HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DENGAN TINGGI BADAN MAHASISWI ANGKATAN 2008 DI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
Oleh :-
NUR AMIRA BINTI ABDUL MUIN 070100267
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DENGAN TINGGI BADAN MAHASISWI ANGKATAN 2008 DI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :-
NUR AMIRA BINTI ABDUL MUIN 070100267
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Hubungan Antara Usia Menarche Dengan Tinggi Badan Mahasiswi Angkatan 2008 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Nama : NUR AMIRA BT ABDUL MUIN
NIM : 070100267
Pembimbing Penguji I
(dr. T.Ibnu Alferraly Sp.PA) (dr. Isti Ilmiati Fujiati,MSc.CM-FM,MPd.Ked)
Penguji II
(dr. Rina Amelia, MARS) Medan, Desember 2010,
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara,
Dekan,
ABSTRAK
Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan di 10 negara Eropah, wanita yang menarche pada umur yang lebih lewat akan bertumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang mencapai menarche pada umur yang lebih awal. Hubungan ini mungkin dapat diterangkan akibat daripada penutupan garis epifisis yang lebih awal yang disebabkan oleh peningkatan estrogen ovarium. Kelewatan menarche membenarkan lebih lama pertumbuhan dari tulang panjang sebelum epifisis bersatu yang akhirnya menyebabkan tubuh dewasa sesorang menjadi lebih tinggi. Disebabkan itu, umur menarche ada efek yang paling utama dalam ukuran dari tulang panjang. Ia diperkuatkan lagi dengan hasil dari penelitian sebelum ini yang dijalankan ke atas remaja perempuan Amerika yang menunjukkan tinggi badan yang lebih panjang pada anak perempuan yang menarche lebih lewat (>12,9 tahun) berbanding yang menarche lebih awal (<11,7 tahun)
Penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara umur menarche dengan tinggi badan mahasisiwi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah studi cross sectional. Subjek penilitian berjumlah 70 orang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Subjek penelitian yang sudah menyetujui informed consent, akan mengisi kuesioner dan dilakukan pengukuran antropometri. Data akan dianalisa dengan menggunakan uji T independent.
Rata-rata tinggi badan pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berada dalam kategori menarche pada usia awal adalah 153,4cm dengan ±2,39 SD manakala rata-rata tinggi badan yang berada dalam kategori menarche pada usia lewat adalah 159,5cm dengan ±3,67 SD ( p value T independent <0,05).
ABSTRACT
Several recent studies suggest that women who reach their menarche at a later age will eventually grow taller compared with women who reach their menarche at an earlier age. This relation may be explained by the earlier closure of epiphyseal growth disks because of the increase in ovarian estrogens. A delay in menarche allows more growth of the long bones before the epiphyses unite and results in a taller adult height. Therefore, the menarcheal age probably has its main effect on height in the long bones. It is supported by the recent studies that have been done to the American teenagers explained that girls who reach their menarche at later age (>12,9 years old) grow taller than who are menarce at earlier age(<11,7 years old)
To get information about the relationship between age at menarche and height of student from Medical School of North Sumatera Utara University. Using a cross sectional study. The subjects are 70 female students of Medical School of North Sumatera Utara University. Answered questionnaire and anthropometric measured were obtained from each subjects. The data was analyzed using T independent test.
The average height of the female students from Medical School of North Sumatera Utara University who menarche at early age was 153,4cm with ±2,39 SD whereas the average height of the female student who menarche at later age was 159,5cm with ±3,67 SD ( p value T independent <0,05).
There was a significant relationship between age at menarche and height of student from Medical School of North Sumatera Utara University.
KATA PENGHANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya dan, di atas izinNya saya telah dapat menyelesaikan hasil penelitian saya yang berjudul”Hubungan Antara Usia Menarche Dengan Tinggi Badan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2008” dengan baik tanpa hambatan suatu apapun. Laporan penelitian ini akan dipresentasikan di seminar hasil penelitian dan dinilai oleh Tim Penilai lanjutan dari pengumpulan data dan penulisan hasil laporan penelitian.
Terima kasih atas bimbingan dosen pembimbing saya,dr.T Ibnu Alferraly ,SpPA atas bimbingan, saran dan tunjuk ajar beliau. Tidak dilupakan kepada rakan-rakan dan kedua ibu bapa saya yang telah banyak memberi sokongan dan dukungan.
Dalam menyusun proposal penelitian, melakukan penelitian, dan menyusun laporan hasil penelitian ini saya masih memiliki beberapa keterbatasan seperti ilmu metodologi penelitian,ilmu epidemiologi masyarakat dan waktu. Namun,berbagai hambatan dan tantangan dapat di lalui dengan bantuan dan semangat pihak-pihak di atas dan rahmat Tuhan YME.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN………... i
ABSTRAK... ii
ABSTRACT………... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB 1 PENDAHULUAN………...…... 1
1.1. Latar Belakang……….…... 1
1.2. Rumusan Masalah………... 3
1.3. Tujuan penelitian………... 3
1.4. Manfaat Penelitian………... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………... 5
2.1 Menstruasi………... 5
2.1.1.Definisi menstruasi... 5
2.1.2.Fisiologis menstruasi... 5
2.1.3.Mekanisme menstruasi... 6
2.1.4.Faktor-faktor enzim... 6
2.1.5.Faktor- faktor vaskular………... 6
2.1.6.Faktor prostaglandin……….…... 7
2.2 Menarche……...………….……….……... 7
2.2.1.Definisi menarche... 7
2.2.2.Onset menarche... 7
2.2.3.Faktor –faktor yang mempengaruhi menarche... 8
2.2.4.Perubahan yang berlaku dalam rata-rata umur menarche... 8
2.3 Masa Pubertas…….………...……...….…....…... 9
2.4 Pertumbuhan dan Perkembangan………...…..……. ... 11
2.4.1.Remaja awal... 11
2.4.3.Remaja akhir... 12
2.5 Hubungan antara usia menarche dengan tinggi badan akhir seseorang wanita... 14
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL………...…... 15
3.1. Kerangka Konsep Penelitian………...…………... 15
3.2. Definisi Operasional………... 16
BAB 4 METODE PENELITIAN………... 17
4.1. Jenis Penelitian………...…………...….………... 17
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian………..……... 17
4.3. Populasi dan Sampel………...……... 17
4.4. Teknik Pengumpulan Data………... 18
4.5. Pengolahan dan Analisa Data……….……….……... 19
BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN... 20
5.1. Hasil penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 20
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden... 20
5.1.3. Hasil Analisa Statistik………... 24
5.2. Pembahasan 5.2.1. Usia Menarche ... 26
5.2.2. Tinggi Badan... 26
5.2.3. Hubungan Antara Usia Menarche Dengan Tinggi Badan... 27
5.2.4. Hubungan Antara Usia Menarche Dengan Berat Badan... 28
