• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Fery Wongso, S.Kom.,MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Fery Wongso, S.Kom.,MM"

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL ANALISA DAN

PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI

(2)

Analisa Perancangan

Sistem

Pengertian sistem

Pengertian informasi Stakeholders

Siklus Hidup Sistem Deteksi masalah sistem

(3)
(4)

Konsep Dasar Sistem

 Digunakan dua pendekatan yakni prosedur dan komponen

 Sistem pendekatan prosedur yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

 Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan: 1. Apa yang harus dikerjakan (what)

2. Siapa yang mengerjakannya (who) 3. Kapan dikerjakan (when)

4. Bagaimana mengerjakannya (how) 5. Berapa banyak kuantitas pekerjaan

 Sistem pendekatan dengan komponen yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

STM IK D h arma p ala Riau

(5)

Definisi Sistem

• Sistem adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Definisi sistem menurut:

1. Davis (1985); sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang

beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud

2. Lucas (1989); sistem sebagai suatu komponen/variabel yang

terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu.

3. Gerald J. (1991); sistem yaitu suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

4. Robert G. Murdick (1993); sistem sebagai seperangkat

elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

5. Raymond Mcleod (1995); sistem adalah sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

STM IK D h arma p ala Riau

(6)

Karakteristik Sistem

• Komponen sistem: sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan.

• Batasan sistem: daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lainnya.

• Lingkungan sistem: apapun diluar yang mempengaruhi operasi sistem, dapat menguntungkan dan merugikan

• Penghubung sistem: media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.

• Masukan sistem: energi yang dimasukkan ke dalam sistem. • Keluaran sistem: energin yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna.

• Pengolahan sistem: yang merubah masukan menjadi keluaran • Sasaran sistem: sistem dikatakan berhasil jika mengenai

sasaran atau tujuannya.

STM IK D h arma p ala Riau

(7)

Klasifikasi Sistem

1) Sistem abstrak: sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik

2) Sistem fisik: sistem yang ada secara fisik dan nyata

3) Sistem alamiah: sistem yang terjadi karena proses alam 4) Sistem buatan: sistem yang dirancang oleh manusia

5) Sistem tertentu: beroperasi dengan tingkah laku yang dapat

diprediksi

6) Sistem tak tentu: sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. STM

IK D h arma p ala Riau

(8)
(9)

Konsep Dasar Informasi

• Data adalah merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

• Sumber informasi adalah data

• Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.

Definisi informasi:

1) Gordon B. Davis (1985); informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.

2) Raymond McLeod (1995); informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penggunanya.

STM IK D h arma p ala Riau

(10)

Konsep Dasar Informasi Lanj.1

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, informasi dikatakan lebih berharga jika memenuhi kriteria:

 Informasi harus akurat

 Informasi harus relevan (terasa manfaatnya)  Informasi harus tepat waktu

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di

dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. STM

IK D h arma p ala Riau

(11)

Pengolahan Data

• Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikann perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan.

1. Data masukan  kumpulan data transaksi ke sebuah pengolahan data.

2. Data transformasi  mengkalkulasi operasi aritmatik terhadap data field, menyimpulkan proses akumulasi beberapa data, melakukan klasifikasi terhadap data, dll.

3. Informasi keluaran  menampilkan informasi (displaying result), disimpan untuk digunakan kembali (reproducing) dan kegiatan penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi (telecommunicating).

STM IK D h arma p ala Riau

(12)

Test Kebutuhan Sistem

Empat test untuk menjelaskan spesifikasi informasi:

1. Kepada siapa (pembuat keputusan) informasi ditujukan. 2. Untuk keputusan apa informasi ditujukan.

3. Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan memecahkan masalah.

4. Sejauh mana (kapan) tingkat pembuatan keputusan.

STM IK D h arma p ala Riau

(13)

Siklus Informasi

Input (Data) Proses (Pengolahan Data) Output (Informasi) STM IK D h arma p ala Riau

(14)

Kualitas Informasi

1) Relevan: seberapa jauh tingkat informasi terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian saat ini dan kejadian yang akan datang.

2) Akurat: dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi telah tersampaikan (completness), pesannya sesuai (correctness) dan pesan yang disampaikan lengkap atau hanya sistem yang di inginkan user (security)

3) Tepat waktu: proses harus diselesaikan tepa waktu (timeliness)

4) Ekonomis: mempunyai daya jual yang tinggi, biaya operasi minimal, memberikan dampak yang luas.

5) Efisien: kalimat yang sederhana, mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.

6) Dapat dipercaya: teruji tingkat kejujurannya.

STM IK D h arma p ala Riau

(15)
(16)

Pengertian

Stakeholder adalah orang yang memiliki ketertarikan pada

sistem informasi yang sudah ada atau ditawarkan.

• Stakeholder bisa termasuk pekerja teknis dan non teknis, bisa juga termasuk pekerja dalam dan luar.

• Stakeholder dalam sistem informasi disebut juga dengan information worker (pekerja informasi), yaitu pekerja yang pekerjaannya berhubungan dengan pembuatan,pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan penggunaan informasi

Stakeholder  para pemain sistem

STM IK D h arma p ala Riau

(17)

Siapa Stakeholder?

• Pemilik Sistem • Pengguna sistem

 Pengguna sistem internal  Pengguna sistem eksternal

• Desainer sistem • Pembangun sistem STM IK D h arma p ala Riau

(18)

Stakeholder  Pemilik Sistem

• Adalah sponsor sistem informasi, biasanya bertanggung jawab atas pendanaan proyek pengembangan, pengoperasian dan perawatan sistem informasi.

• Biasanya berasal dari tingkat manajemen.

• Untuk sistem menengah ke atas, pemilik sistem biasanya manajer menengah/eksekutif

• Untuk sistem yang kecil, pemilik sistem biasanya manajer menengah atau supervisor

STM IK D h arma p ala Riau

(19)

Stakeholder  Pemilik Sistem Lanj. 1

Beberapa alasan pemilik sistem membeli sebuah Sistem: Peningkatan keuntungan perusahaan

Pengurangan biaya bisnis Peningkatan pangsa pasar Perbaikan relasi pelanggan Peningkatan efisiensi

Perbaikan pembuatan keputusan Kesalahan lebih sedikit

Perbaikan keamanan Kapasitas lebih besar.

