• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Implementasi 1(1)(2021) : JURNAL IMPLEMENTASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Implementasi 1(1)(2021) : JURNAL IMPLEMENTASI."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL IMPLEMENTASI

http://jurnalilmiah.org/journal/index.php/ji/index

Optimalisasi Model Pelatihan Terpadu dalam Penyusunan Ebook

Pembelajaran sebagai Implementasi Paperless Bagi Guru

di SMPN 41 Semarang

Asep Purwo Yudi Utomo1*, Isnarto2, Arief Afriandi3, Haryadi4, Didi Pramono5,

Iwan Hardi Saputro6

1,4Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang 2Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Semarang 3Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

5Prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang 6Prodi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Salah satu permasalahan yang dihadapi guru adalah belum optimal dalam berkarya, baik kreatif maupun karya pembelajaran seperti buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan. Padalah, sudah terdapat beberapa pelati-han yang pernah dilakukan, tetapi belum maksimal. Salah satu indikasi kurang maksimalnya pelatihan karena pemilihan model pelatihan pembuatan karya-karya tersebut yang belum tepat. Selain itu, intensitas pelatihan yang belum sesuai dengan kebutuhan guru. Pelatihan yang pernah dilakukan di sekolah hanya bersifat teoretis dengan pengejalasan dan arahan dari pemateri, sete-lah itu peserta pelatihan diintruksikan untuk mempraktikkan. Solusi yang dilakukan dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang kami rancang adalah: (1) melakukan pelatihan terstruktur tentang optimalisasi model pelati-han terpadu; (2) melakukan pelatipelati-han dengan model pelatipelati-han terpadu ten-tang Penyusunan ebook pembelajaran; (3) penyusunan ebook pembelajaran; dan (4) uji kelayakan ebook pembelajaran. Pelatihan terpadu tentang ebook pembelajaran dan penyusunan ebook pembelajaran dilakukan selama kurun waktu satu bulan. Materi yang dikuasai setelah pelatihan adalah (1) pemaha-man dan pengaplikasian alur pelatihan terpadu; (2) memahapemaha-man mengenai ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan; (3) pemahaman dan penyusunan ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan; dan (4) uji kelayakan ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan. Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima 10 November 2020 Disetujui 5 Desember 2020 Dipublikasikan Januari 2021 Keywords:

model pelatihan terpadu; ebook pembelajaran; paperless;

guru

Corresponding author

Email : [email protected] e-ISSN 2747-0768

PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil observasi dan wawan-cara di SMPN 41 Semarang, ditemukan bebera-pa permasalahan yang diungkapkan oleh guru dan kepala sekolah. Salah satu permasalahannya adalah guru belum optimal dalam berkarya, baik kreatif maupun karya pembelajaran seperti buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku pandu-an. Padalah, sudah terdapat beberapa pelatihan yang pernah dilakukan, tetapi belum maksimal. Salah satu indikasi kurang maksimalnya pelati-han karena pemilipelati-han model pelatipelati-han pembua-tan karya-karya tersebut yang belum tepat.

Se-lain itu, intensitas pelatihan yang belum sesuai dengan kebutuhan guru. Pelatihan yang pernah dilakukan di sekolah hanya bersifat teoretis den-gan pengejalasan dan arahan dari pemateri, se-telah itu peserta pelatihan diintruksikan untuk mempraktikkan.

Secara umum, SMPN 41 Semarang me-miliki potensi untuk menerapkan penggunaan buku elektronik dalam pembelajaran. Hal itu karena di sekolah tersebut memiliki fasilitas yang memadai dalam penggunaan buku elekt-ronik. Pada saat pembelajaran, guru dan peser-ta didik dapat memanfaatkan fasilipeser-tas seperti

(2)

laboratorium komputer, LCD proyektor, dan penggunaan gawai, sehingga penggunaan buku elektronik atau ebook dapat dimanfaatkan den-gan maksimal.

