BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Cakra Compact Aluminium Industries adalah suatu perusahaan swasta
nasional yang bergerak di bidang industri pengolahan aluminium profil ekstrusi
dan pabrikasi. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Raya Medan - Tj. Morawa KM 11,5
No. 21, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dan memiliki luas areal 2,4 ha.
PT. Cakra Compact Aluminium Industries berdiri atas prakarsa Bapak H.
Rahmat Shah. PT. Cakra Compact Aluminium Industries pada awalnya dibangun
dengan nama PT. Cakra Mantaputama di tahun 1990. Pada saat itu, status
perizinan yang berlaku adalah Badan Hukum Perseroan Terbatas (PT) berupa
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) No. 1134/I/PMDN/1990 tertanggal 2
November 1990. Setahun kemudian, PT. Cakra Mantaputama mulai beroperasi
secara komersial. Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 1993, Compact
Metal Industries Ltd yang beroperasi di Singapura tertarik untuk menanamkan
modalnya di PT. Cakra Mantaputama. Karena penanaman modal asing tersebut
maka PT. Cakra Mantaputama mengubah status perizinannya dari PMDN menjadi
PMA (Penanaman Modal Asing). Perizinan tersebut tertuang dalam surat BKPM
No. 18/V/PMA/1993 tertanggal 6 Agustus 1993. Perubahan perizinan tersebut
Compact Aluminium Indusries berdasarkan Akte Notaris No. 43 tanggal 4
Februari 1994.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Cakra Compact Aluminium Industries bergerak di bidang
pengolahan aluminium dan memiliki 3 jenis produk. Produk tersebut
antara lain:
1. Billet
Billet merupakan hasil dari peleburan alumuniun ingot dengan menambahkan
unsur-unsur lain seperti Mg, Si, Mn, Cr, Cu, dan Ti. Unsur-unsur tersebut
ditambahkan dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi khusus aluminium
seperti sifat tahan korosi, sifat mekanik, dan kekerasan aluminium.
Penambahan unsur tersebut sangat bervariasi karena bergantung pada
kandungan yang ada di dalam aluminium ingot yang dicampurkan. PT. Cakra
Compact Aluminium Industries Medan membuat billet dalam berbagai tipe
campuran dan ukuran. Ukuran yang umumnya diproduksi adalah 3”, 4”, 4,5”,
5”, 6”, dan 8”. Billet yang diproduksi biasanya langsung dipasarkan atau
menjadi bahan baku pada pembuatan aluminium ekstrusi di bagian berikutnya.
2. Aluminium Ekstrusi
Aluminium ekstrusi merupakan billet yang telah diproses dengan melalui
beberapa tahapan yaitu ekstrusi, aging, anodizing, dan powder coating.
permintaan dari konsumen. Batangan profil aluminium ekstrusi ini kemudian
dipasarkan langsung atau dikirim ke bagian fabrikasi untuk dirakit menjadi
produk.
3. Aluminium Fabrikasi
Aluminium fabrikasi merupakan hasil perakitan batangan profil aluminium
ekstrusi. Pada bagian fabrikasi, profil aluminium dipotong dan dirakit sesuai
dengan jenis produk yang diinginkan konsumen, misalnya kusen jendela,
kusen pintu, rak, meja, sarang lampu dan lain- lain.
