• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC MADM DALAM SISTIM INFORMASI PENENTUAN BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC MADM DALAM SISTIM INFORMASI PENENTUAN BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI BERBASIS WEB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

536

PENENTUAN BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI

BERBASIS WEB

Edi Setiawan Amiruddin dan Satria Gunawan Zain Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar Jl. Daeng Tata Raya, Kampus UNM Parangtambung, Makassar

Email: edisetiawanamiruddin@gmail.com

Abstrak. Implementasi Fuzzy Logic MADM Dalam Sistim Informasi Penentuan Beasiswa Miskin dan Berprestasi Berbasis Web.Tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah sistem informasi penentuan beasiswa yang diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam melakukan pengajuan beasiswa dan juga memberikan kemudahan pada bagian kesiswaan dalam mengelolah data calon siswa penerima beasiswa dan proses penyeleksian siswa yang dapat menerima beasiswa. Jenis beasiswa yang diseleksi oleh sistem yaitu beasiswa BSM dan beasiswa BSP.Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Makassar yang dilakukan selama 3 bulan, yakni Desember sampai Februari 2016. Metode yang digunakan pada perancangan sistem informasi penentuan beasiswa berbasis web ini adalah pengembangan perangkat lunak dengan metode Prototyping. Hasil yang diperoleh dari perancangan sistem informasi penyeleksian siswa penerima beasiswa ini adalah sebuah sistem informasi berbasis web yang dapat meningkatkan mutu dan kinerja pada proses dan hasil penyeleksian siswa penerima beasiswa di sekolah-sekolah khususnya di SMA Negeri 5 Makassar.Proses penyeleksian yang digunakan yaitu menerapkan fuzzy Multi-Atribute Decision Making SAW. Dari hasil uji coba dan validasi aplikasi diperoleh kesimpulan bahwa kualitas sistem informasi penentuan beasiswa berbasis web di SMA Negeri 5 Makassar ini adalah baik. Kemudian hasil uji coba menggunakan White box testing, Blackbox testing, dan pengujian angket diperoleh kesimpulan bahwa sistem ini layak untuk digunakan

Kata kunci: Sistem Informasi, Beasiswa BSM dan beasiswa prestasi, Web, Prototyping,fuzzy MADM

SAW, White box testing, Black Box testing

Kebijakan pembangunan pendidikan meliputi pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat selama ini kurang dapat menjangkau layanan pendidikan seperti masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, masyarakat di daerah-daerah konflik, ataupun masyarakat penyandang cacat.Landasan pokok keberadaan sistem pendidikan nasional adalah Undang-undang Dasar (UUD) 1945 BAB XIII, Pasal 31, ayat (1) yang menyatakan bahwa: “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Hal ini mengandung implikasi bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya dan layak kepada setiap warga negara.

Salah satu faktor rendahnya partisipasi pendidikan khususnya pada keluarga atau kelompok miskin adalah tingginya biaya pendidikan baik biaya langsung maupun tidak langsung. Biaya langsung meliputi antara lain iuran sekolah, buku, seragam, alat tulis, sementara biaya tidak langsung meliputi antara lain biaya transportasi, kursus, uang saku, dan biaya-biaya lain.

Untuk mengurangi atau mencegah terjadinya anak putus sekolah yang disebabkan faktor ketidakmampuan ekonomi bagi kelompok masyarakat yang selama ini kurang terjangkau oleh pendidikan, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menetapkan program bantuan beasiswa miskin.

(2)

Bantuan Siswa Miskin adalah program nasional yang bertujuan untuk: membantu siswa miskin agar bisa memenuhi biaya-biaya sekolah; mencegah siswa putus sekolah; menarik kembali siswa miskin untuk bersekolah seperti semula; dan mendukung program pemerintah berupa Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan hingga tingkat menengah atas.

Selain itu, ada juga program beasiswa berprestasi.Beasiswa berprestasi adalah mereka siswa yang memiliki prestasi di bidang akademik maupun non-akademik pada tingkat SD, SMP, SMA / SMK yang telah memenuhi syarat kriteria sesuai petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Untuk itu diperlukan suatu system informasi yang menggunakan metode penentuan yang dapat menyeleksi siswa yang berhak mendapat beasiswa dengan tepat. Metode yang digunakan adalah fuzzy logic yang digunakan adalah sistem inferensi Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW).FMADM digunakan untuk mencari suatu alternatif terbaik dari berbagai alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.Intinya bahwa metode tersebut menentukan nilai bobot pada setiap kriteria. Selanjutnya metode SAW untuk mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW ini dipilih karena lebih efektif, lebih mudah pada proses perhitungan dalam penyeleksian penerima beasiswa dan lebih efisien.