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN... 29
6.1. Kesimpulan... 29
6.2. Saran... 29
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1. Klasifikasi tahap-tahap maturitas seks pada anak perempuan ...11 Tabel 2.2. Modal umur pada awitan dan penyelesaian fusi pada daerah
rangka(skeleton) pada remaja ...13 Tabel 5.1. Distribusi Responden Menurut Umur Mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 ...22 Tabel 5.2. Distribusi Responden Menurut Berat Badan Mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008...22
Tabel 5.3. Distribusi Responden Menurut Tinggi Badan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008...23
Tabel 5.4. Distribusi Responden Menurut Usia Menarche Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008...24
Tabel 5.5. Kategori Tinggi Badan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 Berdasarkan Umur Menarche...25
Tabel 5.6. Kategori Tinggi Badan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 Berdasarkan Kategori Menarche....26
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup 32
2 Lembar Penjelasan 33
3 Inform Consent 35
4 Kuesioner 36
5 Data Induk 37
ABSTRAK
Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan di 10 negara Eropah, wanita yang menarche pada umur yang lebih lewat akan bertumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang mencapai menarche pada umur yang lebih awal. Hubungan ini mungkin dapat diterangkan akibat daripada penutupan garis epifisis yang lebih awal yang disebabkan oleh peningkatan estrogen ovarium. Kelewatan menarche membenarkan lebih lama pertumbuhan dari tulang panjang sebelum epifisis bersatu yang akhirnya menyebabkan tubuh dewasa sesorang menjadi lebih tinggi. Disebabkan itu, umur menarche ada efek yang paling utama dalam ukuran dari tulang panjang. Ia diperkuatkan lagi dengan hasil dari penelitian sebelum ini yang dijalankan ke atas remaja perempuan Amerika yang menunjukkan tinggi badan yang lebih panjang pada anak perempuan yang menarche lebih lewat (>12,9 tahun) berbanding yang menarche lebih awal (<11,7 tahun)
Penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara umur menarche dengan tinggi badan mahasisiwi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah studi cross sectional. Subjek penilitian berjumlah 70 orang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Subjek penelitian yang sudah menyetujui informed consent, akan mengisi kuesioner dan dilakukan pengukuran antropometri. Data akan dianalisa dengan menggunakan uji T independent.
Rata-rata tinggi badan pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berada dalam kategori menarche pada usia awal adalah 153,4cm dengan ±2,39 SD manakala rata-rata tinggi badan yang berada dalam kategori menarche pada usia lewat adalah 159,5cm dengan ±3,67 SD ( p value T independent <0,05).
ABSTRACT
Several recent studies suggest that women who reach their menarche at a later age will eventually grow taller compared with women who reach their menarche at an earlier age. This relation may be explained by the earlier closure of epiphyseal growth disks because of the increase in ovarian estrogens. A delay in menarche allows more growth of the long bones before the epiphyses unite and results in a taller adult height. Therefore, the menarcheal age probably has its main effect on height in the long bones. It is supported by the recent studies that have been done to the American teenagers explained that girls who reach their menarche at later age (>12,9 years old) grow taller than who are menarce at earlier age(<11,7 years old)
To get information about the relationship between age at menarche and height of student from Medical School of North Sumatera Utara University. Using a cross sectional study. The subjects are 70 female students of Medical School of North Sumatera Utara University. Answered questionnaire and anthropometric measured were obtained from each subjects. The data was analyzed using T independent test.
The average height of the female students from Medical School of North Sumatera Utara University who menarche at early age was 153,4cm with ±2,39 SD whereas the average height of the female student who menarche at later age was 159,5cm with ±3,67 SD ( p value T independent <0,05).
There was a significant relationship between age at menarche and height of student from Medical School of North Sumatera Utara University.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Menstruasi (haid) merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, dimana terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Menstruasi adalah siklus yang dipengaruhi oleh hormon di mana terjadinya pelepasan lapisan endometrium yang berlaku selama masa pubertas sehingga menopause dan diikuti dengan keluarnya darah dari vagina (Venes, 2005). Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa, ditandai dengan pertumbuhan yang terus berlanjut menuju kondisi somatik, seksual dan psikologi yang lebih matur.
Anak perempuan rata-rata puncak pertumbuhannya cepat pada usia 11,5 tahun dengan kecepatan tertinggi 8,3cm per tahun dan kemudian melambat dan berhenti pada usia 16 tahun. Penambahan berat badan paralel dengan pertumbuhan linier namun beberapa bulan lewat sehingga remaja pertama kalinya seperti memanjang dan kemudian membesar. Menarche adalah siklus haid pertama bagi seorang wanita yang menandakan mulainya kematangan perempuan secara biologis. Usia gadis remaja semasa menarche adalah bervariasi lebar yaitu antara 10-16 tahun tapi rata-ratanya 12,5 tahun. Ini berdasarkan pada hasil studi yang dijalankan oleh seorang pembantu profesor di Ohio University College of Osteopathic Medicine, Karen Remsberg, PhD. Seorang anak secara normalnya bertumbuh pada kadar yang stabil dan selepas itu akan mengalami pertumbuhan pra-pubertas yang cepat. Pada masa itu, hormon seks membantu dalam proses pertumbuhan namun kemudiannya akan menghentikan proses itu. Oleh yang demikian, remaja yang berhenti pubertasnya secara prematur tidak akan mencapai tinggi potensi sepenuhnya sebagai orang dewasa.
Tinggi badan akhir bagi seorang dewasa adalah dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan. Faktor keturunan dipengaruhi oleh gen dan kromosom dan gen yang bertanggungjawab untuk variasi tinggi normal adalah HMGA2. Faktor lingkungan adalah peristiwa yang terjadi sebelum tercapainya tinggi badan dewasa yaitu diet,senaman,kesehatan umum dan kondisi kehidupan.
Apabila satu populasi itu berkongsi latarbelakang gen dan faktor lingkungan yang sama, rata-rata tinggi badan selalunya berada dalam kelompok yang sama. Adanya variasi dalam satu kelompok adalah berikutan dari adanya gigantisme dan dwarfisme kesan dari abnormalitas endokrin ataupun gen.
Dikawasan yang status ekonominya rendah, faktor lingkungan seperti malnutrisi semasa anak-anak atau remaja membuatkan terjadinya penurunan dalam tinggi badan walaupun dalam kondisi tanpa abnormalitas gen ataupun endokrin.
