• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pelaksanaan. Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pelaksanaan. Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2009

Pekan

Ilmiah

Mahasiswa

Nasional

(PIMNAS)

Pedoman Pelaksanaan

(2)
(3)

Pedoman Pelaksanaan

Pekan

Ilmiah

Mahasiswa

Nasional

(PIMNAS)

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional JAKARTA

(4)
(5)

Seperti telah diketahui bersama bahwa pendidikan merupakan salah satu kata kunci keberhasilan bangsa Indonesia untuk dapat bersaing dan berdampingan setara dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Oleh karena itu, lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu mengaktualisasikan kemampuan akademik, kemahiran berpikir, keterampilan menatakelola dan kecakapan berkomunikasinya di semua aspek kehidupan berbangsa. Menyinggung perihal mutu

pendidikan tinggi, wajib pula kiranya menilik dan mempertimbangkan intensitas aktivitas akademik dan level intelektual mahasiswa sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan pendidikan, perguruan tinggi dan daya saing bangsa. Telah disadari pula bahwa pemberian pengetahuan berupa teori kepada mahasiswa melalui serangkaian perkuliahan di kelas, belumlah memadai untuk menjadikan lulusan mampu langsung eksis di masyarakat. Diperlukan waktu dan akses bagi pertumbuhan serta pengembangan kreativitas, juga perilaku mahasiswa yang baik. Dengan demikian, selama studi, para mahasiswa harus diberi peluang dan tantangan untuk berkreasi, bereksplorasi, berlatih dalam mencoba menemukan solusi persoalan

Kata Pengantar

(6)

yang dihadapi masyarakat. Kondisi tersebut sangat cocok untuk membangun kecakapan sains, teknologi dan seni, kemampuan afektif serta psikomotorik yang bersifat akumulatif. Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah meluncurkan berbagai program pengembangan penalaran dan keilmuan untuk mentransformasi kultur akademik mahasiswa agar kelak menjadi sarjana yang mandiri dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

PIMNAS yang sebelumnya telah menyelenggara-kan program kreatif mahasiswa dari Direktorat Akademik, yaitu program KKTM dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti, yaitu PKM, sejak tahun 2009 kedua program utama tersebut diintegrasikan dan ditatakelola oleh DP2M. Sebagaimana diuraikan pada Pedoman PKM 2009, KKTM diubah sebutannya menjadi PKM-GT dan diposisikan di PIMNAS menggantikan PKM-I atau PKM-AI. Konsekuensinya adalah diperhitungkannya nilai PIMNAS PKM-GT sebagai salah satu komponen penentu juara umum PIMNAS.

(7)

Pada tahun 2009, PIMNAS telah memasuki tahun XXII dan akan diselenggarakan di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Pada usia penyelenggaraan yang semakin dewasa, sudah pada tempatnya Panitia Penyelenggara dituntut untuk bekerja secara terintegrasi, efisien dan efektif serta akuntabel bagi terjaminnya kelancaran proses seluruh acara dan tercapainya tujuan pelaksanaan PIMNAS.

Dengan diterbitkannya Buku Pedoman ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja tekun dan cerdas dalam proses penyusunannya. Harapan kami, Pedoman PIMNAS 2009 ini bermanfaat bagi seluruh Perguruan Tinggi dan pemangku kepentingannya. Jakarta, 15 Januari 2009

Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,

Mochammad Munir NIP. 130 935 075

(8)

KATA PENGANTAR 5 DAFTAR ISI 9 DAFTAR TABEL 10 DAFTAR GAMBAR 10 I PENJELASAN UMUM 13 1.1. Latar Belakang 15 1.2. Maksud 17 1.3. Sejarah 18 1.4. Tema 20 1.5. Penghargaan 15 1.6. Logo 16 1.7. Maskot 23 II TAHAPAN PENYELENGGARAAN 25

2.1 Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara 27 2.2 Penetapan Peserta 28 2.3 Pengelompokan Peserta 28 2.4 Bahan Presentasi 29 2.5 Penetapan Dewan Juri 29 2.6 Pelaksanaan 29 2.6.1 Acara Pembukaan 30 2.6.2 Kegiatan Utama 31 Presentasi Hasil PKM 31 •

Pameran Poster dan Gelar Produk PKM 32 •

2.6.3 Kegiatan Penunjang 32 Pameran Poster dan Gelar Produk Non PKM 32 •

Sarasehan Bidang Kemahasiswaan 32 •

Studium Generale 33 •

(9)

