• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Cabang tersebut dibuka pada bulan april 1998 di Guui-Dong, Gwangjin-gu, Seoul.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Cabang tersebut dibuka pada bulan april 1998 di Guui-Dong, Gwangjin-gu, Seoul."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Umum

4.1.1 Profil PT. LOTTEMART INDONESIA

PT. Lottemart Indonesia adalah perusahaan yang berasal dari Korea, yang bergerak dibidang retail. Cabang pertama perusahaan adalah cabang Gangbyeon. Cabang tersebut dibuka pada bulan april 1998 di Guui-Dong, Gwangjin-gu, Seoul. Penjualan dari Lottemart ini melebihi 1 Triliun Won pada akhir tahun 2000, memecahkan rekor penjualan maksimum dalam periode terpendek. Pada Desember 2006, Lotte membuka cabang ke 50 di Bupyeong, yang juga menorehkan prestasi historis untuk membuka toko rabat dalam jangka waktu terpendek. Di dalam lingkungan yang berkembang pesat, cabang Lottemart ke 63 telah mulai beroperasi pada Januari 2008. Pada 2013, sekitar 110 cabang di korea akan berorientasi untuk merealisasikan penjualan 10 trilyun won.

Sebagai tambahan, saham PT Makro Indonesia yang mengoperasikan 19 Supermarket Makro telah di akuisisi pada bulan Oktober 2008. Untuk pertama kalinya, Lotte mengoperasikan pasar distribusi di Indonesia sebagai Bisnis Distribusi Domestik. Sementara itu cabang pertama LotteMart juga telah dibuka di Saigon selatan, Ho Chi Minh, Vietnam pada 18 Desember 2008, dengan periode persiapan

(2)

2

selama 2 tahun. Seperti yang anda lihat, Lottemart sebenarnya adalah Bisnis Distribusi berskala Global yang mengoperasikan 29 cabang di 3 negara, yaitu : China, Indonesia, dan Vietnam.

Pada puncak prestasi tersebut, Lottemart melangkah menuju usaha multi dimensional untuk menemukan sebuah mekanisme baru dan dinamis sebagai persiapan untuk kejenuhan bisnis dalam toko rabat domestik yang akhirnya akan terjadi dalam 4-5 tahun. Pertama-tama, Lottemart mengakhiri kontrak lisensi dengan Toys-R-Us, toko mainan terbesar di dunia, pada Desember 2007. Lotte membuka 4 toko di Guri, Incheon, Samsan, and Jamsil World mulai dari Guri Lottemart pada 8 Desember 2007.

Pada tanggal 5 Agustus 2010, PT. Lottemart Indonesia membuka toko retail yang berkonsep retailer pertamanya di Gandaria City, Jakarta. Hingga saat penulis melakukan penelitian, jumlah store yang dimiliki Lottemart adalah 8 store antar lain:

 Gandaria City  Ratu Plaza

 Festival CityLink Bandung  Panakukang Makasar  Bintaro

 Kuningan City  Kelapa Gading  Fatmawati

(3)

3 Konsep LotteMart

Harga bersaing, nyaman & aman, menjual berbagai macam variasi produk makanan dan non makanan.

4.1.2 Visi & Misi Perusahaan

Layaknya perusahaan-perusahan yang lain, LotteMart juga memiliki visi dan misi yang hendak dicapai. Visi dan Misi LotteMart adalah sebagai berikut:

Visi LotteMart

“Komitmen terbaik untuk melayani pelanggan”

Misi LotteMart

“Distribusi produk dengan harga istimewa, kualitas dan variasi barang yang lengkap.”

4.1.3 Logo Perusahaan

Logo tersebut melambangkan perpautan 3 lambang Love yang diwakili oleh warna Merah, Orange, & Biru. Dimana masing-masing warna mewakili makna yang

(4)

4

berbeda, yaitu warna merah artinya bahwa perusahaan ingin selalu tampil menonjol, menunjukan keberanian, kekuatan, Semangat. Orange, Spontanitas, Kretif dan Menyenangkan. Biru, berarti siap memberikan pikiran, kesungguhan, loyalitas, dan integritas pada konsumennya. Biru juga melambangkan kekuatan dan kesuksesan. Sedangkan nama LotteMart adalah sebagai identitas yang membedakan dari retail lainnya.

1.1.4 Struktur Organisasi Head Office Perusahaan

(5)

5

Dalam struktur organisasi yang ada di head office PT. Lottemart Indonesia, untuk kegiatan komunikasi pemasaran terpadu pada produk-produk private brand adalah ditangani oleh bagian marketing yang juga berkoordinasi dengan team buyer private brand yang bersama-sama memantau dan memastikan agar program-program yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Tugas Marketing Manager adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu untuk produk-produk private brand Lottemart.

b. Merencanakan dan membuat promo agar komunikasi pemasaran dan penjualan produk private brand mencapai target.

c. Bertanggung jawab menjalankan dan memutuskan promosi yang berkaitan media periklanan.

d. Memutuskan dan memonitor seluruh budget yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran pada produk-produk private brand Lottemart.

Tugas Buyer Manager Private Brand adalah sebagai berikut:

a. Mendukung setiap kegiatan komunikasi pemasaran yang disiapkan oleh team marketing.

b. Bertanggung jawab mengontrol kesiapan produk-produk private brand baik di toko maupun digudang, khsusunya selama kegiatan promosi sedang berjalan. c. Membuat perjanjian dengan pihak supplier mengenai mekanisme pengadaan

(6)

6

d. Menyiapkan informasi yang jelas mengenai nilai jual atau kelebihan yang dimiliki oleh produk, untuk membantu proses komunikasi marketing kepada konsumen.

1.1.5 Category Produk Pada Perusahaan

Dalam perusahaan Lottemart Indonesia dibedakan menjadi 3 bagian besar category produk & dipecah kembali menjadi beberapa sub category, yaitu :

1. Category Grocery • Dry food • Confectionary • Beverage • Cigarette 2. Category Nonfood • Electronic • Stationary • Kitchen • House hold • Textil & Garment

3. Category Fresh Product

• Meat & Fish • Vegetable & Fruit • Dairy & Ice Cream • Bread

(7)

7 1.2 Produk Private Brand LotteMart

Private brand adalah merek yang dimiliki oleh peritel. Produk-produk

dengan private brand dibuat oleh supplier yang telah dikontrak oleh peritel untuk menghasilkan produk-produk dengan menggunakan merek peritel.

Berdasarkan riset Nielsen pada tahun 2010, di Indonesia diperkirakan peredaran private brand baru sekitar 2% dari total penjualan ritel.1 Private brand diperkirakan akan terus bertumbuh perkembangannya, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan menambah marjin peritel modern. Pelanggan terbagi atas segmen yang berbeda, segmen yang mengutamakan faktor merek dan segmen yang mengutamakan faktor harga. Private brand Lottemart merupakan pilihan bagi pelanggan yang membutuhkan produk yang lebih murah, sehingga hal itu menjadi alasan perusahaan mengeluarkan produk private brand Lottemart yaitu untuk memberikan alternatif bagi konsumen untuk mendapatkan harga barang yang kompetitif. Produk private brand juga dapat digunakan sebagai produk substitusi bagi merek nasional yang menawarkan harga yang lebih mahal. Selain itu strategi private brand digunakan karena berpotensi meningkatkan loyalitas terhadap toko, kontrol terhadap ruang pemajangan produk, menghasilkan margin yang lebih tinggi, dan meningkatkan kekuatan penawaran terhadap perusahaan manufaktur.

(8)

8

Berikut adalah daftar retailer yang memiliki private brand di Indonesia: Tabel. 4.2 Daftar Private brand

Merek Gerai Logo Perusahaan Ritel Merek Produk Private Brand Produk Private Brand Lottemart PT. Lottemart Indonesia Lottemart Selai, Mie, biskuit, Tepung bumbu, Ikan kering, kecap, kapas, deterjen, lemari, kertas hvs, furniture, tissue, sosis, etc Carrefour PT. Carrefour Indonesia Carrefour, Harmonie, Blue Sky, First Line, Paling Murah Beras, Gula, Kecap Manis, Minyak Goreng, Makanan Rignan, Kopi, Tas, Depatu, Pakaian, Pembersih lantai, Deterjen, Sabun cuci tangan, Pewangi pakaian, Kertas, Alat tulis, Perkakas, rice cooker, etc.

Hypermart PT. Matahari

Putra Prima Value Plus

Kapas, tisu, cotton buds, gula, garam, makanan ringan, beras, pelembut, pakaian, pembersih lantai, kamper. Giant PT. Hero Supermaket Tbk. Giant, First Choice Minyak goreng, beras, kecap, gula, roti tawar, makanan ringan, air mineral, deterjen, permbersih lantai, pelembut pakaian, pakaian dalam,

(9)

9

alat tulis,

peralatan masak, selang, antena.