Tinggi tubuh badan dewasa berkaitan dengan panjangnya dari tulang panjang yang ditentukan oleh pertumbuhan lempeng epifisis. Pertumbuhan tulang ini terjadi melalui proses osifikasi endokondral. Regulasi pertumbuhan tulang secara longitudinal, percepatan pertumbuhan dan fusi lempeng epifisis sebagian besar dipengaruhi oleh estrogen. Namun, mekanisme bagaimana estrogen menyebabkan terjadinya fusi masih kurang difahami. Terdapat hipotesa mengatakan bahwa fungsi estrogen adalah untuk meregulasi proses fusi dengan menstimulasi proses apoptosis kondrosit, angiogenesis dan invasi sel tulang ke dalam lempeng pertumbuhan. Teori lain pula ada mengatakan bahwa, paparan estrogen menyebabkan kapasitas proliferasi kondrosit pada lempeng epifisis menurun yang menyebabkan peningkatan proses penuaan kondrosit sehingga mendorong terjadinya fusi. Didalam lempeng epifisis, yang menjadi penyumbang utama dalam pertumbuhan tulang panjang adalah proliferasi kondrosit, sintesa matrik dan hipertrofi kondrosit. Apabila terjadi fusi dan penutupan lempeng epifisis, kartilago lempeng epifisis akan diganti dengan tulang dan dipanggil garis epifisis. Pertukaran dari lempeng epifisis menjadi garis epifisis menandakan pertumbuhan seseorang itu akan berhenti (Carter, Shea L. 2008).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana usia menarche mempengaruhi tinggi badan mahasiswi angkatan 08’ di Fakultas Kedokteran USU.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1.Tujuan Umum
1..3.2.Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:-
1- Memperoleh data mengenai usia rata-rata menarche bagi mahasiswi FK USU angkatan 2008
2- Memperoleh tinggi badan rata-rata mahasisiwi FK USU angkatan 2008
1.4. Manfaat Penilitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi pendidikan, bagi yang diteliti dan peneliti
1. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan umur menarche dengan tinggi badan bagi remaja perempuan. 2. Sebagai bahan infomasi untuk mahasiswa dan mahasiswi di FK USU
tentang hubungan umur menarche dengan tinggi badan akhir bagi seseorang 3. Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian tentang
menarche dan tingggi akhir badan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menstruasi
2.1.1. Definisi menstruasi
Menstruasi merupakan ciri khas kedewasaan seseorang wanita, dimana terjadi perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Menstruasi adalah siklus yang dipengaruhi secara hormonal yang menyebabkan pelepasan dinding endometrium, berlaku diantara masa pubertas dan menopause dikuti dengan keluarnya cairan yang berdarah dari vagina (Venes D,2005).
2.1.2. Fisiologis menstruasi
Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid yang berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulanya haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan ± 1 hari. Panjang siklus haid yang normal adalah 28 hari tetapi variasinya cukup luas. Panjang siklus dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata siklus pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari, dan pada wanita usia 55 tahun 51,9 hari.
2.1.3. Mekanisme menstruasi
Hormon steroid estrogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan endometrium. Di bawah pengaruh estrogen endometrium memasuki fase proliferasi; sesudah ovulasi, endometrium memasuki fase sekresi. Dengan menurunnya kadar estrogen dan progesteron pada akhir siklus haid, terjadi regresi endometrium yang kemudian diikuti oleh pendarahan yang terkenal dengan nama menstruasi. Mekanisme menstruasi belum diketahui dengan seluruhnya (Hanifa Wiknjosastro,2008).
2.1.4. Faktor-faktor enzim
Dalam fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya enzim-enzim hidrolitik dalam endometrium, serta meransang pembentukan glikogen dan asam-asam mukopolisakarida. Zat-zat yang terakhir ini ikut serta dalam pembangunan endometrium, khususnya dengan pembentukan stroma di bagian bawahnya. Pada pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida terhenti, dengan akibat mempertinggi permeabilitas pembuluh-pembuluh darah yang sudah berkembang sejak permulaan fase proliferasi. Dengan demikian, lebih banyak zat-zat makanan mengalir ke stroma endometrium sebagai persiapan untuk implantasi ovum, apabila terjadi kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi maka dengan menurunnya kadar progesterone, enzim-enzim hidrolitik dilepaskan dan merosakkan bagian-bagian dari sel-sel yang berperan dalam sintesis protein.Karena itu, timbul gangguan dalam metabolisme endometrium yang mengakibatkan regresi endometrium dan pendarahan.
2.1.5.Faktor- faktor vaskular
menghubungkannya dengan arteri dan akhirnya terjadi nekrosis dan pendarahan dengan pembentukan hematom, baik dari arteri maupun dari vena.
2.1.6.Faktor prostaglandin
Endometrium mengandung banyak prostaglandin E2 dan F2. Disebabkan terjadi disintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan berkontraksinya miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada menstruasi
2.2. Menarche
2.2.1. Definisi menarche
Menarche adalah menstruasi pertama yang terjadi pada masa pubertas( Davies,1985). 2.2.2. Onset menarche
Seseorang anak perempuan mengalami menarche pada umur yang berbeda-beda. Umur semasa menarche dipengaruhi oleh biologi wanita, seperti genetik dan faktor lingkungan terutamanya faktor nutrisi. Rata-rata umur menarche semakin menurun selama beberapa abad kebelakangan ini tetapi magnitud kemerosotan ini dan faktor yang bertanggungjawab masih menjadi subjek perdebatan.
2.2.3.Faktor –faktor yang mempengaruhi menarche
Pengaruh tekanan dan lingkungan sosial terhadap waktu menarche. Sosial dan psikologikal adalah pengaruh lingkungan yang paling kurang difahami dalam masa pubertas. Dibandingkn dengan pengaruh genetik, nutrisi dan keadaan umum kesehatan, pengaruh sosial adalah lebih kecil dan bergeser hanya beberapa bulan. Bagian dari lingkungan psikososial anak yang paling penting adalah keluarga.
Beberapa aspek dari struktur dan fungsi keluarga dilaporkan adalah secara independen berkaitan dengan menarche yang awal.
• Insidensi obesitas pada anak yang meningkat(molekul estrogen dan progesteron adalah derivat dari kolestrol)
• Ketiadaan ayah di rumah dari masa awal kehidupan anak ( Michele K,1990). • Perselisihan dalam keluarga.
Beberapa aspek dari struktur dan fungsi keluarga dilaporkan adalah secara independen berkaitan dengan menarche yang awal.
