• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI INDUSTRI JASA KEUANGAN PADA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SEPTEMBER 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTRIBUSI INDUSTRI JASA KEUANGAN PADA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SEPTEMBER 2016"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

K

ONTRIBUSI

I

NDUSTRI

J

ASA

K

EUANGAN

P

ADA

P

EMBANGUNAN

B

ERKELANJUTAN

(2)

INDONESIA ADALAH SALAH SATU NEGARA YANG

TERDAMPAKDAN BERKONTRIBUSIPADA CLIMATE CHANGE

Pemanasan global meningkatkan permukaan air laut sebagai akibat mencairnya es di kutub utara dan selatan. + 2 ribuan pulau Indonesia akan tenggelam dalam 100 tahun ke depan, mengancam 45 juta jiwa di pesisir pantai.

Pemanasan global juga memicu iklim ekstrim (banjir/kekeringan/tanah longsor) berdampak pada ketersediaan pasokan bahan pangan, air bersih dan meningkatnya kemiskinan.

Polusi di daerah aliran sungai baik dari industri maupun pertanian mempengaruhi kualitas air dan berdampak negatif bagi makhluk hidup.

Kerusakan lahan akibat penambangan dan perkebunan yang tidak menerapkan prinsip sustainablility meninggalkan beban pada masyarakat sekitar (polusi air, udara, banjir).

Pertumbuhan ekonomi dengan alat ukur GDP belum di set

off dg kerusakan lingkungan dan dampaknya. Sumber

pendanaan pembangunan berasal dari pemerintah dan swasta termasuk LJK; sehingga LJK ikut berkontribusi atas munculnya dampak negatif dari pembangunan yang tidak berkelanjutan.

Seperti dua sisi mata uang, dampak perubahan iklim

meningkatkan risiko aspek lingkungan dan sosial bagi IJK,

namun disisi lain upaya mitigasi daan adaptasi perubahan iklim menciptakanpeluang bisnis baru bagi IJK, a.l.

pendanaan proyek energi terbarukan, organic agriculture, sustainable fisheries, green building, green infrastructure, dan disaster/climate insurance

Presiden meninjau kebakaran hutan di Kalimantan, 2015 Sungai citarum banjir PLTSurya Kupang 2015 2 Source: IFC, 2016

(3)

© 2016

Pembangunan yang mengabaikaan aspek perlindungan lingkungan

hidup pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri

http://economy.okezone.com/read/2016/07/19/320/1441366/kualitas-udara-terparah-di-asia-dan-afrika-batu-bara-penyebabnya

Air tercemar limbah batubara

Studi kasus: Penurunan Permukaan Tanah Kota Semarang

Penurunan tanah kota Semarang diakibatkan 3 hal yaitu: Struktur tanah yang masih labil,

pengambilan air bawah tanah yang tidak terkendali dan beban berat bangunan di atasnya.

Rata-rata kota Semaarang mengalami penurunan 2 cm pertahun yang terparah di

kawasan simpang Lima yang mengalami penurunan 10 cm per tahun. Implikasi bagi LJK

jika membiayai bangunan di atas berpotensi macet, dan klaim asuransi.

(4)

© 2016

Keuntungan ekonomis tambang batu bara harus di set off dengan

kerugian yg ditimbulkannya

http://economy.okezone.com/read/2016/07/19/320/1441366/kualitas-udara-terparah-di-asia-dan-afrika-batu-bara-penyebabnya

JAKARTA - International Energy Agency (IEA) mencatat, rata-rata setiap tahunnya terdapat 6,5 juta jiwa yang meninggal akibat polusi udara. Dalam keterangannya, IEA mencatat daerah Asia dan Afrika menjadi daerah terparah untuk kualitas udara karena besarannya aktivitas industri.

Menurut Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol, tingginya kebutuhan terhadap kendaraan bermotor dan meningkatnya aktivitas eksplorasi batu bara menjadi penyebab utama dari buruknya kualitas udara di sejumlah

negara. Bahkan, IEA mencatat batu bara menyumbangkan 60 persen dari emisi karbondioksida secara global.

