• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS STRATEGIS BATIK SEMARANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ANALISIS STRATEGIS BATIK SEMARANGAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

ANALISIS STRATEGIS BATIK SEMARANGAN

5.1 Kekuatan Batik Semarangan

Motifnya tercipta dari kreatifitas dan usaha masyarakatnya sendiri. Jika kita melihat kembali sejarah perkembangan Batik Semarangan, pada awalnya dibuat oleh masyarakatnya sendiri. Terjadinya krisis pada tahun 1919-1925 semakin menyulitkan masyarakat Kota Semarang untuk mendapatkan bahan sandang, akibatnya pada saat itu masyarakat memenuhi kebutuhan sandangnya dengan cara memproduksinya sendiri. Begitu juga untuk kain batik yang saat ini dibuat, masyarakat membatiknya dengan berbagai ragam hias berupa gambar-gambar naturalis dengan berdasar pada imajinasi, kreatifitas, serta pengetahuan masyarakatnya sendiri.

Motifnya adalah hasil budaya yang tercipta dari asimilasi berbagai budaya (China, Eropa dan Yogya). Mengingat letak wilayah Semarang yang masih merupakan wilayah pesisir utara Jawa, dimana pada saat itu kawasan pesisir menjadi tempat bertemunya para pedagang dari berbagai daerah dan negara. Tidak hanya barang dan jasa yang masuk, berbagai budaya juga ikut masuk seiring dengan terjadinya perdagangan. Akibatnya, budaya ini berasimilasi dan menghasilkan kebudayaan yang baru, diantaranya adalah motif Semarangan ini.

Produknya khas dan unik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa setiap Batik Semarangan yang tercipta adalah batik yang bebas, terbuka dan ekspresif. Motifnya sangat khas karena terdapat berbagai ikon Kota Semarang. Karena ragam hias ini masih merupakan ragam hias pesisiran yang tumbuh di luar

(2)

dinding Keraton, menjadikan sifat ragam hiasnya tidak baku pada kombinasi, pola dan kegunaan motifnya. Hal tersebut mencerminkan keistimewaan masyarakat pesisir yang tidak terikat pada aturan/adat budaya Jawa. Latar belakang tersebut yang menjadikan motif ini sangat khas. Namun untuk berbagai ragam hias yang terdapat pada Batik Semarangan sudah pakem dengan ornamen-ornamen berupa ikon Kota Semarang.

Keunikan Batik Semarangan adalah pada isiannya. Isian pada Batik Semarangan bebas untuk dikombinasikan pada ragam hias apapun. Selain itu, dengan ragam hias yang sama, isian yang diaplikasikan produsen pasti berbeda. Pengalaman dan kreatifitas produsen menjadi faktor yang menentukan keunikan produk ini.

Keunikan dan kekhasan produknya juga menggambarkan kualitas SDM yang sangat baik. Walaupun tidak memiliki latar belakang sebagai keluarga pembatik, ataupun pendidikan tinggi sebagai pembatik, beberapa produsen di Kampung Batik memiliki keterampilan untuk membuat berbagai ragam hias yang unik, khas dan mampu memenuhi selera konsumennya.

Dengan keterampilan dan penggunaan bahan-bahan berkualitas baik, ternyata membuat Batik Semarangan mampu untuk bersaing dipasar lokal maupun internasional. Ternyata dengan berbagai upaya yang dilakukan produsen dalam menghasilkan sebuah produk, Batik Semarangan tidak hanya disukai pasar lokal. Seperti pada salah satu produsen di Kampung Batik, produk buatannya dianggap mampu memenuhi selera pasar global sehingga dapat dipasarkan secara global.

(3)

5.2 Kelemahan Batik Semarangan.

Belum menemukan pengelolaan limbah produksi yang tepat. Semakin berkembangnya pasar, sisa-sisa hasil produksi juga meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan Batik Semarangan. Produsen masih mengeluhkan pengelolaan limbah yang belum tepat, akibatnya, produsen masih membuang sisa hasil pembuatan batik langsung pada saluran air terdekat. Padahal saat ini jumlah penduduk semakin bertambah dan ruang terbuka juga semakin berkurang. Jika hal ini diteruskan berlanjut, lingkungan sekitar tentu akan semakin terganggu.