• Ahli keluarga yang ramai/keluarga besar.
• Hubungan yang lebih rapat antara anak dengan ayah kandungnya.
• Ahli keluarga yang bersifat pendukung dan keluarga yang kurang mengalami tekanan.
• Mempunyai saudara perempuan yang lebih ramai
2.2.4.Perubahan yang berlaku dalam rata-rata umur menarche
Utara melaporkan hanya penurunan sebanyak 2-3 bulan dari pertengahan tahun 1970-an sehingga tahun 1990-an. Ini biasanya menuju pada saiz badan yang lebih besar dan pencapaian awal rata-rata lemak badan yang mencukupi tetapi faktor lain seperti paparan lingkungan kepada bahan kimia yang seakan-akan estrogen atau urbanisasi dan sekualisasi pada masyarakat barat juga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi. Kurang dari 10% anak perempuan di Amerika Serikat yang menstruasi sebelum 11 tahun dan 90% selebihnya menstruasi pada 13,75 tahun dengan umur median adalah 12,43 tahun sedangkan orang Amerika Meksiko hanya lebih awal 25% secara signifikan (Roche AF ,2003).
2.3.Masa pubertas
Setelah lahir, kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa, yakni masa bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa klimekterium dan masa senium. Masa pubertas adalah merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Tidak ada batas yang tajam antara akhir masa kanak-kanak-kanak-kanak dan awal masa pubertas, akan tetapi pubertas dikatakan mulai dengan awal berfungsinya ovarium. Pubertas berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur (Rachimhadhi ,2008).
Pubertas pada wanita bermula kira-kira pada umur 8-14 tahun dan berlansung kurang lebih selama 4 tahun. Awal pubertas dipengaruhi oleh bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan (Rachimhadhi ,2008).
Turutan perubahan fizikal yang berlaku pada wanita subur adalah pertumbuhan badan yang cepat, diikuti dengan perkembangan payu dara, pertumbuhan rambut pubik, menarche dan akhirnya pertumbuhan rambut aksila (Monga,2006).
hipofisis, dan hormon ini dikeluarkan atas pengaruh releasing factor dari hipotalamus. Dalam ovarium folikel mulai bertumbuh dan walaupun folikel-folikel itu tidak menjadi matang karena sebelumnya mengalami atresia, namun folikel itu sudah sanggup mengeluarkan estrogen. Pada saat kira-kira bersamaan dengan korteks kelenjar suprarenal mulai membentuk androgen dan hormon ini memegang peranan dalam pertumbuhan badan (Rachimhadhi et al ,2008).
Pengaruh peningkatan hormon yang pertama-tama nampak ialah pertumbuhan badan anak yang lebih cepat, terutama ekstrimitasnya dan sehingga badan lambat laun mendapat bentuk sesuai dengan jenis kelaminnya. Walaupun ada pengaruh hormon somatotropin, diduga bahwa pada wanita kecepatan pertumbuhannya lebih dipengaruhi oleh estrogen. Estrogen apabila sampai masanya akan menyebabkan penutupan garis epifisis tulang-tulang sehingga pertumbuhan badan terhenti. Pengaruh estrogen yang lain adalah pertumbuhan genitalia interna dan genitalia eksterna, dan ciri-ciri kelamin sekunder (Rachimhadhi et al ,2008).
Tabel 2.1.Klasifikasi tahap-tahap maturitas seks pada anak perempuan (Ashford LG,1992)
Tahap SMR
Rambut pubis Payudara
1 Praremaja Praremaja
2 Jarang,lurus,tepi medial labia Payudara dan papila menonjol,diameter areola bertambah
3 Lebih gelap,mulai kerinting,makin lebat
Payudara dan areola membesar,tidak ada pemisahan kontur
4 Kasar,kerinting,lebat Areola dan papila membentuk bukit kecil sekunder
5 Segitiga feminin
dewasa,menyebar ke permukaan medial paha
Matur,puting menonjol
2.4.Pertumbuhan dan perkembangan
Garis perkembangan terjadi dalam tiga periode yaitu, remaja awal, tengah dan akhir. 2.4.1.Remaja awal
Percepatan pertumbuhan dimulai pada remaja awal, meskipun kecepatan pertumbuhan puncak tidak tercapai sampai SMR 3 atau 4. Pertumbuhan paling cepat terjadi dini pada anak perempuan berbanding lelaki. Pertumbuhan paling cepat ini mulai dari bagian distal, dengan pembesaran dini tangan dan kaki diikuti dengan lengan dan tungkai bawah serta akhirnya badan dan dada. Pertumbuhan yang asimetris ini membuatkan remaja muda nampak janggal.
rabun dekat. Perubahan terjadi pada kualitas suara, menunjukkan pertumbuhan laring dan toraks juga norma budaya. Perubahan gigi meliputi pertumbuhan rahang, hilangnya desidua akhir, dan erupsi kuspid permanen, premolar dan akhirnya molar (Needlman RD,et al,1993).
2.4.2.Remaja pertengahan
Pada remaja pertengahan, kecepatan pertumbuhan di atas angka praremaja 6-7 cm(3 inci) per tahun. Pada rata-rata anak perempuan, puncak pertumbuhan cepat pada usia 11,5 tahun dengan kecepatan tertinggi 8,3 cm(8,3inci) per tahun kemudian melambat dan terhenti pada usia 16 tahun. Penambahan berat badan pubertas mencapai 40% berat badan orang dewasa. Massa tubuh tanpa lemak pada anak perempuan berkurang sehingga 75% karena banyak lemak subkutan.
Pematangan tulang berkolerasi erat dengan Tingkat Kematangan Seksual(SMR) karena penutupan epifisis berada di bawah kendali androgenik. Anak laki-laki dengan rambut pubis SMR 3 dan genitalia 4 secara normal puncak pertumbuhan cepatnya sebelum pematangan tulang, anak perempuan pada SMR yang sama biasanya melewati puncaknya (Needlman RD,et al,1993).
2.4.3.Remaja akhir
Tabel 2.2.Modal umur pada awitan dan penyelesaian fusi pada daerah rangka(skeleton) pada remaja(Ashford LG,et al,1992).
Daerah Anak wanita:modal umur antara(th) Siku Awitan pada humerus.
