• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel

Mata air yang terletak di Gunung Sitember

(2)

Air minum yang dialirkan menggunakan pipa besi

(3)

Lampiran 2. Alat pH meter Hanna Instruments

Bagian depan pH meter

(4)

Lampiran 3. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium dan Magnesium dalam Sampel

Uji kristal kalsium dengan asam sulfat 1 N + etanol 96 %

a b

Uji magnesium a. akuademineralisata + larutan kuning titan 0,1 % b/v + NaOH 2 N

b. sampel SBD + larutan kuning titan 0,1 % b/v + NaOH 2 N

(5)

Lampiran 4. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel 1. Larutan sampel air minum sebelum dididihkan (SNI, 2006)

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml Ditambahkan 5 ml HNO3 65%

Dipanaskan di atas hot plate hingga menjadi ± 30 ml

Didinginkan

Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml Dibilas erlenmeyer dengan akua

demineralisata sebanyak 3 kali

Ditepatkan dengan akuademineralisata sampai garis tanda

Disaring dengan kertas saring Whatman no.42 dengan membuang ± 10 ml larutan pertama hasil penyaringan

Sampel 100 ml Sampel + HNO3 100 ml larutan Larutan Sampel

(6)

2. Larutan sampel air minum sesudah dididihkan (SNI, 2006)

Dididihkan pada suhu 950C selama 15 menit

Disaring dengan kertas saring Whatman No.42

Dipipet sebanyak 100 ml

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml

Ditambahkan 5 ml HNO3 65%

Dipanaskan di atas hot plate hingga menjadi ± 30 ml

Didinginkan

Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml

Dibilas erlenmeyer dengan akua demineralisata sebanyak 3 kali Ditepatkan dengan

akuademineralisata sampai garis tanda

Disaring dengan kertas saring

Whatman no.42 dengan membuang ± 10 ml larutan pertama hasil

penyaring Sampel 500 ml

Sampel + HNO3

100 ml larutan

(7)

Lampiran 5. Bagan Alir Proses Penetapan Kadar Sampel 1. Penetapan kadar kalsium pada air minum sebelum dididihkan

Dipipet sebanyak 1 ml masukkan ke dalam labu tentukur 50 ml

Ditepatkan volume dengan

akuademineralisata sampai garis tanda

Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 422,7 nm

2. Penetapan kadar kalsium pada air minum sesudah dididihkan

Dipipet sebanyak 15 ml masukkan ke dalam labu tentukur 25 ml

Ditepatkan volume dengan

akuademineralisata sampai garis tanda

Diukur dengan dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 422,7 nm

Larutan Sampel 50 ml larutan Hasil Larutan Sampel 25 ml larutan Hasil

(8)

3. Penetapan kadar magnesium pada air minum sebelum dididihkan

Dipipet sebanyak 1 ml masukkan ke dalam labu tentukur 25 ml

Ditepatkan volume dengan

akuademineralisata sampai garis tanda

Diukur dengan dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 285,2 nm

4. Penetapan kadar magnesium pada air minum sesudah dididihkan

Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 285,2 nm Larutan Sampel 25 ml larutan Hasil Larutan Sampel Hasil

(9)

Lampiran 6. Bagan Alir Proses Penentuan Total Zat Terlarut dalam Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan (SNI, 2006)

Disaring dengan kertas saring Whatman no.42

Dimasukkan ke dalam labu tentukur sebanyak 50 ml

Dimasukkan ke dalam cawan penguap yang sudah ditimbang bobot nya

Diuapkan dalam oven pada suhu 1030-1050C sampai kering

Didinginkan di dalam desikator

Ditimbang bobot cawan penguap + sampel sampai diperoleh bobot tetap

Sampel 100 ml

50 ml larutan sampel

(10)

Lampiran 7. Bagan Alir Proses Penentuan Total Zat Padat dalam Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan (De Zuane, 1997)

Dimasukkan ke dalam cawan penguap yang sudah ditimbang bobot nya

Diuapkan dalam oven pada suhu 1030-1050C sampai kering

Didinginkan di dalam desikator

Ditimbang bobot cawan penguap + sampel

Sampel 50 ml

(11)

Lampiran 8. Data Kalibrasi Kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom , Perhitungan Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi (r)

