• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Dalam suatu penelitian, metode penelitian menjadi sangat penting bagi seorang peneliti, ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan data yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dalam bentuk laporan penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, seorang peneliti harus menyusun rancangan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, demikian juga dalam penelitian ini. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik dan kreatifitas kerja guru terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Pasir Sakti, maka rancangan penelitian ini termasuk penelitian bersifat kuantitatif dengan Uji regresi.

Peneliti ingin mengetahui tingkat pengaruh antar variabel yang berbeda dalam satu populasi. Melalui penelitian regresi maka dapat diketahui pengaruh variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013: 7) dikarenakan metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/ objektif, terukur, rasional dan sistematis. Penelitian ini juga menggunakan rancangan non eksperimen atau ex post facto. Termasuk non eksperimen karena dalam penelitian ini tidak menggunakan perlakuan terhadap variabel penelitian melainkan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi dan pernah dilakukan oleh subjek penelitian. Menurut Azwar (2009: 9) Ex post facto artinya merupakan

(2)

pencarian empirik yang sistematik di mana peneliti tidak dapat mengontrol langsung variabel bebas karena peristiwanya telah terjadi atau menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Manipulasi terhadap variabel penelitian tidak dilakukan oleh peneliti, namun hanya menggali fakta dengan menggunakan kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan maupun pertanyaan yang merefleksikan pengaruh kompetensi pedagogik dan kreatifitas kerja guru terhadap motivasi belajar siswa.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi

Dalam hal ini, objek maupun subjek populasi yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti adalah para guru Sekolah Dasar Se-Kecamatan Pasir Sakti sebanyak 151 guru yang tersebar ke dalam 10 sekolah. Lebih jelasnya diperiksa pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Sebaran anggota populasi

No Nama Sekolah Dasar Jumlah

Guru Alamat

1. SDN 1 Pasir Sakti 18 Jl. Merdeka No. 1, Pasir Sakti 2. SDN 2 Pasir Sakti 15 Jl. Bayursari, Pasir Sakti 3. SDN 1 Mulyosari 16 Jl. Pasir Karya, Pasir Sakti 4. SDN 2 Mulyosari 17 Jl. Pasir Luhur, Pasir Sakti 5. SDN Purworejo 14 Jl. Lintas Timur, Purworejo 6. SDN Rejomulyo 16 Jl. Cempaka Putih 20, Rejomulyo 7. SDN Kedung Ringin 15 Jl. Kedung Ringin, Kedung Ringin 8. SDN Sumur Kucing 16 Jl. Sumur Kucing, Sumur Kucing 9. SDN Labuhan Ratu 14 Jlan Lintas Timur, Labuhan Ratu 10. SDN Mekarsari 10 Jl. Tugu Monas, Mekarsari

Jumlah 151

(3)

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili

populasinya. Rumus yang digunakan untuk menentukan sampel yaitu

menggunakan rumus Slovin,(Sevila et. Al., 1960: 19820) yaitu sebagai berikut:

Keterangan :

n : Sampel yang ditargetkan N : Ukuran Populasi

e : Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel dalam penelitian ini di ambil nilai e = 10% (0.1)

Maka bila dipergunakan dalam penentuan sampel penelitian ini yakni sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan rumus Slovin di atas, sampel yang diambil sebanyak 60,16 guru. Untuk memudahkan perhitungan maka penulis membulatkan anggota sampel yang digunakan dalam metode

(4)

penelitian ini berjumlah 60 sampel guru, adapun nama-nama anggota sampel dirinci dalam tabel 2 berikut:

Tabel 2. Daftar Sekolah Dasar Negeri sebagai Sampel Penelitian No Nama Sekolah

Dasar Populasi Purposi

Hasil Hitung Jumlah Sampel 1. SDN 1 Pasir Sakti 18 18/151x 60 7,15 7 2. SDN 2 Pasir Sakti 15 15/151x 60 5,95 6 3. SDN 1 Mulyosari 16 16/151x 60 6,35 6 4. SD 2 Mulyosari 17 17/151x 60 6,75 7 5. SDN Purworejo 14 14/151 x 60 5,56 6 6. SDN Rejomulyo 16 16/151 x 60 6,35 6 7. SDN Kedung Ringin 15 15/151 x 60 5,95 6 8. SDN Sumur Kucing 16 16/151x 60 6,35 6 9. SDN Labuhan Ratu 14 14/151x 60 5,56 6 10. SDN Mekarsari 10 10/151x 60 3,997 4 Jumlah 151 60