STM IK D h arma p ala Riau

(20)

StakeholderPengguna Sistem

• Adalah orang yang akan menggunakan atau terpengaruh sistem informasi pada basis reguler, yaitu : meng-capture,

memvalidasikan, memasukkan, menanggapi, menyimpan dan bertukar data maupun informasi.

• Macam pengguna sistem: 1. Pengguna sistem internal

 Adalah karyawan-karyawan bisnis yang kebanyakan sistem informasi dibangun untuk mereka.

Contoh:

a) Pekerja administrasi dan layanan b) Staf teknis dan profesional

c) Supervisor, manajer menengah dan eksekutif

STM IK D h arma p ala Riau

(21)

StakeholderPengguna Sistem Lanj. 1

2. Pengguna Sistem eksternal

 Pengguna ini muncul karena adanya internet. Contoh :

• Pelanggan • Pemasok • Rekan kerja

• Karyawan yang bekerja di jalan atau di rumah.

STM IK D h arma p ala Riau

(22)

StakeholderDesainer Sistem

• Adalah spesialis teknologi sistem informasi Contoh : 1) Administrator database 2) Arsitek jaringan 3) Arsitek web 4) Artis grafik 5) Ahli keamanan STM IK D h arma p ala Riau

(23)

StakeholderPembangun Sistem

• Berperan dalam membangun sistem berdasarkan spesifikasi desainer sistem. Contoh: 1) Programer aplikasi 2) Programer sistem 3) Programer database 4) Administrator jaringan 5) Administrator keamanan 6) Webmaster 7) Software integrator. STM IK D h arma p ala Riau

(24)
(25)

Definisi

• Adalah satu set aktivitas, metode, praktek terbaik, yang siap dikirimkan, dan peralatan terotomatisasi yang digunakan stakeholder untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak,

• Siklus hidup sistem terjadi sebagai bentuk proses pengembangan sistem yang mengikuti pendekatan pemecahan masalah, yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah

2. Menganalisa dan memahami masalah

3. Mengidentifikasi persyaratan dan harapan solusi

4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang terbaik.

5. Mendesain solusi yang dipilih

6. Mengimplementasi solusi yang dipilih 7. Mengevaluasi hasilnya STM IK D h arma p ala Riau

(26)

Siklus Hidup

System Initiation System Analysis System Design System Implementation STM IK D h arma p ala Riau

(27)

Proses Siklus Hidup Sistem

 Permulaan sistem (system initiation) adalah perencanaan awal untuk sebuah proyek untuk mendefinisikan lingkup, tujuan, jadwal dan anggaran bisnis awal.

 Analisis sistem (system analysis) adalah studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi  Desain sistem (system design) adalah spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem  Implementasi sistem (system implementation) adalah

kontruksi, instalasi, pengujian dan pengirim sistem ke dalam produksi STM IK D h arma p ala Riau

(28)

Korelasi langkah pemecahan

masalah dengan proses

Proses pengembangan sistem yang disederhanakan

Langkah pemecahan masalah yang umum

Permulaan sistem • Mengidentifikasi masalah (juga merencanakan solusi untuk masalah) Analisis sistem • Menganalisa dan memahami masalah

• Mengidentifikasi persyaratan dan harapan solusi

Desain sistem • Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan terbaik

• Mendesain solusi yang dipilih

Implementasi sistem • Mengidentifikasi solusi yang dipilih • Mengevaluasi hasilnya (jika masalah

tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2 atau seperlunya)

STM IK D h arma p ala Riau

(29)

Alasan Adanya Siklus Hidup

Sistem

• Pada pertengahan tahun 60an, terjadi kegagalan yang sangat besar dalam penerapan aplikasi EDP untuk sistem-sistem

besar, sebagian besar disebabkan tidak adanya / jeleknya teknik pengembangan sistem.

• Maka dibuatlah proses pengembangan sistem :

 Perencanaan  Analisis  Desain  Pelaksanaan  Perawatan STM IK D h arma p ala Riau

(30)

Macam Siklus Hidup Sistem

Ada tiga macam siklus hidup sistem, yaitu: 1. General Systems Life Cycle (GSLC)

2. Information Systems Life Cycle (ISLC) 3. Development Systems Life Cycle (DSLC)

STM IK D h arma p ala Riau

(31)

General Systems Life Cycle

Merupakan fase utama yang terjadi pada semua sistem. Terdapat empat fase, yaitu:

1) Development  fase kemunculan/kelahiran sebuah sistem. 2) Growth  sistem mulai berkembang dan menyesuaikan diri

dengan lingkungan agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

3) Maturity  berada pada puncak kejayaannya.

4) Deterioration/Decline  sudah tidak mendatangkan

banyak manfaat bagi lingkungan sehingga mulai

ditinggalkan. STM IK D h arma p ala Riau

(32)

Information Systems Life Cycle

1) Systems Development (Design)  didesain/dirancang

untuk memenuhi kebutuhan suatu organisasi/perusahaan. Tahapannya:

a. Identifikasi masalah

b. Penyortiran masalah dari yang penting sampai masalah yang kurang berpengaruh.

c. Membuat time frame penyelesaian masalah secara detail. d. Rancang biaya yang dibutuhkan

e. Analisa masalah

f. Membuat desain secara logic dan ditransformasikan kedalam desain fisik

STM IK D h arma p ala Riau

(33)

ISLC Lanj.1

2) System Implementation  pembuatan perancangan secara

logical dan fisikal telah selesai. Tahapannya:

a. Proses perancangan basis data

 Merancang diagram hubungan antar entitas secara logic dan fisik

 Melakukan uji normalisasi

 Merancang spesifikasi basis data untuk diterapkan pada aplikasi

b. Perancangan Algoritma

 Merancang bagian struktur

 Membuat algoritma

 Membuat pseudo-code

c. Tes data  menguji apakah aplikasi mampu digunakan untuk mengatasi permasalahan

STM IK D h arma p ala Riau

(34)

ISLC Lanj.2

3) System Operation/Maintenance  pengawasan proses

pengoperasian dari awal hinga akhir, untuk menjaga kemungkinan terjadi masalah yang akan muncul

4) System Obsolence  observasi untuk dikembangkan

menjadi lebih baik

STM IK D h arma p ala Riau

(35)

Development Systems Life

Cycle

Kegiatan utamanya adalah:

1) Analisis  digunakan oleh analis sistem untuk membuat

keputusan. Hasil analisis digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.