"Ini cukup membuat kita waspada apalagi kebutuhan energi kita ini semakin meningkat sehingga akan menyebabkan tingkat pembakaran energi fosil juga akan meningkat," jelasnya dalam acara Indonesia Launch of WEO di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (19/7/2016). Dikhawatirkan kualitas udara akan semakin memburuk pada tahun 2040.

Namun, dengan energi baru dan terbarukan, diharapkan persoalan ini akan dapat segera teratasi. "Energi yang lebih bersih ini akan berpotensi menurunkan dampak negatif polusi udara hingga 50 persen di tahun 2040," tutupnya. (rzy)

Aktivitas penambangan batu bara di Kalimantan

Air tercemar limbah batubara

(5)

A

GENDA

1.

M

ASTER

P

LAN

S

EKTOR

J

ASA

K

EUANGAN

(MPSJKI)

2015 – 2019

S

EBAGAI

P

AYUNG

R

OADMAP

P

ADA

M

ASING

-

MASING

IJK

2.

P

ERKEMBANGAN

S

EKTOR

J

ASA

K

EUANGAN

3.

F

RAMEWORK

K

EUANGAN

B

ERKELANJUTAN

4.

M

ENGEMBANGKAN

P

EMBIAYAAN

U

NTUK

M

ENDUKUNG

P

EMBANGUNAN

B

ERKELANJUTAN

5.

R

OADMAP

K

EUANGAN

B

ERKELANJUTAN

6.

P

ENTAHAPAN

R

OADMAP

K

EUANGAN

B

ERKELANJUTAN

2015 – 2019

7.

P

ENGEMBANGAN

S

USTAINABLE

F

INANCE DI

I

NDONESIA

8.

I

MPLEMENTASI

K

EUANGAN

B

ERKELANJUTAN

2015

9.

I

MPLEMENTAS

P

EDOMAN

K

EUANGAN

B

ERKELANJUTAN

B

AGI

LJK

(6)

M

ASTER

P

LAN

S

EKTOR

J

ASA

K

EUANGAN

(MPSJKI) 2015 – 2019

S

EBAGAI

P

AYUNG

R

OADMAP

P

ADA

M

ASING

-

MASING

IJK

 MPSJKI merupakan cetak biru arah pengembangan sektor jasa keuangan nasional

secara terintegrasi dan komprehensif.

 MPSJKI memiliki tiga fokus utama, yakni :

1) Kontributif; mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan dalam mendukung

percepatan pertumbuhan ekonomi nasional,

2) Stabil; menjaga stabilitas sistem keuangan sebagai landasan bagi pembangunan yang

berkelanjutan, dan

3) Inklusif; mewujudkan kemandirian finansial masyarakat serta mendukung upaya

peningkatan pemerataan dalam pembangunan.

 MPSJKI diarahkan untuk dapat menjadi payung bagi roadmap-roadmap yang

dikembangkan masing-masing sektor di industri jasa keuangan seperti:

1. Roadmap Keuangan Berkelanjutan di Indonesia 2015-2019;

2. Roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019;

3. Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019;

4. Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2015-2019;

5. Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia;

6. Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia; dan

7. roadmap-roadmap lainnya.

(7)

P

ERKEMBANGAN

S

EKTOR

J

ASA

K

EUANGAN

I

NDONESIA

Rincian Pemenuhan Pendanaan

Pembangunan Tahun 2015 - 2019

Komposisi Asset Sektor Jasa Keuangan

2016

Sumber : OJK, Juni 2016

(8)

© 2016

(9)

M

ENGEMBANGKAN

P

EMBIAYAAN

U

NTUK

M

ENDUKUNG

P

EMBANGUNAN

B

ERKELANJUTAN

Regulation of Bank Indonesia No.11 / 25 / PBI / 2009;

Bank Indonesia Circular Letter No. 21/9 UKU On March 25,1989 2004 MoU BI – MOE

2005 BI regulation- on bank Asset Quality 2009 Environmental Act

2009 SRI* KEHATI Green Index 2010 MoU BI-MOE

2012 BI

regulation

on Asset Quality

2014 Roadmap Sustainable Finance 2014 MoU OJK-MOE

(10)

