• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENILAIAN WISATAWAN BENCANA TERHADAP CITRA PARIWISATA ACEH (SURVEY PADA WISATAWAN MUSEUM TSUNAMI TAHUN 2016) Nuzura 1, Alamsyah 2, Yusya 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENILAIAN WISATAWAN BENCANA TERHADAP CITRA PARIWISATA ACEH (SURVEY PADA WISATAWAN MUSEUM TSUNAMI TAHUN 2016) Nuzura 1, Alamsyah 2, Yusya 3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) ISSN 2355-3324 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 5 Pages pp. 105-109

Volume 3, No. 3, Agustus 2016 105

ANALISIS PENILAIAN WISATAWAN BENCANA TERHADAP CITRA PARIWISATA ACEH

(SURVEY PADA WISATAWAN MUSEUM TSUNAMI TAHUN 2016)

Nuzura1, Alamsyah2, Yusya3

1Magister Ilmu Kebencanaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2Prodi Geografi Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 3Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia

Koresponden : alam_fisip@yahoo.com

ABSTRACT

The earthquake and tsunami that occurred in Aceh in 2004 became the highlights for the world community. Its cause many tourist to visit directly, how effect of disaster. Tsunami museum is icon of Aceh’s Tsunami became purpose for half of tourist to know about earthquake and tsunami that occured in 2004 ago. In this reasearch, analysis effect of visiting tourist to Aceh Tsunami Museum on their knowladge about earthquake and tsunami disaster, and also about Aceh image tourism, strategize and recommendation to develope Tsunami museum tourism, Aceh. This reasarch in descriptive which as population is tourist, who visiting to tsunami turism at Banda Aceh, an quantity of sample is 80. The result, that knowladge on earthquake and tsunami Aceh can improved by visiting Aceh Tsunami Museum. Its positive side for tourism, site of Aceh Tsunami Museum clearly and nearly, because it on the spot disaster, so level knowladge more accurate. Beside, majority of respondend has satisfied on visiting Aceh Tsunami Museum, so it can be said that aceh image tourism is good. Then, condition of Aceh more great and gracious to visiting also make them comfortable to travelling, and recommendation tourism to visit again for herself or others.

Keywords : Tourist knowledge of disaster, Aceh Tourism Image, and Aceh Tsunami Museum.

ABSTRAK

Peristiwa gempa dan tsunami Aceh menjadi sorotan bagi seluruh masyarakat dunia. Hal ini membuat banyak wisatawan yang mengunjungi Aceh untuk melihat langsung bagaimana dampak dari peristiwa tersebut. Museum Tsunami Aceh sebagai icon tsunami Aceh menjadi tujuan utama wisatawan untuk mendapatkan pengetahuan tentang bencana gempa dan tsunami yang terjadi tahun 2004 lalu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kunjungan wisatawan ke Museum Tsunami Aceh terhadap pengetahuan mereka tentang bencana Gempa dan Tsunami, mengetahui dan menganalisis penilaian wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh terhadap Citra Pariwisata Aceh, serta menyusun strategi dan rekomendasi dalam mengembangkan pariwisata Museum Tsunami Aceh. Penelitian ini bersifat deskriptif dimana populasi adalah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tsunami di kota Banda Aceh dengan jumlah sampel sebanyak 80. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan terhadap bencana gempa dan tsunami Aceh dapat ditingkatkan dengan berwisata ke Museum Tsunami Aceh. Selain itu, diketahui bahwa mayoritas responden memiliki kepuasan terhadap kunjungan ke Museum Tsunami Aceh, sehingga dapat dikatakan penilaian citra pariwisata pada Museum Tsunami Aceh adalah baik. Hal lainnya yaitu kondisi Aceh yang semakin baik dan ramah untuk dikunjungi juga membuat wisatawan nyaman melakukan perjalanan wisata, dan bahkan akan merekomendasikan Aceh sebagai tempat wisata yang layak untuk dikunjungi lagi untuk dirinya dan orang lain disekitarnya.

