RADIKALISME DAN TERORISME DI INDONESIA
RADIKALISME DAN TERORISME DI INDONESIA
Oleh : Oleh :
Hubbal
Hubbal Maulana Maulana 0221184000022118400000670067 Neza Anizar
Neza Anizar 0221184000022118400001150115 Clara
Clara Sonya Sonya Yudha Yudha W.P. W.P. 0911184000091118400000080008 M.
M. Aulia Aulia Daniswara Daniswara 0911184000002009111840000020 Josua
Josua Hasiholan Hasiholan M. M. 0911184000091118400001050105 Ammar
Ammar Yasmin Yasmin Hawari Hawari 0911184000091118400001290129
KELAS KEWARGANEGARAAN 12
KELAS KEWARGANEGARAAN 12
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEPTEMBER 2018
SEPTEMBER 2018
Kata Pengantar Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan in
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, ayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menysehingga kami dapat menyelesaikan makalah elesaikan makalah tentangtentang radikalisme dan terorisme di Indonesia.
radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Untuk itu kami menyampaikan Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada se
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalahberkontribusi dalam pembuatan makalah tentang radikalisme dan terorisme di Indonesia ini.
tentang radikalisme dan terorisme di Indonesia ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
baik dari dari segi segi susunan susunan kalimat kalimat maupun maupun tata tata bahasanya. bahasanya. Oleh Oleh karena karena itu itu dengan dengan tangantangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah tentang radikalisme dan terorisme ini.
makalah tentang radikalisme dan terorisme ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang radikalisme dan terorisme di Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang radikalisme dan terorisme di Indonesia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Indonesia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Surabaya,19 September 2018 Surabaya,19 September 2018 Tim penyususn makalah Tim penyususn makalah Departemen Manajemen Bisnis dan Teknik Kimia Departemen Manajemen Bisnis dan Teknik Kimia
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman Halaman KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR ...i...i DAFTAR ISI
DAFTAR ISI... ... ii ii BAB I
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1
1.1 Latar BLatar Belakang elakang ... ... 11 1.2
1.2 Tujuan Tujuan ... ... 11 1.3
1.3 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ... ... 11 BAB II
BAB II PEMBAHASANPEMBAHASAN 2.1
2.1 Pengertian Pengertian Radikalisme Radikalisme dan dan Terorisme Terorisme ... ... 22 2.2
2.2 Faktor-faktor serta Faktor-faktor serta Masalah yang Masalah yang Terjadi Akibat Terjadi Akibat Radikal dan Radikal dan Teror Teror ... ... 22 2.3
2.3 Solusi Masalah Solusi Masalah Radikalisme dan Radikalisme dan Terorisme Terorisme ... ... 33 BAB III
BAB III PENUTUPPENUTUP 3.1
3.1 Kesimpulan Kesimpulan ... ... 55 DAFTAR PUSTAKA
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Indonesia merupakan negara pluralis, dimana kemajemukan hadir dan berkembang di Indonesia merupakan negara pluralis, dimana kemajemukan hadir dan berkembang di dalamnya. Sebu
dalamnya. Sebut saja, suku, t saja, suku, ras, budaya, ras, budaya, bahkan agama. bahkan agama. Kemajemukan tersebut telahKemajemukan tersebut telah membawa akibat yaitu adanya hubungan yang semakin intensif antar membawa akibat yaitu adanya hubungan yang semakin intensif antar kelompok-kelompok manusia. Secara historis kita dapat melihat bahwa konflik-konflik yang kelompok manusia. Secara historis kita dapat melihat bahwa konflik-konflik yang ditimbulkan oleh
