• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SPOT TEST BAHAN KIMIA OBAT SILDENAFIL SITRAT PADA SEDIAAN JAMU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SPOT TEST BAHAN KIMIA OBAT SILDENAFIL SITRAT PADA SEDIAAN JAMU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

29 ANALISIS SPOT TEST BAHAN KIMIA OBAT SILDENAFIL SITRAT

PADA SEDIAAN JAMU

Putri Yuniar Saraswati, Haruman Kartamihardja, Adang Firmansyah

Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, Bandung

Abstrak

Hingga saat ini penggunaan bahan kimia obat pada sediaan jamu masih banyak ditemukan di pasaran. Salah satu senyawa kimia adalah sildenafil sitrat yang sering digunakan pada jamu penambah stamina. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pereaksi yang cepat dan spesifik untuk menguji sildenafil sitrat dalam sediaan jamu. Uji spot test dilakukan terhadap sildenafil sitrat murni dan sediaan jamu yang ditambahkan sildenafil sitrat dengan menggunakan beberapa pereaksi kima. Hasil positif terhadap sildefanil ditunjukkan oleh pereaksi campuran alizarin dengan kobalt nitrat dengan berubahnya warna zat uji dari merah tua ke kuning. Dari hasil pengujian juga diketahui campuran pereaksi ini cukup sensitif untuk mendeteksi adanya sildenafil sitrat dalam jamu dengan batas konsentrasi 0,3% b/b.

Kata Kunci : Spot test, Sildenafil sitrat, Jamu, Alizarin, Kobalt nitrat. Abstract

Until now the use of chemicals in the preparation of herbal drugs are still commonly found on the market. Sildenafil citrate is one of the chemical compound that often used in herbal medicine for stamina enhancer. This study aimed to obtain fast and specific reagents to test sildenafil citrate in herbal preparations. Spot test method was carried out on pure of sildenafil citrate and sildenafil citrate added in herbal medicine by using several test reagents. Positive results on the existence of sildefanil can be shown by alizarin reagent mixture with cobalt nitrate with color change from red to dark yellow. From the results also known that this reagent mixture was sensitive enough to detect the presence of sildenafil citrate in herbal medicine with a concentration limit of 0.3% w/w.

Keywords: Spot test, Sildenafil citrate, Herbal medicine, Alizarin, Cobalt nitrate.

PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 003/MENKES/PER/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan, bahwa yang disebut jamu adalah obat tradisional Indonesia. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Permenkes tersebut di atas

menyebutkan bahwa jamu tidak boleh

mengandung bahan kimia selain dari

yang dipersyaratkan. Sementara bahan

pengawet seperti asam sorbat, benzoat

serta nipagin dan nipasol masih

diperbolehkan dalam batas tertentu.

Pemakaian bahan-bahan kimia yang

tidak terkontrol akan membahayakan

bagi kesehatan konsumen. Untuk itu

konsumen patut menaruh curiga pada

jamu yang memberikan efek dalam

waktu yang singkat. Bahan alami pada

umumnya bereaksi lebih lambat dari

pada bahan kimia obat, sehingga jika

ditemukan jamu yang punya aksi atau

kerja

cepat

maka

dimungkinkan

(2)

30

terdapat bahan kimia pada jamu

tersebut.

Berdasarkan hasil pengawasan obat tradisional melalui sampling dan pengujian laboratorium tahun 2009, Badan POM telah menemukan sebanyak 60 produk obat tradisional dan suplemen yang mengandung bahan kimia sibutramin hidroklorida, sildenafil sitrat, tadalafil, deksametason, fenilbutason, asam mefenamat, metampiron dan parasetamol (BPOMa, 2009).