Ebook merupakan akronim dari electronic book atau dalam bahasa Indonesia buku

elekt-ronik. Penggunaan ebook dalam pembelajaran memberikan ruang baru bagi guru dan peser-ta didik. Kehadiran ebook juga memberikan kesempatan yang lus bagi peserta didik untuk mengaksesnya. Apa lagi pada era globalisasi ini, buku elektronik menjadi hal yang berman-faat bagi penggunanya. Oleh sebab itu, buku elektronik telah memberikan peluang bagi guru maupun peserta didik untuk mengembangkan pengetahuannya karena kemudahannya.

Secara umum, buku cetak dan buku elekt-ronik memiliki perbedaan. Perbedaannya adalah terletak pada wujudnya. Buku cetak terdiri atas kumpulan kertas yang berisikan teks atau gam-bar sebagai sumber informasi, sedangkan buku elektronik berwujud digital yang berisi teks dan gambar sebagai sumber informasi. Buku cetak memerlukan tempat untuk menyimpan, sedang-kan buku elektronik cukup disimpan dalam me-mori penyimpanan komputer, gawai, maupun di internet. Buku cetak ketika sudah lama dibaca maka akan semakin kusam, sedangkan buku elektronik akan memiliki wujud yang sama. Per-bedaan lainnya adalah buku cetak hanya bisa di-gunakan oleh seseorang yang memiliki buku itu, sedangkan buku elektronik dapat disebar luas-kan, sehingga dapat diakses oleh banyak orang.

Seiring perkembangan zaman, ebook kini lebih digemari karena ukurannya yang lebih ke-cil serta tidak memakan ruang. Selain itu, buku elektronik ini dapat diakses melalui perangkat seperti komputer dan telepon pintar (gawai) yang mendukung program ebook. Selain itu,

ebook digunakan untuk mengimbangi

perkem-bangan teknologi informasi yang semakin pesat. Pada era digital ini, hampir segala sesuatu dapat diakses secara digital melalui jaringan internet. Jika sebelumnya di sekolah menggunakan buku cetak (konvensional), maka pada era globalisasi ini buku dapat dihadirkan dalam bentuk digital. Keunggulan yang utama penggunaan

ebook adalah mampu mengurangi penggunaan

kertas sebagai media utama buku. Kertas-kertas yang digunakan sebagian besar berbahan dasar dari kayu, meskipun ada kertas daur ulang. Se-makin banyak kertas yang digunakan maka akan semakn banyak pula kayu yang dibutuhkan. Se-makin banyak kayu sebagai bahan dasar kertas maka semakin banyak pula pohon yang diteban-gi. Maka keberadaan ebook dalam pendidikan

juga difungsikan sebagai suatu buku ajar sekali-gus untuk mengurangi penggunaan kertas atau yang disebut paperless.

Paperless merupakan salah satu upaya untuk mengimplementasikan kegiatan konser-vasi di lngkungan pendidikan. Upaya tersebut dilakukan juga sebagai antisipasi dari adanya semakin berkurangnya hutan karena peneban-gan hutan. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan jumlah kebutuhan kertas pada lngkup pendidikan. Setiap harinya ribuan kertas digu-nakan oleh guru dan peserta didik dalam pem-belajaran.

Dampak negatif akibat banyaknya kebu-tuhan kertas adalah kerusakan lingkungan yang disebabkan penebangan pohon sebagai bahan dasar kertas. Setiap harinya ada ratusan pohon yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan pa-sar, namun hanya puluhan pohon yang ditanam kembali. Oleh karena itu, sebagai implementasi konservasi pada lingkup pendidikan, maka pa-perless sangat tepat untuk diterapkan. Melihat kelebihan tersebut, maka ebook memiliki peran penting pula dalam pengurangan penggunaan kertas dalam lingkup pendidikan.

