MEMBANGUN MANUSIA. KARYA
WARTA INFORMASI PERATURAN PERUNDANG.UNDANGAN BIDANG KETENAGAKERJAAN
NOllOR
:
20TAHUN
:
VTRIWULAI{
:
lYSISTEM
JARINGAII DOKUMENTASI
DAI{
INFORMASI
(SJDD
HUKUM
PROYEK PET\TYEMPURNAAN PERATT.IRAN PERI.]hIDANGUhIDANGAAI
BIRO HI.'I'UM
DEI}ARTEMEN TET\AGA KER.'A R.I. JL. GATOTSUBROTO
KA\/.
5I
JAI(AR'TA SEI.ATAN
xfl8AilCulr
MAil'EA I|RTA
NOilOn
3TAFTIN
:Tf,IWULAI{
:VAMA
INrcNMAST
PENATUNANPENUNDAI{GUIDAT{GAN
BrDAr{G
TETTNAGAIEqIAAI{
srstlM
JARTNGAN
DOKUMENfAST DAN
TNFORMAST
(SJDI)
HUXTTM
PRO'YBI( PEIIYETTIP|')RNAAII PERA'TUBAN PCNUI\DANGT'hDANTAFI
BIRO
lllJlruil
I'BPANTEMBN TENAGA
IGR'A
R.L,[-
GATUTgUBRonO
XAV.5l
JAI(ARTA8'EIATAN
KATA PENGANTAR
Peirerbiten
Warts
InformasiPcraturm
Perundang-undanganKaenag*crjaan (WIRATA)
nenrpdran
salahslq
upsys pan5rcbarluasan infonnasihukum
dibidatg
kstcnrgakcrjarn
ddrm
rangka kegiatan Proyek Penycnpurnaan Peraturan Perundurg-undarym Kst€n4gak€rjran Tatnm
tutgglran
19611997.
Dengsn
diterbitkannyeWirets
ini,
diharapkandapat
dijrdikrn
babanfttronnasi
bagi pcfitbacatortang
peraturm
@
ketenagakerjaan,baik
dalambentuk
abstrak maupun pcmuatannya soqua lcogkap.Akhimys
laitik dur
srren
pembacakami
turrpkrn
untuk
kesempurnaan pen€rbitsn berilortnya..Ialrart4
Muet
1997{f
w
PIilPINATI
PROYEKNIP.:
160
SAMBUTAN
Dalsn
rangka SiltcdrJuirynn
Dokumentasi Dan InformasiHuhq
kami mur5nnrbut baik penerbitanBullctin WIRATA
ini
sSagai
$atu
kegiatEn penyebaduasanbfonmsi
luhrm
di
bidang
ketcnagak€tjaankcpada
mqraratat
pada
urumnya dan
pra
Pcjabat
dilingtungtn
Departecrcn Teoaga Kcrja scrta Departeinendepartemen/Lembaga Non Departerren lafurqta.
Dertgsn
Bu[stin
WIRATA ini
diharapkan nasyarakat pada umumnya dapatmcngaalui
norma-nonm k€tcmg8kajaan berdrsartan pcrahrran perundang-undangan yang
HEku.
Diharapkan kehadiran
WIRATA
ini dapat menrberikan rtanfast bagi segenap perrbacaJakart4
Marct
1997DAFTAR ISI
Halaman
1.
KataPengantar
i
2.
KataSambutan...,..
ii
3.
DaftarIsi
...
iii
4.
Daftar Katalog Subyek PeraturanPerundang-undangan
I
5.
Abstrak PeraturanPerundang-undangan-
Peraturan PemerintahNo.
7l
Tahunl99l
tentang Latihan Kerja...
3-
KeputusanDirektur
Jenderal Pembinaan Penempatan TenagaKerja
Nomor KEP-5036/BP/1994 tentang PetunjukTeknis
PelaksanaanAntar Kerja
Antar
Daerah
(AKAD)
5-
Peraturan PemerintahNo.
28 Tahun 1996 tentang PengelolaanDan
InvestasiDana Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
...
66.
Peraturan PemerintahNo.
7l
Tahun 1991 tentang Latihan Keda .......
87.
Keputusan Direkrur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Nomor 5036/BP/1994 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Antar Kerja Antar Daerah
(AIGD)
...
278.
Peraturan PemerintahNo.
28 Tahun 1996 tentang Pengelolaanhn
Investasi DanaProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja
...
559.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI.No.Per-OI/]vIEN/I997
tentang PorgembanganKeahlian dan Keterampilan (Skill Development Fund) Tenaga Kerja Indonesia
...
7010.
Peraturan Menteri TenagaKerja
RI.
No.
Per-02A,IEN/1997 tentang Peningkatan Biaya Persalinan, Kacamata dan Prothese Gigi Bagi TenagaKerja
Peserta ProgramJaminan Sosial Tenaga Kerja ..
...
73I
l.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI.No.
Per-034{EN/1997 tentang Upah MinimumRegional
7512.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RL No.Kep-064{EN/1997
tentang PeningkatanUpah Minimum Regional Pada27 (Dua puluh tujuh) Propinsi di
Indonesia
84Indonesia. Departemen Tenaga Kerja [Peraturan Penrndang-undangan]
Keputusan Menteri
No.
KEP-I58A{EN/1996
tanggal,
l8
Oldob€r 1996, tentang Tim Pembina PenanggrdangmKcb*rntt
Padafuung
B€rtingkatTingg
Dan Sarana Pelayanan UrnumDi
DKI
Jr&rrta.LL.
DEPNAKER.
LAMP 3
HAL
KEPMEN.
TENAGA
KERJA. PEMBINA. KEBAKARAN .
DKI.
DEPNAIGR
Indonesia. Departernen Tenaga Kerja [Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan Menteri
No. KEP-I
59AdEN/l 996tanggal
l8
Oktober 1996 tentang Panitia Te'naga KerjaMinyrk
Dan Cns Bumi.LL.
DEPNAKER.
LAN,IP.
3
HAL.
KEPMEN.
SKB
.
MENTERI
PERTAI\,TBA}.IGA}.I DENGA}.IMENTERI TENAGA
KERIA.
DEPNAKER,
Indonesia. Departernen Tenaga Kerja [Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan Menteri
No.
KEP- I93A{EN/I
996tanggal, 16 Desember 1996 tentang Penyempurnaan Kcanggotren
Lembrgt
Kerjasama
Tripartit
DaerahTK.
I
Jawa Tengah.LL.
DEPNAKER.
LAMP.
4
HAL.
KEPMEN.
Indonesia. Departenren Tenaga Kerja [Peraturan Perundang-undanganJ
Keputusan Menteri
No.
KEP-I95/MEN/I
996tanggal, 18 DeserrSer 1996, tantrng Pemutusan Hubungan Kerja
futtra
Pertamina dorgan Sdr. Nurzamen.LL.
DEPNAIGR.
LAI\,IP.
5
HAL
KEPMEN.
TENAGA
KERIA
-PHK
.
SDR.NIJRZAI\{AN.
DEPNAIGR.
Indonesia. Departemen Tenaga Kerja [Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan Menteri
No.
KEP-1974{EN/t
996tanggal, 19 Desember 1996, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua,
Ketua
Penggantidan Anggota
Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara di Kendari.LL.
DEPNAKER.
LAMP.
5
HAL.
KEPMEN.
TENAGA
KERIA.
P4D-
ST.JLAWESITENGGARA.
DEPNAKER.Indonesia. Departemen Tenaga Kerja [Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan Menteri
No.
KEP- I 98A,IEN/1996tanggal, 19 Desember 1996, tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan
Ketu4
Ketua
Pengganti dan Anggota Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah Propinsi Sumatera Selatan di Palembang.LL.
DEPNAKER.
LAMP.
5
HAL.
KEPMEN.
TENAGA
KERJA - P4D-
STJMATERASELATAN.
DEPNAKER.TENAGA KER.IA .
II\TIHAN
KER.IA
l99l
PP.
NO.
71TAHUN
IEII,
LN. TAHUN T99I
NO.92
TLN 345t
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG LATIHAN KERJA
ABSTRAK
:
-
Sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undangNo.
14 Tahun 1969 untukitu
dipandang perlu menetapkan Peraturan Pemerintalr temtang Latihan Kerja. Dasar hukum Peraturan Pemerintah
ini
adalah:
Pasal5
ayat(2)
ULJDl9a5;
UU.
No.
14 Tahun 1969.Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur tentang :
a.