ditimbulkan oleh kalangan radikal inkalangan radikal ini berasal fakta historis bi berasal fakta historis bahwa salah satu pihak ahwa salah satu pihak tidaktidak diuntungkan oleh peradaban global sehingga menimbulkan perlawanan terhadap diuntungkan oleh peradaban global sehingga menimbulkan perlawanan terhadap kekuatan yang mendominasi. Dengan membawa bahasa dan simbol serta slogan-slogan kekuatan yang mendominasi. Dengan membawa bahasa dan simbol serta slogan-slogan agama kaum radikalis mencoba menyentuh emosi keagamaan dan menggalang kekuatan agama kaum radikalis mencoba menyentuh emosi keagamaan dan menggalang kekuatan untuk mencapai tujuan dari politiknya. Selain politik, harus diakui bahwa salah satu untuk mencapai tujuan dari politiknya. Selain politik, harus diakui bahwa salah satu penyebab gerakan radikalisme
penyebab gerakan radikalisme adalah faktor sentimen adalah faktor sentimen keagamaan, termasuk di keagamaan, termasuk di dalamnyadalamnya adalah solidaritas keagamaan untuk kawan yang tertindas oleh kekuatan tertentu. adalah solidaritas keagamaan untuk kawan yang tertindas oleh kekuatan tertentu. Radikalisme yang muncul sering berlanjut dengan terorisme. Terorisme selalu identik Radikalisme yang muncul sering berlanjut dengan terorisme. Terorisme selalu identik dengan teror, kekerasan, ekstrimnitas dan intimidasi sehingga seringkali menimbulkan dengan teror, kekerasan, ekstrimnitas dan intimidasi sehingga seringkali menimbulkan konsekuensi negatif bagi bany
konsekuensi negatif bagi banyak orang dan dapat ak orang dan dapat menjatuhkan korban ymenjatuhkan korban yang banyak.ang banyak. 1.2
1.2 TujuanTujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan, memehami pengertian radikalisme dan terorisme, dan mengerti kewarganegaraan, memehami pengertian radikalisme dan terorisme, dan mengerti bagaimana solusi untuk meng
bagaimana solusi untuk menghadapi radikalisme dan terorisme.hadapi radikalisme dan terorisme. 1.3 Rumusan Masalah
1.3 Rumusan Masalah
Latar belakang yang telah dipaparkan diatas belum memberi penjelasan lebih, hingga Latar belakang yang telah dipaparkan diatas belum memberi penjelasan lebih, hingga perlu dibuat rumusan-rumusan masalah
perlu dibuat rumusan-rumusan masalah yang nantinya akan dikaji lebih yang nantinya akan dikaji lebih lanjut dalam bablanjut dalam bab pembahasan, yaitu sebagai berikut :
pembahasan, yaitu sebagai berikut : 1.
1. Apakah pengertian dan konsep radikalisme dan terorisme?Apakah pengertian dan konsep radikalisme dan terorisme? 2.
2. Apa saja permasalahan atau faktor yang muncul akibat radikalisme dan terorisme?Apa saja permasalahan atau faktor yang muncul akibat radikalisme dan terorisme? 3.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Radikalisme dan Terorisme
2.1 Pengertian Radikalisme dan Terorisme
TerorismeTerorisme
-Menurut UU No. 15 Tahun 2003 -Menurut UU No. 15 Tahun 2003
Terorisme adalah segala aksi yang sesuai dengan tindak kriminal berupa kekerasan Terorisme adalah segala aksi yang sesuai dengan tindak kriminal berupa kekerasan atau ancaman yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara atau ancaman yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menibulkan korban yang bersifat massal dengan cara merampas meluas atau menibulkan korban yang bersifat massal dengan cara merampas kemerdekaan atau menghilangkan nyawa dan harta benda orang lain serta merusak objek kemerdekaan atau menghilangkan nyawa dan harta benda orang lain serta merusak objek vital dan fasilitas publik.
vital dan fasilitas publik.
RadikalismeRadikalisme
-Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia -Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.
pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. -Menurut Horace M Kallen
-Menurut Horace M Kallen
Radikalisme memiliki kekayanyang kuat akan kebenaran ideologi atau program yang Radikalisme memiliki kekayanyang kuat akan kebenaran ideologi atau program yang mereka bawa. Dalam gerakan sosial, kaum radikalis memperjuangkan keyakinan yang mereka bawa. Dalam gerakan sosial, kaum radikalis memperjuangkan keyakinan yang mereka anut.
mereka anut.