2.3. Organisasi dan Management Perusahaan 2.3.1. Struktur Oraganisasi
Struktur organisasi PT. Cakra Compact Aluminium Industries adalah
berbentuk gabungan lini, staff dan fungsional dengan board of commontoners
sebagai pimpinan tertinggi. Hubungan lini karena pembagian kerjtugas dilakukan
dalam bidang atau area pekerjaan pada perusahaan. Sedangkan adanya seorang
advisor menunjukkan hubungan staff karena advisor tidak memiliki wewenang
komando langsung hanya dapat memberikan saran mengenai bidang tertentu
kepada general menager. Selain itu perusahaan juga mengaplikasikan struktur
organisasi berbentuk fungsional, yang berarti pembagian tugas juga dilakukan
berdasarkan fungsi-fungsi yang membentuk hubungan fungsional. Bentuk
2.3.2. Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Tenaga
kerja langsung yaitu tenaga kerja pada bagian produksi, sedangkan tenaga kerja
tidak langsung , yaitu tenaga kerja diluar produksi. Tenaga kerja PT. Cakra
Compact Aluminium Industries berjumlah 237 orang pekerja dengan perincian
seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Aluminium Industries
No Departemen Jumlah (orang)
1 Officer 30 2 Billet Plant 17 3 Ekstrusi 660 16 4 Ekstrusi 1375 16 5 Ekstrusi 2000 19 6 Anodizing 24 7 Powder Coating 22 8 Packing 20 9 Corrector 9 10 Die Making 12 11 Pengolahan Limbah 9 12 Security 11 13 Maintenance 14
Tabel 2.2. Tenaga Kerja PT. Cakra Compact Aluminium Industries (lanjutan)
No Departemen Jumlah (orang)
14 Fabrication 6
15 QC/QA 8
Jumlah 237
Sumber : Data jumlah karyawan PT. Cakra Compact Aluminium Industries 2010
2.3.3. Jam Kerja
Jam kerja pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries dibagi menjadi
2 bagian, yaitu jam kerja pegawai bagian kantor dan jam kerja pegawai bagian
produksi. Jam kerja pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries diatur sebagai
berikut:
1. Pegawai Bagian Kantor
a. Hari Senin - Jumat : Jam 08.00 - 16.30 WIB
Untuk istirahat : Jam 12.00 - 13.00 WIB (Hari Senin - Kamis)
Jam 12.00 - 14.00 WIB (Hari Jumat)
b. Hari Sabtu: Jam 08.00 - 12.00 WIB
2. Pegawai Bagian Produksi
a. Shift I
Hari Senin - Sabtu : Jam 07.00 - 15.00 WIB
Untuk istirahat : Jam 12.00 - 13.00 WIB (Hari Senin - Kamis, Sabtu)
b. Shift II
Hari Senin - Sabtu : Jam 15.00 - 23.00 WIB
Untuk istirahat : Jam 18.30 - 19.00 WIB
c. Shift III
Hari Senin - Sabtu : Jam 23.00 - 07.00 WIB
Untuk istirahat : Jam 03.00 - 03.30 WIB
Hari libur mencakup Hari Minggu dan hari-hari besar lainnya. Namun, atas
kebijakan perusahaan, pabrik juga dapat beroperasi selama hari libur misalnya,
pabrik menerima order yang cukup besar dari konsumen. Ini dikategorikan pada
jam kerja lembur.
2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Secara umum dapat diketahui bahwa bagi perusahaan, upah merupakan
salah satu elemen penting pabrik, sebaliknya bagi karyawan upah merupakan
pendapatan atau penghasilan. Upah juga dapat dikatakan sebagai imbalan dari
perusahaan kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan
dengan baik dan sesuai dengan ketentuan. Upah dinyatakan atau dinilai dalam
bentuk uang, yang ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan, dan
dibayar atas suatu perjanjian kerja antara perusahaan dan karyawan, termasuk
tunjangan, baik untuk buruh maupun keluarganya.
Upah juga merupakan suatu sarana untuk memotivasi karyawan untuk
bekerja maksimal. Karyawan akan merasa puas bila memperoleh penghasilan
Pemberian upah pada PT. Cakra Compact Aluminium Industries terdiri
dari:
1. Susunan Upah
a. Upah Pokok
Merupakan dasar upah yang diberikan tidak boleh kurang dari ketentuan
Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP). Bila UMSP meningkat, maka upah
pokok akan dinaikkan proporsional sesuai dengan tingkatan upah yang dimiliki
berdasarkan prestasi kerja.
b. Tunjangan Tetap
Merupakan tunjangan yang diberikan perusahaan yang sifatnya tetap dan
tidak berpengaruh pada kehadiran buruh dalam melakukan pekerjaannya.