Melihat kelebihan dan keunggulan ebook yang telah disebutkan, maka guru memiliki po-tensi dalam menerapkan kebijakan paperless. Namun sayangnya, guru belum memiliki ke-mampuan yang memadai dalam penyusunan

ebook secara maksimal. Masalah itu pula yang

terjadi di SMP N 41 Semarang. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, sekolah tersebut ber-potensi untuk menerapkan ebook, namun ke-mampuan guru dalam penyusunan ebook perlu ditingkatkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka guru perlu mengembangkan kemampuan untuk me-nyusun buku elektronik yang digunakan dalam lingkup pendidikan. Peningkatan kemampuan guru ini dapat dilakukan melalui pelatihan ter-padu, sehingga diharapkan setiap guru mampu menguasai penyusunan ebook secara mandiri. Pelatiahan secara terpadu juga sangat memung-kinkan guru untuk mempraktikkan secara lang-sung dengan pendampingan dari pelatih, se-hingga guru tidak hanya menerima teori saja, tetapi juga secara praktik.

Pelaksanaan pengabdian ini mengacu pada beberapa pengabdian dan penelitian ter-dahulu, antara lain: Andayani, Endang Sri dkk, (2016); Reja, Imelda dua dan Agustinus Lamber-tus Suban, (2016); Nawawi, Sulton dkk (2017); Suharyadi, Aris dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, (2016); Waryanto, Nur Hadi dkk, (2017); Okta-via, Budhi dkk. (2018); Rachman, Fauzi (2018);

(3)

Asmaroini, Ambiro Puji dan Ardhana Januar Mahardhani. (2019); Isnantyo, Fajar Danur dkk, (2019); Kuncahyono dan Maharani Putri Kuma-lasani, (2019); Ruddamayanti (2019); dan Marlini dan Gustiana Erlianti, (2020). Pengabdian dan penelitian yang relevan di atas dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pengabdian agar mencapai hasil yang optimal. Baik pengabdian maupun penelitian yang diacu merupakan pengabdian dan penelitian yang mengacu pengoptimalan

paperless pada penggunaan bahan ajar di

se-kolah. Berdasarkan pengabdian dan penelitian yang telah terlaksana tersebut, program

paper-less pada proses belajar mengajar khususnya

penggunaan buku elektronik (e-book) menuai banyak keuntungan dan kemudahan saat dite-rapkan pada abad 21 ini. Pada penelitian yang kami acu juga terdapat penelitian yang menge-valuasi penggunaan buku sekolah elektronik, sehingga dapat kami jadikan sebagai bahan evaluasi penggunaan buku elektronik (e-book). Pada penelitian dan pengabdian lain yang kami acu juga memuat bagaimana prinsip pelatihan dan pendampingan pengembangan bahan ajar elektronik (e-book) untuk pengoptimalan proses pembelajaran di abad 21 yang serba canggih ini.

Adapula beberapa penelitian dan penga-bdian yang telah dilakukan oleh penulis, Seperti artikel Utomo, dkk. (2018), Utomo, dkk. (2019) Haryadi, dkk. (2020), yang secara umum mengu-las penelitian tentang literasi serta pengebdian yang menerapkan model pelatihan tersruktur.

METODE

Metode pelaksanaan kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini mengacu pada Tahapan yang dirancang oleh tim pengabdi yang terdiri atas 3 tahap utama. Tiga tahap terse-but dijabarkan sebagai berikut.

Pratahap, yaitu tahap persiapan. Pada ta-hap ini, terdapat beberapa hal yang dilakukan, yaitu:

1) mempersiapakan bahan pelatihan

2) melakukan koordinasi dengan tim pengabdi-an kepada masyarakat

3) melakukan koordinasi dengan mitra kerja sama

4) mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Tahap pertama, melakukan pelatihan ter-struktur. Dalam hal ini, terdapat beberapa mate-ri atau pelatihan yang dilakukan, yaitu:

1) melakukan pelatihan terstruktur tentang op-timalisasi model pelatihan terpadu;

2) melakukan pelatihan terpadu tentang pe-nyusunan ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku

panduan

Tahap kedua, guru mengimplementasi-kan materi yang disampaimengimplementasi-kan, yaitu:

1) orientasi 2) ebook pembelajaran 3) buku ajar 4) modul 5) buku pengayaan 6) buku panduan

7) Pengembangan ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan

Tahap ketiga, melakukan tindak lanjut pelatihan, yang berupa:

1) penyusunan ebook pembelajaran yang beru-pa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan

2) uji kelayakan ebook pembelajaran yang be-rupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan

Dari metode pelaksanaan yang dirancang tersebut, dapat dirangkum dalam gambar beri-kut.