Kapasitas produksi batik tulis terbatas dalam waktu singkat ataupun dalam memenuhi permintaan yang sangat banyak. Sejumlah produsen mengaku kewalahan saat memenuhi permintaan pasar yang melebihi kemampuan mereka dalam memproduksi batik tulis.

Sejumlah tenaga kerja (pengrajin) yang terampil juga masih jarang dijumpai. Dalam memproduksi batik yang berkualitas, tenaga kerja yang terampil sangat dibutuhkan. Apabila menemukannya, upah yang dibayarkan tidaklah sedikit. Biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja terampil justru semakin mengurangi banyak keuntungan yang didapatkan dan semakin menambah biaya produksi.

Harga jual batik tulis yang relatif tinggi. Mahalnya harga batik tulis dikarenakan biaya produksi yang mahal, dan waktu yang tidak sebentar dalam menghasilkan kain batik yang berkualitas. Dalam menghasilkan batik tulis berukuran 2 (dua) meter, produsen membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu. Apalagi dengan penggunaan bahan pewarna alami, proses pencelupan kain pada

(4)

pewarna harus dilakukan secara berulang-ulang agar warna yang dihasilkan tidak pucat dan tahan lama. Ini artinya, biaya operasional dalam pembuatannya akan semakin bertambah.

Penggunaan teknologi internet maupun sosial media sebagai media untuk mengembangkan dan mengenalkan Batik Semarangan masih belum banyak digunakan. Dalam mengembangkan dan mengenalkan Batik Semarangan pada masyarakat luas, beberapa produsen dan pengusaha di Kampung Batik mengandalkan galeri-galeri (showroom) yang ada di rumah dan masih menggunakan koneksi dari satu orang ke yang lainnya (dari mulut ke mulut). Mereka juga masih mengandalkan upaya pemerintah seperti menunggu undangan dari Dinas dan pihak terkait maupun menunggu saat ada pameran disuatu tempat.

5.3 Peluang Batik Semarangan

Adanya pembinaan dan bantuan pengembangan (workshop, pameran, bantuan usaha) dari pemerintah. Sejak tahun 2005 pemerintah telah menaruh perhatiannya pada Kampung Batik, dan di tahun 2006 berbagai pembinaan dan bantuan pengembangan membatik mulai dilakukan. Hingga saat ini pembinaan dan bantuan pengembangan dari Pemerintah terus dilakukan untuk produsen dan pengusaha Batik Semarangan yang berada di Kampung Batik.

Adanya dukungan dan partisipasi masyarakat. Upaya pemerintah ini mendapat respon positif dari masyarakat Kampung Batik. Walaupun tidak semua masyarakat binaan menjadi pembatik, tetapi dengan beberapa masyarakat yang masih menjadi produsen hingga saat ini menunjukan bahwa adanya dukungan dan

(5)

partisipasi masyarakat Kampung Batik dalam melestarikan warisan budaya tersebut.

Daya beli dan minat terhadap Batik Semarangan semakin meningkat. Kini peminat Batik Semarangan tidak hanya pada lingkup masyarakat Kota Semarang saja, berbagai pengunjung dari luar daerah mulai tertarik dengan produk asli Kota Semarang. Dengan harga yang relatif tinggi untuk sebuah batik tulis, bukan menjadi masalah bagi peminatnya. dari hasil wawancara dengan produsen dan pengusaha Batik Semarangan, konsumen akan batik tulis Semarangan juga semakin bertambah, hal ini membuktikan bahwa minat dan daya beli konsumen terhadap Batik Semarangan meningkat.

Dijadikannya Batik Semarangan sebagai produk unggulan Kota Semarang tahun 2012, peluang untuk menembus pasar ekspor akan semakin luas. Sebab untuk menjadi produk unggulan terdapat beberapa kriteria yang tidak mudah untuk dipenuhi. seperti: produksi; pengembangan produk; pengembangan masyarakat; pemasaran dan riwayat produk; serta jenis produk, kualitas dan pesaing pasar. Jika Batik Semarangan terpilih sebagai produk unggulan, ini artinya kualitas Batik Semarangan tidak diragukan lagi.