Latihan Kerja, Program Latihan Kerja, Metode LatihanKerja,
Sertifikasi LatihanKerja,
Sertifikasi Keterampilan, Lisensi, Akreditasi,Etos
Kerja,Tenaga
Kerj4
Kualifikasi
Keterampilan,
Instruktur, Latihan
Kerja, Lembaga Latihan, dan Menteri.b.
Dasar Dan Tujuan Latihan Kerja adalah Untuk memberikan, memperolehdan
meningkatkanserta
mengembangkan peng€tahuan keterampilan,disiplin, sikap kerja dan etos kerja
bodasarkan
persyaratan jabatantertentu yang
pelaksanaannyalebih
mengutamakanpraktek dari
pada teori.c.
StandarLatihan
Kerja
merupakanbaglan
dari
program latihan
kerja disusun mengacu pada standar kualifikasi keterampilan.Latihan kerja digolongkan dalam 3 (tiga) bidang yaitu bidang tehnilg bidang manajerial, dan bidang kewirausahaan.
Setiap bidang latihan kerja dibagi dalam kejuruan dan sub kejuruan. Kejuruan jenjang
tingkat
latihan kerja dan klasifikasi jabatan diatur oleh Menteri.Kelembagaan, Lembaga Latihan
Kerja baik
Pemerintah maupun Swastameliputi
lembaga penyelenggara, lembaga pembina, lembaga penasehatdan lembaga uji keterampilan.
Peran serta masyarakat dilakukan dalam
bentuk
sumbangan pemikiran, penyediaan sarana, instruktur, biaya dan informasi latihan kerja.d.
f.
Ruang
lingkup
pembinaanlatihan
kerja rnefiprti
panbinaan
program latihan keria dan pembinaan lembaga poryelenggara larihan kerja.g.
Informasi Latihan
Keda
meliputi Informasi
tentang pembinaan latihan keda" kdembagaan latihan kerja program latihankoja
dan hasil latihan kerja.h.
Sanksi prdana kunrngan berdasarkankAentuan Pasal
l7
UU
No.
14 Tahun 1969 sedangkan pelanggaran atas PP ini yang berwanang tindakan adalah Menaker.CATATAN
:
-
PP. ini mulai berlaku pada tanggal 28 Desember 1991.Semua ketentuan yang mengatur latihan kerja yang ada masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan atau belum diganti berdasarkan PP ini.
TENAGA
KER.'A
-AKAD
-JUKNIS
1994
KEP. NO.5036
IBPII9II4,
LL
DEPNAKER
36HAL.
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PENEMPATAN
TENAGA
KER.IA
TENTANG PETUNJUK
TEKNIS
PELI\KSANAAN
ANTAR
KER'A
AIYTAR
DAERAH (AKAD).
ABSTRAK
:
-
Bahwa
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Antar Kerjafuitar
Daerah sebagaimana dimaksud dalam KeputusanDirektur
Jenderal Pembinaan Penempatan TenagaKerja
No.
KEP-669/IVi/BP/89 perlu disesuaikan dengan Kepmen.No.
KEP-,
44/MENll994,
untuk
itu
perlu
ditaapkan
dengan Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Keda.
Dasar hukum Keputusan
Direktur
Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja ini adalah :Keputusan Menteri Tenaga Kerja
No.
IGP-28/IvIEN/1994;KEPMEN. No.
44 Tahun 1994.Dalam
KeputusanDirektur
Jenderal Pembinaan Penonpatan Tenaga Kerja diatur tentang : Petunjuk Teknis Pelaksanaan AntarKoja
fuitar
Daerah. Petunjuk Teknis ini merupakan Pedoman KerjaAKAD.
CACATAN
:
-
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 8 Desernber 1994.Ketentuan-ketentuan yang belum
tercakup
dalamPaunjuk
Teknisini
akan diatur dan ditetapkan kemudian.TENAGA KERJA
-JAMSOSTEK
-
PENGELOLAAN
t996
PP.
NO.
2t
TAHUN
1996,LN. TAHUN
1996NO.45
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGELOT,AAN
I'AN
INVf,STASI
DANA
PROGRAM JAMINAN
SOSIAL
TENAGA KERJA.
ABSTRAK
:
-
Untuk menjamin pemenuhan hak-hak pesertaprogrum
Jamsostek, kekayaan Badan Penyelenggara yang berasaldari iuran
pes€rtaperlu
dikelola
secaraterarah,
guna
mencapaihasil yang
optimal
sehrubungan denganitu
perlu ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.Dasar hukum Peraturan Pemerintah ini adalah :
Pasal
5 ayat(2)
UUD
1945;UU No.
3 Tahun 1992;PP.No.
14 Tahun 1993; PP.No.
36 Tahun 1995.Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur tentang :
L.
Pengertian Badan Penyelenggara, Cadangan Jaminan, Menteri.b.
Kekayaan dan Kewajiban Badan Penyelenggara :Dana Program Jamsostek dikelola oleh
Brdan
Penyelenggara yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengelolaan dana Program Jamsostekoleh Badan
Penyelenggaradilakukan
untuk
kepentingan peserta dengan mempertimbangkan perimbangan yang memadai.c.
Kekayaan Badan Penyelenggara terdiri dari :Investasi.
Kas dan Rekening di Bank. Piutang luran.
d.
Kewajiban Badan Penyelenggaraterdiri
dari :Cadangan Jaminan Hari Tua.
Cadangan Jaminan Kecelakaan Kerja. Cadangan Jaminan Kematian.
Cadangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
f
Investasi Kekayaan berupa :Deposito berjangka dan sertifikat deposito Sertifikat Bank Indonesia
(sBr)
Saham dan obligasi yang tercatat di bursa efek di Indonesia.
Unit
penyertaan reksadana.Penyertaan langsung dan atau tanatr dengan bangunan.
g.
Penempatan kekayaan Badan Penyelenggara dalamjenis
investasi pada satu pihak tidak boleh melebihilf/o
danjumlah nilai investasi sedangkan dalamjenis
investasi deposito berjangkadan sertifikat deposito
tidak bolett melebihi 70%.' h.
Badan penyelenggara dilarang menempatkan kekayaan pada :Instrumen turunan Surat berharga.
Instrumen turunan
perdagangan berjangka,baik
untuk
komoditi maupun valuta asing.Investasi di luar negeri.
Perusahaan asuransi dalam bentuk penyertaan langsung.
Perusahaan
milik
Direksi,
Dewan Komisaris,atau
pembina selaku pribadi.Perusahaan
milik keluarg4
sampai derajat kedua menurut garis lurus rneupun garis kesamping.i.
Direksi
atau
komisarisBadan
Penyelenggara mempunyai kewenangandalam
pengelolaan
kekayaan
Badan
Penyelenggara
dan
wajib melaksanakantugas
dan
fungsinya
untuk
kepentingan
hak
peserta Jamsostek.j
Pembentukan cadangan JaminanHari Tua
didasarkan pada akumulasi dari hak masing-masing peserta atas JaminanHari
Tua.k.
Tingkat
Solvabilitas adalah selisih antara kekayaan Badan Penyelenggara dan cadangan jaminan.l.
Pelaporan dan pengumuman, Badan Penyelorggarawajib
menyampaikan laporantalunan
untuk periode yang berakhir padatanggd
3l
Desember kepada Menteri dan Menteri Keuanganterdiri
dari :Laporan Solvabilitas.
Laporan Keuangan yang diaudit.
Laporan rincian
portofolio
investasi dan perubatrannya.PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INIX)NESIA
NOMOR
71TAIIUN
T99TTENTANG
LI\TIHAN
KER.IA
Prcsiden
Republik Indonesie,
Menimbang:
bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang
Nomor
14 Tahun 1969tottang
Ketentuan-ketentuanPokok
Mengenai TenagaKerja
dipandangperlu
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Latihan' Kerj a;Mengingat:
1.
Pasal5
ayat (2) Undang-undang Dasar 1945;2.
Undang-undangNomor 14 Tahun
1969 tentang
Ketentuan-ketentuanPokok
Mengenai TenagaKerja
(LembaranNegara
Tahun
1969Nomor
55,
Tambahan Lembaran NegaraNomor
2912);MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERATURAN
PEMERINTATIREPUBLIK INDONESIA TENTANG
LATIHAN
KERIA.
BAB
I
KETENTUAN UMUM
Pasal
I
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
l.