Super Indo PT. Lion

Superindo 365

Air mineral, gula pasir, gula jawa, garam, makanan ringan, tisu, kapas, beras, pelembut pakaian, pembersih lantai, sabun cuci tangan. Hero PT. Hero Supermarket Tbk Hero Save, Nature Choice, Relliance Beras, gula, kerupuk, rempah-rempah bumbu dapur, jamur kuping, manisan, makanan ringan, selai, kacang tanahm kacang kedelai, Makaroni, tisu, kain pel, serbet, kamper, alunium foil, plastik pembungkus, deterjen. Alfamart PT. Sumber Alfaria Trijaya Pasti, Scorlines, Paroti

Gula pasir, gula tebu, beras, makanan ringan, tisue, kapas, roti tawar, kaos kaki, cotton buds, pelembut pakaian Indomaret PT. Indomarco Prismatama Indomaret Gula, beras, shampoo mobil, tisu, kapas, kacang hijau, karbol, sabun cuci tangan, pelembut pakaian

Sumber : Rangkuman dari berbagai sumber

Trend private brand bertambah dipicu oleh kebijakan pemerintah berupa Peraturan Menteri Perdagangan NO.53/2008 tentang Pedoman Penataan dan

(10)

10

Pembinaan Pasar Tradisonal, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Kebijakan ini dapat mendorong pertumbuhan private brand karena bila pemasok tidak dapat bekerja sama dengan baik dalam memenuhi kebutuhan peritel modern maka peritel modern akan memilih untuk mengeluarkan private brand.

Keberadaan private brand menambah variasi produk yang ditawarkan kepada konsumen. Namun, penetrasi penggunaan produk private brand di masyarakat masih terhadang oleh kehadiran merek nasional. Hal ini disebabkan adanya persepsi konsumen bahwa merek nasional memiliki kualitas yang lebih baik daripada private brand.

Produk private brand LotteMart merupakan produk yang dikelola oleh PT. LotteMart Indonesia, yang dipesan khusus kepada supplier untuk diproduksi dan dijual dengan menggunakan brand LotteMart. Private brand Lottemart memiliki beberapa produk yang dibagi ke 3 category produk diantaranya adalah:

- Category Grosery sebanyak 166 produk - Category Nonfood sebanyak 162 produk - Category Fresh sebanyak 41 produk.

Semua produk private brand Lotemart tersebut telah tersebar luas diseluruh toko LotteMart. Untuk lebih lengkapnya detail dari daftar produk private brand Lottemart telah dilampirkan juga didalam skripsi ini, yang dapat dilihat dalam daftar lampiran dibagian belakang skripsi.

Sebelum membuat strategi komunikasi pemasaran terpadu untuk produk-produk private brand Lottemart, tentunya perlu melakukan analisa terlebih dahulu

(11)

11

pada segmentasi pasar, targeting dan positioning terlebih dahulu. Analisa ini dibutuhkan agar kegiatan komunikasi pemasaran yang akan dilakukan dapat lebih efektif dan mencapai sasaran yang tepat.

Segmentasi pasar produk private brand Lottemart berdasarkan geografisnya adalah kota-kota besar yang ada di Indonesia. Untuk segmentasi demografisnya yaitu kelas sosial B, C, namun target untuk kedepannya adalah lebih cenderung kelas sosial B. Dan berdasarkan usianya berkisar antara 18 tahun sampai dengan 35 tahun.

Targeting pasar untuk produk private brand Lottemart yaitu konsumen yang berbelanja di toko Lottemart, profesinya mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun para pekerja. Positioningnya yaitu produk pilihan yang memberikan kualitas baik dan harga yang lebih ekonomis. Setelah melakukan analisa pada segmentasi pasar, targeting dan positioning yang akan menjadi target produk private brand Lottemart maka selanjutnya dibuat strategi komunikasi pemasaran terpadu yang akan digunakan dalam memperkenalkan dan mempromosikan produk–produk tersebut. Komunikasi pemasaran harus memiliki tujuan yang akan dicapai sehingga strategi yang akan digunakan sesuai dengan tujuan tersebut.

Pada produk private brand Lottemart, bagian marketing PT. Lottemart Indonesia melakukan komunikasi pemasaran terpadu. Tujuan dilakukannya komunikasi pemasaran terpadu ini adalah:

(12)

12

Dalam tahap awal ini merupakan tahap dimana tujuan pesan yang disampaikan tidak lebih dari sekedar informasi kepada khalayak. Sehingga dalam mengenalkan produk private brand Lottemart kepada khalayak, yang dilakukan adalah menginformasikan terlebih dahulu mengenai jenis-jenisnya, kelebihan-kelebihan dan harga, agar mereka dapat mengetahui dan menyadari keberadaan produk ini.

b. Perubahan sikap

Setelah khalayak mengetahui dan menyadari keberadaan produk private brand Lottemart dipasaran diharapkan terjadi perubahan positif yaitu berupa

keinginan untuk mencoba produk. Pada tahap ini kegiatan promosi sangat menentukan perubahan sikap khalayak. Kegiatan promosi yang dijalankan harus bisa menimbulkan rasa ingin tahu di benak konsumen terhadap produk private brand Lottemart sehingga menyebabkan terjadinya pembelian produk

c. Perubah perilaku

Pada tahap terakhir dari tujuan komunikasi pemasaran yaitu perubahan perilaku, ditujukan agar konsumen yang telah melakukan pembelian pertama merasakan adanya kecocokan atau ketepatan dalam memilih produk private brand Lottemart. Dengan adanya kecocokan tersebut sehingga konsumen yang telah mencoba produk private brand Lottemart tidak akan beralih ke produk lainnya. Kecocokan/ketepatan inilah yang selalu di upayakan oleh PT. Lottemart Indonesia sehingga menyediakan berbagai macam produk food dan non food dengan jenis yang banyak, kualitas yang baik, dan harga yang terjangkau oleh konsumen Indonesia. Pada intinya dari keseluruhan tujuan komunikasi pemasaran terpadu

(13)

13

yang dilakukan PT. Lottemart Indonesia diharapkan agar produk private brand Lottemart ini diterima oleh masyarakat Indonesia sehingga penjualan produk private brand Lottemart ini terus meningkat dan konsumen menjadi tetap setia

menggunakan produk tersebut.

Berikut adalah keunggulan dan keterbatasan dari produk private brand Lottemart :

Tabel 4.3 Tabel keunggulan & keterbatasan produk private brand

Keunggulan Keterbatasan

Lottemart • Mengurangi dominasi merek nasional dalam toko

• Menciptakan ketergantungan konsumen kepada peritel • Meningkatkan penjualan • Sebuah kesempatan untuk

strategi diferensiasi dan menyediakan pilihan yang beragam bagi konsumen • Membangun loyalitas

konsumen terhadap peritel dengan menghindari

perbandingna diantara merek-merek lain

• Membangun citra peritel yang

• Standarisasi yang tidak seragam diantara kategori produk private label memunculkan perasaan negatif dari konsumen • Peritel dapat dipersepsikan

sebagai less powerful in the marketplace karena tidak

mempromosikan merek-merek yang sudah ternama • Turnover yang rendah,

hasilnya adalah kerugian penjualan perlinear meter • Fokus yang berlebihan

(14)

14 positif

• Kebebasan dalam mengatur pricing strategy

• Mempunyai posisi tawar yang lebih baik dalam resesi

ekonomi

• Pengendalian persediaan yang lebih mudah

• Harga yang rendah dipersepsikan dengan kualitas yang rendah • Kurangnya dukungan

finansial dari pemasok • Jika produk private label

tersebut gagal atau tidak berhasil memuaskan konsumen, kecil

kemungkinan mereka akan membeli produk private label yang lain.

Pemasok • Menutup peluang pesaing

• Pemasok dapat memasuki pasar dengan biaya yang rendah

• Sebagai secondary product yang menambah portfolio produk perusahaan

• Memproduksi produk pesaing untuk melawan market leader • Kesempatan bagi usaha kecil

yang tidak memiliki modal

• Hubungan dengan peritel dapat tergangu jika produk tidak berkualitas

• Menciptakan kompetitor yang mengancam produk yang mereka pasarkan • Pemasok lain mungkin

menawarkan harga private label yang lebih rendah

sehingga memaksakan keuntungan lebih rendah

(15)

15

besar untuk memasuki pasar yang lebih luas

• Memperoleh lebih banyak ruang dalam rak gerai

• Pembangunan strategis partnership dengan peritel

• Biaya penyimpaan yang tinggi dan margin keuntungan yang rendah

Konsumen • Harga lebih rendah untuk kualitas yang setara dengan produk lain

• Pilihan yang lebih banyak • Nama peritel yang terpercaya

= kepercayaan terhadap produk

• Sebagai pengganti produk lain yang habis persediaannya.

• Produk berkualitas rendah • Persepsi harga murah =

kuatitas rendah.

• Anggapan kualitas yang seragam pada produk private brand yang lain

jika ada produk yang tidak dapat berfungsi dengan baik.