Seminar 33 •

2.6.4 Acara Penutupan 34

III PENATAKELOLAAN PESERTA 35

3.1 Akomodasi 37 3.2 Transportasi Peserta 37 3.3 Sarana dan Fasilititas Umum 38 3.4 Layanan Panitia 38

IV. PENATAKELOLAAN POSTER DAN PRODUK 39

4.1 Kriteria Poster 41 4.2 Kriteria Produk 43

V TATA TERTIB 45

5.1 Presentasi Hasil Kegiatan PKM 47 5.2 Pameran Poster dan Gelar Produk PKM 48 5.3 Pameran Poster dan Gelar Produk Non PKM 49 5.4 Penataan Jadwal Presentasi, Gelar Produk dan Poster 50

VI SISTEM PENILAIAN DAN EVALUASI 51

6.1 Penilaian Presentasi 53 6.2 Penilaian Poster dan Produk PKM serta Non PKM 54 6.3 Penilaian Lomba Kegiatan Penunjang 56 6.4 Penetapan Juara Umum 56 6.5 Evaluasi Mutu Penyelenggaraan PIMNAS 57

VII PENUTUP 60

(10)

Daftar Tabel

1 Urutan Penyelenggara LKIM dan PIMNAS 19 2 Beberapa Contoh Tema Dalam Penyelenggaraan PIMNAS 20 3 Daftar Juara/ Pemenang LKIM DAN PIMNAS I - XXI 21

Daftar Gambar

1 Piala "Adhikarta Kertawidya" 22 2 Logo Penyelenggara PIMNAS 22 3 Maskot Penyelenggaraan PIMNAS 23 4 Contoh Poster PKM dengan Ukuran 80 x 60 cm 42 5 Contoh Perletakan Gelar Produk di muka display/poster 43

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai aset masa depan, mahasiswa

memiliki potensi dan energi yang besar untuk dibentukkembangkan ke arah suatu kemahiran yang dibutuhkan bagi peningkatan mutu pembangunan bangsa dan negara. Untuk itu, mahasiswa memerlukan peluang dan tantangan tersistematis guna meningkatkan mutu kreativitas, mentalitas dan perilakunya. Di samping itu, aspek kerjasama dan komunikasi yang bermanfaat antar intelektual muda, yang selama ini menjadi kendala lulusan perguruan tinggi, juga perlu dibudayakan. Perkembangan paradigma dan budaya akademik baru tersebut seyogyanya tidak hanya sebatas lokal PT semata, melainkan juga sampai pada level nasional, bahkan global. Oleh karena itu, Ditjen Dikti memandang perlu menciptakan berbagai kesempatan bagi mahasiswa untuk saling berkomunikasi melalui produk kreasi intelektual berskala nasional, seperti Lomba Robot, Lomba

(16)

Konstruksi Jembatan dan lain-lain, termasuk even akademik mahasiswa terbesar, yang telah ternama sebagai PIMNAS (Pekan Ilmiah Nasional Mahasiswa). Melalui PIMNAS, karya-karya kreatif mahasiswa dipertemukan, dibahas sesama mahasiswa dan juga juri, sekaligus ditawarkan kepada masyarakat.

Mahasiswa yang berperan serta di PIMNAS diharapkan dapat memperoleh manfaat yang besar bagi peningkatan daya kreasi di dalam bidang ilmunya masing-masing. Oleh karena itu, selama PIMNAS berlangsung para mahasiswa dituntut agar mampu menunjukkan level kreativitas dan kemanfaatan produk intelektualnya. Dengan demikian, kritik, saran dan pujian yang diperoleh akan menjadi komponen penting bagi mahasiswa dalam upayanya meningkatkan kinerja akademik di kemudian hari. Konsekuensinya, fasilitas media dan sarana yang diperlukan untuk berkomunikasi antar mahasiswa atau kelompok mahasiswa di PIMNAS harus tersedia dan bermutu. Hal ini diperlukan untuk memaksimalkan mahasiswa dalam menampilkan hasil kreasi intelektualnya, baik di kelas maupun di ruang-ruang pamer poster. Di samping itu, tuntutan akan Dewan Juri yang bermutu juga seyogyanya terpenuhi agar seluruh mahasiswa peserta PIMNAS memperoleh informasi akademik ataupun enterpreneur yang tangguh, sehingga meletakkannya pada posisi tawar lebih tinggi.