Selesai pada ulna
11,0-11,5 12,5-13,0 Kaki dan
persendian kaki
Awitan pada jari kaki besar
Selesai di tibia,fibula
12,5-13,0 14,0-14,5 Tangan dan
pergelangan tangan
Awitan pada falangs distal
Selesai di radius
13,0-13,5 16,0-16,5
Lutut Awitan pada tuberositas tibia
Selesai di fibula
13,5-14,0 16,0-16,5 Pinggul dan
pelvis
Awitan pada trokhanter mayor
Selesai di simfisis
14,0-14,5 17,5-18,0 Bahu dan
klavikula
Awitan pada tuberkulum mayor humerus
Selesai di klavikula
2.5.Hubungan antara usia menarche dengan tinggi badan akhir seseorang wanita
Menurut American Journal of Epidemiology, wanita yang menarche pada umur yang lebih lewat akan bertumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang mencapai menarche pada umur yang lebih awal. Hubungan ini mungkin dapat diterangkan akibat daripada penutupan garis epifisis yang lebih awal yang disebabkan oleh peningkatan estrogen ovarium. Kelewatan menarche membenarkan lebih lama pertumbuhan dari tulang panjang sebelum epifisis bersatu yang akhirnya menyebabkan tubuh dewasa sesorang menjadi lebih tinggi. Disebabkan itu, umur menarche ada efek yang paling utama dalam ukuran dari tulang panjang(Onland-Moret,et al,2002).
Ukuran kaki mungkin lebih sesuai menjadi hasil akhir daripada ukuran keseluruhan tinggi badan. Ini disebabkan oleh ukuran kaki lebih stabil walaupun terjadi penyusutan pada wanita yang sudah tua. Oleh itu, untuk setiap tahun dari penundaan seseorang wanita mencapai menarche, dia akan bertumbuh kira-kira 1.35 cm lebih tinggi dari keseluruhan tinggi badannya. Peningkatan ini sepenuhnya diakibatkan oleh peningkatan pada ukuran kaki, dimana kira-kira 0.35 cm juga(Onland-Moret,et
al,2002).
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
Variabel Independen Variabel Dependen
Variabel Pengganggu
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Keterangan
:Variabel yang diteliti :Variabel yang tidak diteliti
Usia semasa menarche Tinggi Badan Mahasiswi Angkatan 2008 di FK USU.
o Faktor Keturunan(gen dan kromosom)
3.2. Definisi Operasional 3.2.1.Variabel Independen
Usia semasa menarche adalah usia semasa pertama kali mendapat menstruasi. Rata-rata usia menarche adalah 12,5 tahun.
Cara ukur : Wawancara dengan menggunakan kuesioner.
Alat ukur : Usia menarche ditanyakan dalam kategori standar yaitu a) 8 - 10 tahun d)15 – 16 tahun
b)11 - 12 tahun e)17 - 18 tahun c)13 - 14 tahun
Kategori: <12 tahun:menarche awal ≥ 12 tahun:menarche lambat Skala pengukuran:Ordinal
3.2.2.Variabel Dependen
Tinggi badan adalah ukuran jarak secara vertikal dari kaki hingga ke kepala. Tinggi rata-rata bagi kebanyakan orang Asia adalah 155cm.
Cara ukur: Mengukur dengan posisi berdiri adalah dengan menyuruh mahasiswi supaya melepaskan alas kakinya kemudian berdiri tegak menghadap ke depan. Pastikan punggung, pantat dan tumit menempel pada dinding. Pembaris diletakkan dalam posisi yang benar yaitu di atas kepala secara horisontal dan diberi tanda di mana pembaris itu menyentuh dinding. Kemudian, ukuran diambil dengan mengukur jarak di antara lantai dengan tanda yang diberi dengan menggunakan pita ukur . Alat ukur: Tinggi badan diukur dengan menggunakan pita ukur yang tingkat ketelitiannya adalah 0,1 cm dan pembaris. Ukuran menggunakan skala sentimeter. Kategori:≤155cm: rendah
≥156cm: tinggi Skala pengukuran:Ordinal 3.2.3.Hipotesa
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang ada maka penelitian ini termasuk penelitian analitik design cross sectional yaitu penelitian yang melibatkan perhitungan sampel dan digeneralisir populasinya melalui proses inferensial di mana variabel diteliti pada waktu yang bersamaan.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan selama lebih kurang 2 bulan yaitu di antara bulan Juli hingga September 2010 dan dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi penelitian
Populasi penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2008 yaitu sebanyak 202 orang.
a)Kriteria inklusi
• Masih ingat umur semasa menarche.
• Berat badan di bawah 70kg b)Kriteria eksklusi
• Berumur kurang dari 18 tahun.
4.3.2. Sampel penelitian
Jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus:
n = N 1+ N(d²)
N = bilangan total populasi d = 0.1( confidence interval)
Berdasarkan rumus tersebut di atas,maka besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut:
n = 202 1 + 202 (0.1²) = 202
3.02
= 66.88 digenapkan menjadi 70 sampel
Dengan demikian besarnya sampel dalam penelitian ini adalah sebnayak 70 orang. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan metode consecutive
sampling.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
4.5. Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, pengolahan data telah dilakukan dengan teknik statistik, yaitu teknik pengolahan data dengan menggunakan analisis statistik yang biasanya dilakukan untuk pengolahan data kuantitatif. Pengolahan dan analisa data kuantitatif ini dapat dilakukan dengan tangan (manual) ataupun dengan alat komputer di mana data perlu diterjemahkan ke dalam bahasa komputer yaitu dengan memberikan kode-kode tertentu sesuai dengan bahasa program yang digunakan. Pada penelitian ini proses pemasukan dan pengolahan data adalah menggunakan SPSS (Statistical Product and Service
Solution) for windows.
4.5.2. Teknik Analisa Data
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1.Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara (USU) adalah sebuah universitas negeri yang terletak di Kota Medan Indonesia. Universitas Sumatera Utara adalah salah satu universitas terbaik di pulau Sumatera dan, dan merupakan universitas negeri tertua di luar Jawa. USU juga adalah universitas pertama di pulau Sumatra yang mempunyai Fakultas Kedokteran. USU didirikan sebagai Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Fakultas pertama adalah Fakultas Kedokteran yang didirikan pada 20 Agustus 1952 , yang kini diperingati sebagai hari jadi USU. Presiden Indonesia, Soekarno kemudian meresmikan USU sebagai universitas negeri ketujuh Indonesia pada tanggal 20 November 1957 .(Administrator USU,2007)
Kini, universitas tertua di Jawa ini memiliki 10 fakultas dan fakultas pasca sarjana. Jumlah mahasiswa : 21.907 . Jumlah Lulusan Tahun 2000/01 : 3883. Jumlah Dosen Tetap : 1657. Jumlah Dosen Lulusan S2 : 794. Jumlah Dosen Lulusan S3 : 168. Luar Kampus : 120 hektare. Koleksi Perpustakaan : 32 783 judul, 133.750 eksemplar, luas 6.030 m2. Laboratorium : 28.710 m2. Fasilitas Lain : Ruang Kuliah (24.246 m2), ruang Studio (8171.062), ruang kantor /administrasi (18.377) , ruang dosen (6.004 m2), asrama mahasiswa (6.168 m2 ),auditorium(8.419 m2) , lahan perumahan (133.037m2), lahan percobaan (4.340.000 m2).(Administrator USU,2007)
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Distribusi responden dapat dilihat dengan menggunakan kuesioner yang meliputi usia, berat badan, tinggi badan dan usia semasa menarche. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.1. Distribusi Responden Menurut Usia Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008
[image:34.612.113.515.519.635.2]Dari Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa distribusi responden menurut umur yang terbanyak adalah mahasiswi yang berumur 21 tahun yaitu sebanyak 26 orang (37,1%) sedangkan responden yang berumur 20 tahun adalah sebanyak 16 orang (22,9%) dan responden yang paling sedikit adalah yang berumur 19 tahun dan 22 tahun yaitu sebanyak 14 orang (20,0%).
