• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITATIFBAHAN KIMIA OBAT DALAM SEDIAAN JAMU KUAT PRIADENGAN METODE KLT-DENSITOMETRI YANG BEREDAR DIKECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITATIFBAHAN KIMIA OBAT DALAM SEDIAAN JAMU KUAT PRIADENGAN METODE KLT-DENSITOMETRI YANG BEREDAR DIKECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

AYU KARTIKA SARI

ANALISIS KUALITATIF BAHAN KIMIA OBAT

DALAM SEDIAAN JAMU KUAT PRIA DENGAN

METODE KLT-DENSITOMETRI YANG BEREDAR DI

KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar Pengesahan

ANALISIS KUALITATIFBAHAN KIMIA OBAT

DALAM SEDIAAN JAMU KUAT PRIADENGAN

METODE KLT-DENSITOMETRI YANG BEREDAR

DIKECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program

Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2012

Oleh :

AYU KARTIKA SARI NIM : 08040058

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Harjana, M.Sc., Apt Engrid Juni Astuti,S.Farm.,Apt

(3)

iii

Lembar Pengujian

ANALISIS KUALITATIFBAHAN KIMIA OBAT

DALAM SEDIAAN JAMU KUAT PRIADENGAN

METODE KLT-DENSITOMETRI YANG BEREDAR

DIKECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Pada tanggal 16 juli 2012

Oleh :

AYU KARTIKA SARI NIM : 08040058

Tim Penguji :

Penguji I Penguji II

Drs. H. Harjana, M.Sc., Apt Engrid Juni Astuti, S.Farm.,Apt

NIP UMM. NIP UMM.

Penguji III Penguji IV

Drs. H. Achmad Inoni, Apt Dian Ermawati, S.Farm.,Apt

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir dengan judul ” Analisis Kualitatif Bahan Kimia Obat Dalam Sediaan Jamu Kuat Pria Dengan Metode KLT-Densitometri Yang Beredar Di Kecamatan Klojen Kota Malang”. Sebagai syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2012.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis dengan kerendahan hati

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bpk. Drs. H. Harjana, M. Sc, Apt. selaku dosen pembimbing I, yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini, serta

dengan sabar dan tidak bosan-bosan mendengarkan keluh kesah selama ini.

2. Ibu Engrid Juni Astuti., S. Farm., Apt selaku dosen pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini, serta

dengan sabar dan tidak bosan-bosan mendengarkan keluh kesah selama ini.

3. Bpk. Drs. H. Achmad Inoni, Apt dan Ibu Dian Ermawati., S. Farm., Apt

selaku dosen penguji yang telah memberikan pengarahan, kritik dan saran

sehingga membuat skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Ibu Tri

Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat., atas kesempatan yang diberikan untuk

mengikuti program S1.

5. Ketua Program Studi Farmasi Dra. Uswatun Chasanah, Apt, M.Kes. yang

dengan senantiasa memberikan dukungan untuk menjadi lebih baik lagi dalam

menuntut ilmu.

6. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., selaku Kepala Laboratorium

Teknologi Sediaan Farmasi dan Kimia Terpadu II, yang telah memberikan

kesempatan untuk menggunakan fasilitas laboratorium dalam menyelesaikan

(5)

v

7. Ibu Siti Rofida, S.Farm., Apt selaku dosen wali yang telah memberikan

bimbingan, nasehat, dukungan dan semangat selama mengikuti pendidikan di

Program Studi Farmasi.

8. Para Laboran Laboratorium Kimia Terpadu II : Mbak icus yang selalu

memberikan nasehat, memotivasi buat anak skripsi kimia dan senantiasa

mengingatkan kita semua serta selalu perhatian dengan anak Farmasi 08.

9. Seluruh staff pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga saya

dapat menyelesaikan pendidikan Sarjana Farmasi dengan baik.

10.Papa dan Mama tercinta, yang selalu jadi semangat q dan motivasi hidupku.

Yang dengan penuh kasih sayang dan kesabaran selalu memberi semangat,

nasehat, dukungan moral, materi dan selalu mengingatkan serta doa mereka

yang selalu membimbing saya menjadi lebih baik. Sehingga saya dapat

menjalani dan menyelesaikan studi dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini.