Solusi yang ditawarkan dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang kami ran-cang adalah: (1) melakukan pelatihan terstruk-tur tentang optimalisasi model pelatihan ter-padu; (2) melakukan pelatihan dengan model pelatihan terpadu tentang Penyusunan ebook pembelajaran; (3) penyusunan ebook pembela-jaran; dan (4) uji kelayakan ebook pembelajaran. Pelatihan terpadu tentang ebook pem-belajaran dan penyusunan ebook pembelaja-ran dilakukan selama kurun waktu satu bulan. Materi yang dikuasai setelah pelatihan adalah (1) pemahaman dan pengaplikasian alur pelati-han terpadu; (2) memahaman mengenai ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan; (3) pema-haman dan penyusunan ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan; dan (4) uji kelayakan ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan.

Tahap berikutnya adalah penyusunan

ebook pembelajaran yang berupa buku ajar,

mo-dul, buku pengayaan, dan buku panduan. Ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan berasal dari Guru-Guru Mitra yang sudah disusun saat mengikuti Program Pengabdian Kepada Masy-arakat. Ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku pandu-an ypandu-ang sudah jadi sebelumnya, akpandu-an direview terlebih dulu oleh Tim Pengabdi untuk selanjut-nya akan dialkukan uji. Sedangkan buku yang

(4)

baru disusun pada saat kegiatan Program Pen-gabdian Kepada Masyarakat ini akan dibimbing secara intensif oleh Tim Pengabdi sampai jadi untuk selanjutnya dinyatakan layak.

Tahap terakhir dalam kegiatan ini adalah melakukan uji kelayakan ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan. Ebook pembelajaran yang berupa buku ajar, modul, buku pengayaan, dan buku panduan Guru-Guru Mitra yang sudah di-review oleh Tim Pengabdi, maka akan diji kela-yakan. Sebagai langkah final, semua buku bisa dikumpulkan menjadi satu untuk dapat diter-bitkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Pengabdian

Kegiatan perencanaan merupakan prake-giatan pengabdian kepada masyarakat yang me-liputi beberapa kegiatan awal, diantaranya: (1) rapat persiapan pelaksanaan pengabdian den-gan tim pengabdi; (2) pembuatan materi yang akan disampaikan; (3) penentuan jadwal obser-vasi awal ke sekolah mitra; dan (4) penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan pengabdian kepa-da masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh semua tim pengabdi dibantu dengan beberapa perwa-kilan mahasiswa yang dilibatkan.

Dari pelaksanaan rapat ini diperoleh bah-wa hasil kegiatan observasi dilaksanakan den-gan berkunjung ke sekolah mitra 1 bulan sebe-lum pelaksanaan kegiatan pengabdian, Lokasi yang dikunjungi adalah SMP N 41 Semarang.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masy-arakat dilakukan terlebih dahulu orientasi pendahuluan. Orientasi pendahuluan dilakukan sebagai tahapan awal kegiatan sebelum kegiatan pengabdian ini dilaksanakan. Orientasi penda-huluan dilakukan dengan cara membangun ko-munikasi dengan Kepala SMP Negeri 41 Sema-rang yang menjadi panitia pelaksana sekaligus tuan rumah dalam pelaksanaan pengabdian ini. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran akan kebutuhan materi serta bentuk kegiatan yang mereka inginkan.