Berkembangnya teknologi internet. Seiring dengan berkembangnya teknologi internet, potensi pasar akan semakin besar pula. Sebab nantinya akan semakin banyak lagi masyarakat yang mengenal dan menyukai Batik Semarangan.

Selain itu, lokasi sentra batik yang berada di Kota Semarang dan merupakan pusat perdagangan (sesuai dengan Pengembangan Wilayah Kota Semarang oleh Bappeda Semarang), menjadikan Batik Semarangan mudah

(6)

mendapatkan bahan baku. Karena dekat dengan bahan baku dan merupakan pusat perdagangan, menjadi peluang bagi produsen dan pengusaha Batik Semarangan untuk mendapatkan nilai tambah dari Batik Semarangan.

Dukungan dari berbagai pihak untuk mengembangkan Batik Semarangan terlihat sangat jelas, baik masyarakat Kota Semarang maupun Pemerintah Kota Semarang. Dukungan Pemkot Semarang tidak sebatas pada pembinaan dan bantuan pengembangan saja, kini pemerintah Kota Semarang menjadikan Batik Semarangan sebagai seragam wajib bagi PNS Kota Semarang.

Dinas pendidikan di Kota Semarang juga ikut berpartisipasi dalam mengembangkan Batik Semarangan. Hal ini terlihat dari beberapa sekolah negeri dan swasta yang telah mengganti motif batik mereka dengan motif Semarangan sebagai seragam batik mereka yang baru. Ini artinya kesempatan masyarakat lokal mengenal dan menghargai Batik Semarangan semakin luas.

5.4 Ancaman Batik Semarangan

Alternatif lain muncul dalam produksi batik. Seiring dengan berkembangnya Batik Semarangan, permintaan batik tulis semakin meningkat. Akibatnya sejumlah produsen dan pengusaha memproduksi batik cap dan printing sebagai upaya untuk memenuhi permintaan pasar.

Dari penelusuran berbagai sumber serta pihak-pihak yang terkait, batik cap dan printing sangat merusak keunikan dan kekhasan batik tulis, terutama pada motif yang dihasilkan. Akibatnya, bagi para produsen yang bertujuan melestarikan budaya disulitkan dengan keadaan ini. Tetapi disatu sisi, bagi para pihak yang

(7)

hanya bertujuan mendapatkan profit, alternatif ini menjadi opsi yang sangat bagus bagi mereka.

Berkembangnya Batik pesisiran lainnya yang memiliki harga jual lebih murah dan telah lebih dulu dikenal masyarakat luas. Batik Semarangan mulai dikenal masyarakat luas sejak pemerintah menghidupkan kembali sentra batik Semarangan, berbeda dengan batik Pekalongan (Buketan) dan batik Lasem yang telah lebih dulu dikenal masyarakat luas. Akibatnya, motif Semarangan pada waktu itu tidak dikenal sebagai motif yang khas dari Semarang, dan hanya dikenal sebagai bagian dari motif pesisiran lainnya.

Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan motif Semarangan. Seperti yang kita tahu, batik cap dan printing memiliki harga jual lebih murah karena lebih efektif dan efisien dalam proses produksinya. Saat ini, perkembangan batik cap dan printing serta pesisiran lainnya akan semakin memikat selera konsumennya karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan motif yang dihasilkan batik tulis Semarangan.

Saat ini, peran paguyuban untuk menggiatkan produsen dan pengusaha dalam mengembangkan Batik Semarangan dirasa kurang. Di tahun-tahun sebelumnya, para produsen dan pengusaha Batik Semarangan kerap kali berkumpul untuk saling bertukar pengetahuan serta pengalamannya dalam membatik. Belakangan ini kegiatan tersebut diketahui mulai meredup, dan pihak-pihak yang terlibat didalamnya tidak terlihat untuk kembali menghidupkan kondisi yang telah ada sebelumnya.