11.Kakak ku tercinta Mbak Dina dan Mas Pras yang selalu memberikan

semangat, dukungan, medengarkan curhat-curhat yang aneh dan selalu

memberikan nasihat dalam hidupku.

12.Adek ku tercinta Yoyok yang selalu memberikan senyuman dan dukungan

sehingga saya semangat dalam mengerjakan skripsi.

13.Eyang kakung “Bapak Ayatim” yang selalu mendukung dan memberi

motivasi selama di Farmasi 2008 serta memberikan dukungan spiritual.

14.Aa Roni yang selalu dengan penuh kesabaran, memberikan dukungan,

semangat, dan selalu setia menemani saya meskipun berada jauh disana.

15.Donald dan Mas Bombom (temen-temen navy) yang selalu memberingan

dukungan, semangat dan doanya pada unyil.

16.Teman-temanku tersayang : Devi “eep owdenk”, Samiyah “idung”, Ani

“suketi”, Alip, Evri “mbag dhatum”, Uche “bunda”, dan Anak-anak kontrakan Farmasi ’08. Terimakasih banyak telah memberikan banyak cerita selama

bersama. Will always miss you friends.

17.Teman–teman farmasi ’08 khususnya kelas B yang sangat saya cintai dan

(6)

vi

18.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terimakasih atas

dukungan, bantuan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam

penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan pembaca umumya serta semoga dapat memberikan bantuan ilmu pengetahuan

dalam bidang kefarmasiaan bagi kita semua. Amien.

Malang, 09 Juli 2012

Penyusun

(7)

vii RINGKASAN

Obat tradisional atau jamu merupakan bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan POM no. HK.00.05.41.1384 tahun 2005 obat tradisional dilarang menggunakan : bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat, narkotika atau psikotropika, hewan atau tumbuhan yang dilindungi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 661/MENKES/SK/VII/1994 tentang persyaratan obat tradisional, disebutkan bahwa obat tradisional atau suplemen makanan tidak boleh mengandung bahan kimia obat selain yang dipersyaratkan.

Mengkonsumsi obat tradisional atau suplemen makanan yang mengandung bahan kimia obat keras dapat membahayakan kesehatan serta dapat mematikan karena dosis, indikasi, frekuensi yang tida terkendali atau terukur dengan benar. Khasiat obat tradisional baru dirasakan setelah mengkonsumsi dalam waktu lama. Oleh karena dianggap kurang ampuh, maka banyak pabrik jamu yang berlaku curang dengan menambahkan atau membubuhi jamu-jamu dengan bahan kimia obat (BKO) agar khasiatnya langsung terasa. Pencampuran obat kimia itu dilakukan tanpa mengukur dosis dan efek samping pemakainya. Bahan kimia obat (BKO) yang pernah disalah gunakan antaralain fenilbutazon, asam mefenamat, paracetamol, sibutramin hidroclorida, sildenafil, tadalafil, dll.

Untuk dapat memonitoring atau mengidentifikasi bahan kimia obat khususnya sildenafil sitrat, tadalafil dan vardenafil dalam berbagai sediaan jamu kuat pria yang banyak beredar diperlukan metode yang murah, relatif cepat, mudah, efisien dan valid. Salah satu metode yang diharapkan memenuhi criteria tersebut diatas adalah KLT-Densitometri. Analisis kualitatif ini yang dilakukan adalah dengan melihat pola spectra dan nilai Rf antara baku pembanding dengan baku sampel.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya bahan kimia obat (sildenafil sitrat, tadalafil dan vardenafil) dalam sediaan jamu kuat pria yang beredar di kecamatan Klojen Kota Malang. Sehingga dari hasil penelitian ini diharapkan adanya kontrol kualitas dan keamanan terutama adanya penambahan bahan kimia obat secara ketat pada sediaan obat tradisional yang beredar di pasaran oleh lembaga pengawasan.

(8)

viii

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap beberapa merk jamu kuat pria. Sampel jamu kemudian diekstrasksi dengan methanol. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 9 sampel jamu yang mengandung bahan kimia obat (BKO) sildenafil sitrat yaitu pada sampel 1, 4, 12, 15, 18, 19, 20, 24 dan 26 karena mempunyai nilai Rf dan panjang gelombang maksimum yang sama/identik dengan standart sildenafil sitrat serta memiliki nilai MF lebih dari 900.