PIMNAS merupakan puncak kegiatan ilmiah mahasiswa berskala nasional, berlangsung setiap bulan Juli tahun berjalan dan diselenggarakan di perguruan tinggi yang ditetapkan Ditjen DIKTI atas

(17)

kesediaan dan kesepakatan seluruh pimpinan PT. PIMNAS sebagai forum pertemuan ilmiah dan komunikasi produk kreasi mahasiswa, diikuti mahasiswa atau kelompok mahasiswa yang terpilih melalui jalur PKM dan non PKM. PIMNAS juga berfungsi sebagai forum diskusi dan dialog tentang masalah pembangunan nasional dan masalah aktual lainnya. Oleh karena itu, dalam setiap penyelenggaraannya perlu ditetapkan suatu “tema” yang relevan dengan situasi aktual bangsa. PIMNAS melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh tanah air. Besarnya jumlah peserta dan volume kegiatan yang dilaksanakan, menuntut perencanaan dan pengelolaan yang akurat dan efisien. Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu pedoman yang memuat SOP (Standard Operational Procedure) pelaksanaan

kegiatan.

1.2 MAKSUD

Penyelenggaraan PIMNAS setiap tahun, dimaksudkan antara lain untuk:

Menjadi media dan sarana komunikasi 1.

mahasiswa seluruh Indonesia,

Membuka peluang bagi pengembangan 2.

potensi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah, Mempertajam wawasan, meningkatkan 3.

kreativitas mahasiswa dalam pengembangan Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, Meningkatkan posisi tawar mahasiswa di 4.

dunia kerja atau masyarakat,

Memberi umpan balik terhadap proses belajar 5.

mengajar di PT,

Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam 6.

(18)

menyampaikan karya intelektualnya pada suatu forum ilmiah,

Mempererat kerjasama akademik dan tali 7.

persaudaraan sebangsa dalam bingkai NKRI.

1.3 SEJARAH

Penyelenggaraan PIMNAS di Indonesia dipicu keinginan kuat para mahasiswa untuk memiliki suatu kegiatan atau forum komunikasi ilmiah sebagai ajang penyajian karya pikir kreatif dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pada saat yang sama, telah banyak aktivitas ilmiah mahasiswa, namun belum menjadi agenda nasional.

Kegiatan tersebut masih berada di seputar kampus dan hanya melibatkan kampus-kampus yang ada disekitarnya. Pada tahun 1980 di Kampus Universitas Indonesia (UI), keinginan para mahasiswa untuk berkreasi dapat diwujudkan dengan diselenggarakannya Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Karya Inovatif Produktif (LKIP). Keduanya digelar untuk pertama kalinya bagi mahasiswa dalam skala nasional. Sejalan dengan tuntutan jaman, pada tahun 1988 kedua kegiatan tersebut disempurnakan dengan menambahkan kegiatan penunjang berupa: Pameran, Bazar, Studium Generale, Pentas Seni,

dan Seminar. Penyempurnaan yang dilakukan secara terus menerus, pada akhirnya menghasilkan kegiatan yang disebut dengan Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa (LKIM). LKIM ini selanjutnya diubah menjadi PIMNAS sejak tahun 1990. Tabel 1 menunjukkan urutan PT penyelenggara LKIM dan PIMNAS sampai tahun 2008 yang lalu.

(19)

Penyelenggaraan LKIM sempat berlangsung selama dua tahun berturut-turut, dan kemudian dengan penyempurnaan dan penambahan kegiatan penunjang, maka penyelenggaraan pada tahun berikutnya (ketiga) nama kegiatan kemahasiswaan tersebut diubah menjadi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), dan sekaligus disepakati bersama bahwa kegiatan tersebut menjadi PIMNAS ke III. Secara berurutan penyelenggaraan LKIM dan PIMNAS dari tahun

Tahun Kegiatan Penyelenggara Tempat 1988 LKIM I Universitas Indonesia Jakarta 1989 LKIM II Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta 1990 PIMNAS III Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor

1991 PIMNAS IV Universitas Lampung (UNILA) Bandar Lampung 1992 PIMNAS V Universitas Brawijaya (UB) Malang 1993 PIMNAS VI Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang 1994 PIMNAS VII IKIP Bandung, ITB dan UNPAD Bandung 1995 PIMNAS VIII Universitas Gajahmada (UGM) Yogyakarta 1996 PIMNAS IX Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) Surabaya 1997 PIMNAS X Universitas Udayana (UNUD) Denpasar 1998 PIMNAS XI Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang 1999 PIMNAS XII Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta 2000 PIMNAS XIII Universitas Indonesia (UI) Jakarta 2001 PIMNAS XIV Universitas Negeri Makasar (UNM) Makasar 2002 PIMNAS XV Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya 2003 PIMNAS XVI Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta 2004 PIMNAS XVII Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT-Telkom) Bandung 2005 PIMNAS XVIII Universitas Andalas (UNAND) Padang 2006 PIMNAS XIX Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Malang 2007. PIMNAS XX Universitas Lampung (UNILA) Bandar Lampung 2008 PIMNAS XXI Universitas Islam Sultan Agung (UNISULA) Semarang 2009 PIMNAS XXII Universitas Brawijaya(UB) Malang

Tabel 1.

Urutan Penyelenggara LKIM dan PIMNAS

(20)

1988 sampai dengan tahun 2009 disajikan dalam Tabel 1.

1.4. TEMA

Pada setiap penyelenggaraan PIMNAS diharapkan selalu memiliki ciri khas, corak dan warna yang berbeda dengan penyelenggaraan PIMNAS sebelumnya. Untuk itu, setiap PT penyelenggara PIMNAS diwajibkan membuat tema yang sesuai dengan pola ilmiah pokok perguruan tinggi penyelenggara atau berdasarkan isu aktual nasional pada tahun penyelenggaraan . Tema adalah pokok-pokok pikiran yang terdiri atas serangkaian kata yang membentuk kalimat singkat, padat dan sarat makna. Tema mempunyai makna yang dalam, karena di balik tema tersebut tercantum pesan-pesan moral tersembunyi yang ditujukan kepada peserta, pengunjung maupun semua yang hadir dan membacanya. Beberapa tema yang sempat terekam dari beberapa penyelenggaraan PIMNAS disajikan dalam Tabel 2 yang menunjukkan bahwa penyelenggara PIMNAS ingin menyampaikan pesan kepada generasi muda untuk meningkatkan kreativitasnya melalui prestasi menuju kemandirian dan kejayaan bangsa Indonesia.

1.5 PENGHARGAAN

Penghargaan dalam PIMNAS diberikan dalam bentuk piala, piagam penghargaan dan

penghargaan setara emas, perak dan perunggu.

PIMNAS Tema

XVII Tingkatkan Kreativitas Ilmiah dan Penguasaan IPTEKS Menuju Ke-mandirian Bangsa

XVIII Raih Prestasi Tertinggi dan Bina Si-laturrahmi Untuk Kejayaan Bangsa XIX Pacu Kreativitas, Raih Prestasi

Menuju Kemandirian Bangsa XX Tingkatkan Prestasi untuk Daya

Saing Bangsa

XXI Bangun Sikap Positif dan Gapai Pretasi untuk Peningkatan Daya Saing Bangsa

XXII Tabel 2:

Beberapa Contoh Tema dalam Penyelenggaraan PIMNAS

(21)

a. Piala

Arti piala sebenarnya adalah cawan berkaki dibuat dari emas, perak atau bahan-bahan berharga lainnya yang biasanya dipakai sebagai tempat minum raja atau orang-orang berkuasa. Pengertian lain dari piala adalah cawan berkaki, kadang-kadang bertelinga

biasanya diberi tulisan sebagai tanda peringatan, dibuat dari emas, perak atau bahan-bahan berharga Iainnya dipakai sebagai hadiah para pemenang perlombaan. Dalam konteks PIMNAS, piala memiliki makna sebagai suatu benda yang didesain sedemikian rupa dan diserahkan kepada juara umum PIMNAS. Pialanya diberi nama “Adhikarta Kertawidya”.

