• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

21 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif pada penelitian ini untuk menguji pengaruh sanksi pajak dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan preferensi risiko sbg variabel moderasi.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh langsung dari responden di lokasi penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari kuisioner yang diisi oleh responden. Kuisioner yang diperoleh mengadopsi dari berbagai sumber. Pada kuisioner sanksi pajak dan kepatuhan wajib pajak peneliti mengadopsi kuisioner penelitian Wahyudi (2017), kuisioner kualitas pelayanan peneliti mengadopsi kuisioner penelitian Wisnu (2017) dan kuisioner preferensi risiko mengadopsi kuisioner penelitian Adiasa (2013).

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yang nantinya ditetapkan oleh peneliti kemudian dipelajari untuk bisa ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasinya adalah UMKM yang berada di Kota Batu.

(2)

Sampel adalah bagian dari populasi yang sesuai dengan kriteria untuk dapat diteliti. Penentuan sample dalam penelitian ini dengan metode convenience

sampling yaitu pemilihan sampling yang dilakukan secara acak dengan

pertimbangan kemudahan akses yang dapat dijangkau oleh peneliti. Berdasarkan data dari Pusat Layanan Usaha Terpadu Koprasi dan UMKM (PLUT-KUMKM) terdapat 14570 wajib pajak yang melakukan usaha dan telah terdaftar pada tahun 2017. Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin

( ) ( ) Keterangan : n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi

moe : Margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi (ditentukan 10%)

Responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak pemilik UMKM dengan segala jenis usaha yang dimiliki di Kota Batu

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel a. Variabel Independen

Sanksi pajak (X1) Merupakan alat pencegah untuk wajib pajak yang berpikir

untuk melanggar aturan pajak (Rofika et al., 2015). Dengan adanya sanksi pajak wajib pajak akan merasa dirugikan apabila melanggar aturan pajak yang ada. Pada penelitian Septarini (2015) variabel sanksi pajak diukur dengan:

(3)

1. Persepsi wajib pajak terhadap berat ringan besarnya sanksi yang diterapkan Item :

a. Pada pasal 13 ayat 3 UU KUP wajib pajak yang telah menerima SKPKB setelah ditegur namun tidak segera menyampaikan SPT dikenakan denda sebesar 50% dari PPh yang tidak/kurang dibayar dalam satu tahun pajak b. Pada pasal 9 ayat 2a dan 2b Wajib pajak yang terlambat atau tidak

membayar PPH Masa atau Tahunan dikenakan sanksi bunga sebesar 2% terhitung sejak jatuh tempo, bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan 2. Keadilan dan efektivitas penerapan sanksi pajak

a. Pada Undang undang nomor 11 tahun 2016 pasal 3 ayat 4 Wajib pajak berhak mendapatkan pengampunan pajak atas kewajiban perpajakan yang belum dilaksanakan atau belum diselesaikan sampai akhir tahun pajak b. Pada pasal 19 ayat 2 UU KUP Wajib pajak diijinkan mengangsur atau

menunda pembayaran pajak namun tetap dikenakan sanksi bunga sebesar 2% perbulan atas jumlah pajak yang masih harus dibayar

c. Wajib pajak yang tidak merasa dirugikan dengan adanya sanksi pajak yang telah ditetapkan

Kualitas pelayanan (X2) memiliki peran dalam meningkatkan kepatuhan

wajib pajak suatu daerah, dengan pelayanan yang sesuai dapat menimbulkan kesadaran wajib pajak untuk melakukan aktivitas perpajakannya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari et al. (2015) dan Mahardika et al. (2015) kualitas pelayanan suatu daerah dapat diukur dengan indicator:

(4)