Dari pertemuan dengan dengan Kepala dan guru di SMP Negeri 1 Semarang, diperoleh kesepakatan bahwa teknis pelaksanaan bertugas menentukan peserta kegiatan, mengundang, dan menyediakan tempat kegiatan beserta sara-na dan prasarasara-nanya. Sedangkan Tim Pengabdi-an Unnes bertugas menyiapkPengabdi-an dPengabdi-an menggPengabdi-an- menggan-dakan materi kegiatan, menyediakan sertifikat, menyediakan/membayar konsumsi untuk se-mua peserta, menanggung perjalanan dan pen-ginapan Tim dari Unnes hingga ke lokasi,

sela-ma di lokasi, dan perjalanan kembali ke Unnes. Kegiatan pelatihan diselenggarakan seba-nyak tujuh kali, dengan tiga pola. Pertama, pola pelatiahan melalui video youtube. Kedua, pertemuan luring yang dilaksana-kan dengan batasan protokol kesehatan. Ketiga, menggunakan zoom meating.

Pola pertama yaitu penyampaikan mate-ri melalui video youtube dilaksanakan pada rentang waktu 20 Juli-20 Agustus 2020, pola ini dilakukan selama 5 kali. Pertemuan den-gan pada pola kedua yaitu pertemuan luring dilaksanakan pada tanggal 29 September 2020. Pertemuan pada pola ketiga, yaitu menggu-nakan zoom meating akan dilaksamenggu-nakan pada akhir Oktober 2020. Peserta adalah guru-guru di SMP N 41 Semarang serta mahasiswa yang di-tunjuk sebagai peserta.

Penyampian materi kegiatan pengabdian disampaikan dalam urutan sebagai berikut. (1) melakukan pelatihan terstruktur tentang penu-lisan ebook pembelajaran; (2) implementasi ma-teri; dan (3) melakukan tindak lanjut pelatihan. Pembahasan ini juga mendiskusikan kemung-kinan-kemungkinan dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri perwakilan guru SMP N 41 Semarang, serta mahasiswa calon guru yang ditunjuk oleh tim pengabdi.

Pelaksanaan Workshop

Kegiatan pelatihan diselenggarakan seba-nyak tujuh kali, dengan tiga pola. Pertama, pola pelatiahan melalui video youtube. Kedua, pertemuan luring yang dilaksana-kan dengan batasan protokol kesehatan. Ketiga, menggunakan zoom meating.

Pola pertama yaitu penyampaikan mate-ri melalui video youtube dilaksanakan pada rentang waktu 20 Juli-20 Agustus 2020, pola ini dilakukan selama 5 kali. Pertemuan den-gan pada pola kedua yaitu pertemuan luring dilaksanakan pada tanggal 29 September 2020. Pertemuan pada pola ketiga, yaitu menggu-nakan zoom meating akan dilaksamenggu-nakan pada akhir Oktober 2020.

Adapun jadwal kegiatan pelatihan secara keseluruhan tersebut adalah sebagai berikut. (1) melakukan pelatihan terstruktur tentang penili-san ebook pembelajaran; (2) implementasi ma-teri; dan (3) melakukan tindak lanjut pelatihan.

Pembahasan Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan dengan pola pertama, yaitu pola pelatiahan melalui video

(5)

youtu-be. Pada pola pertama ini disampaikan materi pelatihan terstruktur tentang penulisan ebook pembelajaran. Pada bagian ini materi dijelaskan oleh ketua pengabdian kepada masyarakat. Sesi ini menjelaskan konsep penulisan ebook pem-belajaran dan mengaitkan dengan komponen lain yang terkait. Peserta dipahamkan tentang alur penulisan ebook pembelajaran. Pada pola ini, peserta cukup antusias mengikuti materi dan bertanya jawab pada sesi diskusi yang dila-kukan dalam grup watsapp.