Dalam sejarah penyelenggaraan PIMNAS; sejak pertama kali pelaksanaan LKIM sampai dengan PIMNAS ke XVI di UNS Surakarta, pemenang ditetapkan secara perorangan untuk setiap bidang lomba atau kelompok presentasi, sehingga tidak ada juara umum, juara I maupun juara lainnya. Namun pada tahun 2004 yang bertepatan dengan pelaksanaan PIMNAS ke XVII di Bandung, muncul gagasan perlunya untuk menetapkan juara umum, juara I dan juara lainnya. Usulan penetapan klasifikasi juara tersebut berdasarkan atas prestasi yang diukur dari

banyaknya perolehan medali yang setara Gambar 1. Piala Kertawidya Adhikarta

Tabel 3:

Daftar Juara/Pemenang LKIM dan Pimnas

Tahun Kegiatan Juara Umum

2004 Pimnas XVII IPB 2005 Pimnas XVIII IPB 2006 Pimnas XIX UGM 2007 Pimnas XX UGM 2008 Pimnas XXI UNIBRAW 2009 Pimnas XXII

(22)

dengan emas, perak dan perunggu. Nama-nama perguruan tinggi yang telah berhasil mengukir nama harumnya di arena PIMNAS, dari sejak PIMNAS XVII sampai dengan penyelenggaraan PIMNAS XXI di Universitas Sultan Agung Semarang, sebagai juara umum disajikan dalam Tabel 3. Juara umum berhak atas piala bergilir Menteri Pendidikan Nasional “Adhikarta Kertawidya” yang bentuk dan gambarnya seperti yang disajikan dalam Gambar 1.

b. Piagam Penghargaan

Piagam merupakan suatu bentuk penghargaan dari Dirjen DIKTI kepada seluruh

mahasiswa peserta PIMNAS, khususnya yang melalui jalur seleksi PKM. Peserta non PKM memperolehnya dari Ketua Panitia Penyelenggara-PIMNAS (P2-PIMNAS). c. Penghargaan setara Emas, Perak dan Perunggu

Sebagai apresiasi atas kinerja dan mutu karya kreasi mahasiswa yang telah ditampilkan pada PIMNAS, pada setiap kelas diberikan penghargaan kepada tiga kelompok terbaik berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan. Penghargaan tersebut berupa penghargaan setara dengan emas, perak dan perunggu.

1.6 LOGO

Setiap penyelenggaraan PIMNAS mempunyai logo yang bersifat semi permanen dan hanya nama kota dan tempat penyelenggaraan serta penyesuaian tahun pelaksanaan yang sedikit mengalami perubahan. Sebagai gambaran logo PIMNAS yang dimaksud mulai dari penyelenggaraan di Bandung, Padang dan Malang disajikan dalam Gambar 2.

Gambar 2:

(23)

Logo PIMNAS yang terdiri atas 5 lidah kobaran api yang selalu menyala dan berwarna-warni mempunyai makna sebagai berikut:

a. Jumlah kobaran api sebanyak 5 buah menunjukkan bahwa Negara kita berasaskan Pancasila,

b. Lidah api mencerminkan semangat, dinamika dan kreativitas generasi muda yang selalu bergelora,

c. Api yang selalu menyala mencerminkan gejolak generasi muda yang tidak pernah padam dan perlu disalurkan,

d. Perubahan (gradasi) warna kobaran api mencerminkan bahwa sifat generasi muda labil, sehingga mudah terpengaruh perubahan zaman,

e. Perbedaan ukuran lidah api dari bawah ke atas menunjukkan adanya tingkat kematangan generasi untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa dimasa depan.

1.7 MASKOT

Maskot adalah gambar orang, binatang, tanaman, buah-buahan atau gambar benda lainnya yang diperlakukan suatu kelompok sebagai lambang/ simbol pembawa keberuntungan, keselamatan atau kesuksesan. Dalam konteks PIMNAS maskot dipergunakan sebagai sarana pengungkit (leverage) semangat penyelenggaraan PIMNAS.

Seperti halnya logo, maskot juga berupa gambar yang mempunyai ciri khas, karakter, corak dan membawa pesan-pesan.

Maskot juga dipergunakan sebagai unsur pembeda dalam penyelenggaraan PIMNAS sebelumnya.

Gambar 3:

Maskot Penyelenggaraan PIMNAS

(dari atas ke bawah berturut-turut di Bandung, Padang dan Malang)

(24)

Biasanya maskot juga berupa pesan-pesan tersembunyi untuk dimengerti dan dipahami peserta, pengunjung serta setiap orang yang memperhatikan maskot tersebut.

Maskot pada umumnya, berupa gambar spesifik dan khas dimana PIMNAS diselenggarakan. Oleh karena itu, maskot dibuat dengan gambar sederhana dan mudah dimengerti. Beberapa maskot yang telah dibuat beberapa penyelenggara PIMNAS di beberapa tempat yang sempat terekam dapat disimak pada Gambar 3.