Tahapan analisis: a. Deteksi masalah

b. Penelitian/investigasi awal c. Analisa kebutuhan sistem d. Memilih kebutuhan sistem e. Memilih sistem yang baik

STM IK D h arma p ala Riau

(36)

DSLC Lanj.1

2) Perancangan/Desain  untuk mendesain sistem baru yang

dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif terbaik. Tahapan perancangan:

a. Perancangan masukan: bertujuan menentukan data-data masukan yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem.

b. Perancangan keluaran: bertujuan menentukan keluaran yang akan digunakan sistem.

c. Perancangan file/basis data: diawali dengan merancang diagram hubungan antara entitas, dilakukan uji normalisasi dan dibuat spesifikasi datanya.

STM IK D h arma p ala Riau

(37)

DSLC Lanj.2

3) Implementation  untuk melakukan kegiatan spesifikasi

rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem yang akan dibangun.

Tahapannya:

a. Programming  dengan menggunakan pendekatan top-down dan dibuatkan program aplikasi dengan bahasa pemrograman terpilih.

b. Testing  dilakukan tes data dengan mengentri sejumlah data ke dalam aplikasi

c. Training  end user yang akan mengoperasikan sistem perlu dilatih secara keseluruhan

d. System Change Over  dilakukan pergantian sistem yang lama dengan sistem yang baru.

STM IK D h arma p ala Riau

(38)

Deteksi Masalah

Sistem

(39)

Permasalahan Sistem

• Sistem akan mempunyai masalah, tanpa peduli seberapa baiknya sistem didesain.

• Penyebabnya:

a. Waktu (overtime)

b. Lingkungan sistem yang berubah c. Perubahan prosedur operasional

• Perbaikannya disebut maintenance programming, meliputi tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke sistem. STM IK D h arma p ala Riau

(40)

Information System Backlog

• Adalah sebuah kondisi dimana transaksi yang datang tidak langsung dimasukkan ke record.

• Alasan mengapa tumpukan masalah dapat terjadi:

a. Volume transaksi mengalami kenaikan b. Penurunan kinerja

c. Pergantian karyawan yang tinggi d. System downtime

e. Banyaknya transaksi

• Masalah yang ditimbulkan:

a. Menumpuknya record-record b. Kenaikan rata-rata kesalahan c. Kenaikan biaya

d. Kenaikan pergantian karyawan

STM IK D h arma p ala Riau

(41)

Laporan Awal Masalah

• Banyaknya catatan masalah dapat digunakan analis sistem untuk studi awal untuk tindakan lebih lanjut.

• Laporan awal masalah mencakup:

a. Source  dari mana sumber masalah berasal.

b. Nature  deskripsi singkat tentang sumber masalah.

c. Detailed analysis  pengembangan secara teknis dari masalah. d. Recommendation  sejauh mana solusi dari masalah akan

dikembangkan. STM IK D h arma p ala Riau

(42)

Pengertian Sistem

Informasi

(43)

Definisi

Sistem informasi didefinisikan sebagai:

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan.

c. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi.

STM IK D h arma p ala Riau

(44)

Manfaat Sistem Informasi

• Organisasi  untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

• Bank  untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi. • Perusahaan  untuk mempertahankan persediaan pada

tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia. STM IK D h arma p ala Riau

(45)

Komponen Sistem Informasi

• Hardware dan Software berfungsi sebagai mesin.

• People dan Procedure merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.

• Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi peoses pengolahan data.

Hardware Software Data Procedure People

Mesin Manusia STM IK D h arma p ala Riau

(46)

Kegiatan Sistem Informasi

a. Input  menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.

b. Proses  menggambarkan bagaimana data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

c. Output  kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses. d. Penyimpanan  kegiatan untuk memelihara dan

menyimpan data.

e. Control  aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. STM

IK D h arma p ala Riau

(47)

Peranan Sistem Informasi

Support of Strategic

Advantage

Support of

Managerial Decision

Support of Bussines

Operation

STM IK D h arma p ala Riau

(48)

Model

Pengembangan

Sistem

(49)

Waterfall

• Model yang mengusulkan pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain , kode, pengujian, dan pemeliharaan STM IK D h arma p ala Riau

(50)

Waterfall Lanj. 1

Tahapan Analisis

Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan domain informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan.

Tahapan Desain

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.

Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

Tahapan Coding

Pengkodean merupakan prses menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer

STM IK D h arma p ala Riau

(51)

Waterfall Lanj. 2

Tahapan Pengujian

Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji.

Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan.

Tahapan Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan.

Perubahan terjadi karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan baru atau pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

STM IK D h arma p ala Riau

(52)

Waterfall Lanj. 3

 Keunggulan Waterfall:

 Mudah diaplikasikan

 Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan

 KelemahanWaterfall:

 Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model ini.

 Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek

 Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui.

 Pengembang sering malakukan penundaan karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas

 waktu tidak efesien

STM IK D h arma p ala Riau

(53)

Prototype

 merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan.

 Dengan metode ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

 Customer hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan.

 Pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer

 Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara keduanya. STM IK D h arma p ala Riau

(54)

Prototype Lanj. 1

 Kerjasama ini agar pengembang mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan.

 Dan akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

 Kunci model ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.

 Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan.

STM IK D h arma p ala Riau

(55)

Tahapan Prototype

1. Pengumpulan Kebutuhan

 Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun Prototype

 Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)

3. Evaluasi

 Evaluasi dilakukan oleh pelanggan apakah prototye yang dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan.

 Jika sudah sesuai proses dilanjutkan, jika tidak proses diulang dari awal STM IK D h arma p ala Riau

(56)

Tahapan Prototype lanj.1

4. Mengkodekan Sistem

 prototype yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji Sistem

 Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.

