• Tidak ada hasil yang ditemukan

2017, Sembilan Prodi UNAIR Siap Dinilai Asesor AUN-QA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2017, Sembilan Prodi UNAIR Siap Dinilai Asesor AUN-QA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2017, Sembilan Prodi UNAIR

Siap Dinilai Asesor AUN-QA

UNAIR NEWS – Untuk menyelaraskan mutu dengan perguruan tinggi

di luar negeri, pimpinan Universitas Airlangga berencana meningkatkan jumlah program studi untuk disertifikasi di tingkat regional.

Tahun 2017 nanti rencananya, sebanyak sembilan prodi akan disertifikasi oleh ASEAN University Networking-Quality Assessment (AUN-QA). UNAIR telah tergabung sebagai anggota AUN-QA sejak tahun 2011.

Sembilan prodi yang tengah bersiap untuk divisitasi oleh para asesor AUN-QA adalah S-1 Ilmu Ekonomi, Kebidanan, Ilmu Komunikasi, Budidaya Perairan, Kedokteran Gigi, Psikologi, Keperawatan, Akuntansi, dan Ilmu Hubungan Internasional.

Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM) Prof. Bambang Sektiari Lukiswanto, drh., DEA, mengatakan, sembilan prodi tersebut tengah menyusun self-assessment report (SAR). Dari sembilan prodi itu, tiga prodi di antaranya sudah siap untuk divisitasi oleh asesor, sementara enam lainnya tengah menyusun dokumen SAR.

“Yang sudah siap berangkat 3. Jadi, kita kan mengevaluasi berapa persen, kita dampingi intensif. Ada pendamping internal dari BPM, ada juga pleno yang setiap dua minggu kita bertemu. Nah dari situ kita bisa menilai, oh ini udah siap. Karena kalau mereka juga harus menyusun dokumen-dokumen pendamping, apendiksnya, dalam Bahasa Inggris semua. Lha ini yang kami lihat bahwa ini sudah siap untuk berangkat. Sedangkan, lainnya sedang menyusun,” tutur Prof. Bambang.

Meski demikian, pihaknya akan berupaya untuk mengirimkan dokumen SAR kesembilan prodi itu dalam waktu dekat. Rencananya, dokumen akan dikirimkan ke AUN-QA pada akhir tahun

(2)

2016 atau awal bulan Januari 2017 nanti.

“Kami usahakan kesembilannya harus submit semua. Karena kita sejak Februari sudah kick off ini. Cuma memang banyak hal karena itu juga terkait bukan hanya menyusun di UNAIR, tetapi juga terkait dengan bagaimana kurikulumnya, bagaimana mereka menggunakan apakah itu redesign ataukah tidak, tergantung spesifik program studi,” ujarnya.

Sebelumnya, sudah ada enam prodi di UNAIR yang disertifikasi para asesor AUN-QA. Enam prodi tersebut yakni S-1 Pendidikan Dokter, Ilmu Hukum, Pendidikan Dokter Hewan, Pendidikan Apoteker, Biologi, dan Kimia. Pada pertengahan Desember ini, ada tiga prodi yang telah divisitasi oleh para asesor AUN-QA, yaitu S-1 Manajemen, Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Sastra Inggris. (*)

Penulis : Defrina Sukma S Editor : Binti Q. Masruroh

Asesor AUN Apresiasi Kinerja

Tiga Prodi UNAIR

UNAIR NEWS – Setelah selama dua hari melakukan penilaian di

tiga program studi di Universitas Airlangga, tim asesor ASEAN University Networking-Quality Assessment (AUN-QA), mempresentasikan hasil temuannya. Presentasi dilakukan di Aula Kahuripan 301, Kantor Manajemen, Kamis (22/12).

Presentasi hasil penilaian dihadiri oleh jajaran pimpinan dan pengajar di lingkungan Universitas, fakultas, dan departemen yang bersangkutan. Sebelumnya, pada tanggal 19 dan 20 Desember, enam asesor melakukan visitasi di Departemen Sastra

(3)

Inggris-Fakultas Ilmu Budaya, S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Para asesor secara bergantian mempresentasikan mengenai sebelas poin tentang hasil peninjauannya di setiap prodi dan departemen. Poin-poin itu adalah hasil pembelajaran yang diharapkan (expected learning outcomes), spesifikasi program (programme specification), struktur dan isi program (programme

structure and content), pendekatan pendidikan (teaching and learning approach), penilaian mahasiswa (student assessment),

kualitas staf akademik (academic staff quality), kualitas staf kependidikan (supporting staff quality), pendukung kualitas mahasiswa (student quality and support), fasilitas dan infrastruktur (facility and infrastructure), peningkatan kualitas (quality enhancement) dan luaran (Output).

Assoc. Prof. Dr Kunyada Anuwong, asesor S-1 prodi Manajemen menjelaskan, sertifikat AUN-QA baru bisa diperoleh apabila hasil penilaian memperoleh skor minimal 4 dari skala 7. Skor 4 menunjukkan bahwa prodi atau departemen bersangkutan memperoleh hasil cukup dalam menjalankan proses akademik.