(8)

Lokasi Kampung Batik yang berada di tengah Kota dan di sekitar pemukiman warga, mengakibatkan sedikitnya ruang terbuka di sentra batik tersebut. Walaupun lokasinya strategis, namun akses untuk menjangkau lokasi pembatikan, khususnya dalam menjangkau produsen Batik Semarangan sedikit sulit. Jika kita meninjau kembali sentra batik Semarangan, jalan masuk untuk mencapai pusat penjualan Batik Semarangan memang dapat mudah diakses dengan kendaraan beroda empat maupun kendaraan bermotor.

Pada bagian depan Kampung Batik akan sangat mudah dijumpai gerai Batik Semarangan, dimana pemilik gerai tersebut adalah para pengusaha Batik Semarangan yang tidak memproduksi Batik Semarangan sendiri. Mereka diketahui menjual berbagai produk yang telah dikerjakan produsen Kampung Batik dan menjual batik-batik daerah lainnya. Sedangkan produsen yang mengerjakan Batik Semarangan berlokasi didalam Kampung Batik, dimana lokasinya harus memasuki jalan-jalan yang hanya cukup dijangkau dengan kendaraan bermotor ataupun berjalan kaki.

Kesempatan para produsen akan terambil dengan beberapa pengusaha yang ada. Petunjuk jalan atau denah-denah lokasi belum dijumpai didaerah ini, dan beberapa produsen mengaku kalah dengan lokasi mereka yang tidak cukup strategis.

Bagi para produsen, mereka mendapat pengunjung dari masyarakat yang sering mendatangi Kampung Batik. Pengunjung yang baru mengunjungi Kampung Batik biasanya tidak mengetahui bahwa masih terdapat produsen Batik

(9)

lainnya, apalagi untuk mengetahui sejarah, filosofi dan maksud pembuatan motifnya.

Ancaman dalam mengembangkan Batik Semarangan semakin ditambah dengan dicabutnya hak ekspor batik dari salah seorang produsen. Beliau mengaku kesulitan karena peluangnya untuk mengembangkan dan mengenalkan budaya ke pasar global terhambat. Akibatnya, usaha salah satu produsen tersebut menjadi sama dengan produsen dan pengusaha lainnya, dimana hanya mengandalkan pasar dalam negeri.

Banyaknya broker dalam pengembangan Batik Semarangan. Selama memasarkan di dalam negeri, terutama saat diadakannya pameran-pameran di berbagai tempat, sangat membantu produsen batik untuk mempromosikan warisan budaya ke kancah dunia. Dari hasil diskusi dengan para produsen dan pengusaha di Kampung Batik, sejumlah broker justru mendominasi, dan para penjual ini ternyata kurang memahami setiap makna yang terkandung dalam motif batik Semarangan. Hal seperti ini tentu saja mengurangi kesempatan konsumen untuk mengetahui nilai filosof dari batik Semarangan, selain itu juga mengurangi pengetahuan masyarakat akan keunikan dan kekhasan motif Semarangan.

Referensi

Dokumen terkait

Interaksi komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap bobot segar tanaman talas dengan rataan tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan K

[r]

Pembinaan prestasi olahraga dengan berbagai cara telah dilakukan sejak zaman Olimpiade modern hingga sekarang. Pembinaan tersebut tidak hanya terpaku pada satu

nomination and predication strategies employed by islamic republic of iran broadcasting (irib) in presenting news about syrian civil war (a discourse historical

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Luas Persegi Dan Luas Persegi Panjang..

Berdasarkan berbagai hal yang dapat menyebabkan storage lesion pada PRC dan parameter yang menunjukkan peningkatan selama penyimpanan PRC dalam beberapa penelitian lain,

Metode deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara memaparkan proses pelaksanaan bimbingan rohani Islam terhadap kedisiplinan shalat fardhu anggota

Untuk informasi kesehatan dan keselamatan untuk komponen masing-masing yang digunakan dalam proses manufaktur, mengacu ke lembar data keselamatan yang sesuai untuk