 Pengujian dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem

 Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan.

 Jika sudah sesuai tahapan dilanjutkan, jika tidak diulangi dari proses ke 4

7. Menggunakan Sistem

 Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan STM IK D h arma p ala Riau

(57)

Prototype Lanj. 2

 Keunggulan :

 Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan  Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan

kebutuhan pelanggan

 Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem  Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

 Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya STM IK D h arma p ala Riau

(58)

Prototype Lanj. 3

 Kelemahan :

 Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

 Pengembang ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana.

 Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin

tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik. STM

IK D h arma p ala Riau

(59)

Prototype Lanj. 4

Kapan model ini digunakan:

• Resiko tinggi  untuk masalahyang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.

• Interaksi pemakai penting  sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer.

• Perlunya penyelesaian yang cepat • Perilaku pemakai yang sulit ditebak

• Sitem yang inovatif  sistem membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir.

• Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek

STM IK D h arma p ala Riau

(60)

Spiral

• Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm.

• Adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier.

• Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.

• Perangkat lunak dikembangkan dalam deretan pertambahan. • Selama awal iterasi, rilis dapat berupa model/prototype

kertas, kemudian sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem yang lebih lengkap.

STM IK D h arma p ala Riau

(61)

Tahapan Spiral

STM IK D h arma p ala Riau

(62)

Tahapan Spiral Lanj. 1

• Komunikasi pelanggan  tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan dan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan.

• Perencanaan  tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yg berhubungan.

• Analisa Resiko  tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko manajemen dan teknis.

• Perekayasaan  tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi.

• Konstruksi dan Peluncuran  tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang dan memberi pelayanan kepada pemakai.

• Evaluasi  tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan. STM IK D h arma p ala Riau

(63)

Spiral Lanj. 1

Kelebihan :

• Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.

• Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.

• Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.

• Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.

• Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.

• Membutuhkan pertimbangan langsung terhadap resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permasalahan yang serius. STM IK D h arma p ala Riau

(64)

Spiral Lanj. 2

Kelemahan :

• Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.

• Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.

• Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolut.

STM IK D h arma p ala Riau

(65)

Analisa Perancangan

Sistem

Survey System

Analisis Sistem Desain Sistem

(66)
(67)

Survey System

Merupakan langkah awal investigasi untuk melihat

kebutuhan pengguna

Kumpulan data elektronik

Alat untuk melakukan studi dan survey

STM IK D h arma p ala Riau

(68)

Tujuan Survey Sistem

1. Memperhitungkan sifat penyusunan sistem dengan mengidentifikasi masalah

2. Mengetahui jangkauan masalah

3. Mengajukan alternatif solusi penyelesaian masalah

4. Memperhitungkan kelayakan penyusunan sistem

5. Menyusun rencana detail untuk analisis sistem

STM IK D h arma p ala Riau

(69)

Kegiatan Survey Sistem

Permintaan penyusunan sistem

Mengumpulkan fakta Melakukan studi kelayakan awal Menyusun rencana proyek Mendapatkan persetujuan

Proyek tidak layak

Studi kelayakan Dokumen kelayakan yang disetujui Fakta STM IK D h arma p ala Riau

(70)

Mengumpulkan fakta

Tujuan:

1. Mendefinisikan masalah

2. Mengetahui jangkauan / batasan masalah

3. Mendapatkan informasi untuk studi kelayakan awal 4. Perencanaan untuk analisis

Hal yang dilakukan: 1. Interview 2. Presentasi internal 3. Memeriksa literatur 4. Pengamatan 5. Memeriksa file-file STM IK D h arma p ala Riau

(71)

Studi kelayakan awal

Tujuan:

1. Memperkirakan biaya penyusunan sistem dan keuntungan sistem.

2. Menyediakan informasi untuk membantu manajemen

dalam memutuskan apakah sistem layak dilanjutkan / tidak. Kategori studi kelayakan:

1. Kelayakan teknik : hardware dan software 2. Kelayakan operasi: personil dan prosedur 3. Kelayakan ekonomis: efisiensi biaya

STM IK D h arma p ala Riau

(72)

Penyusunan proyek

Tujuan:

1. Penjadwalan penggunaan sumber daya

2. Menentukan tahap utama dalam proyek untuk melihat progress proyek

3. Memperkirakan anggaran proyek

4. Petunjuk pengambilan keputusan proyek dilanjutkan/tidak 5. Mengukur kebenaran langkah proyek

Alat untuk menyusun proyek: 1. Context Diagram 2. Work Flow 3. Time Schedule 4. Diagram ER STM IK D h arma p ala Riau

(73)

Jenis persetujuan

Ada dua jenis draft persetujuan:

1. Persetujuan pemakai 2. Persetujuan manajemen STM IK D h arma p ala Riau

(74)
(75)

Definisi

Adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk identifikasi dan evaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tujuan:

Untuk memperbaiki fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem, merancang / mengganti output untuk mencapai tujuan tertentu / melakukan beberapa perbaikan.

STM IK D h arma p ala Riau

(76)

Tahapan menganalisis sistem

1. Definisikan masalah: input, proses dan output dari sistem yang sedang berjalan dan yang akan dibangun.

2. Pahami sistem yang sedang berjalan dan buat definisinya. 3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan

tertentu.

4. Memilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan. 5. Implementasikan alternatif terpilih.

6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan. STM

IK D h arma p ala Riau

(77)

Personel analisis sistem

1. System analyzer: orang yang menganalisa sistem dengan

mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan masalah yang beralasan.

2. Programmer: orang yang menulis kode program untuk suatu

aplikasi tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh analis sistem. STM IK D h arma p ala Riau

(78)
(79)

Pengertian desain sistem

Adalah suatu fase dimana diperlukan keahlian perencanaan untuk elemen / komponen komputer yang akan menggunakan sistem baru.

Menurut Jogiyanto, 2001:

Desain sistem sebagai penggambaran, perencanaan dan

pembuatan sketsa / pengaturan elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh.

STM IK D h arma p ala Riau

(80)

Kategori Desain Sistem

1. Global Based System: membutuhkan pemeriksaan secara

seksama atau penggantian seluruh komponen desain.