Sumber : Ali Hasan SE, MM, 2009: 1542

4.2.1 Logo Produk Private Brand LotteMart

(16)

16 4.2.2 Profil Nara Sumber

Key informan satu

Nama : Yudi Ang

Jabatan : Marketing Manager PT. Lottemart Indonesia

Key informan dua

Nama : Kiki Indriani

Jabatan : Private Brand Manager PT. Lottemart Indonesia

4.3 Hasil Penelitian

Bagian ini merupakan deskripsi terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan hasil wawancara yang dilakukan terhadap key informan satu yaitu Bapak Yudi Ang selaku Marketing Manager PT. LotteMart

Indonesia & juga kepada key informan dua yaitu Ibu Kiki Indriani selaku Private Brand Manager PT. LotteMart Indonesia. Dalam pelaksanaan komunikasi

pemasaran terpadu pada produk private brand Lottemart, telah dilakukan serangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai dengan tahap evaluasi terhadap program pemasaran tersebut. Fokus penelitian yang menjadi pembahasan pada bagian ini adalah kegiatan komunikasi pemasaran terpadu pada produk private brand Lottemart dikaitkan dengan model komunikasi pemasaran

(17)

17

terpadu menurut Belch & Belch, dalam bukunya “Advertising and Promotion, An Integrated Marketing Communication Perspective”.

4.3.1 Model Komunikasi Pemasaran Terpadu 4.3.1.1 Mengkaji Rencana Pemasaran

Sebelum masuk kepembahasan mengenai strategi komunikasi pemasaran terpadu pada produk private brand Lottemart, kita harus mengetahui latar belakang dari diciptakannya produk private brand Lottemart yaitu dibuat dalam rangka memberikan ragam pilihan produk alternatif bagi konsumen yang tingkat loyalitas mereknya tidak terlalu tinggi terhadap suatu merek nasional atau merek perusahaan yang sudah exis dipasaran. Yang menjadi target dari produk private brand Lottemart ini adalah tipe pembeli switcher.

Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Yudi Ang berikut, “produk private brand Lottemart dibuat untuk memberikan ragam pilihan produk alternatif pilihan bagi konsumen yang tingkat loyalitas mereknya tidak terlalu tinggi terhadap suatu merek nasional atau merek perusahaan yang sudah exis dipasaran, jadi target kami ini adalah tipe pembeli switcher yang focus dalam berbelanja adalah mencari kualitas barang yang tidak kalah baik tetapi memiliki harga yang lebih ekonomis dibandingkan dengan produk sejenisnya. Pemilihan nama merek sama dengan nama toko kami pun adalah untuk dapat menimbulkan image positif dari konsumen, baik terhadap produk private brand kami tersebut maupun terhadap image toko kami”.

Dibenarkan juga oleh pendapat Ibu Kiki Indriani, “seperti yang telah dijawab oleh Bapak Yudi Ang bahwa produk private brand Lottemart ini dibuat untuk memperkaya pilihan konsumen terhadap produk yang mereka butuhkan, dengan jenis yang sama tetapi memiliki tingkatan harga yang lebih ekonomis dari yang produk bermerek nasional atau perusahaan yang selama ini telah ada dipasaran. Image nama toko dan produk nya juga akan menjadi kesatuan yang unik baik bagi supplier maupun konsumen.”

(18)

18

Dalam pembahasan model komunikasi pemasaran terpadu menurut Belch & Belch, hal pertama yang dibahas adalah mengkaji rencana pemasaran. Seperti yang dilakukan dalam rencana komunikasi pemasaran terpadu untuk produk private brand Lottemart, yaitu terlebih dahulu menganalisa SWOT produk

tersebut baik dari sisi internal maupun dari eksternal. Dimulai dengan memperhatikan bentuk komunikasi pemasaran dari produk pesaing yang telah eksis terlebih dahulu dipasar, lalu didukung dengan melakukan analisa melalui data penjualan dan data kegiatan pemasaran yang telah dilakukan oleh Lottemart ditahun 2010, sebagai dasar pembanding dalam membuat rencana pemasaran, hingga masuk ketahap penetapan anggaran, pemilihan media, lalu melakukan pemantauan dan evaluasi dari setiap kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan pada produk private brand Lottemart.

Seperti yang dikatakan oleh bapak Yudi Ang berikut, “untuk strategi komunikasi pemasaran terhadap produk private brand yang kami miliki, terlebih dahulu dianalisa SWOT dari produk tersebut baik dari sisi internal maupun dari eksternal yang ada pada saat itu. Antara lain dimulai dengan memperhatikan produk-produk pesaing yang telah ada atau eksis terlebih dahulu dipasaran. Kami pun menganalisa data penjualan perkategori produk nasional yang memang memiliki tingkat penjualan terbaik mulai dari tahun 2010, dan jenis-jenis produk apa saja yang pada umumnya konsumen konsumsi tapi tidak memilliki keterlibatan tinggi terhadap sebuah merek untuk dapat dijadikan masukan kepada team buyer untuk melakukan pengadaan jenis produk private brand Lottemart. Hingga ketahap penetapan anggaran, pemilihan media yang sesuai untuk dijadikan eksekusi dari pesan-pesan yang telah kami persiapkan untuk mengkomunikasikan produk private brand kami kepada konsumen, lalu melakukan pemantauan dan evaluasi dari setiap kegiatan komunikasi pemasaran yang kami lakukan pada produk private brand Lottemart.”

Pendapat tersebut ditambahkan pula oleh Ibu Kiki Indriani, “dari sisi kami sebagai buyer, tentunya mensupport dari apa yang dilakukan oleh team marketing untuk membuat strategi komunikasi pemasaran yang baik pada private brand kami. Membantu memberikan masukan-masukan kepada marketing mengenai pesan yang dapat ditonjolkan dan penetapan waktu yang baik untuk

(19)

19

setiap promosi karena disesuaikan dengan kondisi kesiapan barang, sedangkan dalam pembuatan strategi dan pengeksekusiannya baik itu untuk media maupun budget dan lain sebagainya kami serahkan kepada team marketing yang memiliki kuasa akan hal tersebut.”

Tujuan dari pelaksanaan komunikasi pemasaran terpadu pada produk private brand Lottemart dibagi menjadi dua yaitu jangka pendek dan jangka

panjang. Tujuan jangka pendek adalah untuk memperkenalkan dan membuat konsumen sadar akan keberadaan dari produk private brand Lottemart, yang menawarkan pilihan harga yang lebih ekonomis dibandingkan dengan produk bermerek perusahaan / nasional yang sudah eksis dipasaran. Sedangkan tujuan untuk jangka panjangnya adalah untuk membuat konsumen terus loyal sehingga secara berkesinambungan terus mengkonsumsi produk private brand Lottemart tersebut, yang secara tidak langsung memberikan image positif juga selain kepada produknya dan juga kepada nama toko tempat produk itu bernaung yaitu Lottemart.

Seperti yang dikatakan oleh Bapak Yudi Ang berikut, “tujuan jangka pendek yang ingin kami capai, adalah konsumen dan calon konsumen Lottemart mengetahui adanya produk dan harga ekonomis dari produk private brand Lottemart. Lalu setelah mereka mengetahui mereka akan berkeinginan untuk mencoba produk. Sedangkan jangka panjangnya adaalah diharapkan agar konsumen kami akan terus berkesinambungan melakukan pembelian produk privte brand Lottemart, dan diharapkan agar produk private brand kami ini menjadi produk yang dapat bersaing disandingkan dengan produk bermerek nasional atau bermerek perusahaan besar yang sudah ada dipasaran. Pembentukan image positif terhadap produk ini juga akan mempengaruhi image postif dari toko Lottemart juga sebagai tempat penyedia produk privte brand tersebut”

Lalu diitambahkan jawaban oleh Ibu Kiki Indriani, sebagai berikut, “dari sisi buyer, tentunya tujuan yang kami ingin capai adalah kesadaran konsumen akan produk private brand kami tersebut, lalu mereka menggunakan, dan menjadi loyal. Karena pastinya akan mempengaruhi tingkat performance penjualan produk yang kami buat tersebut.”

(20)

20

Hasil dari pengkajian perencanaan pemasaran dari produk private brand Lottemart, adalah penetapan strategi komunikasi pemasaran yang lebih terencana dan detail. Baik dari segi anggaran yang harus disediakan dari tiap kegiatan, bentuk pesan yang akan disampaikan kepada konsumen, media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut, hingga sampai ketahap pengkontrolan dan pengevaluasian dari tiap bentuk kegiatan komunikasi pemasaran pada produk private brand Lottemart.

Seperti yang dikatakan bapak Yudi Ang berikut “hasilnya adalah penetapan strategi komunikasi pemasaran yang lebih terencana dan detail, mulai dari segi anggaran yang harus disediakan dari tiap kegiatan, bentuk pesan yang akan disampaikan kepada konsumen, media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut, hingga sampai ketahap pengkontrolan dan pengevaluasian dari tiap bentuk kegiatan komunikasi pemasaran pada produk private brand Lottemart. Dari menganaliasa data dan melakukan survey kepada konsumen kami temukan adanya titik peluang untuk lebih menonjolkan kelebihan dari produk private brand yang kami miliki, yaitu dari sisi harga (price) yang dapat dijadikan point kelebihan untuk dikomunikasikan kepada konsumen kami. Dari sana kami tinggal menyusun strategi apa yang baik kami lakukan dalam mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen atau calon konsumen kami.”

Berikut yang jawaban dari ibu Kiki Indirani, merangkum jawaban dari bapak Yudi ang, “sudah tentu hasilnya adalah strategi komunikasi terpadu yang terencana, baik itu jenis kegiatannya, medianya, waktunya, biayanya, dan pelaksananya, yang semuanya itu dijalankan dalam rangka mencapai tujuan dari keberadaan produk private brand Lottemart tersebut.”