Kata Kunci : Pengetahuan Wisatawan Bencana, Citra Pariwisata Aceh, dan Museum Tsunami Aceh

PENDAHULUAN

Peristiwa bencana yang berdampak cukup luas secara geografis juga mempengaruhi kegiatan pariwisata. Peristiwa bencana yang menimpa suatu daerah telah melekat sebagai salah satu identitas bagi daerah tersebut, karena

itu wajah pariwisata juga akan terkena dampak dari hal tersebut. Rizqiyah dan Wahyu (2012) menyebutkan daerah yang terkena bencana tsunami mengalami penurunan jumlah wisatawan yang tinggi, dan krisis ini akan semakin parah apabila pihak berkepentingan

(2)

106 Volume 3, No. 3, Agustus 2016 tidak cepat memperbaiki citra daerah sebagai tempat yang aman dikunjungi. Situasi ini tentu tidak membawa keuntungan dari satu sisi karena citra daerah tersebut menjadi tidak baik dan diidentifikasikan sebagai daerah yang tidak aman dikunjungi karena sering terjadi bencana alam. Namun dari sisi lain, banyak juga wisatawan yag masih penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya di daerah tersebut sehingga memutuskan untuk melihat langsung dampak musibah tersebut.

Citra pariwisata Aceh sebelum tsunami telah mendapat banyak perhatian lebih bila melihat tingginya wisatawan yang datang ke Aceh terutama ke objek wisata yang bernuansa alam, karena Aceh memang terkenal akan pantai yang indah seperti Pantai Lampuuk dan wisata pantai di Sabang. Penelitian oleh Hamjah et al. (2015) menemukan bahwa wisatawan teraterik ke Aceh juga karena ketenangan yang tawari oleh kota yang dijuluki kota religi ini, Hal ini bisa disimpulkan bahwa citra pariwisata Aceh masih baik dan mendapat perhatian oleh wisawatan akan keindahan alam Aceh. Masyarakat dalam dan luar negeri terus berdatangan ke Aceh untuk mengetahui lebih dekat bagaimana masyarakat Aceh bangkit setelah tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Angka kunjungan turis ke Aceh terus mengalami peningkatan.

Istiyanto (2012) dan juga Huang et al. (2007) berpendapat bahwa citra pariwisata yang merupakan persepsi dan gambaran khalayak mengenai suatu daerah wisata sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pemberitaan yang diterima melalui berbagai media. Setelah tsunami, citra tersebut dirasa berkurang karena banyak wisatawan yang takut untuk datang karena informasi dari berbagai sumber terutama efek media massa yang mereka lihat, bahwa Aceh telah tertimpa musibah besar dan tidak aman untuk dijadikan tempat wisata. Citra memiliki peran yang penting dalam pariwisata, karena citra merupakan “nilai jual” pertama yang dapat menarik wisatawan. Citra pariwisata atau citra wisata merupakan ekspresi, gambaran,

atau bayangan semua yang diketahui secara objektif, kesan, praduga perseorangan atau kelompok mengenai tempat tujuan wisata tentang kebudayaan, keindahan alam, dan hasil kerajinan daerah wisata tertentu (Tyas 2012).

Namun masih ada beberapa pihak yang ingin melihat dan merasakan langsung pengalaman di lokasi tsunami tersebut, sehingga memutuskan untuk datang langsung ke Aceh. Kemudahan mengakses informasi dari media elektronik menjadi hal yang harus dilakukan wisatawan untuk berkunjung ke Aceh maupun daerah lainnya, jadilah pengaruh media massa juga erat kaitannya dengan citra yang dibangun oleh pariwisata Aceh. Lokasi wisata seperti Museum Tsunami, Kapal PLTD Apung dan Kapal Apung Lampulo menjadi citra baru bagi pariwisata Aceh.

Museum tsunami yang menjadi lokasi wisata baru yang populer dianggap sangat mewakili tujuan pariwisata Aceh. Citra pariwisata Aceh yang unggul dari segi wisata religius, wisata sejarah, dan saat ini juga sebagai wisata bencana, dinilai terwakilkan oleh situs Museum tsunami dan membentuk satu pengetahuan yang benar akan bencana yang telah terjadi di Aceh. Pengetahuan yang tinggi terhadap keadaan Aceh pasca bencana diduga dapat membuat citra pariwisata Aceh menjadi tinggi karena aman dan menarik untuk dikunjungi. Bahkan diharapkan wisatawan mau kembali memilih Aceh sebagai tujuan wisata dan dapat merekomendasikan Aceh sebagai tujuan wisata kepada orang lain.