Output (lama)  proses baru dibuat  input  database (lama) control  platform teknologi baru

2. Group Based System: melayani cabang-cabang / group user

khusus dalam organisasi  untuk menyelesaikan pekerjaan dan buat keputusan yang tepat.

3. Local Based System: bekerja sama dengan user menganalisis

desain, evaluasi sistem yang berbeda, implementasi dan jaringan.

STM IK D h arma p ala Riau

(81)

Tahapan desain sistem

1. Graphic Tools-1

a) Flowchart System b) Flowchart Document c) Data Flow Diagram

− Context Diagram

− Diagram Nol/Zero (Overview Diagram) − Diagram Rinci

− Data Dictionary

2. Graphic Tools-2  Perancangan Basis Data

a) ER-Diagram

b) Logical Record Structure c) Normalisasi

3. Graphic Tools-3  Hierarchy Input Process Output (HIPO) 4. Graphic Tools-4  Structure Chart

STM IK D h arma p ala Riau

(82)

Analisa Perancangan

Sistem

Graphic Tools-1

Flowchart System Flowchart Document

(83)
(84)

Alat yang dipakai analis sitem

1. Bagan Arus Olah ( Flowchart system)

2. Bagan Arus Dokumen (Flowchart Document) 3. Diagram Arus Data / Data Flow Diagram

 Context Diagram  Diagram Nol / Zero

 Diagram Rinci (Level Diagram)  Data Dictionary STM IK D h arma p ala Riau

(85)

Model analisis

Harus mencapai 3 sasaran utama:

1. Menggambarkan apa yang dibutuhkan

2. Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak 3. Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi

STM IK D h arma p ala Riau

(86)

Flowchart System

&

(87)

Definisi

• Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.

• Flowchart mempermudah analis dan programmer untuk menyelesaikan suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi.

Flowchart System adalah bagan yang memperlihatkan urutan

proses dalam sistem dengan menggunakan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.

Flowchart Document adalah bagan yang menggambarkan

tentang gerakan dokumen yang dipakai di dalam sistem.

STM IK D h arma p ala Riau

(88)

Definisi Lanj.1

Kegunaan Utama flowchart:

 Menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain.

 Menelusuri bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan. STM IK D h arma p ala Riau

(89)

Contoh Flowchart

System

Pesanan Pembelian Masukan Pesanan Informasi Pesanan Jumlah Pesanan Laporan Jumlah Pesanan Keluarkan Pesanan STM IK D h arma p ala Riau

(90)

# :Masukk an dat a cal on ang got a ke dalam kompu ter (p ros e s pe ng isian da ta) P : Tand a tang an dan vali das ida ta

Contoh Flowchart Document

STM IK D h arma p ala Riau

(91)

Sim

bo

l F

lo

w

ch

ar

t-1

STM IK D h arma p ala Riau

(92)

Sim

bo

l F

lo

w

ch

ar

t-2

STM IK D h arma p ala Riau

(93)

Sim

bol

Flow

cha

rt

-3

STM IK D h arma p ala Riau

(94)

Simbo

l Flow

chart

-4

STM IK D h arma p ala Riau

(95)

Simbol Flowchart-5

STM IK D h arma p ala Riau

(96)

Pedoman pembuatan flowchart

1. Flowchart digambar kan dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas harus didefinisikan secara hati-hati dan harus dapat dimengerti pembaca.

3. Kapan aktivitas dimulai dan diakhiri harus ditentukan.

4. Setiap langkah harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah harus berada pada urutan yang benar.

6. Simbol konektor digunakan jika proses berada pada halaman yang berbeda. STM IK D h arma p ala Riau

(97)

Sistem Penjadwalan

Dalam sistem penjadwalan terdapat beberapa entitas yang saling terkait adalah tata usaha, wakil kepala sekolah dan guru. Tata Usaha melakukan kegiatan pembuatan jadwal pelajaran rangkap tiga dengan

membutuhkan daftar guru dan daftar pembelajaran. Kemudian jadwal

pelajaran rangkap tiga itu di lanjutkan ke Wakil Kepala Sekolah untuk di lakukan persetujuan atas jadwal pelajaran tersebut. Jadwal yang telah di setujui wakil kepala sekolah di arsip / disimpan di Tata Usaha.

Guru kegiatannya hanya mendapatkan daftar pelajaran yang telah di setujui oleh wakil kepala sekolah, jadwal pelajaran ini di maksudkan untuk

melihat jadwal guru mengajar.

Kepala Sekolah mendapatkan laporan rangkap tiga jadwal pelajaran

kemudian kepala sekolah mengoreksi jadwal tersebut apabila udah sesuai dan tidak ada kesalahan maka kepala sekolah melakukan tanda tangan di

laporan penjadwalan tersebut sebagai bukti bahwa laporan penjadwalan

tersebut telah di setujui. Dan wakil kepala sekolah juga melakukan arsip atas laporan penjadwalan yang telah di setujui tersebut

STM IK D h arma p ala Riau

(98)

Tata usaha Guru Wakasek Daftar Guru Daftar pembelajaran Pembuatan Jadwal Pembelajaran 3 2 1 Laporan jadwal pelajaran 1 3 Laporan mengajar Pelajaran ACC N 2 Laporan mengajar Pelajaran ACC N 3 2 1 Laporan jadwal pelajaran 3 2 1 Laporan jadwal pelajaran 1 ACC N 2 3 STM IK D h arma p ala Riau

(99)

Proses Evaluasi

Yang terlibat dalam proses evaluasi ada empat yaitu guru, wali kelas, siswa dan kepala sekolah.

Kegiatan Guru pada proses evaluasi yaitu guru memberikan dokumen lembar soal kepada siswa, kemudian siswa menjawab atas soal tersebut. Dokumen jawaban dari siswa di koreksi oleh guru. Lembar jawaban dari siswa yang telah di arsip. Kemudian guru juga membuat laporan nilai siswa rangkap 4. Laporan 1 untuk arsip guru, 3 laporan lainya untuk siswa, wali kelas dan kepala sekolah

Kegiatan Siswa pada proses evaluasi yaitu siswa mendapat lembar soal dari guru kemudian siswa menjawab soal tersebut. Kemudian soal yang telah di jawab di berikan ke guru untuk di koreksi. Setelah di koreksi, siswa akan di berikan laporan hasil nilai ulangan tersebut.