Persaingan dengan produk-produk merek nasional dari perusahan-perusahaan yang berskala besar merupakan salah satu kendala terbesar yang dihadapi, dan pengaruh permintaan konsumen juga berperan besar terhadap produk private brand Lottemart.

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Yudi Ang, “kondisi persaingan sangat ketat, baik itu dengan produk merek nasional yang sudah ada dari

(21)

21

perusahaan-perusahaan yang sudah berskala besar, maupun persaingan dengan produk private brand dari kompetitor yang sudah ada dengan jenis categori produk yang sama. Tetapi persaing terbesar dari produk private brand Lottemart ini adalah masih produk bermerek nasional, karena merek nasional tersebut didukung oleh komunikasi pemasaran yang sangat baik karena mereka memiliki budget pemasaran yang cukup besar. Mereka gencar dalam melakukan periklanan dan juga kegiatan komunikasi pemasaran lainnya. Keberadaan produk-produk private brand Lottemart ini adalah sebagai bentuk kepedulian kami untuk menjawab kebutuhan dari konsumen yang ingin mendapatkan produk-produk berkualitas dengan harga yang lebih ekonomis, sehingga biaya untuk kegiatan komunikasi pemasaran yang terlalu tinggi kami hindari agar bisa mempertahankan harga yang kompetitif tersebut.”

4.3.1.2 Analisis Situasi Program Promosi

Analisis kegiatan program promosi dari produk-produk private brand Lottemart memiliki dua bagian, yaitu analisis secara internal dan eksternal.

A. Analisis Internal

Kegiatan komunikasi pemasaran dilakukan dengan memaksimalkan dan mensinegrikan fungsi dari tiap divisi yang terkait dengan program promosi tersebut, dan tentunya melakukan evaluasi dari setiap program sebagai kesatuan yang penting untuk menetapkan langkah kedepannya.

Seperti yang dikatakan oleh Bapak Yudi Ang, “tentu saja kami melakukan analisa secara keseluruhan baik dari aspek internal maupun eksternal. Untuk di Internal kami, dalam melaksanakan kegiatan promosi pada produk private brand Lottemart kami melakukan kordinasi yang efektif dengan bagian-bagian yang terkait, antara lain adalah dengan team buyer selaku bagian yang menentukan produk-produk yang akan dipromosikan disetiap edisi yang kami team marketing siapkan. Selain itu kamipun team marketing mempersiapkan tentang pemilihan media, peletakan tempat, dan penentuan tema yang tepat untuk mempromosikan produk-produk private brand tersebut. Dan disetiap akhir masa promosi kami melakukan review analisa data untuk dijadikan dasar dalam melakukan langkah pemasaran yang lebih baik lagi dikemudian harinya.”

(22)

22

Dalam hal pemilihan produk yang akan dikomunikasikan terlebih dahulu harus dipantau kesiapan stoknya. Perlakuan untuk produk private brand yang baru ternyata lebih gencar dilakukan, dibanding dengan produk private brand yang telah exist. Karena untuk setiap new product memerlukan komunikasi pemasaran yang lebih sering frekuensinya sebagai tahap awal dari perkenalan kepada konsumen, sedangkan untuk product yang existing hanyalah berupa re-promosi.

Seperti yang dituturkan oleh ibu Kiki Indiriani sebagai berikut:“Dari team private brand tentunya kami harus lebih selektif dalam hal pemilihan produk untuk diajukan ke promosi, kamipun harus memantau kesiapan stok produk-produk tersebut sebelum diajukan ke team marketing. Peran serta dari supplier disini sangat berperan besar dalam hal penyediaan barang. Focus dari keseluruhan kegiatan kami tersebut tidak terlepas dengan cara mengkomunikasikan produk tersebut kepada market yang ada. Perlakuan untuk produk private brand yang baru akan lebih gencar kami lakukan, dibanding dengan produk existingnya. Hal ini dikarenakan untuk setiap new product memerlukan komunikasi pemasaran yang lebih sering frekuensinya sebagai tahap awal dari perkenalan kepada konsumen, sedangkan untuk product yang existing hanyalah berupa re-promosi tetapi dengan pemilihan waktu yang tepat dari setiap produk tersebut sesuai dengan kondisi lingkungan external.”

B. Analisis Eksternal

Untuk melakukan komunikasi pemasaran terhadap produk-produk private brand Lottemart, tentunya dilakukan juga analisa terhadap perilaku konsumen. Antara lain adalah dengan melakukan riset terhadap pengunjung di toko Lottemart terlebih dahulu, antara lain untuk melihat jenis produk apa yang dibutuhkan dan tingkat daya beli dari konsumen yang berbelanja di store Lottemart. Karakteristik konsumen yang menggunakan produk private brand Lottemart adalah masuk kedalam kelas middle low, karena dianggap yang mengkonsumsi produk-produk private brand tersebut adalah karakteristik switcher (konsumen yang tidak loyal

(23)

23

pada satu merek) dengan focus harga yang paling ekonomis dalam pemilihan pemenuh kebutuhan sehari-harinya. Tetapi dari sisi manajemen Lottemart menganggap ini adalah karakteristik konsumen yang bisa dijadikan target market terbesar dalam pemasaran produk-produk private brand Lottemart.

Seperti halnya yang dikatakan oleh Bapak Yudi Ang berikut:“Untuk aspek eksternal, sebelum melakukan kegiatan komunikasi pemasaran kami telah terlebih dahulu melakukan survey kepada konsumen yang berbelanja di store kami, antara lain focus dari survey tersebut adalah untuk mengetahui jenis produk apa sajakah yang memang dianggap tidak terlalu penting merek produknya, melainkan lebih ketingkat harga yang lebih ekonomis dan kualitas. Oleh karena itu konsumen dengan karakteristik seperti itulah yang akan menjadi target utama dan kekuatan terbesar dalam menghadapi persaingan dengan produk-produk merek nasional yang telah ada. Kami pelajari semua tingkat persaingan dari produk bermerek nasional maupun private brand dari toko kompetiotor antara lain bentuk promosi yang sedang mereka jalankan, agar kami tidak tertinggal dalam hal mempromosikan produk private brand kami tersebut.”

Ditambahkan lagi oleh Ibu Kiki Indraini, yaitu“Dari sisi eksternal, kami harus mampu membaca kondisi persaingan yang ada dipasar, produknya apa dan bentuk promosinya yang sedang atau pernah berjalan seperti apa, sehingga pada saat kami melakukan program promosi hasilnya akan maksimal dan tidak sia-sia”.

Segmentasi dan target pasar dari produk-produk private brand Lottemart ternyata bisa dikatakan sama dengan target market private brand yang dimiliki oleh store kompetitor lainnya. Segmentasi pasarnya yaitu konsumen yang berbelanja di toko Lottemart, profesinya mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun para pekerja. Umur mereka berkisar antara 18 tahun sampai dengan 35 tahun. Kelas sosialnya B dan C, positioning produk private brand Lottemart adalah bahwa produk private brand Lottemart ini memiliki kualitas barang yang baik dengan pilihan harga yang lebih ekonomis. Seperti yang dikatakan oleh ibu Kiki Indriani dan bapak Yudi ang, berikut:

(24)

24

“Untuk segmen dan target market dari produk-produk private brand Lottemart, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan produk-produk private brand yang ada di store kompetitor Lottemart, yaitu antara lain :

- Carrefour : Carrefour, Blue Sky, Harmonie - Hypermart : Value Plus

- Giant : Giant, First Choice - Lion Superindo : 356

- Hero : Hero Save, Nature Choice, Relliance - Alfamart : Pasti, Scorlines, Paroti

- Indomart : Indomart

Ditambahkan oleh bapak Yudi Ang: Segmentasi pasarnya yaitu konsumen yang berbelanja di toko Lottemart, profesinya mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun para pekerja. Umur mereka berkisar antara 18 tahun sampai dengan 35 tahun. Kelas sosialnya B dan C, namun target untuk kedepannya adalah lebih cenderung untuk kelas sosial B. Positioning produk private brand Lottemart yaitu ”Produk berkualitas dengan harga terjangkau persembahan Lottemart” maksudnya yaitu adalah bahwa produk private brand Lottemart ini memiliki kualitas barang yang baik dengan harga yang ekonomis atau terjangkau.”

Untuk produk private brand Lottemart juga memiliki peluang yang cukup bagus dalam mengahadapi persaingan dengan produk-produk nasional yang telah ada ditahun 2011, hal ini karena bentuk dari strategi komunikasi pemasaran yang telah disiapkan dengan sedemikian rupa sehingga diharapkan agar mampu membuat produk private brand Lottemart mendapatkan respon yang baik dari target pasarnya.

Seperti yang dikatakan oleh bapak Yudi Ang berikut ini:“Tentu saja produk private brand Lottemart ini memiliki peluang meraih pasar yang cukup baik, karena kami menempatkan produk private brand Lottemart ini sebagai produk pengganti (subtitusi) yang memang tingkat penjualan dan tingkat keterikatan antara konsumen dengan jenis produk tersebut tidak terlalu tinggi.

