1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Malang merupakan salah satu kota yang memiliki kebutuhan ekonomi yang cukup tinggi. Dengan luas wilayah 110.06 km2.1 Dengan jumlah penduduk sampai bulan September tahun 2016 tercatat sebesar 890.636 jiwa.2 Dengan jumlah penduduk tersebut tentu membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Di Kota Malang terdapat sekitar 894 perusahaan yang terdaftar dalam Dinas Tenaga Kerja Kota Malang dengan berbagai jenis usaha.3 Untuk mensejahterakan pekerja dan memberikan perlindungan serta manfaat terhadap pekerja, maka setiap perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya dalam program jaminan sosial melalui Badan Penyelenggara Sosial.
Tanggung jawab perusahaan terhadap pekerja adalah memberikan upah sesuai dengan aturan yang ada (sesuai UMR) daerah masing-masing. Selain pemberian upah yang sesuai, perusahaan juga wajib memberikan jaminan sosial kepada pekerjanya. Jaminan sosial yang dimaksud adalah Jaminan Sosial Kesehatan dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Apabila
1 Pemerintah Kota Malang, 2016, Sejarah Malang (Online),
http://malangkota.go.id/sekilas-malang/sejarah-malang/, (diakses pada tanggal 18 April 2017 pukul 13:25 WIB).
2 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2016, Jumlah Penduduk Kota Malang (Online),
http://dispendukcapil.malangkota.go.id/?cat=7, (diakses pada tanggal 18 April 2017 pukul 13:28 WIB).
3 Dinas Tenaga Kerja Kota Malang, 2017, Data Perusahaan (Online),
http://disnaker.malangkota.go.id/database/data-perusahaan/, (diakses pada tanggal 18 April 2017 pukul 13:36)
2 seorang pekerja sakit, kesehatan tubuh menurun maupun terjadi kecelakaan saat bekerja. Dapat menjadi suatu dongkrak untuk menaikkan kinerja pekerja dan kesejahteraannya terlindungi. Sehingga perusahaan perlu untuk lebih memperhatikan para pekerjanya dengan cara memberikan jaminan sosial tersebut.
Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun pekerja adalah melalui program jaminan sosial, yang pelaksanaannya dilakukan melalui program jaminan sosial. Bentuk perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan diselenggarakan dalam bentuk program jaminan sosial yang bersifat dasar yang berasaskan usaha bersama, kekeluargaan dan gotong royong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi:4
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”
Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, terdapat dua badan hukum publik yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Kedua BPJS yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan Jaminan Sosial (BPJS), menyatakan bahwa Undang-Undang membentuk dua badan hukum tersebut pada dasarnya mengemban misi negara untuk memenuhi hak konstitusional
3 setiap orang atas jaminan sosial dengan menyelenggarakan program jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Untuk mensejahterakan pekerja dan memberikan perlindungan serta manfaat terhadap pekerja, maka setiap perusahaan atau pemberi kerja diwajibkan untuk mendafatarkan dirinya maupun pekerjanya untuk ikut dalam program jaminan sosial melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Seperti yang telah diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUDNRI 1945) bahwa:
“tujuan negara secara jelas tertulis adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyatnya.”
Berkaitan dengan kesejahteraan pekerja, maka pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan pekerjanya dalam program jaminan sosial seperti yang tercantum dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagai berikut:5
“(1) Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS sesuai dengan program Jaminan Sosial yang diikuti; (2) Pemberi Kerja, dalam melakukan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib memberikan data dirinya dan Pekerjanya berikut anggota keluarganya secara lengkap dan
4
benar kepada BPJS; (3) Penahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Presiden.”
Penahapan yang dimaksud terdapat didalam Peraturan Presiden No. 109 Tahun 2013 Tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial.
Sebagaimana dengan adanya ketentuan Pasal 15 tentang kewajiban perusahaan mendaftarkan pekerjanya pada BPJS Kesehatan, maka ada pula sanksi jika perusahaan tersebut tidak memenuhi kewajibannya, ketentuan ini terdapat pada pasal 17 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang berbunyi:
“(1) Pemberi Kerja selain penyelenggara negara yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan (2), dan setiap orang yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dikenai sanksi administratif (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa: a. teguran tertulis; b. denda; dan/atau c. tidak mendapat pelayanan public tertentu.”
Mengingat pentingnya peranan BPJS dalam menyelenggarakan program jaminan sosial dengan cakupan seluruh penduduk Indonesia, maka UU BPJS memberikan batasan fungsi, tugas dan wewenang yang jelas kepada BPJS. Dengan demikian dapat diketahui secara pasti batas-batas
5 tanggung jawabnya dan sekaligus dapat dijadikan sarana untuk mengukur kinerja kedua BPJS tersebut secara transparan.6
Adapun jaminan sosial yang dimaksud adalah jaminan kesehatan. Dalam UU BPJS menetukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas BPJS bertugas untuk:7
a. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta;
b. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja;
c. Menerima bantuan iuran dari Pemerintah;
d. Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta; e. Mengumpulkan dan mengelola data peserta program
jaminan sosial;
f. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial; dan
6 Jamsosindonesia.com/cetak/printout/268
7 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
6 g. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program
jaminan sosial kepada peserta dan masyarakat.
Dengan kata lain tugas BPJS meliputi pendaftaran kepesertaan dan pengelolaan data kepesertaan, pemungutan, pengumpulan iuran termasuk menerima bantuan iuran dari Pemerintah, pengelolaan Dana jaminan Sosial, pembayaran manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan dan tugas penyampaian informasi dalam rangka sosialisasi program jaminan sosial dan keterbukaan informasi.
Namun pada kenyataannya, masih banyak perusahaan atau pemberi kerja yang belum mendaftarkan pekerjanya pada program jaminan sosial melalui program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin meneliti salah satu perusahaan atau pemberi kerja yang ada di Kota Malang yaitu CV. Kober Mili Jaya dimana perusahaan tersebut merupakan perusahaan dalam bidang industri makanan yang sudah berjalan sejak tahun 2011 dengan pekerja sebanyak kurang lebih 500 orang yang tersebar pada outlet di Pulau Jawa dan Bali. Peneliti ingin mengetahui apakah perusahaan tersebut sudah mendaftarkan para pekerjanya dalam program Jaminan Sosial, khususnya Jaminan Sosial Kesehatan.
7 Oleh karena itu, penulis ingin membahas lebih lanjut tentang “PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KESEHATAN PEKERJA MELALUI BPJS KESEHATAN (Studi pada CV. Kober Mili Jaya di Kota Malang).”
B. Rumusan Masalah
Dalam suatu penelitian, perumusan masalah merupakan hal yang penting. Agar dalam penelitian dapat lebih terarah dan terperinci sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap pekerja di CV. Kober Mili Jaya ditinjau dari UU BPJS?
2. Apa hambatan dan upaya yang dilakukan CV. Kober Mili Jaya dalam perlindungan hukum atas kesehatan pekerja melalui BPJS Kesehatan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan menganalisis bahwa pelaksanaan jaminan sosial kesehatan terhadap pekerja sebagai bentuk perlindungan hukum.
2. Untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan menganalisis hambatan dan upaya yang dilakukan oleh CV. Kober Mili Jaya dalam penerapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
8
D. Manfaat Penelitian
Dengan teapainya tujuan dari penelitian ini, maka penulis berharap penelitian ini bisa memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Mampu menjadi salah satu deskripsi pengetahuan mengenai Tanggung Jawab Perusahaan dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja ditinjau dari Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
b. Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai regulasi yang lebih spesifik sehingga memberikan kemudahan dalam penanganan tentang kasus Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja melalui keikutsertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
c. Hasil penelitian ini menjadi referensi bagi peneliti yang lain dimasa yang akan datang sebagai langkah pengembangan ilmu hukum. 2. Manfaat Praktis
a. Sebagai pedoman dan masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan maupun regulasi dalam upaya pengembangan hukum nasional ke arah pengaturan hukum terkait Perlindungan Hukum terhadap Pekerja.
b. Dapat memberikan pengetahuan dan menambah wawasan serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam lingkungan Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja.
9
E. Metode Penelitian
1. Tipe atau Jenis Penelitian
Metode pendekatan yang digunakan dalam penyusunan penulisan hukum sebagai perilaku manusia dalam masyarakat.8 Studi yang demikian itu, hukum tidak dikonsepkan sebagai gejala normatif yang otonomi (seperti Studi Law in Books), tetapi hukum dikonsepkan sebagai pranata sosial yang riil dikaitkan dengan variable-variabel sosial yang lain.9 Penelitian ini menggunakan pendekatan Yuridis Sosiologis mengenai Perlindungan Hukum Atas Kesehatan Pekerja Melalui BPJS Kesehatan.
2. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi yang dipilih penulis untuk menyelesaikan penulisan hukum adalah di CV. KOBER MILI JAYA. Alasan pemilihan lokasi tersebut adalah penulis akan mendapatkan data yang akurat serta informasi - informasi untuk melengkapi bahan penulisan hukum serta mengetahui hambatan dan upaya yang dilakukan terkait dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011.
3. Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa bahan hukum sebagai berikut:
8 Fakultas Hukum. 2012. Pedoman Penulisan Hukum. Malang. Fakultas Hukum, Universitas
Muhammadiyah Malang. Hal.18.
9 The Focus of the sociology of law, however it is defined, need to be seen as the study of “the law
in action” rather than the traditional lawyer ’s concern with “the law in action” (Roman Tomasic. 1986. The sociology of law. New Delhi. Sage Publication London, Beverly Hill. Hal.6.)
10 a. Jenis Data Primer
Jenis Data Primer adalah jenis data primer yang langsung dari sumber utama tanpa adanya perantara, yang didapat melalui proses interview atau wawancara pada tempat yang diteliti.
1) Hasil Wawancara
Data yang didapatkan dari Responden atau pihak-pihak yang terkait permasalahan dalam penelitian ini. Data yang didapatkan yaitu ilmu yang mana langsung diperoleh dalam pengamatan atas obyek penelitian mengenai permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
2) Dokumen
Studi Dokumentasi melalui dokumen atau arsip-arsip dari pihak yang terkait dengan cara mencatat atau meringkas dokumen-dokumen. Data yang didapatkan dari penelitian ini seperti formulir serta prosedur baik tulisan maupun gambar, foto, dll.
b. Jenis Data Sekunder
Jenis data sekunder diperoleh dengan cara studi kepustakaan melalui bahan-bahan literatur yaitu Undang-Undang dan Peraturan-peraturan, Buku, Jurnal, dan penelusuran situs-situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
11 c. Jenis Data tersier
Jenis data tersier berupa jenis data mengenai pengertian buku, istilah baku yang diperoleh dari ensiklopedia, kamus, glossary, dll.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
Yaitu memperoleh dan mengumpulkan data melalui tanya jawab, dialog atau diskusi dengan pihak terkait dan dianggap mengetahui banyak mengenai permasalahan dalam penelitian yakni mengenai Tanggung Jawab Perusahaan dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Melalui Keikutsertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. b. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data-data yang dimiliki oleh pihak terkait serta ditambah dengan hasil dokumen baik dalam bentuk tulisan, foto, video atau rekaman suara dalam hal berkenaan dengan proses penelitian ini.
c. Studi Kepustakaan
Yaitu dengan melakukan penelusuran dan pencarian bahan-bahan kepustakaan dari berbagai literatur atau buku-buku, atau studi internet ataupun jurnal.
12 5. Teknik Analisa Data
Seluruh data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif yaitu menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan penelitian hukum. Penelitian-penelitian kualitatif yakni penelitian-penelitian tersebut harus mampu menjelaskan secara cukup rinci tentang metode-metode dan prosedur-prosedur untuk adanya permasalahan yang mengandung adanya ketidaksesuaian antara das sein dan das solen.10
Sedangkan, Data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi.11
F. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan ini terdiri dari 4 (empat) bab yang tersusun secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami, yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kegunaan penelitian dari sistematika penelitian.
10 Hartono. 2002. Bagaimana Menulis Tesis “Petunjuk Komprehensif tentang Isi dan Proses.
Malang. UUM Press. Hal. 78
11 Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta. PT Raja Grafindo
13
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan lebih dalam mengenai teori-teori yang melandasi penulisan dan pembahasan yang berkaitan dengan judul. Teori ini diperoleh dari studi kepustakaan dan digunkan sebagai kerangka untuk memudahkan penulisan penelitian.
BAB III : HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian dari permasalahan yang diangkat. Dalam pembahasan ini penulis akan memaparkan Perlindungan Hukum Atas Kesehatan Pekerja Melalui BPJS Kesehatan Studi Pada CV. Kober Mili Jaya
BAB IV : PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan hukum ini dimana berisi kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya serta berisikan saran penulis dalam menanggapi permasalahan yang menjadi fokus kajian analisa.