(9)

ix ABSTRACT

A simple thin-layer chromatography (TLC) Densitometry method has been established for analysis of sildenafil citrate, tadalafil and vardenafil as an illicit additive in some aphrodisiac traditional medicine (Jamu Kuat Pria). The purposes of this study is to find out whether there are drug chemicals (sildenafil citrate, tadalafil and vardenafil) in herbal preparations strong men (jamu kuat pria) are circulating in district Klojen Malang. Chromatographic system consists methanol: chloroform: diethylamin (90: 10: 1) as of mobile phase and silica Gel F254 as stationary phase. Qualitative analysis this done is by seeing pattern spectra and value Rf between standart comparison with standart samples. The present of substance chemistry medicine (BKO) was identified by comparing it’s Rf value and MF (Match Factor). There were nine samples positively contain sildenafil citrate that sample 1, 4, 12, 15, 18, 19, 20, 24 and 26.

(10)

x ABSTRAK

Metode TLC (Thin Layer Chromatography) Densitomentri adalah metode yang digunakan untuk analisis sildenafil sitrat, tadalafil dan vardenafil sebagai bahan tambahan obat di beberapa jamu tradisional aphrodisiac (jamu kuat pria). Tujuan dilakukan studi adalah untuk mengetahui ada tidaknya bahan kimia obat (sildenafil sitrat, tadalafil dan vardenafil) dalam sediaan jamu kuat pria yang beredar di Kecamatan Klojen Kota Malang. Sistem kromatografi terdiri dari methanol: chloroform :diethylamin (90: 10: 1) sebagai fase gerak dan silica Gel F254 sebagai fase diamnya. Analisis kualitatif ini yang dilakukan adalah dengan melihat pola spectra dan nilai Rf antara baku pembanding dengan baku sampel. Pemberian bahan kimia obat (BKO) dapat di identifikasi dengan membandingkan nilai Rf dan MF (Match Factor). Ada 9 sampel yang positif mengandung silsenafil sitrat yaitu sampel 1, 4, 12, 15, 18, 19, 20, 24 and 26.

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

LEMBAR PENGUJIAN ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

RINGKASAN ...vi

ABSTRAK ...viii

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I. PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Rumusan Masalah ...5

1.3. Tujuan Penelitian...5

1.4. Manfaat Penelitian...5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...6

2.1. Tinjauan tentang Obat Tradisional ...6

2.2. Tinjauan tentang Bahan Obat ...7

2.2.1. Sildenafil Sitrat ...7

2.2.2. Tadalafil ...8

2.2.3. Vardenafil ...9

2.3. Tinjauan tentang Kromatografi Lapis Tipis ...10

2.3.1. Fase Diam ...10

2.3.2. Fase Gerak ...12

2.3.3. Aplikasi Sampel (Penotolan Sampel) ...12

2.3.4. Pengembang...13

2.3.5 Teknik Penampakan Noda. ...14

2.3.6 Prinsip Pemisahan pada KLT ...14

2.3.7 Analisis Kualitatif ...16

(12)

xii

BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL ...20

3.1. Konsep Teoritis ...20

3.2. Skema Kerangka Konseptual ...22

BAB IV. METODE PENELITIAN ...23

4.1. Alat-Alat ...23

4.2. Bahan-Bahan ...23

4.3. Prosedur Kerja ...24

4.3.1. Teknik Sampling ...24

4.3.2. Analisis Kualitatif ...24

4.3.3. Pembuatan Larutan Standart ...24

4.3.4. Pembuatan Fase Gerak ...25

4.3.5. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ...25

4.3.6. Ekstraksi Jamu Kuat Pria ...25

4.3.7. Analisis Data Dalam Sediaan Jamu Kuat Pria...26

BAB V. HASIL PENELITIAN...27

5.1Teknik Sampling ...27

5.2Analisis Kualitatif Bahan Kimia Obat Dalam Jamu Kuat Pria ...28

5.2.1. Preparasi Sampel dan Uji Kromatografi Lapis Tipis...28

5.2.2. Penentuan Nilai Rf ...29

5.2.3. Penentuan Pola Spectra ...30

5.2.4. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ...34

5.2.5. Penentuan Nilai MF (Match Factor) ...34

5.2.6. Analisis Data Dalam Sediaan Jamu Kuat Pria...36

BAB VI. PEMBAHASAN ...39

BAB VII. KESIMPULAN ...43

7.1Kesimpulan ...43

7.2 Saran ...43

DAFTAR PUSTAKA ...44

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Beberapa penjerap fase diam yang digunakan pada KLT ... 11

