KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI, LINGKAR PAHA, POWER TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN
HASIL LARI 100 METER GAWANG
(Jurnal)
Oleh
SILVIA LESTARI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
ABSTRACT
CONTRIBUTION LEG LENGTH, THIGH CIRCUMFERENCE, POWER OF LEG MUSCLE AND STRENGENESS OF LEG MUSCLE WITH
THE RESULTS RUN OF 100 METER HURDLES
Silvia Lestari Mentor
Drs. Akor Sitepu, M.Pd Drs.Frans Nurseto, M.Psi
This study aimed to determine the contribution of leg length, thigh circumference, power of leg muscle and strengeness of leg muscle with the results run of the 100 meters hurdles at the physical education student daughter FKIP Lampung University class of 2011. The method used is the correlation productmoment. The sample used was a physical education student daughter FKIP Lampung University class of 2011, amounting to 20 students.
The results showed that the contribution of limb length with the results of the 100 meters hurdles at 1.1%. Contribution thigh circumference with the 100 meters hurdles result of 1.8%. Further contributions between power leg with the results of the 100 meters hurdles at 48.4%. Further contributions between leg muscle strength with the results of the 100 meters hurdles of 41.5%.
Based on these results, it can be concluded that the length of the leg and thigh circumference had no significant contribution, leg power and leg muscle strength had a significant contribution to the results of the 100 meters hurdles at the physical education student daughter 2011FKIP force Lampung University
ABSTRAK
KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI, LINGKAR PAHA, POWER TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN
HASIL LARI 100 METER GAWANG Silvia Lestari
. Pembimbing Drs. Akor Sitepu, M.Pd Drs.Frans Nurseto, M.Psi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi panjang tungkai, lingkar paha, power tungkai dan kekuatan otot tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang pada mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung.
Metode penelitian yang digunakan adalah korelasi productmoment. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung yang berjumlah 20 mahasiswa.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi panjang tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang sebesar 1,1%. Kontribusi lingkar paha dengan hasil lari 100 meter gawang sebesar 1,8%. Selanjutnya kontribusi antara power tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang sebesar 48,4%. Selanjutnya kontribusi antara kekuatan otot tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang sebesar 41,5%.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa panjang tungkai dan lingkar paha memiliki kontribusi yang tidak signifikan, power tungkai dan kekuatan otot tungkai memiliki kontribusi yang signifikan terhadap hasil lari 100 meter gawang pada mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011FKIP Universitas Lampung
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada mahasiswa penjaskes putri FKIP Universitas Lampung dapat diketahui bahwa keberhasilan dalam melakukan lari gawang, karena sentakan kaki yang kuat dan cepat dengan jangkauan kaki yang jauh serta tolakan yang kuat saat melewati gawang, sehingga dapat menghasilkan kecepatan yang maksimal. Oleh sebab itu, peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang ”Kontribusi Antara Panjang Tungkai, Lingkar Paha, Power Tungkai Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Hasil Kecepatan Lari 100 Meter Gawang Pada Mahasiswa Penjaskes Putri Angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Seberapa besar kontribusi panjang tungkai terhadap hasil kecepatan lari100 meter gawang Pada Mahasiswa Penjaskes Putri Angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung ?
2. Seberapa besar kontribusi lingkar paha terhadap hasil kecepatan lari 100 meter gawang Pada Mahasiswa Penjaskes Putri Angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung ?
3. Seberapa besar kontribusi power tungkai terhadap hasil kecepatan lari 100 meter gawang Pada Mahasiswa Penjaskes Putri Angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung ?
4. Seberapa besar kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap
hasil kecepatan lari 100 meter
gawang Pada Mahasiswa
Penjaskes Putri Angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung ? Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kontribusi panjang tungkai terhadap hasil kecepatan lari 100 meter gawang Pada Mahasiswa Penjaskes Putri Angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung.
2. Untuk mengetahui kontribusi lingkar paha terhadap hasil kecepatan lari 100 meter gawang Pada Mahasiswa Penjaskes Putri Angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung.