LatihanKerja
adalah keseluruhan kegiatanuntuk
memboikan, menrperolelr" meningkatkan serta mengembangkan keterampilan, produktivitas,disipliq
sikapkerja
dan etoskerja
padatingkat
keterampilan tertentu berdasarkan persyaratan jabatan t€rtentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan praktek daripada teori.2.
Program latihan kerja adalah pernyataan tertulis yang memuattortang
tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan secara sistematis yang disuzunmenrrut
bidang kejuruan, jenjang dan atautingkat
standar latihan, metode, peserta,instruklur,
saran4 pernbiayaa4 sertifikasi, dan lisensi kerja.3.
Metode latihan kerja adalah cara penyajian pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta oleh instruktur dengan menggunakan sarana yang tersedia.4.
Sertifikasi latihankerja
adalah suatu proses pemberian sertifikatbagi
seseorang yang telah lulus ujian akhir latihan kerja.5.
Sertifikasi keterampilan adalah suatu proses pemberian sertifikat rrelalui suatu pengujiur yang didasarkan pada standar kualifikasi keterampilan dan atau jabatan pekojaan yangb"rial*.
-6.
Lisensi
adalahzurat
keteranganyang
diberikan
kepad4
sesoorangyang telah
memilikisertifikat
keterampilankerja
tertentu yang
dinyatakan berhakuntuk
melakukan kegiatanpekerjaan
dibidangnya,yang
mengandungresiko
bahayabaik bagi
tenaga
kerja
yang bersangkutan maupun lingkungan.7.
Akreditasi addah penetapan status melalui penilaian terhadap lembaga penyelenggara latihan kerja yang dilakukan melalui pgnilaian berdasarkan standar yang telah ditetapkan bagi setiap kejuruan dan jenjang atau tingkat latihan kerja.8.
Etos kerja
addahjiwa
dan semangatkerja
yang didasarioleh
cara pandang yang menilai pekerjaan sebagai pengaMian terhadapdiri
sendiri, masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.9.
Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baikdi
dalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang dengan rnenggunakan keterampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
10.
Kualifikasi
keterampilan adalah uraian keterampilan yangbaku
berdasarkan analisis suatujabatan
yang
harus dikuasai
oleh
seseorangtenaga
kerja
untuk
mampu
melaksanakan tugilsnya secara efisien dan efektif.I
l.
Instrukrur latihan kerja adalah seseorang yang memiliki kualifikasi keterampilan dan keahlian tertentu untuk memberikan latihan kerja bidang dan atau kejuruan tertentu.12.
Lembaga
latihan
kerja
adatah
suatu badan,
organisasi,
instansi
atau
lembaga
yang menyelenggarakanlatihan kerja bagi
angkatan
kerja dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.13.
Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.BAB
II
DASAR DAN
TUJUAN
LATIIIAN Kf,RIA
Pasal
2Latihan kerja
disusundan
dilaksanakan secara bertahap, berjenjang, berkesinambungan dan sistematis sepanjangkarier temga kerja
sesuai dengan perkernbangan pasarkerj4
persyaratan jabatan dan teknologi.Pasel
3Latihan kerja bertujuan untuk memberikarL memperoleh dan meningkatkan serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
disiplin,
sikapkerja
dan etoskda
berdasarkan persyaratan jabatan tertentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan praktek dari pada teori.BAB
III
STANDAR
LATIHAN
KERTA DAN
KUALIFII(ASI
KETERAMPILAN
KERIA
Pasal
4(1).
Standar latihankerja
merupakan bagrandari
prognm
latihankerja disusrn
mengacu pada standar kualifi kasi keterampilan.(2).
Latihan kerja digolongkanddam 3 (tiga)
bidang, yaitu bidangtehnib
bidang manajerial dan bidang kewirausaluen.(3).
Saiap bidang latihan kerja dibagr ddam kejuruan dan sub kejuruan latihan.(4).
Setiap kejuruan atau sub kejuruan latihan dapat dibagi dalam jenjang dantirykat
latihankaja
sesuai dengan kfasifi kasi jabatan.
(5).
Kejuruaa jenjang, tingkat latihan kerja dan klasifikasi jabatan s$agairnana dimakzud ayat(3)
dan (a) diatur lebih lanjut oleh Menteri.Pasal
5(l).
Kualifikasi keterampilan kerja dapat ditetapkan untuk setiap jenjang dan tingkat keterampilan kerja guna membina mutu keterampilan kerja sesuai dengan kebutuhan jabatan kerja.(2).
Kualifikasi keterampilan kerja merupakantolok
ukur
kemampuankaja
bagi pengernbangandan
peningkatan pengetahuan, keterampilan,disiplin
dan
etos kerja
tenagakerja
sesuai dengan jenjang dan tingkat persyaratan jabatan kerja.(3). Kualifikasi
keterampilan kerja dapat digolongkan dalamtiga
tingkatyaitu
kelasIII,
kelasII
dan kelasI
dengan tetap memperhatikan perkembangan teknologi.(a).
Kualifikasi keterampilan keda sebagaimana dimaksud dalam ayat(3-
diatur lebih lanjut oleh Menteri.Pasal
6(l).
Metode larihan kerja lebih mengutamakan praktek dari pada teori.(2).
Penyelenggaftnn latihankerja
dapat dilakukanuntuk
peroranganatau kelompok,
dengan pelaksanaandi
lembaga latihank"rj",
latihankeliling,
temp.atketjq
permagangandan
di tempat lain yang memenuhi persyaratan akreditasi.Pasel
7(l).
Pesertalatihan
kerja
adalah masyarakat,pencari
kerj4
calon pekerjq pekerjq
maupun pekerja yang lepas dari pekerjaannya.(2).
Peserta latihan kerja wajib memenuhi persyaratan.(3).
Persyaratanpeserta
dan
metode latihan
bag
peserta
penyandangcacad
diatur
dan dilaksanakan tersendiri sesuai dengan tingkat kondisi mental dan atau fisik yang bersangkutan dalam upaya pemberian kesempatan kerja dan p--:smpatan pada jabatan kerja yang sezuai.(4).
Persyaratan sebagairnana dimaksuddalam
ayat(2)
dan ayat
(3)
diatur
lebih
lanjut
oleh Menteri.Pasal
t
(l).
Instruktur latihan kerja harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan kejuruan dan tingkat latihan kerja.(2).
Kualifikasi Instruktur sebagaimana dimaksud dalam ayat(l)
diatur lebih lanjut oleh Menteri.(3). Tiap Instruktur
latihan
kerja dapat
mendirikan
dan atau
rnenjadi anggota
perserikatan instruktur latihan kerja.Pasal
9(l).
Penyelenggaraan latihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan syarat dan sarana latihan kerja sesuai dengan jenjang dan tingkat latihan kerja.(2).
Syarat dan sarana latihan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat(l)
diatur oleh Menteri.Pasal
l0
Dana penyelenggaraan latihan
kerja
dapat bersumberdari
Pemerintah dan atau Swasta" pes€rta latihan, atau sumber dana lainnya.Pasal
ll
(l).
Sertifikasi Latihan
Kerja
diberikan
dalambentuk
Sertifikat Latihan
Kerja dan
Sertifikat Keterampilan.(2).
Sertifikat Latihan Kerja diberikan kepada peserta melalui penilaian selama proses latihan kerjasesuai dengan jenjang dan tingkat latihan kerja.
(3).
Sertifikat
Keterampilandiberikan
kepada pesertamelalui
uji
keterampilan sesuai dengan klasifikasi atau tingkat jabatan.(4)
Uji
keterampilandapat
diikuti oleh
para lulusan
sekolah, tamatanlatihan
kerjq
maupun tenagakerja
yang berpengalamandi
bidang yang bersangkutan sesuai dengan persyaratan yang ditgtapkan oleh Menteri.Pasal
12(l).
Penyusunairkualifikasi
keterampilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal5
serta materiuji
keterampilan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
1l
ayat
(4),
didasarkanpada
Standar Kualifi kasi Keterampilan.(2).
StandarKualifikasi Kcenrmpilan
disusununtuk
setiapjenjaqg dan
tinglot
keterampilansesuai dengan klasifikasi jabatan.
(3).
Standar Kualifikasi Keterampilan ditetapkan oleh Menteri.Pesal
13(l).
Lisensi diberikan kcpada tenaga kerja yang memiliki sertifikat keterampilan untuk jenjang dantingkat
keterampilan tertentu yang menyangkut jasa pelayanaq kesehatan dan keselamatan tenagakerj4
masyarakat dan lingkungan.(2).