Setiap maskot mencerminkan kekhasan dan makna perguruan tinggi serta lokasi penyelenggaraan PIMNAS. Oleh karena itu, makna dari ke 3 maskot seperti tercantum dalam Gambar 3 adalah sebagai berikut:

a. Maskot PIMNAS di Bandung berupa robot bertopi, mempunyai makna bahwa kegiatannya difokuskan pada kemajuan teknologi, dalam hal ini adalah teknologi informasi.

b. Maskot PIMNAS di Padang, berupa tiga orang yang ingin menggapai bintang dan berkaitan dengan pepatah Minang “Tungku Tigo Sajarangan”. Maskot ini bermakna bahwa

kejayaan bangsa hanya dapat dicapai apabila pemerintah, ulama dan para akademisi saling bekerjasama dan saling menunjang.

c. Maskot PIMNAS di Malang, berupa gambaran generasi muda menggapai bintang sambil membawa buku. Maskot tersebut bermakna bahwa belajar adalah syarat penting bagi generasi muda untuk mencapai cita-cita setinggi-tingginya. Sedangkan buah apel menunjukkan produk unggulan daerah.

(25)

Tahapan

Penyelenggaraan

(26)
(27)

Agar pelaksanaan PIMNAS dapat berlangsung tertib, aman dan terkendali diperlukan adanya suatu prosedur tetap serta pentahapan penyelenggaraan PIMNAS. Prosedur tetap dan pentahapan PIMNAS dijelaskan di bawah ini.

2.1 PENETAPAN PT PENYELENGGARA

Penetapan Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara PIMNAS didasarkan pada Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas atas usulan dan kesepakatan Pimpinan Perguruan Tinggi serta kesediaan Perguruan Tinggi calon penyelenggara. Pada prinsipnya penyelenggaraan PIMNAS dilaksanakan secara bergilir antara Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta, dengan mempertimbangkan faktor kesiapan. Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah PIMNAS berakhir, Surat Keputusan Dirjen Dikti perihal penunjukkan PIMNAS tahun berikutnya telah diterbitkan.

(28)

2.2 PENETAPAN PESERTA

Peserta PIMNAS adalah mahasiswa PT di

Indonesia yang karya ilmiahnya dinyatakan layak untuk dipresentasikan dalam PIMNAS. Oleh karena itu, seorang mahasiswa yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti PIMNAS harus mengikuti tahapan seleksi dan penilaian seperti disajikan dalam Pedoman PKM 2009. Di samping itu, peserta PIMNAS juga dapat berasal dari:

Peserta pameran poster dan gelar produk non 1.

PKM,

Peserta lomba dan festival serta acara lainnya 2.

dalam rangka penyelenggaraan PIMNAS, Dosen pendamping,

Peserta Sarasehan, 3.

Undangan dari Panitia dan Dikti, 4.

Peserta peninjau, dan 5.

Dewan Juri 6.

Seluruh peserta PIMNAS baik yang berasal dari PKM-P, PKM-T, PKM-K, PKM-M maupun PKM-GT diwajibkan membuat dan membawa poster serta produk (jika ada) sesuai kriteria dalam bagian IV Pedoman PIMNAS 2009. Semua peserta PIMNAS diwajibkan mematuhi Tata Tertib yang telah ditetapkan DP2M seperti diuraikan pada bagian V Pedoman ini.

2.3 PENGELOMPOKAN PESERTA

Setiap peserta PIMNAS dikelompokkan sesuai dengan jenis PKM yang dilaksanakan, yaitu PKM-P, PKM-T, PKM-K, PKM-M dan PKM-GT dengan mempertimbangkan bidang ilmu dan sebaran perguruan tinggi peserta yang diatur secara proporsional. Jumlah kelompok di dalam kelas dan jumlah kelas dalam PIMNAS sangat

(29)

ditentukan alokasi dana DIPA DP2M Ditjen DIKTI. Pengelompokan peserta dilakukan oleh DP2M, jumlah kelas setiap jenis PKM kemungkinan akan berbeda tergantung pada jumlah pelaksana setiap jenis bidang PKM yang layak mengikuti PIMNAS. Peserta dari PKM-GT dikelompokkan terpisah dari ke empat jenis PKM lainnya.