3. Untuk mengetahui kontribusi power tungkai terhadap hasil kecepatan lari 100 meter gawang Pada Mahasiswa Penjaskes Putri Angkatan 2011FKIP Universitas Lampung.
4. Untuk mengetahui kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap hasil kecepatan lari 100 meter
gawang Pada Mahasiswa
Penjaskes Putri Angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Dapat memberikan Pengetahuan dan kontribusi dalam prestasi akademik dan non akademik
Mahasiswa Penjaskes. 2. Bagi Guru
Dapat memberikan masukan terhadap guru penjaskes untuk mengoptimalkan pembelajaran dan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah dalam rangka peningkatan prestasi siswa dalam bidang lari gawang.
3. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lari gawang mahasiswa dan siswa. Dan juga memberikan pengalaman berharga untuk pembelajaran Pendidikan Jasmani di masa yang akan datang.
4. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Sebagai informasi dan untuk pengembangan ilmu bagi pihak-pihak yang ingin melaksanakan penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA Hakikat Panjang Tungkai
Panjang tungkai adalah ukuran panjang tungkai atas dan tungkai bawah seseorang. Dimana panjang tungkai atas yaitu dari spina iliaca sampai titik tibia yang merupakan titik tengah garis mendatar di bagian lutut. Panjang tungkai bawah merupakan jarak antara titik tibia sampai dengan titik terendah dari malleolus lateral atau alas kaki (Tim Anatomi, 2003: 4).
Hakikat Lingkar Paha
Paha adalah bagian dari tungkai bawah. Tulang tunggal yang menyusun paha disebut femur yang sangat tebal dan kuat karena tingginya bagian tulang korteksnya. Tulang ini membentuk ball and socket di pinggul dan Condylar pada lutut.
Lingkar paha yaitu diameter yang diukur melalui lipatan bawah pinggul yaitu lipatan gluteal (Tim PPIKOR, 2013: 49)
Hakikat Power Tungkai
Power adalah kemampuan otot untuk mengatasi beban dalam waktu yang
sesingkat mungkin. Kekuatan, kecepatan sama dengan power karena power merupakan hasil kali antara kekuatan dan kecepatan (Bompa, 1994 : 269).
Kekuatan Otot Tungkai
Kekuatan merupakan bagian dari kondisi fisik yang sangat penting keberadaanya bagipeningkatan potensi setiap cabang olahraga. Hal yang melatarbelakangi mengapa kekuatan begitu penting artinya bagi setiap pengembangan prestasi belajar siswa dalam berbagai cabang olahraga adalah karena hampir disetiap saat kekuatan diperlukan untuk melakukan aktifitas olahraga. Kecepatan Lari
Menurut U. Jonath, dkk (1987: 58-59) kecepatan berlari adalah hasil kaliantara panjang dan frekuensi (jumlah perdetik) langkahnya. Secara psikologis kecepatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan gerak dalam satuan waktu tertentu berdasarkan kemungkinan gerak dalam proses sistem saraf dan perangkat.
Pengukuran Bagian-Bagian Tubuh (Anthropometry)
Menurut barham (1973) dalam buku Heru Sulistianta (2012 : 21), Anthropometry adalah ilmu pengetahuan tentang permasalahan pengukuran terhadap berat (weight), ukuran (size) dan proporsi tubuh manusia serta bagian-bagiannya. Atletik
Atletik adalah suatu cabang olahraga atau induk olahraga yang paling tua didunia yang terdiri dari nomor lempar, nomor lompat, dan nomor lari (Harald Muller, 2000:1). Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa cabang olahraga atletik merupakan induk dari cabang-cabang olahraga lainnya, hal ini dikarenakan setiap memulai apapun cabang olahraga tersebut pasti menggunakan bagian dari nomor cabang atletik. Lari Gawang
Lari gawang merupakan salah satu nomor lari dalam cabang olahraga atletik. Teknik dalam lari gawang sangat diperlukan untuk tercapainya prestasi yang maksimal.
Hipotesa Tindakan
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara yang harus di uji lagikebenarannya melaui penelitian ilmiah,hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1: Ada kontribusi antara panjang tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang.