R

OADMAP

K

EUANGAN

B

ERKELANJUTAN

Latar Belakang

1. Surat Edaran Bank Indonesia No. 21/9 UKU 25 Maret1989;

2. Peraturan Bank Indonesia No.11 / 25 / PBI / 2009;

3. MoU BI dan Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2004;

4. Kebijakan Bank Indonesia tahun 2005 Kualitas Aktiva Bank;

5. Undang-Undang No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

6. SRI KEHATI Green Index tahun 2009; 7. MoU BI dan Kementerian

Lingkungan Hidup Tahun 2010;

8. Kebijakan Bank Indonesia tahun 2012 Kualitas Aktiva Bank;

9. Nota Kesepahaman OJK dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2014;

Roadmap Keuangan Berkelanjutan telah diluncurkan pada 5 Desember 2014 sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Nota Kesepahaman antara OJK dan

KLHK (26 Mei 2014)

Definisi Keuangan Berkelanjutan

Dukungan Menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelajutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup

Tujuan

1. Menjabarkan kondisi yang akan dicapai terkait keuangan berkelanjutan untuk jangka menengah (5 tahun) dan panjang (10 tahun) untuk SJK di bawah otoritas OJK;

2. Menentukan dan menyusun tonggak perbaikan terkait keuangan berkelanjutan.

Prinsip

1. Prinsip Pengelolaan Risiko;

2. Prinsip Pengembangan Sektor Ekonomi Prioritas Berkelanjutan;

3. Prinsip Tata Kelola Sosial – Lingkungan Hidup dan Pelaporan;

4. Prinsip Peningkatan Kapasitas dan Kemitraan Kolaboratif.

(11)

3 Fokus area: Melalui roadmap ini diharapkan akan terjadi peningkatan

penyediaan pendanaan dari LJK bagi green project, Peningkatan permintaan

terhadap green financial product and services, Peningkatan pengawasan dan

koordinasi implementasi keuangan berkelanjutan.

Strategi Roadmap:

Jangka Menengah (2015-2019); Peningkatan supply pendanaan ramah lingkungan

hidup, Peningkatan demand bagi produk keuangan ramah lingkungan hidup,

peletakan kerangka dasar pengaturan dan sistem pelaporan, peningkatan

pemahaman, pengetahuan serta kompetensi sumberdaya manusia pelaku industri

jasa keuangan, pemberian insentif serta koordinasi dengan instansi terkait.

Jangka panjang (2020-2024), difokuskan pada integrasi manajemen risiko, tata

kelola perusahaan, penilaian tingkat kesehatan bank dan pembangunan sistem

informasi terpadu keuangan berkelanjutan.

(12)

Website : http://www.ojk.go.id/keuangan-berkelanjutan

(13)

1. PBI 14/15/2012 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum

1. Potensi pertumbuhan usaha; 2. Kondisi pasar dan posisi debitur

dlm persaingan;

3. Kualitas manajemen dan permasalahan tenaga kerja;

4. Dukungan dari group/afiliasi; dan

5.Upaya yg dilakukan debitur dlm

rangka memelihara lingkungan

hidup (bagi debitur yg wajib

melakukan upaya pengelolaan

LH sesuai peraturan

perundangan yg berlaku)

1. Perolehan laba;

2. Struktur permodalan; 3. Arus kas; dan

4. Sensitivitas terhadap risiko pasar.

1. Ketepatan pembayaran pokok dan bunga;

2. Ketersediaan dan keakuratan informasi keuangan debitur; 3. Kelengkapan dokumentasi

kredit;

4. Kepatuhan thd perjanjian kredit;

5. Kesesuaian penggunaan dana; dan

6. Kewajaran sumber pembayaran kewajiban.

Penilaian Kualitas Kredit

1. PROSPEK USAHA 2. KINERJA DEBITUR 3. KEMAMPUAN MEMBAYAR

Pertimbangan dlm penetapan kualitas kredit mencakup signifikansi dan materialitas setiap faktor penilaian dan komponen; serta relevansi dari penilaian dan komponen thd debitur ybs

13

(14)

2. Index SRI KEHATI di Capital Market

3. Capacity building

4. Green lending model

4. Beberapa Perusahaan Asuransi sudah dapat mengcover biaya eksternalitas

negatif pada industri tertentu;

