• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI, DIKLAT DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI HOTEL MERCURE SANUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI, DIKLAT DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI HOTEL MERCURE SANUR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI, DIKLAT DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

DI HOTEL MERCURE SANUR Ni Nyoman Supiatni

Staf pengajar jurusan Admistrasi Niaga Politeknik Negeri Bali

Abstrak : Sebagai upaya perusahaan dalam membentuk karyawan yang berkualitas dan

memiliki keunggulan dalam bersaing adalah prestasi kerja. Prestasi kerja karyawan merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan agar mampu mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Prestasi merupakan sebuah determinan penting dalam penentuan kinerja individual. Faktor yang dikatakan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan antara lain, kecakapan kerja, kualitas pekerjaan, pengembangan, tanggung jawab, prakarsa, ketabahan, kejujuran, tingkat kehadiran, kerja sama, dan tingkah laku. Permasalahan yang muncul dalam perusahaan adalah mengenai pemberian kompensasi yang kurang adil, ketidaksesuaian jadwal program diklat, dan kurangnya kesadaran karyawan untuk berdisiplin dalam bekerja sehingga mengakibatkan penurunan prestasi kerja karyawan.

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompensasi, Diklat dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan di Hotel Mercure Sanur” ini ditujukan untuk mengetahui apakah kompensasi, diklat dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap prestasi kerja karyawan pada Hotel Mercure Sanur. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui variabel bebas mana yang berpengaruh dominan terhadap presatasi kerja karayawan pada Hotel Mercure Sanur. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis faktor, analisis regresi linier berganda serta uji F dan uji t.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kompensasi, diklat dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap prestasi kerja karyawan dengan Fhitung (61,72) > Ftabel

(2,70) dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05. Selain itu, kompensasi, diklat dan disiplin kerja berpengaruh secara parsial dan positif terhadap prestasi kerja karyawan dengan thitung

kompensasi (4,54) > ttabel (1,98), thitung diklat (4,68) > ttabel (1,98), dan thitung disiplin kerja (4,54)

> ttabel (1,98). Variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja karyawan

adalah diklat dengan nilai koefisien regresi yang lebih besar dibandingkan nilai koefisien variabel kompensasi dan disiplin kerja yaitu, diklat sebesar 0,358 lebih besar dibandingkan variabel kompensasi sebesar 0,343 dan disiplin kerja sebesar 0,325.

Kata-kata kunci: Kompensasi, diklat, disiplin kerja, prestasi kerja

THE INFLUENCE OF COMPENSATION, JOB TRAINING AND DISCIPLINE AGAINST EMPLOYEE PERFORMANCE IN THE HOTEL MERCURE SANUR Abstract : As the company's efforts; in shaping the quality of employees and has the

advantage; in competing is performance. Employee performance is an important thing to be possessed by every employee to be able to achieve the expected goals of the company. Achievement is an important determinant in the determination of individual performance. Factor which is said to affect the work performance of employees, among others, workmanship, quality of work, development, responsibility, initiative, fortitude, honesty, attendance, cooperation, and behavior. The problems that arise within the company is about unfair compensation, inappropriate schedule of training programs, and lack of awareness of employees to be disciplined in the work so that the resulting decline in employee performance.

(2)

The study, titled " The Influence Of Compensation, Job Training And Discipline Against Employee Performance In The Hotel Mercure Sanur " is intended to determine whether the compensation, training and discipline of work simultaneously and partial effect against employee performance at the Hotel Mercure Sanur. In addition, this study also aimed to identify independent variables which are the dominant influence against the working presatasi karayawan at Hotel Mercure Sanur. The analysis technique used was factor analysis, multiple linear regression analysis and F test and t test

Based on the results of analysis show that the compensation, training and discipline influential work simultaneously against achievement of employment Fhitung (61,72) > Ftabel

(2,70) with a significance level below 0.05. Additionally, compensation, training and work discipline partially influential and positive impact on employee performance with thitung

compensation (4,54) > ttabel (1,98), thitung training (4,68) > ttabel (1,98), and thitung work discipline

(4,54) > ttabel (1,98). Independent variables that influence the dominant against employee

performance is training with regression coefficient greater comparison value of the coefficient of variable compensation and labor discipline namely, training of 0.358 larger than the variable compensation of 0.343 and 0.325 for labor discipline.