(25)

25

Karena berdasarkan data tersebut kami menemukan begitu banyak jenis produk yang memang memiliki tingkat pembeli switcher yang cukup tinggi, sehingga hal ini yang membuat kami yakin bahwa produk private brand Lottemart kami ini dapat diterima dengan baik oleh konsumen kita. Tentunya pencapaian ini juga harus didukung dengan komunikasi pemasaran berkesinambungan yang baik seperti yang kami lakukan pada saat itu.”

Kemudian ditambahkan juga oleh Ibu Kiki Indriani sebagai berikut:“Ya, seperti yang dikatakan pak Yudi bahwa produk ini memiliki peluang pasar yang baik. Karena kami sudah melakukan riset sebelum mengambil langkah membuat dan memasarkan produk private brand Lottemart ini. Sehingga yang perlu dilakukan pada saat itu adalah lebih kepada bagaimana menciptakan strategi yang baik untuk mengkomunikasikan keberadaan dari produk private brand tersebut kepada konsumen.”

Produk pesaing terbesar dari produk private brand Lottemart adalah produk bermerk nasional/perusahaan maupun produk private brand yang ada ditoko kompetitor, khususnya dari produk bermerek nasional yang memang memiliki kemampuan budget komunikasi dan promosi yang lebih besar dibandingkan dengan produk private brand. Untuk produk private brand dapat memberikan harga barang yang lebih murah, karena tidak mengeluarkan biaya yang cukup besar seperti produk bermerek nasional.

Seperti yang diungkapkan oleh bapak Yudi ang berikut:“Pesaing terbesar dari produk private brand Lottemart ini adalah masih produk bermerek nasional, karena merek nasional tersebut didukung oleh komunikasi pemasaran yang sangat baik karena mereka memiliki budget pemasaran yang cukup besar. Mereka gencar dalam melakukan periklanan dan juga kegiatan komunikasi pemasaran lainnya. Kami juga telah menaganalisa kebutuhan konsumen, sehingga keberadaan produk-produk private brand Lottemart ini adalah sebagai bentuk kepedulian kami untuk menjawab kebutuhan dari konsumen yang ingin mendapatkan produk-produk berkualitas dengan harga yang lebih ekonomis, sehingga biaya untuk kegiatan komunikasi pemasaran yang terlalu tinggi kami hindari agar bisa mempertahankan harga yang kompetitif tersebut”

Sedangkan berikut adalah tambahan dari Ibu Kiki Indriani:“Setiap produk yang kami buat berdasarkan hasil performance sales terbaik dari tiap kategori barang yang ada, yang mana hasilnya adalah berdasarkan merek-merek yang sudah eksis dipasaran yaitu merek nasional ataupun merek perusahaan. Jadi

(26)

26

produk pesaingnya sudah jelas adalah merek nasional atau merek perusahaan, dan juga private brand dari toko kompetitor kami.”

4.3.1.3 Analisa Dari Proses Komunikasi

Proses komunikasi terpadu yang telah dilaksanakan PT. Lottemart Indonesia pada produk-produk private brandnya ditahun 2011, jelas lebih mengutamakan respon dari konsumennya yang merupakan target market dari proses komunikasi tersebut. Yang ingin diketahui dari proses komunikasi yang telah dijalankan tersebut apakah tanggapan atau respon dari konsumen menerima dengan baik pesan yang disampaikan ataukah menjadi tambahan nilai positif terhadap produk-produk private brand tersebut, yang secara langsung menjadi keuntungan terhadap perusahaan juga. Tujuan dari analisa proses komunikasi sendiri juga untuk dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan komunikasi pemasaran yang lebih baik lagi nanti kedepannya, agar semakin terencana dan lebih berhasil dari proses komunikasi sebelumnya.

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Kiki Indriani, “Yang kami harapkan dari proses komunikasi untuk produk-produk private brand ini adalah tanggapan positif dari target market yaitu konsumen kami. Kami ingin agar apa yang kami sampaikan dapat diterima dengan baik dan direspon dengan baik pula oleh mereka, hal ini dapat dilihat dari tingkat penjualan produk-produk private brand kami selama masa proses komunikasi tersebut berjalan.”

Ditambahkan juga oleh Bapak Yudi Ang, “Respon yang kami peroleh dari para konsumen adalah respon yang baik, mereka menerima pesan yang kami sampaikan dengan baik sehingga keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan juga tampak peningkatannya. Respon baik inilah yang memang kami harapkan dan akan terus kami kembangkan agar lebih baik lagi hasilnya dari apa yang telah kami terima sekarang ini.”

Dalam proses komunikasi untuk produk-produk private brand Lottemart yang menjadi sumber informasinya adalah berasal dari eksternal dan internal

(27)

27

perusahaan, antara lain adalah supplier, direksi, buyer, dan team marketing Lottemart, saling mengsinergikan informasi yang dimiliki untuk dijadikan satu kesatuan pesan yang baik untuk diberikan kepada target pasar dari produk private brand Lottemart.

Seperti yang dijelaskan oleh bapak Yudi ang berikut ini, “faktor sumber dalam alur proses komunikasi ini adalah berasal dari internal dan eksternal manajemen kami, untuk sisi eksternal adalah dari supplier selaku pembuat produk-produk private brand kami. Mereka yang memberikan informasi mengenai keunggulan dari produk-produk private brand tersebut, sehingga kami dapat mengemasnya dan mengkomunikasikannya kepada konsumen kami. Sedangkan untuk internal adalah dimulai dari Direksi kami yang memberikan wewenang kepada buyer private brand untuk mengelola produk-produk private brand, yang diteruskan kembali kepada team marketing untuk membuat komunikasi pemasaran yang baik dan terencana sehingga dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan kepada perusahaan”.

Ditambahkan pula oleh Ibu Kiki Indriani “sumber utamanya sudah pasti adalah supplier, selaku pihak yang memproduksi barang tersebut. Mereka memberikan informasi detail tentang produk tersebut sebelum kami komunikasikan kepada konsumen kami. Tetapi sebenarnya konsumen juga mempunyai peran dalam penentuan proses komunikasi terhadap produk private brand Lottemart ini, yang saya maksudkan adalah karena kami melakukan survey terlebih dahulu kepada mereka sehingga hasil survey tersebut kami jadikan dasar dalam mengkomunikasikan kembali produk kami tersebut kepada mereka.”.

Faktor pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi pemasaran pada produk-produk private brand Lottemart ini dilakukan dengan menggunakan standart yang telah ada diperusahaan, yang tentunya standart ini dibuat dengan sangat detail dengan harapan agar dapat menimbulkan respon positif terhadap produk private brand Lottemart, dan tentunya juga dengan tidak melupakan tampilan pesan yang menarik agar konsumen bisa tertarik terhadap pesan yang disampaikan.

(28)

28

Seperti yang dikatakan oleh bapak Yudi ang, “untuk kesisi konsumen pesan yang digunakan dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran untuk produk-produk private brand Lottemart, tentunya menggunakan standart yang telah ada didalam perusahaan berupa penyampaian pesan yang telah di rencanakan terlebih dahulu secara mendetail, lalu diaplikasikan sesuai detail schedule yang telah ditetapkan,hingga ketahapan evaluasi terhadap apa yang telah dikomunikasikan.”

Penambahan informasi dari ibu Kiki Indriani, “untuk pelaksanaan penyampaian pesan kami serahkan kepada team marketing, berdasarkan pemilihan produk dan support promosi yang telah kami serahkan kepada marketing. Sehingga dari sanalah marketing kami mengolah pesan yang akan disampaikan kepada konsumen.”.

Saluran media yang digunakan dalam alur komunikasi internal adalah menggunakan media tertulis antara supplier, buyer, dan direksi Lottemart, yaitu dengan memo maupun master kerjasama pembelian barang. Sedangkan saluran media yang digunakan untuk kesisi eksternal atau konsumen adalah dengan menggunakan media cetak, internet, dan saluran telephone, disesuaikan dengan pesan dan strategi yang telah dibuat diawal.

Seperti yang dijelaskan oleh bapak Yudi Ang berikut, “saluran media yang digunakan dalam alur komunikasi antara buyer, direksi, dan supplier adalah menggunakan surat perjanjian kerjasama yang ditandatangani diatas materai oleh kedua belah pihak yang saling mensepakati. Sedangkan untuk kegiatan komunikasi ke konsumen, kami gunakan media cetak antara lain dengan menggunakan catalog, flyer, dan koran yang diterbitkan berdasarkan periode yang telah kami tentukan diakhir tahun sebelumnya, dan juga menggunakan media internet yaitu menggunakan halam web page resmi www.lottemart.co.id, dan juga melalui saluran telephone yang digunakan oleh bagian telemarketing kami”

Penjelasan dari ibu Kiki Indriani adalah berikut, “untuk internal kami menggunakan master purchase agreement kepada supplier. Sedangkan untuk ke direksi dan marketing kami gunakan surat memo internal. Kesisi eksternal dalam artian adalah konsumen, ya pastinya menggunakan media yang sudah disiapkan oleh marketing, antara lain melalui koran, katalog, flyer, maupun media cetak luar ruang berupa bilboard dan spanduk.”

