• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

EVALUASI KINERJA GURU DI PONDOK PESANTREN MODERN

MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL YOGYAKARTA

DENGAN METODE GAP

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Eko Priyantoro

10.12.4851

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2015

(2)
(3)

3

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENUNJANG

KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA GURU DI PONDOK

PESANTREN MODERN MUHAMMADIYAH BOARDING

SCHOOL DENGAN METODE GAP

Eko Priyantoro

1)

, Kusrini

2) 1,2)

Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email :[email protected]),[email protected]2) Abstract - The development of science will be in line with

advances in information technology and information technology makes it easy for anyone and in any field to complete a job. Muhammadiyah modern boarding school is committed to improving the quality of education . The one of way is to monitor the performance of teachers. To evaluate the performance of teachers, decision makers require a decision support system for the results to be accurate and on target. As for the performance assessment standards combined into four sections, among others, the knowledge, skills, attitudes and behaviors.

Decision support systems using a profile matching and GAP Analysis method, the results of the process rank teacher as a recommendation for decision makers to demonstrate the advantages and lack each teacher so as to facilitate decision-making in giving evaluations. Keyword: the evaluate performance of theacher, Decision

Support System, GAP Analysis Method

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin cepat telah membawa manusia pada saat situasi kehidupan tidak dapat terlepas dari teknologi informasi. Situasi ini menyebabkan pada sebagian orang untuk meninggalkan proses pengolahan data secara manual yang membutuhkan waktu relatif lama ke cara yang lebih mudah dan cepat yaitu menggunakan bantuan teknologi komputerisasi. Sehingga dalam pengelolaannya dapat dilakukan lebih optimal, minim kesalahan dan efisisensi tenaga.

Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School sebagai salah satu sarana pendidikan formal dituntut untuk memberikan pelayanan pendidikan yang baik dan berkualitas. Untuk menjadikan Pendidikan formal yang baik dan berkualitas Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School yang terdiri dari Sekolah menengah pertama (SMP) dan Sekolah menengah atas (SMA) selalu mengadakan

evaluasi kinerja guru pada setiap akhir semesternya. Penilaian dimaksudkan untuk mengukur apakah guru yang bersangkutan telah mencapai standard nilai yang telah ditetapkan oleh Sekolah atau belum . Proses penilaian dilakukan oleh direktur Pondok Pesanteren dibantu dengan kepala sekolah SMP dan SMA Muhammadiyah Boarding School serta perangkat Pengawas sekolah dengan mengisi sebuah kuisioner. Pada dasarnya hasil dari kuisioner sudah terkomputerisasi namun belum ada aplikasi khusus yang mengolah data tersebut sehingga hasil dari pendataan tersebut belum dapat menjadi acuan dalam pengambilan sebuah keputusan.

Decision Support System (DSS) atau sistem penunjang keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dirancang untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu sebagai acuannya. Dengan menggunakan metode GAP akan terlihat kualitas guru bersangkutan melalui Bobot dan nilai. Diharapkan dengan adanya sistem pendukung keputusan dapat mengurangi penilaian secara subjektivitas dan diganti dengan pelaksanaan seluruh criteria bagi seluruh guru yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat membantu pengolahan data dan penyajian laporan dalam pengambilan keputusan untuk evaluasi kinerja guru di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta.

1.3 Tujuan

a. Membuat suatu software aplikasi sistem pendukung keputusan yang memberikan solusi untuk Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School dalam mengevaluasi.

b. Ingin Mengembangkan pengetahuan bagaimana cara membuat aplikasi sistem pendukung keputusan.

(4)

4

2. Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur variabel – variabel yang saling bergantungan satu dengan lainnya.

(murdic dan ross,1993) mendefinisikan sistem sebagai

seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Dalam kamus Webster’s

Unbriged, sistem adalah elemen-elemen yang saling

berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi.[1]

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan merupakan kegiatan strategi dari suatu organisasi, serta menyediakan laporan – laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan. Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang memperoleh data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan. [1]

2.2 Pengertian Sistem Penunjang Keputusan

Aplikasi DSS (decision support system)

menggunakan CBIS (Computer Based Informastion System) yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung sebuah solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. [2]

2.3 Profile Matching atau GAP

Metode yang digunakan dalam aplikasi ini adalah metode GAP. Metode GAP atau profile matching adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkatan variabel predictor yang ideal yang harus dimiliki. [3]