Peristiwa bencana yang melanda Aceh tahun 2004 lalu telah banyak membawa korban baik korban jiwa maupun materil. Dasi sisi pariwisata hal ini juga mempengaruhi jumlah wisatawan pada saat-saat awal terjadinya bencana, pengunjung yang datang ke Aceh bukan untuk berwisata namun untuk menyalurkan bantuan dalam rangka mengembalikan fungsi Aceh seperti semula. Tetapi dalam 5 tahun terakhir ini jumlah wisatawan semakin banyak karena bertambahnya situs-situs wisata baru seperti

(3)

Museum Tsunami Aceh.

Pengetahuan wisatawan yang di dapat dari berbagai sumber menjadi faktor pendorong mereka untuk berkunjung secara langsung merasakan emosi di bekas lokasi becana. Kunjungan ke Museum Tsunami Aceh seharusnya menambah pengetahuan wisatawan terhadap bencana gempa dan tsunami. Nursaadah et al. (2013) mengemukakan bahwa pengetahuan yang baik dapat mengurangi resiko apabila terjadi bencana dan mengurangi kerugian yang diakibatkannya. Pemberitaan media massa dan motivasi berkunjung yang besar menghasilkan keputusan untuk melihat secara langsung Aceh setelah tsunami. Kunjungan wisatawan ke Museum Tsunami Aceh juga diharapkan dapat membuat citra pariwisata Aceh menjadi baik. Secara lebih jelas, kerangka penelitian dapat dilihat pada gambar 1. Adapun penelitian ini bertujuan :

1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh kunjungan wisatawan ke Museum Tsunami Aceh terhadap pengetahuan mereka tentang bencana Gempa dan Tsunami.

2. Mengetahui dan menganalisis penilaian wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh terhadap Citra Pariwisata Aceh

3. Menyusun strategi dan rekomendasi dalam mengembangkan pariwisata Museum Tsunami Aceh.

METODE PENELITIAN

Penelitian akan dilakukan pada wisatawan domestik yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh yang belokasi di Jalan Iskandar Muda Banda Aceh. Penelitian menggunakan instrumen kuesioner dan berfokus pada pertanyaan tentang variabel yang di kaji yaitu pengetahuan wisatawan dan citra pariwisata. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey. Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun jenis

pendekatan penelitian ini adalah deskriptif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai citra pariwisata Aceh yang dbentuk oleh pengetahuan tentang bencana di Museum Tsunami Banda Aceh. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah citra yang berlaku pada wisatawan mengenai pariwisata Aceh pasca krisis akibat bencana Gempa dan Tsunami tahun 2004. Populasi dari penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tsunami di kota Banda Aceh. Museum Tsunami Aceh yang di anggap sebagai tujuan wisata tsunami paling populer di kota Banda Aceh akan dijadikan sebagai tempat pengambilan sampel. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling, dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Karena jumlah populasi yang tidak diketahui, maka peneiliti akan menggunakan 80 sampel. Mengingat sampel adalah wisatawan yang biasanya pergi dalam berkelompok jadi waktu pengambilan sampel akan dilakukan dalam dua (2) minggu agar mendapatkan keberagaman daerah asal wisatawan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengetahuan Kebencanaan Wisatawan Museum Tsunami Aceh

Hasil penelitian di dapat kesimpulan bahwa pengetahuan terhadap bencana gempa dan tsunami Aceh dapat ditingkatkan dengan melakukan kunjungan ke Museum Tsunami Aceh. Digambarkan melalui gambar 2 tentang diagram pengetahuan kebencanaan bahwa responden mayoritas menjawab sangat tahu dan tahu yang hal ini merupakan hal positif dari segi pariwisata bahwa situs Museum Tsunami Aceh dapat memberikan nilai pengetahuan yang membuat informasi lebih jelas dan juga karena sumber informasi begitu dekat, yaitu langsung di lokasi kejadian bencana yaitu Museum Tsunami Aceh yang berada di daerah bencana tsunami itu sendiri, sehingga tingkat

(4)

108 Volume 3, No. 3, Agustus 2016 pengetahuan semakin akurat.

Penilaian Citra Pariwisata Aceh oleh Wisatawan Museum Tsunami Aceh

Penelitian ini juga menemukan mayoritas responden memiliki kepuasan terhadap kunjungan ke Museum Tsunami Aceh, sehingga dapat dikatakan penilaian citra pariwisata pada Museum Tsunami Aceh adalah baik. Digambarkan melalui gambar 3 tentang diagram citra pariwisata bahwa responden mayoritas menjawab sangat baik dan baik, yang berarti kunjungan tersebut bernilai pengetahuan yang tinggi sehingga kabar berita yang di dapat di media massa tentang bencana Aceh terbukti dengan kunjungan langsung ke lokasi kejadian. Hal lainnya yaitu kondisi Aceh yang semakin baik dan ramah untuk dikunjungi juga membuat wisatawan nyaman melakukan perjalanan wisata, dan bahkan akan merekomendasikan Aceh sebagai tempat wisata yang layak untuk dikujungi lagi untuk dirinya dan orang lain disekitarnya.