Sumber Data: Dari Dinas Pendidikan Lampung Timur Mei 2016 3. Teknik Sampling

Teknik Sampling merupakan suatu cara dalam menentukan sampel penelitian ini, berdasarkan hasil penetapan sampel di atas, maka pengambilan sampel ini menggunakan cara undian. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penetapan sampel yang telah ditetapkan pada sub sampel di atas adalah sebagai berikut:

(5)

b. Menggulung kertas yang telah terisi nama-nama anggota populasi, kemudian digulung secara rapi dan dimasukkan kedalam wadah tertutup dengan sebelumnya pada ujung wadah tertutup tersebut diberi lubang sebesar ukuran gulungan kertas.

c. Gulungan kertas yang telah berisi nama-nama anggota populasi

tersebut dikocok dan di keluarkan satu persatu sejumlah sampel yang telah ditetapkan.

d. Menulis anggota sampel ke dalam lembar daftar anggota sampel penelitian.

C. Variabel dan Definisi Operasional

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah dan rancangan penelitian di atas berikut adalah klasifikasi variabel dalam penelitian ini:

1. Variabel Penelitian

Variabel bebas adalah variabel yang akan di lihat efeknya atau variabel yang harus di manipulasi untuk dilihat efeknya dalam penelitian eksperimen. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik (X1) dan kreatifitas kerja guru (X2) dan variabel terikat

yakni Motivasi Belajar (Y). 2. Definisi Operasional

a) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru, dalam hal ini kemampuan guru mengelola pembelajaran terhadap peserta didik. Merupakan skor total yang meliputi: 1) menguasai karakteristik peserta didik, 2) menguasai teori dan prinsip-prinsip

(6)

pembelajaran, 3) pengembangan kurikulum, 4) kegiatan pembelajaran yang mendidik, 5) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, 6) Komunikasi dengan peserta didik, dan 7) Penilaian dan evaluasi yang diukur menggunakan kuesioner, dengan jumlah soal 14 item pertanyaan.

b) Kreatifitas Kerja Guru

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru atau berbeda, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Merupakan skor total yang meliputi: 1) originalitas, 2) flesibilitas, 3) kelancaran, 4) elaborasi, 5) kepribadian kreatif, dan 6) evaluasi, yang diukur menggunakan kuesioner, dengan jumlah soal 18 item pertanyaan.

c) Motivasi Belajar

Motivasi Belajar merupakan segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut/mendorong guru untuk memenuhi suatu kebutuhan, mencakup skor total yang meliputi: 1) hasrat dan keinginan berhasil, 2) dorongan dan kebutuhan, 3) harapan dan cita-cita masa depan, 4) penghargaan dalam belajar, 5) kegiatan yang menarik dalam belajar, dan 6) lingkugan belajar yang kondusif, yang diukur menggunakan kuesioner, dengan jumlah soal 18 item pertanyaan.

D. Instrumen Penelitian 1. Jenis-jenis Kuesioner

Kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari sudut pandang alasan penggunaan kuesioner dalam penelitian:

(7)

a. Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:

1) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.

b. Dipandang dari jawaban yang diberikan, maka ada:

1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. c. Dipandang dari bentuknya, maka ada:

1) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek (√) Pada kolom yang sesuai.

Di lihat dari ketiga sudut pandang tersebut kuesioner pada penelitian ini merupakan terbuka yang memeberikan keleluasaan bagi responden untuk menjawab pertanyaan yang din berikan oleh peneliti. Maka dari itu penelitian ini tidak membebani responden dalam menjawab sesuai dengan keinginan dari peneliti melainkan kesediaan dari responden yang mengisi kuesioner.

2. Kisi-Kisi Instrument Variabel

Untuk mendapatkan data yang di perlukan sesuai dengan tujuan penelitian, maka diperlukan suatu alat pengumpul data yang disebut instrumen penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi dimensi

(8)

dan indikator penelitian dengan lebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Berikut adalah tabel kisi-kisi instrument per variabel:

Tabel 3. Kisi-kisi Instrument Kompetensi Pedagogik

No Indikator Prediktor No.

