• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVISI PERENCANAAN STRATEGIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REVISI PERENCANAAN STRATEGIS"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KABUPATEN JEMBRANA

Jl. Merak Telp (0365) 4545077

REVISI

PERENCANAAN STRATEGIS

2011-2016

(2)

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa atas asung wara kerta nugrahanya telah melimpahkan segala rahmat - Nya sehingga Revisi Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016 dapat diselesaikan dengan baik. Revisi Renstra Kantor Kesbangpol Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016 dimaksudkan untuk menyesuaikan Renstra Kantor Kesbangpol, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016 menjadi Renstra Kantor Kesbangpol Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016.

Dasar pertimbangan revisi Renstra Kantor Kesbangpol Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016 adalah; Peraturan Bupati Nomor 51 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Lampiran Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016, Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah dan berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut Pemerintah Kabupaten Jembrana menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana dan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 62 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Kantor Kesbangpol Kabupaten Jembrana. Berpijak dari hal tersebut, maka Rencana Stategik ( RENSTRA ) yang yang disusun Visi, misa, tujuan dan sasaran serta kebijakan, program maupun kegiatan yang mengacu pada Visi, misa, tujuan dan sasaran stategis.

Harapan kami mudah- mudahan Revisi Rencana Stategik ( RENSTRA ) ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak. Saran, pendapat dan kritikannya senantiasa kami nantikan untuk perbaikannya.

Om Santhi, Santhi, Santhi, Om

Negara, 15 Januari 2013

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, dan Politik Kabupaten Jembrana

I Gst. Pt. Ngr Darma Putra, S.Sos, M.SI Pembina Tk. I

(3)

DAFTAR ISI

Halaman SK REVISI RENSTA

KATA PENGANTAR ……….. i

DAFTAR ISI ………... ii

DAFTAR TABEL ………. iii

BAB I. PENDAHULUAN……….. 1-1

A. Latar belakang ……….. 1-1

B. Landasan Hukum ………. 1-1

C. Maksud dan Tujuan ………. 1-4

D. Sistematika ………

BAB II. GAMABARN UMUM KANTOR KESBANG POL ….. II-1

A Tugas Pokok dan Fungsi ………. II-1

B Sumber Daya ……….

C Kinerja Layanan SKPD

D Tantangan dan Peluang

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

POKOK DAN FUNGSI

III-1

A. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi III-1

B. Telaah Visi dan Misi Kepala daerah dan wakil

Kepala Daerah ………

III-2

C. Telaah Renstra K/L ………. III-6

D. Telaah Tata ruang dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis……….

III-8

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN……… 1V-1

A. VISI

………

1V-1

B. MISI ……… 1V-1

C. Tujuan dan Sasaran………. IV-4

D. Strategi dan

Kebijakan………

1V-6

BAB VII PENUTUP

Lampiran – Lampiran 16

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

(4)

Bab VI. Indikator Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Poitik yang mengacu pada

tujuan dan sasaran

A. Pengurusan Indikator Kinerja...VI-1 B. Indikator Kinerja Utama...VI-1

(5)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi

pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab.Jembrana

III-1 3.2 Komparasi capaian sasaran Rentra Kantor Kesatuan Bangsa dan

Politik Provinsi Bali dan Rentra K/L

III-7 3.3 Pembagian Wilayah Administrasi dan Luas tiap Kecamatan di

Kab. Jembrana 2012 III-8 3.4 3.5 4.1 4.2

Hasil Telahaan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Jembrana Hasil Analisis terhadap dokumen KLHS Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Jembrana

Tujuan dan Sasaran Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Jembrana

Cara mencapai Tujuan dan Sasaran Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana

III-9 III-11

IV-5 IV-7

(6)

DAFTAR GAMBAR Hal. Gambar DAFTAR GRAFIK/DIAGRAM Hal.

(7)
(8)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang.

Setelah berlangsung selama satu tahun pelaksanaan Perda Kabupaten Jembrana Nomor 11 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Jembrana tahun 2011-2016, maka dilakukan Revisi mengacu pada perubahan SOTK di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana, maka dipandang perlu melakukan revisi renstr sebagaimana amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

Dasar pertimbangan revisi Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016 disamping amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 adalah; Peraturan Bupati Nomor 51 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Lampiran Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016, Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah dan berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut Pemerintah Kabupaten Jembrana menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana dan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 62 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana. Berpijak dari hal tersebut, maka Rencana Stategik ( RENSTRA ) yang yang disusun Visi, misa, tujuan dan sasaran serta kebijakan, program maupun kegiatan yang mengacu pada Visi, misi, tujuan dan sasaran stategis.

B. Landasan Hukum

Landasan Hukum revisi Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana adalah:

a. Landasan Idiil adalah Pancasila

b. 1.Landasan Konstitusional adalah UUD 1945 c. 2. Landasan Oprasional adalah :

d. Undang – Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah – daerah Tingkat II dalam Wilaah Daerah – daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan

(9)

Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655)

e. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 851);

f. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)

g. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 4355)

h. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400)

i. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang –Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

j. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

k. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2007 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

l. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

(10)

m. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); n. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

o. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

p. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembarana Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15);

q. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 62 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana.

C. Maksud dan Tujuan

Sebagaimana diuraikan pada latar belakang, bahwa Revisi Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2016 merupakan Revisi Renstra Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jembrana dalam urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dalam kurun waktu 5 tahun sebagai penjabaran dari RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016, maka Revisi Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah kebijakan pembangunan Kesbangpoldagri di Kabupaten Jembrana sebagaimana Visi dan Misi Bupati sehingga setiap stakeholders dan komponen masyarakat dapat berpartisipasi sejak perencanaan, pelaksanaan maupun kontrol sosial guna mewujudkan pembangunan Kabupaten Jembrana yang berdaya guna dan berhasil guna.

Tujuan Revisi Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 adalah menyesuaikan dokumen perencanaan urusan Kesbangpoldagri yang akan digunakan sebagai acuan dalam:

(11)

2. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Bappeda dan PM.

3. Sebagai sumber hukum dalam pelaksanaan urusan Kesbangpoldagri selama lima tahun.

4. Sebagai acuan dalam penilaian kinerja pembangunan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

D. Sistematika Renstra Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik

Sebagaimana amanat Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Sistematika Perencanaan Strategis (Renstra) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2011 - 2016 terdiri atas:

BAB I P E N D A H U L U A N

Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang yang mengemukakan secara ringkas: Pengertian Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, Proses penyusunan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Keterkaitan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota, dan dengan Renja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik .

Landasan Hukum memuat : Memuat penjelasan tentang

Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.

Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra berisi tentang: penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Sitematika Renstra memuat tentang; pokok bahasan dalam penulisan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, serta susunan garis besar isi dokumen.

(12)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR KESATUAN BANGSA

DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA

Pada bab ini menguraikan tentang; informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik ini. Bab ini juga memuat Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Tugas, Fungsi, dan menguraikan secara singkat; Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, struktur organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik. Uraian tentang struktur organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (proses, prosedur, mekanisme). Sumber daya memuat; penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia dan asset/modal.

Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik memuat; tingkat capaian kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik berdasarkan sasaran/target Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan

(13)

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik; Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik PM pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab ini memuat: Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik; Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ; Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik yang terkait dengan visi, misi, serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis memuat; apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik ditinjau dari implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

(14)

Hidup Strategis.

Penentuan Isu-isu Strategis; Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik ditinjau dari gambaran pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, sasaran jangka menengah pada Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, dan implikasi RTRW bagi pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, implikasi KLHS bagi pelayanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik. Strategi Kebijakan memuat; rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dalam lima tahun mendatang.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRTEGI DAN KEBIJAKAN

Bab ini menjelaskan pernyataan visi dimana visi ditetapkan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik. Visi pada hakikatnya merupakan pernyataan kehendak tentang apa yang ingin dan mungkin dapat dicapai dalam kurun waktu lima tahun. Visi disusun mengacu pada visi RPJMD Kabupaten Jembrana 2011-2016. Misi disusun untuk menjabarkan visi yang telah ditetapkan. Misi dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran. Untuk mencapai tujuan dan sasaran ditetapkan strategi yaitu cara mencapai tujuan dan sasaran, yang terdiri atas kebijakan, program dan kegiatan.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Bab ini menguraikan pengertian program yaitu instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Bab ini juga berisi rencana program dan kegiatan,

(15)

indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif).

BAB VI INDIKATOR KINERJA BAPPEDA DAN PM YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Penetapan indikator kinerja Bappeda dan PM yang mengacu pada tujuan dan sasaran, Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

BAB VII PENUTUP

(16)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN KANTOR KESATAN BANGSA DAN POLITIK A. Tugas Fungsi dan Strukrur Organisasi

A.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Pelaksanaan pengelolaan kewenangan / urusan daerah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah dan berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut Pemerintah Kabupaten Jembrana menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana dan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 62 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana, maka Tugas Pokok Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana adalah :

Fungsi :

a. Perumus kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa dan politik .

b. Penyelenggara pembinaan dan penguatan persatuan dan kesatuan bangsa, pemantapan pembangunan system budaya politik yang demokrasi.

c. Pengoordinasian, pembinaan dan penguatan persatuan dan kesatuan bangsa, pemantapan pembangunan system budaya politik yang demokratis

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 62 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik adalah membantu Bupati dalam membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

A.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana, berdasarkan pada Perda Nomor 11 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah adalah:

(17)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA

Keterangan :

: Garis Komando

A.3 Rincian Tugas

Rincian tugas pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik adalah sebagai berikut :

1.Kepala Kantor

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dipimpin oleh seorang Kepala Kantor mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Kantor mempunyai fungsi, sebagai berikut :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa dan politik ; Kepala Kantor Kesbangpol Kepala Sub Bagian TU Kelompok Jabatan Fungsional Kepala Seksi

(18)

b. penyiapan bahan masukan kebijakan, mediasi dan memfasilitasi perumusan kebijakan teknis di bidang kewaspadaan dini, kerjasama dengan kominda, kerjasama dengan intelkam, bina masyarakat, penanganan konflik pemerintahan, penanganan

konplik sosial, penanganan masalah isu aktual/isu konflik dibidang

ipoleksosbudtrantibum dengan cepat, tepat dan akurat untuk mengatisipasi secara dini segala bentuk potensi gangguan/ancaman stabilitas daerah;

c. penyelenggaraan koordinasi penetapan kebijakan teknis dalam bidang fasilitasi pemilu legislatif, pilpres, pilkada, pilkades, pendidikan politik dan pengembangan budaya politik;

d. penyusunan dan perumusan rencana kebijakan teknis di bidang ketahanan nasional, ideologi Negara, dan wawasan kebangsaan, bela negara, pembauran bangsa, akulturasi budaya, nilai -nilai sejarah kebangsaan, kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan, dan mencegah disintregrasi bangsa dan tegaknya NKRI.

e. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas bidangnya. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik memiliki tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan berdasarkan kebijakan di bidang kesatuan bangsa dan

politik;

b. merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan sekala prioritas dan dana yang tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas;

c. menyiapkan bahan masukan kebijakan, mediasi dan memfasilitasi perumusan kebijakan teknis di bidang kewaspadaan dini, kerjasama dengan kominda, kerjasama dengan intelkam, bina masyarakat, penanganan konflik pemerintah, penanganan konflik sosial;

d. menangani masalah isu aktual/isu konflik dibidang ipoleksosbudtrantibum dengan cepat, tepat dan akurat untuk mengantisipasi secara dini segala bentuk potensi gangguan/ancaman stabilitas daerah;

e. menyelenggarakan koordinasi, penetapan kebijakan teknis dalam bidang fasilitasi pemilu legislatif, pemilu Presiden/Wakil Presiden, pilkada skala provinsi, pilkada skala kabupaten, pilkades bekerjasama dengan KPUD dan Panwaslu, serta instansi terkait sehingga pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar serta menyelenggarakan pendidikan politik dan pengembangan budaya politik;

(19)

f. menyusun dan merumuskan rencana kebijakan teknis di bidang ketahanan nasional, ideologi Negara, dan wawasan kebangsaan, bela Negara, pembauran bangsa, akulturasi budaya, nilai – nilai sejarah kebangsaan, kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan, dan mencegah disintregrasi bangsa dan tegaknya NKRI;

g. menyiapkan bahan dan memfasilitasi pemantapan pembangunan sistem budaya politik yang demokratis melalui pemberdayaan kekuatan infrastruktur politik daerah (Parpol, Ormas, LSM, Forum) untuk menumbuhkan kemandirian dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik dan

penguatan demokrasi serta memfasilitasi persoalan sosial politik dan

kemasyarakatan;

h. merencanakan dan memfasilitasi operasional monitoring dan evaluasi perkembangan Partai Politik, LSM dan Ormas sehingga perkembangannya dapat dipantau;

i. mengkoordinasikan seluruh bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing; j. memonitor serta mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat

tercapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku; k. menilai kinerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier;

l. mengawasi pelaksanaan tugas kesekretariatan, perencanaan kesatuan bangsa, politik, dan fungsional, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

m. menyampaikan bahan dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

n. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

2.Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha dipimpin seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat, kepegawaian, perencanaan, pelaporan dan keuangan kantor.