2.2 Faktor-faktor serta Masalah yang Terjadi Akibat Radikalisme dan Terorisme 2.2 Faktor-faktor serta Masalah yang Terjadi Akibat Radikalisme dan Terorisme 1. Opini
1. Opini
Maraknya pemikiran radikalisme hingga tindak perilaku terorisme dewasa ini tak Maraknya pemikiran radikalisme hingga tindak perilaku terorisme dewasa ini tak dapat diduga maupun juga disangka, aksi demi aksi melawan hukum dalam melancarkan dapat diduga maupun juga disangka, aksi demi aksi melawan hukum dalam melancarkan serangan yang konon katanya jihad namun justru membahayakan banyak pihak tak bersalah. serangan yang konon katanya jihad namun justru membahayakan banyak pihak tak bersalah. Acapkali pelaku tidak memiliki pengetahuan yang memadai untuk mencari jalan alternatif Acapkali pelaku tidak memiliki pengetahuan yang memadai untuk mencari jalan alternatif penyelesaian
penyelesaian suatu suatu masalah masalah selain selain bertindak bertindak radikal. radikal. Sehingga, Sehingga, pelaku pelaku melakukan melakukan aksiaksi radikalisme nya tersebut tanpa memikirkan seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh radikalisme nya tersebut tanpa memikirkan seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh tindakannya.
tindakannya. 2. Sosial-Politik 2. Sosial-Politik
Ekonomi masyarakat yang rendah membuat mereka berfikir sempit, dan akhirnya Ekonomi masyarakat yang rendah membuat mereka berfikir sempit, dan akhirnya mencari perlindungan kepada ulama yang radikal karena mereka berasumsi akan mendapat mencari perlindungan kepada ulama yang radikal karena mereka berasumsi akan mendapat perubahan
perubahan perekonomian perekonomian yang yang lebih lebih baik. baik. Memiliki Memiliki pemimpin pemimpin yang yang adil adil adalah adalah impianimpian semua warga masyarakat. Namun jika pemimpin itu menggunakan politik yang hanya semua warga masyarakat. Namun jika pemimpin itu menggunakan politik yang hanya berpihak
berpihak pada pada kekuatan kekuatan asing asing bahkan bahkan politik politik pembodohan pembodohan rakyat, rakyat, maka maka timbul timbul kelompokkelompok masyarakat yang menamakan dirinya sebagai penegak keadilan, yang mana masyarakat yang menamakan dirinya sebagai penegak keadilan, yang mana kelompok-kelompok tersebut dapat saling menghancurkan satu sama lain.
3. Pendidikan 3. Pendidikan
Radikalisme dapat terjadi melalui pendidikan yang salah. Terutama pendidikan agama Radikalisme dapat terjadi melalui pendidikan yang salah. Terutama pendidikan agama yang sangat sensitif. Tidak sedikit orang-orang yang terlibat dalam aksi terorisme justru dari yang sangat sensitif. Tidak sedikit orang-orang yang terlibat dalam aksi terorisme justru dari kalangan yang berlatar pendidikan umum seperti dokter, insinyur, ahli teknik, ahli sains, kalangan yang berlatar pendidikan umum seperti dokter, insinyur, ahli teknik, ahli sains, namun hanya mempelajari agama sedikit dari luar sekolah yang kebenaran pemahamananya namun hanya mempelajari agama sedikit dari luar sekolah yang kebenaran pemahamananya belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Atau dididik oleh kelompok I
belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Atau dididik oleh kelompok Islam yang keras danslam yang keras dan memiliki pemahaman agama yang serabutan.