Ho: Tidak ada kontribusi antara panjang tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang.
H2: Ada kontribusi antara lingkar paha dengan hasil lari 100 meter gawang.
Ho: Tidak ada kontribusi antara lingkar paha dengan hasil lari 100 meter gawang
H3: Ada kontribusi yang signifikan antara power tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang. Ho: Tidak ada kontribusi yang
signifikan antara power tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang.
H4: Ada kontribusi antara kekuatan otot tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang.
Ho: Tidak ada kontribusi antara panjang tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang
METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Metode deskriptif korelasional yaitu studi yang bertujuan mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya
Populasi Penelitian
Populasi merupakan sumber data yang sangat penting, karena tanpa kehadiran populasi penelitian tidak akan berarti serta tidak mungkin terlaksana. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 106), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari pengertian tersebut, populasi penelitian ini adalah merupakan Mahasiswa Penjaskes Putri Angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung sebanyak 20 Mahasiswa, yang telah lulus matakuliah Atletik 2. Pengambilan populasi ini, berdasarkan perbedaan anatomi tubuh mahasiswa putri yang lebih beraneka ragam dibandingkan mahasiswa putra. Sehingga penelitian ini akan lebih mudah untuk dianalisis.
Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 108) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15%. Karena
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran lari 100 meter gawang terdapat 20 mahasiswa, tidak lebih dari 100, maka sampel diambil semua populasi yaitu 20 mahasiswa.
Instrument Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 136) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan one-shot-model yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data.
a. Instrumen pengukuran panjang tungkai dan lingkar paha
Peralatan yang digunakan antara lain, 1). Antropometer, 2). Blangko pengukuran panjang tungkai dan lingkar paha, 3). Alat tulis.
b. Instrumen pengukuran power tungkai
Peralatan yang digunakan antara lain, 1). vertical jump, 2). Blangko pengukuran power tungkai, 3). Alat tulis.
c. Instrumen pengukuran kekuatan otot tungkai
Peralatan yang digunakan antara lain, 1). Leg dynamometer , 2). Blangko pengukuran kekuatan otot tungkai, 3). Alat tulis.
d. Instrumen hasil kecepatan lari 100 meter gawang
Peralatan yang digunakan antara lain, 1). Gawang, 2). Stopwatch, 3). Blangko tes, 4). Alat tulis. Analisis Data
Analisis data atau pengolahan data merupakan suatu langkah penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis statistik dan analisis non statistik.
Analisis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan, yaitu untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh variabel bebas (X1, X2 ,X3, X4) terhadap variabel terikat (Y) baik secara terpisah maupun secara bersama-sama.
Menurut Sugiyono (2010), untuk menguji hipotesis antara X1 dengan Y, X2 dengan Y, X3 dengan Y, X4 dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
= Keterangan : r xy = Koefesien korelasi N = Jumlah sampel X = Skor variabel X Y = Skor variabel Y
∑X = Jumlah skor variabel X ∑Y = Jumlah skor variabel Y ∑X2
= kuadrat skor variabel X ∑Y2
= kuadrat skor variabel Y Untuk menguji hipotesis antara X1 dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus : y = Keterangan : = Koefesien korelasi N = Jumlah sampel X1 = Skor variabel X1 Y = Skor variabel Y xy r 2 2 2 2 X N Y Y X N Y X XY N 1 x r 2 2 2 1 2 1 1 1 . . Y Y N X X N Y X Y X N 1 x y r
∑X1 = Jumlah skor variabel X1 ∑Y = Jumlah skor variabel Y ∑X2
= Jumlah kuadrat skor variabel X1
∑Y2
= Jumlah kuadrat skor variabel Y