Dalam menyelenggarakan tugasnya Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunya fungsi sebagai berikut :

(20)

a. penyusunan rencana kerja Sub Bagian Tata Usaha sesuai kebijakan Kantor;

b. penyelenggaraan urusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat, kepegawaian, program, pelaporan dan keuangan Kantor;

c. pengoordinasian pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat, kepegawaian, dan keuangan Kantor;dan

d. pelaksana tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Dalam menjalankan fungsinya Sub Bagian Tata Usaha memiliki tugas pokok sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. melaksanakan urusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat, kepegawaian, program, pelaporan dan keuangan dengan meneliti rencana tahunan barang unit yang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia serta disesuaikan dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku;

c. melaksanakan pengadaan, pengeluaran dan pengawasan bahan/barang guna memenuhi kebutuhan materiil kegiatan serta mengamankan seluruh inventaris kantor; d. mengkoordinasikan rencana kegiatan Kantor dalam menyusun program kerja;

e. melakukan koordinasi dengan para Kepala Seksi;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Sub Bagian Tata Usaha, serta mencari alternatif pemecahannya;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

i. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

(21)

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

3. Seksi Kewaspadaan Dini

Seksi Kewaspadaan Dini dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan menyusun dan merumuskan rencana kebijakan teknis di bidang kewaspadaan dini, kerjasama dengan kominda, kerjasama dengan intelkam, bina masyarakat, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing.

Dalam menyelenggarakan tugasnya Kepala Seksi Kewaspadaan Dini mempunya fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan rencana kerja Seksi Kewaspadaan Dini sesuai kebijakan Kantor; b. penyelenggaraan pembinaan dan penguatan kewaspadaan dini;

c. pengoordinasian pelaksanaan urusan pembinaan dan penguatan kewaspadaan dini;dan

d. pelaksana tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Seksi Kewaspadaan Dini memiliki tugas pokok sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kewaspadaan Dini berdasarkan kebijakan di bidang kesatuan bangsa dan politik;

b. menyusun dan merumuskan rencana kebijakan teknis di bidang kewaspadaan dini, kerjasama dengan kominda, kerjasama dengan intelkam, bina masyarakat, penanganan konplik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing. beserta komponen masyarakat lainnya mengenai masalah isu aktual/isu konflik di bidang ipoleksosbudtrantibum dengan cepat, tepat dan akurat untuk mengantisipasi secara dini segala bentuk potensi gangguan/ancaman terhadap stabilitas daerah;

c. menyiapkan bahan masukan kebijakan, mediasi dan memfasilitasi perumusan kebijakan teknis di bidang kewaspadaan dini, kerjasama dengan kominda, kerjasama dengan intelkam, bina masyarakat, penanganan konflik pemerintahan, penanganan

(22)

konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing, beserta komponen masyarakat lainnya mengenai masalah isu aktual/isu konflik di bidang ipoleksosbudtrantibum dengan cepat, tepat dan akurat untuk mengantisipasi secara dini segala bentuk potensi gangguan/ancaman terhadap stabilitas daerah;

d. mengkoordinasikan dan memfasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, supervisi, dan konsultasi, perncanaan) di bidang kewasapadaan dini, kerjasama dengan kominda, kerjasama dengan intelkam, bina masyarakat, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing, beserta komponen masyarakat lainnya mengenai masalah isu aktual/isu konflik di bidang ipoleksosbudtrantibum dengan cepat, tepat dan akurat untuk mengantisipasi secara dini segala bentuk potensi gangguan/ancaman terhadap stabilitas daerah;

e. mengawasi penyelenggaraan pemerintahan di bidang kewasapadaan dini, kerjasama dengan kominda, kerjasama dengan intelkam, bina masyarakat, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing, beserta komponen masyarakat lainnya mengenai masalah isu aktual/isu konflik di bidang ipoleksosbudtrantibum dengan cepat, tepat dan akurat untuk mengantisipasi secara dini segala bentuk potensi gangguan/ancaman terhadap stabilitas daerah;

f. memfasilitasi dan meningkatkan kapasitas aparatur di bidang kewaspadaan dini, kerjasama dengan kominda, kerjasama dengan intelkam, bina masyarakat, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing, beserta komponen masyarakat lainnya mengenai masalah isu aktual/isu konflik di bidang ipoleksosbudtrantibum dengan cepat, tepat dan akurat untuk mengantisipasi secara dini segala bentuk potensi gangguan/ancaman terhadap stabilitas daerah;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi Kewaspadaan Dini, serta mencari alternatif pemecahannya;

h. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

(23)

i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

4.Seksi Politik Dalam Negeri

Seksi Politik Dalam Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan pemantapan pembangunan system budaya politik yang demokratis, memfasilitasi komunikasi, konsultasi, dan kerjasama dengan aparatur pemerintah, parpol, ormas, LSM, forum, dan tokoh adat, agama dan masyarakat melalui diskusi politik/forum – forum komunikasi

Dalam menyelenggarakan tugasnya Kepala Seksi Politik Dalam Negeri mempunya fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan rencana kerja Seksi Politik Dalam Negeri sesuai kebijakan Kantor; b. penyelenggaraan koordinasi penetapan kebijakan teknis dalam bidang fasilitasi

pemilu legislatif, pilpres, pilkada skala propinsi dan skala kabupaten, pilkades, pendidikan politik dan pengembangan budaya politik, komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan aparatur pemerintah, parpol, ormas, LSM, forum dan tokoh adat, agama dan masyarakat melalui diskusi politik/froum-forum komunikasi;

c. pengoordinasian pelaksanaan urusan politik dalam negeri;dan

d. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Seksi Politik Dalam Negeri memiliki tugas pokok sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Politik Dalam Negeri berdasarkan kebijakan di bidang kesatuan bangsa dan politik;