1. Tangibel ( Pelayanan yang bersifat nyata) Item :

a. Petugas pelayanan memanfaatkan fasilitas teknologi yang tersedia secara optimal

b. Sikap petugas pelayanan terpadu

2. Reliability (Keterampilan dan kecakapan petugas) Item :

a. Petugas pelayanan dapat diandalkan dalam menangani masalah wajib pajak

b. Petugas pelayanan akurat dalam menerapkan peraturan perpajakan dan memberikan kepastian waktu saat memberikan pelayanan

3. Responsiveness (Ketersediaan petugas membantu wajib pajak) Item :

a. Petugas pelayanan selalu bersedia membantu dan cepat tanggap dalam memberikan informasi perpajakan kepada wajib pajak

b. Petugas pelayanan terpadu cepat dalam memberikan respon atas pertanyaan wajib pajak

4. Assurance (Tingkat pengetahuan dan keramahan petugas) Item :

a. Petugas pelayanan menunjukkan sikap adil dalam memberikan pelayanan tanpa memandangan golongan wajib pajak

b. Petugas pelayanan terpadu memberikan informasi dengan jelas kepada wajib pajak

(5)
(6)

5. Emphaty (Kepedulian dan perhatian petugas kepada wajib pajak) Item :

a. Petugas pelayanan mampu membangun komunikasi dan menanamkan rasa percaya kepada wajib pajak

b. Petugas pelayanan mudah dihubungi melalui media komunikasi b. Variabel Dependen

Kepatuhan wajib pajak (Y) adalah kesadaran wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya tanpa adanya paksaan dari pemerintah ataupun invertigasi/ancaman. Variabel Kepatuhan Wajib Pajak pada penelitian ini diukur dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.03/2007, yaitu:

1. Wajib pajak yang tepat waktu dalam menyampaikan SPT dalam 3 (tiga) tahun terakhir

2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tungggakan yang telah memperoleh ijin mengangsur atau menunda pembayaran pajak

3. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

4. Memahami dan mematuhi peraturan perpajakan. c. Variabel Moderasi

Preferensi risiko (Z) adalah risiko yang dimiliki wajib pajak dalam aktivitasnya melakukan pelaporan pajak. Wajib pajak di hadapkan dengan pilihan menghindari risiko atau menerima risiko. Menurut Cahyonowati dan Aryobimo

(7)

(2012) dan Ardyanto dan Utaminingsih (2014) preferensi risiko diukur dengan indicator :

1 Risiko Keuangan

Risiko keuangan yang dialami oleh wajib pajak di proyeksikan dengan kepemilikan usaha yang lebih dari satu atau wajib pajak tersebut memiliki sumber penghasilan lain selain dari keuntungan sebagai pemilik usaha.

2 Risiko Kesehatan

Risiko kesehatan di proyeksikan dengan kesehatan wajib pajak apakah wajib pajak yang memiliki penyakit kronis atau wajib pajak yang mengalami cacat fisik dapat mengganggu proses pembayaran pajak karena ada biaya tambahan yang dikeluarkan untuk pengobatan.

3 Risiko Sosial

Risiko sosial diproyeksikan dengan hubungan istimewa yang dimiliki oleh wajib pajak dengan aparat pajak, apakah wajib pajak yang mengenal baik aparat pajak dengan wajib pajak yang hanya sekedar mengenal aparat pajak mendapatkan perlakuan yang berbeda.

4 Risiko Pekerjaan

Risiko pekerjaan di proyeksikan dengan kondisi usaha yang stabil, mengalami penurunan atau peningkatan. Kegiatan usaha yang tidak selalu dapat menjadi risiko bagi wajib pajak untuk membayarkan pajaknya secara tepat waktu atau tidak. Selain itu banyaknya pesaing dalam kegiatan usaha tersebut mampu membuat wajib pajak mengambil risiko atau menolak risiko dengan melakukan inovasi dalam usahanya.

(8)

5 Risiko Keselamatan

Risiko keselamatan kerja diproyeksikan dengan kondisi usaha yang baik-baik saja atau kondisi usaha yang sedang mengalami masalah kecelakaan kerja seperti halnya terjadi kebakaran atau pencurian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan penyebaran kuisioner dalam penelitian ini dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kuisioner yang disebarkan secara langsung dengan mendatangi responden.