Setiap prodi mendapatkan saran demi peningkatan kualitas di sebelas bidang itu. Dr. Patricia Empeleo yang juga asesor S-1 prodi Manajemen mengatakan, bahwa prodi yang bersangkutan memiliki fasilitas akademik dan penunjang yang cukup baik, ditambah dengan aplikasi UNAIR Cybercampus yang terintegrasi dengan sistem pembelajaran elektronik (e-learning). Di sisi lain, ada kualitas yang mesti ditingkatkan.

“Diperlukan adanya rencana jangka menengah tentang pembangunan yang komprehensif. Selain itu, perpustakaan sebaiknya dibuka p a d a S a b t u d a n M i n g g u s e l a m a p e k a n u j i a n s e m e s t e r berlangsung,” tutur Patricia, pengajar asal Universitas Santo Thomas.

(4)

masukan dari asesor Prof. Dr. Alvin B. Culaba dan Assoc. Prof. Dinh Thanh Viet. Mereka menyarankan agar kegiatan perkuliahan mengacu pada hasil pembelajaran yang diharapkan. Selain itu, dalam setiap silabus mata kuliah, hendaknya dicantumkan buku-buku kuliah yang wajib dibaca.

Sedangkan, pada Departemen Sastra Inggris, para asesor yang menilai adalah Prof. Dato’ Ir. Dr. Riza Atiq dan Dr. Veerades Panvisavas. Prof. Riza merasa terkesima dengan banyaknya lulusan Sastra Inggris yang kini cukup menyebar di berbagai bidang pekerjaan. Mereka banyak menjadi manajer, bankir, dan wirausahawan.

Sebagai asesor penutup, ia memberikan apresiasi kepada para akademisi UNAIR yang hadir dalam sesi presentasi AUN-QA. Ia mengatakan, bila seluruh prodi di UNAIR memiliki kualitas sebaik tiga prodi yang tengah divisitasi asesor, maka target UNAIR bukan lagi menembus peringkat 500 besar perguruan tinggi top dunia.

Wakil Rektor I Prof. Djoko Santoso, Ph.D., dr., Sp.PD-KGH, ditemui usai acara mengatakan, asesor nampak begitu memperhatikan setiap detail proses akademik yang berjalan di UNAIR. Meskipun ada banyak perbaikan yang diterima, Prof. Djoko menganggap, perbaikan itu disampaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.

“Mereka tampak concern sekali dengan kualitas akademik yang dicetak oleh UNAIR, mulai dari seleksi mahasiswa, mencetak mahasiswa, saat lulusan itu diwawancara. Dan, posisi job-nya yang ada di masing-masing sangat begitu baik, meskipun ada perbaikan yang disarankan. Tapi perbaikan itu disampaikan dalam rangka pelayanan kualitas pendidikan,” tutur Wakil Rektor I.

Ketua Badan Penjaminan Mutu UNAIR Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA., drh., mengatakan, pihaknya akan mengawal perbaikan mutu prodi seperti yang disampaikan para asesor.

(5)

“Setiap program studi kan sudah mendapat banyak masukan itu, mereka mestinya harus membuat planning (perencanaan) untuk menindaklanjuti itu. Kami di BPM akan mengawal,” ujar Ketua BPM.

Sebelumnya, ada enam prodi di UNAIR yang sudah pernah divisitasi oleh asesor AUN tersebut yakni S-1 Pendidikan Dokter, S-1 Ilmu Hukum, S-1 Pendidikan Dokter Hewan, S-1 Pendidikan Apoteker, S-1 Biologi, dan S-1 Kimia. (*)

Penulis: Defrina Sukma S Editor : Faridah Hari

3 Prodi di UNAIR Siap

Akreditasi Tingkat ASEAN

UNAIR NEWS – Berbagai upaya terus digalakkan oleh Universitas

Airlangga untuk mencapai target menuju 500 kampus kelas dunia di tahun 2020. Salah satunya yakni dengan meningkatkan jumlah Program Studi (Prodi) yang mendapatkan akreditasi.

Kali ini tim akreditasi ASEAN University Network (AUN) siap untuk menilai perkembangan tiga prodi di UNAIR. Tiga prodi yang diakreditasi yaitu Manajemen, Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Sastra Inggris. Akreditasi tingkat ASEAN tersebut akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 20 hingga 22 Desember 2016.

Acara pembukaan yang dilangsungkan di Ruang 301 Gedung Kahuripan, pada Selasa (20/12) dihadiri oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA. bersama jajaran pejabat di lingkungan kantor manajemen dan fakultas di lingkungan UNAIR. Di hadapan para asesor, Prof. Nasih

(6)

menyatakan bahwa akreditasi AUN ini menjadi sebuah kehormatan besar bagi UNAIR. Pasalnya, tidak semua perguruan tinggi memiliki kesempatan untuk dinilai oleh AUN.