Jogiyanto (2005:11), mendefinisikan bahwa sistem informasi adalah susatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dalam suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk membuat karya tulis dalam bentuk makalah dengan judul “Sistem Informasi Penentuan Beasiswa Bantuan Siswa Miskin dan Beasiswa Berprestasi Menggunakan FuzzyLogic Berbasis Web”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian rekayasa perangkat lunak yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat lunak (Software Development Research).Model penelitian reka-yasa perangkat lunak yang digunakan adalah model prototyping.Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan.Dengan metode prototyping ini pengembang dan pengguna dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Pengguna biasanya hanya memberikan beberapa kebutuhan umum software tanpa detail input, proses atau detail output atau racangan form user interface. Ketika situasi seperti ini model prototyping sangat membantu proses pengembangan software.

Gambar 1 Model Prototype menurut Roger S. P

Metode SAW

Metode SAW sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot.Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Sri Kusumadewi, Fuzzy Multi Attribute Decision Making, 2006). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada (Sri Kusumadewi:2006).

=      

 jika j adalah atribut keuntungan !"#

$% 

 jika j adalah atribut biaya'()"# *

+  ,

(1)

Keterangan : = rating kriteria ternormalisasi dari alternative . Atribut - ; i = 1, 2, ..., m dan j = 1, 2, ..., n. Mendengarkan pelanggan Membangun Memperbaiki Market Uji pelanggan Mengendalikan Market

(3)

Selanjutnya untuk menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.# diberikan sebagai :

. = /1230 (2)

Keterangan : Nilai . yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif  lebih terpilih.

Langkah penyelesaian FMADM dengan metode SAW yaitu:

a. Menentukan kriteria yang dijadikan acuan untuk syarat penerima beasiswa.

Kriteria yang menjadi bahan pertimbangan dalam proses penyeleksian penerima beasiswasebagai berikut:

Tabel 1 Kriteria Beasiswa BSM Kode Kriteria C1 Status Anak C2 Pekerjaan Ayah C3 Pekerjaan Ibu C4 Penghasilan Ayah C5 Penghasilan Ibu C6 Jumlah Tanggungan

C7 Surat keterangan tidak mampu

C8 Kartu jaminan sosial

C9 Kartu keluarga

C10 Kartu calon penerima BSM

Tabel 2 Kriteria Beasiswa Prestasi

Kode Kriteria

C1 Nilai Rata-rata Semester

C2 Prestasi Akademik

C3 Prestasi Non Akademik

Dari masing-masing kriteriadi atas, maka dibuat variabel-variabelnya. Dimana dari suatu variabel tersebut akan dirubah kedalam bilangan fuzzy. Berikut bilangan fuzzy dari variabel yang dibentuk : Sangat Rendah ( SR ) = 0 Rendah ( R ) = 2,5 Cukup ( C ) = 5 Tinggi ( T ) = 7,5 Sangat Tinggi ( ST) = 10

Nilai dari variabel tersebut diperoleh dengan membuat grafik bobot.

Gambar 2 Grafik bobot

b. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria.

c. Membuat tabel rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

d. Membuat matrik keputusan X yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria.

e. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung rating kinerja ternormalisasidari alternatif ( ) pada atribut (-) berdasarkan persamaan (1).

f. Melakukan hasil preferensi untuk setiap alternatif (V5) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai preferensi diperoleh dengan menggunakan persamaan (2).

g. Melakukan perangkingan berdasarkan nilai preverensi yang telah diperoleh.

Gambar 2.Penerapan Fuzzy MADM SAW

HASIL DAN PEMBAHASAN Antarmuka Sistem

Hasil penelitian yang dihasilkan berupa sebuah sistem yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman Php Hypertext Preprocessor (PHP) dan Database Management System (DBMS) menggunakan MySQL dan framework bootstrap sehingga membentuk

(4)

sebuah sistem informasi penentuan bantuan beasiswa miskin dan berprestasi berbasis web. Sistem informasi penentuan berbasis web dapat memudahkan bagian yang menangani beasiswa yaitu bagian kesiswaaan serta juga memudahkan siswa dalam memberikan pengajuan untuk memperoleh beasiswa.

Siswa dapat mendaftar secara online ke sistem serta mengedit, mencetak formulir dan melihat pengumuman hasil seleksi. Bagian kesiswaan sebagai admin dapat mengubah data siswa dan kriteria yang dimiliki setiap siswa yang mendaftar.

