Strategi dan Seni dalam
NEGOSIASI
Lucky B Pangau,SSos MM
E-mail : [email protected] HP : 0877 – 3940 – 4649
Lucky B Pangau Seni Negosiasi 2
Adalah proses komunikasi yang
gunakan untuk memenuhi
kebutuhan kita ketika seseorang
yang lain mengendalikan apa yang
kita inginkan.
NEGOSIASI
Dalam Negosiasi, diperlukan strategi untuk
meraih apa yang menjadi tujuan kita
PENGERTIAN NEGOSIASI
• Negosiasi : perundingan,
• Negosiator : perunding
• Negosiasi : upaya untuk mengatasi
perbedaan pendapat antara kedua
belah pihak atau lebih
• Negosiasi yang baik dan efektif :
negosiasi yang berdasarkan data riil,
akurat & faktual.
Lucky B Pangau Seni Negosiasi 4
1. Menurut kamus Oxford
, Negosiasi adalah
suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan
melalui diskusi formal.
2. Menurut
Fisher dan Urg
“Negosiasi adalah
komunikasi dua arah yang dirancang untuk
mencapai kesepakatan pada saat kedua belah
pihak memiliki kepentingan yang berbeda “
3. Menurut
Gary Godpaster
“Negosiasi adalah
proses interaksi dan komunikasi yang dinamis
dan beraneka ragam, mengandung seni dan
penuh rahasia, untuk mencapai suatu tujuan
yang dianggap menguntungkan para pihak “
Lucky B Pangau Seni Negosiasi 5
Siapa yang melakukan ?
• Antar Perorangan
• Antar Kelompok
• Antar Perusahaan
• Antar Negara
Lucky B Pangau Seni Negosiasi 6
Kapan melakukan negosiasi ?
•
Mengadakan kontrak kerja
•
Membeli dan menjual barang
•
Memecahkan perbedaan
•
Bersepakat mengenai rencana kerja
•
Mengambil keputusan bersama
Lucky B Pangau Seni Negosiasi 7
Mengapa perlu negosiasi ?
Setiap aspek suatu transaksi tdk
sepenuhnya memuaskan semua pihak
pantas dinegosiasikan.
Setiap peluang yang bisa memperbaiki
11
Langkah-langkah Negosiasi
• PEMBUKAAN
Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah
yang kita bayangkan. Kita harus mampu
menciptakan atmosfir atau suasana yang tepat
sebelum proses negosiasi dimulai.
Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik
dan benar, kita perlu memiliki rasa percaya diri,
ketenangan, dan kejelasan dari tujuan kita
melakukan negosiasi.
12
Berikut ada beberapa tahapan dalam mengawali
sebuah negosiasi
a.
Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika
memasuki ruangan negosiasi;
b.
Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu;
c.
Jabat tangan dengan tegas dan singkat;
d.
Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk
mengawali pembicaraan.
Selanjutnya dalam pembicaraan awal,
mulailah dengan membangun
common ground
, yaitu sesuatu
yang menjadi kesamaan antar kedua pihak dan dapat dijadikan
landasan bahwa pada dasarnya selain memiliki perbedaan,
kedua pihak memiliki beberapa kesamaan yang dapat dijadikan
dasar untuk membangun rasa percaya.
Proses Negosiasi
Lucky B Pangau Seni Negosiasi 13
Pihak I
Pihak II
Keinginan/ kepentingan
Negosiasi/
Berunding
SEPAKAT
Transaksi
MoU
Negosiator
Mampu Komunikasi Menguasai materi Cerdas Teliti Tidak emosional Memiiliki toleransi Memiliki selera humor Memiliki KarismaLucky B Pangau Seni Negosiasi 14
Langkah2 NEGOSIASI
1.
Conditioning langkah awal
2.
Pernyataan tujuan dan sasaran
3.
Identifikasi masalah
4.
Mencari solusi terbaik
Proses Negosiasi
• Pihak yang memiliki rencana/program (pihak pertama)
menyampaikan maksud dengan kalimat santun, jelas,
dan terinci.
• Pihak mitra bicara menyanggah mitra bicara dengan
santun dan tetap menghargai maksud pihak pertama.
• Pemilik program mengemukakan argumentasi dengan
kalimat santun dan meyakinkan mitra bicara disertai
dengan alasan yang logis.
• Terjadi pembahasan dan kesepakatan terlaksananya
program/ maksud negosiasi.