Rekomendasi untuk Museum Tsunami Aceh

Analisa SWOT diperlukan untuk menggambarkan keadaan yang telah diobservasi oleh penulis. Perlu diperhatikan bahwa analisa SWOT semata-mata hanya digunakan sebagai suatu analisa saja, yang ditujukan untuk menggambarkan siatuasi yang sedang dihadapi sebuah perusahaan atau organisasi. Analisa SWOT bukan sebuah alat yang mampu memberikanjalan keluar daripermsalahan yang sedang dihadapi. Berikut analisa SWOT dari Museum Tsunami Aceh yang menjadi objek pada penelitian ini:

 Strength (Kekuatan), mengingat Museum Tsunami Aceh merupakan satu-satunya Museum yang memiliki situs bersejarah tentang bencana Tsunami Aceh, jadi sepatutnya semua wisatawan yang datang Aceh akan berkunjung ke Museum ini. Karena

bencana Tsunami sendiri tidak bisa dipisahkan dengan karakter Aceh sebagai tujuan wisata.

 Weaknees (Kelemahan), dari hasil observasi dan kuesioner masih terlihat bahwa ada beberapa responden menilai pelayanan yang diberikan oleh para petugas yang ada di Museum Tsunami Aceh masih kurang baik. Kekurangan tersebut dapat terlihat dari petugas yang tidak begitu fasih dalam berbicara bahasa Inggris, seperti yang diketahui bahwa wisatawan yang berkunjung ke Aceh juga banyak berasal dari negara lain.

 Opportunity (Peluang), selain tsunami tahun 2004 lalu di Museum Tsunami Aceh juga di berikan informasi mengenai sejarah bencana yang terjadi di Aceh seperti tsunami di Simeulue tahun 1907. Selain itu, dengan ditetapkannya Aceh sebagai destinasi halal di Indonesia bahkan di dunia, jadi sudah sepatutnya Museum Tsunami Aceh menjadi satu objek wisata yang akan ramai dikunjungi karena lokasi yang strategis dan telah menjadi karakter dari Aceh itu sendiri.  Threat (Ancaman), museum yang

mengisahkan tentang bencana sudah banyak ada di dunia. Bahkan di Museum Tsunami Aceh sendiri sudah ada ruangan khusus yang menjelaskan tentang Museum sejenis yang ada di Jepang. Tentu hal ini akan menjadi tolak ukur apabila pelayanan yang diberikan tidak setingkat dengan Museum-museum sejenis yang ada di dunia.

Berdasarkan analisa SWOT yang dibuat, didapatlah strategi yang perlu disusun untuk perkembangan Museum Tsunami Aceh ke depannya diantaranya yaitu kesiapan fasilitas umum yang bersih dan aman, pelayanan yang optimal dari para petugas administrasi maupun

(5)

guide yang bertugas menjelaskan semua tentang

Museum Tsunami Aceh kepada wisatawan, dan juga segala fasilitas yang bernilai informasi perlu juga dioptimalkan. Mengenai guide sendiri, masih dirasa perlu penambahan bagi untuk petugas yang memiliki kemampuan berbahasa asing di luar bahasa inggis. Sesuai pengamatan peneliti bahwa banyak wisatawan mancanegara yang masih kesulitan berbahasa inggris sehingga pengetahuan dan informasi akan sulit di terima dengan baik, tentu hal ini juga akan berdampak bagi citra pariwisata Aceh itu sendiri.

KESIMPULAN

Hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Pengetahuan tentang bencana gempa dan tsunami dapat ditingkatkan dengan berkunjung ke Museum Tsunami Aceh 2. Citra Pariwisata Aceh dapat dikatakan baik

karena banyak wisatawan yang merasa puas dengan kunjungan ke Aceh dan Museum Tsunami Aceh.

3. Museum Tsunami Aceh harus meningkatkan pelayanan dan menjaga kenyamanan wisatawan meningkatkan kepuasan wisatawan yang berkunjung.