Keywords : Compensation, Training, Work Discipline, Job Performance

PENDAHULUAN

Bali sebagai pusat pengembangan pariwisata Indonesia bagian tengah, diupayakan mampu menampung arus wisatawan yang setiap tahun bertambah masuk ke Bali. Kemajuan pariwisata dan kebudayaan membawa nilai tambah terutama terhadap kehidupan perekonomian dan harus didukung oleh segala aktivitas sumber daya manusia yang mantap. Persaingan bisnis pariwisata di Bali saat ini khususnya di bidang perhotelan dirasa semakin ketat. Situasi seperti ini menyebabkan perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan dituntut untuk bertindak secara professional dalam menyediakan pelayanan terbaik bagi para pelanggan. Simamora(2004 : 4) menyatakan bahwa aset organisasi paling penting yang harus dimiliki oleh perusahaan dan sangat diperhatikan oleh manajemen adalah aset manusia dari organisasi tersebut.

Perkembangan dunia usaha, khususnya industri seperti hotel di Bali dewasa ini dirasakan semakin maju dan pesat yang membawa dampak persaingan yang semakin tajam. Dengan melihat situasi yang demikian, pimpinan perusahaan selalu dituntut untuk berbuat secara profesional dan terorganisir dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Setiap perusahaan yang didirikan sudah tentu memiliki tujuan yang utama yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, dengan memiliki keunggulan bersaing, perusahaan harus mempunyai sumber daya manusia atau tenaga kerja profesional yang mampu mewujudkan tujuan bisnis dengan layanan yang berkualitas.

Sumber daya manusia dalam perusahaan mempunyai peranan sangat penting dibandingkan dengan sumber daya lainnya, karena manusia merupakan faktor penggerak dari seluruh kegiatan perusahaan. Perusahaan harus dapat memberikan perhatian lebih terhadap tenaga kerjanya. Peranan manajer sangat besar dalam memotivasi karyawan agar bekerja sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Semua kebutuhan individu dalam organisasi harus dapat dipenuhi dalam hubungan organisasi bilamana organisasi tersebut ingin berhasil mendorong para anggotanya dalam mewujudkan tujuan organisasi dan tujuan anggotanya. Motivasi kerja karyawan timbul karena dua faktor, yaitu faktor individual dan faktor organisasional. Handoko(2000 : 56) mengemukakan bahwa kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya.

Sebagai upaya perusahaan dalam membentuk karyawan yang berkualitas dan memiliki keunggulan dalam bersaing adalah prestasi kerja, karena dengan melihat dari prestasi kerja karyawannya, pimpinan perusahaan harus mampu memberikan motivasi sebagai alat untuk mengendalikan dan mengarahkan karyawannya agar menjadi lebih produktif. Peningkatan

(3)

prestasi kerja karyawan memberikan dampak positif dalam pencapaian tujuan perusahaan, oleh sebab itu manajemen harus mempelajari sikap dan perilaku para karyawan dalam perusahaan tersebut. Prestasi kerja atau standar mutu hasil kerja, persoalan mutu berarti terkait dengan baik buruknya hasil yang dikerjakan oleh karyawan. Bila perilaku karyawan memberikan hasil pekerjaan yang sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan perusahaan, maka prestasi kerja karyawan tergolong sangat baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi kerja adalah melalui kompensasi. Bila kompensasi disusun secara adil, benar dan wajar para karyawan akan merasa puas dan termotivasi untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi (Handoko, 2000:132). Kompensasi yang diberikan dapat digolongkan pada dua jenis utama, yaitu imbalan yang bersifat finansial dan non finansial (Siagian, 2004:112). Kompensasi yang bersifat finansial dan nonfinansial sangat penting peranannya sebagai faktor motivasi dalam kehidupan berorganisasi. Pemahaman yang tepat mengenai makna dan peranan masing - masing faktor tersebut menjadi sangat penting, sehingga sedapat mungkin memperhitungkan persepsi para pekerja yang bersangkutan (Siagian, 2004:145).

Menurut Sjafri(2002 : 224) kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan (diklat) merupakan faktor lain yang mempengaruhi prestasi kerja. Program diklat diterapkan oleh suatu perusahaan dalam hal pengembangan karyawan sehingga mampu memberikan prestasi kerja yang optimal dan mampu mewujudkan tujuan perusahaan. Diklat merupakan kegiatan perusahaan untuk memperbaiki penguasaan karyawan terhadap berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin serta untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat kepribadian (Handoko, 2003:104). Seiring dengan perkembangan dunia usaha, karyawan akan dituntut untuk lebih baik dalam melaksanakan pekerjaannya, karena tanggung jawab yang akan diembannya menjadi semakin berat. Tujuan utama diadakannya diklat adalah meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional.