Butir 1 Menguasai arakteristik

peserta didik

a. Motivasi belajar siswa b. Pengembangan potensi

peserta didik

1 2 2 Menguasai teori

belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

a. Berpengetahuan dan berwawasan luas

b. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan

3 4 3 Pengembangan kurikulum a. Kemampuan menyusun silabus

b. Kreatif dalam pembelajaran

5 6 4 Kegiatan pembelajaran

yang mendidik

a. Keaktifan siswa dalam pembelajaran b. Gaya mengajar 7 8 5 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi a. Kemampuan menggunakan media pembelajaran

b. Respon siswa dalam pembelajaran

9 10

6 Komunikasi dengan peserta didik

a. Kedekatan dengan siswa b. Kemampuan

mengendalikan emosional

11 12 7 Penilaian dan Evaluasi a. Keadilan dalam penilaian

b. Bentuk evaluasi pembelajaran

13 14

(9)

Tabel 4. Kisi-kisi Instrument Kreatifitas Kerja Guru

No Indikator Prediktor No.

Butir 1 Originalitas a. Inovasi baru dan kreatif

b. Menghasilkan gagasan atau jawaban dari pertanyaan yang bervariasi

c. Mengembangkan materi dengan gagasan baru

1

2 3 2 Fleksibilitas a. Mengadakan variasi dalam

mengajar

b. Modifikasi media pembelajaran c. Membuat kreatifitas

4 5 6 3 Kelancaran a. Percaya diri

b. Antusias

c. Pengembangan diri

7 8 9 4 Elaborasi a. Memeliki rasa keindahan

b. Menguraikan permasalahan secara terperinci

c. Menggemas hal lama menjadi baru

10 11 12 5 Kepribadian kreatif a. Memberikan motivasi

b. Partisipatif

c. Tidak takut mencoba hal baru 13 14 15 6 Evaluasi a. Menyiapkan alat penilaian

b. Mengukur tingkat kemampuan siswa

c. Capaian kreatifitas

16 17 18

(10)

Tabel 5. Kisi-kisi Instrument Motivasi Belajar Siswa

No Indikator Prediktor No.

Butir 1 Hasrat dan keinginan

berhasil a. Memperhatikan guru b. Memberikan pertanyaan c. Mencatat pelajaran 1 2 3 2 Dorongan dan kebutuhan a. Mampu mengemukakan

pendapat

b. Memiliki rasa ingin tahu c. Intensitas belajar mandiri

4 5 6 3 Harapan dan cita-cita

masa depan

a. Keyakinan terhadap kemampuan diri

b. Upaya dalam meraih tujuan hidupnya

c. Memiliki cita-cita kedepan 7 8 9 4 Penghargan dalam belajar a. Keinginan berprestasi

b. Nilai hasil evaluasi belajar siswa

c. Perlakuan istimewa

10 11 12 5 Kegiatan yang menarik

dalam belajar

a. Keaktifan siswa

b. Penggunaan media belajar c. Keaktifan dalam ekskul

13 14 15 6 Lingkungan belajar

yang kondusif

a. Penciptaan suasana belajar yang nyaman

b. Mengembangkan sikap positif sesama teman

c. Bekerja sama dengan kelompok

16 17 18

3. Alternatif dan Skoring

Berdasarkan rancangan penelitian, definisi operasional dan instrumen penelitian sebagaimana yang telah diuraikan di atas, selanjutnya perlu dirumuskan penetapan skor untuk setiap alternatif pernyataan yang dipilih oleh responden.

a. Penjelasan Alternatif

Kuesioner yang dipergunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini menggunakan lima alternatif pernyataan yang dapat dipilih oleh

(11)

responden, dimana pemilihan alternatif jawaban tersebut berdasarkan kondisi yang ada sekarang pada saat peneliti melakukan penelitian. Alternatif-alternatif pernyataan yang digunakan pada kuesioner ini adalah :

1) A = Selalu (SL)

Maksudnya adalah setiap ada kesempatan responden dipastikan terlibat mutlak untuk melakukan sesuatu. Kelompok responden ini diberikan nilai 100 untuk setiap item pernyataan positif dan 0 untuk setiap item pernyataan negatif.

2) B = Sering (S)

Maksudnya adalah setiap ada kesempatan responden terlibat untuk melakukan sesuatu, namun keterlibatanya tidak mutlak dikarenakan ada sebagian kecil yang tidak dilakukan. Kelompok responden ini diberikan nilai 75 untuk setiap item pernyataan positif dan 25 untuk setiap item pernyataan negatif.