Jamu kuat atau jamu penambah stamina merupakan jamu kuat seks herbal yang terbuat dari bahan herbal alami, berdasarkan resep kuno nenek moyang nusantara yang sudah terkenal ramuannya, mampu menjadikan pria yang penuh percaya diri karena mempunyai kemampuan istimewa dalam hal seksualitas. Oleh karena khasiat yang dijanjikan dalam jamu kuat tersebut, maka jamu kuat rawan untuk disalahgunakan. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) seringkali menemukan kasus-kasus penyalahgunaan jamu kuat ini, dan paling banyak kasus yang terjadi adalah penambahan bahan kimia obat dalam sediaan jamu kuat tersebut. Salah satu bahan kimia yang sering ditemukan dalam jamu kuat tersebut yaitu Sildenafil sitrat (BPOMb, 2009).

Efek samping Sildenafil sitrat yang bisa terjadi yaitu sakit kepala, dispepsia, mual, nyeri perut, gangguan penglihatan, radang hidung, nyeri dada hingga kematian.

Oleh karena itu, penggunaan yang tidak tepat terutama pencampuran bersama sediaan jamu, menyalahi aturan dalam pembuatan sediaan sehingga harus ditarik dari peredaran.

Sildenafil sitrat adalah golongan obat keras yang hanya dapat diperoleh dan hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Obat keras ini merupakan senyawa kimia yang bekerja dengan cara meningkatkan kadar cyclic guanosin monoposphate (cGMP) dalam corpus cavernosum secara tidak langsung yaitu melalui penghambatan enzim diesterase tipe 5 (PDE 5) oleh meningkatnya nitrogen oksida (NO) (Johnson & Lewis, 2006). Hal ini menimbulkan efek relaksasi otot polos dan dilatasi pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke dalam corpus cavernosum. Efek tersebut dimanfaatkan untuk pasien dengan disfungsi ereksi (Tjay, T.H & Rahardja, K., 2003).

Secara kimia sildenafil sitrat merupakan senyawa sintetik. Sildenafil sitrat juga memiliki gugus-gugus yang mungkin bisa diidentifikasi melalui spot test. Beberapa gugus fungsi yang terdapat pada senyawa sildenafil sitrat yaitu: amina sekunder dan tersier, karbonil, imina, metil, nitrogen heterosiklik, dan benzen. Gugus – gugus fungsi tersebut dapat direaksikan dengan beberapa pereaksi sehingga dihasilkan warna yang berbeda dari blangko pereaksinya.

(3)

31

Asam karboksilat

Dari telusur pustaka, metode spot test belum banyak dikembangkan untuk mengidentifikasi bahan kimia obat sildenafil sitrat pada sediaan jamu. Saat ini pada umumnya masih digunakan instrumen analisis, seperti NMR, Spekro UV, HPLC, dan sebagainya (Lai, Kuo-Chih, et al, 2006). Oleh karena itu, metode sederhana ini perlu dikaji dan dikembangkan sebagai perangkat analisis cepat, namun harus akurat.

1-[3-(6,7-dyhidro-1-methyl-7-oxo-3-propyl)- 1H-pyrazolo-{4,3d}pyrimidin-5-yl)-4-ethoxyphenyl]-sulphonyl-4-methylpiperazine (Awosifayo, 2010)

Gambar 1. Struktur sildenafil sitrat

METODOLOGI Penyiapan Sildenafil

Sildenafil sitrat yang akan diuji disiapkan, yaitu: (1) dalam bentuk serbuk, (2) larutan dalam aquadest, (3) sildenafil sitrat yang terlebih dulu dihidrolisis yaitu dilarutkan dengan natrium hidroksida dengan pemanasan di api kecil, dan (4) dalam bentuk tereduksi yaitu dilarutkan dalam asam klorida pekat dengan penambahan serbuk magnesium sebagai katalisnya dengan pemanasan di api kecil.