2.4 BAHAN PRESENTASI

Peserta PIMNAS yang berasal dari pelaksana PKM-P, PKM-T, PKM-K, PKM-M diwajibkan membawa Laporan Akhir yang sebelumnya juga harus dikirimkan ke DP2M minimal 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan PIMNAS. Sedangkan dari pelaksana PKM-GT diwajibkan membawa artikel gagasan yang ditulisnya tanpa diubah kecuali diminta DP2M.

2.5 PENETAPAN JURI

Juri adalah seseorang yang berasal dari dosen dan atau profesi lainnya, berkompeten untuk melakukan penilaian dan atau evaluasi secara adil, cerdas dan bertanggung jawab atas presentasi, poster dan produk karya kreatif mahasiswa. Keanggotaan dan susunan Dewan Juri PIMNAS ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Disamping Dewan Juri PIMNAS, ada Juri Lokal yang ditetapkan oleh P2-PIMNAS dan bertugas untuk menilai kegiatan non PKM.

2.6 PELAKSANAAN PIMNAS

Secara garis besar pelaksanaan PIMNAS terdiri atas Pembukaan, Kegiatan Utama, Kegiatan Penunjang dan Penutupan.

(30)

2.6.1 Acara Pembukaan

Acara pembukaan PIMNAS dilaksanakan dengan mengundang berbagai kalangan terutama Pemda, pengusaha dan industri, dan dimeriahkan dengan berbagai acara yang dirancang dan disiapkan oleh P2-PIMNAS. PIMNAS akan dibuka oleh Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat yang mewakilinya, dilanjutkan dengan peninjauan pameran produk dan poster. Secara garis besar susunan acara pembukaan adalah sebagai berikut:

Penampilan Kesenian, 1.

Penyambutan rombongan Mendiknas dan 2.

Gubernur,

Sambutan Ketua Panitia Penyelenggara, 3.

Sambutan Rektor PT Penyelenggara, 4.

Sambutan Gubernur, 5.

Sambutan Mendiknas sekaligus peresmian 6.

pembukaan PIMNAS,

Penyerahan piala bergilir dari PT penerima 7.

tahun sebelumnya kepada Mendiknas, selanjutnya diserahkan ke Dirjen DIKTI dan akhirnya ke Panitia Penyelenggara PIMNAS, Penyajian Kesenian (maksimum 20 menit), 8.

Pembacaan Doa, 9.

Akhir Pembukaan PIMNAS 10.

Peninjauan Pameran dan Gelar Produk, 11.

Mendiknas didampingi Gubernur, Dirjen 12.

Dikti, para Direktur di lingkungan Ditjen Dikti, para Rektor dan pejabat lainnya berkunjung ke ruang pameran. Acara diawali dengan pemotongan untaian bunga atau pita sebagai tanda dimulainya penyelenggaraan pameran, Peninjauan ke setiap stand pameran atau gelar 13.

produk, Konferensi Pers, 14.

(31)

Ramah tamah. 15.

Acara ini biasanya digagas oleh PT penyelenggara PIMNAS yang dikaitkan dengan kegiatan di kampusnya, misalnya peresmian gedung asrama, gedung kuliah, perpustakaan, dan lain-lainnya yang dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti.

2.6.2 Kegiatan Utama

Kegiatan utama PIMNAS terdiri dari : a. Presentasi Hasil Kegiatan PKM (PKM-P,

PKM-T, PKM-K, PKM-M) dan karya PKM-GT b. Pameran Poster dan Gelar Produk PKM Presentasi Program PKM di kelas, dihadiri

kelompok mahasiswa, dosen pembimbing, peserta peninjau dan Dewan Juri yang meliputi bidang: a. PKM Penelitian (PKM-P)

b. PKM Penerapan Teknologi (PKM-T) c. PKM Kewirausahaan (PKM-K)

d. PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-M) e. PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) Penentuan peraih penghargaan PIMNAS di setiap kelas ditentukan berdasarkan akumulasi nilai Laporan Akhir dan Presentasi PKM (PKM-P, PKM-T, PKM-K, PKM-M) atau nilai Artikel dan Presentasi (PKM-GT). Kelompok Terbaik I, II dan III masing-masing diberi penghargaan setara emas, perak dan perunggu. Total nilai tersebut merupakan komponen utama dari nilai PIMNAS (80%)