No Konsentrasi (mg/l) (X) Absorbansi (Y) 1 0,0000 0,0009 2 1,2000 0,0321 3 1,4000 0,0379 4 1,6000 0,0427 5 1,8000 0,0480 6 2,0000 0,0521 No X Y XY X2 Y2 1 0,0000 0,0009 0,00000 0,0000 0,00000000 2 1,2000 0,0321 0,03852 1,4400 0,00103041 3 1,4000 0,0379 0,05306 1,9600 0,00143641 4 1,6000 0,0427 0,06832 2,5600 0,00182329 5 1,8000 0,0480 0,08640 3,2400 0,00230400 6 2,0000 0,0521 0,10420 4,0000 0,00271441 Σ 8,0000 0,2137 0,3505 13,2000 0.00930852 X = 1,3333 Y= 0,0356 a =

(

X

)

n X n Y X XY / / 2 2

∑ ∑

− − =

(

)(

)

(

8,0000

)

/6 2000 , 13 6 / 2137 , 0 0000 , 8 3505 , 0 2 − − = 6 / 0000 , 64 2000 , 13 6 / 7096 , 1 3505 , 0 − − = 6666 , 10 2000 , 13 2849 , 0 3505 , 0 − − = 5334 , 2 0656 , 0 = 0,0259 Y = aX + b b = Y − aX = 0,0356-(0,0259)(1,3333) = 0,0356-0,0345 = 0,0011

(12)

Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,0259X + 0,0011 =

(

)

{

13,2000 8,0000 /6

}

{

0,00930852

(

0,2137

)

/6

}

6 / ) 2137 , 0 )( 0000 , 8 ( 3505 , 0 2 2 − − =

(

13,2000 10,6666

)(

0,00930852 0,007611281

)

284933333 , 0 3505 , 0 − − − =

(

2,5333

)(

0,001697239

)

065566666 , 0 = 59 0042996155 , 0 065566666 , 0 = 065574 , 0 06556 , 0 = 0,9997

(

)

∑ ∑

− = n Y Y n X X n Y X XY r / ) ( ( / ) ( / 2 2 2 2

(13)

Lampiran 9. Data Kalibrasi Magnesium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Regresi dan Koefisen Kolerasi (r)

No Konsentrasi (mg/l) (X) Absorbansi (Y) 1 0,0000 -0,0002 2 0,2000 0,1051 3 0,4000 0,1991 4 0,6000 0,2877 5 0,8000 0,3805 6 1,0000 0,4749 No X Y XY X2 Y2 1 0,0000 -0,0002 0,00000 0,0000 0,00000004 2 0,2000 0,1051 0,02102 0,0400 0,01104601 3 0,4000 0,1991 0,07964 0,1600 0,03964081 4 0,6000 0,2877 0,17262 0,3600 0,08277129 5 0,8000 0,3805 0,30440 0,6400 0,14478025 6 1,0000 0,4749 0,47490 1,0000 0,22553001 Σ 3,0000 1,4471 1,05258 2,2000 0,50376841 X = 0,5000 Y= 0,24118 a =

(

X

)

n X n Y X XY / / 2 2

∑ ∑

− − =

(

)(

)

(

3,0000

)

/6 2000 , 2 6 / 4471 , 1 0000 , 3 05258 , 1 2 − − = 5000 , 1 2000 , 2 72355 , 0 05258 , 1 − − = 7 , 0 32903 , 0 = 0,4700 Y = aX + b b = Y − aX = 0,24118-(0,4700)(0,5000) = 0,24118-0,2350 = 0,0062

Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,4700X + 0,0062

(

)

∑ ∑

− = n Y Y n X X n Y X XY r / ) ( ( / ) ( / 2 2 2 2

(14)

=

(

)

{

2,2000 3,0000 /6

}

{

0,50376841

(

1,4471

)

/6

}

6 / ) 4471 , 1 )( 0000 , 3 ( 05258 , 1 2 2 − − =

( )(

0,7 0,154752008

)

72355 , 0 05258 , 1 − = 108326405 , 0 32903 , 0 = 32912977 , 0 32903 , 0 = 0,9997

(15)

Lampiran 10. Hasil Analisis Kadar Kalsium dan Magnesium dalam Sampel 1. Hasil Analisis Kalsium dalam Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan

Sampel No Volume sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (mg/l) Kadar dalam sampel (mg/l) Air minum sebelum dididihkan (SSB) 1 100 0,0338 1,2625 63,1250 2 100 0,0339 1,2664 63,3200 3 100 0,0343 1,2819 64,0950 4 100 0,0333 1,2432 62,1600 5 100 0,0334 1,2471 62,3550 6 100 0,0333 1,2432 62,1600 Air minum sesudah dididihkan (SSD) 1 100 0,0328 1,2239 2,0439 2 100 0,0321 1,1969 1,9988 3 100 0,0322 1,2008 2,0053 4 100 0,0323 1,2046 2,0117 5 100 0,0328 1,2239 2,0440 6 100 0,0323 1,2046 2,0117