memiliki pemahaman agama yang serabutan. 4. Primordialisme
4. Primordialisme
Primordialisme adalah suatu pandangan atau paham yang kuat dan berasal dari lahir. Primordialisme adalah suatu pandangan atau paham yang kuat dan berasal dari lahir. Pengertian Primordialisme di bawa dari sejak bayi, lahir karena melekat dengan adat istiadat Pengertian Primordialisme di bawa dari sejak bayi, lahir karena melekat dengan adat istiadat setempat. Misalnya ras, suku, agama, adat istiadat, lingkungan, kepercayaan, asal kelahiran setempat. Misalnya ras, suku, agama, adat istiadat, lingkungan, kepercayaan, asal kelahiran dan peraturan yang di anggap keramat. Primordialisme bisa di katakan identitas dan ciri khas dan peraturan yang di anggap keramat. Primordialisme bisa di katakan identitas dan ciri khas suatu kelompok yang dapat memperkuat persaudaraan pada kelompok tersebut. Yang paham suatu kelompok yang dapat memperkuat persaudaraan pada kelompok tersebut. Yang paham mengenai primordialisme akan menjadi golongan yang cinta keluarga. Mereka akan mengenai primordialisme akan menjadi golongan yang cinta keluarga. Mereka akan melindungi keluarga yaitu kelompok mereka. Namun yang menjadi konflik adalah ketika melindungi keluarga yaitu kelompok mereka. Namun yang menjadi konflik adalah ketika membela keluarganya yang salah, sehingga menjadi suatu kesalahpahaman. Sehingga membela keluarganya yang salah, sehingga menjadi suatu kesalahpahaman. Sehingga primordialisme
primordialisme dapat dapat bersifat bersifat buruk buruk diakibatkan diakibatkan terlalu terlalu mematuhi mematuhi peraturan peraturan walaupun walaupun ituitu salah. Tidak jarang juga kelompok lain merasa di curigai dengan kelompok primordialisme. salah. Tidak jarang juga kelompok lain merasa di curigai dengan kelompok primordialisme. Seperti halnya apabila ada sekelompok umat yang merasa di tindas oleh pemerintah atau Seperti halnya apabila ada sekelompok umat yang merasa di tindas oleh pemerintah atau agama lain, dapat menjadi faktor pembangkit semangat kelompok radikal dan terorisme agama lain, dapat menjadi faktor pembangkit semangat kelompok radikal dan terorisme untuk bergerak seakan membantu kelompok-kelompok yang mengalami tindak penindasan. untuk bergerak seakan membantu kelompok-kelompok yang mengalami tindak penindasan. Primordialisme dapat menjadi sebuah katalisator dari aksi terorisme. Sebab kegaduhan dan Primordialisme dapat menjadi sebuah katalisator dari aksi terorisme. Sebab kegaduhan dan keributan yang terjadi dalam masyarakat akan membuat situasi
keributan yang terjadi dalam masyarakat akan membuat situasi politik, sosial, dan keamananpolitik, sosial, dan keamanan
2.3 Solusi Masalah Radikalisme dan
2.3 Solusi Masalah Radikalisme dan TerorismeTerorisme -Meminimalisir Kesenjangan Sosial
-Meminimalisir Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial yang terjadi juga dapat memicu munculnya pemahaman Kesenjangan sosial yang terjadi juga dapat memicu munculnya pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme. Sedemikian sehingga agar kedua hal tersebut tidak radikalisme dan tindakan terorisme. Sedemikian sehingga agar kedua hal tersebut tidak terjadi, maka kesenjangan sosial haruslah diminimalisir. Apabila tingkat pemahaman terjadi, maka kesenjangan sosial haruslah diminimalisir. Apabila tingkat pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme tidak ingin terjadi pada suatu Negara termasuk radikalisme dan tindakan terorisme tidak ingin terjadi pada suatu Negara termasuk Indonesia, maka kesenjangan antara pemerintah dan rakyat haruslah diminimalisir. Indonesia, maka kesenjangan antara pemerintah dan rakyat haruslah diminimalisir. Caranya ialah pemerintah harus mampu merangkul pihak media yang menjadi Caranya ialah pemerintah harus mampu merangkul pihak media yang menjadi perantaranya
perantaranya dengan dengan rakyat rakyat sekaligus sekaligus melakukan melakukan aksi aksi nyata nyata secara secara langsung langsung kepadakepada rakyat. Begitu pula dengan rakyat, mereka harusnya juga selalu memberikan dukungan rakyat. Begitu pula dengan rakyat, mereka harusnya juga selalu memberikan dukungan dan kepercayaan kepada pihak pemerintah bahwa pemerintah akan mampu dan kepercayaan kepada pihak pemerintah bahwa pemerintah akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pengayom rakyat dan pemegang kendali menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pengayom rakyat dan pemegang kendali pemerintahan Negara.
pemerintahan Negara.
-Memahamkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar -Memahamkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar
Hal kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindak Hal kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindak terorisme ialah memahamkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Setelah terorisme ialah memahamkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Setelah
memperkenalkan ilmu pengetahuan dilakukan dengan baik dan benar, langkah memperkenalkan ilmu pengetahuan dilakukan dengan baik dan benar, langkah berikutnya
berikutnya ialah ialah tentang tentang bagaimana bagaimana cara cara untuk untuk memahamkan memahamkan ilmu ilmu pengetahuanpengetahuan tersebut. Karena tentunya tidak hanya sebatas mengenal, pemahaman terhadap yang tersebut. Karena tentunya tidak hanya sebatas mengenal, pemahaman terhadap yang dikenal juga diperlukan. Sedemikian sehingga apabila pemahaman akan ilmu dikenal juga diperlukan. Sedemikian sehingga apabila pemahaman akan ilmu pengetahuan,
pengetahuan, baik baik ilmu ilmu umum umum dan dan ilmu ilmu agama agama sudah sudah tercapai, tercapai, maka maka kekokohankekokohan pemikiran yang dimiliki akan semakin
pemikiran yang dimiliki akan semakin kuat. Dengan demikian, maka kuat. Dengan demikian, maka tidak akan mudahtidak akan mudah goyah dan terpengaruh terhadap pemahaman radikalisme sekaligus tindakan terorisme goyah dan terpengaruh terhadap pemahaman radikalisme sekaligus tindakan terorisme dan tidak menjadi
dan tidak menjadi penyebab penyebab lunturnya lunturnya bhinneka bhinneka tunggal tunggal ika ika ssebagai semboyanebagai semboyan Indonesia.
Indonesia.
-Mengatasi radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus -Mengatasi radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus
Instrumen pertama menurut Profesor Firmanzah, Rektor Universitas Paramadina, Instrumen pertama menurut Profesor Firmanzah, Rektor Universitas Paramadina, adalah dengan instrumen instruksi. Maksudnya adalah ada struktur komando dari adalah dengan instrumen instruksi. Maksudnya adalah ada struktur komando dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kepada rektor di perguruan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kepada rektor di perguruan tinggi yang dilanjutkan kepada dosen terkait pencegahan gerakan radikal. Namun, tinggi yang dilanjutkan kepada dosen terkait pencegahan gerakan radikal. Namun, instrumen ini tidak bersifat otoriter, melainkan mengedepankan dialog. Instrumen instrumen ini tidak bersifat otoriter, melainkan mengedepankan dialog. Instrumen kedua ad
kedua adalah alah pemilihan pemilihan dan dan pembenahan pembenahan kurikulum kurikulum di di kampus. kampus. Antara Antara lain,lain, kewarganegaraanm pancasila, serta bela negara. Instrumen ketiga adalah perlu kewarganegaraanm pancasila, serta bela negara. Instrumen ketiga adalah perlu diadakannya kegiatan-kegiatan di luar kelas yang bisa memperkuat persatuan dan diadakannya kegiatan-kegiatan di luar kelas yang bisa memperkuat persatuan dan kesatuan. Kegiatan ini bersifat lintas universitas dan didukung pula oleh pemerintah. kesatuan. Kegiatan ini bersifat lintas universitas dan didukung pula oleh pemerintah. Terakhir yaitu perlu adanya strategi budaya. Dengan memiliki modal besar berupa Terakhir yaitu perlu adanya strategi budaya. Dengan memiliki modal besar berupa kearifan lokal, Indonesia mampu menjunjung tinggi toleransi d
kearifan lokal, Indonesia mampu menjunjung tinggi toleransi d an kerukunan.an kerukunan. - Menyaring informasi yang didapatkan
- Menyaring informasi yang didapatkan
Menyaring informasi yang didapatkan juga merupakan salah satu cara yang dapat Menyaring informasi yang didapatkan juga merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme. Hal ini dilakukan untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme. Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan tidak selamanya benar dan harus diikuti, dikarenakan informasi yang didapatkan tidak selamanya benar dan harus diikuti, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi seperti sekarang ini, di mana informasi bisa terlebih dengan adanya kemajuan teknologi seperti sekarang ini, di mana informasi bisa datang dari mana saja. Sehingga penyaringan terhadap informasi tersebut harus datang dari mana saja. Sehingga penyaringan terhadap informasi tersebut harus dilakukan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, di mana informasi yang benar dilakukan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, di mana informasi yang benar menjadi tidak benar dan informasi yang tidak benar menjadi benar. Oleh karena it
menjadi tidak benar dan informasi yang tidak benar menjadi benar. Oleh karena it u, kitau, kita harus bisa menyaring informasi yang didapat sehingga tidak sembarangan harus bisa menyaring informasi yang didapat sehingga tidak sembarangan membenarkan, menyalahkan, dan terpengaruh untuk langsung mengikuti informasi membenarkan, menyalahkan, dan terpengaruh untuk langsung mengikuti informasi tersebut.