Jenis keterampilan dan jabatan yang memerlukan lisensi diatur lebih lanjut oleh Menteri.(3).
Pemberian lisensi kerja diatur lebih lanjut oleh Menteri, setelah mendengar pertimbangan dari Menteri lain atau Pimpinankmbaga
Pemerintah Non Departemen yang bersangkutan.BAB IV
KELEMBAGAAN
Pasal
14Lembaga latihan kerja baik Pemerintah maupun swasta meliputi lembaga penyelenggara, lembaga pembina, lembaga penasehat dan lembaga
uji
keterampilan.Pasel
15(1).
Lembaga penyelenggaraterdiri
dari
lembaga latihankerja
Pernointalr dan lembaga latihan kerja swasta.(2).
Lembaga latihan kerja swastadapat
berbentuk lembaga latihankda
mandiri atau lembaga latihan kerja di perusahaan.(3)
Lembaga penyelenggara berfi.rngsi menyelenggarakan latihankerja sewai
dengan program latihan kerja yang ditetapkan.(a).
Tiap lembaga latihan kerja dapat mendirikan dan atau menjadi anggota perserikatan lembaga latihan kerja.Pasel
16(l).
Lembaga pembinalatihan
kerja
adalah Departemenyang
bertanggungjawab
di
bidang ketenagakerjaan.(2).
Lembaga pembina latihan kerja berfungsi membina program dan kelembagasn latihan kerja.Pasal
17(l).
Lembaga penasehat latihan kerja dapat dibentuk olehMenteri,
yang keanggotaannyaterdiri
dari unsur Pemerintah, penyelenggara latihan kerja, pengguna hasil latihan
kerjq
ahli latihan kerja dan perhimpunan profesi kerja yang terkait.(2).
Lembaga penasehat berfirngsi memberikan sarandan
pertimbanganbaik
diminta
maupun tidak kepada Menteri.Pasal lE
(l).
Lembagauji
keterampilan dapat dibentuk oleh Menteri yang keanggotaamyaterdiri
dari paraahli
keterampilanyang
bersangkutanbaik dari
unsur
Pemerintahmaupun
Swasta sesuaidengan kebutuhan.
(2).
Lembagauji
keterampilan berfrrngsi menyiapkan dan melaksanakanuji
kaerampilan.BAB
V
PERAN SERTA
MASYARAI(AT
Pasd
19(1).
Masyarakat
mempunyai kesempatan seluasJuasnyauntuk
berperan
serta dalam
setiap penyelenggaraan latihankerjq
yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok.(2).
Peranserta
masyarakat sebagaimana dimaksuddalam
ayat
(l),
dilakukan
dalam bentuksumbangan
penyediaan saran4 Instruktur, biaya dan informasi latihan kerja.BAB VI
PEMBINAAN
Pasal
20Ruang lingkup pembinaan latihan kerja meliputi pembinaan program latihan kerja dan pembinaan lembaga penyelenggara latihan kerja.
Pasal
2l
(l).
Pembinaan program latihan kerja ditujukan kepada terpenuhinya $ratu program latihan kerja yang telah ditetapkan.(2).
Pembinaan,program latihan kerja meliputi
perencanaaq
pengaturan" pangawasarg dan pengendalian, serta pengonbangan.(3).
Perencanaan latihankda
dilalukan
berdasarkan kebutuhan pasarkerjq
perkonbangan ilmu dan teknologi,s€rts
ikan tuntutan keterpaduan dalam pelaksanaannya.(4).
Pengaturanlatihan
kerja
dibuat
untuk
mendukung
kelarrcaran,kejelasaq
keserasian, kemudahan, dan keselamatan brgr setiap pelaksanaan latihankoja.
(5).
Pengawasan dan pengendalian latihankerja
ditujukanbagi
kesesuaian antara perencanaan penyelenggaraan dan mutu lulusan latihan kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.(6).
Pengembangan latihankerja
dilakukanmelalui
penyempumaanprogram,
penyelenggaraan dan pengendalian yang ditujukan untuk terpenuhinya sasaran sesuai dengan kebutuhan pasarked4
perkembangan ilmu dan teknologi serta keterpaduan dalam pelaksanaan.Pesal
22(1). Pembinaan
lembaga
penyelenggaralatihan
kerja
meliputi p€rizinaq
akreditasi
dan pengawasan.(2).
Perizinan lembaga penyelenggara latihan kerja morcakup pengaturan pemberian izin pendirian lembaga dan penyelenggaraan serta pemantauan perkembangan pelaksanaan latihan kerja.(3).
Akreditasi lembaga penyelenggara latihan kerja mencakup penilaian lenrbaga penyelenggara latihan kerja berdasarkan standar program yang ditetapkanuntuk
penortuan status lembaga yang bersangkutan.(4).
Pengawasan penyelenggaraan latihan kerja dilakukan terhadap pelaksanaan program latihankerja yang
dilakukan
oleh
lernbaga penyelenggarabaik
socaralangsrng maupun
tidak langsung.Pesel
23L
Setiap lembaga penyelenggara latihan kerja wajib :a.
mematuhidan
memenuhi ketentuan perizinandan
akreditasi sebagaimana dimaksud dalam PasalZZ;b.
menyelenggarakanlatihan
kerja
sesuai dengan
program latihan
kerja yang
telalt ditetapkan;c.
melaksanakan evaluasi dan penilaian atas kemajuan kemampran peserta latihan secaraperiodik;
d.
melaportan pelaksanaan seluruh kegiatan sebagaimanahuruf a, huruf
b,
danhunrf
c kepada Menteri.2.
Ketentuan lebihlanjut
menganai perijinarL akreditasi dan penetapan program latihan kerja lembaga penyelenggara latihanketj",
diatur oleh Menteri.BAB
VII
INFORI}TASI
LATIIIAN
KERJA
Pasel
24Untuk
menyediakan informasi latihan kerja secara lengkap, c€pat, tepat dan terus menerus dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan latihan kerja ditetapkan sistem informasi latihan kerja.Pasal
25Informasi latihan kerja
meliputi
informasi tentang pembinaan latihan kerja" kelembagaan latihankerj4
program latihan kerja dan hasil latihan kerja.Pasal
26Informasi latihan kerja bersumber dari Pemerintah dan masyarakat yang berkaitan dengan latihan kerja.
Pasal
27Tatacara pengumpulan, pengolahan dan penyajian informasi latihan kerja diatur lebih lanjut oleh Menteri.
BAB
VItr
SANKSI
Pasal
2t
(l).
Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasat23
ayat(l)
hunrf
adipidana berdasarkan ketentuan Pasal 17 Undang-undang
Nomor
14 Tatrun
1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja.(2).
Menteri berwenang mengambil tindakan administratif atas pelanggaran Peraturan Pemerintah ini.BAB
D(
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal
29Semua ketentuan
yang
mengatur latihankerja yang
ada masihtetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dan atau belum diganti berdasarkan Peraturan Pemerintatr ini.BAB
X
KETENTUAN
PENUTTTPPrsel
30Peraturan Pemerintah ini mulai b€rlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetatruiny4 memerintahkan penggundangan PeraturanPemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal23 Desember
l99l
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
Diundangkan di Jakarta pada tanggal23 Desember
l99l
MENTERVSEKRETARISNEGARA
REPUBLIK
INDONESIA
ttd. SOEHARTO ttd.MOERDIONO
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TATII.]NI99I
NO.
92PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAII REPUBLIK INIX)NESIA
NOMOR
7I
TAHUN
199ITENTANG
U\TIIIAN
KERIA
L
UMUM
Pengaturan mengenai
Latihan Kerja
dalam
Peraturan Pemerintahini
didasarkan pada beberapa pertimbangan sSagaiberikut
:L
Sumber daya manusia adalah salah satumodal
dasar pembangunan nasional. Jurnlah sumber daya manusia Indonesia yang besar, merupakan kekuatanyang
efektif
untuk mempercepat proses pembangunan menuju ke arah tercapainya tujuan nasional. Namun, halitu
hanrs dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia secara berdaya guna dantepat
guna. Dalam hubunganini,
pengembangan sumber daya manusia dimaksud sebagai proses transformasi potensi sumber daya manusia menjadi kekuatan efektif yang berkualitas tinggi. Diantaranya melalui pendidikan sekolalL latihan kerja, pengembangan di tempat kerja serta perbaikan gizr dan kesehatan. Keempatjalur
pengembangan sumber daya manusia tersebut salingterkait
dan saling menunjang satu samalain
sebagai satusistem
untuk
meningkatkanharkat,
martabat,
mutu dan
kemampuansumber
daya manusia.Dalam kaitumya
dengan ketenagakerjaan, pengembangan sumber daya manusia erat hubungannya dengan upaya mewujudkan amanat Pasal27
ayat
(2)
Undang-undangDasar
1945 yang menggariskan bahwa"Tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian".Untuk
hidup layak harus didukung dengan penghasilan yang memadai, harus bekerja secaraproduktif
d€ngan mutu dan kemampuan kerja secaraproduktif,
dengan mutu dan kemampuan kerja yangtinggi.