2. Hasil Analisis Magnesium Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan

Sampel No Volume sampel (ml) Absorbansi (A) Konsentrasi (mg/l) Kadar dalam sampel (mg/l) Air minum sebelum dididihkan (SSB) 1 100 0,2839 0,5909 14,7725 2 100 0,2864 0,5962 14,9050 3 100 0,2856 0,5945 14,8625 4 100 0,2865 0,5964 14,9096 5 100 0,2832 0,5894 14,7340 6 100 0,2894 0,6026 15,0638 Air minum sesudah dididihkan (SSD) 1 100 0,2484 0,5153 0,5153 2 100 0,2398 0,4970 0,4970 3 100 0,2433 0,5045 0,5045 4 100 0,2410 0,4996 0,4996 5 100 0,2539 0,5270 0,5270 6 100 0,2418 0,5013 0,5013

(16)

Lampiran 11. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium dan Magnesium dalam Sampel Air Minum Sebelum Dididihkan

1. Perhitungan kadar kalsium dalam sampel air minum sebelum dididihkan Volume larutan sampel = 100 ml

Absorbansi (Y) = 0,0338 Persamaan Regresi : Y = 0,0259X + 0,0011 X = 0,0259 0,0011 -0338 , 0 = 1,2625µg/ml Konsentrasi Kalsium = 1,2625µg/ml = 1,2625 mg/l (ml) Sampel Volume n Pengencera Faktor x (ml) Volume x (mg/l) i Konsentras (mg/l) Kalsium Kadar = = ml 100 50 ml 100 mg/l 1,2625 x x = 63,1250 mg/l

2. Perhitungan kadar magnesium dalam sampel air minum sebelum dididihkan Volume larutan sampel = 100 ml

Absorbansi (Y) = 0,2839 Persamaan Regresi : Y = 0,4700X + 0,0062 X = 0,4700 0,0062 -2839 , 0 = 0,5909 µg/ml Konsentrasi Magnesium = 0,5909µg/ml = 0,5909 mg/l (ml) Sampel Volume n Pengencera Faktor x (ml) Volume x (mg/l) i Konsentras (mg/l) Magnesium Kadar =

(17)

= ml 100 25 ml 100 mg/l 0,5909 x x = 14,7725 mg/l

(18)

Lampiran 12. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium dalam Sampel Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan

1. Sampel Air Minum Sebelum Dididihkan

No Kadar (mg/l) (Xi) | Xi-X | (Xi-X )2

1 63,1250 0,2558 0,06543364 2 63, 3200 0,4508 0,20322064 3 64,0950 1,2258 1,50258564 4 62,1600 -0,7092 0,50296464 5 62,3550 -0,5142 0,26440164 6 62,1600 -0,7092 0,50296464 Ʃ X = 377,2150 Ʃ (Xi-X )2 = 3,04157084 X = 62,8692 SD =

(

)

1 -n X -Xi 2

= 1 6 mg/l 3,04157084 − = 0,608314168mg/l = 0,7799 mg/l

Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01; dk = n-1= 6-1 = 5 diperoleh nilai ttabel = α /2; dk = 4,0321.

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung = n SD X Xi / − t hitung1 = 6 / 7799 , 0 0,2558 = 0,8034 (diterima) t hitung2 = 6 / 0,7799 0,4508 = 1,4158 (diterima)

(19)

t hitung3 = 6 / 0,7799 1,2258 = 3,8499 (diterima) t hitung4 = 6 / 0,7799 0,7092 = 2,2274 (diterima) t hitung5 = 6 / 0,7799 0,5142 = 1,6149(diterima) t hitung6 = 6 / 0,7799 0,7092 = 2,2274 (diterima)

Dari hasil perhitungan diatas semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar kalsium dalam air minum sebelum dididihkan : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

= 62,8692 mg/l ± ( 4,0321 x 0,7799 mg/l /√6) = (62,8692 ± 1,2838) mg/l

2. Sampel Air Minum Sesudah Dididihkan

No Kadar (mg/l) (Xi) | Xi-X | (Xi-X )2

1 2,0439 0,0247 0,00061009 2 1,9988 -0,0204 0,00041616 3 2,0053 -0,0139 0,00019321 4 2,0117 -0,0075 0,00005625 5 2,0440 0,0248 0,00061504 6 2,0117 0,0075 0,00005625 Ʃ X = 12,1154 Ʃ (Xi-X )2 = 0,001947 X = 2,0192 SD =

(

)

1 -n X -Xi 2

= 5 mg/l 0,001947

(20)

= 0,0003894mg/l

= 0,0197 mg/l

Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01; dk = n-1= 6-1 = 5 diperoleh nilai ttabel = α /2; dk = 4,0321.