3) C = Kadang – Kadang (KK)

Maksudnya adalah setiap ada kesempatan adakalanya responden terlibat untuk melakukan sesuatu tetapi adakalanya tidak dilakukan. Kelompok responden ini diberikan nilai 50 untuk setiap item pernyataan positif dan negatif.

4) D = Pernah (P)

Maksudnya adalah setiap ada kesempatan responden terlibat untuk melakukan sesuatu, namun keterlibatanya hanya sebagian kecil yang dilakukan. Kelompok responden ini diberikan nilai 25 untuk

(12)

setiap item pernyataan positif dan 75 untuk setiap item pernyataan negatif.

5) E = Tidak Pernah (TP)

Maksudnya adalah setiap ada kesempatan responden dipastikan mutlak tidak terlibat untuk melakukan sesuatu. Kelompok responden ini diberikan nilai 0 untuk setiap item pernyataan positif dan 100 untuk setiap item pernyataan negatif.

b. Penetapan Skoring

Berdasarkan penetapan alternatif dan penjelasannya sebagaimana telah diuraikan di atas, selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk menentukan skoring setiap item prediktor pada alternatif pernyataan yang dipilih responden. Untuk menentukan skor pada item-item pernyataan positif lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Penetapan Skoring Item Positif

No Alternatif Nilai Skor

Pilihan Pernyataan 1. A Selalu 100 5 2. B Sering 75 4 3. C Kadang-Kadang 50 3 4. D Pernah 25 2 5. E Tidak Pernah 0 1

Sedangkan untuk menentukan skor pada item pernyataan negatif penetapannya berbanding terbalik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

(13)

Tabel 7. Penetapan Skoring Item Negatif

No Alternatif Nilai Skore

Pilihan Pernyataan 1. A Selalu 100 1 2. B Sering 75 2 3. C Kadang-Kadang 50 3 4. D Pernah 25 4 5. E Tidak Pernah 0 5

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengetahui kesahihan instrumen adalah teknik korelasi produk moment sebagai berikut:

 

 

  2 2 2 2 ) ( Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y

N = Jumlah subyek

X = Skor dari tiap-tiap item Y = Jumlah dari skor item

Jika rxy > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal)

valid, sebaliknya jika rxy < rtabel maka butir soal tidak valid. Uji validitas ini

dengan cara menghitung rhitung dan kemudian membandingkan dengan rtabel.

Apabila rhitung > rtabel maka butir instrumen itu dinyatakan valid untuk

mengukur variabel tersebut. Uji validitas dilakukan pada 20 responden dilakukan untuk instrumen X1, X2 dan Y.

(14)

a. Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Motivasi Belajar (Y)

Uji coba instrumen penelitian dapat diperiksa rangkuman hasil analisis uji coba seperti Tabel berikut ini:

Tabel 8. Hasil Rangkuman Uji Coba Validitas Motivasi (Y)

NO r hitung r tabel STATUS

1 0.67 0.347 Valid 2 0.38 0.347 Valid 3 0.41 0.347 Valid 4 0.31 0.347 Tidak Valid 5 0.37 0.347 Valid 6 0.38 0.347 Valid 7 -0.15 0.347 Tidak Valid 8 0.59 0.347 Valid 9 0.49 0.347 Valid 10 0.57 0.347 Valid 11 0.02 0.347 Tidak Valid 12 0.38 0.347 Valid 13 0.46 0.347 Valid 14 0.62 0.347 Valid 15 0.37 0.347 Valid 16 0.38 0.347 Valid 17 0.16 0.347 Tidak Valid 18 0.48 0.347 Valid

Sumber data: Diolah dari hasil Uji Validitas pada Lampiran 4

Berdasarkan rangkuman hasil uji validitas di atas tersebut, diketahui terdapat empat butir yang rhitung di bawah rtabel. Butir-butir

pernyataan yang di bawah rtabel adalah nomor 4, 7, 11, dan 17 selanjutnya

butir-butir item yang tidak valid tersebut didrop atau tidak digunakan untuk sampel penelitian data.