Pelaksanaan dengan pola kedua, yai-tu pertemuan luring yang dilaksanakan dengan batasan protokol kesehatan. Pada pola II diisi materi tentang tips dan trik me-gembangkan tulisan. Pada sesi ini dikenalkan kepada peserta bagaimana tips dan trik menulis dan mengembangkannya. Peserta diajarkan ba-gaimana mengikat ide yang begitu banyak atau mencari materi yang tidak sama. Hal ini dila-kukan karena guru cenderung menggunakan tulisan yang sudah ada sehingga perlu adanya pemahaman yang menyeluruh. Mereka juga ba-nyak bertanya jawab pada sesi pertanyaan yang diselenggarakan di akhir sesi ini.

Selain itu, pada pola ini juga pengum-pulan tugas. Jadi pada pertemuan pertama, pe-serta diminta membuat tulisan sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta dengan kompetensi yang disepakati. Pada pola inilah hasil tugas yang sudah dibawa dan dibuat di-kumpulkan ke pengabdi untuk didiskusikan. Pada pola ini hanya ada satu materi yang kami berikan, yaitu evaluasi dan trik menulis. Pada sesi ini titik berat yang kami berikan adalah ba-gaimana cara mengevaluasi dan mengembang-kan. Dengan dilakukannya sesi ini diharapkan guru-guru peserta pelatihan mendapat pengala-man untuk mengembangkan ebook dengan ber-bagai tema dan sesuai dengan kebutuhan.

Pelaksanaan dengan pola ketiga, meng-gunakan zoom meating. Pada pola ini dilakukan tahap evaluasi.

Evaluasi Kegiatan

Dari pelaksanaan kegiatan, ada beberapa hal yang dapat dievaluasi.

1. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapat apresiasi karena merupakan solusi variasi pelatihan.

(6)

2. Setelah pelaksanaan kegiatan ada kesepaka-tan untuk menyampaikan hasil dari masing-masing peserta.

3. Peserta menyepakati penyusunan prototype menulisan buku.

4. Peserta melakukan validasi terhadap karya yang disusun.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Kegiatan pengabdian ini dapat menginspirasi dan sekaligus membantu guru dalam melakukan penulisan ebook pem-belajaran dan pendidikan. Guru merasa senang dengan adanya pelatihan, namun dirasakan waktu yang disediakan untuk praktik dan kon-sultasi masih kurang. Guru mulai termotivasi melakukan pengembangan ebook pembelajaran dan pendidikan dan terus membuat karya yang bisa dibagikan untuk orang banyak.

Perlu dilakukan pelatihan penyusunan dan pengembangan buku dalam peningkatan hasil pembelajaran dan kompetensi guru di wi-layah lainnya. Hal ini tidak hanya merupakan hasil simpulan dan saran pengabdi saja, namun juga menjadi usulan beberapa peserta.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Endang Sri dkk. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Praktikum Pengan-tar Akuntansi dengan Program Microsoft

Vi-sual Basic. Journal of Accounting and Business.

Universitas Negeri Malang.

Asmaroini, Ambiro Puji dan Ardhana Januar Mahard-hani. (2019). Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar bagi Guru PPKN MTs di Kabupaten Ponorogo.

J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Ma-syarakat) Vol. 3 No. 2. ISSN : 2581-2572.

Haryadi, Asep Purwo Yudi Utomo, Arum Yuliya Les-tari, dan Novi Izmi Liana. 2020. Optimalisasi Laman Bahasa dan Sastra dalam Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar Guna Meningkatkan Kualitas Literasi Bagi Guru SMA/SMK di Kota Salatiga. Seminar Nasional Kolaborasi

Pengab-dian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019.

Isnantyo, Fajar Danur dkk. (2019). Pendampingan Pengembangan Bahan Ajar Melalui Digital

Book Pada Guru-Guru SMK Teknik Bangunan. SENADIMAS UNISRI. ISBN:

978-602-73158-5-3.

Kuncahyono dan Maharani Putri Kumalasani. (2019). Pengembangan Softskill Teknologi Pembe-lajaran Melalui Pembuatan E-Modul Bagi

Guru Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran Dasar. Vol. 6 No. 2 e-ISSN

2580-8915.