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung = n SD X Xi / − t hitung1 = 6 / 0197 , 0 0,0247 = 3,0875 (diterima) t hitung2 = 6 / 0,0197 0,0204 -= 2,5500 (diterima) t hitung3 = 6 / 0,0197 0,0139 = 1,7375 (diterima) t hitung4 = 6 / 0,0197 0,0075 = 0,9375 (diterima) t hitung5 = 6 / 0,0197 0,0248 = 3,1000 (diterima) t hitung6 = 6 / 0,0197 0,0075 = 0,9375 (diterima)

Semua data diterima karena memiliki t hitung < t tabel Kadar kalsium dalam air minum sesudah dididihkan : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

= 2,0192 mg/l ± ( 4,0321 mg/l x 0,0197/√6) = (2,0192 ± 0,0323) mg/l

(21)

Lampiran 13. Perhitungan Statistik Kadar Magnesium dalam Sampel Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan

1. Sampel Air Minum Sebelum Dididihkan

No Kadar (mg/l) (Xi) | Xi-X | (Xi-X )2

1 14,7725 -0,1021 0,01042441 2 14,9050 0,0304 0,00092416 3 14,8625 -0,0121 0,00014641 4 14,9096 0,0350 0,00122500 5 14,7340 -0,1406 0,01976836 6 15,0638 0,1892 0,03579664 Ʃ X = 89,2474 Ʃ (Xi-X )2 = 0,06828498 X = 14,8746 SD =

(

)

1 -n X -Xi 2

= 5 mg/l 0,06828498 = 0,013656996mg/l = 0,1169 mg/l

Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01; dk = n-1= 6-1 = 5 diperoleh nilai ttabel = α /2; dk = 4,0321.

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung = n SD X Xi / − t hitung1 = 6 / 1169 , 0 0,1021 -= 2,1405 (diterima) t hitung2 = 6 / 0,1169 0,0304 = 0,6373 (diterima)

(22)

t hitung3 = 6 / 0,1169 0,0121 = 0,2537 (diterima) t hitung4 = 6 / 0,1169 0,0350 = 0,7338 (diterima) t hitung5 = 6 / 0,1169 0,1406 = 2,9476 (diterima) t hitung6 = 6 / 0,1169 0,1892 = 3,9665 (diterima)

. Semua data diterima karena memiliki t hitung < t tabel Kadar magnesium dalam air minum sebelum dididihkan : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

= 14,8746 mg/l ± ( 4,0321 mg/l x 0,1169 /√6) = (14,8746 ± 0,1923)mg/l

2. Sampel Air Minum Sesudah Dididihkan

No Kadar (mg/l) (Xi) | Xi-X | (Xi-X )2

1 0,5153 0,0078 0,00006084 2 0,4970 -0,0105 0,00011025 3 0,5045 -0,0030 0,00000900 4 0,4996 -0,0079 0,00006241 5 0,5270 0,0195 0,00038025 6 0,5013 -0,0062 0,00003844 Ʃ X = 3,0447 Ʃ (Xi-X )2 = 0,00066119 X = 0,5075 SD =

(

)

1 -n X -Xi 2

= 5 mg/l 0,00066119

(23)

= 0,0115 mg/l

Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01; dk = n-1= 6-1 = 5 diperoleh nilai ttabel = α /2; dk = 4,0321.

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung = n SD X Xi / − t hitung1 = 6 / 0115 , 0 0,0078 = 1,6596 (diterima) t hitung2 = 6 / 0,0115 0,0105 -= 2,2340 (diterima) t hitung3 = 6 / 0,0115 0,0030 = 0,6383 (diterima) t hitung4 = 6 / 0,0115 0,0079 = 1,6809 (diterima) t hitung5 = 6 / 0,0115 0,0195 = 4,1489 (ditolak) t hitung6 = 6 / 0,0115 0,0062 = 1,3191 (diterima)

Dari hasil perhitungan data di atas diperoleh satu data yang ditolak yaitu t hitung5 >

t tabel, maka perhitungan diulangi dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan

(24)

No Kadar (mg/l) (Xi) | Xi-X | (Xi-X )2 1 0,5153 0,0118 0,00013924 2 0,4970 0,0065 0,00004225 3 0,5045 0,0010 0,00000100 4 0,4996 0,0039 0,00001521 5 0,5013 0,0022 0,00000484 ΣX= 2,5177 X = 0,5035 Σ(Xi-X )2 = 0,00020254 SD =

(

)

1 -n X -Xi 2

= 4 mg/l 0,00020254 = 0,000050635mg/l = 0,0071 mg/l

Pada taraf kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = 4 diperoleh nilai ttabel = α

/2; dk = 4,6041.