2.2 Parameter-parameter aplikasi yang direkomendasi ... 13

2.3 Nilai Polaritas Solven ... 15

5.1 Hasil pengambilan sampel jamu pada kecamatan Klojen Malang .... 27

5.2 Pengukuran nilai Rf, Bk1 (sildenafil sitrat), Bk2 (tadalafil), Bk3 (vardenafil) dan sampel... 29

5.3 Hasil pengamatan panjang gelombang maksimum... 34

5.4 Hasil perhitungan nilai MF sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel ... 35

5.5 Nilai Rf, λmax dan MF pada sampel jamu (lempeng 1) ... 36

5.6 Nilai Rf, λmax dan MF pada sampel jamu (lempeng 2) ... 37

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Kimia Sildenafil Sitrat ... 7

2.2 Struktur Kimia Taladafil ... 8

2.3 Struktur Kimia Vardenafil ... 9

2.4 Permukaan Silika Gel ... 11

2.6 Pengukuran Harga Rf ... 16

2.7 Hasil Kromatografi Lapis Tipis dan 2 analit A dan B ... 18

5.1 Pola spectra Bk1 (SS), Bk2 (TD), Bk3 (VR) dan S1, S4, S5, S6 ... 31

5.2 Pola spectra Bk1 (SS), Bk2 (TD), Bk3 (VR) dan S12, S15, S16, S18, S19, S20 ... 32

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar riwayat hidup ………...… 47

2. Surat pernyataan ……….… 48

3. Komposisi Jamu ……….… 49

4. Informasi Baku Pembanding .……….… 56

5. Sertifikat pengujian sildenafil sitrat ……….… 57

6. Gambar penotolan pada lempeng 1, 2 dan 3….……… 58

7. Gambar KLT setelah eluasi pada lempeng 1………...…... 59

8. Gambar KLT setelah eluasi pada lempeng 2 dan 3…..……..…….. 60

9. Contoh perhitungan Rf pada lempeng 1………..……. 61

10. Contoh perhitungan Rf pada lempeng 2 dan 3……….……… 62

11. Gambar KLT saat pengukuran nilai Rf pada lempeng 1, 2 dan 3…. 63 12. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 1…… 64

13. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 4…... 65

14. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 5…... 66

15. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 6…... 67

16. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 12…. 68 17. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 15…. 69 18. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 18…. 70 19. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 19…. 71 20. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 20…. 72 21. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 24…. 73 22. Perhitungan MF antara sildenafil sitrat (Bk1) dengan sampel 26…. 74 23. Bahan dan pelarut yang digunakan.………..….… 75

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Abd-Elbary, A., Foda, N.H., and El-Gazayerly, O.n., 2004. Chromatographia 59., pp. 561-566. In :Abourashed, E.A., Abdel-Kader, M.S, Habib, A.A.M., 2005. HPTLC Determination of Sildenafil in Pharmaceutical Products and Aphrodisiac Herbal Preparation. Jurnal of Planar Chromatography. Diakses : 19 Oktober 2011.

Aboul-Enein, H.Y., Hefnawy, M.M., 2003. Journal Liquid Chromatography,

Related Technology 26., pp. 2897-2908. In :Abourashed, E.A., Abdel-Kader, M.S, Habib, A.A.M., 2005. HPTLC Determination of Sildenafil in Pharmaceutical Products and Aphrodisiac Herbal Preparation. Jurnal of Planar Chromatography. Diakses : 19 Oktober 2011.

Abourashed, E.A., Abdel-Kader, M.S, Habib, A.A.M., 2005. HPTLC Determination of Sildenafil in Pharmaceutical Products and Aphrodisiac Herbal Preparation. Jurnal of Planar Chromatography. Diakses : 19 Oktober 2011.

