkan kualitas air hasil pengolahan IPAL dengan mutu perairan sekitar IPAL 2) Membandingkan tingkat efisiensi kinerja IPAL selama beroperasional.
30
BAB X
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SOP – 10 BIOSEKURITI
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
Untuk mencegah masuk dan keluarnya patogen dari/dan kedalam sistem budidaya.
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
Tercapainya sistem budidaya yang bebas penyakit dan mencegah penyebaran penyakit dari sistem budidaya.
C. DIAGRAM PROSEDUR
D. METODE KERJA
1. Tambak Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
Biosekuriti
Pengunjung Personil Peralatan Kendaraan
Tindakan jika terjadi kontaminasi
31
2. Peralatan dan Bahan a. Peralatan
- Sepatu boot - Wastafel - Sarung tangan - Masker
- Footbath
- Pagar biosecurity.
b. Bahan
Tabel 11.1 Jenis bahan kimia dan pengunaannya dalam biosekuriti No Jenis bahan
kimia Penggunaan di tambak Dosis
1 Sodium hypochlorite
Desinfeksi udang sakit sebelum dimusnahkan
Desinfeksi peralatan
Desinfeksi footbath
Desinfeksi filter
100 ppm , 24 -48 jam
20-30 ppm
100 ppm
10 ppm 2 Iodine-PVP Desinfeksi tangan operator
Pencucian peralatan untuk penyiapan pakan (pisau, mixer, meja, dll)
20 ppm
20 ppm
3 Muriatic acid atau asam klorida (HCl)
Desinfeksi peralatan
Desinfeksi filter
10% larutan
10% larutan 4 Etanol/
Isopropanol
Desinfeksi tangan operator 70%
Sumber: FAO (2003)
E. PROSEDUR KERJA 1. Biosekuriti pengunjung
a. Menggunakan masker
b. Mencuci tangan dengan sabun dan dikeringkan c. menyemprot tangan dengan etanol/isopropanol 70%
d. mencelup sepatu boot yang sudah disediakan ke footbath setiap memasuki area.
2. Biosekuriti personil
a. Mencuci tangan dengan sabun dan dikeringkan b. menyemprot tangan dengan etanol/isopropanol 70%
c. mencelup sepatu boot ke footbath setiap memasuki area.
32
3. Biosekuriti peralatan
a. Menyiapkan wadah untuk sterilisasi peralatan di setiap unit b. Mengisi wadah dengan larutan desinfektan
c. Seluruh peralatan didesinfeksi sebelum dan sesudah digunakan d. Penggunaan peralatan tersendiri untuk setiap kolam.
4. Biosekuriti kendaraan
a. Kendaraan yang memasuki Kawasan tambak milenial wajib melewati wheelbath dan mengikuti prosedur biosekuriti.
b. Memarkir kendaraan pada tempat yang telah disediakan.
5. Biosekuriti jika terjadi kontaminasi
a. Kontaminan/pathogen/virus terhadap air media pemeliharaan didesinfeksi menggunakan bahan sebagaimana terlampir pada Tabel 11.1;
b. Jika terdapat kontaminan/pathogen/virus terhadap udang peliharaan, maka akan dilakukan tindakan treatment, panen, atau karantina menggunakan bahan desinfeksi sesuai tabel Tabel 11.1.
33
BAB XI
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SOP – 11 PROBIOTIK
Tgl. Terbit : Bagian : Revisi : Tgl. Revisi :
Paraf :
A. TUJUAN
- Untuk menguatkan dominasi bakteri baik dan menekan pertumbuhan bakteri Vibrio.
- Menyeimbangkan pertumbuhan plankton dan flok dalam air.
- Untuk membantu proses pencernaan udang;
B. SASARAN/ TOLOK UKUR
Menstabilkan kualitas air, menekan kelimpahan plankton, menekan perkembangan bakteri Vibrio, mengoptimalkan penyerapan nutrisi.
C. DIAGRAM PROSEDUR
Persiapan alat dan bahan
Kultur probiotik air Kultur probiotik pakan
Aerasi selama 24 – 48 jam
Aplikasi pada air dengan dosis
0,1 – 0,5 ppm
Fermentasi selama 4 -7 hari
Aplikasi pada pakan dengan dosis 5 ml/kg pakan
34
D. METODE KERJA
1. Wadah Pembesaran Udang Vaname - Diameter tambak : 20 m - Kedalaman air : 1,0 - 1,1 m
- Konstruksi : Tambak lining HDPE - Volume : 300 – 330 m3
2. Alat dan Bahan a. Alat
- Timbangan - Gelas ukur - Timba
- Waskom/Ember - Aerator.
b. Bahan - Air tawar - Probiotik - Enzim - Dolomit - Dedak halus - Gula.
E. PROSEDUR KERJA 1. Kultur Probiotik Air
a. Mencampurkan air, probiotik, enzim, dolomite, dedak halus dan gula pada satu wadah;
b. Homogenkan bahan tersebut dan diaerasi selama 24 – 48 jam;
c. Aplikasikan probiotik pada air kolam dengan dosis 1 – 5 ppm setiap hari
2. Kultur Probiotik Pakan
a. Mencampurkan air, probiotik, enzim, dolomite, dedak halus dan gula pada satu wadah;
b. Homogenkan bahan tersebut dan difermentasi selama 4 – 6 hari;
c. Aplikasikan probiotik pada pakan dengan dosis 200 ml/kg pakan;
d. Campurkan pakan dengan probiotik sampai merata, anginkan sebentar hingga tidak menggumpal.