Disiplin karyawan dinilai dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Siagian (2002 : 302) menyatakan bahwa disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong anggota organisasi memenuhi standar kerja yang ditetapkan, dalam hal ini adalah berprestasi kerja dengan baik. Sebuah perusahaan memiliki standar kerja yang harus dijalankan oleh karyawan. Karyawan dapat dikatakan disiplin apabila mereka menjalankan semua standar yang diberlakukan oleh perusahaan. Dessler (2005 : 53) menyebutkan disiplin karyawan mengacu pada bagaimana karyawan mematuhi standar-standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Salah satu indikator umum yang dapat mencerminkan tingkat kedisiplinan kerja karyawan adalah tingkat absensi yang menunjukkan bagaimana tanggung jawab karyawan dalam menjalankan standar jam atau hari kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Tinggi rendahnya tingkat absensi juga mencerminkan seberapa efektif karyawan tersebut bekerja dan menyelesaikan tugasnya dengan maksimal. Hal lain yang juga dapat mencerminkan kedisiplinan karyawan dilihat dari ketepatan waktu karyawan menyelesaikan tugas-tugasnya serta kedisipilinana karayawan dalam penggunaan atribut yang ditetapkan oleh perusahaan.

Untuk itulah pemanfaatan manusia sebagai salah satu faktor produksi seharusnya dilakukan secara manusiawi dengan memenuhi kebutuhan dasarnya (human needs) yang meliputi : pemberian kompensasi yang layak, tim kerja yang kompak, pemimpin yang adil dan bijaksana, kondisi kerja yang konduktif serta penghargaan atas hasil kerjanya. Hal tersebut harus mendapatkan perhatian khusus, karena akan sangat mempengaruhi prestasi serta kecintaan terhadap pekerjaan dan organisasinya. Tingginya hasil kerja karyawan adalah prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja karyawan bukan suatu hal yang kebetulan saja, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi. Prestasi kerja dapat dicapai apabila rencana kerja yang dibuat, dilaksanakan sesuai dengan tugas yang dibebankan pada setiap karyawan yang ada dalam organisasi itu. Pada dasarnya keberhasilan organisasi secara keseluruhan adalah kontribusi dari hasil kerja karyawan dengan tingkat loyalitas dan prestasi kerja yang tinggi.

(4)

METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung dan disajikan dalam bentuk angka-angka meliputi jumlah karyawan Hotel Mercure akhir tahun 2011, nilai guest satisfaction index dan tingkat kehadiran karyawan Hotel Mercure tahun 2011.

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat pertama kalinya yang berhubungan dengan pokok permasalahan. Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dan kuisioner.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi disini adalah karyawan hotel mercure sanur, Denpasar Bali. Pegawai tersebut berjumlah 610 Orang. Sampel yang digunakan adalah 86 Orang.

Formula dasar dalam menentukan ukuran sampel pada penelitian ini adalah probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk penelitian ini adalah probability sampling yang digunakan adalah proportional stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel secara proporsional yang mana lokasi kerja yang memiliki populasi lebih banyak maka jumlah sampelnya pun lebih banyak dari lokasi kerja yang lain dan sampel didasarkan atas perbedaan jumlah karyawan dari masing-masing bagian perusahaan.

Definisi Operasional Variabel

1) Prestasi kerja

Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

2) Kompensasi

Kompensasi adalah segala bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan di Hotel Mercure sebagai balas jasa dari kontribusi yang telah diberikannya pada perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

3) Pendidikan dan Pelatihan (diklat)

Pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh pimpinan Hotel Mercure kepada karyawannya dalam upaya mengembangkan pengetahuan baik bersifat teoritis maupun bersifat praktis guna meningkatkan keterampilan kerja atau kecakapan kerja agar mampu bekerja secara efektif dan efisien.

4) Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah ketaatan karyawan untuk memenuhi kewajiban dan tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang telah ditetapkan pada perusahaan.

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.

1) Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pimpinan dan karyawan Hotel Mercure mengenai masalah yang akan diteliti. Data yang didapat dari metode pengumpulan data ini mengenai kompensasi, pendidikan dan pelatihan (diklat), dan disipilin kerja karyawan.

2) Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian dan mencatat data-data pendukung seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan, kompensasi yang diberikan perusahaan, data absensi dan pendidikan dan pelatihan (diklat) pada Hotel Mercure.

3) Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan secara tertulis mengenai kompensasi, pendidikan dan pelatihan (diklat), dan disiplin kerja karyawan Hotel Mercure.

(5)

Skala Pengukuran Data

Semua indikator pada variabel bebas yaitu Kompensasi (X1), Diklat (X2), Disiplin Kerja (X3), dan variabel terikat yaitu Prestasi Kerja (Y) diukur dengan Skala Likert. Skala yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004 : 107) dengan pedoman pemberian skor sebagai berikut.

Skor 4 untuk jawaban Sangat Setuju Skor 3 untuk jawaban Setuju Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju

HASIL PEMBAHASAN Tabel 1 Hasil Uji Validitas

No. Variabel Koefisien

Korelasi (rhitung)

Simpulan

1 Prestasi kerja

Y.1: Saya sanggup melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. 0,736 Valid

Y.2: Saya taat dalam mematuhi peraturan yang berlaku di perusahaan. 0,934 Valid

Y.3: Saya selalu dapat bekerja sama dengan teman sejawat. 0,723 Valid

Y.4: Saya selalu menyelesaikan masalah dalam pekerjaan berdasarkan inisiatif sendiri.

0,793 Valid

Y.5: Saya menjalankan tugas yang diberikan dengan setulus hati. 0,852 Valid

2 Kompensasi

X1.1: Gaji yang saya terima selama ini sudah adil. 0,782 Valid

X1.2: Tunjangan hari raya yang diberikan oleh perusahaan sudah mencukupi. 0,710 Valid

X1.3: Tunjangan kesehatan yang diberikan perusahaan sudah layak. 0,670 Valid

X1.4: Tunjangan makan yang diberikan perusahaan sudah sesuai dengan

kebutuhan gizi selayaknya.

0,858 Valid

3 Diklat

X2.1: Metode diklat yang digunakan mempermudah saya dalam memahami materi yang disampaikan.

0,827 Valid

X2.2: Materi diklat yang diberikan sesuai dengan tugas/pekerjaan yang saya jalani. 0,879 Valid

X2.3: Waktu pelaksanaan diklat tidak mengganggu aktivitas pekerjaan saya. 0,765 Valid

X2.4: Perusahaan memberikan prioritas informasi diklat kepada karyawan. 0,829 Valid

X2.5: Saya termotivasi untuk mengikuti program diklat. 0,799 Valid

X2.6: Dengan mengikuti diklat, kemampuan saya dalam menyelesaikan tugas lebih meningkat.

0,808 Valid

4 Disiplin kerja

X3.1: Saya selalu hadir tepat waktu sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan. 0,914 Valid X3.2: Saya setuju terhadap ketentuan waktu bekerja yang telah disesuaikan dengan

jabatan masing-masing.

0,851 Valid

X3.3: Jika saya melakukan pelanggaran di dalam penggunaan pakaian seragam saya siap menerima kritikan atau teguran dari pimpinan.

0,680 Valid

X3.4: Saya sudah bekerja sesuai dengan prosedur perusahaan. 0,832 Valid

X3.5: Saya selalu penuh tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

(6)

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa korelasi (rhitung) antar skor item intstrumen

dengan skor total seluruh item pertanyaan lebih besar dari 0,3. Jadi seluruh item instrument dapat dinyatakan layak digunakan sebagai alat ukur.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran dimana pengujiannya dapat dilakukan secara internal, yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji reliabilitas

Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk setiap variabel lebih besar dari 0,6. Jadi dapat dinyatakan bahwa seluruh variabel telah memenuhi syarat reliabilitas atau kehandalan.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Penentuan normal atau tidaknya distribusi data dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan statistik Kolmogorov-Sminorv. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 0,413. Karena nilai Asymp. Sig. lebih besar dari alpha 5 persen maka dapat dinyatakan bahwa model uji telah memenuhi syarat normalitas data.

Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada atau tidaknya hubungan yang linier (multikolinieritas) antara variabel bebas (independent) satu dengan variabel bebas yang lain. Hasil uji multikolinieritas ditunjukkan pada Tabel 4.16.

Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas

No. Variabel Tolerance VIF

1 Kompensasi 0,653 1,531

2 Diklat 0,640 1,536

3 Disiplin Kerja 0,733 1,365

Sumber: Lampiran 9

Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai Tolerance untuk ketiga variabel bebas lebih besar dari 0,1 sedangkan VIF kurang dari 10. Jadi dapat dinyatakan bahwa model uji tidak terdeteksi kasus multikolinieritas.