(15)

b. Hasil Uji Instrumen Variabel Kompetensi Paedagogik (X1)

Uji coba instrumen penelitian dapat diperiksa rangkuman hasil analisis uji coba seperti Tabel berikut ini:

Tabel 9. Hasil Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Paedagogik (X1)

Nomor r hitung r tabel Status

1 0.62 0.347 Valid 2 0.60 0.347 Valid 3 -0.03 0.347 Tidak Valid 4 0.41 0.347 Valid 5 0.36 0.347 Valid 6 0.13 0.347 Tidak Valid 7 0.50 0.347 Valid 8 0.69 0.347 Valid 9 0.38 0.347 Valid 10 0.73 0.347 Valid 11 0.13 0.347 Tidak Valid 12 0.50 0.347 Valid 13 0.57 0.347 Valid 14 0.43 0.347 Valid 15 0.63 0.347 Valid 16 0.44 0.347 Valid 17 0.56 0.347 Valid 18 0.38 0.347 Valid

Sumber data: Diolah dari hasil Uji Validitas pada Lampiran 4

Berdasarkan rangkuman hasil uji validitas di atas tersebut, diketahui terdapat tiga butir yang rhitung di bawah rtabel. Butir-butir pernyataan

yang di bawah rtabel adalah nomor 3, 6, dan 11 selanjutnya butir-butir item

yang tidak valid tersebut didrop atau tidak digunakan untuk sampel penelitian data.

(16)

c. Hasil Uji Instrumen Variabel (X2)

Uji coba instrumen penelitian dapat diperiksa rangkuman hasil analisis uji coba seperti Tabel berikut ini:

Tabel 10. Hasil Rangkuman Uji Validitas Kreatifitas Kerja (X2)

No r hitung r tabel Status

1 0.61 0.347 Valid 2 0.46 0.347 Valid 3 0.47 0.347 Valid 4 0.46 0.347 Valid 5 0.46 0.347 Valid 6 0.79 0.347 Valid 7 0.74 0.347 Valid 8 0.91 0.347 Valid 9 0.78 0.347 Valid 10 0.53 0.347 Valid 11 0.69 0.347 Valid 12 0.69 0.347 Valid 13 0.88 0.347 Valid 14 0.67 0.347 Valid

Sumber data: Diolah dari hasil Uji Validitas pada Lampiran 4

Berdasarkan rangkuman hasil uji validitas di atas tersebut, diketahui tidak terdapat butir. Selanjutnya butir-butir item yang tidak valid tersebut didrop atau tidak digunakan untuk sampel penelitian data.

2. Uji reliabilitas

Menurut Arikunto (2006:178) “Uji reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrument dapat memberikan hasil pengukuran

(17)

yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang. Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus :

        2 / 1 2 / 1 2 / 1 2 / 1 11 . 1 ) ( 2 r r r Keterangan : 11

r = Koefisien reliabilitas yang dicari

2 / 1 2 / 1 _

r = Koefisien antara skor-skor setiap olahan test

Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal)

reliabel dan sebaliknya bila rhitung < rtabel pada taraf signifikan 5% maka

butir soal tersebut tidak reliabel.

Hasil analisis uji coba data angket yang diperoleh kemudian dikonsultasikan pada tabel indeks reliabelitas dalam hal ini menurut Arikunto (2008: 34) sebagai berikut:

Tabel 11. Kriteria Reliabilitas Tes

Angka Kolerasi Makna

0,800 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,600 < r ≤ 0,800 Tinggi 0,400 < r ≤ 0,600 Cukup 0,200 < r ≤ 0,400 Rendah 0,000 < r ≤ 0,200 Sangat rendah

Dengan demikian akan dapat diketahui tingkat reliabelitas angket apakah reliabelitasnya sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah.

(18)

a. Hasil Uji Instrumen Variabel Motivasi Siswa (Y)

Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas hasil pengukuran instrumen variabel motivasi siswa (Y) digunakan rumus KR-20 diperoleh hasil seperti pada Tabel berikut ini:

Tabel 12. Perhitungan Koefisien Reliabilitas Motivasi Siswa (Y) Status Butir Jumlah Butir Koefisien Reliabilitas (r)

Butir Valid 14 0,680

Berdasarkan makna harga koefisien reliabilitas ini dapat memberi konsistensi hasil pengukuran, yakni dengan mengunakan instrumen tes yang berjumlah 14 butir di dalam penelitian, maka jika dihitung kembali harga koefisien reliabilitasnya diperoleh sebesar kurang lebih 0,680. Hasil pengukuran ini besaran koefisien reliabilitas yang diperoleh dari penelitian mendekati harga 1 berarti data penitian sebagai hasil pengukuran adalah sangat tinggi.