Pengujian Kualitatif Sildenafil Sitrat standard

Uji ini dilakukan secara kualitatif dengan metode spot test untuk mendeteksi warna yang dihasilkan dari berbagai pereaksi terhadap sildenafil sitrat. Pengujian ini terdiri dari: penyiapan bahan baku sildenafil sitrat; pembuatan beberapa pereaksi uji (Diazo, Alizarin S, p-DAB-HCl, Roux, Fe kompleks, Kobalt nitrat, Merkuri klorida, pereaksi Formaldehid, pereaksi Natrium Nitrat, Fehling A, KI, dan Iodin); perlakuan uji kualitatif pereaksi terhadap sediaan standard sildenafil sitrat, dan pengujian sildenafil sitrat pada jamu uji.

Pembuatan Jamu Uji

Jamu uji dibuat dengan melihat komposisi dari sediaan jamu penambah stamina yang ada di pasaran, yaitu dengan mencampur semua simplisia yang tercantum dengan berbagai konsentrasi kemudian digerus hingga homogen.

Pengujian Sildenafil Sitrat Pada Jamu Uji

Identifikasi dilakukan dengan menambahkan sildenafil sitrat pada berbagai variasi konsentrasi ke dalam (a) jamu uji berbentuk serbuk, dan (b) pada sediaan jamu yang dilarutkan dalam aquadest. Selanjutnya dilakukan pengujian berbagai pereaksi terhadap bahan jamu uji.

(4)

32 Uji Pereaksi Spesifik Terhadap Jamu

Uji ini dilakukan pada filtrat sediaan jamu (b) dengan menambahkan beberapa tetes bermacam pereaksi uji hingga diperoleh perubahan warna spesifik.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Warna pereaksi

Pereaksi Uji Warna

Larutan Pereaksi

Diazo A Bening

Diazo B Bening

Erlich (p-DAB HCl) Kuning muda

Roux Coklat

Alizarin Kuning

Fe Kompleks Kuning

Fehling A Biru

Pereaksi Formaldehid Bening Pereaksi Merkuri

klorida

Bening

Pereaksi Natrium nitrat dalam asam sulfat pekat

Bening

Pereaksi Kobalt Nitrat Merah muda (pink)

Kalium Iodida Kuning

Tembaga Sulfat Biru

Pada penelitian ini digunakan sildenafil sitrat dengan berbagai bentuk sediaan seperti dijelaskan pada metodologi di atas, kemudian diuji dengan pereaksi-pereaksi khusus sesuai dengan gugus fungsi yang terkandung dalam sildenafil sitrat.

Pembuatan Pereaksi Uji

Pereaksi uji disiapkan sesuai prosedur yang tertera dalam buku standard dan dipilih berdasarkan pada gugus fungsi yang terkandung di dalam struktur sildenafil sitrat. Warna masing-masing pereaksi tersaji pada Tabel 1.

Pengujian Spesifik Pereaksi Pada Bahan Sildenafil Sitrat

Dari hasil pengamatan, diperoleh 9 dari 31 pereaksi pembentuk warna memberikan hasil positif pada sildenafil sitrat. Pereaksi Iodin memberikan hasil endapan hitam ketika diteteskan pada serbuk sildenafil sitrat (lihat Tabel 2). Perubahan warna ini terjadi karena adanya reaksi antara gugus amin tersier terderivatisasi dengan iodin (iodinasi).

(5)

33

Tabel 2. Keterangan pereaksi

No Pereaksi Warna pereaksi Warna yang

Terbentuk + sildenafil

Keterangan bahan uji sildenafil

1 Alizarin S + KI

Oranye Kuning Serbuk dan larutan dalam aquadest

2 Alizarin S + Fehling

Oranye kecoklatan Kuning Serbuk murni sildenafil

3 Iodin Kuning Endapan hitam Serbuk murni sildenafil 4 Alizarin + Roux Merah maroon Kuning kecoklatan Oranye kecoklatan Kuning

