• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN

www. lecture.brawijaya.ac.id/tatiek

4

MODEL-MODEL

PEMBANGUNAN EKONOMI PERTANIAN

(2)

MATERI PEMBELAJARAN

1 TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

2 ADAM SMITH

5 SCHUMPETER

ARTHUR LEWIS

4

(3)

MATERI PEMBELAJARAN

6 HARROD DOMAR

7 SOLOW-SWAN

10 PERAN UANG DALAM PERTUMBUHAN

KEMAJUAN TEKNOLOGI

9

8 GOLDEN RULE DAN TURNPIKE

(4)

4

Indikator Pembangunan

Definisi Pembangunan menurut Meier (1995:7):

Suatu proses di mana pendapatan per kapita suatu negara meningkat dalam kurun waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan absolut tidak meningkat dan distribusi pendapatan tidak semakin timpang.

(5)

5

Klasifikasi Negara

 Klasifikasi menurut PBB

Klasifikasi berdasarkan GNP per capita, yaitu least developed, developing nations, dan OPEC

 Klasifikasi UNDP (United Nations

Development Program)

Klasifikasi berdasarkan HDI (Human Development Index)

 Klasifikasi oleh Kriteria OECD (organization for

Economic Cooperation and Development)

Low Income, Middle Income,Newly Industrialized, dan OPEC

(6)

6

Klasifikasi Negara

Klasifikasi Bank Dunia (World Development

Report)

Klasifikasi berdasarkan GNI (Gross National Income), yaitu:

1. Negara berpenghasilan rendah: kurang dari atau sama dng US$ 745

2. Negara berpenghasilan menengah: antara $ 745 dan $ 8.626

3. Negara berpenghasilan tinggi: lebih dari atau sama dng $ 9.206

(7)

7

Indikator Sosial

 Indeks Pembangunan Manusia (HDI)

Dilakukan oleh UNDP.

 HDI mengukur ‘the average achievement of a country in basic human capabilities’

 HDI mengindikasikan tentang kondisi kesehatan, lamanya hidup, tingkat pendidikan, dan standard hidup penduduk

 HDI set minimum dan maksimum untuk setiap dimensi di atas dan menunjukkan dimana posisi suatu negara, antara 0 dan 1

Lamanya hidup dikur dengan life expectancy

Tingkat pendidikan diukur dengan suatu kombinasi adult literacy

dan mean years of schooling

(8)

DESKRIPSI

Pertumbuhan ekonomi

proses peningkatan output per kapita dalam jangka panjang

proses  perubahan dinamis

ouput per kapita  ouput (GDP) : jumlah penduduk

output per kapita cenderung naik

(9)

9

Paradigma Baru Dalam

Pembangunan

1. Strategi Pertumbuhan Dengan Distribusi

Bagaimana pembagian/distribusi “kue” pembangunan. Strategi pembangunan perlu memasukkan kesempatan kerja, pembangunan manusia, sektor informal dan

ekonomi lemah

2. Strategi Kebutuhan Pokok

Todaro (1989:89) menekankan pada kebutuhan dasar, kebutuhan untuk dihargai, dan kebebasan memilih

(10)

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang TEORI PERTUMBUHAN Bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi dalam proses pertumbuhan ekonomi

(11)

KELOMPOK TEORI PERTUMBUHAN

1 Teori Klasik: 1. Adam Smith 2. Ricardo 3. Arthur Lewis 2 Teori Modern: 1. Keynesian  Harrod Domar dan Kaldor 2. Teori neoklasik Sollow dan Swan 3. Teori pertumbuhan optimum 3 Teori pertumbuhan dengan uang : gabungan antara teori neo klasik dan teori Tobin

(12)

Teori Pembangunan Ekonomi

ECONOMIC

DEVELOPMENT THEORY

CLASSIC

1. Tokoh : Adam Smith.

2. Semboyan : “laissez Faire, laissez passez, et le monde va de luime me”

Biarkanlah masyarakat mengatur urusan perekonomiannya sendiri secara alamiah dan Pemerintah tidak perlu campur tangan di dalamnya.

KEYNESIAN

1. Tokoh : Keynes.

2. Semboyan : “Pemerintah harus turun tangan”

Untuk mengatasi depresi dan pengangguran diperlukan modal dari para pengusaha, dan untuk akumulasinya diperlukan campur tangan Pemerintah.