Wali kelas pada proses evaluasi hanya mendapatkan laporan nilai siswa dari guru kemudian nilai siswa tersebut di arsip oleh wali kelas.

Kepala Sekolah pada proses evaluasi hanya mendapatkan laporan nilai siswa dari guru kemudian nilai siswa tersebut di arsip oleh kepala sekolah. STM IK D h arma p ala Riau

(100)

Guru Wali kelas Siswa Kepala Sekolah Lembar soal 1 1 Lembar soal Jawab Lembar Jawaban 2 2 Lembar Jawaban Koreksi Jawaban Lembar Jawaban N 2 1 3 4 Nilai Siswa N 5 3 3 4 5 4 Nilai Siswa Nilai Siswa N N N Nilai Siswa STM IK D h arma p ala Riau

(101)

Analisa Perancangan

Sistem

Graphic Tools-1

(102)

Definisi

Menampilkan kegiatan sistem lengkap dengan komponen yang menunjukkan secara tegas file-file yang dipakai, unsur sumber data atau tujuan data.

Menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

sering digunakan bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem

Data Flow Diagram adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem

STM IK D h arma p ala Riau

(103)

Komponen Data Flow Diagram

STM IK D h arma p ala Riau

(104)

Terminator/

External Entity

 Berada diluar sistem, memberikan data ke sistem,

memberikan data dari sistem dan tidak termasuk bagian

dari sistem.

 Terdapat dua jenis terminator:

1. Terminator Sumber (source): terminator yang menjadi

sumber.

2. Terminator Tujuan (sink): terminator yang menjadi tujuan

data / informasi sistem.

STM

IK D h arma p ala Riau

(105)

Pedoman Pemberian Nama Entity

Nama terminal berupa kata benda, misalnya Bagian

Penjualan, Dosen, Mahasiswa.

Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang objeknya sama (digambarkan dua kali, dimaksudkan untuk membuat diagram lebih jelas).

STM IK D h arma p ala Riau

(106)

Yang perlu diperhatikan

Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem.

Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar

Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang

lain tidak digambarkan pada DFD

STM IK D h arma p ala Riau

(107)

Proses

• Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem.

• Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar.

• Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output.

• Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran.

STM IK D h arma p ala Riau

(108)

Pedoman Pemberian Nama Proses

• Nama Proses terdiri dari kata kerja dan kata benda, seperti:

Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS, Pendataan Karyawan.

• Jangan menggunakan kata proses sebagai nama proses.

• Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama. • Proses harus diberi nomor.

 Penomoran proses pada tingkat pertama (Diagram Nol) adalah 1.0, 2.0, 3.0 dst.

 Penomoran proses pada tingkat kedua dari proses 1.0 adalah 1.1, 1.2, 1.3 dst.

 Context diagram tidak perlu diberi nomor.

STM IK D h arma p ala Riau

(109)

Kemungkinan yang terjadi pada

kegiatan proses

STM IK D h arma p ala Riau

(110)

Yang harus diperhatikan

Proses harus memiliki input dan output

Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data

Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses

STM IK D h arma p ala Riau

(111)

Proses yang

salah

Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output.

Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam (lihat proses 1).

Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input.

Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input (lihat proses 2)

STM IK D h arma p ala Riau

(112)

Proses yang Benar

STM IK D h arma p ala Riau

(113)

Data Store

• Data Store merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem.

• Untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa.

• Data store berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik.

• Data store berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda

STM IK D h arma p ala Riau

(114)

Data Store Lanj.1

 Data store dihubungkan oleh alur data hanya pada proses.

 Arus data yang menghubungkan data store mempunyai pengertian:

a) Arus data dari data store

Berarti sebagai pembacaan / pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses (lihat gambar (a)).

a) Arus data ke data store

Berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat gambar (b)).

STM IK D h arma p ala Riau

(115)

Arus Data / Alur Data

 Digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses.

 Arus data digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.  Arus data dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan,

formulir, bilangan real, dan informasi yang berkaitan maupun tidak berkaitan dengan komputer.

 Arus data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud.

 Pemberian nama pada arus data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan

STM IK D h arma p ala Riau

(116)

Konsep yang perlu diperhatikan

1. Konsep Paket Data (Packets of Data)

Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan dianggap sebagai satu alur data tunggal, karena data itu mengalir

bersama-sama sebagai satu paket STM

IK D h arma p ala Riau

(117)

Konsep lanj.1– Paket Data

STM IK D h arma p ala Riau

(118)

2. Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow)

Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang yang berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang

berbeda, atau paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa

elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda

Konsep Lanj.2

STM IK D h arma p ala Riau

(119)

Konsep lanj. 3-- konsep menyebar

STM IK D h arma p ala Riau

(120)

Konsep Lanj.5 –mengumpul

STM IK D h arma p ala Riau

(121)

Konsep Lanj.5

3. Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data

Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud nya:

a) Alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu

data store dan/atau terminator (gambar (a)).

b) Alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau

terminator dan menuju ke suatu proses (gambar (b)).

STM IK D h arma p ala Riau

(122)

Bagian Data Flow Diagram

1. Context diagram  diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem

2. Diagram Nol/zero  diagram yang menggambarkan proses dari

DFD. Memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani , menunjukkan fungsi utama, aliran data dan eksternal entity

3. Level diagram  diagram yang menguraikan proses apa yang ada

dalam diagram zero.