2.4 Aplikasi yang digunakan

a) Visual Basic.NET (VB 12.0) adalah Visual basic terbaru dari keluaran visual basic lainnya. Visual Basic.NET adalah Visual Basic yang direkayasa kembali pada platform .NET sehingga aplikasi dapat berjalan pada sistem komputer apapun asalkan terinstal .NET Framework . [4]

b) SQL server adalah server basis data yang secara fungsional adalah proses atau aplikasi yang menyediakan layanan basis data. Client berinteraksi dengan layanan basis data melalui antarmuka komunikasi tertentu yang bertujuan untuk pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunyai akses langsung kedata tetapi selalu dapat berkomunikasi dengan server basis data. [4]

SQL server menggunakan tipe dari database yang disebut database relasional. Database relasional adalah database

yang digunakan sebuah data untuk mengatur atau mengorganisasikan ke dalam tabel. Tabel – tabel merupakan alat bantu untuk mengatur atau mengelompokkan data mengenai subyek yang sama dan mengandung informasi dan kolom baris.

3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.`1 Tinjauan Umum

a) Latar Belakang sekolah

Lembaga pendidikan Muhammadiyah Boarding School didirikan atas dasar rasa keprihatinan terhadap sedikitnya kader muhammadiyah yang miliki integritas kemampuan akademik dan keagamaan yang kuat. Oleh karna itu banyak kalangan menyoroti pegurus pusat muhammadiyah lemah dalam melakukan sistem pengkaderan yang tepat. Melihat fenomena tersebut Pimpinan Cabang Muhammadiyah Prambanan mendirikan sebuah lembaga pendidikan Muhammadiyah Boarding school (MBS) Yogyakarta sebagai jawaban permasalahan yang ada.

b) Visi dan misi

Terbentukknya lembaga pendidikan berkualitas dalam membentuk kader Muhammadiyah yang berlandaskan al-Quran dan as-Sunnah.

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem melakukan deteksi terhadap sistem lama yang bertujuan mengidentifikasi apa saja kelemahan yang terdapat pada sistem yang lama

3.2.1 Analisi SWOT

. Proses identifikasi kelemahan dan masalah pada sistem menggunakan analisis terhadap strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Anaisis ini dikenal dengan analisis SWOT. Proses analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. (Rangkuti,2006)

3.3 Analisis Kebutuhan sistem

Tujuan dari fase analisis sistem adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan. (Fatta,2007) Guna mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka analis kebutuhan sistem kedalam dua jenis . Jenis pertama adalah Kebutuhan Fungsional (functional requirement) dan jenis kedua adalah kebutuhan non fungsional (functional requirement).

(5)

5

3.3.1 Analisis Kebutuhan Fungsional No Analisis Kebutuhan

1 Sistemharusbisamembatasihakakses user

2 Sistem harus dapat melakukan pengolahan data guru, data kriteria, data subkriteria , pengolahan penilaian guru, pengaturan tahun ajaran,pengaturan CF SF, pengaturan bobot nilai dan pengaturan presentase.

3 Sistem dapat menghasilkan tampilan hasil pengolahan penilaian guru berupa laporan penilaian per guru, laporan ranking guru dan laporan ranking keseluruhan guru

3.3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional No Analisis Kebutuhan

1 Perangkat keras (hardware) yang digunakanuntuk menjalankan aplikasi dibutuhkan seperangkat komputer PC atau Laptop dengan prosessor minimal Intel pentium 4 dan kapasitas RAM 512 Mb.

2 Perangkat lunak (software) untuk menjalankan aplikasi ini menggunakan sistem operasi windows xp, windows 7 atau windows 8.

3 Kebutuhan pengguna atau sumber daya manusia (brainware)

3.4 Perancangan dan Design

3.4.1 Data Flow Diagram (DFD) Sistem penunjang keputusan Evaluasi Kinerja Guru.

Sistem Penilaian Evaluasi Kinerja guru dalam Diagram konteks memperlihatkan sistem suatu proses yang bertujan untuk memberikan pandangan umum sistem atau menggambarkan proses secara keseluruhan.

Gambar 1 Diagram konteks

Dari diagram konteks tersebut akan dikembangkan lagi menjadi diagram aliran data tingkat satu yang akan memuat rincian dari diagram konteks tersebut. DFD level 0

Gambar 2 DFD Level 0

3.5 Perancangan Basis Data

Perancangan database adalah Perancangan menemukan struktur tabel database yang tepat untuk membangun sebuah sistem. Dari proses normalisasi hingga relasi antar tabel.