Gambar 4.Halaman Kriteria Beasiswa

Gambar 5.Halaman Himpunan Kriteria Beasiswa

Gambar 6.Halaman Input Data Pendaftar

Gambar 7.Halaman Data Penerima Beasiswa

Gambar 8.Halaman Data Analisa

Gambar 9.Halaman Data Bobot Setiap Alternatif

Gambar 10.Halaman Normalisasi Data

(5)

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang menghasilkan aplikasi perangkat lunak yang dibangun untuk penentuan beasiswa berbasis web, dengan melakukan pengujian baik dari sisi pengguna atau siswa calon penerima beasiswa maupun admin dan contoh kasus. Adapun hasil yang didapat yaitu:

1. Pengguna/Siswa calon penerima beasiswa Berdasarkan pengujian sistem pada pengguna atau siswa calon penerima beasiswa, sistem telah berjalan seperti yang diiginkan oleh pihak sekolah, dimana pengguna dapat mengakses semua semua menu-menu yang sudah disediakan sistem, baik itu menampilkan informasi, mendaftar dan mencetak formulir telah mendaftar sebagai calon penerima beasiswa di SMA Negeri 5 Makassar.

2. Admin

Berdasarkan pengujian sistem pada admin, sistem telah berjalan seperti yang diiginkan oleh pihak sekolah, dimana admin dapat mengakses semua menu-menu yang sudah disediakan sistem, baik itu menampilkan informasi, mengubah data, menghapus data, dan mencetak data.

Berdasarkan pengujian pengguna dan admin, penulis bisa mendapatkan kelebihan dan kekurangan dari sistem dibuat berupa penyedia menu-menu yang masih ada yang kurang serta akses ke sistem masih tergolong lambat karena menggunakan hostingan gratis dari idhostinger, kelebihan berupa tampilan yang cukup sederhana, mudah digunakan, keamanan data terjamin, dan membantu penentuan beasiswa di SMA Negeri 5 Makassar menjadi lebih baik. Analisa FMADM Metode SAW

Perhitungan Manual berdasarkan contoh kasus dengan menggunakan langkah penyelesaian FMADM dengan metode SAW.

Tabel 3 Contoh Kasus

No Kriteria Pendaftar

A B C

1 Status Anak Orang tua masih lengkap Orang tua masih lengkap Orang tua masih lengkap 2 Pekerjaan Ayah Wiraswast a Petani/buru h Wiraswas ta

3 Pekerjaan Wiraswast Tidak Wiraswas

Ibu a bekerja ta 4 Penghasilan Ayah/bulan <= 1 jt <= 1 jt 3 jt < X <= 4 jt 5 Penghasilan Ibu/bulan <= 1 jt <= 1 jt <= 1 jt 6 Jumlah tanggungan

2 anak 2 anak 1 anak

7 Keterangan tidak mampu

Ada Ada Ada

8 Kartu jaminan sosial

Ada Ada Tidak Ada

9 Kartu Keluarga

Ada Tidak Ada Ada

10 Kartu Calon Penerima BSM

Ada Tidak Ada Ada

11 Nilai Rata-rata Semester 71<X< 80 81<X<90 >=90 12 Prestasi Akademik

T. Sekolah T. Sekolah T. Kab.

13 Prestasi Non Akademik

T. Sekolah T. Kab. T. Sek

Langkah penentuan menggunakan metode SAW sebagai berikut:

a. Menentukan kriteria yang dijadikan acuan untuk syarat penerima beasiswa

1) Beasiswa Miskin (BSM)

a) Bobot nilai kriteria status anak dengan atribut Benefit

Tabel 4 Bobot nilai kriteria status anak

C1 (Status Anak) Bobot

Yatim Piatu 10

Yatim 7,5

Piatu 5

Kedua orang tua masih lengkap

2,5

b) Bobot nilai kriteria pekerjaan ayah dengan atribut Cost

Tabel 5 Bobot nilai kriteria pekerjaan ayah

C2 (pekerjaan ayah) Bobot

PNS/Pegawai 10

(6)