Data diterima jika t hitung< t tabel.

t hitung = n SD X Xi / − t hitung1 = 5 / 0071 , 0 0,0118 = 3,6875 (diterima) t hitung2 = 5 0071 , 0 0,0065 = 2,6313 (diterima) t hitung3 = 5 / 0071 , 0 0,0010 = 0,3125 (diterima) t hitung4 = 5 / 0071 , 0 0,0039 = 1,2188 (diterima)

(25)

t hitung5 = 5 / 0,0071 0,0022 = 0,6875 (diterima)

Dari hasil perhitungan diatas semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar magnesium dalam air minum sesudah dididihkan : µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )

= 0,5035 mg/l ± ( 4,6041 mg/l x 0,0071 /√5) = (0,5035 ± 0,0146) mg/l

(26)

Lampiran 14. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalsium Y= 0,0259X + 0,0011 Slope = 0,0259 No Konsentrasi (µg/ml) (X) Absorbansi (Y) Yi Y-Yi (Y-Yi)2 1 0,0000 0,0009 0,00110 -0,00020 0,0000000400 2 1,2000 0,0321 0,03218 -0,00008 0,0000000064 3 1,4000 0,0379 0,03736 0,00054 0,0000002916 4 1,6000 0,0427 0,04254 0,00016 0,0000000256 5 1,8000 0,0480 0,04772 0,00028 0,0000000784 6 2,0000 0,0521 0,05290 -0,00080 0,0000006400 Σ(Y-Yi)2 = 1,0820 x10-6 SD =

(

)

2 -n 2

Y − Yi = 4 µg/ml 0000010820 , 0 = 0,0005201 µg/ml LOD = 3𝑥 𝑆𝐷 𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒

=

3𝑥 0,0005201 µg/ml 0,0259 = 0,0602 µg/ml LOQ

=

10𝑥 𝑆𝐷 𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒

=

10𝑥 0,0005201 µg/ml 0,0259 = 0,2008 µg/ml

(27)

Lampiran 15. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Magnesium Y= 0,4700X + 0,0062 Slope = 0,4700 No Konsentrasi (µg/ml) (X) Absorbansi (Y) Yi Y-Yi (Y-Yi)2 1 0,0000 -0,0002 0,0062 -0,0064 4,096x10-5 2 0,2000 0,1051 0,1002 0,0049 2,401x10-5 3 0,4000 0,1991 0,1942 0,0049 2,401x10-5 4 0,6000 0,2877 0,2882 -0,0005 0,025x10-5 5 0,8000 0,3805 0,3822 -0,0017 0,289x10-5 6 1,0000 0,4749 0,4762 -0,0013 0,169x10-5 Σ(Y-Yi)2 = 9,381x10-5

SD =

(

)

2 -n 2

Y − Yi

=

4 µg/ml 00009381 , 0 = 0,004843 µg/ml LOD = 3𝑥 𝑆𝐷 𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 = 3𝑥 0,004843 µg/ml 0,4700 = 0,0309 µg/ml LOQ = 10𝑥 𝑆𝐷 𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 = 10𝑥0,004843 µg/ml 0,4700 = 0,1030 µg/ml

(28)

Lampiran 16. Hasil Uji Akurasi Kadar Kalsium dan Magnesium dalam Air Minum Sebelum Dididihkan

1. Uji Perolehan Kembali Kadar Kalsium No Volume Sampel (ml) AA CA (mg/l) AF CF (mg/l) Persen Perolehan Kembali (%) 1 100 0,0338 63,1250 0,0498 94,0150 102,97 2 100 0,0339 63,3200 0,0500 94,4000 103,60 3 100 0,0343 64,0950 0,0502 94,7876 102,31 4 100 0,0333 62,1600 0,0505 95,3668 110,69 5 100 0,0334 62,3550 0,0504 95,1737 109,39 6 100 0,0333 62,1600 0,0503 94,9807 109,40 Ʃ 600 377,2150 568,7238 638,36 X 100 62,8692 94,7873 106,39