Oleh karenany4 Undang'undangNomor
14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja, menegaskan perlunya pembinaan keahlian dan kejuruan tenaga kerja" yaitu melalui latihan kerja.Latihan
kerja adalah suplemen dan sekaligus komplemen pendidikan sekolah. Sebagaisuplemen, latihan keda memberikan pengetahuan, keahlian" dan keterampilan yang tidak diberikan oleh pendidikan sekolah atau
tidak
ekonomis untuk diberikan oleh pendidikan sekolah. Sebagai komplemen, latihan kerja memberikan keterampilan sebagai tambahandan
kelengkapan pendidikan sekolah
untuk
memenuhi
persyaratankerja.
Dalam kaitannya dengan pengisian jabatan; pendidikan sekolah pada dasarnya belum merupakan terminalakhiq
akan tetapi baru merupakan terminal antara yangperlu
dilengkapi oleh latihan kerja. l,atihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberikan, memperoleh, meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilarl disiplin, sikap kerja dan etoskerja
dalam rangka pemenuhan persyaratan jabatantertentu.
Pelaksanaan latihankerja lebih
mengutamakanpraktek
daripadateori.
Dibandingkan dengan pendidikan,2.
latihan
kerja
l€bih bersifat luwes
dan
dinamis dalam
nrengantisipasi penrbatran persyaratan jabatan.Teknologi
akanterus
berkembang dengan cepat.Struktur
dankondisi
perekonomian Indonesia akan terus berubah, baik karena kemajuan yang telah dicapai maupun karena perubahanteknologi dan
perekonomiandunia yang tenrs
berkembang. Sebabitu
persyaratan
jabatan dan
kebutuhan tenagakerja
terampil
dan ahli juga
akan
terus berkembang. Dengan demikian maka latihan kerja akan senantiasa merupakan kebutuhan dalam pembangunan nasional dan kehidupan bangsa Indonesia. Sernakin cepat dan luas laju pembangunan nasional semakin banyak jumlah, jenis dantingkat
latihan kerja yangdiperlukan.
Untuk
memenuhi perkembangan kebutuhanlatihan
kerja yang
semakin meningkat, diperlukan perhimpunan, pengembangan dan pendayagunaan sumber daya latihan kerja yang ada.Latihan
kerja, yang lebih
mengutamakanpraktek
daripadateori
akan
memerlukan sumber daya yang relatif besar. Oleh karenanya, sumber daya latihan kerja yang ada baikdi
sektor Pemerintah maupun swasta, perlu dikelola secaraefektif
dan efisien.Untuk itu
perlu pengaturan, Bebarapa Undang-undang secara parsial telah mengatur pengelolaan
latihan
kerja
tersebut, misalnya
Undang-undangNomor
3
Tahun
l95l
tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Nomor 23Tatun
1948dari
Republik
IndonesiaUntuk
SeluruhIndonesi4
Undang-undangNomor
3
Tahun 1958 tentang Penempatan Tenaga Kerja Asing, Undang-undangNomor
I
Tahun 1967 tentang PenanamanModal Asing,
dan Undang-undangNomor
6
Tahun
1968 tentang PenanamanModal
Dalam Negeri. Namun
demikian Undang-undangyang
mengatur pengelolaan latihankerja
secara menyeluruh hanya Undang-undangNomor
14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuanPokok
Mengenai TenagaKerja,
khusrsnyaBab
III
Pembinaan Keahlian dan Kejuruan.
Dengan demikian Peraturan Pemerintah tentang Latihan
Kerja
ini,
dimaksudkan untuk mengatur pengelolaan latihan kerja secara menyelunrh, sebagai penjabaran dari Undang-undangNomor
14 Tahun 1969, dengan tetap memperhatikan Undang-undang lain yang berkaitan dengan latihan kerja, misalnya Undang-undangNomor 2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.II.
PASAL
DEMI PASAL
Pasal
1Cukup jelas
Pasal
2Latihan kerja dilaksanakan berdasarkan klasifikasi atau tingkat jabatan pekerjaan, sesuai
dengan
sifat,
fungsi
dan
isinya dapat
disusun dalamkelompok dan tingkat
jabatan pekerjaan. Setiap kelompok dan tingkat jabatan menuntut persyaratan atau kualifikasitertentu
dari
orang yang
akan melaksanakannya. Sesuai dengan persyaratan tersebutl8
4.
5.
Pasal
4 Ayatlatihan kerja dapat disusun
untuk
sotiap tingkat jabatan atauuntuk
setiap bagian dari tingkat jabatan. Demikianjuga untuk
setiap kenaikan tingkat jabatan yang lebih tinggr dalam rangka pengembangankarier
pegawai, dapat disusun program-program latihankerja
untuk
memberikan tambahanbekal
pengetahuan,kaerampilan dan sikap
yang'
diperlukan dalam rangka melaksanakan tugas pekerjaan.Untuk
itu
latihan kerja disusun dan dilaksanakan secara bertahap, berjenjang, berkesinambungan dan socara sistematis b€rdasarkan pola latihan kerja yangjelas arah sasarannya sepanjang karier tenaga kerja.Pesd
3Cukup jelas.
(l)'
a.
Yang
dimaksud dengan standarkualifikasi
keterampilan adalah sekumpulan tugas-tugassuatu
jabatan
pekerjaanyang baku
disusun
atau
ditetapkan berdasarkan analisis suatu tingkat jabatan tertentu, melalui proses pengkajiansebagai berikut:
l).
Setiap jabatan pekerjaan dijabarkan dalam tugas-tugas dan setiap tugas diuraikan dalam sub-sub tugas.2).
Setiap tugas atau sub tugas harus menghasilkan suatu luaran atau produkbaik
dalambentuk
barangvisual
ataujasa (abstrak)
secarabaku
yang dapat diukur.3).
Untuk
menghasilkan barang ataujasa
secarabaku,
maka dalam setiap pelaksanaan tugas/sub tugas harus menggunakan sarana, peralatan, bahankerja dan kondisi kerja yang standar/baku.
4).
Disamping sarana, peralatan, bahan dan kondisi kerja sebagaimanabutir
3)untuk
pelaksanaan tugaVsub tugas agar tercapai hasil atau luaran secarastandal,
maka tenaga
kerja/pelaksanatugas harus
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, keselamatan kerja dan etos kerja yang diperlukan. Uraianbutir
l)
sampai dengan4) di
atas adalalr unsur-unsur kualifikasi keterampilan tenaga kerja yang harus dibakukan dalam formatSKK,
yang berlaku secara nasional atau diberlakukanuntuk
standar wilayah tertentu,misalnya
StandarKualifikasi
Keterampilan
(SKK)
bagi tukang
tenun Samarind4 tukang batik gaya Yogyakarta dan sebagainya.b.
Standar Latihan
Kerja
(SLK)
merupakan
acuan
pokok
dalam
setiap penyelenggaraan latihankerja
yangberisi Kejuruan,
SubKejuruan,
Tingkat Latihan, Nama Latihan Jabatan,Nomor Kode
Jabatan yang tercantum pada buku Klasifikasi Jabatan Indonesia(KJI),
Uraian Jabatan, Lama Larihan KerjaKurikulum,
Silabus,Latihan
di
tempat
kerja
(on-the-job),
Test
Akhir
dan Sertifikasi.SLK
disusun mengacu kepada SKK yang ditetapkan untuk masing-masing tingkat jabatan pekerjaan.Ayat
(2)
Secara umum progftrm latihan kerja dapat diigolongkan dalam tiga bidang, yaitu :
a.
Latihan
kerja
bidang
teknik,
merupakanprogram latihan
kerja yang
lebihb..
Latihan kerja bidang manajerial, lebih banyak memberikan atau meningkatkan kemampuan olahpikir;
danc.