Gambar 3 Relasi antar tabel 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Proses Penilaian

Dalam analisis ini dibutuhkan beberapa data yang nantinya akan digunakan sebagai parameter untuk menentukan nilai akhir dari masing – masing guru. Data dapat dikeompokkan menjadi 2 yaitu data asessor dan data nilai guru tersebut.

Dalam pembahasannya untuk menentukan nilai profile maka mengkunanan rumus :

Setelah melakukan perhitungan didapatlah nilai GAP. Nilai GAP sendiri bukanlah nilai akhir, ada perhitungan selanjutnya. Yaitu pengkonversian nilai GAP kedalam nilai bobot.

Tabel 1. Bobo Nilai

No. Selisih GAP Bobot Nilai Keterangan

1 0 9 Tidak ada selisih (kompetensi

sesuai dengan yang dibutuhkan)

2 1 8 Kompetensi guru kelebihan 1

tingkat / level

3 -1 7 Kompetensi guru kekurangan 1

tingkat / level

4 2 6 Kompetensi guru kelebihan 2

tingkat / level

5 -2 5 Kompetensi guru kekurangan 2

tingkat / level

(6)

6

6 3 4 Kompetensi guru kelebihan 3

tingkat / level

7 -3 3 Kompetensi guru kekurangan 3

tingkat / level

8 4 2 Kompetensi guru kelebihan 4

tingkat / level

9 -4 1 Kompetensi guru kekurangan 4

tingkat / level Rumus penentuan core :

...[1] Rumus Penentuan Secondary factor : ...[2]

Hasil rumsu kemudian dilanjutkan untuk perhitungan mencari nilai total :

N = 70% NCF + 30% NSF...[3]

Kemudian data yang sudah dijumlahkan dari setiap guru dilanjutkan dengan mencari ranking tertinggi dengan prhitungan :

Ranking : 50 % x Np + 20% x Nk + 30% Ns...[4]

Nilai presentase pada rumus diatas tidak lah konstan, nilai presentase ditetapkan oleh orang yang berwenang seperti asessor atau admin.

Tabel 2. Konversi Bobot Nilai

Nama Guru

Sub Kriteria Bobot

Nilai Ary Gunawan,S.P d Prinsip Mengajar 7 Teori Belajar 9 Belajar mendidik 7 Kurikulum 9 Memahami Potensi 7 Komunikasi 9 Sesuai Norma 9 Etos kerja 9 Dewasa teladan 7 Disiplin 7 Objektivitas 9

Pertemanan Sesama Guru 6

Kedekatanan dengan Murid 8

Konseling 8

A. Perhitungan Core Factor & Secondary Factor 1. Kriteria Pembelajaran a) Ary Gunawan= b) Ary Gunawan = 2. Kriteri Kepribadian a) Ary Gunawan, S.Pd = = = 9 b) Ary Gunawan, S.Pd = = = 7 3. Kriteria Sosial a) Ary Gunawan, S.Pd = = = 7 b) Ary Gunawan, S.Pd = = = 7 B. Perhitungan Hasil Akhir

Ary Gunawan, S.Pd = (70 % x 8,33) + ( 30% x 7,66) = 8,126 C. Perhitungan Ranking

Ary Gunawan, S.Pd = (50 % x 7,861) + ( 20% x8,4 ) + (30% x 7,45) = 7,84

4.2 Tampilan Program (user interface) 4.2.1 Login Program

Untuk dapat menjalankan sistem pendukung keputusan pengguna harus melaukan login terlebih dahulu. Terdapat dua pihak yang dapat mengakses, sebagai admin atau user.

Gambar 4 Tampilan Login

4.2.2 Tampilan Menu utama

Menu utama merupakan halaman awal yang akan mucul apabila user melakukan login. Pada halaman ini terdapat beberapa menu yang berguna dalam sistem pengambil keputusan.

(7)

7

4.2.3 Tampilan Form pengisian data guru

Pengimputan Data guru berdasarkan data lengkap mengenai pribadi guru.

Gambar 6 Input data guru

4.2.4 Tampilan Pengisian subkriteria penilaian

Subkriteria merupakan pembahasan lebih detail dari kriteria yang telah ditulis sebelumnya. Beda dengan kriteria, Subkriteria merupakan dasar instrument yang akan menjadi bahan penilaian assessor terhadap guru

.

