BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akne vulgaris atau lebih sering disebut jerawat, merupakan penyakit kulit yang banyak sekali dijumpai terutama di masyarakat Indonesia (Efendi, 2003)
Akne vulgaris adalah penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada unit pilosebasea yang sering terjadi pada masa remaja (Zanglein et al, 2008). Ditandai dengan adanya erupsi komedo, papul, pustul, nodus dan kista pada tempat predileksi: muka, leher, lengan atas, dada dan punggung (Wasitaatmadja, 2011).
Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang paling umum diderita oleh masyarakat. Di Amerika Serikat, 85% dari penduduk usia 12-24 tahun menderita akne vulgaris dan data yang hampir serupa didatati pada sebagian besar dunia barat. Di Afrika sendiri, melalui sebuah studi cross sectional, didapati prevalensi akne vulgaris pada remaja sebesar 90,7% (Husein, 2009). Untuk Asia, beberapa data yang bisa diperoleh menunjukkan prevalensi yang cukup tinggi juga. Di Cina, tepatnya distrik Zhou Hai provinsi Guangdong, prevalensi penderita jerawat sebesar 53,5% remaja ( Wu et al, 2007). Dari survei di Asia Tenggara, terdapat 40-80% kasus jerawat. Sedangkan di Indonesia, catatan kelompok studi dermatologi kosmetika Indonesia, menunjukkan terdapat 60% pasien jerawat pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007. Penelitian yang dilakukan oleh Anggrenni (2014) didapatkan hasil, jumlah pasien akne vulgaris yang berkunjung di RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2010 – Desember 2012 berjumlah 182 orang dengan proporsi kejadian sebesar 1,10%. Karakteristik pasien umumnya berjenis kelamin perempuan, terbanyak berusia 16-20 tahun, pekerjaan terbanyak pelajar/mahasiswa, tingkat keparahan terbanyak derajat II, lokasi terbanyak pada wajah, durasi penyakit terbanyak 1 – 52 minggu.
Penyebab akne vulgaris yang pasti belum diketahui, tetapi banyak faktor yang berpengaruh seperti sebum, bakteria, faktor genetik, hormon, diet, iklim, psikis, kosmetika, bahan-bahan kimia, reaktivitas(Widjadja, 2000).
Keluhan pasien akne vulgaris yang dilaporkan terkait keluhan efek fungsional, sosial, psikologikal, dan emosional mereka sebanding dengan yang dilaporkan oleh pasien dengan penyakit lain (chronic disabling asthma, epilepsi, diabetes, nyeri punggung atau artritis), sehingga akne vulgaris bukanlah penyakit yang bisa diacuhkan dibandingkan dengan kondisi penyakit kronis lain (Jones- Caballero et al.,2007).
Noorbala et al. tahun 2013 menyatakan akne vulgaris adalah kelainan kulit umum dan memberi dampak besar pada kualitas hidup di kalangan remaja (Noorbala et al, 2013).
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kualitas hidup (quality of life) sebagai persepsi individual dari keberadaannya dalam hidup, dalam kontekskultural dan sistem nilai dimana dia hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan, standard dan perhatiannya. (Both et al, 2007).WHO memerintahkan agar pengukuran kesehatan dan efek perawatan kesehatan harus mencakup tidak hanya indikasi perubahan frekuensi dan tingkat keparahan penyakit, tetapi juga perkiraan kualitas hidup (WHOQOL, 1997; Doward, 1998).
Samanthula et al. tahun 2013 melaporkan pasien wanita dengan akne vulgaris memiliki kualitas hidup lebih rendah dibandingkan laki-laki dan tingkat keparahan AV memiliki dampak signifikan terhadap kualitas hidup. Penelitian Kokandi tahun 2010 melaporkan tingkat keparahan akne vulgaris tidak berefek pada perubahan kualitas hidup (Samanthula et al, 2013).
Peneliti berminat mengetahui dan menilai kualitas hidup akne vulgaris pada mahasiswi angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) karena sejauh ini penelitian mengenai hal tersebut belum pernah dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana kualitas hidup pasien akne vulgaris pada mahasiswi angkatan 2011 FK USU?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kualitas hidup akne vulgaris pada mahasiswi angkatan 2011 FK USU
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan umur
2. Mengetahui karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan lama menderita penyakit
3. Mengetahui karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan lokasi timbulnya akne vulgaris
4. Mengetahui karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan riwayat keluarga 5. Mengetahui karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan diet (jenis
makanan)
6. Mengetahui karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan pemakaaian kosmetik
7. Mengetahui karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan siklus menstruasi 8. Mengetahui karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK)
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1.4.1. Bidang Akademik atau Ilmiah
Memberikan informasi kepada institusi pendidikan, institusi kesehatan dan pihak-pihak yang terkait lainnya mengenai kualitas hidup akne vulgaris pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011. 1.4.2. Bidang Pelayanan Masyarakat
Membantu memberi informasi tambahan mengenai pencegahan dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya akne vulgaris pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011.
1.4.3. Bidang Pengembangan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar ataupun data pendukung untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai kualitas hidup pada pasien akne vulgaris