Latihan kerja bidang kewirausahaan, meningkatkan kemampuan berwirausaha terutama di sektor informal.Ayat
(3)
Kejuruan pokok latihan kerja meliputi antara lain :
Manajerial, Supervisory,
Otomotif, Elektronik, Listrik,
Konstruksi, Pertanian, Tata Niaga dan sebagainya.Sub Kejuruan merupakan bagian dari kejuruan
pokok,
misalnya KejuruanOtomotif
dengan Sub Kejuruan :MobilMotor
Bensin.,MobilMotor
Diesel.Sepeda
Motor.
Alat-alat Kendaraan Berat. dan sebagainya.
Ayat
(a)Contoh tingkat latihan kerja untuk Kejuruan
Otomoti{
Sub KejuruanMobil Motor
Bensin:
Mobil Motor
Bensin Tingkat Dasar.Mobil Motor
Bensin Tingkat Menengah.Mobil Motor
Bensin Tingkat Atas.Sedang Kejuruan/Sub Kejuruan yang
tidak
dapat dibagi dalam tingkat latihan kerja, terutama jabatan-jabatan pekerjaandi
sektor informal, misalnya tukang tenun ikat, tukang reparasi radiator mobil, pengrajin anyaman rotan, dan sebagainya.Ayat
(s)
Cukup jelas.Pasal
5Ayat
(1) Cukup jelas.Ayat
(2)Untuk
menetapkan bahwa kualifikasi keterampilan kerja seseorang telah memenuhi persyaratan jabatan kerjatertentu,
makaperlu
adanya suatu sarana sebagaitolok
ukur
yang baku. Kualifikasi keterampilan kerja dapat ditetapkan secara baku dalam tiga tingkat keterampilan, yaitu keterampilan kelasIII,
II
danI
atau Muda, Madya, dan Utama.Berdasarkan
kualifikasi
keterampilanyang
ditetapkan secarabaku
untuk
setiap jenjang atau tingkat jabatan tersebut, maka standar kualifikasi keterampilan ini dapat dijadikan sebagaitolok ukur
dalam rangka pembinaanmutu
keterampilan sesuaikebutuhan
jabatan,
baik
melalui
proseslatihan
kerja yang
dilaksanakan secarasistematis dan berlanjut maupun proses uji keterampilan dan sertifikasi.
Ayat
(3)Sebagaimana
penjelasan
ayat
(2)
pada
dasarnya
setiap
tingkat
kualifikasi keterampilanyaitu
kelasIII
(Muda),
kelasII
(Madya)
dan kelasI
(Utama) selaluPesal
6 Ayatmengacu
kepada
kemampuankerja
tenagakerja
untuk
memenuhi persyaratan jabatan yang diperlukan.Kemamp.ran yang dipersyaratkan untuk melaksanakan setiap tugas jabatan, meliputi penguasaan pengetahuan, keterampilan
dan etos
kerjanya.
Baik
pengetahuan, keterampilan maupunetos kerja
untuk
pelaksanaan tugasjabatan
sangat terkait dengan perkembangan ilmu dan teknologi.Untuk itu
perlu adanya upaya pembinaan kualifikasi keterampilan tenaga kerja secara sistematis dan berkesinambungan, baik melalui proses latihan kerja maupunuji
keterampilan dan sertifikasi yang senantiasa selalu mengacu pertumbuhanilmu
pengetahuan dan teknologi, manajemen, industri dan informasi.Ayat
(4) Cukup jelas.(r)
Cukup jelas.Ayat (2)
Latihan kerja secara perorangan diberikan kepada ses€orang dengan lebih banyak memberikan keleluasaan dan kesempatan kepada peserta
untuk
melakukanlatihan-latihan
sesuai dengankreativitas, aktivitas,
dan
kanampuannyasendiri
dengan bimbingan/pengawasaninstruktur.
Oleh karenaitu
latihankerja
secara perorangan tidak terikat dengan batas waktu tertentu, semakin kreatifdan aktif
seseorang maka dia akan semakin cepat menyelesaikan latihan kerja.Latihan kerja
secara
kelompok
diberikan kepada sekelompok peserta
untuk menyelesaikan suatu program latihankerja tertentu
dan dalamwaktu
yang telah ditetapkan sehingga seluruh peserta harus mengikuti latihan kerja padawaktu
yangsama dan menyelesaikan latihan kerja secara bersama pula.
Latihan kerja keliling adalah suatu penyelenggaraan latihan kerja dimana instruktur dan fasilitas latihan kerja misalnya perdatan, batran dan materi latihan kerja dengan menggunakan sarana transportasi yang bersifat mudah bergerak
untuk
mendatangi peserta/kelompok peserta atau latihan kerja di luar lembaga latihan kerja.Latihan
kerja
di
lenrbagalatihan kerja
adalah penyeloggaraan
latihan
yangdilakukan
di
tempat latihan
kerja
tertentu
baik
yang
dikelola oleh
Pemerintah maupun yang dikelola oleh swasta atau perusahaan.Latihan kerja
di
tempat latihan kerja dilakukan dengan mengutamakanpraktek
ditempat
kerja,
di
perusahaanatau
di
lapangan
dalam rangka
peningkatan pengetahuan, pemahamandan
penghayatan peserta,serta
membiasakan peserta latihan kerja dalam kondisi kerja yang senyatanya.Pelaksanaan
latihan kerja
di
tempat
kerja
diberikan, diawasi
dan dinilai
oleh karyawanatau
pengawaVsupervisoryang
ditunjuk
oleh
organisasikerja
dimana peserta melaksanakan praktek kerja.Permagangan dimaksudkan
untuk
meningkatkan kemampuandan
keterampilankerja
dengan
cara
mengamati
mereka yang mampu
melakukan
kerja
serta melaksanakansendiri
pekerjaan dimaksuddi
bawah
pengawasandan
petunjuk tenaga supervisi.Pasel
7Ayat
(l)
Yang dimaksud masyarakat dalam Peraturan Pemerintah
ini
adalah angkatan kerja baik pencarikerja
cdon pekerja maupun pekerja.Pencari
kerja
adalah ten4gakerja
yang menganggur danaltif
mencari pekerjaan, atau tenaga kerja yang ingin alih profesi.Calon
pekerja
adalah merekayang masih dalam
proses pengangkatan menjadipekerj4
melalui suatu proses
pembinaan
dan
atau
penilaian
kemampuan, pengetahuans€rta
€tos kajanya. Melalui
proses pernbinaandan atau
penilaian tersebut, calon pekerja dapat diangkat atautidak
dapat diangkat menjadi pekerja. Pengangkatan calon pekerja menjadi pekerja dilakukan secara tertulis.Pekerja
adalah tenagakeda
yang bekerja
baik
dalam
hubungankerja
dengari merlerima upah atau pekerja mandiri.Pekerja
yang
lepasdari
pekerjaannya adalah tenagakerja
yang berhenti bekerja karena pemutusan hubungan kerja oleh pengusaha atau atas permintaan sendiri atau karena pensiun.Ayat
(2)Persyaratan yang hanrs dipenuhi
oleh
setiap pesertauntuk
mengikuti latihan kerjaantan lain
dilakukan
dengan seleksi,baik
seleksiadministratif dan atau
seleksi kemampuan/keterampilan yang dilakukan oleh penyelenggara latihan kerja.Ayat
(3)
Cukup jelas.Ayat
(4)
Cukup jelas.Pasel
8Ayat
(l)
Tiap Instruktur
harusmemiliki
kualifikasi
pengetahuan, keterampilan,sikap
dan metodologi yang diperlukanuntuk
melatih peserta latihankerja. Contoh
:
Untuk
melatih Sub Kejuruan
Mobil
Motor
Bensin Tingkat Dasar,Instrultur
bersangkutan minimal lulusan STM jurusanmesiq
telah mengikuti latihan kerjauntuk
instrutlur
bidang
Otomotif
dan
mendudukijabatan
serendabrendahnyaAsisten Instruktur
berdasarkan
Surat
Pengangkatan
atau
Surat
Keputusan
dari
Pejabat
yang berwenang.Ayat (2)
Cukup jelas Ayat
(3)
Tiap Instruktur
latihan kerja berhak mendirikan dan menjadi anggota perserikataninstruktur latihan
kerja
yang
pembentukannyadilakukan
secara
demokratis berdasarkanperatunn
perundang-undangan mengenai pembentukan organisasi kemasyarakatan yang berlaku.(l)
Cukup jelas.