Marlini dan Gustiana Erlianti. (2020). Pelatihan Lit-erasi Informasi Berbasis Digital untuk Guru Sekolah Menengah. Jurnal Abdi Humaniora

UNP. Vol.1 No. 2. ISSN 2720-9652.

Nawawi, Sulton dkk. (2017). Pelatihan Pembuatan Modul Ajar Berbasis Kurikulum 2013 untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis.

Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2017. FKIP

Univer-sitas Muhammadiyah Palembang.

Oktavia, Budhi dkk. (2018). Pengenalan dan Pengem-bangan E-Modul Bagi Guru-Guru Anggota MGMP Kimia dan Biologi Kota Padang Pan-jang. Universitas Negeri Padang.

Rachman, Fauzi. (2018). Pelatihan Media Pembelaja-ran Berbasis E-Book Pada MGMP IPS Sejarah SMK Kabupaten Sragen. Prosiding Seminar

Nasional Tahun 2018 Publikasi Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 180 Uni-versitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.

Reja, Imelda dua dan Agustinus Lambertus Suban. (2016). Analisis Penerapan dan Optimalisasi Sistem Informasi Sekolah Terpadu (SisTer) Sebagai perwujudan Paperless Administration Menuju Sekolah Berbasis E-Document.

Prosid-ing Seminar Nasional Pendidikan Teknik Infor-matika (SENAPATI 2016). ISSN 2087-2658.

Ruddamayanti. (2019). Pemanfaatan Buku Digital dalam Meningkatkan Minat Baca. Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan Program Pas-casarjana Universitas PGRI Palembang.

Suharyadi, Aris dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. (2016). Evaluasi Program BSE (Buku Sekolah Elektronik) di SMP Negeri Kota Yogyakarta.

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Vol.4, No 1.

Utomo, Asep Purwo Yudi, Uki Hares Yulianti, dan Iwan Hardi Saputro. (2018). Optimalisasi Self-Publishing dalam Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Publikasi Karya bagi Guru di Kota Salatiga. Vol 1 No 1 (2018): Proceeding SNKPPM 2018.

Utomo, Asep Purwo Yudi, Haryadi, Riyadi Widhiyan-to, dan Novi Izmi Liana. (2019). Optimalisasi Digital Library dalam Pelatihan Penyusunan Soal High Order Thinking Skills (HOTS) Ber-muatan Nilai Konservasi. Indonesian Journal

of Conservation Vol 8, No 1 (2019).

Waryanto, Nur Hadi dkk. (2017). Pelatihan Pembua-tan Buku Elektronik Interaktif (Training of

In-teractive Electronic Book). Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA. Vol.

Gambar

Gambar 1. Tumbnail Materi Pelatihan Youtube

Referensi

Dokumen terkait

Diawali dengan mengobservasi wilayah hingga potensi lain yang dimiliki masyarakat desa didapati hasil berupa wilayah desa yang merupakan terletak di jalur yang biasa dilewati

Bali/III/2020 Tentang Pembentukan Satuan Tugas Gotong Royong Pencegahan COVID-19 Berbasis Desa Adat di Bali dengan susunan orgnasisasi meliputi Pelindung terdiri atas Bendesa Adat

Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk mengoptimalkan peran guru dalam membangun kesehatan mental siswa di masa pandemi melalui teknologi

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara semi daring yaitu melakukan pendampingan secara langsung dan pemberian materi secara daring masyarakat sasaran telah

Penggunaan sumber data dan pengumpulan data dalam penelitian ini diambil dari pengumpulan data pustaka atau studi literatur yang diperoleh dari jurnal, buku, artikel, atau

Dengan melihat berbagai fenomena yang terjadi pada saat ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi digital

a) Entrepreneurial awareness education. Tujuannya adalah meningkatkan jumlah orang yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kewirausahaan, sehingga mereka

Ada 2 (dua) hal yang saling keterkaitan yang dijadikan bentuk pola pembinaan etika kepemimpinan mahasiswa Hindu pada PC KMHDI Bangli, yakni menggali nilai-nilai