Gambar 7 Input subkriteria 4.2.5 Tampilan Proses Penilaian

Gambar 8Proses Penilaian Guru

4.2.6 Tampilan Laporan

Merupakan menu untuk menampilkan preview laporan sebelum ke proses selanjutnya yaitu percetakan laporan

Gambar 9 Laporan per guru 4.2.7 Tampilan Laporan keseluruhan Guru

Gambar 10 Laporan keseluruhan guru 4.3 Pengujian Sistem

Setelah melakukan perbaikan atas masalah yang timbul dikarenakan penulisan program, tahap selanjutnya yaitu akan dilakukannya pengujian sistem. Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dibuat telah sesuai dengan tujuan pembuatan sistem ini atau masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki. Dalam hal ini pengujian telah dilakukan dan sistem yang dibuat sesuai tujuan awal sistem penunjang keputusan evaluasi kinerja guru dan dapat diimplementasikan

4.2.1 White Box Testing

White Box Testing dengan maksud utuk menguji

kemampuan sistem untuk mengeluarkan hasil yang sesuai dengan analisis. Yang terjadi di dalam white box testing adalah kesalahan dalam menyusun program. Contoh penerapan pengujian sistem dengan white box testing pada proses login.

(8)

8

Gambar 11 Pengujian Login

5. Penutup

Pada bagian ini merupakan penjabaran dari kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan

Simpulan Sistem dapat bertujuan untuk membentu user dalam memberikan dukungan melakukan penilaian dengan menampilkan hasil output rekomendasi berupa nilai ranking dan sistem ini bukan sebagai pengganti dari peran asessor.

5.2 Saran

Adapun saran untuk sistem ini adalah sistem harus dapat menampilkan data yang flat datar dan menampilkan seluruh nilai yang terinput , sehingga memudah kan dalam pengecekan data apakah ada subkategori yang belum terisi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem

Informasi. Yogyakarta : Andi Offset

[2] Turban dkk. 2005. Decision Support System and

Intelligent System ( Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Jilid 1. Edisi

7.

[3] Kusrini.2007. Konsep Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakart: Andi Offset.

[4] Hidayatullah, Priyanto. 2010. Visual Basic.NET Membuat Aplikasi Database dan Program Kreatif. Yogyakarta : Informatika

BIODATA PENULIS

Eko Priyantoro, Mahasiswa STMIK AMIKOM

Yogyakarta Jurusan Sistem Informasi.

Kusrini, S1 - Ilmu Komputer UGM (lulus tahun 2002) S2 -

Ilmu Komputer UGM (lulus tahun 2006) S3 - Ilmu Komputer UGM (lulus tahun 2010). Pekerjaan Dosen Tetap STMIK AMIKOM Yogyakarta (2003 s/d sekarang)

Gambar

Gambar 1 Diagram konteks
Gambar 4 Tampilan Login  4.2.2  Tampilan Menu utama
Gambar 8Proses Penilaian Guru
Gambar 11 Pengujian Login  5.  Penutup

Referensi

Dokumen terkait

bahwa Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa kadar tepung terigu yang dipergunakan pada transportasi benih nila berukuran 3-5 cm dalam transportasi

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan oleh peneliti maka data yang diperlukan adalah data kekuatan dan kelemahan internal perusahaan khususnya yang berhubungan dengan

Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif berlangsung melalui empat tahap yaitu sensori motorik ( 0-2 tahun) , pra operasional ( 2-7 tahun), operasional konkrit ( 7-11 tahun)

Unit pendukung proses yang digunakan antara lain : unit penyediaan air (air pendingin, air proses, air untuk boiler dan air untuk perkantoran dan perumahan),

Beban impak maksimum yang diserap helmet sepeda motor pada pengujian dengan jenis anvil plat datar dengan menggunakan peredam spring sebesar 24,33 N pada ketinggian

Langkah yaitu infiltrasi, embedding (pembu paraffin dan organ) dan pemotongan. Pengamatan dilakukan pada menggunakan microkomp binocular Ol 31dengan perbesaran 100x.

Aku yakin bahwa Sutan Seri Alam dapat menimba ilmu dari ketiga muridku yang pintar itu." Setelah mendengar perkataan Sutan Pamuncak, Raja Putri semakin yakin bahwa