2. Uji Perolehan Kembali Kadar Magnesium No Volume Sampel (ml) AA CA (mg/l) AF CF (mg/l) Persen Perolehan Kembali (%) 1 100 0,2839 14,7725 0,4232 22,1800 105,82 2 100 0,2864 14,9050 0,4223 22,1325 103,25 3 100 0,2856 14,8625 0,4249 22,2725 105,86 4 100 0,2865 14,9096 0,4221 22,1223 103,04 5 100 0,2832 14,7340 0,4204 22,0319 104,26 6 100 0,2894 15,0638 0,4226 22,1500 101,23 Ʃ 600 89,2474 132,8892 623,46 X 100 14,8746 22,1482 103,91 Keterangan :

AA = Absorbansi mineral sebelum penambahan larutan baku

CA = Kadar mineral sebelum ditambah larutan baku (mg/l)

AF = Absorbansi mineral setelah penambahan larutan baku

(29)

Lampiran 17. Contoh Perhitungan Uji Akurasi Kadar Kalsium dalam Air Minum Sebelum Dididihkan

Persamaan regresi : Y = 0,0259X + 0,0011 Volume sampel = 100 ml

Kadar kalsium dalam sampel sebelum penambahan larutan baku (CA)= 63,1250

mg/l

Absorbansi setelah ditambah larutan baku (AF) = 0,0498

Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku :

mg/l 1,8803 µg/ml 1,8803 0259 , 0 0011 , 0 0498 , 0 − = = = X

Kadar kalsium dalam sampel setelah penambahan larutan baku (CF) :

CF = volume(ml) x Faktor pengenceran

(ml) sampel Volume (mg/l) i Konsentras × = 100ml x 50 ml 100 mg/l 1,8803 × = 94,0150 mg/l

Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)

C*A = mlyangditambahkan sampel Volume n ditambahka yang baku larutan i Konsentras × = ml 100 µg/ml 1000 x 3 ml = 30µg/ml = 30 mg/l

Perolehan Kembali Kalsium = 𝐶𝐹−𝐶𝐴

𝐶∗𝐴

X 100 %

= 94,0150𝑚𝑔/𝑙−63,1250𝑚𝑔/𝑙

30 𝑚𝑔/𝑚𝑙 x 100%

(30)

Lampiran 18. Contoh Perhitungan Uji Akurasi Kadar Magnesium dalam Air Minum Sebelum Dididihkan

Persamaan regresi :Y = 0,4700X + 0,0062 Volume sampel = 100 ml

Kadar magnesium dalam sampel sebelum penambahan larutan baku (CA)=

14,7725 mg/l

Absorbansi setelah ditambah larutan baku (AF) = 0,4232

Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku :

mg/l 0,8872 µg/ml 0,8872 4700 , 0 0062 , 0 4232 , 0 − = = = X

Kadar magnesium dalam sampel setelah penambahan larutan baku (CF) :

CF = volume(ml) x Faktor pengenceran

(ml) sampel Volume (mg/l) i Konsentras × = 100ml x 25 ml 100 mg/l 0,8872 × = 22,1800 mg/l

Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)

C*A = mlyangditambahkan sampel Volume n ditambahka yang baku larutan i Konsentras × = ml 100 µg/ml 1000 x 0,7 ml = 7 µg/ml= 7 mg/l

% Perolehan Kembali Magnesium = 𝐶𝐹−𝐶𝐴

𝐶∗𝐴

X 100 %

= 22,1800 𝑚𝑔/𝑙 −14,7725𝑚𝑔/𝑙

7 𝑚𝑔/𝑙 x 100%

(31)

Lampiran 19. Perhitungan Uji Presisi Kadar Kalsium dalam Air Minum Sebelum Dididihkan

No Absorbansi Xi (Xi-X) (Xi-X)2

1 0,0498 94,0150 -0,7723 0,59644729 2 0,0500 94,4000 -0,3873 0,15000129 3 0,0502 94,7876 0,0003 0,00000009 4 0,0505 95,3668 0,5795 0,33582025 5 0,0504 95,1737 0,3864 0,14930496 6 0,0503 94,9807 0,1934 0,03740356 Ʃ 568,7238 1,26897744 X 94,7873

SD =

(

)

1 -n X -Xi 2

=

5 mg/l 1,26897744 = 0,5038 mg/l RSD = x X SD _ 100%

=

100% mg/l 94,7873 mg/l 0,5038 x = 0,53 %

(32)