(29)

29

Tujuan dari komunikasi pemasaran yang dilakukan untuk produk-produk private brand Lottemart sendiri terbagi menjadi dua, yaitu tujuan jangka pendek untuk menimbulkan kesadaran konsumen terhadap keberadaan produk sehingga dapat meraih tanggapan positif dari konusmen, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk membuat konsumen loyal terhadap produk private brand Lottemart tersebut sehingga tidak akan beralih kembali kepada produk

bermerek nasional atau produk private brand dari kompetitor lainnya.

Seperti yang disampaikan oleh Ibu Kiki Indraini, “tujuan jangka pendeknya adalah untuk meraih tanggapan positif dari konsumen, terhadap keberadaan produk-produk private brand Lottemart baik itu dari sisi kwalitas barang maupun harganya yang lebih ekonomis. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah membuat konsumen loyal terhadap merek produk Lottemart dan menjadikan merek produk pilihan utama dari konsumen Indonesia yang telah dapat memberikan kepuasan kepada konsumen brand Lottemart.”

4.3.1.4 Penentuan Anggaran

Dalam proses komunikasi pemasaran produk-produk private brand Lottemart, tentunya memiliki anggaran yang telah ditetapkan sebelum pengaplikasiannya. Dalam hal ini penentuan anggaran dilakukan dengan cara perundingan antara beberapa bagian yang terkait, antara lain adalah buyer private brand, marketing, dan direksi selaku pemberi kuasa. Besaran anggaran untuk kegiatan komunikasi pemasaran pada produk privte brand Lottemart adalah sebesar 10% dari nilai keuntungan penjualan produk tersebut, nilai ini lebih besar dibandingkan di tahun 2010 yang hanya sebesar 6%. Karena memang ditahun 2011 Lottemart ingin fokus menawarkan produk private brand Lottemart kepada

(30)

30

konsumennya, khususnya memberikan penawaran yang lebih melalui program loyalty konsumen yang pada tahun 2010 belum dilakukan.

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Yudi Ang, “anggaran yang digunakan untuk proses komunikasi pemasaran produk-produk private brand Lottemart, tentunya dirancang sedemikian rupa disesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi ditahun 2011. Secara detail penjabarannya tidak dapat saya share pada penelitian saudara, karena ini bersifat rahasia perusahaan. Tetapi besaran anggaran untuk kegiatan komunikasi pemasaran pada produk privte brand Lottemart ditahun 2011 ini adalah sebesar 10% dari nilai keuntungan penjualan produk tersebut, nilai ini lebih besar dibandingkan di tahun 2010 yang hanya sebesar 6%. Karena memang ditahun 2011 Lottemart ingin fokus menawarkan produk private brand Lottemart kepada konsumennya, khususnya memberikan penawaran yang lebih melalui program loyalty konsumen yang pada tahun 2010 belum dilakukan Akan tetapi sedikit informasi yang dapat saya sampaikan adalah penentuan anggaran tersebut adalah hasil pembahasan antara team internal yang terkait, antara lain adalah team buyer yang mengetahui dengan pasti harga dari produknya tersebut, team marketing untuk menjabarkan strategi media yang akan digunakan dan juga biaya yang akan dikeluarkan selama proses komunikasi pemasaran, direksi sebagai pihak yang memiliki kuasa untuk memberikan kuasa agar program dan anggaran dana untuk program komunikasi pemasaran dapat dikeluarkan dan digunakan sesuai pengajuan kami team marketing”

4.3.1.5 Mengembangkan Program Komunikasi Pemasaran Terpadu

Menurut model Belch & Belch pelaksanaan dari komunikasi pemasaran terpadu adalah dengan mensinergikan fungsi dari periklanan, pemasaran langsung, pemasaran online (internet), penjualan promosi, publisitas (public relations), dan penjualan pribadi.

Tujuan periklanan dari produk private brand Lottemart ini adalah untuk menginformasikan tentang keberadaan dari produk-produk tersebut, sehingga diharapkan dari hasil periklanan tersebut agar dapat diketahui dan dikenal oleh khalayak luas bahwa Lottemart tidak hanya sebagai toko penjual produk-produk bermerek perusahaan nasional, tetapi juga sebagai toko yang telah menyediakan

(31)

31

beragam pilihan produk yang lebih ekonomis dalam harga dengan merek produk Lottemart. Pesan periklanan yang dikembangkan untuk produk private brand Lottemart ini adalah tidak terpisah dari tujuan periklanannya, yaitu untuk menginformasikan tentang keberadaan produk dan juga untuk mengexpose program-program yang sedang dilangsungkan pada produk-produk private brand tersebut. Media yang digunakan untuk periklanan berbeda dengan produk merek nasional dikarenakan memang budget yang dimiliki untuk produk private brand ini tidak sebesar produk bermerek nasional, sehingga media yang digunakan adalah lebih kepada penggunaan media media luar ruang (spanduk), media dalam ruang (pop, internal baner), dan melalu media cetak yaitu melalui surat kabar, flyer, dan katalog Lottemart. Strategi dalam menggunakan media periklanan pada produk private brand ini adalah disetiap periodenya pasti akan diikutkan minimal sebanyak 8 produk private brand Lottemart dari kategori barang yang berbeda, sehingga konsumen setiap melihat media periklanan yang dibuat oleh Lottemart pastinya akan menemukan produk private brandnya Lottemart disana.

Didukung dengan penjelasan dari bapak Yudi Ang yang mengatakan bahwa: “dari kegiatan periklanan yang dilakukan tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan keberadaan dari produk-produk tersebut kepada khalayak luas. Untuk bentuk kegiatan periklanan (advertising), dimulai dengan memilih produk-produk private brand Lottemart yang merupakan produk-produk unggulan dari tiap categori yang ada, lalu diajukan kepada kami team marketing untuk menyusun bentuk pesannya, dimana dalam pembentukan pesan yang akan diiklankan tersebut haruslah melakukan koordinasi yang baik antara kami team marketing dengan team buyer, jika sudah final kami langsung mengaplikasikan di media periklanan baik itu di media luar ruang berupa pemasangan spanduk ditempat-tempat yang memang merupakan titik-titik strategis untuk dapat dilihat oleh khalayak, dan juga kami gunakan juga media cetak berupa koran, flyer, dan katalog. Koran yang kami gunakan adalah koran kompas dan juga koran warta kota, yang kami booking untuk diterbitkan disetiap hari Jumat. Untuk biaya yang kami gunakan tentunya berdasarkan budget yang memang sudah disiapkan.”

(32)

32

Ditambahkan oleh Ibu Kiki Indriani, “tujuan periklanan tentunya untuk membuat khalayak luas mengetahui tentang program yang sedang dilaksanakan dari produk private brand Lottemart, sedangkan pelaksanaannya adalah dengan menggunakan media periklanan yang telah dirancang oleh marketing Lottemart, antara lain melalui koran, katalog, flyer, maupun spanduk. Disetiap periode program yang dijalankan oleh kami, pastinya selalu kami selipkan minimal 8 produk private brand kami. Hal ini kami lakukan sebagai salah satu strategi kami untuk membuat konsumen semakin sadar akan keberadaan produk private brand kami tersebut.”

Untuk produk-produk private brand Lottemart juga dilakukan penjualan langsung (direct marketing) dengan mengaplikasikan tele marketing, yaitu menggunakan data konsumen yang sudah terdata melalui transaksi yang menggunakan kartu pelanggan sehingga dapat dilihat setiap transaksinya, maka team tele marketing bisa dengan langsung menghubungi mereka melalui telephone untuk menginformasikan tentang keberadaan dan promosi yang sedang dilakukan pada produk-produk private brand Lottemart. Strategi yang dilakukan melalui bentuk penjualan langsung ini adalah dengan menginformasikan pembandingan harga produk bermerek nasional yang sedang promosi dengan harga produk private brand Lottemart yang ternyata tetap lebih murah.

Didukung oleh penjelasan dari bapak Yudi Ang, “kami melakukan direct marketing melalui bentuk tele marketing, yaitu menginformasikan langsung kepada konsumen kami yang telah kami miliki melalui kartu pelanggan sehingga kami memiliki data pembelian tentang produk-produk yag biasanya mereka beli. Sehingga apabila kami temukan sebuah data dari supplier bahwa produk tersebut adalah produk sejenis dan sedang melakukan promosi kami segera menghubungi mereka dan memberikan informasi pembandingan harga antara produk bermerek nasional yang sedang berpromosi ternyata harganya tetap saja tidak bisa semurah produk private brand kami, yang memiliki fungsi dan kwalitas yang tetap baik jika dibandingkan produk merek nasional yang biasanya mereka beli, sehingga konsumen juga menjadi memiliki pengetahuan tentang keberadaan produk kami dan mungkin mereka akan segera melakukan transaksi dengan cara datang langsung ke store Lottemart”.

(33)

33

Begitu pula dengan penjelasan dari ibu Kiki Indriani, “tujuannya untuk memberikan informasi yang lebih terarah dan jelas kepada konsumen yang kami tuju, karena akan diberikan informasi yang detail kepada mereka. Pelaksanaannya sejauh ini adalah menggunakan team telemarketing untuk menghubungi konsumen yang sejarah data transaksinya sesuai dengan apa yang menjadi target produk private brand Lottemart.”

