• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Beda Hingga pada Persamaan Gelombang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Beda Hingga pada Persamaan Gelombang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Beda Hingga pada Persamaan Gelombang

(Tulisan ini diadaptasi dari buku PDP yang disusun oleh Dr. Sri Redjeki Pudjaprasetia)

M. Jamhuri UIN Malang

(2)

Metode Beda Hingga

Perhatikan persamaan gelombang

utt− c2uxx= 0 (1)

dengan syarat awal

u (x , 0) = φ (x ) , dan ut(x , 0) = ψ (x ) (2)

Persamaan beda skema CTCS (central time central space) untuk persamaan (1) adalah sebagai berikut ujn+1− 2un j + u n−1 j ∆t2 − c 2u n j +1− 2unj + uj −1n ∆x2 = 0 (3)

atau dapat dituliskan sebagai ujn+1= S  unj +1+ uj −1n  + 2 (1 − S) ujn− u n−1 j (4) dengan S =c 2∆t2 ∆x2

Perhatikan bahwa persamaan beda (4) memerlukan dua baris syarat awal, sementara permasalahan kita hanya mempunyai syarat awal (2), yang berarti u0

j, untuk j = 1, . . . , Mx.

Untuk memperoleh uj1terapkan beda pusat dengan akurasi O ∆t2 pada ut|0j, yaitu

u1 j − u

−1 j

2∆t = ψj (5)

(3)

Persamaan (4) untuk n = 0 menghasilkan u1j = S  uj +10 + u0j −1  + 2 (1 − S) u0j − u −1 j dan karena −uj−1= 2∆tψj− uj1 maka diperoleh u1j = S  uj +10 + u0j −1  + 2 (1 − S) u0j + 2∆tψj− uj1 atau uj1= S 2  u0j +1+ uj −10  + (1 − S) u0j + ∆tψj (6)

Berikutnya, substitusikan kondisi uj0= φj pada persamaan (6) sehingga diperoleh

uj1= S 2  φ0j +1+ φ0j −1  + (1 − S) φ0j + ∆tψj (7)

Jadi, persamaan beda (4) dapat diterapkan dengan menggunakan u0

j = φjdan persamaan

(4)

Syarat Kestabilan

Syarat kestabilan dari persamaan beda (4) dapat dicari dengan cara mensubstitusikan unj = ρneiaj kedalam persamaan tersebut, yaitu

ρn+1eiaj= Sρneia(j +1)+ ρneia(j −1)+ 2 (1 − S) ρneiaj− ρn−1eiaj

selanjutnya bagi persamaan diatas dengan ρneiaj, sehingga diperoleh

ρ = S 

eia+ e−ia 

+ 2 (1 − S) − ρ−1 (8)

Karena e±ia= cos a ± i sin a, maka persamaan (8) dapat ditulis sebagai ρ = S ([cos a + i sin a] + [cos a − i sin a]) + 2 (1 − S) − ρ−1 ρ2 = [2S (cos a − 1) + 2] ρ − 1

atau

ρ2− [2S (cos a − 1) + 2] ρ + 1 = 0 (9)

Misalkan S (cos a − 1) = p, maka diperoleh

ρ2− (2p + 2) ρ + 1 = 0 sehingga akar-akarnya adalah

ρ1= (p + 1) + p p2+ 2p dan ρ2= (p + 1) − p p2+ 2p

(5)

Nilai dari ρ1dan ρ2terbagi menjadi tiga kasus yaitu:

1 Jika p2+ 2p > 0 dan p < −2, diperoleh ρ1dan ρ2bernilai riil dan salah satu diantaranya bernilai < −1, jadi skema tidak stabil.

2 Jika p2+ 2p < 0 dan −2 < p ≤ 0, diperoleh ρ1dan ρ2

ρ1,2= (p + 1) ± ip−p2− 2p

merupakan bilangan kompleks dengan |ρ1,2| = 1. Jadi ρ1,2= cos θ + i sin θ.