Lampiran 20. Perhitungan Presisi Kadar Magnesium dalam Air Minum Sebelum Dididihkan

No Absorbansi Xi (Xi-X) (Xi-X)2

1 0,4232 22,1800 0,0318 0,00101124 2 0,4223 22,1325 -0,0157 0,00024649 3 0,4249 22,2725 0,1243 0,01545049 4 0,4221 22,1223 -0,0259 0,00067081 5 0,4204 22,0319 -0,1163 0,01352569 6 0,4226 22,1500 0,0018 0,00000324 Ʃ 132,8892 0,03090796 X 22,1482

SD =

(

)

1 -n X -Xi 2

=

5 mg/l 0,03090796 = 0,0786 mg/l RSD = x X SD _ 100%

=

100% mg/l 22,1482 mg/l 0,0786 x = 0,35 %

(33)

Lampiran 21. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kalsium pada Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan

No Sebelum Dididihkan Sesudah Dididihkan

1 X1 = 62,8692 X2 = 2,0192

2 SD1 = 0,7799 SD2 = 0,0197

Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99 % untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2) atau berbeda (σ1 ≠ σ2).

Ho : σ1 = σ2

H1 : σ1 ≠ σ2

Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F0,01/2 (5,5)) adalah = 14,94

Daerah kritis penerimaan : -14,94 ≤ Fo ≤ 14,94

Daerah kritis penolakan : Fo ≤ -14,94 dan Fo ≥ 14,94

Fo = 𝑆𝐷1 2 𝑆𝐷22 = 0,7799 2 0,01972 = 0,60820,0004

= 1520,5

Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga disimpulkan bahwa σ1 ≠ σ2.

Kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. Simpangan bakunya adalah :

(34)

SP = 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − n n S n S n = 2 6 6 0197 , 0 ) 1 6 ( 7799 , 0 ) 1 6 ( 2 2 − + − + − = 0,3043 = 0,5516 Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1≠ µ2

Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99 % dengan nilai α = 1% → t0,01/2 = ±

3,1693 untuk df = 6+6-2 = 10

Daerah kritis penerimaan : -3,1693 ≤ t0 ≤ 3,1693

Daerah kritis penolakan : t0 ≤ -3,1693 dan to≥ 3,1693

t0 = (𝑋1− 𝑋2) 𝑆𝑝 �𝑆𝐷12/𝑛1+ 𝑆𝐷22/𝑛 2 = 62,8692−2,0192 0,5516�(𝑜,7799)2/6+( 0,0197)2/6 = 60,8500 0,1757 = 346,3289

(35)

Karena t0 = 346,3289 > 3,1693 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan

yang signifikan rata-rata kadar kalsium pada air minum sebelum dan sesudah dididihkan.

(36)

Lampiran 22. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Magnesium pada Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan

No Sebelum Dididihkan Sesudah Dididihkan

1 X1 = 14,8746 X2 = 0,5035

2 SD1 = 0,1169 SD2 = 0,0071

Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99 % untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1 = σ2) atau berbeda (σ1 ≠ σ2).

Ho : σ1 = σ2 H1 : σ1 ≠ σ2

Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F0,01/2 (5,4)) adalah = 22,46

Daerah kritis penolakan : hanya jika Fo ≥ 22,46

Fo = 𝑆𝐷1 2 𝑆𝐷22 = 0,1169 2 0,00712 = 271,0893

Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga disimpulkan bahwa σ1 = σ2.

Kemudian dilanjutkan uji beda rata-rata menggunakan distribusi t. Simpangan

bakunya adalah : SP = 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − n n S n S n

(37)

= 2 5 6 0071 , 0 ) 1 5 ( 1169 , 0 ) 1 6 ( 2 2 − + − + − = 0,0076 = 0,0872 Ho : µ1 = µ2 Hi : µ1≠ µ2

Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99 % dengan nilai α = 1% → t0,01/2 = ±

3,2498 untuk df = 6+5-2 = 9

Daerah kritis penerimaan : -3,2498 ≤ to≤ 3,2498

Daerah kritis penolakan : t0≥ -3,2498 dan to≤ 3,2498

t0 = (𝑋1− 𝑋2) 𝑆𝑝 �𝑆𝐷12/𝑛1+ 𝑆𝐷22/𝑛 2 = 14,8746−0,5035 0,0872 �(𝑜,1169)2 /6+( 0,0071)2/5 = 14,3711 0,00417 = 3446,3069

Karena t0 = 3446,3069 > 3,2498 maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat

perbedaan yang signifikan rata-rata kadar magnesium pada air minum sebelum dan sesudah dididihkan.

