• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Magnet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Magnet"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DASAR II MAGNET

OLEH KELOMPOK 2

PUTU ANANDIA PRATIWI NIM : 1613071009 KADEK BELA PRATIWI NIM : 1613071015 NI PUTU SETIA DEWI NIM : 1613071031 APRILIO BUDIMAN NIM : 1613071038

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(2)

I. Judul Praktikum

Membuat Magnet Sendiri

II. Tujuan Praktikum

Membuat jenis magnet buatan dengan arus listrik dan induksi.

III. Dasar Teori A. Definisi Magnet

Batu yang dapat menarik benda-benda yang mengandung logam disebut sebagai magnet. Magnet adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu misalnya, besi atau baja yang ada didekatnya. Magnet memiliki berberapa bentuk dan ukuran. Bentuk yang paling sederhana berupa batang lurus (magnet batang). Bentuk lainnya yaitu tapal kuda atau magnet ladam (magnet U), magnet jarum, magnet silinder dan magnet cakram.

B. Sifat-Sifat Magnet

a. Memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.

b. Dapat menarik besi dan benda yang terbuat dari logam lainnya. c. Menimbulkan gaya satu sama lain (tolak-menolak dan tarik-menarik). C. Pengaruh Magnet

Kemagnetan adalah suatu sifat zat yang teramati sebagai suatu gaya tarik atau gaya tolak antara kutub-kutub tidak senama atau senama. Daya tarik terbesar magnet terdapat pada ujung-ujung magnet. Bagian magnet yang memiliki daya tarik terbesar disebut kutub magnet. Oleh karena itu, setiap magnet mempunyai dua buah kutub yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S). Apabila kutub utara dengan kutub selatan didekatkan akan tarik-menarik (U-S), sedangkan kutub utara apabila didekatkan dengan kutub utara akan tolak-menolak (U-U), dan kutub selatan apabila didekatkan dengan kutub selatan akan terjadi tolak-menolak (S-S). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa, kutub yang senama apabila didekatkan akan tolak-menolak dan sebaliknya, jika tidak senama akan terjadi tarik-menarik.

(3)

D. Medan Magnet

Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. (Gusnawati: 2008)

Medan magnet dapat ditunjukan dengan menggunakan serbuk besi yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula menggunakan kompas. Arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya magnet. Garis gaya magnet memiliki ciri, yaitu: 1. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju

kutub selatan.

2. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.

3. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah.

E. Sifat Magnet Bahan

Sifat kemagnetan suatu benda digolongkan menjadi dua golongkan yaitu, benda magnetik dan benda non-magnetik.

1. Benda Magnetik

Benda magnetik yaitu benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet. Benda magnetik memiliki sifat yaitu:

a) Feromagnetik merupakan benda yang ditarik kuat oleh magnet. Bahan feromagnetik dapat dibuat menjadi magnet. Contohnya yaitu besi, baja, nikel, kobalt, dan berbagai logam campuran lainnya.

b) Paramagnetik merupakan benda yang ditarik lemah oleh magnet. Contohnya yaitu aluminium, platina dan mangan.

2. Benda Non-Magnetik

Benda non-magnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Bahan yang ditolak oleh magnet digolongkan menjadi diamagnetis. Contohnya yaitu bismut, tembaga, timah, seng, emas, dan perak, serta stainless.

(4)

F. Terjadinya Kemagnetan

Sifat-sifat magnetik suatu bahan bergantung pada struktur atomnya. Para ilmuwan mengetahui bahwa, atom memiliki sifat-sifat magnetik. Sifat-sifat magnetik tersebut disebabkan gerak elektron dalam atom-atom tersebut. Oleh karena itu, tiap atom di dalam suatu bahan megnetik seperti sebuah magnet kecil yang disebut magnet atom. Dalam keadaan normal, atom-atom tersebut menunjuk ke semua arah secara acak sehingga kemagnetan tidak tampak. Agar sebuah benda secara keseluruhan bekerja sebagai magnet, sebagian besar atom-atom tersebut harus menunjuk pada arah yang sama, gaya magnetik tiap atom-atom bergabung menjadi gaya magnetik yang lebih besar.