(24)

b. menyelenggarakan koordinasi penetapan kebijakan teknis dalam bidang fasilitasi pemilu legislatif, pilpres, pilkada skala propinsi dan pilkada skala kabupaten, pilkades, pendidikan politik dan pengembangan budaya politik;

c. menyiapkan bahan pemantapan pembangunan sistem budaya politik yang demokratis melalui pemberdayaan kekuatan infrastruktur politik daerah (Parpol, Ormas, LSM, Forum) untuk menumbuhkan kemandirian dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik dan penguatan demokrasi serta memfasilitasi persoalan sosial politik dan kemasyarakatan;

d. menyiapkan bahan-bahan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pemilihan Legislatif, pemilihan Presiden/Wakil Presiden, Pilkadasung di daerah dan Pilkades serta bantuan keuangan kepada Parpol yang memperoleh kursi di DPRD;

e. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka mengadakan akurasi dan pemutahiran data mengenai keberadaan infrastruktur daerah (Parpol, Ormas, LSM, forum) termasuk Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) dan pelayanan rekomendasi terhadap izin penelitian;

f. menyiapkan bahan dalam rangka memfasilitasi komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan aparatur pemerintah, Parpol, Ormas, LSM, forum dan tokoh adat, agama dan masyarakat melalui diskusi politik/froum-forum komunikasi;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi Politik Dalam Negeri, serta mencari alternatif pemecahannya;

h. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(25)

k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

5. Seksi Ketahanan Nasional

Seksi Ketahan Nasional dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok menyusun dan merumuskan rencana kebijakan teknis di bidang ketahanan, ideologi negara, dan wawasan kebangsaan, bela negara, pembauran bangsa, akulturasi budaya, nilai – nilai sejarah kebangsaan, penghargaan kebangsaan, kerukunan umat beragama dan kepercayaan dan mencegah intregarasi bangsa dan tegaknya NKRI.

Dalam menyelenggarakan tugasnya Kepala Seksi Ketahanan Nasional mempunya fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan rencana kerja Seksi Ketahanan Nasional sesuai kebijakan Kantor;

b. penyusunan dan perumusan rencana kebijakan teknis di bidang ketahanan, ideologi negara, dan wawasan kebangsaan, bela Negara, pembauran bangsa, akulturasi budaya, nilai – nilai sejarah kebangsaan, penghargaan kebangsaan, kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan, dan mencegah intregarasi bangsa dan tegaknya NKRI;

c. pengoordinasian pelaksanaan urusan ketahanan nasional;dan

d. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Seksi Ketahanan Nasional memiliki tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Ketahanan Nasional berdasarkan kebijakan Kantor;

b. menyusun dan merumuskan rencana kebijakan teknis di bidang ketahanan nasional, ideologi Negara, dan wawasan kebangsaan, bela Negara, pembauran bangsa, akulturasi budaya, nilai – nilai sejarah kebangsaan, penghargaaan kebangsaan, kerukunan antar umat beragama dan kepercayaa, dan mencegah disintregarasi bangsa dan tegaknya NKRI;

(26)

c. menyiapkan bahan materi masukan kebijakan, mediasi dan fasilitasi perumusan kebijakan teknis di bidang idiologi Negara dan wawasan kebangsaan, bela Negara, pembauran bangsa, akulturasi budaya, nilai – nilai sejarah kebangsaan, penghargaan kebangsaan, kerukunana antar umat beragama dan kepercayaan bekerjasama dengan instansi terkait/lembaga dan satuan kerja terkait;

d. mengkoordinasikan dan memfasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan (bimbingan, superfisi, konsultasi, perencanaan, penelitian, pengembangan, dan evaluasi) ketahanan ideologi Negara dan wawasan kebangsaan, bela Negara, pembauran bangsa, akulturasi budaya, nilai – nilai sejarah kebangsaan, penghargaan kebangsaan, kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan;

e. mengawasi penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan, bela Negara, pembauran bangsa, akulturasi budaya, nilai – nilai sejarah kebangsaan, penghargaan kebangsaan, kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan;

f. memfasilitasi dan meningkatkan kapasitas aparatur di bidang ketahanan nasional ideologi negara dan wawasan kebangsaan, bela negara, pembauran bangsa, akulturasi budaya, nilai – nilai sejarah kebangsaan, penghargaan kebangsaan, kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan.

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi Ketahanan Nasional, serta mencari alternatif pemecahannya;

h. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

(27)

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

6. Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagaimana tugas Kantor sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

B. Sumber Daya

Sumber daya pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dapat diuraikan sebagai berikut : Berdasarkan data bulan Desember 2012 jumlah pegawai yang ada di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana adalah sebanyak 18 orang terdiri dari yang berpendidikan pascasarjana (S2) sebanyak 1 orang, sarjana (S1) sebanyak 5 orang dan pendidikan SLTA sebanyak 10 orang serta dengan pendidikan SD sebanyak 1 orang. Dari 18 orang pegawai 5 orang menduduki jabatan struktural yang terdiri dari 1 (satu) orang menjabat sebagai Kepala Kantor dengan eselon IIIa, 1 (satu) orang menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha dengan eselon IVa dan 3 (tiga) orang menjabat sebagai Kepala Seksi dengan eselon IVa. Sesuai dengan rasionalisasi pegawai Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana seharusnya mempunyai personil pegawai sebanya 21 orang, sehingga perlu tambahan pegawai sebanyak 3 orang dari jumlah pegawai yang ada saat ini.

C. Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dapat diuraikan sebagai berikut ; MisiMeningkatkan ketentraman dan ketertiban umum dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat dilaksanakan Kantor Kesbang Poldagri Kabupaten Jembrana. Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2012 Urusan Kesbang Poldagri Oleh Kantor Kesbang Poldagri adalah :1.Terwujudnya pemerintahan yang mantap, 2.Terwujudnya Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dan 3. Terwujuddnya Keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat

(28)

1.Terwujudnya pemerintahan yang mantap

Sasaran Terwujudnya pemerintahan yang mantap dengan IKU Prosentase cakupan pemerintahan yang mantap dicapai dengan kebijakan pembauran dan semangat nasionalisme. Sasaran Terwujudnya pemerintahan yang mantap dilaksanakan dengan ProgramProgram Pemelihanraan Kamtrantibnas dan pencegahan tindak kriminal

Program Pemelihanraan Kamtrantibnas dan pencegahan tindak criminal dijabarkan menjadi dua kegiatan strtaegis yaitu:1). Peningkatan Kerjasama Tim Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) dan 2) Peningkatn Kerjasama Informasi dengan Masyarakat.

Meningkatkan pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal. Capaian kinerja tahun 2012, dengan sasaran terwujudnya pemeliharaan kanrantibmas dan pencegahan tindak kriminal yaitu terlaksananya pemantauan situasi aktual selama 12 bulan dan terealisasi selama 12 bulan

Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan.Capaian kinerja tahun 2012, dengan sasaran terwujudnya pelaksanaan Koordinasi Pengamanan dan Ketertiban Daerah realisasi 97.96 %

Sasaran Terwujudnya Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan IKU Cakupan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dilaksanakan dengan kebijakan

pembauran dan semangat nasionalisme,Selanjutnya Sasaran Terwujudnya

Pengembangan Wawasan Kebangsaa dicapai melalui Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dijabarkan menjadi dua kegiatan strategis yaitu :1) Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama dan 2) Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama.

Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama pada tahun 2012 cukup baik. Faktor pendorong keberhasilan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama:

 Tingginya kesadaran Masyarakat akan pentingnya Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama

(29)

dalam Kehidupan Beragama:

 Masih kurangnya optimalnya pemanfaatan sumberdaya manusia yang ada  Masih rendahnya kwalitas sumberdaya Manusia yang ada

Solusi pemecahan masalah pada Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama:

 Perrlunya mengadakan Pendidikan SDM Yang ada.

 Memberikan Pemahaman secara terus menerus betapa pentingnya Toleransi terhadap sesama Pemeluk Agama

Kegiatan Pembinaan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan pada tahun 2012 sangat baik. Faktor pendorong keberhasilanKegiatan Pembinaan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan

 Adanya Sumberdaya manusia yang memadaim  Adanya Dana untuk melaksanakan kegiatan

Faktor penghambat keberhasilan Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama:

 Masih rendahnya Kesadaran Masyarakat akan pentingnya Pembinaan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan

Solusi pemecahan masalah pada Kegiatan Pembinaan Idiologi dan Wawasan Kebangsan:

 Mengadakan Sosialisasi dan Memberikan penyuluhan Kepada Masyarakat agar memahami betapa pentingnya Pembinaan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan

Sasaran Terwujudnya pemerintahan yang mantap dengan IKUCakupan Keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat. Sasaran Terwujudnya pemerintahan yang mantap oleh Kantor Kesbang Poldagri Kabupaten Jembrana sebagai salah SKPD penguna keuangan daerah dan pelaksana Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian, melalui : Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam tahun 2012 dijabarkan dalam sebuah kegiatan strategis ; Koordinasi Pengamanan dan Ketertiban Daerah cukup baik.

(30)

Tabel ..

Hasil Kinerja Kantor Kesbang Poldagri Kabupaten Jembrana Tahun 2012

No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja

1 2 3 4 5 6

1 Terwujudnya pemerintahan

yang mantap Prosentase cakupan pemerintahan yang mantap 90 % 99;86 % 110,965

Prosentase cakupan kerjasama Tim Komunitas

Intelijen Daerah / Kominda 90 % 90 % 100%

Frekwensi Kerjasama Informasi dengan Masyarakat

12 kali 12 kali

100%

2 Terwujudnya Pengembangan

Wawasan Kebangsaan Cakupan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 80 % 76,74 % 95,93

Cakupan Toleransi dan Kerukunan dalam

Kehidupan Beragama 100 % 100 % 100%

frekuensi Pembinaan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan 12 kali 12 kali

100%

3 Terwudnya Keamanan,

ketentraman dan ketertiban masyarakat

Cakupan Keamanan, ketentraman dan ketertiban

masyarakat 90% 90% 100%

Frekwensi Koordinasi Pengamanan dan

Ketertiban Daerah 12 kali 12 kali 100%

(31)

BAB III

ISU STRTAEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kantor

Kesatuan Bangsa dan Politik

Berdasarkan pada gambaran layanan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana, serta peluang dan tantangan yang dihadapi maka disajikan Indentifikasi permasalahan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana

Aspek Kajian

Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pelayanan SKPD Internal (Kewenangan Kesbangpol) Eksternal (Diluar Kewenangan Kesbangpol) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kesekre- tariatan  Peningkatan Kualitas aparatur yang menunjang kinerja Kesbangpol

 Telah tersusun LAKIP

, Bahan LPPD, LKPJ, dan Renja SKPD  PP no. 3 Tahun 2007  PP No 6 Tahun 2008  Permen PAN dan RB No. 29 Th 2010  Perda 15 Th 2011  Jumlah SDM  Ketersediaan anggran  Dukungan dari Pimpinan  Dukungan dari SKPD terkait  Terbatasnya anggran  Terbatasnya Kualitas SDM Poldagri  Ketersediaan data/Informasi  Ketersediaan dokumen kerjasam dengan stakeholder  Undang-Undang statistic  Permendagri  Jumlah SDM  Ketersediaan anggaran  Dukungan dari SKPD  Terbatasnya anggaran  Terbatasnya SDM

Berdasarkan analisis tersebut, dapat dijabarkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana, antara lain; 1. Anggaran / Dana masih sangat terbatas.

2. Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana

a. Secara Kuantitas, kurangnya jumlah sumber daya manusia yang menangani Kesbangpol.

b. Secara Kualitas, SDM yang menangani Kesbangpol perlu ditingkatkan. c. Sarana dan prasarana saat ini masih belum memadai, dilihat dari rasio ideal; d. Belum adanya sistem pengelolaan asset daerah yang baik;

3. Urusan Kesbangpol

(32)

b. Kurangnya sosialisasi Peraturan Perundangundangan di bidang Kesbangpol; c. Kurangnya Fasilitasi, Koordinasi Politik dan Pertahanan keamanan;

d. Masih rendahnya kemampuan aparat dalam Kesbangpol; e. Kompleknya permasalahan terkait Kesbangpol;

f. Lemahnya Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan terkait dengan Kesbangpol

B.Telaah Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Jembrana

Mencermati visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Jembrana tahun 2011-2016 dengan Tema :” Mari Lakukan Perbaikan, bersama rakyat, membangun Jembrana, maka ditetapkan visi Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016 adalah:

“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Jembrana, Melalui Peningkatan Perekonomian, dan Profesionalisme Sumber Daya Manusia, Yang Dilandasi Semangat Kebersamaan, Kewirausahaan, dan Pemberdayaan Masyarakat”.

Berangkat dari visi tersebut, maka Misi pembangunan Kabupaten Jembrana yang ditetapkan adalah:

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, melalui penyelenggaraan pemerintahan yang aspiratif, partisipatif dan transparan.

Pemerintahan yang bersih dan akuntabel menggambarkan bahwa setiap unsur aparatur pemerintah menyadari setiap tugas dan kewajibannya, sebagai pelayan masyarakat sehingga tertanam dalam pribadi masing-masing untuk bertindak jujur, dan bertanggung jawab, dengan memberikan pelayanan yang profesional, yang pada akhirnya dapat mewujudkan kepuasan pada masyarakat.

Aspiratif, partisipatif dan transparan, mempunyai makna bahwa pemerintah peka terhadap keinginan masyarakat, dan proses penyusunan kebijakan, serta perencanaan pembangunan dilaksanakan dengan demokratis, diikuti pelaksanaan yang transparan.