(38)

Lampiran 23. Hasil Analisis Total Zat Terlarut dan Total Zat Padat dalam Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan

1. Analisis Total Zat Terlarut

No Total Zat Terlarut (mg/l)

Sebelum Dididihkan Sesudah Dididihkan

1 212 62

2 194 66

Ʃ 406 128

X 203 64

2. Analisis Total Zat Padat

No Total Zat Padat (mg/l)

Sebelum Dididihkan Sesudah Dididihkan

1 280 164

2 276 158

Ʃ 556 322

(39)

Lampiran 24. Contoh Perhitungan Analisis Total Zat Terlarut dan Total Zat Padat dalam Air Minum Sebelum dan Sesudah Dididihkan

Analisis Sampel Air Minum No Volume Sampel (ml) Berat rata-rata sisa kering + cawan penguap (A) (mg) Berat rata-rata cawan penguap kosong (B) (mg) Total Zat Terlarut SBD 1 50 45685,7 45675,1 2 50 52441,4 52431,7 SSD 1 50 65111,3 65108,2 2 50 76814,7 76818,0 Total Zat Padat SBD 1 50 76829,1 76815,1 2 50 65122,5 65108,7 SSD 1 50 52440,7 52432,5 2 50 45683,1 45675,2

Keterangan : SBD = Sebelum Dididihkan SSD = Sesudah Dididihkan 1. Zat terlarut (mg/l) = (𝐴−𝐵)𝑥1000 𝑉 = 45685,7 𝑚𝑔−45675,1 𝑚𝑔 𝑥1000 50 𝑚𝑙 = 212 mg/l 2. Zat terlarut (mg/l) = (𝐴−𝐵)𝑥1000 𝑉 = 52441,4 𝑚𝑔−52431,7𝑚𝑔 𝑥1000 50 𝑚𝑙

= 194 mg/l

Berat zat terlarut rata-rata = 212+194

2 mg/l

(40)
(41)
(42)

Lampiran 27. Baku Mutu Air Minum Menurut Meskes RI No. 01/Birhukmas/I/1975 No Unsur-unsur Satuan Syarat-syarat Minimal diperbolehkan Maksimal dianjurkan Maksimal diperbolehkan Fisika 1 Suhu 0C - - - 2 Warna Unit - 5 50 3 Bau - - - - 4 Rasa - - - - 5 Kekeruhan Unit - 5 25 Kimia 6 Derajat keasaman - 65 - 9,2 7 Zat padat/jumlah mg/l - 500 1500 8 Zat organik sebagai KmnO4 mg/l - - 10 9 Karbon oksida sebagai CO2 agresif mg/l - - - 10 Kesadahan 0D 5 - 10 11 Kalsium sebagai Ca mg/l - 75 200 12 Magnesium sebagai Mg mg/l - 30 150 13 Besi/jumlah Fe mg/l - 0,1 1 14 Mangan (Mn) mg/l - 0,05 0,5 15 Tembaga (Cu) mg/l - 0,05 1,5 16 Zink (Zn) mg/l - 1,00 15

(43)
(44)

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi penelitian adalah enam kecamatan yang merupakan wilayah pembibitan Sapi PO Kebumen yang terdiri dari : Kecamatan Puring, Petanahan, Klirong, Buluspesantren, Ambal dan

Perumusan masalah pada tugas akhir ini adalah merupakan hasil identifikasi permasalahan yang terjadi pada objek penelitian. Dalam tugas akhir ini, objek

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi: (1) pengaruh perlakuan ameliorasi dan pemupukan pada empat seri pengkayaan kadar Zn-tanah terhadap konsentrasi N, P, S, K, Ca, Mg

İnsan yaratılmışların en güzeli, en iyisi, Allah'ın(CC) yarattığı bir şaheser, bir seçilmiş, üzerinde titrenen, her şey emrine verilen, bunların karşılığında

Mohammad Nuruddin Cahaya / 2015 Pesan Moral Dalam Film 5 Elang (Sebuah Analisis Semiotik Roland Barthes Pada Film 5 Elang) Penelitian Kualititatifdan analisis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pemberian pupuk organik cair limbah kulit buah naga dan jerami padi terhadap pertumbuhan dan

Melaksanakan kegiatan Pelayanan Pengobatan Dasar, penyuluhan kesehatan dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang- undangan

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Peran Kepolisian Resort Sleman Dalam Menanggulangi Peredaran Narkotika Yang Dilakukan Oleh Anak Dibawah