3 Jika p = −2, maka akan diperoleh ρ = −1.

Dengan demikian, skema beda hingga stabil jika p ∈ [−2, 0] , ∀a, dan −2 ≤ S (cos a∆x − 1) ≤ 0, ∀a dan karena −2 ≤ cos a∆x − 1 ≤ 0, ∀a, maka diperoleh

−2 ≤ −2S ≤ 0 atau

0 < S ≤ 1

Jasi syarat kestabilan untuk persamaan gelombang skema CTCS adalah S = c2∆t

2

(6)

Kekonsistenan

Perhatikan uraian deret Taylor berikut: un±1j = un j ± ∆t ut|nj + 1 2∆t 2u tt|nj ± 1 6∆t 3u ttt|nj + 1 24∆t 4u tttt|nj + · · · (10) uj ±1n = unj ± ∆x ux|nj + 1 2∆x 2u xx|nj ± 1 6∆x 3u xxx|nj + 1 24∆x 4u xxxx|nj + · · · (11)

Dari persamaan (10) dan (11) diperoleh unj +1+ unj −1 = 2  ujn+ 1 2∆t 2u xx|nj + 1 24∆x 4u xxxx|nj + · · ·  (12) un+1j + ujn−1 = 2  ujn+1 2∆t 2u tt|nj + 1 24∆x 4u tttt|nj + · · ·  (13) Substitusikan persamaan (12) dan (13) ke dalam persamaan beda (4) dan dengan sedikit manipulasi aljabar di peroleh

2ujn+∆t2utt|nj+ 2 24∆t 4u tttt|nj−2Su n j−S∆x 2u xx|nj−S 2 24∆x 4u xxxx|nj = 2 (1 − S) u n j (14)

Persamaan (14) diatas dapat disederhanakan menjadi ⇔ ∆t2 utt− c2uxx  n j + 2 24 ∆t 4u tttt− S∆x4uxxxx  n j

(7)

Skema diatas konsisten, Selanjutnya suku pertama truncation terms-nya adalah 2 4! ∆t 4u tttt− S∆x4uxxxx = 2 4! ∆t 4c2u xxxx− S∆x4uxxxx = 2 4!∆x 4 S2− S u xxxx

yang berupa suku difusi, dan akan bernilai nol jika dan hanya jika S2− S = 0 atau

S = c2∆t

2

(8)

Simulasi

Perhatikan persamaan gelombang utt= uxx, untuk 0 ≤ x ≤ 10, dengan syarat batas

ux(0, t) = 0 dan u (10, t) = 0, dan syarat awal ut(x , 0) = 0 dan

u (x , 0) = (2

16(x − 3)

2(x − 7)2, 3 ≤ x ≤ 7

0, untuk x lainnya

Terapkan skema beda hingga orde-2 untuk persamaan gelombang. Gunakan pula hampiran orde-2 untuk menaksir u (x , ∆t) , juga untuk syarat batas kiri.

Jika dipilih ∆x = 1, diperoleh suatu hampiran bagi simpangan awal berikut u (x , 0) = 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 0

Hitung u (x , t) untuk beberapa selang waktu (hand-calculation), pilih ∆t = 1. Apa yang anda lihat pada batas?

Implementasikan dan simulasikan perpecahan gundukan awal sampai gelombang pecahannya menabrak batas kanan dan kiri, kemudian berbalik. Amatilah!

Kerjakan soal (c) namun simpangan awal nol, dan kecepatan awal ut(x , 0) =

(

1, |x − 5| ≤ 1 0, x lainnya

(9)

Jawaban Soal 1.a

Skema beda hingga orde-2 untuk persamaan gelombang diatas adalah

ujn+1= S  unj +1+ uj −1n  + 2 (1 − S) ujn− u n−1 j (15) dengan S =∆t 2 ∆x2

Hampiran orde-2 untuk syarat awal ut(x , 0) = 0 adalah u1 j − u −1 j ∆t = 0 u−1j = uj1 (16)