(33)

2. Meningkatkan perekonomian daerah, melalui optimalisasi potensi basis, dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jembrana, titik utama perhatian adalah dengan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat, dengan mengutamakan pertumbuhan sektor pertanian, perikanan, dan kelautan, sebagai basis ekonomi masyarakat tanpa harus meninggalkan sektor-sektor yang lain.

Pemberdayaan masyarakat mempunyai makna bahwa antara pemerintah dan masyarakat terjadi suatu hubungan yang positif dalam arti bahwa masyarakat ikut berperan aktif dalam pembangunan ekonomi, sehingga masyarakat tidak hanya sebagai obyek pembangunan, namun sekaligus sebagai subyek/ pelaku pembangunan.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan sosial dasar lainnya.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan kualitas pendidikan. Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dengan memanfaatkan teknologi modern, serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan dan sosial dasar lainnya dalam menyiapkan generasi penerus yang cerdas, terampil, mandiri dan berwawasan, sehingga mampu menghadapi perubahan serta perkembangan kemajuan zaman.

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Tersedianya sarana dan prasarana publik, baik secara kuantitas maupun kualitas yang baik, seperti prasarana jalan, jembatan, irigasi, dan lain-lainnya. Peningkatan ketersediaan infrastruktur akan dapat mempercepat proses pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas layanan masyarakat.

(34)

5. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas diantaranya adalah terpenuhinya rasa aman, damai, dan tentram dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan melalui penegakkan peraturan dan adanya kepastian hukum. Dengan demikian, suasana kehidupan masyarakat yang saling menghargai, toleransi dan saling menjaga kerukunan diharapkan dapat terwujud.

Berdasarkan Misi tersebut, maka disusun program pembangunan yang akan digerakkan secara simultan dan saling bersinergi, serta melangkah menuju perbaikan-perbaikan, antara lain:

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

a) Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, yang meliputi pelayanan kesehatan yang memadukan program kesehatan dengan program JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara), dengan skema pelayanan kesehatan yang lebih luas dan berkualitas, serta berlaku di seluruh rumah Sakit Pemerintah yang ada di Provinsi Bali.

b) Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, lewat program bebas SPP dan biaya pendidikan, serta pemberian beasiswa secara adil dan merata bagi setiap warga masyarakat Jembrana yang berprestasi dan tidak mampu, sehingga tercipta pendidikan yang merata, terjangkau dan lebih berkualitas.

2. Peningkatan daya saing ekonomi

a) Membuka peluang berusaha yang seluas-luasnya kepada setiap warga masyarakat Jembrana, lewat program UMKM, Koperasi dan usaha-usaha non formal lainnya, dengan memberikan bantuan modal tanpa anggunan dan tanpa bunga, serta menjamin ketersediaan pasar, baik pasar lokal, domestik maupun internasional.

b) Membuka peluang dan lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat Jembrana, lewat program Padat Karya, Pola Pemagangan serta pengiriman tenaga kerja terampil ke luar negeri secara legal dan bertanggung jawab, lewat kerjasama antar negara/ daerah dengan payung hukum yang jelas dan saling menguntungkan di bawah pengawasan Kementerian Transmigrasi dan Tenaga Kerja RI.

(35)

c) Optimalisasi sumberdaya pertanian, perikanan dan peternakan, lewat program pertanian terpadu, dengan pelaku utama para petani, nelayan dan peternak tradisional, sehingga terbangun sinergi positif antara petani dengan pengusaha dan pasar serta lembaga perbankan sebagai penyedia modal.

3. Pengembangan Tata Ruang dan Lingkungan Lestari

a) Pengembangan infrastruktur, diantaranya pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, dan irigasi seiring dengan penataan kota melalui pembangunan trotoar, ruang publik dan infrastruktur niaga dan jasa.

b) Pemeliharaan lingkungan lestari, yaitu pembangunan ruang terbuka hijau, pencegahan dan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan.

4. Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bebas korupsi

a) Membebaskan PNS termasuk para guru dan perilaku politik praktis dan mengembalikan kesejatian PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana kepada fungsi kepamong-prajaan, dengan memberikan peluang yang seluas-luasnya untuk berkarya dan mengembangkan karier sesuai peraturan perundang-undangan yang ada secara bertanggung jawab, berkeadilan dan terbebas dari rasa takut/ tekanan, serta menjamin kenyaman kerja para Guru pendidik di dalam melahirkan generasi-generasi yang cerdas, unggul di Kabupaten Jembrana.

b) Mengajak seluruh komponen dan potensi masyarakat di Kabupaten Jembrana termasuk kaum perempuan, pemuda, mahasiswa dan pelajar, untuk bersama-sama melakukan perbaikan di segala bidang, sehingga terbangun “kemandirian” bagi setiap warga masyarakat dalam menjalankan aktivitas kehidupan secara bertanggung jawab dan berhasil guna, baik bagi diri sendiri, keluarga, nusa dan bangsa, berdasarkan nilai-nilai adat, budaya dan kemulyaan agama, yang didukung oleh infrastruktur yang berkualitas serta pemerintahan yang terbebas dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).

(36)

5. Pembangunan Politik, Hukum dan HAM

a) Pembangunan politik dan kesadaran berdemokrasi, diantaranya pembinaan partai politik, dan peningkatan kesadaran masyarakat serta membangun iklim demokrasi yang sehat.

b) Penegakan Hukum dan HAM, diantaranya pemberdayaan masyarakat dalam pemahaman Hukum dan HAM, penegakan peraturan, pencegahan dan penindakan KKN.

c) Pemantapan legislasi daerah, diantaranya pengembangan dan penyempurnaan materi peraturan daerah, sosialisasi dan peningkatan koordinasi serta kerjasama dengan lembaga legislatif.

Terkait dengan hasil telaah visi daan misi Bupati Jembrana, maka peran Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik pada Pembangunan Politik, Hukum dan HAM.

C.Telaah Renstra K/L dan Renstra Kesbangpol Provinsi Bali

Analisis Renstra K/L dan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Jembrana terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi:

a. apakah capaian sasaran pelaksanaan Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Jembrana telah berkontribusi terhadap pencapaian sasaran Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali dan Renstra K/L; dan

b. apakah tingkat capaian kinerja Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Jembrana melebihi/sama/kurang dari sasaran Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali atau Renstra K/L.