G. Pembuatan Magnet

Magnet ada dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan. Ada berbagai cara untuk membuat magnet, antara lain:

a) Menggosokkan Magnet Tetap

Benda-benda kecil misalnya jarum atau paku apabila didekatkan dengan sebatang besi atau sebatang baja tidak akan tertarik oleh besi atau baja tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa besi dan baja bukanlah magnet. Akan tetapi, besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan salah satu ujung magnet secara tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke satu arah secara berulang-ulang. Secara fisika bahwa benda-benda yang bisa dibuat magnet adalah benda atau material yang sudah mempunyai sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain atau magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer.

Saat terjadi penggosokan dengan arah yang teratur mengakibatkan adanya pengaruh medan magnet dari magnet permanen yang dapat digunakan untuk menyerahkan posisi domain. Dengan posisi yang searah tentu mengakibatkan adanya gaya yang ditimbulkan oleh domain tersebut sehingga menjadikan benda bermagnet.

(5)

Magnet dibuat dengan cara dialiri arus listrik. Misalnya sebuah paku besar dililit dengan sebuah kumparan setelah dihubungkan dengan baterai dan kemudian didekatkan dengan paku-paku kecil, ternyata paku kecil tersebut akan menempel pada paku besar tersebut. Apabila baterai atau sumber arus listrik searah diganti dengan sumber arus listrik bolak-balik bertegangan rendah maka, paku besar tetap bersifat sebagai magnet. Jika arus listrik diputus maka paku-paku kecil yang menmpel pada paku-paku besar tersebut dalam hitungan detik akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar tersebut sudah hilang kemagnetannya. Jadi, sifat kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran listrik.

Dikatakan bahwa paku besi menjadi magnet sementara. Seandainya paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik diputus, baja tersebut tetap bersifat sebagai magnet. Karena, baja dapat dibuat magnet yang bersifat permanen (tetap). Secara fisik dapat dijelaskan bahwa medan listrik yang sudah ditimbulkan oleh arus listrik akan mempengaruhi posisi domain yang mengakibatkan posisi yang tidak teratur berubah menjadi teratur dan searah. Dengan posisi searah akan mempunyai kekuatan yang bersifat magnet.

c) Induksi

Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh pada statif maka paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang telah menempel pada magnet jika didekati paku-paku kecil akan menarik paku tersebut. Hal ini disebabkan oleh paku besar yang berada di dalam medan magnet terkena induksi sehingga bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama dengan pembuatan magnet cara digosok atau dililit dengan kumparan yang dialiri arus listrik. Akibat dari pengaruh medan magnet sehingga paku yang menempel pada magnet permanen memungkinkan posisi domain-domainnya menjadi teratur dengan bersifat sebagai benda magnet.

H. Menghilangkan Sifat Kemagnetan

Magnet permanen dapat pula hilang sifat kemagnetannya. Sebagai contoh, jika magnet sering jatuh maka sifat kemagnetannya akan berkurang bahkan juga bisa hilang. Cara lainnya yaitu dengan cara dipukul atau dipanaskan. Hal ini

(6)

terjadi karena tambahan energi akibat pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan bergerak lebih cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak lagi menunjuk arah yang sama seperti semula.

IV. Ilustrasi Kasus

Seorang ibu-ibu memasak menggunakan dari kayu sisa bangunan yang masih berisi paku kecil yang tertancap kuat. Ibu itu ingin mengumpulkan paku-paku kecil yang tersembunyi dalam abu kayu bakar. Untuk mengumpulkan paku tersebut, ibu mengorek-ngorek abu sedikit demi sedikit. Benarkah cara yang dilakukan ibu tersebut  Ya ibu melakukan kegiatan yang banyak membuang-buang waktu. Bagaimanakah cara yang efektif untuk mencari paku yang tersembunyi di abu kayu bakar 