No. Variabel Cronbach’s Alpha Simpulan

1 Prestasi kerja 0,870 Reliabel

2 Kompensasi 0,742 Reliabel

3 Diklat 0,897 Reliabel

(7)

Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pada model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas digunakan model glejser. Model ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolute ei dengan varaibel bebas. Hasil uji ditunjukkan pada tabel 4.17.

Tabel 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas

No. Variabel thitung Sig.

1 Kompensasi -0,884 0,379

2 Diklat -0,311 0,757

3 Disiplin Kerja -0,574 0,568

Sumber: Lampiran 10

Tabel 4 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas tidak berpengaruh sifnifikan terhadap nilai variabel terikatnya (absolute ei). Ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari alpha 5 persen. Jadi dapat dinyatakan bahwa model uji terbebas dari kasus heterokedastisitas.

Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk tujuan penelitian yang pertama, yaitu untuk menganalisis pengaruh kompensasi (X1), diklat (X2) dan disiplin kerja (X3) sebagai variabel independen terhadap prestasi kerja karyawan Hotel Mercure Sanur yang berfungsi sebagai variabel dependen (Y). Rangkuman hasil uji regresi linier berganda ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Variabel Undstandartized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Kompensasi Diklat Disiplin Kerja 0,343 0,358 0,325 0,076 0,076 0,071 0,343 0,358 0,325 4,536 4,677 4,544 0,000 0,000 0,000 Constant = 0,00000861 R = 0,833 RSquare = 0,693 Fhitung = 61,721 Sig. Fhitung = 0,000 Sumber: Lampiran 11 Uji F

Analisis F-tes bertujuan untuk menguji pengaruh signifikansi secara serempak antara variabel bebas yaitu kompensasi (X1), diklat (X2) dan disiplin kerja (X3) terhadap prestasi

kerja karyawan pada Hotel Mercure Sanur. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. 1) Perumusan hipotesis statistik

Ho : β1, β2, β3 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari

kompensasi, diklat dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan Hotel Mercure Sanur.

(8)

Ftabel = 2,70 Fhitung=61,721

0

f(F)

Daerah Terima H0

Daerah Tolak H0

H1: β1, β2, β3 ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari

kompensasi, diklat dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan Hotel Mercure Sanur.

2) Menentukan Ftabel dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05:df = (k-1)(n-k). Nilai Ftabel (3;82)

diketahui sebesar 2,70.

3) Menentukan besarnya Fhitung yang diperoleh dari hasil pengujian dengan program SPSS.

Nilai Fhitung yang dihasilkan adalah sebesar 61,721.

4) Kriteria pengujian:

Terima H0 : bila Fhitung ≤ Ftabel

Tolak H0 : bila Fhitung Ftabel

Gambar 1: Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan H0 dengan Uji F-test

Sumber: Wirawan(2002 : 221) 5) Simpulan

Hasil uji menunjukkan bahwa nilai Fhtiung lebih besar dari nilai Ftabel maka dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel kompensasi, diklat, dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Hotel Mercure Sanur.

Uji t

Analisis t-tes bertujuan untuk menguji pengaruh signifikansi secara serempak antara variabel bebas yaitu kompensasi (X1), diklat (X2) dan disiplin kerja (X3) terhadap prestasi

kerja (Y) karyawan pada Hotel Mercure Sanur. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

Pengaruh Kompensasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Hotel Mercure Sanur

1) Perumusan hipotesis variabel

Ho : β = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel kompensasi, diklat dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan Hotel Mercure Sanur.

H1 : β ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel kompensasi, diklat dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan Hotel Mercure Sanur.

2) Menentukan tingkat keyakinan 95% dan α = 0,05:df = (n-k) dan uji dua sisi maka (α) = 0,025 untuk menentukan nilai ttabel. Nilai ttabel (0,025:82) adalah sebesar ±1,98.

3) Menentukan besarnya thitung yang diperoleh dari hasil pengujian dengan program SPSS.

Nilai thitung yang dihasilkan adalah sebesar 4,536.

(9)

Jika thitung ttabel atau - thitung < -ttabel, maka Ho ditolak

Jika thitung ≤ ttabel atau - thitung ≥ -ttabel, maka Ho ditolak

Gambar 2 Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan H0 dengan Uji t

Sumber: Sugiyono(2003 : 116) 5) Simpulan

Hasil uji menunjukkan nilai thitung lebih besar dari ttabel maka dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel kompensasi, diklat, dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Hotel Mercure Sanur.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil analisis, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

1) Secara simultan variabel kompensasi, diklat dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada Hotel Mercure Sanur dengan kontribusi sebesar 69,3 persen sedangkan sisanya 30,7 persen dipengaruhi oleh faktor lain.