Menurut Riduwan (2005:98), harga r yang diperoleh dari perhitungan hasil tes dikonsultasikan dengan Tabel r product moment. Interprestasi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 1: Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r. Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan 0,80 – 1,00 Sangat kuat 0,60 – 0,79 Kuat 0,40 – 0,59 Cukup kuat 0,20 – 0,39 Rendah 0,00 – 0,19 Sangat rendah Sumber : Riduwan. 2005
Untuk mencari besarnya sumbangan ( kontribusi ) antara variabel X dan variabel Y maka menggunakan rumus Koefisian Determinansi :
Keterangan:
KP = Nilai Koefisien Detreminansi r = Koefisien Korelasi
Analisis Data
mahasiswa yang panjang tungkainya panjang sekali sebanyak 7 mahasiswa (35%), mahasiswa yang panjang tungkainya panjang sebanyak 3 mahasiswa (5%), mahasiswa yang panjang tungkainya sedang sebanyak 5 mahasiswa (25%), mahasiswa yang panjang tungkainya pendek sebanyak 4 mahasiswa sebesar (20%), mahasiswa yang panjang tungkainya
panjang sebanyak 1 mahasiswa (5%) mahasiswa yang lingkar pahanya besar sekali sebanyak 4 mahasiswa (20%), mahasiswa yang lingkar pahanya besar sebanyak 2 mahasiswa (10%), mahasiswa yang lingkar pahanya sedang sebanyak 4 mahasiswa (20%), mahasiswa yang lingkar pahanya kecil sebanyak 4 mahasiswa sebesar (25%), mahasiswa yang lingkar pahanya kecil sekali sebanyak 6 mahasiswa (25%).
mahasiswa yang power tungkainya esar sekali sebanyak 6 mahasiswa (30%), mahasiswa yang memiliki power tungkai besar sebanyak 3 mahasiswa (15%), mahasiswa yang power tungkainya sedang sebanyak 8 mahasiswa (40%), mahasiswa yang power tungkainya kecil sebanyak 1 mahasiswa sebesar (5%), mahasiswa yang power tungkainya kecil sekali sebanyak 2 mahasiswa (10%),
mahasiswa yang hasil lari gawangnya tergolong dalam kategori baik sekali sebanyak 2 mahasiswa (10%), yang tergolong dalam kategori baik sebanyak 5 mahasiswa (25%), lalu yang tergolong dalam kategori sedang sebanyak 9 mahasiswa (45%), yang tergolong dalam kategori kurang sebanyak 2 mahasiswa (10%), dan yang tergolong kategori kurang sekali sebanyak 2 mahasiswa (10%),
Kontribusi Panjang Tungkai (X1) dengan Hasil Lari 100 Meter Gawang (Y)
Hal ini berarti, terdapat hubungan yang sangat rendah dan tidak signifikan antara panjang tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang pada mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung dengan koefisien korelasi KP = r2
x 100% 00 %
sebesar 0,104 dengan r tabel 0,444. Kontribusi Lingkar Paha (X2) dengan Hasil Lari 100 Meter Gawang (Y)
terdapat hubungan yang sedang dan signifikan antara lingkar paha dan hasil lari 100 meter gawang pada mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung dengan koefisien korelasi sebesar 0,134 dengan r tabel = 0,444
Kontribusi Power Tungkai (X3) dengan Hasil Lari 100 Meter Gawang (Y)
hubungan yang sedang dan signifikan antara power tungkai dan hasil lari 100 meter gawang pada mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung dengan koefisien korelasi sebesar 0,569 dengan r tabel = 0,444.
Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai (X4) dengan Hasil Lari 100 Meter Gawang (Y)
terdapat hubungan yang sedang antara kekuatan otot tungkai dan hasil lari 100 meter gawang pada mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung dengan koefisien korelasi sebesar 0,566 dengan r tabel = 0,444.
Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang memberikan kontribusi dan hubungan yang tergolong sangat rendah dengan hasil lari 100 meter gawang. Berdasarkan teori yang ada, bahwa seorang pelari yang mempunyai panjang tungkai yang panjang akan memiliki kecepatan linier yang lebih besar
serta memiliki jangkauan kaki yang jauh saat melewati gawang sehingga dapat mencapai hasil kecepatan yang
maksimal, ternyata ada
ketidaksesuaian teori dengan hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti. Hal itu terlihat pada beberapa testi yang memiliki panjang tungkai yang panjang tetapi hasil kecepatan lari gawang yang diperoleh kurang dibandingkan dengan testi lain yang memiliki panjang tungkai yang lebih pendek. Hal itu disebabkan kemungkinan karena adanya faktor lain yang lain seperti kurangnya motivasi, latihan dan teknik lari gawang yang baik kurang dimiliki mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung.