Serbuk murni sildenafil Larutan reduksi Larutan hidrolisis 5 Fehilng A +

KI

Hijau Kuning dan ada endapan coklat pekat

Serbuk murni sildenafil dan larutan dalam aquadest 6 Reagen

Alizarin

Kuning Merah keunguan Larutan hidrolisis

7 Koppanyi- Zwikker

Merah muda (pink) Ungu Larutan hidrolisis

8 Reagen merkuri klorida Bening Bening Coklat Keruh Larutan hidrolisis Larutan reduksi 9 Alizarin + Koppanyi Zwikker

Merah tua Kuning Serbuk murni sildenafil sitrat dan dalam sediaan larutan sildenafil

Pereaksi lainnya yaitu pereaksi alizarin S yang sering digunakan untuk mengidentifikasi kation. Sildenafil sitrat dapat direaksikan dengan pereaksi ini dengan memberikan warna kuning dilanjutkan pereaksi merkuri klorida yaitu pereaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi gugus fenil eter. Sildenafil sitrat akan menunjukkan reaksi positif jika sebelumnya didahului dengan proses hidrolisis dengan memberikan perubahan warna dari

bening ke coklat. Selanjutnya, pereaksi kobalt nitrat, yaitu pereaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi cincin pirimidin yang dimiliki sildenafil sitrat. Melalui proses hidrolisis, hasil uji sampel positif ditunjukkan dengan perubahan warna dari bening – merah muda ke warna ungu.

Pembuatan Jamu Uji

Jamu uji dalam penelitian ini dibuat untuk digunakan sebagai basis sediaan dengan komposisi seperti yang

(6)

34 tercantum dalam jamu penambah

stamina yang umum beredar di pasar. Untuk 10 g jamu terdiri dari: Pasak Bumi (Eurycomae radix) 8 g; Cengkeh (Caryopyllum) 0,1 g; Buah Adas (Feoniculli fructus) 0,4 g; Jinten Hitam (Nigellae semen) 0,1 g.

Pengujian Pereaksi Pada Bahan Jamu Uji

Warna yang terbentuk sebagai hasil reaksi pengujian pereaksi terhadap

masing-masing komponen/bahan jamu digunakan sebagai pembanding. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi perbedaan warna apabila dibandingkan dengan jamu uji yang ditambahkan sildenafil sitrat. Hal ini membuktikan bahwa apabila di dalam jamu ada bahan tambahan sildenafil sitrat, maka warna yang terbentuk sebagai hasil reaksi dengan pereaksi tertentu bersifat spesifik.

Tabel 3. Hasil warna positif pada konsentrasi sediaan sildenafil sitrat terhadap sediaan jamu uji serbuk

Reagen Konsentrasi Keterangan warna yang positif 2,5mg /1,0 g 3,0mg /1,0 g 3,5mg /1,0 g 4,0mg /1,0 g 4,5mg /1,0 g 5,0mg /1,0 g 5,5mg /1,0 g 6,0mg /1,0 g

Alizarin + Roux - - - - + + + + Kuning

Alizarin + Kobalt Nitrat - + + + + + + + Kuning Alizarin + Fehling A - - - + + + + + Kuning terang Alizarin + KI - - + + + + + + Kuning kecoklatan

Fehling A + KI - - - Coklat dan

ada endapan hitam

Iodin - - - + + Endapan

hitam

Pengujian Sildenafil Sitrat Pada Jamu Uji

Tujuan pengujian ini adalah untuk melihat potensi dan kepekaan pereaksi yang sudah terpilih terhadap keberadaan sildenafil sitrat pada konsentrasi berbeda-beda. Pengujian dilakukan terhadap sediaan jamu tanpa

sildenafil sitrat dan jamu dengan tambahan sildenafil sitrat. Hal ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan warna yang kelak dapat digunakan sebagai pembanding. Perubahan warna bahan jamu uji murni dan jamu yang ditambahkan sildenafil sitrat, secara lengkap tersaji pada Tabel 3 dan 4.