Pasel
9 AyatAyat
(2)Cukup jelas.
Pasal
l0
Latihan kerja
bermanfaatbukan
sajabagi
pengusah4 akan tetapijuga
bagr pesert4 masyarakat, dan Pemerintah. Sebabitu
pembiayaan latihan hanrs pula menjadi tanggung jawab bersama. Sumber utama dana latihan kerja dari Pemerintah pada dasarnya adalatr Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegar4
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Perusahaan Negara dan atau Perusahaan Pemerintah Daerah. Sumber dana latihan kerjadari
perusahaandapat
dikerahkan
dalam bentuk
pembiayaanlatihan
kerja
yurg
diselenggarakan sendiri dan atau kontribusi dana latihan kerja.
Dana latihan kerja dapat
juga
dikerahkandari
sumbangan dan atau hibah perorangan, organisasi masyarakat dan perusahaan dari dalam maupun luar negeri.Pasal
11Ayat
(l)
Cukup jelas.Ayat (2\
Cukup jelas.Ayat
(3) Cukup jelas.Ayat
(a)Peserta
Uji
Keterampilan
terbuka
untuk
setiap orang yang telah
memenuhi persyaratan pendidikan sekolah, lulusan latihan kerja dan atau yang berpengalaman kerja yang ditetapkan oleh PanitiaUji
Keterampilan sesuai pelimpatran wewenang dari Menteri.Pasal
12Ayat
(l)
Cukup jelas.Ayat
(2) Cukup jelas.Ayat
(3) Cukup jelasPasal
l3
Ayat
(l)
Untuk
pelaksanaan tugas-tugas pekerjaantertentu
terutama yangmemiliki
resiko bahayacukup tinggi,
disamping persyaratanmemiliki
keterampilan dasar yang ditetapkan denganSertifikat
Keterampilan atau ijazah pendidikan sekolatr" maka tenaga kerja yang bersangkutan harus memiliki lisensi kerja yang merupakan suatu jaminan bahwa pemegang lisensi tersebuttelah memiliki kualifikasi
kaerampilanyang
dipersyaratkandan
mampu melaksanakantugas
pelayanarU kesehatan dan keselamatan kerja denganbaik,
guna menghindarkan terjadinya resiko kecelakaan kerja baik bagidiri
yang bersangkutan maupun masyarakat lingkungannya.Ayat
(2)Jenis
keterampilan
dan
jabatan
yang
memedukan
lisensi
kerja
antara
lain pengemudi, instalatorlistrik,
tukang
las tekanantingg,
pekerja medislpara medisdan
sebagainya. Jabatan-jabatankerja
yang memerlukan lisensi akandiatur
lebihlanjut
olehMenteri
TerpgaKerja
setelah mendapat s8r8n dan pertimbangan dari Departemen atau instansi teknis terkait.Ayat
(3)
Cukup jelas.Pasal
14 Cukup jelas.Pasal
15Ayat
(l)
Cukup jelas.Ayat
(2) Cukup jelas.Ayat
(3) Cukup jelas.Ayat
(4)Tiap
lembagalatihan
kerja
dapat mendirikan
dan
menjadi anggota
organisasi perserikatan lembaga latihan kerja sejenis yang pembenrtukannya dilakukan secarademokratis berdasarkan peraturan perundangan me,ngenai pembentukan organisasi kemasyarakatan yang berlaku.
Pasal
16Ayat
(l)
Cukup jelas.Ayat
(2) Cukup jelas.Pasal
17Ayat
(l)
Cukup jelas.Ayat
(2) Cukup jelasPasal
18Ayat
(l)
Lembaga
Uji
Kaerampilan
beranggotakan paraatrli
di
bidang latihankerja
yang dapatterdiri
dari unzur pembin4 penyelorggar4 instruktur, tenaga profesi, tenaga supervisor, pengguna serta pihaklain
yangahli
dalam mengoraluasi keterampilan dan keahlian sescorang.Lembaga
Uji
Keterampilan
dibentuk
berdasarkankebutuhan
atau
permintaan masyarakat yangbersifat
sementara(ad
hoc)
Untuk
memenuhi kebutuhan yangbersifat
jangka
panjang atauterus
menerus, tcrutamauntuk
teoagakoja
trampil berstandar internasional atau kebutuhan tenaga kerja scktor tcrtcntu atsupun tcn4ga kerja khusus, dapat dibentuk LembagaUji
Keterampilanyang bersifattaap.
Ayat (2)
Cukup jelas.Pesel
19Ayat
(l)
Cukup jelas.Ayat (2)
Cukup jelas.Pesal
20 Cukup jelas.Pesel
2l
Ayat
(l)
Cukup jelas.Ayat
(2) Cukup jelas.Ayat
(3)
Cukup jelas.Ayat
(4) Cukup jelas.Ayat
(s)
Cukup jelas.Ayat
(6) Cukup jelas.Pasal
22Ayat
(l)
Cukup jelas.Ayat
(2) Cukup jelas.Ayat
(3) Cukup jelas.Ayat
(4) Cukup jelas.Pasel
23Ayat
(l)
Cukup jelas. 25Ayat
(2)Pada dasarnya akreditasi ditetapkan
untuk
penyelenggararn suatu program latihankerja tertentu,
dengan berpedoman kepada StandarLatihan
Kerja (SLK)
terkaitsebagai
tolok
ukur penilaiannya. Unsur-unsur yang dinilai meliputi antara lain :a.
Kelengkapan dokumen perizinan latihan kerja;b.
Sarana dan fasilitas latihan kerja;c.
Program latihan keda beserta perangkat keras dan perangkat lunaknya;d.
Personil dan Instrukturnya;e.
Fasilitas pendukung lainnya.Pasal
24 Cukup,jelas.Pasel
25 Cukup jelas.Pasal
26 Cukup jelas.Pasal
27 Cukup jelas.Pasal
2E Cukup jelas.Pasal
29 Cukup jelas.Pasal
30 Cukup jelas.TAMBAHAN LEMBARAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO.
3458KEPUTUS$I
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PENEMPATAN TENAGA KERJA
NOMOR
:
KEP
5O36lBPll994
TENTANG
PETUNJUK TEIINIS PELAKSANAAN
ANTAR KERJA ANTAR DAERAH (AKAD)
Direknu
Jenderal Pembinaan
Penempatan Tenaga
Ke{a
Menimbang
'.
a.
BahwaPetunjuk
Tehnis PelaksanaanAntar Kerja Antar
Daerahsebagai-mana
dimaksud
dalam
Keputusan
Direktur
Jenderal
Penrbinaan Penempatan TenagaKerja
No.
:
KEP.
6fr9lMIBPl89
perlu
disezuaikan dengan Keputusan Menteri Tenaga KerjaNo.: KEP-444{EN/1994
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penempatan TenagaKerja
di
Dalam dan
ke
Luar
Negeri;
b.
Bahwa oleh
karena
itu
perlu
ditetapkan dengan Keputusan
Drektur
Jenderal Pembinaan Penampatan Tenaga Kerja;
Mengingat
: l.
Keputusan Menteri TenagaKerja
No.: KEP-284{EN/1994 tentang
Tata Kerja dan Struktur Organisasi Departemen Tenaga Kerja;2.. Keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
No.:KEP-44A4EN/1994
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penempatan TenagaKerja di
Dalam
danke
Luar Negeri.MEMUTUSKAN
:Menetapkan
:Pertama
:
Petunjuk
Tehnis
Pelaksanaan
Antar Kerja
Antar
Daerah
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini,Kedua :
Petunjuk Tehnis
ini
merupakan Pedoman Kerja nrengenai Antar KerjaAntar
Daerah;
Ketiga
:
Ketentuan-ketentuanyang
belumtercakup
dalamPetunjuk
Tehnisini
akan diatur dan ditetapkan kemudian;Keempat
Keputusanini
berlaku mulai
tanggalditetapkan
dergrn
ketentuan apabila dikenrudian heri terdapat kekelirua4 akan diperbaiki sebagafunana mestinya.Ditetapkan
di
Jakarta Pada tanggal:
t
-
12
-
1994A.N. MENTERI TENAGA
KER'A
DIREKTI.JR
JEI{DERAL
PEMBINAA}.I
PENEMPATA}.ITENAGA
KERIA
ttd.
DRS.
H.A.
RACHM
K.
NIP.
160003639Tembusan :
l.