NEO-CLASSIC

1. Tokoh : Weber

2. Semboyan : “ Untuk mencapai pertumbuhan ekono mi diperlukan teknologi:

Teknologi sebagai faktor eksogen dapat dimanfaatkan oleh setiap wilayah, maka pertumbuhan ekonomi semua wilayah akan konvergen, sehingga kesenjangan (disparitas) akan berkurang

Dibimbing oleh tangan-tangan yang tidak terlihat (invisible hand)

(13)

Teori Klasik

TOKOH : ADAM SMITH

CLASSIC THEORY

Biarkanlah masyarakat mengatur urusan perekonomiannya sendiri secara alamiah

berdasar mekanisme pasar

dan Pemerintah tidak perlu campur tangan

PEREKONOMIAN DALAM MASYARAKAT

AKAN BERKEMBANG DENGAN SENDIRINYA KARENA DIBIMBING OLEH TANGAN-TANGAN YANG TIDAK TERLIHAT (INVISIBLE HANDS)

(14)

Teori Keynesian TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI MODERN KEYNESIAN THEORY = AKUMULASI MODAL

(PHISICAL CAPITAL FORMATION)

PENINGKATAN KUALITAS DAN INVESTASI SDM

(HUMAN CAPITAL) MENEKANKAN 2 HAL PENTING,

MELALUI CAMPUR TANGAN PEMERINTAH

1. 2. Harrod (1948); Domar (1946) 1. INVESTASI (TABUNGAN) 2. I C O R Arthur Lewis (1954) SURPLUS OF LABOR

Dalam proses produksi mempekerjakan tenaga kerja yang banyak, tanpa harus meningkatkan upah. 1. PERTUMBUHAN EKONOMI JANGKA PANJANG 2. TOKOH : KEYNES

(15)

Teori Neo-Klasik TEORI NEO KLASIK P E R TU M B U H A N E K O N O M I TEKNOLOGI (Solow, 1957)

Teknologi sebagai faktor eksogen dapat dimanfaatkan oleh setiap negara, dan pertumbuhan ekonomi semua negara di dunia akan konvergen, sehingga kesenjangan akan berkurang

PERTAMBAHAN PENAWARAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DAN TINGKAT KEMAJUAN TEKNOLOGI

1.

2.

Perekonomian berada dalam kondisi full employment dan kapasitas alat-alat modal sepenuhnya digunakan

FAKTOR PRODUKSI (modal,

tenaga kerja dan teknologi) DAN

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

(Nurkse, 1953)

3.

(16)
(17)

ADAM SMITH

 An Inquiry into the Nature and Causes of

the Wealth of Nations (1776)

 Tema: bagaimana perekonomian

kapitalistik tumbuh

 Dua aspek utama:

 output total  GDP

(18)

ADAM SMITH: sistem produksi nasional SUMBERDAYA ALAM SUMBERDAYA MANUSIA KAPITAL/MODAL UNSUR POKOK SISTEM PRODUKSI NASIONAL

(19)

ADAM SMITH: Pertumbuhan output

 SDA merupakan batas maksimum

pertumbuhan ekonomi

 Selama SDA belum dimanfaatkan

maksimum maka sistem produksi akan tergantung pada peran SDM dan kapital

 SDM  dipandang dari aspek kuantitas 

pasif  jumlah penduduk adaptif terhadap kebutuhan tenaga kerja

 peran sentral pertumbuhan adalah

(20)

Penentu Pertumbuhan Ekonomi

PENENTU

PERTUMBUHAN EKONOMI

SUMBERDAYA MANUSIA

(Labor supply, education, dicipline, motivation)

SUMBERDAYA ALAM

(Land, mineral, minyak, kualitas lingkungan)

FORMASI KAPITAL

(Modal, Machines, factories, roads)

TEKNOLOGI

(Science, engineering, management, entre-preneurship)

Aggregate Production Function : Q = AF(K,L,R)

Di mana : Q = Output A = Tingkat teknologi K = Produktivitas kapital F = Fungsi Produksi

L = Input tenaga kerja R = Input sumberdaya alam

tingkat teknologi yang digunakan dalam

(21)