Tunjangan tetap ini meliputi tunjangan jabatan, yaitu tunjangan yang diberikan
mengingat adanya pekerjaan-pekerjaan yang memegang peranan dan tanggung
jawab serta tuntutan khusus. Tunjangan ini diberikan selama karyawan tersebut
masih memegang jabatan tersebut.
c. Tunjangan Tidak Tetap
Merupakan tunjangan yang diberikan perusahaan yang sifatnya tidak tetap
dan dipengaruh pada kehadiran buruh dalam melakukan pekerjaannya. Tunjangan
ini terdiri dari tunjangan transport dan tunjangan kerajinan.
2. Upah Kerja Lembur
Merupakan upah yang diberikan apabila karyawan bekerja melebihi jam
adalah upah pokok dan tunjangan tetap. Peraturan pembayaran upah lembur
sebagai berikut:
a. Pelaksanaan lembur tanggal 1 s/d 15, pembayaran upah lembur selambat
lambatnya tanggal 20 pada bulan berjalan.
b. Pelaksanaan lembur tanggal 15 s/d 31, pembayaran upah lembur selambat
lambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya.
Untuk kesejahteraan para karyawan, PT. Cakra Compact Aluminium
Industries memberikan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
1. Setiap karyawan ikut serta dalam program JAMSOSTEK.
2. Pengobatan diberikan kepada karyawan dalam program ASKES.
3. Kebijaksanaan perusahaan berupa cuti bagi karyawan untuk menghilangkan
rasa jenuh dan bosan selama bekerja. Lamanya cuti yang diberikan oleh
perusahaan adalah 12 hari kerja setiap tahunnya dengan rincian 6 hari cuti
massal dan 6 hari cuti individual.
4. Bagi karyawan yang telah mencapai usia 55 tahun, perusahaan dapat
memberhentikan dengan hormat karena telah mencapai usia pensiun.
Karyawan juga dapat mempercepat masa pensiun yaitu 5 tahun lebih awal
karena alasan kesehatan ataupun alasan lainnya yang dapat diterima oleh
perusahaan bila karyawan tersebut sudah mempunyai masa kerja di perusahaan
lebih dari 10 tahun.
2.4. Proses Produksi
Proses produksi merupakan proses transformasi input (material, tenaga
kerja, mesin, metode kerja, dana dan sumber informasi) menjadi output (produk).
2.4.1. Bahan-Bahan yang Digunakan 2.4.1.1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses
produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang
membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan
adalah billet. Billet yang digunakan oleh PT. Cakra Compact Aluminium
Industries berasal dari Dubai. Jumlah pemakaian billet untuk satu profil
aluminium (MF, AN dan PC) adalah 8,8 kg.
2.4.1.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu
produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat
mempengaruhi kualitas produk. Bahan tambahan yang digunakan adalah:
1. Serbuk Cat
Berfungsi untuk melapisi permukaan profil aluminium. Jumlah pemakaian
serbuk cat untuk profil PC adalah 0,35 kg.
2. FKS Electrocolouring
Berfungsi sebagai zat warna pada profil aluminium yang dicelupkan pada
bak pencelupan pada proses anodizing. Jumlah pemakaian FKS Electrocolouring
3. Plastik
Berfungsi untuk membungkus profil aluminium yang telah selesai
diproduksi agar terhindar dari gesekan dengan profil aluminium lainnya.
Pemakaian plastik untuk tiap profil aluminium adalah 3 m. Dimana panjang
sebuah profil aluminium adalah 2,8 m. Sehingga pemakaian untuk satu profil
aluminium diperkirakan 3 m. Dan ketersediaan plastik adalah 60% dari kapasitas
produksi dalam satu bulan yaitu sekitar 60% x 16560 unit x 3 m = 29808 m 30000
m. ≈ 4. Selotip
Berfungsi untuk melapisi bungkusan profil pada proses pengepakan.