(7)

35 Tabel 4. Hasil Warna Positif pada Sediaan Larutan Jamu Uji yang sudah

ditambahkan Sildenafil Sitrat

Reagen Larutan jamu uji + Sildenafil sitrat Keterangan warna yang positif

Alizarin+Roux - Kuning

Alizarin+Kobalt Nitrat + Kuning

Alizarin+Fehlin A + Kuning

Alizarin+KI + Kuning

Fehling+KI + Coklat dan ada endapan hitam

Iodin + Endapan coklat

Keterangan warna :

Alizarin+Roux: Merah tua Fehling A+KI : Hijau

Alizarin+Fehling A: Oranye Iodin : Kuning kebeningan Alizarin+Kobalt nitrat: Merah tua Alizarin + KI : Oranye kecokelatan

Dari hasil pengujian jamu yang sudah ditambahkan sildenafil sitrat dengan berbagai konsentrasi dalam sediaan serbuk, didapatkan bahwa pereaksi Fehling A yang ditambahkan Kalium Iodida dengan perbandingan 1:1 tidak memiliki potensi untuk mendeteksi sildenafil sitrat di jamu uji sediaan serbuk, tetapi pereaksi ini memberikan perubahan warna menjadi hijau kekuningan terhadap keberadaan sildenafil sitrat pada jamu yang dilarutkan di dalam aquadest.

Pereaksi alizarin yang dicampur dengan kalium iodida 1:1 mempunyai potensi untuk mendeteksi sildenafil sitrat di dalam jamu uji bentuk serbuk dengan batas konsentrasi dari 4,0 mg sildenafil per 1g jamu. Begitu juga pada pengujian larutan jamu uji yang ditambahkan sildenafil sitrat yang

menunjukkan perubahan warna dari oranye kecoklatan ke warna kuning.

Pereaksi Iodin, mempunyai potensi mendeteksi keberadaan sildenafil sitrat pada jamu uji sediaan serbuk di batas konsentrasi 5,5 mg sildenafil sitrat per 1g jamu, dan juga mempunyai potensi positif mendeteksi adanya sildenafil sitrat pada jamu uji yang dilarutkan di dalam aquadest.

Pereaksi Alizarin yang ditambahkan Fehling A dengan perbandingan 1:3 juga dapat mendeteksi sildenafil sitrat dalam jamu uji serbuk maupun larutan. Pada jamu uji sediaan serbuk, pereaksi Alizarin dan Fehling ini juga dapat mendeteksi sildenafil sitrat pada batas konsentrasi 4 mg/1g jamu dengan menghasilkan perubahan dari warna oranye kecoklatan ke warna kuning kehijauan.

(8)

36 Perbandingan Warna Pereaksi

Terhadap Jamu Uji Yang Sudah Ditambahkan Sildenafil Sitrat

Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil pereaksi uji terhadap jamu tanpa dan dengan penambahan sildenafil sitrat memberikan perbedaan warna. Ini terjadi akibat keberadaan gugus-gugus fungsi pada sildenafil sitrat memberikan reaksi spesifik.

Tabel 5. Perbedaan warna yang ditimbulkan pereaksi terhadap jamu uji, tanpa dan dengan penambahan sildenafil sitrat

Nama Pereaksi Warna Jamu Uji Tanpa Sildenafil Sitrat Warna Jamu uji yang sudah ditambah sildenafil

Iodin Kuning Kuning dan

ada endapan cokelat

Alizarin +

Roux

Merah tua Kuning

kecoklatan

Fehling A + KI Hijau tua Oranye

Kecokelatan

Alizarin Merah tua Kuning

Alizarin + Fehling A Orange kecoklatan Kuning Kehijauan Alizarin + Kobalt nitrat

Merah tua Kuning

KESIMPULAN

Beberapa pereaksi yang memberikan hasil positif pada analisis spot test sildenafil yaitu pereaksi Alizarin dengan penambahan Kobalt Nitrat, Alizarin dengan penambahan Kalium Iodida, Alizarin dengan penambahan Fehling A, Alizarin dengan penambahan Roux, Fehling A dengan

penambahan Kalium Iodida, dan Iodin. Namun demikian, dari ke enam pereaksi tersebut hanya pereaksi Alizarin dengan penambahan Kobalt Nitrat yang memberikan hasil paling baik dan spesifik untuk mendeteksi keberadaan sildenafil sitrat pada sediaan jamu dengan batas konsentrasi sildenafil dengan 0,3% b/b dan menghasilkan warna kuning.