Anonim, BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan) Republik Indonesia, 2010. Public Warning / Peringatan Nomor : HM.03.03.1.43.08.10.8013 Tanggal : Jakarta, 13 Agustus 2010. Tentang Obat Tradisional Mengandung

Bahan Kimia Obat.

http://www.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/HM.03.03.1.43.08.10.8 013.pdf, Diakses : 15 Oktober 2011.

Anonim, BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan) Republik Indonesia, 2010. Public Warning / Peringatan Nomor : KH.00.01.43.5847 Tanggal : Jakarta, 14 November 2008. Tentang Obat Tradisional Dan Suplemen Makanan Berkhasiat Penambah Stamina Pria Yang Mengandung BKO Atau

Bahan Kimia Obat.

http://www.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/KH.00.01.43.5847.pdf, Diakses : 15 Oktober 2011.

Anonim, BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan) Republik Indonesia, 2005. Public Warning / Peringatan Nomor : KH.00.01.1.042 Tanggal : Jakarta, 29 Agustus 2005. Tentang Produk Ilegal Yang Dicampur Bahan

Kimia Obat Keras Sildenafil

Sitrat.http://www.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/KH.00.01.1.042. pdf, Diakses : 15 Oktober 2011.

(17)

xvii

Blok-Tip L, B. Zomer, F. Bakker, K. D. Hartog, M. Hamzink, J. Ten Hove, M. Vredenbregt, D. de Kaste. 2004. Structure elucidation of sildenafil analogues in herbal products. Food Additives & Contaminants, Volume 21, Issue 8 August 2004 , pp. 737 – 748. Diakses : 20 Oktober 2011.

Cannel, R.J.P., 1998. How To Approach The Isolation of A Natural Product. In: Cannel, R.J.P. (Eds) Natural Products Isolation, New Jersey: Humana Press Inc, pp. 11, 40-41.

Chih Lin Mei, Yi-Chu Liu, Jer-Huei Lin. 2006. Identification Of A Sildenafil Analogue Adulterated in Two Herbal Food Supplements. Journal Of Food And Drug Analysis, Vol. 14, No. 3, 2006, Pages 260-264. Diakses : 20 Oktober 2011.

Fried, B dan Sherma, J., 1994. Thin Layer Chromatography Techniques and Applications, Ed.3rd, New York: Marcel Dekker, Inc., pp.3-22.

Galih, A. 2009. Analysis Of Sildenafil Citrate As An Illicit Additive In Some Aphrodisiac Traditional Medicine (Jamu Kuat Pria) With TLC-Densitometric Method, Skripsi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Hubai Zhengdao Biochem., 2008. www.tradeeasy.com/supplier/603868/selling-leads-leads/1000590/calais. Diakses : 07 desember 2011

Hubai Zhengdao Biochem., 2008. www.tradeeasy.com/supplier/603868/selling-leads-leads/1000590/sell-sildenafil-citrate. Diakses : 07 desember 2011

Hubai Zhengdao Biochem., 2008. www.tradeeasy.com/supplier/603868/selling-leads-leads/1000590/vardenafil. Diakses : 07 desember 2011

Kim, J., Ji, H., Kim, S.J., Lee, H.W., Lee, S.S., Kim, D.S., Yoo, M., Kim, W.B., and Lee, H.S., 2003.Journal Pharmaceutical Biomedic Analysis., 32., pp. 317-322. In : Abourashed, E.A., Abdel-Kader, M.S, Habib, A.A.M., 2005. HPTLC Determination of Sildenafil in Pharmaceutical Products and Aphrodisiac Herbal Preparation. Jurnal of Planar Chromatography. Diakses : 19 Oktober 2011.

Mulya, M., dan Suharman. 1995. Analisis Instrumental, Surabaya: Airlangga University Press. pp. 147- 235.

(18)

xviii

Nevado, J.J.B., Llerena, M.J.V., Salcedo, A.M.C. and Flores, J.R., 2002. Journal Sep. Science.25., pp. 767-772. In : Abourashed, E.A., Abdel-Kader, M.S, Habib, A.A.M., 2005. HPTLC Determination of Sildenafil in Pharmaceutical Products and Aphrodisiac Herbal Preparation. Jurnal of Planar Chromatography. Diakses : 19 Oktober 2011.