ADAM SMITH: Peran Akumulasi Kapital

 Akumulasi kapital berperan dalam

pertumbuhan ekonomi melalui mekanisme:

 spesialisasi

 pembagian kerja (division of labor)

 Pengaruh akumulasi kapital:

 langsung: K L Q (output)

 tak langsung: produktivitas per kapita akibat

(22)

ADAM SMITH

 Peningkatan output melalui pembagian

kerja bersumber pada tiga hal yaitu:

 spesialisasi  peningkatan keterampilan kerja

 division of labor  mengurangi waktu

produksi

 Produktivitas hanya terjadi bila ada

perluasan pasar

 Proses pertumbuhan ekonomi akan

berhenti pada posisi stasioner (stationary state)

(23)

ADAM SMITH:Akumulasi Kapital

 Faktor determinan akumulasi kapital:

 perluasan pasar

 insentif ekonomi  tingkat profit di atas profit

minimal

 Bagaimana pasar diperluas?

 liberalisasi ekonomi

 Adam Smith adalah penganjur: laissez faire

(24)

ADAM SMITH : pertumbuhan penduduk

 Pertumbuhan penduduk bersifat pasif

 Populasi meningkat seiring dengan

peningkatan upah subsisten

 Upah berperan sebagai pengatur

pertumbuhan penduduk

(25)

DAVID RICARDO

 Memperkaya teori Adam Smith

 Tema pertumbuhan masih berfokus pada

pertumbuhan penduduk vs pertumbuhan output

 Keterbatasan lahan menjadi pembatas

pertumbuhan ekonomi

 Perbedaan dengan teori Smith  alat

analisis berupa distribusi pendapatan bukan division of labor dan spesialisasi

(26)

TEORI SPESIALISASI (DIVISION OF LABOR)

M0 M1 M2

TAHUN 0 TAHUN 1 TAHUN 2

D0 P0 D1 P1 D2 P2

Q0 Q1 Q2

K0 K1 K2

DK0 DK1 DK2

(27)

Model spesialisasi (division of labor)

 K =stok kapital

 DK= penambahan stok kapital (investasi)

 Q = output

 D = tingkat spesialisasi (division of labor)

 P = tingkat produktivitas per pekerja

(28)

Model spesialisasi (division of labor)

 Stok kapital berpengaruh pada Q:

 pengaruh langsung: K, L Q

 pengaruh tak langsung: K   spesialisasi

dan pembagian kerja  produktivitas per kapita 

(29)

MODEL ADAM SMITH (lanjutan)

 pada tahun ke 0 stok kapital awal K0

menentukan Q0 yang dihasilkan 

pengaruh langsung

 K0  Q0  perluasan pasar (M0)

spesialisasi dan pembagian kerja (D0) 

meningkatkan output sehingga terjadi surplus yang diinvestasikan (DK0)

 Dalam tahun 1, stok kapital meningkat

(30)
(31)

DAVID RICARDO : Teori Pertumbuhan Sektor Pertanian dominan lahan  L  natural wage Akumulasi kapital kemajuan teknologi Teori pertumbuhan Ricardo

(32)

RICARDO: The Law of Diminishing Return

 Dari faktor produksi lahan dan tenaga kerja

terdapat kekuatan tarik menarik yang dinamis ke arah tingkat upah subsisten akibat bekerjanya the law of diminishing return

 akumulasi kapital dan kemajuan teknologi

akan meningkatkan produktivitas TK dan memperlambat diminishing return

(33)

sewa tanah

K



Posisi Stasioner Ricardian

Posisi Pertumbuhan Ekonomi Stasioner

Model Ricardian

upah income

populasi GDP

(34)

RICARDO: The Law of Diminishing Return

 jika salah satu input tetap sedang input lain

ditambah penggunaannya, maka

tambahan output yang dihasilkan dari setiap unit tambahan input variabel

tersebut mula-mula akan meningkat hingga titik tertentu, kemudian menurun

(35)

The Law of Diminishing Return B A R G W* output C D F MP0 L AP0L tenaga kerja L0 0

(36)

The Law of Diminishing Return

 pada tingkat T0 dan K0 pertumbuhan output

adalah fungsi dari TK

 Bagian output yang diterima oleh input

variabel K dan L adalah produk marginal (OA) dikalikan jumlah input variabel yang

digunakan (OL0)=luas segi empat OADL0

 Bagian yang diterima buruh = luas segi

empat OGFL0

 Bagian yang diterima kapitalis = luas segi

(37)

The Law of Diminishing Return

 Segiempat ABCD adalah selisih output total

(OBCL0) dan bagian output yang diterima input

variabel (OADL0)  bagian pemilik input tetap

yaitu lahan.