Menteri Tenaga Kerja2.
MenkoEKUWASBAI{G
3.
MenkoKESRA
4.
Menteri Dalam Negeri5.
Para Gubernur Kepala DaerahTk.
I
seluruh Indonesia6.
Para Pejabat EselonI
Departemen Tenaga Kerja7.
Para Bupati Kepala DaerahTk.
II
8.
Para Pejabat EselonII
Departemor Tenaga Keda Pusat9.
Para Kakanwil Departemen Tenaga Kerja10.
Para Kakandepnaker seluruh IndonesiaI,AMPIRAN
SURAT
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENI'ERAL PEMBINAAN PENEMPATAN Tf,NAGA KERJA
NOMOR
: KEP
- fl36tBPlt994
TANG{GAL 8
-
12 -1994
SISTIMATIKA
PETUNJUK TEHNIS
PEI.AKSANAAN ANTAR KERJA ANTAR DAERAH
I. TATA
CARA
PENGAJUAN
PERMOHONAN
SURAT
PERSETUruAN
PENEMPATAN
(SPP)AKAD.
II.
RENCANA
KEBUTI.JHANTENAGA
KERIA
ANTAR DAERAH
(RKTKAD)
m.
PENYELESAIAI.I PERMOHONAN
IV
PENIYEDIAANCALON TENAGA
KERJAAKAD
V.
SELEKSIVI.
PERSIAPANPEMBERANGKATAN
VII.
PENANDATANGANAI{
PERIANJIAN
KERJAVITI. PENYERAHAN/PELEPASAN TENAGA
KERJAIX
PENAMPUNGAN SEMENTARA DAN PEMBERANGKATAN
X.
PENEMPATAN TENAGA
KERIA
PADA DAERAH TUJUAN
XI.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
XII.
PEMULANGAN TENAGA
KERIA AKAD
XIII.
KEDATANGAN
KEMBALI
TENAGA
KERJAAKAD
XIV.
PELAPORANXV.
PERLINDUNGAN
XVI.
PENUTUPPETUNJUK TEIINIS
PELAKSANAAN ANTAR KERJA ANTAR DAERAH
Sebagai
Lampiran Surat
KepuhrsanDirektur
Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga KerjaNOMOR
:KEP.
5O36lBPll994.T.
TATA
CARA
PENGAJUANPERMOHONAN
SURATPERSETUruAN PENEMPATAN
(sPP)
AKAD.
a.
Antar Kerja Antar
Daerahyang
selanjutnyadisebut
AKAD
sesuai denganpasal
I
KEPMENAKER No.
KEP-444{EN/1994
adalah penempatan tenagakerja
dari
satu daerah kerjaKanwil
Depnaker yang satuke
daerahkerja
Kanwil
Depnaker yang lain dalam wilayah Republik Indonesi4 dilaksanakan oleh Kantor Departemen Tenaga Kerja, PJTKI,BKK
atau Perusatraan Pengguna Tenaga Kerja;b.
Bagi
penempatan tenaga kedadari
satu Kandepnakerke
Kandepnakerlain
dalam satupropinsi
yangjaraknya relatif
jauh
sehingga membutuhkanfasilitas
akomodasi maka proses penempatan melalui mekanismeAKAD.
c.
Pelaksana penempatan tenagakerja dalam rangkaAKAD
adalah :a.
Lembaga Pernerintah dan PJTKI untuk keperluan sendiri atau memenuhi permintaan pihak lain;b.
Badan Hukum lain untuk memenuhi kebutuhan sendiri;c.
BKK
untuk memenuhi kebutuhan pihak lain.d.
Pelaksana penempatantenaga
kerja
sebagaimanadimaksud
pada
butir
3,
untuk melaksanakan kegiatan penempatanAKAD
harus mendapatkan SPP, dengan ketentuansebagai berikut:
a.
Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud padabutir
3 yang akan menempatkan dan mempekerjakan tenaga kerja berasaldari
satu atau lebih daerahkerja
Kandepnaker dalamsatu
Kanwil
ke
satu
daeratrkerja
Kandepnaker padadaerah
kerja
Kanwil
Depnaker
lain,
harus
mengajukan permohonan
Surat Persetujuan Penernpatan(SPP)
AKAD
dengan bermeterai secukupnya kepada Kandepnaker Kabupaten/I(otamadya daerah tujuan lokasi pekerjaan.b.
Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud padabutir
3 yang akan menempatkan dan mempekedakan tenaga kerja berasaldari
satu atau lebih daerah kerja Kandepnaker dalam satu propinsi ke daerah tujuan lebih dari satu daeratr kerja Kandeprakerdi
propinsi lairq harus mengajukan permohonan SPPAKAD
dengan bermeterai secukupnya kepada Kanwil tujuan lokasi pekerjaan.c.
Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud padabutir
3 yang akan menempatkan dan mempekerjakan tenaga kerja berasaldari
dua atau lebih daerahkerja
Kanwil
ke
daerahtujuan
satu atau
lebih
daerahkoja
Kandepnaker pada 305.
propinsi lairu harus mengajukan SPP
AKAD
dengan bermeterai secukupnya kepada Dirjen Binapenta cq.Dit.
Pendagri dengan tembusan kepadaKanwil
daerah tujuan.d.
Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud padabutir
3 yang akan menempatkandan
mempekerjakan tenagakerja
berasaldari satu
daerah kerjaKanwil
ke daerah kerja lebihdari
dua daerahKanwil lain,
harus mengajukan SPPAKAD
dengan bermeterai secukupnya kepadaDden
Binapenta cq.Dit.
Pendagri dengan tembusan kepada Kanwil daerah tujuan lokasi pekerjaane.
Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud padabutir
3 yang akan menempatkandan
mempekerjakan tenagakerja darat
di
perairan lepas
pantaiWilayah Republik
Indonesiaharus
mengajukan SPPAKAD
dengan bermeterai secukupnya kepadaDirjen
Binapentacq.
Dit.
Pendagri dengan tembusan kepadaKanwil
daerah tujuan.f.
Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud padabutir
3 yang akan memindahkan karyawantetap
(mutasi karyawan) denganjumlah
kurang
dari l0
(sepuluh) orang ke cabang perusahaan di propinsi lain tidak diperlukan SPP
AKAD,
melainkan cukup surat rekomendasi dari Kandepnaker lokasi tenaga kerja terdaftar.
g.
Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud padabutir
3 yang akan memindahkan karyawantetap
(mutasi
karyawan) denganjumlah lebih
dari
l0
(sepuluh)
orang
ke
cabang perusahaandi
propinsi
lain,
harus mengajukan SPPAKAD
kepada Kakandepnaker daerah tujuan.Lembaga pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada
butir 3 huruf
a
danc
mengajukan permohonan SPPAKAD
menggunakan contoh lampiran (BentukAKAD
I
a), harus dilengkapi dengan :a.
RKTKAD
yang telah diisi dengan lengkap dan benar.b.
Bukti
adanya permintaan nyata dari pengguna tenaga kerja.c.
Surat
penunjukanyang
sahdan
berkekuatanhukum
dari
perusahaan pengguna tenaga kerja kepada PJTKI atauBKK.
d.
Copy SIUP-PJTKI bagi PJTKI dan Surat PersetujuanBKK
bagiBKK.
e.
Rancangan PerjanjianKerja
yang memuat tugas, hak dan kewajiban serta syarat-syarat kerja antara lain pengupahan, perlindungan dan jaminan sosial.Lembaga pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana
butir 3
hurufb,
mengajukan permohonan SPPAKAD
menggunakan bentuk contoh lampiran(Bentuk
AKAD
I
a) harus dilengkapi dengan :a.
Rencana Kebutuhan TenagaKerja Antar
Daerah
(RKTKAD) yang telah
diisi dengan lengkap dan benar seperti contoh lampiran(AKAD-I);
b.
Rancangan PerjanjianKerja
yang memuathak
dan kewajiban serta syarat-syarat kerja antara lain pengupahan, perlindungan dan jaminan sosial;c.
Salinan Suratljin
Usaha dari Departemen Tehnis;d.
Untuk
perusahaan kontraktor/pemborong harus menyerahkanbukti
adanya kontrak kerja borongan/surat perintah kerja;Surat Rekomendasi pemindahan karyawan
tetap
sebagaimana dimaksud padabutir
4 huruff
menggunakan contoh lampiran(BENTUK
AKAD-6),
dilampiri dengan ;6.