Rohman, A,. dan Ginanjar, Ibnu G. 2007. Kimia Farmasi Analisis, Jogjakarta, pp. 353-364.

Schefler, William C. 1997. Statistika untuk biologi, farmasi, kedokteran, dan ilmu yang bertautan, Ed.2rd. Addison-Wesley Publishing Company. Pp172-174.

Sheu, M.T., Wu, A.B., Yeh, G.C., Hsia, A., and Ho, H.O., 2003. Journal Chromathography. B 791., pp. 255-262. In : Abourashed, E.A., Abdel-Kader, M.S, Habib, A.A.M., 2005. HPTLC Determination of Sildenafil in Pharmaceutical Products and Aphrodisiac Herbal Preparation. Jurnal of Planar Chromatography. Diakses : 19 Oktober 2011.

Skoog, D.A., and Donald, W.M., 1985. Principles of Instrumental of analysis, Ed.3rd, Philadelphia: Saunders Collage, Stanford University., pp. 837-841. Sweetman, S.C. 2009. MartindalThe Complete Drug Referencee. The Extra

Pharmacopoeia. Thirty-Sixth Edition, London: The Pharmaceutical Press. Touchstone, J.C., 1982. Advances in Thin Layer Chromatograpy, New York: John

Wiley and Sons., p. 62-68.

Touchstone, J.C., and Dobbins, M.F., 1983. Practice of Thin Layer Chromatography, New York: A Wiley Interscience Publication., pp.103-113.

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam masyarakat Indonesia, jamu atau obat tradisional mempunyai

kedudukan yang khusus karena merupakan warisan budaya bangsa di bidang

kesehatan. Jamu merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang sudah sangat

terkenal khasiatnya. Oleh karena itu, secara turun temurun jamu sering digunakan

oleh penduduk Indonesia. Obat tradisional diperlukan oleh masyarakat, terutama

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, memeliha keelokan tubuh serta

kebugaran. Disamping itu ada beberapa obat tradisional yang dapat digunakan

untuk mengobati penyakit (Anonim, 2010).

Obat tradisional atau jamu merupakan bahan atau ramuan bahan yang

berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik),

atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan

untuk pengobatan berdasarkan pengalaman ( UU RI nomer 23 tahun 1992 tentang

kesehatan).

Salah satu kasus yang sering terjadi akhir-akhir ini adalah peredaran obat

tradisional yang tidak memenuhi syarat kesehatan, sesuai dengan Keputusan

Kepala Badan POM no. HK.00.05.41.1384 tahun 2005 obat tradisional dilarang

menggunakan : bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat, narkotika

atau psikotropika, hewan atau tumbuhan yang dilindungi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tahun 2008, BPOM menemukan 54

merek obat tradisional yang ternyata mengandung bahan kimia obat (BKO)

berbahaya, proporsi obat keras tersebut yang tanpa takaran memang menyebabkan

obat manjur ketika dikonsumsi tetapi bila dikonsumsi dalam jangka panjang bisa

berbahaya bagi kesehatan manusia. Semestinya obat tradisional, hanya diracik

dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhan atau akar-akaran. Khasiat obat

tradisional baru dirasakan setelah mengkonsumsi dalam waktu lama. Oleh karena

dianggap kurang ampuh, maka banyak pabrik jamu yang berlaku curang dengan

(20)

2

khasiatnya langsung terasa. Pencampuran obat kimia itu dilakukan tanpa

mengukur dosis dan efek samping pemakainya. Dari 54 merk jamu tersebut, 46

produk di antaranya menggunakan registrasi fiktif yang keberadaannya alamatnya

sulit dilacak dan ketujuh merk lainnya teregistrasi resmi di BPOM. Sementara

tujuh merk lainnya, terdiri 1 (satu) import dan 6 (enam) produk local itu tidak

mengandung bahan kimia obat (BKO) pada saat mengajukan registrasi sampel

produk, tetapi setelah dipasarkan, produk itu sengaja dicampur bahan kimia obat

(BKO) sehingga izin edarnya dicabut (Anonim, 2005).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (KEMENKES) nomor