Karyawan 6

Petani/buruh 4

Tidak Bekerja 2

c) Bobot nilai kriteria pekerjaan ibu dengan atribut Cost

Tabel 6 Bobot nilai kriteria pekerjaan ibu

C3 (pekerjaan ibu) Bobot

PNS/Pegawai 10

Wiraswasta 8

Karyawan 6

Petani/buruh 4

Tidak Bekerja 2

d) Bobot nilai kriteria penghasilan ayah/ bulan dengan atribut Cost

Tabel 7 Bobot nilai kriteria penghasilan ayah

C4 (penghasilan orang tua) Bobot

C4 <= 1.000.000 2

1.000.000 < C4<= 2.000.000 4

1.500.000 < C4<= 3.000.000 6

3.000.000 < C4<= 4.000.000 8

C4 >4.000.000 10

e) Bobot nilai kriteria penghasilan ibu/ bulan dengan atribut Cost

Tabel 8 Bobot nilai kriteria penghasilan ibu

C4 (penghasilan orang tua) Bobot

C4 <= 1.000.000 2

1.000.000 < C4<= 2.000.000 4

2.000.000 < C4<= 3.000.000 6

3.000.000 < C4<= 4.000.000 8

C4 > 4.000.000 10

f) Bobot nilai kriteria jumlah tanggungan dengan atribut Benefit

Tabel 9 Bobot nilai kriteria jumlah tanggungan

C5 (jumlah tanggungan) Bobot

1 anak 10

2 anak 8

3 anak 6

4 anak 4

5anak 2

Lebih dari 5 anak 0

g) Bobot nilai surat keterangan tidak mampu dengan atribut Benefit

Tabel 10 Bobot nilai kriteria keterangan tidak Mampu

C6 (keterangan tidak mampu)

Bobot

Tidak ada Rendah

Ada Tinggi

h) Bobot nilai kartu jaminan sosial dengan atribut Benefit

Tabel 11 Bobot nilai kriteria kartu jaminan sosial

C7 (kartu jaminan sosial) Bobot

Tidak ada 10

Ada 5

i) Bobot nilai kartu keluarga dengan atribut Benefit

Tabel 12 Bobot nilai kriteria kartu keluarga

C8 (kartu keluarga) Bobot

Tidak ada 10

Ada 5

j) Bobot nilai kartu penerima BSM dengan atribut Benefit

Tabel 13 Bobot nilai kriteria kartu calon penerima BSM C9 (kartu penerima BSM) Bobot

Tidak ada 10

Ada 5

2) Beasiswa Prestasi

a) Bobot nilai kriteria Nilai Rata-rata Semesterdengan atribut Benefit

Tabel 14 Bobot nilai kriteria Nilai Rata-rata Semester

C10 (Nilai Rata-rata Semester)

Bobot

(7)

61-70 4

71-80 6

81-90 8

>=90 10

b) Bobot nilai Prestasi Akademik dengan atribut Benefit

Tabel 15 Bobot nilai kriteria Prestasi Akademik

C11 (Prestasi Akademik) Bobot

Tidak Berprestasi 0

Tingkat Sekolah 2

Tingkat Kabupaten 4

Tingkat Provinsi 6

Tingkat Nasional 8

c) Bobot nilai Prestasi Non Akademik dengan atribut Benefit

Tabel 16 Bobot nilai kriteria Prestasi Non Aka-demik C12 (Prestasi Non Akademik) Bobot Tidak Berprestasi 0 Tingkat Sekolah 2 Tingkat Kabupaten 4 Tingkat Provinsi 6 Tingkat Nasional 8 Keterangan:

Atribut Benefit : Nilai tertinggi yang terbaik Atribut Cost : Nilai terendah yang terbaik

Gambar 12 Data Kriteria beasiswa

b. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria beasiswa. Wmiskin = [ 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3]

Wprestasi = [ 4 4 4 ]

Bobot preferensi diperoleh dengan mencocokkan atribut setiap kriteria pada gambar 12.Berikut bilangan fuzzy dari kriteria yang dibentuk : Sangat Rendah ( SR ) = 1 Rendah ( R ) = 2 Cukup ( C ) = 3 Tinggi ( T ) = 4 Sangat Tinggi ( ST) = 5 c. Membuat tabel rating kecocokan setiap

alternatif pada setiap kriteria seperti pada Gambar 4.49.

Gambar 13 Hasil analisa dari tabel rating kecocokan setiap alternative

Data diperoleh dengan mencocokkan bobot pada setiap kriteria beasiswa.

d. Membuat matrik keputusan X yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria.