Tabel 5.2.Distribusi Responden Menurut Berat Badan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008
Berat Badan(kg) n %
36-40 41-45 46-50 51-55 >55 3 14 15 18 20 4,3 20,0 21,4 25,7 28,6
Total 70 100
Dari Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa distribusi responden menurut berat badan yang terbanyak adalah yang lebih dari 55 kg yaitu sebanyak 20 orang (28,6%) manakala
Usia (tahun) n %
19 20 21 22 14 16 26 14 20,0 22,9 37,1 20,0
responden yang mempunyai berat badan 51kg-55kg adalah sebanyak 18 orang(25,7%),yang mempunyai berat badan 46kg-50kg adalah sebanyak 15 orang (21,4%), yang berat badannya 41kg-45kg adalah sebanyak 14 orang(20,0%) dan yang paling sedikit adalah yang mempunyai berat badan 36kg-40kg yaitu sebanyak 3 orang (4,3%)
Tabel 5.3.Distribusi Responden Menurut Tinggi Badan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008
Tinggi Badan(cm) n %
149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 161 162 163 164 165 166 2 4 1 5 9 8 4 4 10 5 4 3 4 1 1 3 2 2,9 5,7 1,4 7,1 12,9 11,4 5,7 5,7 14,3 7,1 5,7 4,3 5,7 1,4 1,4 4,3 2,9
Total 70 100
dan 162cm adalah sebanyak 4 orang (5,7%,) yang mempunyai tinggi badan 161cm dan165cm adalah sebanyak 3 orang(4,3%,) dan yang mempunyai tinggi badan 149cm dan 166cm adalah sebanyak 2 orang(2,9%). Manakala yang paling sedikit adalah yang tinggi badannya 151cm, 163cm dan 164cm yaitu sebanyak 1 orang(1,4%).
Tabel 5.4. Distribusi Responden Menurut Usia Menarche Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008
Usia Menarche(tahun) n %
8-10 11-12 13-14 15-16
3 33 25 9
4,3 47,1 35,7 12,9
Total 70 100
5.1.3. Hasil Analisa Statistik
Tabel 5.5. Kategori Tinggi Badan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 Berdasarkan Usia Menarche
Tinggi Badan Kelompok
Rendah Tinggi n % n % Usia Menarche Responden (tahun) 8-10 11-12 13-14 15-16
3 4,3 0 0 26 37,1 7 10,0 3 4,3 22 31,4 0 0 9 12,9
Dengan menggunakan tabulasi silang antara tinggi badan kelompok dengan usia menarche seperti di dalam Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa, dari sebanyak 70 orang responden yang diteliti, jumlah responden yang berada dalam kategori rendah yang menarche pada usia 8-10 tahun adalah sebanyak 3 orang(4,3%), pada usia 11-12 tahun sebanyak 26 orang(37,1%), pada usia 13-14 tahun sebanyak 3 orang(4,3%) dan tiada responden yang menarche pada usia 15-16 tahun.
Manakala tiada responden yang berada dalam kategori tinggi yang menarche pada usia 8-10 tahun, pada usia 11-12 tahun adalah sebanyak 7 orang (10%), pada usia 13-14 tahun sebanyak 22 orang(31,4%) dan pada usia 15-16 tahun sebanyak 9 orang(12,9%).
Tabel 5.6. Kategori Tinggi Badan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 Berdasarkan Kategori Menarche
Kategori Menarche
Tinggi Badan Kelompok
Awal Lewat
Dari Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa, dari 70 orang responden yang tinggi badannya rendah terdapat sebanyak 29 orang(41,4%) yang menarche pada usia awal dan hanya 3 orang(4,3%) yang menarche pada usia lewat. Sedangkan pada kelompok tinggi, yang menarche pada usia awal terdapat sebanyak 7 orang(10%) dan yang menarche pada usia lewat terdapat sebanyak 31 orang(44,3%)
Tabel 5.7. Kategori Berat Badan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 Berdasarkan Kategori Menarche
Berat Badan Responden(kg)
36-40 41-45 46-50 51-55 >55 Kategori
Menarche awal
n % n % n % n % n %
2 2,9 7 10,0 8 11,4 8 11,4 11 15,7 lewat 1 1,4 7 10,0 7 10,0 10 14,3 9 12,9
Berdasarkan Tabel 5.7, responden yang berada dalam kategori menarche awal yang berat badannya 36-40 kg adalah sebanyak 2 orang(2,9), 41-45 kg sebanyak 7 orang (10,0) , 46-50 kg dan 51-55 kg sebanyak 8 orang(11,4%) manakala yang > 55 kg sebanyak 11 orang(15,7%). Sedangkan yang berada dalam kategori menarche lewat dan berat badannya 36-40kg yaitu sebanyak 1 orang(1,4%), 41-45 kg dan 46-50kg sebanyak 7 orang(10%), 51-55kg sebanyak 10 orang(14,3%) dan yang >55kg sebanyak 9 orang(12,9%).
Tabel 5.8. Rata-rata Tinggi Badan Kategori Usia Menarche Dan Standar Deviasi
Jumlah (n) Rata-rata Standar Deviasi Nilai p* tinggi badan (cm)
Kategori Menarche
Awal 36 153,4 2,39 0,000 Lewat 34 159,5 3,67
* Uji Statistik T.independent
dengan standar deviasi 3,67. Manakala rata-rata tinggi badan terendah adalah pada kelompok menarche awal yaitu 153,4cm dengan standar deviasi 2,39.