661/MENKES/SK/VII/1994 tentang persyaratan obat tradisional, disebutkan

bahwa obat tradisional atau suplemen makanan tidak boleh mengandung bahan

kimia obat selain yang dipersyaratkan. Surat edaran public warning yang dikeluarkan oleh BPOM no.HK.00.01.43.5847 tertanggal 14 November 2008

menyatakan bahwa hasil pengawasan obat tradisional dan suplemen makanan

melalui sampling dan pengujian laboratorium, maka BPOM telah memerintahkan

untuk menarik dari peredaran sebanyak 22 (dua puluh dua) item produk obat kuat

pria tradisional yang mengandung bahan kimia obat (BKO). Empat macam

diantaranya adalah yang beredar dengan nama Blue Moon, Caligula kapsul dan

Cobra-X kapsul yang diklaim berkhasiat menambah stamina pria yang ternyata

dicampur dengan bahan kimia obat (BKO) sildenafil sitrat (Anonim, 2008).

Sildenafil sitrat merupakan senyawa obat yang menghambat secara selectif (inhibitor) phosphodiesterase tipe 5 yang digunakan dalam terapi disfungsi ereksi. Sildenafil sitrat yang terkenal dengan merek dagang “Viagra”. Mengkonsumsi

obat tradisional atau suplemen makanan yang mengandung bahan kimia obat

keras dapat membahayakan kesehatan serta dapat mematikan karena dosis,

indikasi, frekuensi yang tida terkendali atau terukur dengan benar. Oleh karena itu

pemakaian obat keras tersebut harus melalui resep dokter atau dalam pengawasan

apoteker. Berbagai resiko dan efek yang tidak diinginkan dari penggunaan bahan

kimia obat sildenafil sitrat tanpa pengawasan dokter yaitu dapat menyebabkan

sakit kepala, pusing, dyspepsia, mual, nyeri perut, gangguan penglihatan, radang

hidung, nyeri dada, palpitasi (denyut jantung cepat) dan kematian (Anonim,

(21)

3

Masyarakat diminta waspada terhadap perdagangan produk jamu yang

berbahan kimia obat karena peredarannya semakin marak dengan ditemukannya

beberapa peredaran jamu yang masih dicampur dengan bahan kimia obat. Selain

merusak citra perjamuan dan obat-obat tradisional Indonesia yang

mengedepankan dan menggunakan bahan-bahan alami, jamu yang di buat dari

bahan kimia obat dengan dosis yang tidak terkira juga bisa mengancam jiwa

konsumen. Pada saat ini perkembangan-perkembangan peredaran obat tradisional

yang semakin tidak terkendali. Penegakan hukum atas kasus pemalsuan produk

obat tradisional belum berjalan secara optimal sehingga membuat pelaku

melakukan aksinya secara leluasa. Ada penyimpangan yang dilakukan pelaku

usaha yang tidak bertanggung jawab. Penyimpangan tersebut antara lain, pelaku

usaha yang mencampur obat tradisional dengan bahan-bahan kimia, pemalsuan

obat tradisional yang tidak sesuai dengan komposisi aslinya sehingga

menyebabkan produk tidak layak konsumsi dan tidak memenuhi standar

kesehatan sehingga membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu,

pemerintah dan pelaku usaha berperan dan tanggung jawab terhadap peredarah

obat tradisional yang berbahan kimia obat. Akibat pemalsuan yang dilakukan

orang yang tidak bertanggung jawab tersebut, para pelaku usaha mengalami

kerugian baik finansial atau materi karena volume penjualan menurun maupun

kerugian immaterial karena citra buruk dari produk yang dibuat. Selain itu,

pemakaian jamu dapat menurun, padahal tidak semua produk obat tradisional

mengandung bahan kimia obat (Anonim, 2005).

Untuk dapat mengoptimalisasi pemisahan sildenafil sitrat di butuhkan

metode yang secara optimal dapat memisahkan sildenafil sitrat dari komponen

lain dalam sediaan. Metode yang banyak digunakan untuk pemisahan zat dari

suatu campuran zat dalam sampel sediaan farmasi adalah metode kromatografi.