b. Hasil Uji Instrumen Variabel Kompetensi Pedagogik (X1)

berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas hasil pengukuran instrumen instumen variabel kompetensi pedagogik (X1) digunakan

rumus KR-20 diperoleh hasil seperti pada Tabel berikut ini:

Tabel 13. Perhitungan Koefisien Reliabilitas Kompetensi Pedagogik (X1)

Status Butir Jumlah Butir Koefisien Reliabilitas (r)

(19)

Berdasarkan makna harga koefisien reliabilitas ini dapat memberi konsistensi hasil pengukuran, yakni dengan mengunakan instrumen tes yang berjumlah 15 butir di dalam penelitian, maka jika dihitung kembali harga koefisien reliabilitasnya diperoleh sebesar kurang lebih 0,760. Hasil pengukuran ini besaran koefisien reliabilitas yang diperoleh dari penelitian mendekati harga 1 berarti data penitian sebagai hasil pengukuran semakin riliabel.

c. Hasil Uji Instrumen Variabel Kreatifitas Kerja (X2)

Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas hasil pengukuran Instumen variabel kreatifitas kerja (X2) digunakan rumus

KR-20 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 14. Perhitungan Koefisien Reliabilitas Kreatifitas Kerja

Status Butir Jumlah Butir Koefisien Reliabilitas (r)

Butir Valid 14 0,710

Berdasarkan makna harga koefisien reliabilitas ini dapat memberi konsistensi hasil pengukuran, yakni dengan mengunakan instrumen tes yang berjumlah 14 butir di dalam penelitian, maka jika dihitung kembali harga koefisien reliabilitasnya diperoleh sebesar kurang lebih 0,710. Hasil pengukuran ini besaran koefisien reliabilitas yang diperoleh dari penelitian mendekati harga 1 berarti data penitian sebagai hasil pengukuran semakin riliabel.

(20)

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk keperluan analisis data dalam penelitian ini, peneliti memerlukan sejumlah data primer maupun data pendukung, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar sekolah. Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti menempuh metode sebagai berikut:

1. Metode Primer

Dimana dalam metode ini peneliti langsung memperoleh data ke objek penelitian yakni Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Pasir Sakti. Dengan menggunakan metode ini data yang diperoleh lebih akurat dan relevan dengan keterkaitan tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari lapangan, baik data mengenai variabel kompetensi pedagogik, kreativitas kerja guru dan motivasi belajar siswa menggunakan kuesioner. Alasan digunakannya kuesioner sebagai pengumpul data, karena koesioner mempunyai kedudukan yang tinggi dan memiliki kemampuan mengungkap potensi yang dimiliki responden serta dilengkapi petunjuk yang seragam bagi responden. Kuesioner juga dapat mengambil data dalam jumlah relatif lebih banyak. Jenis kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner tertutup (berstruktur) yang terdiri atas pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan, responden tinggal memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya. Pertimbangan menggunakan kuesioner karena keuntungan antara lain:

(21)

b. Dapat dibuat anonim sehingga responden bisa menjawab dengan bebas. c. Dapat standar, artinya semua responden dapat diberi pertanyaan yang sama.

Peneliti menyebarkan kuisioner atau kuesioner pada 60 guru sebagai sampel. Kuisioner diberikan kepada sampel dengan tujuan agar sampel dalam memberikan jawaban sesuai dengan tema sentral penilaian ini. Selanjutnya kuisioner diberikan bobot sesuai dengan tingkat perlakuan. Skor total dengan kuesioner digunakan untuk menyatakan sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yangs elanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

2. Metode Sekunder

Metode pendukung yang peniliti pilih dalam pengumpulan data adalah dengan observasi terhadap subjek penelitian dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan kondisi umum daerah penelitian serta kondisi guru dilihat dari kualifikasi pendidikan dan sertifikasi maupun melalui studi kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari laporan-laporan, buku-buku sebagai literatur, diktat, catatan kuliah, bahan-bahan seminar, serta sumber-sumber yang ada kaitannya dengan masalah yang peneliti teliti mencakup kompetensi pedagogik, kreatifitas kerja guru dan motivasi belajar siswa.

G. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi pedagogik (X1) dan kreatifitas kerja guru (X2) terhadap motivasi belajar siswa (Y),

(22)

maka dalam penelitian ini dilakukan analisis data dengan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Uji Persyaratan Analisis a) Uji Normalitas Data

Untuk keperluan analisis data selanjutnya, maka akan lebih mudah dan lancar bila variabel-variabel yang diteliti mengikuti distribusi tertentu. Dari teori kemungkinan apabila populasi yang diteliti berdistribusi normal maka konklusi bisa diterima, tetapi apabila populasi tidak berdistribusi normal maka konklusi berdasarkan teori tidak berlaku, oleh sebab itu, sebelum mengambil keputusan berdasarkan teori tersebut perlu diperiksa terlebih dahulu normalitas distribusinya, apakah pada taraf pengaruh tertentu atau tidak. Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi penelitian masing- masing variabel penelitian. Data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS versi 17 Windows 2000. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.

b) Uji Homogenitas

Secara grafis dapat dilihat dari multivariate standardized Scatterplot. Dasar pengambilannya apabila sebaran nilai residual terstandar tidak membentuk pola tertentu namun tampak random dapat dikatakan bahwa model regresi bersifat homogen atau tidak mengandung heteroskedastisitas.

(23)

c) Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan langkah untuk mengetahui status linier tidaknya suatu distribusi sebuah data penelitian. Hasil yang diperoleh melalui uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang akan digunakan. Jika hasil uji linieritas merupakan data yang linier maka digunakan analisis regresi linier. Sebaliknya jika hasil uji linieritas merupakan data yang tidak linier maka analisis regresi yang digunakan nonlinier. Dasar pengambilan keputusan dari uji ini dapat dilihat dari nilai pengaruhsi. Apabila nilai pengaruhsi > 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linier.

2. Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji parsial dan uji simultan.

a) Uji Parsial

Uji Parsial merupakan petunjuk seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Rumus uji parsial yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf pengaruh 5%. Jawaban uji parsial dapat dirumuskan sebagai berikut :

H0 : βi = 0 maka tidak ada pengaruh variabel bebas (X1 atau X2)

(24)

H1 : βi ≠ 0 maka ada pengaruh variabel bebas (X1 atau X2) secara

parsial terhadap variabel terikat (Y). b) Uji Simultan

Uji Simultan merupakan analisis tentang perbandingan hubungan antara dua variabel atau lebih yang digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara simultan dapat berpengaruh atas variabel terikat. Rumus uji simultan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara Fkritis dengan nilai Ftest yang terdapat pada Tabel

Analisis Of Variance (ANOVA) dari hasil pergitungan dengan microstatist, Jika nilai Fhitung > Fkritis, maka H0 yang menyatakan bahwa perubahan nilai

variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat ditolak dan sebaliknya. Jawaban uji simultan dirumuskan sebagai berikut:

H0 : βi = 0 maka secara simultan variabel bebas (X1 dan X2)

tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y), dan H1: βi ≠ 0 maka secara simultan variabel bebas (X1 dan X2)

Gambar

Tabel 1. Sebaran anggota populasi  No  Nama Sekolah Dasar  Jumlah
Tabel 2. Daftar Sekolah Dasar Negeri sebagai Sampel Penelitian  No  Nama Sekolah
Tabel 3. Kisi-kisi Instrument Kompetensi Pedagogik
Tabel 4. Kisi-kisi Instrument Kreatifitas Kerja Guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, termasuk didalamnya koefisien korelasi berganda, koefisien determinasi berganda

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, dimana pada konsentrasi Ribavirin 40 ppm ternyata plbs yang bebas CyMV adalah eliminasi yang sempurna sebesar 100% setelah

FITRAH JUMLAH Zakat Infak (Rp) Zakat Infak Zakat Infak (Rp) (Rp) 1 Jakarta

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Untuk pembibitan sapi perah diperlikan bangunan, peraltan, persyaratan teknis dan letak kandang yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :..

Perubahan bisnis dan ekonomi yang begitu besar dan terjadi hampir di seluruh dunia berpengaruh terhadap dunia kerja maupun lingkungan pekerjaan. Perubahan tidak hanya

Pada saat terjadi serangan maka saat terdeteksi oleh sensor yang ada maka akan di cek apakah sesuai dengan policy yang diatur dan action apa yang akan

Saponin adalah glikosida triterpenoida dan sterol.Senyawa golongan ini banyak terdapat pada tumbuhan tinggi, merupakan senyawa dengan rasa yang pahit dan mampu membentuk