Dari hasil uji T independent usia menarche terhadap tinggi badan menunjukkan nilai p adalah 0,000 atau <0,05. Hal in berarti terdapat hubungan yang signifikan di antara usia menarche dengan tinggi badan
5.2.Pembahasan 5.2.1. Usia Menarche
Usia menarche dapat bervariasi pada setiap individu dan wilayah. Banyak faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi proses kompleks tersebut (Pacarada, 2007). Cepat lambatnya menarche tergantung pada faktor lingkungan, sosial ekonomi, nutrisi, genetik, budaya dan psikologis dari remaja tersebut (Santoso, 1999). Berdasarkan beberapa penelitian di negara Brazil usia menarche rata-rata 12,4 tahun, hampir sama dengan negara Malaysia 12,3 tahun (Silva, 2005). Di Hong Kong dan Jepang pula usia rata-rata menarchenya adalah 12,38 dan 12,2 tahun (Huen KF ,2007). Manakala pada penelitian ini, frekuensi tertinggi usia menarche adalah pada usia 11-12 tahun yaitu sebanyak 33 orang (47,1%) dan rata- rata tinggi badan pada usia menarche awal adalah 153,4cm manakala pada usia menarche lewat adalah 159,5 cm.
5.2.2. Tinggi Badan
menyebabkan kapasitas kondrosit pada lempeng pertumbuhan menurun di mana akan meningkatkan proses penuaan yang memicu terjadinya fusi (Carter, Shea L. 2008). Pada penelitian ini, frekuensi tinggi badan tertinggi adalah 157cm yaitu sebanyak 10 orang(14,3%).
5.2.3. Hubungan Antara Usia Menarche Dengan Tinggi Badan
menarche lebih lewat (>12,9 tahun) berbanding yang menarche lebih awal (<11,7 tahun)
5.2.4. Hubungan Antara Usia Menarche Dengan Berat Badan
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan
- Responden yang termasuk dalam kategori menarche pada usia awal dan bertubuh rendah adalah sebanyak 41,1% sedangkan yang bertubuh tinggi adalah sebanyak 10%. Manakala responden yang termasuk dalam kategori menarche pada usia lewat dan bertubuh rendah adalah sebanyak 4,3% dan yang bertubuh tinggi adalah sebanyak 44,3%.
- Gambaran rata-rata tinggi badan responden yang termasuk kategori menarche awal adalah 153,4cm dan bagi kategori lewat adalah 159,5cm. - Ternyata secara statistik terdapat hubungan di antara usia menarche
dengan tinggi badan (p<0,05). Hal ini menunjukkan terdapatnya peranan estrogen dalam mempengaruhi tinggi badan seseorang. Selain itu, mungkin juga faktor nutrisi dan kesehatan umum dapat mempengaruhi onset menarche dan juga tinggi badan responden.
6.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, R.H.,Kliegman, R.,Arvin, A.M., 1996. Ilmu KesehatanAnak. 15th ed.Philadelphia,Pennsylvania :W.B Saunders Company .
Biro FM, McMahon RP, Striegel Moore R, Crawford PB, Obarzanek E, Morrison JA, Barton BA and Falkner F, 2001 . Impact of timing of pubertal maturation on
growth in black and white female adolescents: The National Heart, Lung and
Blood Institute Growth and Health Study. J Pediatric 138,636–643.
Carter, Shea L, 2008 . The genetic basis of human height : the role of estrogen, Queensland University of Technology
Churchill,Gilbert A.2005.Dasar-dasar Riset Pemasaran.Edisi 4,Jilid I,Alih Bahasa Oleh Andriani,Jakarta:Penerbit Erlangga
Gharravi,A.M., Gharravi, S., Marjani ,A., Moradi,A.,2008. Correlation of age at
menarche and height in Iranian student girls living in Gorgan -Northeast of Iran,
Journal of Pakistan Medical Association, 58:426
Mantzoros C. S.,et al,1997. Adult height and menarcheal age of young women in Greece ,Annals of Human Biology, vol 24(1):55-59
Monga A, 2006. Gynaecology by Ten Teachers.18thed.Euston Road,London:Hodder Arnold
Nazario, B., 2002 WebMD Medical News. Cadernos de Saunde Publica. Vol 24
Onland-Moret N. C.,et al., 2005.Age at Menarche in Relation to Adult Height,
American Journal of Epidemiology, 162(7):623-632
Pacarada, M., Lulaj, S., Kongjeli, G., Obentinca, B., 2007. Impact of Sosioeconomic
Factors on Onset of Menarche in Kosovar Girls. BMJ.
Sari Arlinda, 2006. Statistika Kedokteran,Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.Bamboedoea Communication
Shangold et al ,2007,Relationship Between Menarcheal Age and Adult Height,Georgetown University Scool of Medicine,Washington DC.
Silva, CML., Gigante., DP., Mnten, GC., 2005. Premenstrual Symptoms and
Syndrome According to Age at Menarche in a 1982 Birth Cohort in Southern
Brazil. J. Pediatrics. Avaiable
from:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18392361 [Accessed 28 March 2010]
The Endocrine Society,2010. Early onset of menstruation linked to shorter adult
height. Available
from:http://theendocrinesociety/Early-onset-of-menstruation.cfm.htm [Accessed 28 March 2010]
Tortora, G.J.,Derrickson B.,2009.Principles of Anatomy and Physiology.12th ed.Asia:John Wiley & Sons
Venes, D.,et al., 2005. Taber’s Cyclopedic Medical Dictionary.20th ed.New Delhi,India:Jaypee Brothers .
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nur Amira Binti Abdul Muin
Tempat/tanggal lahir : Selangor/24.09.1989
Agama : Islam
Alamat :Tasbi 1 blok VV no 81
Riwayat Pendidikan : SK Batu Maung 1996-2001 SMKA (P) Almashoor 2002-2006 Kolej Sentral 2007 Universitas Sumatera Utara 2007-2012
LEMBAR PENJELASAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua,
Saya, Nur Amira Binti Abdul Muin, mahasiswi semester VI Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Usia Menarche Dengan Tinggi Badan Mahasiswi Angkatan 2008 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara”. Sebagaimana kita tahu bahwa menarche adalah siklus haid pertama bagi seorang wanita yang menandakan mulainya kematangan perempuan secara biologis. Pada penelitian sebelum ini menyatakan bahwa umur menarche yang lebih awal akan menyebabkan tinggi badan seseorang menjadi lebih rendah berbanding dengan seseorang yang menarche pada usia yang lebih lewat.Penelitian Saya ini untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara umur menarche dengan tinggi badan mahasisiwi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
.