Sehubungan dengan teknologi yang semakin berkembang, sehingga bentuk pemasaran juga harus ikut berkembang seiring dengan penambahaan media baru tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan media internet, yang merupakan media baru yang berkembang pesat di Indonesia. Oleh karenanya Lottemart ikut menggunakan media internet juga sebagai salah satu media komunikasi pemasaran untuk produk-produk private brand Lottemart. Hanya saja media internet marketing yang dimiliki Lottemart sekarang masih bersifat statis satu arah, sehingga untuk kedepannya strategi dari media internet marketing ini akan dikembangkan untuk dapat menjadi lebih interaktif untuk bisa berkomunikasi timbal balik dengan konsumennya.

Didukung dengan informasi dari bapak Yudi ang, “promosi dari produk-produk private brand Lottemart juga ikut dilakukan melalui media internet, yaitu melalui web resmi kami yaitu www.lottemart.co.id. Didalam web tersebut kami sediakan space khusus untuk produk-produk yang sedang berpromosi dan juga informasi khusus mengenai produk-produk private brand Lottemart. Hal ini kami lakukan agar mempermudah konsumen untuk mengetahui tentang keberadaan produk private brand Lottemart, tanpa harus terlebih dahulu datang ke store. Kedepannya strategi kami akan menggunakan media internet marketing ini menjadi lebih interaktif sehingga konsumen juga menjadi lebih tertarik menggunakan media internet perusahaan kami tersebut dan tentunya tertuju kepada informasi yang kami sharing dimedia tersebut, khususnya informasi seputar produk private brand kami”

Ditambahkan pula oleh ibu Kiki Indriani, “tujuannya untuk mengexpose program promosi yang sedang berlangsung kepada konsumen yang memang menggunakan media internet. Disetiap halaman dari web kami tersebut akan terselip produk private brand kami didalamnya, sehingga bertujuan untuk selalu

(34)

34

menumbuhkan kesadaran dari konsumen kami pada produk private brand yang kami miliki.”

Untuk menimbulkan efek komunikasi dan penjulan yang cepat, maka dari team marketing melakukan berbagai macam promosi penjualan terhadap produk-produk private brand Lottemart. Antara lain adalah dengan pemberian potongan harga (discount), harga istimewa (special price), hadiah (gift), penawaran istimewa (special offer buy 2 get 1). Bentuk pesan yang disampaikan melalui promosi penjualan tentunya adalah pesan promosi yang sedang berlangsung yang bisa didapatkan oleh konsumen Lottemart, media komunikasi yang digunakan untuk di internal toko adalah menggunakan POP berupa pemberian harga coret maupun diskon sehingga konsumen pada saat berbelanja didalam toko akan dengan mudah mengetahui program yang sedang berlangsung untuk produk private brand Lottemart tersebut. Pemasangan POP dan penggunaan area promosi untuk promosi produk private brand akan lebih banyak dibandingkan dengan produk bermerek nasional yang sedang berpromosi, karena keuntungan dari produk private brand ini adalah produk sendiri yang dapat leluasa menggunakan area didalam toko sendiri. Berbeda halnya dengan produk bermerek nasional yang ingin berpromosi di toko Lottemart, maka mereka harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk membayar area dan media tersebut kepada Lottemart.

Didukung oleh penjelasan dari bapak Yudi Ang, “dari team marketing setelah melakukan pembahasan dengan team buyer, maka melakukan berbagai bentuk promosi penjualan berupa discont, special price, pemberian gift, maupun support berupa special offer buy 2 get 1 free, untuk diberikan kepada konsumen setiap melakukan pembelian produk-produk private brand Lottemart. Hal ini dilakukan untuk memberikan efek cepat dari proses komunikasi pemasaran yang

(35)

35

kami lakukan.Untuk mensupport promosi yang sedang berlangsung kami buat POP dan diletakkan dibeberapa sudut yang memiliki potensi memberikan terpaan kepada konsumen kami, ditambah lagi dengan pemanfaatan area promosi yang lebih besar dibandingkan dengan produk nasional jika sedang berpromosi ditempat kami ”

Dipertegas kembali oleh pernyataan ibu Kiki Indriani “seperti yang dijelaskan pak Yudi, bentu promosi penjualan memang andalan dari jenis usaha retail seperti kami ini. Jadi yang dilakukan antara laian adalah berupa pemberian diskon, special price, pemberian gift, maupun support berupa special offer buy 2 get 1 free, untuk diberikan kepada konsumen setiap melakukan pembelian produk-produk private brand Lottemart. Tujuannya untuk membuat konsumen melakukan transaksi pembelian. Pemanfaatan area toko yang lebih leluasa tanpa memerlukan biaya tambahan,berbeda dengan produk merek nasional yang harus memberikan biaya tambahan jika ingin menggunakan area dan media promosi di toko kami”

Program humas merupakan bagian dari kegiatan komunikasi pemasaran dari produk-produk private brand Lottemart, yaitu dengan melakukan kegiatan kepedulian sosial memberikan gratis produk private brand Lottemart kepada masyarakat sekitar pada saat 17 Agustus maupun saat bulan puasa berlangsung yang mana tujuan dari program-program tersebut tentunya adalah untuk menjaga hubungan baik dan terus memberikan dampak positif untuk Lottemart. Pengembangan strategi dari hubungan masyarakat terus dikembangkan dengan terus melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang rutin disetiap periodenya, tetapi dilakukan dengan cara bergulir akan tetapi masih tetap disekitar toko Lottemart yang tersebar dibeberapa kota.

Hal ini didukung dari penjelasan bapak Yudi Ang, “bentuk kegiatan kehumasan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang juga memiliki peranan yang penting, yaitu untuk menimbulkan citra (image) positif bagi Lottemart yang merupakan tempat yang menaungi dari produk-produk private brand Lottemart. Yang kami lakukan ditahun 2011 antara lain adalah melakukan program kepedulian sosial yaitu memberikan gratis produk private brand Lottemart kepada masyarakat sekitar pada saat 17 Agustus dan saat bulan puasa. Pelaksanaan yang kami lakukan untuk kegiatan kehumasan ini

(36)

36

selalu bergiliran diwilayah sekitar toko Lottemart berada,dengan tujuan memudahkan mereka juga untuk melakukan pembelian kembali pada produk private brand Lottemart kami tersebut.”

Penuturan dari ibu Kiki Indriani, “pembentukan image positif adalah tujuan dari kegiatan kehumasan, kami lakukan dengan melakukan kegiatan sosial yaitu pemberian produk private brand Lottemart gratis kepada yang membutuhkan pada saat 17 Agustus dan bulan puasa berlangsung. Selain memberikan image positif free product tersebut juga bertujuan untuk membuat konsumen secara tidak langsung mencoba dan diharapkan akan terus mengkonsumsi dengan memilih produk tersebut terus untuk kebutuhan sehari-harinya, mengingat harganya yang juga lebih ekonomis.”

Bentuk kegiatan penjualan pribadi untuk produk private brand Lottemart, adalah dengan menggunakan tenaga SPG/M (sales promotion girl/man) yang selalu standby distore khususnya pada saat weekend maupun holiday time. Kontribusi dari penjualan pribadi memiliki tingkat yang cukup baik, karena dengan bentuk penjelasan langsung kepada konsumen pada saat ditempat pembelian membuat konsumen bisa langsung bertransaksi dan membawa produk tersebut. Strategi dari penjualan pribadi ini adalah dengan menempatkan personil ditempat-tempat sekitar produk private brand berada, lalu mendatangi konsumen yang sedang melihat-lihat produk untuk mencoba atau merasakan produk private brand dengan tidak lupa untuk memberikan informasi tentang keuntungan dari

produk tersebut yaitu harga yang lebih ekonomis tetapi memiliki kualitas yang tidak kalah baik jika dibandingkan dengan produk bermerek lainnya. Tanggung jawab dan peran dari personil penjual pribadi tentunya cukup besar, karena mereka memiliki target harian dan bulannan yang harus dicapai.

Didukung dari jawaban bapak Yudi Ang, “keberadaan dari penjualan pribadi yaitu dari team sales promotion girl( spg) di store memiliki kontribusi yang baik dalam hal mengkomunikasikan keberadaan dari produk-produk private brand Lottemart. Konsumen akan merasa teryakini dengan informasi yang

(37)

37

diberikan melalui spg tersebut, sehingga merekapun meresponnya dengan melakukan transaksi pembelian dari produk private brand kami tersebut. Sedikit banyak kami juga telah menganalisa kebiasaan dari konsumen yang berbelanja di store kami, mereka pasti ragu untuk membeli produk private brand apabila belum memilliki informasi mengenai fungsi dan penawaran harga yang lebih baik dibandingkan produk bermerek nasional yang telah biasa mereka gunakan. Setiap personil spg/m tersebut kami berikan tanggungjawab berupa target penjualan dalam bentuk harian dan bulanan, dan juga pemberian bonus untuk menstimulasi mereka untuk lebih giat lagi dalam melaksanakan pekerjaannya”.