Pemakaian selotip untuk tiap profil aluminium adalah 2,7 m. Dimana lebar dan
tinggi sebuah profil aluminium adalah 10 cm dan 5 cm. Sehingga panjang selotip
yang dibutuhkan untuk satu profil aluminium adalah (10 cm x 2 + 5 cm x 2) = 30
cm. Untuk 3 kali pemutaran dan untuk 3 bagian ( kanan, tengah dan kiri) maka
panjang selotip yang dibutuhkan adalah 30 cm x 3 x 3 = 270 cm = 2,7 m. Dan
ketersediaan selotip untuk satu bulan adalah 77% x 16560 unit x 2,7 m =
34428,24 m 34500 m. ≈
2.4.1.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi
hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan
pengolahan aluminium di PT. Cakra Compact Aluminium Industries dapat dilihat
pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jenis Bahan Penolong No Bahan Penolong Fungsi
1 Causatic Soda Sebagai etchant
dalam proses etching
2 FKS Aluminium Sebagai larutan
untuk membersihkan
kotoran serta menutup pori pada permukaan
aluminium agar lebih tahan
3 Asam Sulfat Sebagai larutan
elektrolit pada proses anodizing
4 Flouride Untuk meningkatkan
sifat mekanik pada profil aluminium
5 Stannal Sulfat Sebagai stabilisator
untuk mencegah pengendapan Sn
2.4.2. Uraian Proses Produksi
Block Diagram dari proses pembuatan aluminium profil pada PT. Cakra
Aluminium Ingot
Proses Melting
& Casting Homogenizing Proses Ekstrusi
Artificial Ageing Proses Anodizing Proses Powder Coating Fabrikasi Pengepakan Master Alloy Coating’s Powder Bahan Kimia Bahan Kimia
Gambar 2.2. Skema Proses Produksi PT Cakra Compact Aluminium Industries
Berikut adalah tahapan proses pembuatan ketiga jenis profil aluminium
MF, NA, dan PC :
1. Proses Ekstruding
Proses ini diawali dengan pemotongan billet menggunakan mesin potong.
Biasanya billet dipotong dengan ukuran panjang 42 atau 52 cm dan lama
pemotongan sekitar 1 menit. Setelah itu billet dipanaskan di dalam oven dengan
suhu 4600C - 5300C selama kurang lebih 1/2 jam. Setelah mencapai suhu tersebut
billet dikeluarkan dari pintu dengan menggunakan pengait billet yang dibawa ke
mesin ekstrusi. Setelah itu, dilakukan proses ekstruding yaitu proses dimana billet
yang telah dipanaskan ditekan lalu keluar melalui frame dari cetakan menuju run
out table sehingga diperoleh bentuk sesuai dengan lubang yang ada pada cetakan.
Kemudian profil yang keluar dari cetakan dipotong ujungnya lalu diatur
Kemudian profil distreching untuk meluruskan profil tersebut. Lalu dipotong
sesuai dengan ukuran yang diinginkan dengan menggunakan mesin potong.
2. Proses Ageing
Proses ageing merupakan suatu proses heat treatment yang bertujuan
untuk mengeraskan dan menghilangkan tegangan sisa akibat gaya dan suhu pada
proses ekstrusi. Selain itu proses ageing juga bertujuan agar profil aluminium
tidak mudah bengkok. Proses ini berlangsung selama 6-7 jam dengan suhu 1850C
- 1900C. Lalu profil akan diuji kekerasan dan kehalusan permukaannya, kemudian
didinginkan.
Dari proses ageing akan dilanjutkan ke proses berikutnya sesuai dengan jenis
profil aluminium yang akan diproduksi, yaitu:
1. Profil Tipe MF (Mill Finishing)
Setelah melalui proses ekstruding dan aeging, untuk profil tipe jenis ini
tidak melewati tahapan proses lebih lanjut. Profil ini sudah merupakan produk
akhir yang hanya akan melewati proses penyortiran untuk melihat kesesuaian dan
langsung akan dibawa ke tempat packing.