 ABCD = besarnya sewa lahan

 Jika tingkat upah subsisten adalah OW* <

daripada tingkat upah riil (OG) dan profit minimal (GR)< profit riil (GA) maka sebagai dampaknya:

 populasi 

(38)

Lanjutan:

 Pada periode berikutnya terjadi:

 K1>K0

 MPL bergeser ke kanan  MPL1 dan AP

L

APL1

 Penduduk meningkat dari L0 menjadi L1

 faktor produksi tanah tidak berubah

 tingkat output periode 1 adalah OB’ X OL1

(39)

Lanjutan: B’ A’ G’ W* output C’ D ’ F’ MP0 L AP0 L tenaga kerja MP1 L AP1 L L1 0 L0

(40)

Lanjutan:

 yang diterima pemilik tanah A’B’C’D’

 yang diterima pemilik input variabel (K, TK)

adalah OA’D’L1.

 Bagian pemilik tanah selalu menjadi lebih

besar dengan bergesernya MP dan AP ke kanan akibat akumulasi kapital dan

(41)

Lanjutan:

 Pada tahap pertumbuhan berikutnya:

 bila pertumbuhan penduduk  tetapi

akumulasi kapital   tingkat upah turun ke level subsisten

(42)

Posisi stasioner Ricardian B* A* W* output C* D* F* MP*L AP*L tenaga kerja L* 0

(43)
(44)

TEORI PERTUMBUHAN 2 SEKTOR ARTHUR LEWIS

 Model pertumbuhan 2 sektor  model

pertumbuhan dengan surplus tenaga kerja

 pertumbuhan ekonomi terjadi bila tenaga

(45)

TEORI PERTUMBUHAN DUAL SEKTOR Sektor tradisional  surplus tenaga kerja, produktivitas rendah  pertanian PERTUMBUHAN Sektor modern  produktivitas tinggi  sumber akumulasi kapital  industri

(46)

Model Dual Sektor

.

.

C A W’ W’’ D MPL0 B 0 L’ L’’ tenaga kerja o u tp u t SEKTOR MODERN

(47)

Modul Dual Sektor E S B A W* 0 MPL 0 L* tenaga kerja output sektor modern

(48)

Model Dual Sektor E0 S B0 A W* 0 MPL 0 L0* tenaga kerja output B1 B2 MPL 1 MPL 2 E1 E2 L1* L2* sektor modern

(49)

Referensi

Dokumen terkait

Akibat lambatnya transformasi sektor pertanian ke non pertanian menyebabkan masih banyak sektor ini menyerap tenaga kerja yang berakibat produktifitas tenaga kerjanya rendah

Tingkat produktivitas di sektor pertanian jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat produktivitas di sektor industri.karena tingkat produktivitas dan pendapatan yang

KEMISKINAN Ekonomi • Pendapatan Perkapita rendah • Tingkat pengangguran tinggi • Ketergantungan pada sektor pertanian yang tinggi sehingga produktivitas tenaga kerja rendah

Sedangkan pada negara berkembang memiliki produktivitas sumber daya manusia yang masih rendah, jumlah pertumbuhan penduduknya tinggi, jumlah lapangan kerja

sektor pertanian basis, mengetahui komponen pertumbuhan wilayah sub sektor pertanian, mengetahui prioritas pengembangan sub sektor pertanian, serta mengetahui pengganda

1) Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dikarenakan hampir seluruh kegiatan perekonomian Indonesia berpusat pada sektor

Hasil penelitian menunjukan : pertumbuhan sektor pertanian mengalami penurunan, kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Kota Cimahi semakin kecil, terjadi alih fungsi

Pengaruh produktivitas pertanian X1 terhadap tingkat kemiskinan Z, produktivitas pertanian memiliki pengaruh secara langsung tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, akan tetapi