4.3.1.6 Merancang dan Melaksanakan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu.

Strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan dalam mengkomunikasikan produk private brand Lottemart adalah dengan menggabungkan semua elemen komunikasi pemasaran yang ada secara bersinergi dan disesuaikan juga dengan tujuan yang ingin dicapai, antara lain adalah untuk meraih image positif dari target market kelas BC bahwa produk private brand tersebut memiliki kualitas barang yang baik, terutama dari sisi harga yang lebih ekonomis jika dibandingkan dengan produk sejenis yang bermerek nasional. Penggunakan media massa maupun media yang dimiliki sendiri, antara lain yaitu melalui tele marketing, media cetak flyer, catalog, banner, spanduk, website, digunakan secara optimal untuk membantu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan kepada target market dari produk private brand tersebut. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai periode yang telah ditetapkan diawal pada saat pembuatan strategi pemasaran.

Hal ini didukung dengan penuturan dari bapak Yudi Ang, “Kami menggabungkan elemen komunikasi marketing dalam proses komunikasi pemasaran produk private brand kami, untuk meraih respon khususnya dari target market kami di kelas B dan C, sehingga kami menawarkan kualitas dan

(38)

38

juga pemberian harga terbaik khususnya pada saat promosi berlangsung. Karena kami adalah perusahaan yang bergerak dibidang retail, dimana persaingan antara para peritel begitu ketat diluar sana. Sehingga kamipun harus gencar dalam mempromosikan produk-produk private brand kami, baik menggunakan media massa rekanan kami ataupun melalui media yang kami miliki sendiri, antara lain melalui tele marketing, media cetak flyer, catalog, banner, spanduk, website. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai periode yang telah kami rancang sedemikian rupa, sehingga setiap pesan komunikasi yang dibuat sudah dibagi sesuai budget yang telah ada. Focus dari kegiatan pemasaran kami ini adalah berusaha mengkomunikasikan keberadaan produk kami agar diketahui oleh konsumen dan mereka bereaksi menggunakan produk tersebut, dan jangka panjangnya adalah agar tetap loyal menggunakannya secara terus menerus yang pastinya akan berimpact kepada hasil penjualan kami juga.”

Untuk pengimplementasian program komunikasi pemasaran pada produk private brand Lottemart dilaksanakan sesuai dengan strategi yang telah ditentukan

diawal, sehingga disetiap periodenya tiap-tiap bagian tinggal melaksanakan dan mengawasi jalannya program agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan, hingga ketahap pengevaluasian dan dijadikan laporan berupa dokumentasi untuk dasar pembenahan diri untuk program berikutnya. Pemilihan media periklanan dilakukan riset terlebih dahulu media apa yang dapat membuat terpaan luas khususnya kepada target marketnya produk private brand tersebut, dan didapati adalah Kompas dan Warta kota. Pemanfaatan data pembelian dari kartu pelanggan sebagai dasar untuk menghubungi target pasar, memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang menjadi tradisi masyarakat sebagai moment penting untuk melaksanakan kegiatan kehumasan, mengimplementasikan penjualan pribadi diarea penjualan sehingga dapat memberikan informasi yang lebih detail dari kegiatan promosi penjualan yang sedang berlangsung. Pensinergian dari setiap element tersebut diharapkan untuk mencapai apa yang telah dijadikan target pada saat pembuatan strategi komunikasi pemasaran.

(39)

39

Didukung dari informasi yang diberikan oleh bapak Yudi ang bahwa , “setiap periode promosi penjualan dari produk private brand Lottemart, telah kami kemas baik itu dari pemberian harga khusus maupun pemberian hadiah akan kami expose didalam media periklanan yang diterbitkan baik melalui koran Kompas maupaun Warta kota, dan juga didukung oleh media internal kami sendiri yaitu katalog, flyer, maupun spanduk. Kami gunakan telemarketing untuk menginformasikan kepada konsumen kami mengenai program promosi yang sedang berjalan dari produk private brand kami tersebut. Media website kami gunakan, sehingga setiap orang yang membukan web kami juga mengetahui tentang promosi yang sedang kami jalankan. Untuk kehumasan memang tidak terlalu sering kami lakukan, tetapi dalam 2011 kami buat dua kali yaitu berupa pemberian gratis produk private brand pada saat acara kepedulian kemanusiaan yang jatuh pada saat acara 17 Agustus dan pada saat bulan puasa 2011. Hal tersebut terus berkelanjutan kami lakukan disetiap periode yang telah kami tentukan, dalam rangka mengkomunikasikan produk private brand Lottemart.”

Ditambahkan oleh ibu Kiki Indriani, “sama seperti yang dikatakan oleh pak Yudi, intinya adalah kami fokus untuk memberikan yang menarik dan terbaik kepada konsumen dan calon konsumen produk private brand Lottemart. “

Untuk mempertahankan konsumen agar setia (loyal) kepada produk private brand Lottemart, maka dilakukan kegiatan loyalty program yang

merupakan bagian dari promosi penjualan. Antara lain adalah memberikan tambahan diskon atau harga spesial yang lebih menarik, yang ditujukan khusus untuk pelanggan setia Lottemart yang menggunakan kartu pelanggan. Sedangkan dari sisi perusahaan sendiri mendapatkan keuntungan dari kegiatan loyalty program ini adalah selain menambah tingkat kesetian pelanggan pada produk private brand Lottemart tetapi dari kegiatan ini juga perusahaan dapat memantau

berdasarkan data, siapa sajakah dan ditoko wilayah mana sajakah konsumen yang memang banyak mengkonsumsi produk private brand Lottemart tersebut.

Didukung oleh penjelasan dari bapak Yudi ang, “kami terus melakukan penawaran-penawaran promosi untuk produk-produk private brand kami, baik dari pemberian promosi secara potongan harga maupun berupa pemberian hadiah. Lalu kami teruskan lagi ke program yang kami namakan loyalty program,

(40)

40

yaitu berupa upaya untuk mempertahankan terus konsumen yang sudah pernah menggunakan produk private brand Lottemart, agar tetap setia menggunakan terus tanpa harus beralih ke produk merek nasional/perusahaan, yaitu berupa pemberian tambahan diskon lagi disetiap transaksinya sehingga mereka akan merasakan bahwa mereka yang setia diberikan perlakuan yang istimewa juga dari kami sisi penyedia barang tersebut.”

Sedangkan bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan untuk mengkomunikasikan program tersebut adalah melalui penjualan pribadi, periklanan, kehumasan, dan pemasaran langsung. Untuk pengguna internet, produk private brand Lottemart juga di expose dalam website Lottemart sehingga dapat dilihat oleh semua pengguna internet. Kegiatan periklanan juga dibantu oleh berbagai media yang dimiliki oleh Lottemart, baik itu melalui flyer, catalog, banner, spanduk, pop, dan juga melalui media massa lokal yang telah bekerjasama dengan pihak Lottemart.

Strategi komunikasi pemasaran terpadu dari produk private brand Lottemart dirancang dan diimplementasikan oleh departemen marketing dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan team buyer private brand. Marketing menyusun bentuk komunikasi sesuai dengan budget yang telah ditetapkan diawal, lalu melakukan pemilihan media yang tepat, hal ini dilakukan agar apa yang dikomunikasikan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Efektif disisi apa yang dikomunikasikan sampai kepada targetnya, efisien disisi penggunaan budget yang telah disediakan agar tidak melampaui batas yang telah ditetapkan.

Didukung oleh informasi dari bapak Yudi Ang bahwa, “tentunya team marketing selaku departemen yang terkait untuk merancang dan mengimplementasikan program-programnya, dan dibantu oleh bagian buyer dan

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Head Office PT. Lottemart Indonesia
Tabel 4.3 Tabel keunggulan & keterbatasan produk private brand

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian singkat di atas, dapat dikemukakan beberapa catatan penutup sebagai kesimpulan adalah; a). FKUB di lingkungan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dibentuk

meminum air susu, sehingga susu tidak jatuh ke dalam rumen. Bila ada pakan pada Bila ada pakan pada baik baik konsentrat atau rumput, saluran tersebut akan tetap membuka,

Kawiyana, I.K.S., 2009, Crosslink Telopeptida C-Terminal (CTx) sebagai petanda aktivitas Sel Osteoklas pada Osteoporosis Paska Menopause Defisiensi Estrogen.. Bone

Voltmeter jenis ini, merupakan suatu variasi dari voltmeter tipe tanjak, akan tetapi sedikit lebih sederhana dalam rancangan secara keseluruhan, memperlihatkan suatu

Marka molekuler seperti RAPD dan ISSR terbukti dapat digunakan untuk mendeteksi polimorfisme fragmen pada 20 aksesi mutan kentang hitam hasil radiasi sinar gamma toleran

Sebelumdilaksanakannya upacara mepandes terlebih dahulu dilakukan upacara pengekeban atau ngekeb.Ngekebberasal dari kata nyekeb yang berarti meredam unsur-unsur yang

Seperti yang dapat kita lihat pada kalimat (1.a) dan (1.b), dalam bahasa Indonesia konjungsi ‘walaupun’ dan ‘meskipun’ bisa digunakan dalam pola kalimat yang sama dan

Fakta yang ditemukan pada pengerjaan siswa di soal kategori II adalah sebanyak 36,05 % siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 dengan rincian 7 siswa untuk soal nomor 4, 18 siswa untuk