5. Portofolio Bank - Pembiayaan Green Finance

(15)

© 2016

I

MPLEMENTASI

K

EUANGAN

B

ERKELANJUTAN

2015

1. Penyusunan Kajian Regulasi Keuangan Berkelanjutan

2. Penyusunan Pedoman Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan dengan topik

Efisiensi Energi, Eneri Bersih, dan Green Building

3. Persiapan penyusunan kajian green bonds dan green index.

4. Persiapan penyusunan kajian green products (untuk asuransi) dan lembaga

leasing/perusahaan multi-finance.

5. Program penyadartahuan (Awareness program) bagi Lembaga Jasa keuangan:

Seminar, Workshop & FGD

6. Capacity building : Training Analis Lingkungan Hidup

7. Penelitian bersama dengan topik “Challenges, Incentives and Disincentives in

the Implementation of Sustainable Finance in Indonesia”

8. Persiapan pengembangan sistem informasi “Information hub”

9. Persiapan tim penilai Sustainable Finance Award

(16)

© 2016

Pedoman Keuangan Berkelanjutan Bagi LJK

(17)

© 2016

K

EGIATAN

K

EUANGAN

B

ERKELANJUTAN

2016

1. Kebijakan / regulasi Keuangan Berkelanjutan

2. Penyiapan insentif yang mendukung Keuangan Berkelanjutan

3. Penyelenggaraan Sustainable Finance Award

4. Information hub on sustainable finance

5. Penyusunan pedoman pembiayaan Keuangan Berkelanjutan

6. Implementasi pilot project “First Steps to Implement Sustainable Finance”

7. Penyelenggaraan International Sustainable Finance Forum (ISFF) 2016

8. Inisiasi sustainable finance report

9. Capacity building 2016 bagi LJK sebanyak 8 Batch Basic dan 2 Batch

Intermediate

10.Forum Koordinasi Keuangan Berkelanjutan 2016 pusat dan daerah

11.Pengembangan sustainable fisheries melalui inisiatif JARING (Progam

Jangkau, Sinergi dan Guidelines) dan dukungan terhadap financial

inclusion (Laku Pandai, Simpel)

12.Pengembangan organic agriculture dengan skema keuangan Syariah

13.Pengembangan strategi komunikasi Keuangan Berkelanjutan

14.Pengembangan green bonds dan green index

15.Pengembangan green insurances

(18)

Tantangan Implementasi Roadmap

18

Integrasi dengan inisiatif yang berkaitan

People Planet Profit

SUSTAINABLE FINANCE

• FINANCIAL INCLUSION INITIATIVE • JARING INITIATIVE FOR SMALL FISHERIES • PRIORITY ECONOMY SECTORS Sustainable fisheries practices

For better life through

sustainable business activities  Increase income  Better education  Better healthcare  Conserve nature Listrik energi terbarukan Laku Pandai

- Basic saving account - KUR

Infrastructure Cold storage

(19)

Perkembangan SF secara Global

19

Sustainable Banking Network (SBN)

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli atau rekaman yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan jaminan penawaran asli untuk setiap data

Sehingga secara umum : Sistem Basis Data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan

Suatu gaya F bekerja pada suatu sudut f terhadap lengan yang sedang berputar terhadap suatu titik pivot.. Afdal, Jurusan

Sebelum dilakukan penilaian kinerja, penyusun melakukan penyusunan checklist penilaian kinerja Implementasi SMK3LL. Checklist ini dibuat dengan mengacu pada standar

Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui Mengetahui gambaran kesehatan masyarakat di setiap kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan derajat kesehatan

Kepala UPTD Puskesmas Watumanu EDA DAMIANUS NIP.19631231 198511 1 065 Terbitan :  No.. Pengertian Kondisi terjadinya tekanan darah sistolik lebih dari ≥140 mmHg dan atau diastolic

etik pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai standar perilaku pegawai dalam menjalankan tugas sebagian besar dalam kategori baik. Sistem

yang menyatakan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan penerapan pendekatan pembelajaran saintifik dan Ekspositori terhadap nilai pengetahuan dan keterampilan