V. Alat dan Bahan

a. Paku besar (1 Buah) b. Paku kecil (Secukupnya) c. Kawat transformator (Secukupnya)

d. Baterai (3 Buah)

e. Magnet Batang (1 Buah)

f. Statif (1 Buah)

VI. Langkah Kerja

a. Kegiatan 1 : Membuat magnet dengan arus listrik

1. Mengambil paku besar dan mendekatkan pada paku-paku kecil. 2. Mengamati interaksi pada paku kecil terhadap paku bbesar tersebut. 3. Memlilitkan kawat transformator pada paku besar searah dari pangkal

sampai ujung.

4. Menghubungkan kedua ujung awat dengan kutub-kutub sebuah Laterai kemudian mendekatkan pada paku-paku kecil.

(7)

6. Melepaskan baterai dan mengamati apa yang terjadi pada paku-paku kecil.

7. Melakukan langkah no (4)-(6), tetapi dengan jumlah lilitan yang berbeda. Mencatat hasil yang telah diperoleh.

b. Kegiatan 2 : Membuat magnet induksi

1. Menjepit sebuah magnet batang dengan statif.

2. Mengambil paku besar dan mendekatkan pada magnet. Jika paku besar menempel pada magnet, maka mendekatkan paku-paku kecil pada paku besar.

3. Mengamati apa yang terjadi. Menuliskan hasil pengamatan.

VII. Hasil Pengamatan

a. Kegiatan 1 : Membuat magnet dengan arus listrik

b. Kegiatan 2 : Membuat magnet induksi

VIII. Pertanyaan

1. Mengapa paku-paku kecil dapat menempel pada paku besar setelah paku besar disambungkan ke baterai  jelaskan !

2. Mengapa paku besar yang didekatkan pada magnet besar dapat menarik paku kecil  apakah hal serupa dapat terjadi jika paku yang didekatkan pada magnet adalah paku kecil, sedangkan yang ditarik adalah paku besar  jelaskan !

3. Terdapat empat buah kutub magnet, sebut saja A, B, C, dan D. kutub A dan B mmenlak, B dan C tarik menarik, sedangkan C dan D tolak-menolak. Jika D merupakan kutub utara, temukanlah kutub-kutub lainnya. 4. Jika kedua cara tercebut tidak dapat anda laksanakan, dapatkah anda

(8)

5. Bahan-bahan apa sajakah yang ada di seelilingmu saat ini yang dapat digolongkan ke dalam kelompok bahan feromagnetik dan bahan paramagnetik 

IX. Pembahasan X. Hasil Diskusi XI. Kesimpulan

(9)

Daftar Pustaka

Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika SMA Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Jika unsur-unsur dalam satu triade tersebut disusun menurut kenaikan massa atom-atomnya, ternyata massa atom maupun sifat- sifat unsur yang kedua merupakan rata-rata dari massa

Contoh dari pendapat Dalton yang salah yaitu “Atom-atom pada suatu unsur tertentu adalah identik, artinya memiliki massa, ukuran dan sifat-sifat yang sama”, tapi para

Metode magnetik merupakan metode geofisika yang bekerja memanfaatkan sifat- sifat magnetik dari batuan dan material- material yang berada di bawah permukaan bumi. Data

Karakterisasi menggunakan Difraksi Sinar-X bertujuan untuk mengetahui fase magnetik, struktur, dan sifat kristalinitas seperti ukuran kristal dari nanopartikel

Memahami struktur atom Memahami struktur atom berdasarkan teori berdasarkan teori atom Bohr,sifat-sifat unsur, massa atom Bohr,sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan

Kemudian serbuk dikarakterisasi menggunakan VSM (Vibrating Sample Magnetizer) dan diperoleh sifat magnetik permanen, sifat magnetik saturasi, remanensi, koersivitas dan energi

Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.. Gambar

Ketika medan magnet tidak ada, materi tetap memiliki magnetisasi spontan yang merupakan hasil dari momen magnetik antar momen magnet spin, untuk ferromagnetik, atom yang