tersebut.
-- Mendukung gerakan BNPT lewat strategi kontra radikalisasi dan deradikalisasiMendukung gerakan BNPT lewat strategi kontra radikalisasi dan deradikalisasi Kontra radikalisasi yakni upaya penanaman nilai-nilai ke-Indonesiaan serta
Kontra radikalisasi yakni upaya penanaman nilai-nilai ke-Indonesiaan serta nilai non-nilai non-kekerasan melalui pendidikan formal ataupun informal. Deradikalisasi ditujukan untuk kekerasan melalui pendidikan formal ataupun informal. Deradikalisasi ditujukan untuk simpatisan, inti, militan, dan pendukung gerakan teror baik di dalam atau di luar lapas. simpatisan, inti, militan, dan pendukung gerakan teror baik di dalam atau di luar lapas. Hal ini dilakukan agar mereka meninggalkan cara-cara kekerasan dan teror yang
Hal ini dilakukan agar mereka meninggalkan cara-cara kekerasan dan teror yang merugikan orang lain, serta menghilangkan paham radikal supaya sejalan dengan merugikan orang lain, serta menghilangkan paham radikal supaya sejalan dengan paham ideologi pancasila.
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan
Upaya untuk mengurangi jumlah tindakan teroris membutuhkan diplomasi dan komunikasi Upaya untuk mengurangi jumlah tindakan teroris membutuhkan diplomasi dan komunikasi yang terus menerus dan terorganisir. Untuk mengubah budaya kebencian dan kekerasan para yang terus menerus dan terorganisir. Untuk mengubah budaya kebencian dan kekerasan para anggota teroris ini mungkin akan memakan waktu yang lama. Selain itu, penting pula untuk anggota teroris ini mungkin akan memakan waktu yang lama. Selain itu, penting pula untuk memelihara pedoman moral dalam penegakan hukum,
memelihara pedoman moral dalam penegakan hukum, good governance good governance dan keadilan sosial. dan keadilan sosial. Perjuangan melawan teroris bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan militer Perjuangan melawan teroris bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan militer saja, melainkan perlu keterlibatan seluruh masyarakat dan kerjasama antar disiplin ilmu. saja, melainkan perlu keterlibatan seluruh masyarakat dan kerjasama antar disiplin ilmu. Penilaian terhadap individu atau suatu kelompok akan teroris haruslah berhati-hati, perlu Penilaian terhadap individu atau suatu kelompok akan teroris haruslah berhati-hati, perlu dicari tahu secara mendalam apakah benar suatu kelompok atau individu tersebut telah dicari tahu secara mendalam apakah benar suatu kelompok atau individu tersebut telah terdoktrinisasi sebagai teroris atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA http://wahyuhidayat294.wordpress.com http://wahyuhidayat294.wordpress.com http://ejournals.umn.ac.id http://ejournals.umn.ac.id http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/331 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/331 http://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/12/Strategi-Menghadapi-Paham- Radikalisme-Terorisme.pdf Radikalisme-Terorisme.pdf