(37)

Tabel 3.2

Komparasi Capaian Sasaran Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Jembrana terhadap Sasaran Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

Provinsi Bali dan Renstra K/L

No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana Sasaran pada Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Bali Sasaran pada Renstra K/L (1) (2) (3) (4) (6) 1 Kesekretariatan Persentase Bidang Menyusun LAKIP tepat waktu

100% 100% 100%

Ketersediaan bahan LPPD 100% 100% 100%

Ketersediaan bahan LKPJ 100% 100% 100%

2 Kesatuan Bangsa Politik

Dalam Negeri Ketersediaan data/inforamsi untuk Kesbangpol 60% 80% 80% Ketersediaan dokumen Kesbangpol 80% 80% 80%

hal ini mengindikasikan bahwa Kesbangpol Kab. Jembrana memiliki permasalahan dalam penyelenggaraan pelayanannya, seperti dalam perencanaan program, kegiatan, dan pendanaan, sumber daya penyelenggaraan pelayanan, proses/prosedur/mekanisme pelayanan, dan strategi/ kebijakan pelayanan yang ditempuh. Permasalahan yang dihadapi adalah rasa Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan disebagian masyarakat masih kurang sehingga banyak kita temukan isu-isu seperti terorisme, munculnya kelompok-kelompok yang mengarah ke disintregrasi bangsa, kekerasan dan lain-lainnya.

Solusi yang ditempuh untuk mengatasi hal tersebut perlu kiranya dilakukan langkah -langkah sebagai berikut :

1. Pemahaman berbangsa dan bernegara perlu ditingkatkan dengan perlunya diadakan bintek - bintek wawasan kebangsaan secara berkala baik kepada masyarakat maupun

(38)

kepada generasi muda, mengamalkan Pancasila seutuhnya dan secara konprehensif serta memahami UUD 1945.

2. Perlunya diintensipkan dan dikembangkan forum – forum seperti Forum Kerukunan Antar Umat Beragama dan forum lainnya.

D.Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Secara Geografis Kabupaten Jembrana merupakan salah satu dari 9 (sembilan) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bali, terletak di belahan bagian barat Pulau Bali membujur dari barat ke timur tepatnya terletak pada posisi 8o 09’30”- 8o 28’02” Lintang Selatan dan 114o 25’ 53” - 114o 56’ 38” Bujur Timur. Luas wilayah Jembrana 84.180 Ha. atau 14,96 % dari luas wilayah Pulau Bali. Dengan batas-batas administrasi Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng

Sebelah Timur : Kabupaten Tabanan

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Selat Bali

Dengan posisi geografis yang demikian, maka Kabupaten Jembrana merupakan pintu masuk Pulau Bali, di mana melalui pelabuhan Gilimanuk di ujung barat wilayah Kabupaten Jembrana, manusia, barang dan jasa akan masuk menuju ke Kabupaten Buleleng di sebelah Utara, dan Kabupaten Tabanan, Badung, Kota Denpasar di bagian timur dan selanjutnya kabupaten lainnya di bagian timur Pulau Bali.

Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Jembrana adalah 84.180 Ha atau 841,80 Km², luas tersebut kurang lebih 14,94 % dari luas Propinsi Bali, dengan rincian luas masing-masing Kecamatan, dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 3.3

Pembagian Wilayah Administrasi dan Luas Tiap Kecamatan Di Kabupaten Jembrana 2012

No Nama Kecamatan Desa/Kelurahan Luas Wilayah (Km²)

1. Melaya 10 197,19 2. Negara 22 220,47 3. Jembrana 10 93,97 4. Mendoyo 11 294,49 5. Pekutatan 8 129,65 Jumlah 51 841,80

Berikut telaahan terhadap Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Jembrana Tabel 3.4

(39)

Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Jembrana No Rencana Struktur Ruang *) Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada

Periode Perencanaan Berkenaan

Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Rencana Sistem Pusat Perkotaan / Pusat Kegiatan 1 Pusat Kegiatan

Wilayah (PKW)

 Kegiatan Utama

 Pusat pemerintahan dan pelayanan publik

 Perekonomian jasa dan regional

 Pusat distribusi dan koleksi barang dan jasa

 Pusat jasa pendukung kegiatan perekonomian (pengolahan dan pemasaran).  Kegiatan Penunjang  Kegiatan pendidikan  Kegiatan kesehatan  Kegiaan peribadatan  Kegiatan perdagangan  Industri  Permukiman

Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Kabupaten

Kota Negara (Kec Jembrana & kec. Negara) 2 Pusat Kegiatan Lokal (PKLK)  Kegiatan Utama  Pusat pengembangan sekunder untuk menunjang pusat pelayanan kota hirarki I (PKW)

 Pusat pelayanan

permukiman perdesaan di seluruh kecamatan

 Perdagangan dan jasa skala wilayah

pengembangan (pemasok row material)

 Pusat sentra produksi agro

 Kegiatan Penunjang  Pelayanan sosial  Perumahan  Pertanian  Perkebunan  Pariwisata Ibukota kecamatan disekitar yang mendukung PKW

Kec. Pekutatan Kec. Mendoyo Kec Melaya

(40)

No Rencana Struktur Ruang *) Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada

Periode Perencanaan Berkenaan

Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan SKPD Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 3 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)  Kegiatan Utama  Pusat pengembangan tersier untuk menunjang pusat Kegiatan/Pelayanan Lokal (PKLK)  Pusat pelayanan Pelabuhan penyeberangan  Pusat pelayanan pengembangan agribisnis  Pusat Pelayanan pengembangan industri  Kegiatan Penunjang  Permukiman  Perdagangan  Perkebunan  Pertanian  Pariwisata  Industri

Desa / kelurahan yang memiliki potensi ekonomi yang stratesis. Kel Gilimanuk, Ds Yeh Embang, Ds Pengambengan 4 Pusat Pelayanan Lingkungan (Seluruh Pusat Desa di Kabupaten)  Kegiatan Utama  Pusat pengembangan tersier untuk menunjang pusat Kegiatan/Pelayanan Lokal (PKLK) dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)  Kegiatan Penunjang  Permukiman  Perkebunan  Pertanian  Pariwisata

Sebagai produsen dan penyuplay bahan pokok kota / lingk. Sekitarnya!!

Seluruh Pusat Desa di Kabupaten (51 Desa/Kel)

B Rencana Sistem Prasarana Wilayah

1 Sisitem Prasarana Wilayah  Jaringan Transportasi  Jaringan Telekomunikasi  Jaringan Telematika  Jaringan Sumberdaya Energi

 Jaringan air Bersih

 Jaringan Air Limbah

 Jaringan Persampahan  Jaringan Drainase  Jaringan Irigasi Merata di seluruh Kecamatan 2 Sisitem Sarana Wilayah  Fasilitas Pendidikan  Fasilitas Kesehatan  Fasilitas Peribadatan

 Fasilitas Perdagangan dan Jasa

Merata di seluruh Kecamatan

*) Hasil Analisis, RTRW Perda Kab Jembrana Nomor 11 Tahun 2012

Secara Kawasan, Kabupaten Jembrana terbagi atas Kawasan Budidaya dan Kawasan Lindung

(41)

b) Kawasan Lindung

Secara pola ruang wilayah Kabupaten Jembrana dikembangkan dengan sepenuhnya memperhatikan pola ruang wilayah yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali. Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Jembrana memuat rencana pola ruang yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali yang terkait dengan wilayah kabupaten Jembrana.