Negosiasi efektif
menurut Roger Dawson (Dawson, 1999) :
Pada tahap awal ini seorang negosiator akan memulai negosiasi sesuai keinginannya. Tahapan ini terdiri dari :
a. Meminta sesuatu yang lebih dari apa yang akan
diharapkan.
b. Tidak memberi sikap setuju pada tawaran pertama.
c. Menampakkan reaksi terkejut terhadap penawaran
pihak lawan
d. Hindari negosiasi yang konfrontatif
e. Bersikap enggan menjual / membeli
f. Buatlah pihak lawan untuk berkomitmen lebih dahulu.
g. Jangan biarkan pihak lawan menuliskan
kontrak secara sepihak.
h. Bacalah kontrak dengan teliti.
i. Memperjelas nilai dari setiap barang/jasa
yang dinegosiasikan,
j. Konsentrasi pada pokok permasalahan yang
ada.
k. Menunjukkan sikap bahwa pihak lawan
adalah pemenang dalam negosiasi.
Taktik
NEGOSIASI
Lucky B Pangau,SSos MM
E-mail : [email protected] HP : 0877 – 3940 – 4649 Lucky B Pangau Seni Negosiasi 18
TAKTIK
NEGOSIASI
Hasil taktik:
Kuadran Kalah-Kalah Kuadran Menang-Menang Kuadran Menang-Kalah Kuadran Kalah Menang
Ada 2 macam taktik:
Teknik garis keras
Teknik garis lunak
• Masing2 prakteknya
kombinasi.
20
Manajemen Konflik, dalam Negosiasi
1. Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik)
Kuadran keempat ini menjelaskan cara mengatasi konflik
dengan menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang timbul. Atau bisa berarti bahwa kedua belah pihak tidak sepakat untuk menyelesaikan konflik atau tidak menemukan
kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut. Kita tidak memaksakan keinginan kita dan sebaliknya tidak terlalu
menginginkan sesuatu yang dimiliki atau dikuasai pihak lain.
Cara ini sebetulnya hanya bisa kita lakukan untuk : potensi konflik yang ringan dan tidak terlalu penting. Jadi agar tidak menjadi beban dalam pikiran atau kehidupan kita, sebaiknya
memang setiap potensi konflik harus dapat segera diselesaikan.
21
Manajemen Konflik
(Persaingan)
2.
2. Kuadran Menang-Kalah (Persaingan)
Kuadran kedua ini memastikan bahwa kita memenangkan konflik dan pihak lain kalah. Biasanya kita menggunakan
kekuasaan atau pengaruh kita untuk memastikan bahwa dalam konflik tersebut kita yang keluar sebagai pemenangnya.
Biasanya pihak yang kalah akan lebih mempersiapkan diri dalam pertemuan berikutnya, sehingga terjadilah suatu
suasana persaingan atau kompetisi di antara kedua pihak.
Gaya penyelesaian konflik seperti ini sangat tidak
mengenakkan bagi pihak yang merasa terpaksa harus berada dalam posisi kalah, sehingga sebaiknya hanya digunakan
dalam keadaan terpaksa yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tegas.
22
3. Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi)
Kuadran ketiga yaitu kita kalah – mereka menang ini berarti kita berada dalam posisi mengalah atau mengakomodasi
kepentingan pihak lain. Gaya ini kita gunakan untuk
menghindari kesulitan atau masalah yang lebih besar. Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian yang kita inginkan.
Mengalah dalam hal ini bukan berarti kita kalah, tetapi kita
menciptakan suasana untuk memungkinkan penyelesaian yang paripurna terhadap konflik yang timbul antara kedua pihak.
Mengalah memiliki esensi kebesaran jiwa dan memberi
kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya kita bersama bisa
menuju ke kuadran pertama.
23
4. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi)
Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik kolaborasi atau bekerja sama. Tujuan kita adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang bertikai. Proses ini biasanya yang paling lama memakan waktu karena harus dapat mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya berada di kedua ujung ekstrim satu sama lainnya.
Proses ini memerlukan komitmen yang besar dari kedua pihak untuk menyelesaikannya dan dapat menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh . Secara sederhana proses ini
dapat dijelaskan bahwa masing-masing pihak memahami
dengan sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lainnya dan berusaha dengan penuh komitmen untuk mencari titik temu kedua kepentingan tersebut.