Xmiskin= 62,5 82,5 4 2,5 8 8 2 2 2 8 8 2 8 2 8 2 10 10 10 10 10 10 5 10 10 5 5 10 10> Xprestasi = 6 6 2 2 8 2 4 10 4 2>

e. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung rating kinerja ternormalisasidari alternatif ( ) pada atribut (-) berdasarkan persamaan (1). • Beasiswa Miskin A1. r11= 2,5 / Max (2,5;2,5;2,5) = 1 r12 = Min (8;4;8) / 4 = 1 r13 = Min (8;2;8) / 2 = 1 r14 = Min (2;2;8) / 2 = 1 r15 = Min (2;2;2) / 2 = 1

(8)

r16 = 8 / Max (8;8;10) = 0,8 r17 = 10 / Max (10;10;10) = 1 r18 = 10 / Max (10;10;5) = 1 r19 = 5 / Max (10;5;10) = 0,5 r110 = 5 / Max (10;5;10) = 0,5 A2. r21= 2,5 / Max (2,5;2,5;2,5) = 1 r22 = Min (8;4;8) / 8 = 0,5 r23 = Min (8;2;8) / 8 = 0,25 r24 = Min (2;2;8) / 2 = 1 r25 = Min (2;2;2) / 2 = 1 r26 = 10 / Max (8;8;10) = 0,8 r27 = 10 / Max (10;10;10) = 1 r28 = 5 / Max (10;10;5) = 1 r29 = 10 / Max (10;5;10) = 1 r210 = 10 / Max (10;5;10) = 1 A3. r31= 2,5 / Max (2,5;2,5;2,5) = 1 r32 = Min (8;4;8) / 8 = 0,5 r33 = Min (8;2;8) / 8 = 0,25 r34 = Min (2;2;8) / 8 = 0,25 r35 = Min (2;2;2) / 2 = 1 r36 = 8 / Max (8;8;10) = 1 r37 = 10 / Max (10;10;10) = 1 r38 = 10 / Max (10;10;5) = 0,5 r39 = 10 / Max (10;5;10) = 1 r310 = 10 / Max (10;5;10) = 1 • Beasiswa Prestasi A1. r11= 6 / Max (6;8;10) = 0,6 r12 = 2 / Max (2;2;4) = 0,5 r13 = 2 / Max (2;4;2) = 0,5 A2. r21= 8 / Max (6;8;10) = 0,8 r22 = 2 / Max (2;2;4) = 0,5 r23 = 4 / Max (2;4;2) = 1 A3. r31= 10 / Max (6;8;10) = 1 r32 = 4 / Max (2;2;4) = 1 r33 = 2 / Max (2;4;2) = 0,5 Keterangan: A1 = Pendaftar 1 (A) A2 = Pendaftar 2 (B) A3 = Pendaftar 3 (C)

Gambar 14 Tampilan Tabel hasil analisa Normalisasi pada matriks R

Dari perhitugan diatas, diperoleh normalisasi matriks R sebagai berikut:

Rmiskin= 61 0,51 1 1 0,5 0,25 1 1 1 0,25 0,25 1 0,8 1 0,8 1 1 1 1 1 1 1 0,5 1 1 0,5 0,5 1 1 > Rprestasi = 6 0,6 0,5 0,5 0,8 0,5 1 1 1 0,5>

f. Melakukan hasil preferensi untuk setiap alternatif (V5) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai preferensi diperoleh dengan menggunakan persamaan (2).

• Mencari Vmiskin (Alternatif terbaik dari

beasiswa miskin)

Vmiskin = Wmiskin x Rmiskin

Wmiskin = [ 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3] Rmiskin= 61 0,51 1 1 0,5 0,25 1 1 1 0,25 0,25 1 0,8 1 0,8 1 1 1 1 1 1 1 0,5 1 1 0,5 0,5 1 1 > Vmiskin(A1) = 5(1) + 5 (0,5) + 5(0,25) + 5(1) + 5(1) + 4(0,8) + 3(1) + 3(1) + 3(1) + 3(1) = 33,95 Vmiskin(A2) = 5(1) + 5 (1) + 5(1) + 5(1) + 5(1) + 4(0,8) + 3(1) + 3(1) + 3(0,5) + 3(0,5) = 37,2 Vmiskin(A3) = 5(1) + 5 (0,5) + 5(0,25) + 5(0,25) + 5(1) + 4(1) + 3(1) + 3(0,5) + 3(1) + 3(1) = 29,5

• Mencari Vprestasi (Alternatif terbaik dari

beasiswa prestasi) Vprestasi = Wprestasi x Rprestasi

Wprestasi = [ 4 4 4 ] Rprestasi = 6 0,6 0,5 0,5 0,8 0,5 1 1 1 0,5> Vprestasi(A1) = 4(0,6) + 4 (0,5) + 4(0,5) = 6,4 Vprestasi(A2) = 4(0,8) + 4 (0,5) + 4(1) = 9,2 Vprestasi(A3) = 4(1) + 4 (1) + 4(1) = 10