Pereaksi Diazo, p-DAB HCl, formaldehid, merkuri nitrat, Fe kompleks, dan pencampuran pereaksi-pereaksi tersebut, tidak menunjukkan reaksi positif terhadap keberadaan sildenafil sitrat.

DAFTAR PUSTAKA

Awosifayo, O.S , Awosiayo, O.A , Eyen, N, Development of basic tests for sildenafil citrate and sildenafil citrate tablet, 2010, Journal of Clinical Medicine and Research Vol. 2(11) pp. 175-179.

Badan POM, Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat. http://www.pom.go.id, Diakses 2 April 2007.

Badan POM, Produk Ilegal Yang Dicampur Bahan Kimia Obat Keras Sildenafil Sitrat,

http://www.litbang.depkes.go.id/bpto/in dex.html, Diakses 2 April 2007.

Johnson, R.D., Lewis, R.J., 2006. Identification of Sildenafil (Viagra®) and Its Metabolite (UK-103,320) in Six Aviation Fatalities, Civil Aerospace Medical Institute Federal Aviation Administration, Oklahoma City, OK 73125.

(9)

37 Lai, Kuo-Chih, Liu, Yi-Chu. , Tseng,

Mu-Chang, Lin, Jer-Huei, 2006, Isolation and Identification of a Sildenafil Analogue Illegally Added in Dietary Supplements, Journal of Food and Drug Analysis, Vol. 14, No. 1, Pages 19-23.

Permenkes Nomor 003/MENKES/PER /I/2010, 2010, Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan.

Tjay, T.H & Rahardja, K., 2003, Obat-Obat Penting Edisi Kelima, Jakarta, PT. Gramedia, Hal 543-644.

Gambar

Gambar 1. Struktur sildenafil sitrat  METODOLOGI
Tabel 3. Hasil warna positif pada konsentrasi sediaan sildenafil sitrat terhadap sediaan  jamu uji serbuk
Tabel  5  menunjukkan  bahwa  hasil  pereaksi  uji  terhadap  jamu  tanpa  dan dengan penambahan sildenafil sitrat  memberikan  perbedaan  warna

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa metode KLT-Densitometri dapat diterapkan untuk deteksi dan analisis sildenafil sitrat, tadalafil, dan vardenafil sebagai

Uji Identifikasi Bahan Kimia Obat Dalam Sediaan Jamu Asam Urat Yang Beredar Di Kecamatan Klojen, Kota Malang Dengan Metode KLT-Densitometri.. Untuk memastikan keamanan dari

Metode yang digunakan pada penelitian analisis kandungan Sildenafil sitrat dalam pil biru adalah kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).. Hasil dari

Adapun tujuan dari identifikasi sediaan obat tradisional secara Kromatografi Lapis Tipis Dan Spektrofotometri Ultraviolet adalah untuk mengetahui apakah pada salah satu jamu kuat

Metode KCKT yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk analisis sildenafil sitrat dalam jamu tradisional kuat lelaki merek X dan Y.. Dari hasil yang diperoleh

Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan penelitian identifikasi dan penentuan kadar bahan kimia obat (BKO) prednison pada beberapa sediaan jamu rematik

Analisis senyawa sildenafil sitrat dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Cair Spektrometri Massa (KC-SM) yang disampling pada 2

Pada penelitian kali ini dibuatnya jamu simulasi yang sengaja ditambahkan BKO glibenklamid yang bertujuan untuk melihat bercak yang sejajar dengan BKO yang terdapat di