Teknik kromatografi merupakan teknik pemisahan fisik suatu senyawa zat kimia

dari suatu campuran senyawa yang akan terikat (reversible) pada fase diam di bawah pengaruh pergerakan fase gerak (Fried & Sherma, 1994).

Lebih dari 50 metode analisis telah dilaporkan untuk penentuan sildenafil

sitrat (SC) dalam sediaan farmasi dan dalam sistem biologi. Berdasarkan literatur

(22)

4

terbaru yang meliputi metode diterbitkan oleh (Abd-Elbary et al, 2004) untuk

pengukuran stabilitas dalam serbuk dan dalam formulasi, dengan (Aboul-Enein

dan Hefnawy, 2003) untuk penilaian kualitas sediaan farmasi, dan oleh (Sheu et

al, 2003; Kim et al, 2003) untuk pemisahan sildenafil dan metabolitnya dalam

plasma. Metode GC juga telah ditetapkan untuk tujuan yang sama (Nevado et al,

2002; Berzas et al, 2002). Tetapi dari metode yang telah disebutkan di atas,

pelaksanaannya masih relatif mahal bila diterapkan di Indonesia. Oleh karena itu

pada penelitian ini digunakan metode kromatografi yang lain yakni dengan

metode kromatografi lapis tipis (KLT), yang dikombinasikan dengan

densitometer, sebagai teknik alternatif untuk pengendalian kualitas produk

sildenafil. Teknik kromatografi dengan KLT-Densitometri merupakan suatu

teknik pemisahan yang popular, lebih mudah dilaksanakan, sederhana dan biaya

relatif lebih murah daripada Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dan

Kromatografi Gas (KG) (Fried & Sherma, 1994).

Penelitian bahan kimia obat pada jamu kuat pria belum pernah dilakukan

penelitian di kota Malang, peneliti melakukan penelitian didaerah kecamatan

Klojen. Dimana kecamatan Klojen tersebut, merupakan salah satu kecamatan di

Malang. Yang mana dalam kecamatan Klojen masih banyak dijumpai toko jamu.

dan masyarakat ini masih cenderung menggunakan dan masih menganggap

pengobatan secara tradisional adalah merupakan cara yang paling baik dan paling

manjur. Menyadari tanggapan masyarakat tersebut, bahwa kandungan bahan

kimia obat dalam jamu khususnya jamu kuat pria dapat membahayakan para

konsumen, maka peneliti ingin melakukan analisis terhadap bahan kimia obat

(23)

5

1.2 Rumusan Masalah

Apakah sediaan jamu kuat pria yang beredar di Kecamatan Klojen, Kota

Malang mengandung bahan kimia obat (sildenafil sitrat, tadalafil dan vardenafil)?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui ada tidaknya bahan kimia obat (sildenafil sitrat, tadalafil

dan vardenafil) dalam sediaan jamu kuat pria yang beredar di Kecamatan Klojen

kota Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya kontrol kualitas dan keamanan

terutama adanya penambahan bahan kimia obat (BKO) secara ketat pada sediaan

Referensi

Dokumen terkait

Sama dengan bahasa pemrograman yang lain, ActionScript berisi banyak elemen yang berbeda serta strukturnya sendiri. Kita harus merangkainya dengan benar agar

Masyarakat tradisi keraton menganggap bahwa tarian Anglirmendhung hampir sama dengan tari Bedhaya Ketawang yang sangat sakral dan Anglirmendhung konon

Development of SSR Marker Set to Identify Fourty Two Indonesian Soybean Varieties (Pengembangan Set Marka SSR untuk Identifikasi Empat Puluh Dua Varietas Unggul Kedelai

[r]

Pelaksanaan Pendidikan Jasmani pada Cabang Olahraga Atletik Lari Bagi Peserta Didik Tunanetra di SLB Karya Bhakti Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Deteksi piksel kedua akan menerima data berupa posisi yang merupakan hasil akhir dari deteksi gerak.. Data posisi disediakan setiap frame terus-menerus selama objek

peneliti atau yang mewakilinya dimana peneliti melakukan pengukuran sendiri. Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil kuesioner yang diberikan. dengan

Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi terhadap praktik, yaitu: Bagi manajer yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan dan akuntan manajemen rumah sakit, agar