24
DOMINATING (DOMINASI)
• Usaha yg digunakan untuk
memuaskan kebutuhan
diri sendiri
• Dilakukan dengan cara:
Menggunakan otoritas yg
dipunyai
Ancaman secara fisik
Manipulasi
Tidak memperhatikan
hak-hak orang lain
• TEPAT DIGUNAKAN
APABILA:
Perlu diambil keputusan
dengan cepat
Isu sangat penting
Menghadapi orang yang
hanya mengambil
keuntungan dari
peristiwa tersebut
25
ACCOMODATING (AKOMODASI)
• Berusaha mengutamakan
kepentingan orang lain
dengan mengorbankan
kepentingan pribadi
• Ada posisi kalah
• Ada kecenderungan untuk
lebih mengutamakan
harmonisasi hubungan
• Ada kemungkinan pihak
yang satu akan
memanfaatkan pihak yang
lain
• TEPAT DIGUNAKAN
APABILA
Mengetahui dirinya salah
Untuk menunjukkan rasa
tanggung jawab
Isunya lebih penting
daripada kepentingan
pribadi
Untuk meminimalkan
kekalahan yang lebih
besar
26
PROBLEM SOLVING/COLLABORATING/
INTEGRATING (KOLABORASI)
• Dilakukan dengan
tujuan utk memenuhi
kebutuhan kedua belah
pihak
• Diarahkan pada
pemecahan masalah
• Kegiatan lebih
difokuskan pada
mencari solusi atas
konflik yang terjadi
• Fokus pada
superordinate goal
• Akan muncul win-win
solution
• TEPAT DIGUNAKAN
APABILA:
Ingin mencapai solusi yg
terintegrasi dan
memuaskan kedua belah
pihak
Untuk meningkatkan
komitmen dengan cara
pengambilan keputusan
berdasar pada konsensus
Ingin mengetahui dan
memahami pihak lain yang
mempunyai perspektif
berbeda
27
AVOIDING (MENGHINDAR)
• Menyampaikan kebutuhan
kedua belah pihak dengan
cara menunda
penyelesaian atau
menganggap seolah-olah
tidak ada masalah
• Biasanya dilakukan oleh
individu yang secara
emosional tidak siap
dalam menghadapi
konfrontasi
• Akan menimbulkan frustasi
pada pihak lain
• TEPAT DIGUNAKAN
APABILA:
Tidak ada kemungkinan
untuk memuaskan kedua
belah pihak
Membutuhkan waktu untuk
berpikir lebih jernih
Membutuhkan waktu untuk
mendapatkan informasi
yang lebih lengkap
Ada kemungkinan orang
lain bisa menangani konflik
secara lebih baik
28
COMPROMISING (KOMPROMI)
• Usaha untuk memuaskan
kedua belah pihak
• Kedua belah pihak
mengorbankan beberapa
kepentingan yang
dipunyai agar terjadi titik
temu
• Ada kecenderungan
masih menyisakan
permasalahan yang
kemungkinan potensial
untuk menimbulkan
konflik lagi
• TEPAT DIGUNAKAN APABILA:
Ingin mencapai pemecahan
masalah sementara
Tujuan yang akan dicapai
penting tetapi tidak perlu
menimbulkan gejolak
Masih membutuhkan
dukungan untuk bertindak lebih
lanjut
Sebagai middle ground.
Pendekatan backup yang
bagus ketika pendekatan lain
(terutama dominating dan
problem solving) gagal untuk
menyelesaikan konflik
29
Negosiasi dengan Hati
Pada dasarnya negosiasi adalah cara bagaimana kita
mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi kita dan
emosi pihak lain.
Di sinilah seringkali banyak di antara kita tidak menyadari bahwa
negosiasi sebenarnya lebih banyak melibatkan apa yang ada di dalam hati atau jiwa seseorang.
Ini seperti gambaran sebuah gunung es, di mana puncak yang
kelihatan merupakan hal-hal yang formal, tuntutan yang dinyatakan dengan jelas, kebijakan atau prosedur perusahaan, maupun
hubungan atau relasi bisnis yang didasarkan pada hitungan untung rugi.
Sedangkan yang sering dilupakan dalam proses negosiasi adalah
hal-hal yang tidak kelihatan, seperti misalnya hasrat, keinginan, perasaan, nilai-nilai maupun keyakinan yang dianut oleh individual yang terlibat dalam konflik atau yang terlibat dalam proses negosiasi. Hal-hal yang di dalam inilah justru seringkali menjadi kunci
terciptanya negosiasi yang sukses dan efektif.
30