Untuk lingkar paha dengan hasil lari 100 meter gawang memberikan kontribusi dan hubungan yang tergolong sangat rendah dengan hasil lari 100 meter gawang. Menurut teori yang ada otot paha yang dimiliki seorang pelari akan membantu laju kecepatan dalam melakukan kemampuan lari gawang. Sebab semakin besar lingkar paha tentu semakin besar tumpuan yang terjadi dan akan membantu membawa bobot badan. Selain itu, paha akan membantu mendorong tubuh ke depan agar dapat melewati hambatan untuk mencapai hasil maksimal. Tetapi hasil dari penelitian tidak sesuai dengan teori tersebut, hal itu disebabkan kemungkinan karena adanya faktor penguasaan teknik lari gawang yang kurang pada mahasiswa penjaskes putri, karena penguasaan teknik merupakan faktor penting yang harus dimiliki pelari. Bentuk- bentuk latihan yang secara khusus melatih otot-otot paha dan tungkai yaitu seperti latihan beban
serta pemberian asupan gizi yang cukup untuk membantu pertumbuhan tubuh.
Untuk power tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang memberikan kontribusi dan hubungan yang sedang karena power tungkai merupakan faktor untuk memperoleh kecepatan vertikal dari kecepatan horisontal dan untuk memperoleh sudut yang optimal pada saat menolak. Selain itu, saat melewati gawang dibutuhkan sentakan kaki yang kuat dan cepat dengan jangkauan kaki yang jauh serta tolakan yang kuat saat melewati
gawang, sehingga dapat
menghasilkan kecepatan yang maksimal. Tetapi ada beberapa testi yang tidak sesuai dengan teori tersebut. Hal itu disebabkan kemungkinan karena adanya faktor penguasaan teknik lari gawang yang kurang pada mahasiswa penjaskes putri, karena penguasaan teknik merupakan faktor penting yang harus dimiliki pelari. Untuk melatih power tungkai seseorang dapat dilakukan dengan banyak metode latihan yang secara khusus melatih otot-otot bagian kaki seperti pliometrik, latihan beban, lompat jongkok dan latihan-latihan yang lain.
Sedangkan kekuatan otot tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang memberikan kontribusi dan hubungan yang sedang, hal itu dikarenakan kekuatan otot tungkai berpengaruh terhadap keberhasilan melewati gawang yang akan memberikan tenaga penting untuk tolakan, karena dengan kekuatan yang besar akan memungkinkan seseorang dengan jangkauan kaki yang jauh sehingga dapat menghasilkan kecepatan yang
maksimal. Tetapi ada beberapa testi yang tidak sesuai dengan teori tersebut. Hal itu disebabkan kemungkinan karena adanya faktor penguasaan teknik lari gawang yang kurang pada mahasiswa penjaskes putri, karena penguasaan teknik merupakan faktor penting yang harus dimiliki pelari. Untuk bentuk-bentuk latihan kekuatan otot tungkai yaitu latihan naik turun bangku, squat jump dan latihan-latihan yang lain. Dari keempat komponen tersebut, power tungkai memiliki kontribusi yang paling besar, karena power tungkai merupakan faktor penting untuk memperoleh kecepatan vertikal dari kecepatan horisontal dan untuk memperoleh sudut yang optimal pada saat menolak, sehingga dapat menghasilkan kecepatan yang maksimal. Selain itu, dibutuhkan penguasaan teknik lari gawang yang baik karena teknik lari gawang merupakan salah satu faktor penting untuk mendapatkan hasil lari gawang yang maksimal.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
a. Tidak ada kontribusi yang signifikan antara panjang tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang pada mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung. b. Tidak ada kontribusi yang
signifikan antara Lingkar Paha dengan hasil lari 100 meter gawang pada mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung. c. Ada kontribusi yang signifikan
hasil lari 100 meter gawang pada mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung.
d. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan hasil lari 100 meter gawang pada mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 FKIP Universitas Lampung. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis mengajukan saran sebagai berikut :
a. Bagi mahasiswa penjaskes putri angkatan 2011 agar terus berlatih, sehingga terjadi peningkatan hasil lari 100 meter gawang.
b. Bagi para Guru Pendidikan
Jasmani dalam usaha
meningkatkan hasil belajar lari gawang maka perlu memberikan latihan untuk meningkatkan panjang tungkai, lingkar paha, power tungkai dan kekuatan otot tungkai siswa.
c. Bagi peneliti lain yang berminat meneliti kembali permasalahan ini, disarankan untuk melanjutkan penelitian serupa dengan menambah lebih banyak populasi dan variabel lain.
d. Bagi Program Studi Penjaskes agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai salah satu informasi untuk mengembangkan ilmu bagi pihak yang ingin melaksanakan penelitian. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian; Suatu
Pendekatan
Prakte Edisi Revisi. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Ballesteros, Jose Manuel. 1993. Pedoman Dasar Melatih Atletik. Alih bahasa Program Pendidikan dan Sistem Sertifikasi, Pelatihan Atletik PASI. Jakarta.
Bompa, T.O, (1994). Theory and methodology of Training: The Key Atletic Perfomance, Kendall/ Hunt Publising Campany.
Cholik Mutohir dan Ali Maksum,
Toho. (2007). Sport
Development Index:
Konsep, Metodologi dan Aplikasi. PT. Indeks. Jakarta. Cooper, John M (1970) Track and
field for coaching and athlete. (New Jersey: Prentise hall) Danusayogo, Suyono. 2001.
Program Pendidikan dan Sistem Sertifikasi, Pelatihan Atletik PASI. Jakarta.
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Depdikbud Dirti PPLPTK. Jakarta.
Irianto, Djoko pekik. (2004). Panduan Gizi Lengkap Keluarga Dan Olahraga. Yogyakarta : CV Andi offset. Lutan, Rusli. 1988. Belajar
Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.
Margono. 2009. Metodelogi
Cipta. Jakarta.
Muler, Harald. 2001. Pedoman Mengajar; Lari, Lompat, Lempar. Pendidikan Pelatihan dan Sistem Sertifikasi IAAF. Jakarta.
M. Sajoto. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Dahara Prize. Semarang.
Pearce, Evelyn C. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Cv. Prima Grafika.
Purnomo, Eddy. (2007). Pedoman Mengajar Dasar Gerak Atletik Yogyakarta.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sudarminto, 1992, Kinesiologi,
Jakarta: Depdikbud Dikti P2TK.
Sudjana. 2003. Metode Statistik. Bandung :Tarsito.Sugiyono, (2008) Desain Sumber Penelitian.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Suharno HP.1985. Ilmu Choaching
Umum. Yogyakarta: FPOK IKIP
Yogyakarta
Sukadiyanto. (2002). Teori Dan Metode Melatih Petenis. Yogyakarta: FIK UNY
Sulistianta, Heru. 2012. Dasar-Dasar Kepelatihan. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Syaripuddin, Aip Dkk, (1985) Atletik, Depdikbud Dirjen Dikti Pembinaan Tenaga Pendidikan. Jakarta.
Tim Anatomi. (2003). Diklat Anatomi Manusia. Yogyakarta : laboratorium
Anatomi FIK UNY
Tim PPIKOR. 2013. Ilmu Kesehatan Olahraga. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Ucup, Yusuf, 1992: Olahraga Pilihan
Atletik, Jakarta: Depdikbud Universitas Lampung. 2007. Format
Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung.
Utomo dan Suwandi, Surtiyo. (2008). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan 3. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
U. Jonath dkk. (1987). Atletik 2 Lempar dan Lomba Ganda. Jakarta: PT. Rosda
Jaya Putra Offset.
Watson, Roger. (2002). Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawatan. Jakarta.
Zafar, Dikdik. (2010). Mengajar dan Melatih Atletik. Rosdakarya. Bandung.
Universitas Lampung. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung.