• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGGUNAAN GAMES MELALUI FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN. (Studi Kasus Café Strawberry Tanjung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGGUNAAN GAMES MELALUI FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN. (Studi Kasus Café Strawberry Tanjung"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN GAMES

MELALUI FACEBOOK SEBAGAI MEDIA

PROMOSI DALAM MENINGKATKAN

LOYALITAS PELANGGAN

(Studi Kasus Café Strawberry Tanjung

Duren, Jakarta Barat,

Periode Oktober – November 2011)

Sherra Lestari Setiawan

(2)

Abstrak

Café Strawberry didirikan pada tahun 2004 oleh seorang entrepreneur muda, yaitu Putra

Priyadi. Beliau terinspirasi membuat Café Strawberry ini karena kegemarannya akan buah

strawberry. Kekhasan strawberry tersebut dibaca sebagai peluang bisnis dan berwujud menjadi

sebuah café yang menyuguhkan desain ruang dan menu-menu serba strawberry. Konsep café ini

seperti kombinasi antara hutan dan taman strawberry. Kini Café Strawberry sudah mempunyai

cabang di Gandaria, Jakarta Selatan dan Café Strawberry di Tanjung Duren, Jakarta Barat

sebagai pusatnya.

TUJUAN PENELITIAN ialah untuk mengetahui apakah penggunaan games yang dilakukan

oleh public relations Café Strawberry melalui Facebook sebagai media promosi dapat

meningkatkan loyalitas pelanggan. Dilihat dari fakta yang ada saat dilakukan penelitian di

lapangan itu membuktikan bahwa antusias pengunjung besar sekali terhadap boardgames yang

ditawarkan oleh Café Strawberry Tanjung Duren.

METODE PENELITIANyang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang tidak

menggunakan hipotesis tetapi menggunakan asumsi. Penelitian ini dilakukan dengan studi

pustaka, observasi langsung dan melakukan wawancara mendalam.

HASIL YANG INGIN DI CAPAI ialah menunjukkan bahwa penggunaan games melalui

Facebook sebagai media promosi ternyata dapat berhasil meningkatkan loyalitas pelanggan.

Antusias pelanggan terhadap games yang ditawarkan oleh Café Strawberry terbukti berhasil

membuat pelanggan datang ke Café Strawberry untuk makan, bersantai dan bermain. Dalam hal

ini dilihat bagaimana penggunaan sosial media yang menjadi media komunikasi dan media

(3)

SIMPULAN dari penelitian ini adalah penggunaan games melalui Facebook sebagai media

promosi yang telah dilakukan oleh Café Strawberry Tanjung Duren telah berhasil meningkatkan

loyalitas pelanggan. Penggunaan media Facebook yang walaupun hanya memberikan informasi

seputar boardgames terbaru, tetap membuat pelanggan ramai berkunjung. Selain itu, penggunaan

media lain yaitu media elektronik seperti Blackberry ternyata membuat Café Strawberry menjadi

lebih aktif dalam memberikan informasi dan publikasi kepada para pelanggannya.

Keyword : games, media promosi, public relations, loyalitas

1. PENDAHULUAN

Café Strawberry didirikan pada tahun 2004 oleh seorang entrepreneur muda, yaitu Putra

Priyadi. Kekhasan strawberry tersebut dibaca sebagai peluang bisnis dan berwujud menjadi

sebuah café yang menyuguhkan desain ruang dan menu-menu serba strawberry. Konsep café

ini seperti kombinasi antara hutan dan taman strawberry. Tidak kalah menarik yaitu ada

banyaknya variasi game seru yang ditawarkan dengan gratis untuk dimainkan bersama

teman, sahabat, pasangan, maupun keluarga ketika menunggu pesanan dihidangkan. Variasi

games seru terbaru yang ditawarkan oleh Café Strawberry kepada para pelanggannya,

khususnya yang maniak dengan games, selalu diinformasikan melalui media jejaring sosial

Facebook. Account Facebook Café Strawberry selalu dimanfaatkan sebagai media promosi,

selain untuk menginformasikan sesuatu yang baru yang ada di Café Strawberry. Kini Café

Strawberry sudah mempunyai cabang di Gandaria, Jakarta Selatan dan Café Strawberry di

(4)

2. LANDASAN TEORI

2.1. Public

Relations

Dan Lattimore, Otis Baskin, Suzette T. Heiman, dan Elizabeth L. Toth dalam

bukunya yang berjudul Public Relations: The Profession and The Practice (2009:4)

mendefinisikan public relations sebagai berikut :

“Public Relations is a leadership and management function that helps achieve organizational objectives, define philoshophy, and facilitate organizational change. Public relations practitioners communicate with all relevant internal and external publics to develop positive relationships and to create consistency between organizational goals and societal expectations.”

Pengertian dari definisi di atas dikatakan bahwa public relations merupakan

fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu mencapai tujuan organisasi,

mendefinisikan filosofi, danmemfasilitasi perubahan organisasi.

Sedangkan definisi public relationsmenurut Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan

Glen M. Broom dalam bukunya yang berjudul Effective Public Relations (2004),

yaitu:

“Public Relations is the communication and ideas from an institution to its

publics, and the communications of information, ideas and opinions from those publics to the institutions, in a sincere effort to establish mutuality of interest and this achieves the harmonious adjustment of an institution to its community.”

Dapat diartikan bahwa public relationsadalah komunikasidan ide darisebuah

institusipublik, dan komunikasiinformasi, idedan pendapatdari

(5)

untukmembangunmutualitaskepentingan danmencapaipenyesuaianyang harmonisdari

lembagauntukmasyarakatnya.

Kesimpulan penulis mengenai definisi-definisi public relations yang telah

dikemukakan di atas, dapat dilihat bahwa public relations menjadi fungsi komunikasi

aktif yang bersifat dua arah baik dari perusahaan pada publikataupun sebaliknya dari

publik kepada perusahaan. Fungsi ini bertujuan untukmengembangkan hubungan

yang terbangun antara perusahaan pada publik dan sebaliknya sehingga terjalin rasa

saling pengertian antara kedua belah pihak (perusahaan/organisasi dengan publik

maupun sebaliknya).

2.2. Social Media

Menurut Dan Zarella (2010:2-3), media sosial (social media) paling baik

dijelaskan dalam konteks paradigma industri media tradisional. Media sosial

mempunyai banyak bentuk, yaitu blog, microblog (Twitter), jejaring sosial

(Facebook, Linkdln), situs media-sharring (Youtube, Flickr), situs social bookmark

dan situs voting (Digg, Reddit), situs review (Yelp), forum dan dunia virtual (Second

Life). Menurut Dominikus Juju dan Feri Sulianta (2010:1), social media mengusung

kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam produk-produk komunitas

yang dibangun pada jejaring sosial. Apa yang dikomunikasikan di dalamnya

memberikan efek “power” tersendiri karena basis pembangunannya berupa teknologi.

Berdasarkan definisi tersebut di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa social

media adalah suatu wadah untuk berkomunikasi secara online yang memberi

(6)

saling berinteraksi melalui sebuah media yang menghubungkan mereka satu sama

lain.

2.3. Definisi Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)

Kepuasan pelanggan menurut Fandy Tjiptono (2002:24), yaitu :

”Kepuasan pelanggan adanya kepuasan pelanggan akan dapat menjalin hubungan harmonis antara produsen dan konsumen. Menciptakan dasar yang baik bagi pembelian ulang serta terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang akan dapat menguntungkan sebuah perusahaan.”

Definisi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) menurut Lerbin R. Aritonang

R. dalam bukunya yang berjudul Kepuasan Pelanggan: Pengukuran dan

Penganalisisan dengan SPSS (2005), yaitu :

“Kepuasan pelanggan sebagai hasil penilaian pelanggan terhadap apa yang diharapkannya dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.”

Penulis menyimpulkan bahwa pentingnya kepuasan pelanggan berkaitan dengan

persaingan yang makin ketat, serta tingkat kerugian dan keuntungan perusahaan.

Keuntungan memang tidak selalu ditentukan oleh kepuasan pelanggan, tetapi juga

oleh kepercayaan dan kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk dan perusahaannya.

Hal tersebut jelas saling mempengaruhi karena di tengah ketatnya persaingan,

kesetiaan pelanggan menjadi hal yang sulit untuk dipertahankan. Oleh karena itu,

kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam

(7)

2.4. Definisi Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty)

Kotler & Keller mengutip pernyataan Oliver tentang definisi loyalitas yaitu :

“Komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.” (Kotler & Keller, 2009)

Loyalitas pelanggan menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya yang berjudul

Service, Quality and Satisfaction (2007), menjelaskan loyalitas pelanggan sebagai

berikut :

“Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan sebuah produk atau jasa yang disukai dengan konsisten di masa yang akan datang meskipun pengaruh situasi dan upaya pemasaran berpeluang untuk membuat perilaku berganti merek lain.” (Tjiptono, 2007:387)

Penulis menyimpulkan bahwa kesetiaan pelanggan tidak terbentuk dalam waktu

singkat, tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari

pelanggan itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila yang didapat

sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini terus berulang.

(8)

3.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengkaji penelitian tentang analisis penggunaan games melalui Facebook

sebagai media promosi dalam meningkatkan loyalitas pelanggan pada Café

Strawberry Tanjung Duren, penulis menggunakan dua metode pengumpulan data,

yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh pelaksana riset dan

dipergunakan sebagai bahan masukan riset yang diselenggarakan. (Siswanto,

2002:122)

Data primer dapat dilakukan dengan studi lapangan. Studi lapangan adalah

metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi langsung

objek penelitian untuk melakukan :

1) Wawancara Mendalam (in-depth interview)

Wawancara dilakukan secara mendalam (in-depth interview) karena

memungkinkan bagi penulis untuk menggali lebih dalam informasi yang

dibutuhkan terhadap penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu, wawancara

dilakukan dengan bahasa yang akrab dan informal (Mulyana, 2002:186).

2) Pengamatan / Observasi

Berdasarkan observasi pada hasil data telah diperoleh terkait dengan

perkembangan media sosial Facebook dan pemanfaatan media jejaring sosial

Facebook tersebut yang digunakan sebagai media promosi untuk

menginformasikan games kepada para pelanggan dengan tujuan

(9)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sebelum riset pemasaran

dilaksanakan. (Siswanto, 2002:121)

Banyak data sekunder dapat dipergunakan sebagai bahan masukan riset

pemasaran. Data tersebut dapat diperoleh dari 2 macam sumber, yaitu sumber dari

dalam dan dari luar perusahaan. (Siswanto, 2002:121)

Data sekunder juga bisa dilakukan dengan studi pustaka. Studi pustaka adalah

metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, membaca dan

mempelajari teori-teori yang ada dalam buku-buku referensi, artikel, majalah,

situs internet atau website, serta karya ilmiah yang berkaitan dengan topik skripsi

yang sedang dibuat.

4. HASIL PENELITIAN

Kesimpulan Pembahasan Hasil Penelitian

Café Strawberry sudah berhasil dengan baik, dan dapat meningkatkan loyalitas

pelanggan. Walaupun Café Strawberry memiliki kekurangan karena belum adanya staff

khusus yang bertanggung jawab untuk meng-handle account Facebook Café Strawberry,

tetapi hal tersebut tidak membuat pelanggan beralih atau mengurangi jumlah pelanggan,

ataupun mengurangi rasa loyal pelanggan kepada Café Strawberry. Café Strawberry tetap

ramai didatangi pengunjung dan para pelanggannya. Dikarenakan Café Strawberry sudah

mempunyai image yang positif di mata pengunjung dan pelanggannya, juga karena

penerapan strategi public relations yang memang sangat baik. Pemberian informasi dari

(10)

tetapi terdapat media lain yang ikut membantu Café Strawberry mendongkrak loyalitas

pelanggannya, yaitu dengan menggunakan media elektronik Blackberry sebagai media

komunikasi yang efektif.

Café Strawberry memfokuskan informasinya pada games (boardgames), karena

mayoritas pelanggannya adalah penggemar games. Pihak Cafe Strawberry selalu

menyediakan games (boardgames) terbaru, untuk memenuhi keinginan pelanggannya yang

menyukai games yang disediakan oleh Café Strawberry. Karena mayoritas pelanggan

memang penggemar games.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dengan metode pengumpulan data

melalui wawancara dengan key informan dan informan lainnya, kemudian observasi

langsung dan studi pustaka sebagai acuan penelitian maka penulis menyimpulkan

bahwa :

1) Strategi Public Relations Café Strawberry seperti pemberian informasi seputar

games di account Facebook adalah untuk menarik minat pelanggan untuk datang

ke Café Strawberry.

2) Walaupun penggunaan media jejaring sosial Facebook yang dibuat oleh Café

Strawberry hanya memberikan informasi seputar games (boardgames), hal

(11)

3) Untuk dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tidak hanya diperlukan satu jenis

media komunikasi, lebih dari 1 media itu sangat baik bagi peningkatan loyalitas

pelanggan.

4) Publikasi account Facebook belum begitu digencarkan ke masyarakat sehingga

keberadaan account Facebook Café Strawberry belum diketahui oleh banyak

orang.

5.2. Saran

1) Strategi Public Relations Café Strawberry seperti pemberian informasi seputar

games di account Facebook adalah untuk menarik minat pelanggan untuk datang

ke Café Strawberry.

2) Walaupun penggunaan media jejaring sosial Facebook yang dibuat oleh Café

Strawberry hanya memberikan informasi seputar games (boardgames), hal

tersebut tidak mempengaruhi para pelanggannya.

3) Untuk dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tidak hanya diperlukan satu jenis

media komunikasi, lebih dari 1 media itu sangat baik bagi peningkatan loyalitas

pelanggan.

4) Publikasi account Facebook belum begitu digencarkan ke masyarakat sehingga

keberadaan account Facebook Café Strawberry belum diketahui oleh banyak

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. (2009). Komunikasi Massa Suatu

Pengantar. Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Ardianto, Elvinaro. (2004). Public Relations Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: Pustaka Bani

Quraisy.

_______________. (2003). Public Relations: Konsepsi dan Profesi. Jurnal Komunikasi dan

Informasi. Bandung: Fikom Unpad.

_______________. (2010). Metode Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Cutlip, Scott M., Allen Center dan Glen M. Broom. (2004). Effective Public Relations. New

Jersey: Prentice Hall International.

_______________. (2006). Effective Public Relations. Edisi 9. Jakarta: kencana Prenada Media

Group.

_______________. (2009). Effective Public Relations. Versi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prenada

Media.

Danandjaja. (2011). Peranan Humas Dalam Perusahaan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Fred R., David. (2006). Manajemen Strategis: Konsep. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Salemba.

Gamble, Michael W. & Teri Kwal Gamble. (2005). Communications Works. 8th edition. New York: McGraw Hill.

(13)

Griffin, Jill. (2005). Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan

Pelanggan. Edisi Revisi dan Terbaru dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Hariadi, Bambang. (2003). Strategi Manajemen. Cetakan Pertama. Malang: Penerbit Bayu

Media.

Jefkins, Frank. (2004). Public Relations. 5th edition (Edisi kelima) disempurnakan oleh Daniel Yadin dalam versi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Jelassi, Tawfik. (2008). Strategies For e-Business: Creating Value Through Electronic And

Mobile Commerce. English Version. New Jersey: Prentice Hall.

Juju, Dominikus dan Feri Sulianta. (2010). Branding Promotion With Social Network. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas. Jilid 1.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Jasa. Jakarta: PT. Indeks.

_______________. (2003). Marketing Insights From A to Z. Jakarta: Erlangga.

Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Edisi 1. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Lexy J. Moleong. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Lattimore, D., Otis Baskin., Suzette T. Heiman & Elizabeth L. Toth. (2009). Public Relations :

The Profession and The Practice. 3rd edition. New York: McGraw Hill.

_______________. (2003). Public Relations: Profesi dan Praktik. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit

(14)

_______________. (2010). Public Relations Profesi dan Praktik. Edisi 3. Jakarta: Salemba

Humanika.

Mulyana, Dedy. (2002). Metode Penelitian. Bandung: PT. Rosdakarya.

_______________. (2000). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

_______________. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Edisi ke-9. Edisi Revisi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pearce II,John A. & Richard B. Robinson. (2011). Strategic Management: Formulation,

Implementation, and Control. 12th edition. New York: Irwin McGraw-Hill. Rakhmat. (2003). Teori Komunikasi Massa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

R. Aritonang R., Lerbin. (2005). Kepuasan Pelanggan: Pengukuran dan Penganalisisan dengan

SPSS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sitepu, Sahputra Edy dan Faulina. (2011). Profesional Public Relations. Medan: USU Press.

Sutojo, Siswanto & DR F. Kleinsteuber. (2002). Strategi Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT

Damar Mulia Pustaka.

Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra. (2007). Service, Quality and Satisfaction. Yogyakarta:

Andi Ofset.

Tjiptono, Fandy. (2002). Strategi Pemasaran. Edisi II. Yogyakarta: Andi.

_______________. (2002). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wiryanto, Dr. (2004). Pengantar Ilmu Komuikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.

West, Richard, and Lynn H. Turner. (2007). Introducing Communication Theory: Analysis and

Application. New York: McGraw Hill Medical Publishing.

Wilcox, D. L., & Glen T. Cameron. (2009). Public Relations Strategies and Tactics. 9th edition. Boston: Pearson.

(15)

Zarella, Dan. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Jurnal:

Ardianto, Elvinaro. (2003). Public Relations: Konsepsi dan Profesi. Jurnal Komunikasi dan

Referensi

Dokumen terkait

variabel investasi (Xr), varibel tenaga kerja (Xz), dan ekspor (X3) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat sebesar 99 yo, dan sisanya sebesar 1 %

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS VOLLEY BALL LIKES GAME UNTUK MENGEMBANGKAN WAKTU AKTIF BELAJAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel persepsi masyarakat adalah salah satu untuk perhitungan nilai ekonomi, dengan menggunakan persepsi masyarakat dalam penelitian ini dapat mengetahui manfaat keberadaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji total koloni bakteri, nilai pH dan kadar air daging sapi di berbagai grade pasar tradisional di wilayah Kabupaten

yang digunakan sebagai pertimbangan Revitalisasi Museum Radya Pustaka. Dilihat dari letak Kota Surakarta yang berada di

43 melakukan empat uji yaitu: uji normalitas (untuk menguji data variable terdistribusi normal atau tidak. Karena syarat Model regresi yang baik adalah yang

“Gerund” isim fiil (verbal noun) demektir. Bir fiilin –ing almıĢ biçimidir. “Gerund” lar, bir fiil ve bir isim özelliği taĢırlar. Cümlede isim veya zamir

Sebuah sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan dan suatu aturan yang mengatur kedatangan dan pemrosesan masalahnya ( Bronson,1996:308). Sebuah sistem antrian