DAFTAR PUSTAKA

Hamjah, N., M. Yunus, dan S. Chan. 2015. Pengaruh Periklanan, Pameran dan Event Terhadap Peningkatan Kesadaran Wisatawan dan Dampaknya Pada Minat Berkunjung ke Destinasi Wvisata Religi Di Aceh.

Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala,4 (2), 79-88.

Huang, Y. C., Y. P. Tseng, & J. F. Petrick. 2007. Recovery Marketing After Crises.

Journal of Travel & Tourism Marketing· 01 (1), 202-221.

Istiyanto, S. B. 2012. Upaya Membangun Citra Positif Pariwisata. Jurnal Acta diurnA , 8 (1), 01-06.

Nursaadah, Mulyadi, dan Mudatsir. 2013. Kesiapsiagaan Staf dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit jiwa (RSJ) Aceh dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi.

Jurnal Magister Ilmu Kebencanaan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. 4 (3), 1-8.

Rizqiyah, F. dan W. Setyawan. 2012. Aplikasi Monumentalisme dalam Perancangan Museum Gempa Yogyakarta sebagai Upaya Membangkitkan Kesadaran Masyarakat akan Ketanggapan Terhadap Gempa Bumi di Yogyakarta. Jurnal Sains dan Seni

ITS, 1(1), 6-10.

Tyas, K. P. 2012. Pengaruh Tingkat Pengetahuan tentang Bencana Merapi terhadap Citra Pariwisata Yogyakarta Pasca Bencana Merapi 2010. Skripsi,

Universitas Atmajaya. Yogyakarta

Commented [Z1]: Pelajari kembali cara penulisan pustaka dalam

Daftar Pustaka sesuai Author Guidelines untuk jurnal pascasarjana Unsyiah. Khususnya pada penulisan nama penulis. Kemudian perbaiki cara penulisan daftar pustaka artikel anda Jawaban:

Hamjah, N., M Yunus, dan S. Chan. 2015. Pengaruh Periklanan, Pameran dan Event Terhadap Peningkatan Kesadaran Wisatawan dan Dampaknya Pada Minat Berkunjung ke Destinasi Wvisata Religi Di Aceh. Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala,4 (2), 79-88.

Huang, Y. C., Y. P. Tseng, and J. F. Petrick. 2007. Recovery Marketing After Crises. Journal of Travel & Tourism Marketing· 01 (1), 202-221.

Istiyanto, S. B. 2012. Upaya Membangun Citra Positif Pariwisata.

Jurnal Acta diurnA Tahun 2012, 8 (1), 01-06.

Nursaadah, Mulyadi, and Mudatsir. 2013. Kesiapsiagaan Staf dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit jiwa (RSJ) Aceh dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi. Jurnal Magister

Ilmu Kebencanaan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. 4 (3), 1-8.

Rizqiyah, F. dan W. Setyawan. 2012. Aplikasi Monumentalisme dalam Perancangan Museum Gempa Yogyakarta sebagai Upaya Membangkitkan Kesadaran Masyarakat akan Ketanggapan Terhadap Gempa Bumi di Yogyakarta. Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1), 6-10. Tyas, K. P. 2012. Pengaruh Tingkat Pengetahuan tentang Bencana

Merapi terhadap Citra Pariwisata Yogyakarta Pasca Bencana Merapi 2010. Universitas Atmajaya. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan lintasan belajar yang dapat membantu siswa dalam memahami materi persamaan linier satu variabel (PLSV) di kelas VII

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “Analisis Fluks CO 2 di Perairan

Dari uji F didapat nilai F Hitung sebesar 9.645 nilainya lebih besar dari F tabel yaitu 2.95, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

Didalam bab ini akan menyajikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui observasi dan wawancara di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota

Penelitian ini dibuat untuk menjawab masalah yaitu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh antara pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja

Tanggal 5 Desember 2005, Obar Sobarna menjabat Bupati Bandung untuk kali kedua didampingi oleh H. Yadi Srimulyadi sebagai wakil bupati, melalui proses pemilihan langsung. Pada

Menurut Munir (2008:177) bahwa teknologi komputer bukan semata- mata masalah teknis atau masalah program untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam sistem pendidikan,

Didalam ruang bakar turbin gas tcmp.:ratur pcmbakaran adalah '-Jngat tin schingga tidak menutup kcmungl..inan panas yang tcrbuang dari ruang bal..ar juga cui tinggi, hal