Guru Besar FEB UNAIR tersebut juga menambahkan bahwa hingga saat ini, ada enam prodi tingkat S1 di UNAIR yang telah diakreditasi oleh AUN. Keenam prodi tersebut yakni Pendidikan Dokter, Ilmu Hukum, Pendidikan Dokter Hewan, Pendidikan Apoteker, Biologi, dan Kimia.

“UNAIR telah merencanakan bahwa nantinya lebih banyak program S1 yang akan diakreditasi oleh AUN. Sehingga lebih banyak prodi yang akan diakui secara internasional di kawasan ASEAN,” jelas Prof. Nasih. “Dengan ini saya harap nantinya akan membawa beberapa dampak terutama untuk peringkat UNAIR di tingkat internasional,” imbuhnya.

Ditemui seusai acara pembukaan, salah satu asesor dari University of Santo Tomas Filipina Dr. Patricia Empeleo mengungkapkan, kali ini pihaknya sangat memberikan apresiasi dengan berlangsungnya akreditasi AUN di UNAIR.

“UNAIR telah menyiapkan dengan baik untuk penilaian AUN ini, dan selamat atas pencapaiannya selama ini. UNAIR sudah berada di langkah yang tepat,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh salah satu asesor dari Srinakharinwirot University Thailand Prof. Dr. Kunyada Anuwong. Baginya, UNAIR telah memiliki berbagai keunggulan, utamanya dalam nilai berbagai akreditasi yang telah dilakukan UNAIR selama ini.

“Saya melihat kalau UNAIR sudah dapat nilai tinggi dalam penilaian MBA QA. Tidak banyak universitas yang saya lihat di dunia ini punya nilai yang tinggi,” jelasnya.

Mewakili prodi yang diakreditasi, Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UNAIR Corie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes, mengungkapkan, dengan adanya akreditasi AUN ini prodi

(7)

yang dipimpinnya tersebut bisa terus berkembang lebih baik. Baginya, dengan peningkatan kualitas prodi, hal itu akan berdampak pada kualitas mahasiswa dan lulusan yang akan terjun di dunia kerja.

Disinggung mengenai target skor yang didapat, Corie pun optimis bisa mencapai angka yang baik. “Semoga bisa dapat skor 5, atau mendekati itu,” pungkasnya. (*)

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila

FKG Terus Siapkan Akreditasi

Internasional

Asean

University Network

UNAIR NEWS – Pada 2015 lalu, program akademik S1, profesi

kedokteran gigi, dan magister, meraih akreditasi A dari BAN PT. Pada 2016, FKG UNAIR kembali mendapat akreditasi untuk beberapa program spesialis.

Program spesialis ini diakreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPTKES). Tahun ini, program spesialis Prostodonsia dan Konservasi Gigi mendapat akreditasi A dan program D3 teknologi kedokteran gigi mendapat akreditasi B.

“Target kami adalah akreditasi untuk 11 program studi. Setelah 6 program mendapat akreditasi yang membanggakan, selanjutnya adalah pengajuan akreditasi untuk 5 program spesialis lain, yaitu Ilmu kedokteran gigi anak, orthodonsia, periodonsia, ilmu penyakit mulut dan bedah mulut,” ujar Dekan FKG, Dr. R.,

(8)

Darmawan Setijanto, drg., M.Kes.

Darmawan menambahkan, tujuan dari akreditasi ini tidak sekadar pengakuan secara tertulis. Lebih jauh, ini adalah bentuk peningkatan mutu pendidikan. Akreditasi yang sangat baik ini adalah modal dasar untuk tahap selanjutnya. Yaitu, pengakuan dunia melalui akreditasi Asean University Network (AUN). (*) Penulis: Humas FKG

Referensi

Dokumen terkait

Jika panjang jari-jari bola 5 cm, maka luas permukaan tabung adalah ….. Modus dari data tersebut

Pada abad ke-19 perpustakaan didefinisikan sebagai suatu gedung, ruangan atau sejumlah ruangan yang berisi koleksi buku yang dipelihara dengan baik, dapat

Tingkat kepentinga n konsumen terhadap beberapa dimensi atribut dalam kuadran ini relatif rendah namun tingkat performance Restoran Ayam Goreng Fatmawati tinggi, sehingga

dianggap kuno, dan kaum muda belum ada keinginan untuk mempelajari kesenian tersebut. Hanya orang-orang tertentu yang memiliki rasa peduli dan memiliki keinginan untuk

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam mempertahankan penataan pasar tradisional di Kabupaten Klaten dapat diketahui

Menurut Lauster (1978) kepercayaan diri merupakan keyakinan akan Menurut Lauster (1978) kepercayaan diri merupakan keyakinan akan kemampuan dirinya sendiri

Berdasarkan perhitungan yang dihasilkan diatas, daya dukung permukiman untuk Kecamatan Kajen adalah 37,67 sehingga dapat disimpulkan bahwa dukung lingkungan

Kendala yang dihadapi oleh Ditreskrimsus Polda Sumbar dalam penyidikan tindak pidana penambangan emas tanpa izin di Kabupaten Solok Selatan meliputi: (a) Belum