(9)

Gambar 15 Tampilan Tabel hasil analisa seleksi penerima beasiswa

Pada gambar 15, nilai hasil pembobotan masing-masing pendaftar dibagi kedalam dua jenis beasiswa yaitu beasiswa miskin dan beasiswa berprestasi. Maksud dari pembagian tersebut adalah untuk memudahkan dalam mengelompokkan pendaftar sesuai dengan beasiswa yang di lulusinya. Sebagai contoh pendaftar ’B’ mendapat peringkat 1 untuk men-dapat beasiswa miskin, namun dia menmen-dapat peringkat 2 untuk beasiswa prestasi. Artinya jika seleksi beasiswa miskin hanya berjumlah 1 orang maka pendaftar ’B’ berhak mendapatkan beasiswa. Akan tetapi jika seleksi beasiswa prestasi hanya berjumlah 1 orang juga maka pen-daftar ’B’ dinyatakan tidak lulus mendapat bea-siswa prestasi

SIMPULAN

Implentasi Fuzzy Logic MADM dalam Sistim Informsi penentuan beasiswa bantuan siswa miskin dan berprestasi berbasis webyang telah dikembangkanmemberi dampak yang signifikan dalam proses seleksi penerima beasiswa yaitu beasiswa BSM dan BSP. Sistem ini dikembangkan menggunakan model pengembangan Prototyping, dimulai dari analisis kebutuhan, desain, pengujian hingga imple-mentasi sistem.Sistem ini memudahkan bagian kesiswaan dalam mengumpulkan data serta mengelola penyeleksian siswa penerima beasiswa.Sistem informasi penyeleksian siswa penerima beasiswa juga memudahkan siswa dalam melakukan pengajuan untuk mendapatkan beasiswa serta melihat pengumuman hasil seleksi.Sistem ini juga nantinya dapat digunakan oleh semua sekolah dalam penentuan siswa penerima beasiswa

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Yogyakarta: Andi. Kusumadewi, Sri.,dkk. 2006. Fuzzy Multi-Atribute

Decision Making (Fuzzy MADM). Yogya-karta. Graha Ilmu.

Pressman, Roger S. 2010.Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Terjemahan: Harnanin-grum LN. Yogyakarta: Andi

Gambar

Gambar 1 Model Prototype menurut Roger S. P
Tabel 1 Kriteria Beasiswa BSM  Kode   Kriteria   C1  Status Anak  C2  Pekerjaan Ayah  C3  Pekerjaan Ibu  C4  Penghasilan Ayah  C5  Penghasilan Ibu  C6  Jumlah Tanggungan
Tabel 4 Bobot nilai kriteria status anak
Tabel  16  Bobot  nilai  kriteria  Prestasi  Non  Aka- Aka-demik  C12 (Prestasi Non  Akademik)  Bobot   Tidak Berprestasi  0  Tingkat Sekolah  2  Tingkat Kabupaten  4  Tingkat Provinsi  6  Tingkat Nasional  8  Keterangan:
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini disimpulkan terdapatnya hubungan bermakna antara kinerja otak dan spiritualitas, dalam hal ini sistem limbik dan ritual, yang diukur dengan

Sedangkan untuk gaya hidup hedonis rendah, remaja keturunan India ter-sebut mengatakan bahwa walaupun lingkungan per-temanan menganut gaya hidup hedonis yang cenderung tinggi,

Diketahui himpunan A = {2,3,4,5}, B = {4,5,6} dengan relasi faktor dari himpunan A ke himpunan B maka kita dapat menyatakan relasi tersebut dengan tiga cara yaitu:.

Bentuk pengabdian kepada masyarakat ada 3 bentuk yaitu penerapan ipteks sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan mengimplementasikan hasil penelitian

Dengan demikian, berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis

Penurunan yang terjadi pada Indeks yang diterima Petani (It) karena adanya penurunan pada aneka komoditas pada subkelompok, sayur-sayuran yang turun sebesar (-2,10 %) dan tanaman

Limbah medis yang bersifat infeksius dapat menularkan berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B dan hepatitis C.Tujuan penelitian ini adalah untuk

Pada abad ke-19, dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu Psikologi (ilmu yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia) dan Sosilogi (ilmu yang