Hampiran orde-2 untuk syarat batas kiri ux(0, t) = 0 adalah

un 1− u−1n

2∆t = 0

Jawaban Soal 1.b

untuk ∆x = ∆t = 1, maka S = 1 dan persamaan (15), menjadi

ujn+1= uj +1n + uj −1n − un−1j (18) untuk j = 0, dan n = 0 maka

u0(−1)= u10 dan u−10 = u 1

0 (19)

substitusikan (19) ke persamaan (18) untuk n = 0, dan j = 0 diperoleh

u10= u01 (20)

untuk n = 0, dan j = 1 · · · (Mx− 1),

berlaku

u1j = u0j +1+ uj −1− uj−1

dengan mensubstitusikan (16) pada persamaan diatas diperoleh

u1=u

0

j +1+ uj −10

(10)

Jawaban soal 1.b

untuk n = 1 · · · Ntdan j = 0, berlaku

u0n+1= u1n+ u−1n − u n−1 0

dan dengan mensubstitusikan (17) pada persamaan diatas diperoleh un+10 = 2un1− u

n−1

0 (22)

Dengan menggunakan kondisi awal dan kondisi batas (20), (21), dan (22) diperoleh hasil sebagai berikut: 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0.5 1 0 −1 −0.5 0 0 0 8 0 0 0.5 1 0.5 0 −0.5 −1 −0.5 0 0 7 0 0.5 1 0.5 0 0 0 −0.5 −1 −0.5 0 6 1 1 0.5 0 0 0 0 0 −0.5 −1 0 5 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 1 0.5 0 0 0 0 0 0.5 1 0 3 0 0.5 1 0.5 0 0 0 0.5 1 0.5 0 2 0 0 0.5 1 0.5 0 0.5 1 0.5 0 0 1 0 0 0 0.5 1 1 1 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 0 t/x 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(11)

Jawaban Soal 1.c

Persamaan beda untuk persamaan gelombang utt= uxx adalah

ujn+1= Suj +1n + uj −1n  + 2 (1 − S) unj − u n−1 j , S = ∆t2 ∆x2 (23)

untuk j = 0, dan n = 0, maka persamaan (23) menjadi

u10= S u01+ u−10  + 2 (1 − S) u00− u −1 0 (24)

substitusikan persamaan (16) untuk j = 0, dan persamaan (17) untuk n = 0 pada persamaan (24), diperoleh

u01= S u10+ u01 + 2 (1 − S) u00− u01

2u01= 2Su01+ 2 (1 − S) u00

atau

u01= Su10+ (1 − S) u00 (25)

untuk n = 0 dan j = 1 · · · (Mx− 1) persamaan

(23) menjadi

dengan menggunakan (16), persamaan (26) menjadi u1j =S 2  uj +10 + uj −10 + (1 − S) uj0 (27) untuk j = 0 dan n = 2 · · · Nt persamaan

(23) menjadi

un+10 = S u1n+ u−1n



+2 (1 − S) un0− un−10 (28)

dengan menggunakan (17), persamaan (28) menjadi

(12)

Simulasi Soal 1.c

Hasil Simulai

(13)

Simulasi Soal 1.d

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pola difraksi gelombang yang terjadi akibat rintangan atau bangunan pantai yang menghalangi, dilakukan simulasi perambatan gelombang dengan

Metode beda hing- ga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah Sturm-Liouville dari persa- maan gelombang suara di bawah

Pada subbab sebelumnya telah diketahui hasil penyelesaian numerik dari persamaan gelombang dua dimensi dengan metode beda hingga skema eksplisit CTCS Central Time Central Space..

Grafik visualisasi fungsi gelombang persamaan Schrodinger potensial Coulombic Rosen Morse sebagai hasil dari numerik metode beda hingga terhadap hasil eksak

Model diujikan untuk beberapa simulasi transformasi gelombang yaitu shoaling, refraksi, dan difraksi gelombang reguler pada beberapa kondisi batimetri hasil percobaan

Selanjutnya dengan menggunakan definisi transformasi untuk simpangan gelombang yang bergerak dalam arah kanan dan arah kiri, diperoleh persamaan gerak gelombang interfacial

Dalam tulisan ini akan digunakan metode homotopi untuk menyelesaikan masalah gelombang permukaan dengan syarat batas taklinear pada batas permukaan untuk fluida

Untuk memulai perhitungan himpunan simpul/grid dibagi menjadi subhimpunan : Dimana titik berada disebelah kiri dan diberi indeks negatif misalnya : dan lainnya disebelah kanan