E.Analisis terhadap KLHS

Tabel 3.5

Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Kesbangpol Kabupaten Jembrana

No Aspek Kajian Ringkasan

KLHS

Implikasi terhadap Pelayanan Kesbangpol Kab.

Jembrana

Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan

Kesbangpol Kab. Jembrana

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Kapasitas daya

dukung dan daya tampung

lingkungan hidup untuk pembangunan

Terbatasnnya daya dukung dan daya tampung ling hidup Kajian dan pemanfaatan lahan dan pelestarian LH Penetapan zonasi Regulasi 2. Perkiraan mengenai

dampak dan risiko lingkungan hidup Pembangunan menyebabkan penyusutan dan perusakan LH Kajian tentang dampak dan resiko LH Penetapan zonasi Regulasi 3. Kinerja layanan/jasa ekosistem Menurunnya kualitas lingkungan Kajian Peningkatan kualitas Ling Penetapan zonasi Regulasi

(42)

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan Kesbangpol Kab. Jembrana

Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan

Kesbangpol Kab. Jembrana

(1) (2) (3) (4) (5)

pemanfaatan sumber daya alam

pemanfaatan SDA SDA Regulasi 5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim Menurunya kelestarian akibat perubahan iklim Kajian dampak perubahan iklim terhadap LH Penetapan zonasi Regulasi 6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati Berkurangnya ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati Kajian dan penanggulangan keanekaragaman hayati Penetapan zonasi Regulasi

Dan Berdasarkan Hasil Analisis dan telaahan tersebut, Tantangan dan Peluang Pelayanan Kantor Kesbangpol Kabupaten Jembrana dapat dijabarkan sebagai berikut:

G. Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan gambaran pelayanan Kantor Kesbangpol Kab. Jembrana, Sasaran Jangka Menengah Renstra Kesbangpol, Implikasi RTRWK, dan KLHS, maka berikut dijabarkan Isu isu strategis yang ditangani oleh Kesbangpol Kab Jembrana berikut upaya upaya penangannan secara umum .

1. Terhadap Anggaran / Dana

a. Keterbatasan dana dalam perencanaan, dengan mengelompokkan urusan wajib dan pilihan dengan porsi proporsional dan terarah.

2. Sumber Daya Manusia Kesbangpol , Sarana dan Prasarana

a. Meningkatkan Kuantitas sumber daya manusia yang menangani Kesbangpol Meningkatkan Kualitas, SDM yang berkecimpung di dalam perencanaan;

b. Melengkapi Sarana dan prasarana dalam rangka pelayanan; c. Memantapkan pengelolaan asset dan sistemnya;

(43)

3. Urusan Kesbangpoldagri

a. Menyusun Kebijakan tentang Kesbangpol;

b. Melaksanakan sosialisasi Peraturan Perundangundangan terkait dengan Kesbangpol; c. Memfasilitasi dan Mengkoordinasi masalah Kesbangpol;

d. Meningkatkan kemampuan aparat dalam Kesbangpol; e. Penyesuaian pemanfaatan ruang di kabupaten Jembrana;

f. mengkoordinasi pemanfaatan ruang lintas kabupaten dalam rangka ketahanan

(44)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Rencana Strategis Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik disusun untuk mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan melalui pentahapan yang konsisten, jelas dan berkesinambungan. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil.

1. Visi.

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Kerja Perangkat daerah di lingkungan Pemerintah kabupaten Jembrana wajib menetapkan visi. Perumusan visi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana mengacu pada tugas pokok dan fungsi yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 62 Tahun 2011. Visi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jembrana menerangkan apa yang ingin dicapai, berorientasi pada masa depan, mempunyai arah dan focus strategi yang jelas sehingga dapat mempersatukan seluruh jajaran Kesatuan Bangsa dan politik . Adapun Visi organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan politik Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut

:

“ TERWUJUDNYA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA, DENGAN

SISTEM BUDAYA POLITIK YANG DEMOKRATIS SERTA

TERKOORDINATIF, UTUH DAN EFEKTIF “

* Persatuan dan Kesatuan Bangsa mengandung pengertian menjunjung tinggi

Persatuan dan Kesatuan Bangsa melalui kegiatan wawasan

kebangsaan/nusantara, pembauran bangsa, ketahanan bangsa dan Bela Negara untuk mencegah disintregrasi bangsa dan tegaknya NKRI.

* Sistem Budaya Politik yang Demokratis adalah merupakan pemantapan pembangunan melalui pemberdayaan kekuatan infrastruktur politik daerah

Referensi

Dokumen terkait

a) Brand believe adalah komponen kognitif (pemikiran). b) Brand evaluation yaitu komponen afektif yang mewakili semua evaluasi terhadap merek oleh konsumen. Memiliki

Hal ini didukung oleh pernyataan Jesse (2001) bahwa perbedaan seks di alam dalam hubungan lebar karapas dengan berat tubuh pada kepiting Cancer porteri, lebih disebabkan oleh

vertikal diperpanjang dalam gaya baru yang dikembangkan oleh penduduk Persia. Bentuk ini lazim dikenal sebagai “kufi Timur”, karena contoh-contohnya sangat umum dalam

Bagi perusahaan yang terpenting adalah blok Mahakam tetap berlangsung, mengenai persoalan siapa yang nantinya menjadi operator baru tidak menjadi masalah karena keduanya

Dimana: Ta = Suhu rata-rata bulanan ( 0 C) I = Indeks panas Tahunan PET = Evapotranspirasi potensial (cm/bln) f = Faktor koreksi lamanya penyinaran matahari

Slika 7: “Lepilo” projektnega tima – primerjalno neprofitne – profitne organizacije in skupni rezultati Sibila Ludvik: Organizacijska klima in kultura v projektnih timih...

Suyanto (2006) melakukan studi pelaksanaan prinsip syariah terhadap kinerja dan kesejahteraan masyarakat dalam lingkungan kegiatan bank syariah di Indonesia selama

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kajian pustaka diatas bahwasanya teori belajar humanistik ( active learning ), merupakan teori yang menekankan pada keaktifan dan