2) Secara parsial dapat diketahui bahwa variabel kompensasi, diklat dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada Hotel Mercure Sanur. 3) Variabel diklat merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap

semangat kerja karyawan. Hal ini dilihat dari nilai standardized coefficient beta paling besar, dimana nilai koefisien beta variabel diklat sebesar 0,358.

Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1) Dengan mempertimbangkan pengaruh kompensasi, diklat dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja, maka diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi tambahan bagi pihak manajemen Hotel Mercure Sanur, karena variabel tersebut telah terbukti berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada Hotel Mercure Sanur. 2) Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan lagi pelaksanaan program diklat yang

diberikan pada karyawan agar karyawan dapat lebih bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya sehingga mampu meningkatkan prestasi kerja pada karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Gary Dassler. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa : Eli Tanya. Jakarta : PT. Gramedia. 0 daerah penerimaan Ho daerah penolakan Ho ttabel = -1,98 daerah penolakan Ho ttabel = 1,98 thitung = 4,536

(10)

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi keempat. Semarang: Universitas Diponegoro.

Handoko, T Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Sepuluh Edisi Revisi Jakarta: Bumi Aksara.

Kustiani, Leny. 2006. Pengaruh Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Tesis Program Pasca Sarjana Unversitas Terbuka Jakarta. http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=jbptunikompp-gdl-sl-2006-lenykustia-3329

Marwat, Zubair Aslam, Tahir Masood Qureshi dan Muhammad I Ramay. 2006. Impact of Human Resource Management (HRM) Practices on Employees Performance. International Journal a Case of Pakistan Telecom Sector. www.emeraldinsight,com/Resource12/htm.

Mudiartha Utama, I Wayan, Ni Wayan Mujiati dan Komang Ardana. 2001. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia. Denpasar: UPT Universitas Udayana.

Saputra S.W, Bayu. 2008. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Parastar Echorindo. Jurnal Ilmiah Forum Manajemen. Volume 8 Nomor 1. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Siagian, Sondang P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YKPN.

Sisdarvanto, Ivan. 2005. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Hotel Semeru Bogor. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka Jakarta. http://hdl.handle.net/10364/693

Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia : Pendekatan Administratif dan Operasional. Cetakan ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.

Sjafri. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta : Ghali Indonesia. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV . Alfabeta.

Sujatmoko SE, Koko. 2007. Pengaruh Kompensasi Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan pada Departemen Operasional Pemasaran Dunkin’ Donuts Cabang Arteri Jakarta. Jurnal Ekonomi Manajemen. Volume 9 Nomor 2. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Wirawan, Nata. 2002. Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inferensia) untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua. Denpasar: Keraras Emas.

Gambar

Gambar 1: Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan H 0  dengan Uji F-test  Sumber: Wirawan(2002 : 221)
Gambar 2 Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan H 0  dengan Uji t  Sumber: Sugiyono(2003 : 116)

Referensi

Dokumen terkait

beralihnya sebutan Dusun Singgahan menjadi Kmpung Inggris yang mana banyak di datangi oleh para pendatang menciptakan berbagai peranan baru yang berada di lingkungan

1) Mengamati: Guru menyampaikan menggunakan media daring maupun luring permasalahan tentang sulitnya menggambar tanpa pemberian ukuran berantai, sejajar, kombinasi, berimpit,

Sumber data tambahan (sekunder), yaitu sumber data di luar kata- kata dan tindakan yakni sumber data tertulis. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

Despit e having no direct im pact t oward m edia com panies under our coverage, t he rising consum pt ion effect could t rigger higher overall ad - spending..

Menurut buku panduan penggunaan perpustakaan Undiksha 2012 bahwa layanan bebas pustaka adalah suatu layanan yang diberikan kepada anggota perpustakaan untuk

Walapun teknologi mixing memungkinkan untuk membuat hasil recording menjadi lebih baik, seperti misalnya menggunakan auto dynamic, namun akan menjadi lebih baik lagi bila

sasaran yang berasal dari SES A. Dan, warna yang digunakan untuk merancang kampanye ini.. adalah warna dingin karena akan lebih memberikan

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yesus, yang telah melimpahkan kekuatan kesabaran dan kesehatan kepada penulis, sehingga penulis dapat