2. Profil Tipe AN (Anodizing)
Setelah melalui proses ekstruding dan aeging, untuk profil tipe jenis ini
akan melewati tahapan proses lebih lanjut yaitu:
a. Jigging
Pada proses ini, profil aluminium terlebih dahulu diikat pada dua buah jig
degreasing guna menghilangkan minyak yang melekat pada permukaan profil
tersebut. Kemudian dicuci dengan air bersih sebanyak 2 kali kemudian dibawa ke
proses selanjutnya.
b. Etching
Pada proses ini, profil aluminium dicelupkan ke dalam bak etching yang
berisi bahan caussatic soda (NaOH) dengan komposisi 5%. Tujuan dari proses ini
adalah untuk menghaluskan dan mengkilatkan profil aluminium. Proses ini
berlangsung selama 2-5 menit dengan suhu 550C - 700C. Setelah itu, profil dicuci
kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya.
c. Desmutting
Pada proses ini, profil aluminium dicelupkan ke dalam bak desmutting
yang berisi bahan asam sulfat (H2SO4) dengan komposisi 15%. Tujuan dari
proses ini adalah untuk membersihkan sisa NaOH. Proses ini berlangsung selama
5-10 menit. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali,
lalu dibawa ke proses selanjutnya.
3. Profil Tipe PC (Powder Coating)
Setelah melalui proses ekstruding dan aeging, untuk profil tipe jenis ini
akan melewati tahapan proses powder coating yaitu proses pelapisan permukaan
aluminium dengan menggunakan cat cair. dengan ketebalan lapisan film 50-80
a. Pre Treatment
Proses pre treatment diawali dengan memasukkan profil aluminium hasil
ekstrusi ke dalam basket yang digerakkan dengan electric crane hoist. Tahapan
proses pre treatment sebagai berikut:
- Desmutting
Pada proses ini, profil aluminium dicelupkan ke dalam bak desmutting
yang berisi bahan asam sulfat (H2SO4) dengan komposisi 15%. Tujuan dari
proses ini adalah untuk membersihkan sisa-sisa bahan kimia pada tahap
sebelumnya. Proses ini berlangsung selama 5-10 menit. Setelah itu, profil dicuci
kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya.
- Pickling
Tujuan proses ini adalah untuk membersihkan kotoran-kotoran serta
membentuk pori-pori pada permukaan aluminium. Profil aluminiumdimasukka n
ke dalam bak yang berisi bahan FKS aluminium dan causatic soda pada suhu
600C selama 10-15 menit. Setelah itu, profil dicuci kembali dengan air bersih
sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya.
- Chromating
Tujuan proses ini adalah untuk merekatkan bahan-bahan yang dimasukkan
berupa fluoride pada profil agar tahan terhadap retak. Setelah itu, profil dicuci
kembali dengan air bersih sebanyak 2 kali, lalu dibawa ke proses selanjutnya.
- Pengeringan
b. Pengecatan
Profil aluminium yang telah dikeringkan kemudian diikat pada hanging
bar lalu dicat selama kira-kira 20 menit secara komputerisasi dengan bantuan
operator . Secara otomatis, profil akan masuk ke dalam oven bila telah selesai
dicat dengan suhu 2400C. Tujuan dimasukkan ke dalam oven adalah untuk
mempercepat proses pengeringan dan memperkuat daya lekat cat. Setelah selesai,
profil dikeluarkan lalu didinginkan selama 15 menit secara alamiah. Setelah
selesai melalui tahapan proses pewarnaan atau pengecatan, semua profil
aluminium dibawa ke bagian pengepakan. Sebelum dikemas, dilakukan
penyortiran terhadap profil-profil aluminium tersebut, seperti pemeriksaan apakah
ada bagian yang rusak atau tidak yang disesuaikan dengan standar mutu. Setiap
kerusakan diidentifikasi, apabila kerusakan disebabkan oleh bagian ekstrusi maka
profil akan dilebur kembali, sedangkan kerusakan yang disebabkan oleh bagian
anodizing maka profil akan dikirim kembali ke bagian anodizing. Setelah itu,
kedua ujungnya diikat dengan selotip, ditempel stiker kode dan terakhir
dibungkus plastik dan siap untuk diangkut ke gudang
2.4.3. Mesin-mesin dan Peralatan 2.4.3.1. Mesin Produksi
Mesin-mesin yang digunakan pada proses pengolahan aluminium pada PT.