Penelitian Saya ini menggunakan lembaran pertanyaan yang mencakupi beberapa soalan mengenai umur,berat badan,tinggi badan dan umur semasa menarche . Ukuran tinggi badan akan diambil dengan cara mengukur menggunakan pita ukur dan pembaris.Saya mengharapkan kerjasama dari Saudari untuk diukur tinggi badan dan memberikan jawaban yang sebenar-benarnya sesuai dengan pertanyaan yang ada Dengan menjawab pertanyaaan tersebut kita akan mengetahui apakah ada hubungan diantara tinngi badan dan juga usia semasa menarche.Jawaban yang Saudari berikan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini dan tidak akan disalahgunakan untuk maksud-maksud lain. Identitas Saudari tetap dirahasiakan dan tidak akan dituliskan atau disebarkan. Bila terjadi sesuatu atau ada yang ingin Saudari tanyakan dapat menemui atau menghubungi saya di :
Alamat : Tasbi 1 blok VV no 81 No. Telepon / HP : 087868620610
Keikutsertaan Saudari dalam penelitian ini sangat Saya harapkan. Partisipasi Saudari bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Saudari berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.
Demikian penjelasan ini Saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan Saudari, Saya ucapkan terima kasih.
Medan, ________________ 2010
LAMPIRAN
INFORM CONSENT
JUDUL PENELITIAN:HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DENGAN TINGGI BADAN MAHASISWI ANGKATAN 2008 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk mendukung penelitian ini, kuisioner ini disebarkan dan akan di ambil ukuran tinggi badan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis.
Setiap data yang ada di kuesioner ini tidak akan disebarluaskan.Data-data tersebut hanya akan digunakan sebagai penelitian.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar.Setiap soalan mempunyai lima pilihan jawapan dan pilihlah satu dari pilihan jawapan yang diberikan.
Responden , Peneliti,Medan,……. 2010
LAMPIRAN
Kuesioner
Hubungan usia menarche dengan tinggi badan akhir . Usia saat ini :- a)18 tahun b)19 tahun c)20 tahun d)21 tahun e)22 tahun Berat badan:-
a)36-40kg d)51-55kg b)41-45kg e)>55 kg c)46-50kg
Usia menarche: -
a) 8 - 10 tahun d)15 – 16 tahun
b)11 - 12 tahun e)17 - 18 tahun
c)13 - 14 tahun
LAMPIRAN
DAFTAR INDUK Nama Usia Berat
badan Tinggi badan Usia menarche (tahun) Kel. menarche TB kel.
1 ARR 21 46kg-50kg 154cm 13-14 lewat rendah
2 BRR 21 >55kg 153cm 8-10 awal rendah
FREKUENSI
usia responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 19.00 14 20.0 20.0 20.0
20.00 16 22.9 22.9 42.9
21.00 26 37.1 37.1 80.0
22.00 14 20.0 20.0 100.0
Total 70 100.0 100.0
berat badan responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 36kg-40kg 3 4.3 4.3 4.3
41kg-45kg 14 20.0 20.0 24.3
46kg-50kg 15 21.4 21.4 45.7
51kg-55kg 18 25.7 25.7 71.4
>55kg 20 28.6 28.6 100.0
tinggi badan responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 149.00 2 2.9 2.9 2.9
150.00 4 5.7 5.7 8.6
151.00 1 1.4 1.4 10.0
152.00 5 7.1 7.1 17.1
153.00 9 12.9 12.9 30.0
154.00 8 11.4 11.4 41.4
155.00 4 5.7 5.7 47.1
156.00 4 5.7 5.7 52.9
157.00 10 14.3 14.3 67.1
158.00 5 7.1 7.1 74.3
159.00 4 5.7 5.7 80.0
161.00 3 4.3 4.3 84.3
162.00 4 5.7 5.7 90.0
163.00 1 1.4 1.4 91.4
164.00 1 1.4 1.4 92.9
165.00 3 4.3 4.3 97.1
166.00 2 2.9 2.9 100.0
usia menarche responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 8-10 tahun 3 4.3 4.3 4.3
11-12 tahun 33 47.1 47.1 51.4
13-14 tahun 25 35.7 35.7 87.1
15-16 tahun 9 12.9 12.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
TABULASI SILANG
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kategori menarche * tinggi
badan kelompok
70 100.0% 0 .0% 70 100.0%
kategori menarche * tinggi badan kelompok Crosstabulation
tinggi badan kelompok
Total rendah tinggi
kategori menarche awal Count 29 7 36
% of Total 41.4% 10.0% 51.4%
lewat Count 3 31 34
% of Total 4.3% 44.3% 48.6%
kategori menarche * tinggi badan kelompok Crosstabulation
tinggi badan kelompok
Total rendah tinggi
kategori menarche awal Count 29 7 36
% of Total 41.4% 10.0% 51.4%
lewat Count 3 31 34
% of Total 4.3% 44.3% 48.6%
Total Count 32 38 70
% of Total 45.7% 54.3% 100.0%
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
usia menarche responden *
tinggi badan kelompok
umur menarche responden * tinggi badan kelompok Crosstabulation
tinggi badan kelompok
Total rendah tinggi
Usia menarche responden 8-10 tahun Count 3 0 3
% of Total 4.3% .0% 4.3%
11-12 tahun Count 26 7 33
% of Total 37.1% 10.0% 47.1%
13-14 tahun Count 3 22 25
% of Total 4.3% 31.4% 35.7%
15-16 tahun Count 0 9 9
% of Total .0% 12.9% 12.9%
Total Count 32 38 70
% of Total 45.7% 54.3% 100.0%
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kategori menarche * berat
badan responden
kategori menarche * berat badan responden Crosstabulation
berat badan responden
Total 36kg-40kg 41kg-45kg 46kg-50kg 51kg-55kg >55kg
kategori menarche awal Count 2 7 8 8 11 36
% of Total 2.9% 10.0% 11.4% 11.4% 15.7% 51.4%
lewat Count 1 7 7 10 9 34
% of Total 1.4% 10.0% 10.0% 14.3% 12.9% 48.6%
Total Count 3 14 15 18 20 70
% of Total 4.3% 20.0% 21.4% 25.7% 28.6% 100.0%
TEST T-INDEPENDENT
Group Statistics
kategori
menarc
he N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
tinggi badan responden awal 36 153.3611 2.39228 .39871
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
tinggi
badan
responden Equal
variances
assumed
8.673 .004
-8.297
68 .000 -6.10948 .73639 -7.57892
-4.64003
Equal
variances not
assumed
-8.200
56.258 .000 -6.10948 .74506 -7.60186