STM IK D h arma p ala Riau

(123)

Penomoran Level pada DFD

Nama Level Nama Diagram Nomor proses

0 Context 1 Diagram 0 1.0,2.0,3.0, ... 2 Diagram 1.0 1.1, 1.2, 1.3, .... 2 Diagram 2.0 2.1, 2.2, 2.3, .... 2 Diagram 3.0 3.1, 3.2, 3.3, .... 3 Diagram 1.1 1.1.1, 1.1.2, .... 3 Diagram 1.2 1.2.1, 1.2.2, .... dst

Dalam satu level sebaiknya tidak terdapat lebih dari 7 proses

STM IK D h arma p ala Riau

(124)

Balancing dalam DFD

a) Aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu proses harus sama dengan aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari rincian proses

b) Nama aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari proses harus sama dengan nama aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari rincian proses

c) Jumlah dan nama entitas luar dari suatu proses harus sama dengan Jumlah dan nama entitas luar di rincian proses

tersebut. STM IK D h arma p ala Riau

(125)

Yang perlu diperhatikan dalam

DFD

1) Harus terdapat keseimbangan antara input dan output

2) Keseimbangan antara level 0 dan level 1 dilihat pada input/ouput dari aliran data ke/dari terminal pada level 0

3) Nama aliran data, data store dan terminal pada setiap level harus sama, apalagi objeknya sama

STM IK D h arma p ala Riau

(126)

Yang tidak diperbolehkan

1) Arus data tidak boleh dari entitas luar langsung menuju entitas luar lainnya

2) Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju ke entitas luar, tanpa melalui suatu proses.

3) Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju ke simpanan data lainnya

4) Arus data dai suatu proses langsung menuju proses lainnya

STM IK D h arma p ala Riau

(127)

Langkah

(128)

MENGGAMBAR DFD(1)

1. Identifikasi semua entitas luar yang terlibat di sistem.

2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar.

3. Gambar Data Flow Diagram

a) Context Diagram

b) Diagram Nol/Zero ( Overview Diagram) c) Diagram Rinci (Level Diagram)

STM IK D h arma p ala Riau

(129)

Context Diagram

 adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.

 Caranya :

• Tentukan nama sistemnya. • Tentukan batasan sistemnya.

• Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.

• Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem. • Gambarkan diagram konteks.

STM IK D h arma p ala Riau

(130)

Contoh context diagram

SISTEM PEMBELIAN LOKAL BAGIAN YANG MEMBUTUHKAN GRUP MANAGER SUPPLIER PIMPINAN BAGIAN KEUANGAN SPPB PO SPPB PO dan LAMPIRAN PO PO.SJ FACTUR STM IK D h arma p ala Riau

(131)

MENGGAMBAR DFD(2)

4. Buat Diagram Level Zero

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya: • Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

• Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan. • Alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama

dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya.

• Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

• Gambarkan diagram level zero.

 Hindari perpotongan arus data

 Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses). STM IK D h arma p ala Riau

(132)

MENGGAMBAR DFD(3)

5. Buat Diagram Level Satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya:

 Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.

 Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.

 Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

 Gambarkan DFD level Satu

• Hindari perpotongan arus data.

• Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1

STM IK D h arma p ala Riau

(133)

MENGGAMBAR DFD(4)

6. DFD Level Dua, Tiga, …

• Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.

STM IK D h arma p ala Riau

(134)

MENGGAMBAR DFD(5)

 Proses 0 diuraikan lagi ke dalam empat proses, penguraian ini digambarkan pada diagram Figure 0.

 Proses 2 diurai menjadi tiga proses yang digambarkan pada diagram Figure 2. Penguraian ini diikuti oleh alur data yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan.

 Alur data yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan dikenal dengan Alur data global.

 Jadi yang perlu diperhatikan adalah jumlah alur data global pada suatu level harus sama pada level berikutnya. STM IK D h arma p ala Riau

(135)

Analisa Perancangan

Sistem

Graphic Tools-2

ER-Diagram LRS

(136)

Graphic Tools – 2

Perancangan Basis

Data

(137)

Definisi Basis Data

 Database adalah sekumpulan data store

yang tersimpan dalam magnetik disk, optical

disk atau mendia penyimpanan sekunder

lainnya.

 Database adalah sekumpulan

program-program

aplikasi

umum

yang

bersifat

“batch” yang mengeksekusi dan memproses

data secara umum (pencarian, update,

penambahan dan penghapusan terhadap

data)

STM IK D h arma p ala Riau

(138)

Database Management System

 Database yang disimpan dapat diakses dengan

menggunakan DataBase management System.

 Tujuan DBMS

adalah untuk menyediakan

lingkungan yang mudah dan efisien untuk

penggunaan, penarikan dan penyimpanan data

dan informasi.

STM IK D h arma p ala Riau

(139)

DBMS Lanj. 1

 Pengelolaannya meliputi:

a) Pendefinisian struktur penyimpanan

b) Penyediaan

mekanisme

untuk

manipulasi informasi

c) Penyediaan keamanan dalam penarikan

dan penyimpanan data dan infomasi

STM

IK D h arma p ala Riau

(140)

Atribut

Merupakan sifat atau karakteristik suatu entitas yang

myediakan penjelasan detail tentang entitas tersebut.

Contoh :

MAHASISWA: NIM, Nama, Alamat, Kota, Kodepos

MOBIL : No_mobil, Warna , Jenis, CC

DOSEN : NID, Nama, Keahlian, Mata Kuliah, Status

BUKU:

Kode_buku,

Nama_buku,

Pengarang,

Penerbit, Tahun, Harga

STM IK D h arma p ala Riau

(141)

TUPLE / RECORD

Terdiri dari kumpulan atribut dan atribut tersebut

saling

berkaitan

dengan

menginformasikan

tentang suatu entitas atau relasi secara lengkap

Nim Nama Alamat

000234 Ika Jalan raya

000653 Ryan Jalan sempit

000786 Okta Jalan setapak

Setiap baris adalah tuple

STM IK D h arma p ala Riau

(142)

Entity Relationship Diagram

(ER-Diagram)

Adalah suatu model jaringan yang menggunakan

susunan data yang disimpan dalam sistem secara

abstrak

ER-Diagram

tidak

menyatakan

bagaimana

memanfaatkan data, membuat data, mengubah data

dan menghapus data

ER-Diagram memperlihatkan hubungan antar data

store pada Data Flow Diagram

STM IK D h arma p ala Riau

(143)

Elemen ER_Diagram -1

Entity

 Adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem,

nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau

dimana terdapat data.

 Entitas diberi nama kata benda  orang, benda, lokasi

dan kejadian (ada unsur waktu didalamnya)

Entity

STM IK D h arma p ala Riau

(144)

Elemen ER_Diagram -2

Relationship

 Adalah hubungan yang terjadi antara entitas. Diberi

nama dengan kata kerja dasar.

Himpunan relasi yaitu kumpulan semua relasi diantara

entitas-entitas yang terdapat dalam himpunan entitas.

Relationship

STM IK D h arma p ala Riau

(145)

Elemen ER_Diagram -3

Atribut

Adalah sifat atau karakteristik yang menjelaskan entitas

dan relationship. Nilai atribut:

1) Identifier (key)  untuk menentukan entity secara unik

2) Descriptor (non atribut key) untuk menspesifikasikan

karakteristik dari entity yang tidak unik

Atribut

STM IK D h arma p ala Riau

(146)

Elemen ER_Diagram -4

Relationship Degree  jumlah entitas yang

berpartisipasi dalam satu relationship

Kardinalitas (Cardinality)  menunjukkan jumlah

maksimum tuple yang dapat berelasi dengan

entitas pada entitas yang lain

STM

IK D h arma p ala Riau

(147)

Derajat Relationship -1

Unary Relationship  relasi yang terjadi berasal

dari entity yang sama

Pegawai

Menikah

1 M STMIK D h arma p ala Riau

(148)

Derajat Relationship -2

Binary Relationship  relasi yang terjadi antara dua entity

yang berbeda

Mahasiswa

M

Ambil

N

Kuliah

Pegawai

Bekerja

Departemen

1 M Contoh 1: Contoh 2 STMIK D h arma p ala Riau

(149)

Derajat Relationship -3

Ternary Relationship  relasi yang terjadi dari tiga tipe

entitas secara sepihak

Mahasiswa

KRS

Dosen

Mata Kuliah

Pabrik

catat

Gudang

Barang

Contoh 1 Contoh 2 STM IK D h arma p ala Riau

(150)

Kardinalitas

One To One  dinyatakan dengan satu kejadian pada

entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan

satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya

One to Many atau Many to One  satu kejadian pada

entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan

dengan kejadian pada entitas yang kedua.

Many to Many  kejadian pada sebuah entitas akan

mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada

entitas lainnya

STM IK D h arma p ala Riau

(151)

Notasi ER-diagram

Menyatakan himpunan

entitas

Menyatakan atribut

(atribut yang bernilai key

digaris bawahi)

Menyatakan himpunan

relasi / relasi saja

Garis  penghubung

relasi dan entitas

E

a

R

Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya

garis cabang atau dengan pemakaian angka

STM IK D h arma p ala Riau

(152)

Tahapan Pembuatan ER_Diagram

Mengidentifikasi den menetapkan seluruh entitas yang akan

terlibat

Menentukan atribut-atribut key (primary key) dari

masing-masing entitas

Karyawan Pekerjaan Mandor

Karyawan Pekerjaan Mandor

NIK Kode_Pkrj NIM

STM IK D h arma p ala Riau

(153)

Mengidentifikasi

dan

menetapkan

seluruh

derajat/kardinalitas relasi diantara entitas- entitas yang

ada beserta foreign key

Karyawan Pekerjaan Mandor Melaku kan Miliki NIK Kode_Pkrj NIK NIM Kode_Pkrj Kode_Pkrj NIM STM IK D h arma p ala Riau

(154)

Melengkapi entitas dan relasi dengan atribut deskriptif non

key

Karyawan Pekerjaan Mandor Melaku kan Awasi NIK Nm_Pkrj Nm_Mndr NIM Kode_Pkrj Nm_Krywn Alamat Tgl_lhr Gol Keahlian Alamat NIK Kode_Pkrj NIM Kode_Pkrj STM IK D h arma p ala Riau

(155)

Kamus Data

• Karyawan = {NIK, Nm_krywn, Alamat, Tgl_lhr, Gol }

• Pekerjaan = {Kd_Pkrj, Nm_Pkrj}

• Mandor = {NIM, Nm_mndr, keahlian, alamat}

STM IK D h arma p ala Riau

(156)

Transformasi ERD ke LRS

(Logical Record Structure)

Aturan dalam melakukan transformasi :

a.

Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah

kotak dengan nama entity berada diluar kotak

dan atribut berada didalam kotak

b.

Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah

kotak bersam entity, kadan dipsah dalam kotak

tersendiri

STM IK D h arma p ala Riau

Gambar

Graphic Tools – 2
Tabel  Pelanggan_Biaya dalam bentuk Normal ke Satu ( 1NF)
Tabel mahasiswa 1 Tabel mahasiswa 2
Tabel Mahasiswa-C1 dan Tabel Mahasiswa- C2 telah memenuhi 3NF. Tabel  Mahasiswa-C3 belum memenuhi kriteris 3NF karena atribut non-key (Nilai dan Bobot) masih memiliki KF

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada PT. Cakra Indo Fluida.Jenis penelitian yang dilakukan

X : Perlakuan (treatment) yang diberikan yaitu penggunaan metode snowball drilling pada pembelajaran pola kalimat bahasa

Akan tetapi, panitia sudah mengatur agar setiap peserta tidak mendapat masakan dari daerah asalnya.. Bagus juga

Salah satu sanggar yang masih aktif melestarikan Tari Trebang Randu Kentir baik dalam proses pelatihan terhadap anak-anak di dalam maupun luar sekolah yaitu pada

Cairan Sulkus Gingiva dan Peranannya dalam Bidang Kedokteran Gigi.. Medan: USU

Makalah ini menyajikan bagaimana model algoritma genetik (genetic algorithm) mencari parameter dari rumus EMPI (Exchange Market Pressure Index) yang dapat digunakan untuk

Malam (dia mendongakan kepalanya) tapi cobalah sedikit lebih perhatian, demi rasa kasihan, kalau tidak kita tidak akan bisa sampai kemanapun ( dia menatap langit ) Lihat ( semua

dalam praktek penanaman modal ( istitsmar ) dengan menggunakan dana zakat yang terkumpul di lembaga-lembaga amil zakat di