Tabel 2.3. Nama Mesin Produksi, Fungsi dan Spesifikasi Pengolahan Aluminium Menjadi Profil
No Nama Mesin Fungsi Spesifikasi 1. Mesin Ekstrusi Membentuk profil ekstrusi aluminium Sumber Power Tegangan Phasa Frekuensi Cos : Furnace Engineering Pty. Ltd Australia : 380 volt : 12 kva : 3 : 50 Hz : 0,70 ϕ 2. Mesin Potong Memotong profil ekstrusi aluminium Sumber : Taiwan 3. Mesin Pengecatan Sumber Kapasitas hanging bar Space Panjang section Daya Tekanan kompres udara : Taiwan : 12 section : 16,8 m2 : 7 m : 19 kw : 156 Nm3 / 6 jam setiap : 6 bar
Tabel 2.3. Nama Mesin Produksi, Fungsi dan Spesifikasi Pengolahan Aluminium Menjadi Profil (Lanjutan)
No Nama
Mesin
Fungsi Spesifikasi
4. Mesin Cetakan
Membuat Cetakan Merk Ukuran Daya : Wilmonn : 500 cm x 500 cm x 700 cm : 21 kw 5. Mesin Oven Billet Memanaskan billet Sehingga terjadi
perubahan struktur billet dalam keadaan padat
Sumber Kapasitas : Furnace Engineering Pty. Ltd : 22.000 kg 6. Mesin Pengeringan
Mendinginkan Billet Sumber
Kapasitas : Furnace Engineering Pty. Ltd : 22.000 kg 7. Mesin Aeging Kapasitas Power Daya Frekuensi Cos : 2500 kg : 380 volt : 250 watt : 3 Phasa : 50-60 Hz : 0,70 ϕ
Tabel 2.3. Nama Mesin Produksi, Fungsi dan Spesifikasi Pengolahan Aluminium Menjadi Profil (Lanjutan)
No Nama
Mesin
Fungsi Spesifikasi
8. Mesin Bubut Merk
Puturan motor Ukuran meja : MD Taiwan : 1500 rpm : 50 cm x 200 cm
9. Mesin Bor Merk
Diameter max mata bor Daya : Chiang Hsiang : 25 mm : 750 watt 10. Gergaji Potong Merk Daya Putaran motor Max diameter potong : Chiang Hsiang : 5,5 kw : 1400 rpm : 50 cm x 200cm 11. Mesin Milling Otomatis Merk Daya Puturan motor : Pinnacle : 750 watt : 1440 rpm 12. Mesin Milling Merk Puturan motor Daya : Rong Fu : 1420 rpm : 750 watt
Tabel 2.3. Nama Mesin Produksi, Fungsi dan Spesifikasi Pengolahan Aluminium Menjadi Profil (Lanjutan)
No Nama Mesin Fungsi Spesifikasi 13. Gerinda Berdiri Merk Puturan motor Daya Diameter roda : JS China : 2800 rpm : 750 watt : 200 mm 14. Gerinda Tangan Merk Puturan motor Daya Diameter roda :Toshiba: 1200 rpm : 510 watt : 100 mm
2.4.3.2. Peralatan Produksi Proses Produksi
Peralatan produksi dan mesin pendukung yang digunakan dapat dilihat
pada Tabel 2.4
Tabel 2.4 Peralatan-Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Pengolahan Aluminium Menjadi Profil
No Nama Peralatan Fungsi Spesifikasi
1. Electric Craine
Hoist
Memindahkan profil aluminium dari satu bak pencelupan ke bak pencelupan lainnya. Kapasitas : 300 kg 2. Electric Discharge Machine (EDM) Merk Tekanan Kapasitas tangki minyak : Inga : 3,5 kg/mm2 : 600 cc