Kuisioner yang digunakan peneliti adalah kuisioner dengan menggunakan skala likert dalam bentuk checklist. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu fenomena sosial yang umum terjadi di masyarakat (Sugiyono, 2015). Skala Likert yang digunakan peneliti adalah skala likert 1-4 dengan keterangan :

 STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

 TS = Tidak Setuju diberi skor 2

 S = Setuju diberi skor 3

 SS = Sangat Setuju diberi skor 4

3.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dengan menggunakan statistic deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji F (simultan), uji t (parsial), uji koefisien determinan dan MRA (Moderated Regression

(9)

a. Statistic deskriptif

Analisis statistic deskriptif digunakan untuk mencari gambaran atau deskripsi dari data masing-masing variabel sesuai dengan indicator dalam penelitian dengan cara mencari rata-rata nilai jawaban dari responden dengan rumus

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk melihat valid atau sah tidaknya suatu kuisioner. Kuisioner dapat dikatakan valid apabila kuisioner tersebut mampu menjadi tolak ukur. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai

Correlated item-total atau nilai r hitung dengan r table, apabila r hitung > dari r

table (0,195) maka kuisioner tersebut dikatakan valid c. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi suatu variabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini untuk menguji kuisioner apakah instrumen dalam kuisioner tersebut dapat digunakan lebih dari satu kali. Dan sejauh mana konsistensi pengukuran setelah dilakukan berulang kali dalam kondisi dan waktu yang sama. Variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach alpha > dari 0,50.

(10)

d. Uji F (simultan)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan atau keseluruhan. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apakah nilai F hasil hitung lebih besar daripada nilai F menurut table maka variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

e. Uji T (parsial)

Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,5. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari derajat signifikansi maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

f. Uji Koefisien Determinan (R2)

Uji koefisien deteriminan ini dignakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel yang bervariasi. Koefisen determinan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variabel pada variabel lain. Nilai koefisien R2 antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati angka 0 maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi amat terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel variabel independen dapat dipengaruhi oleh variasi variabel lain.

(11)

g. MRA (Moderated Regression Analysis)

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan analisis multivariate dengan menggunakan MRA. Dalam penelitian ini terdapat 3 model regresi penelitian sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2..……… (1)

Y = a + b1x1 +b2z + b3x1z………. (2)

Y = a + b1x2 + b2z + b3x2z……… (3)

Pengolahan data analisa regresi pada penelitian ini menggunakan software SPSS 25.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh keberadaan BRT terhadap minat masyarakat dalam memenuhi kebutuhan perjalanan di Kota Makassar, ditemukan bahwa dari lima faktor yaitu

Dengan melihat hasil estimasi ketidakpastian dan relatif deviasi hasil pengukuran tersebut, maka metoda teknik spektrometri gamma untuk

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

Konteks ini didefinisikan oleh Leech (dalam Nadar, 2009:6) sebagai background knowledge assumed to be shared by speaker and hearer and which contributes to

Sifat fisik daging yang diukur adalah pH, keempukan, susut masak, daya mengikat air (DMA), warna daging, warna lemak, sedangkan sifat kimia daging yang dianalisis adalah kadar

Pada teknik ini individu terlibat pada beberapa atau keseluruhan komponen dasar yaitu menentukan perilaku sasaran, memonitor perilaku sasaran, memilih prosedur yang

Analisis faktor penerokaan (exploratory factor analysis-EFA) dijalankan dalam kajian ini. Penglibatan ibubapa dalam pendidikan awal kanak-kanak dapat diukur melalui subkonstruk

Sementara itu, aspek-aspek lainya berkaitan dengan internalisasi dan aktualisasi dari nilai karakter yang terdapat pada buku teks Sejarah SMA di dalam kegiatan pembelajaran