Peserta Kegiatan PKM diwajibkan untuk

menyajikan poster dan produk yang dihasilkannya

Acara Lain yang Bersifat Khusus

Presentasi Hasil PKM

Pameran Poster dan Gelar Produk PKM Pedoman Pelaksanaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Pedoman Pelaksanaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)

(32)

dalam bentuk skala penuh, miniatur, atau berupa animasi video/komputer. Pameran poster dan gelar produk PKM dilangsungkan di ruang pamer dan keduanya menjadi objek penilaian Dewan Juri. Kelompok Terbaik I, II dan III Poster dan Produk, masing-masing diberi penghargaan setara emas, perak dan perunggu. Nilai poster dan produk menjadi komponen penunjang nilai PIMNAS (20%).

2.6.3 Kegiatan Penunjang

Kegiatan penunjang adalah semua aktivitas mahasiswa selama PIMNAS berlangsung yang mengandung unsur edukatif, kreatif, dan komunikatif. Yang termasuk kegiatan ini diantaranya adalah:

a. Pameran Poster dan Gelar Produk non PKM

Pameran poster dan gelar produk non PKM dilangsungkan di ruang pamer terpisah dengan karya PKM. Penyaji poster dan produk ini bukan mahasiswa PT pelaksana PKM ataupun PKM-GT. Produk non PKM dapat berupa disain (rancangan), maket, atau peragaan hasil kreativitas dan inovasi lainnya. Kegiatan ini dapat diikuti setiap perguruan tinggi secara bebas. Dewan Juri lokal akan menilai poster dan produk non PKM.

b. Sarasehan Bidang Kemahasiswaan

Merupakan forum Wakil/Pembantu Rektor/ Ketua/Direktur bidang kemahasiswaan perguruan tinggi se-Indonesia untuk berbagi pengalaman tentang peningkatan kemampuan penalaran mahasiswa. Forum ini juga

(33)

PKM dan PIMNAS dan penetapan Perguruan Tinggi tuan rumah PIMNAS tahun berikutnya. Pada acara ini Direktur DP2M atau yang mewakilinya akan menyampaikan informasi perkembangan dan kekurangan dalam penatakelolaan PKM dan PIMNAS untuk menjadi perhatian seluruh pihak yang berkepentingan.

c. Studium Generale

Studium Generale disesuaikan dengan tema

PIMNAS yang sedang berlangsung, ditujukan untuk masyarakat kampus dan undangan lainnya. Pemilihan topik dan pembicara ditentukan oleh Panitia Penyelenggara.

d. Seminar

Seminar menampilkan hasil penelitian atau gagasan pemikiran yang relevan dengan situasi dan permasalahan yang sedang terjadi dan atau dihadapi masyarakat.

Disamping itu, Perguruan Tinggi penyelenggara dapat melaksanakan kegiatan penunjang lainnya yang relevan dalam rangka lebih menyemarakkan PIMNAS. Kegiatan ini diserahkan pada pihak P2-PIMNAS dengan mempertimbangkan manfaat dan keterlibatan mahasiswa yang akan mengikutinya. Kegiatan penunjang tersebut misalnya berupa apresiasi seni dan budaya dalam bentuk: a. pentas dan festival,

b. lomba karikatur dan fotografi,

c. debat ilmiah mahasiswa dalam bahasa asing, d. bazar,

e. wisata kota dan kunjungan ke obyek-obyek

(34)

wisata untuk memperkenalkan khasanah kekayaan alam dan budaya setempat.

Disarankan agar kegiatan penunjang ini dapat diselenggarakan dengan baik dan tertib serta tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan utama PIMNAS.

2.6.4 Acara Penutupan

Pada ujung waktu pelaksanaan PIMNAS,

diselenggarakan Acara Penutupan. Ketua Dewan Juri akan mengumumkan Juara Umum dan para pemenang lainnya, setelah menyampaikan hasil evaluasi penyelenggaraan PIMNAS. Acara ini dilanjutkan dengan penyerahan piala, piagam penghargaan (simbolis kepada wakil peserta) dan hadiah-hadiah lainnya diikuti pentas seni atau acara spontan dan santai.

(35)

Penatakelolaan

Peserta

(36)
(37)

Dalam penatakelolaan peserta, P2-PIMNAS mengatur dan menyediakan fasilitas berikut:

3.1 AKOMODASI

Akomodasi adalah tempat penginapan peserta selama PIMNAS berlangsung yang direkomendasikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Peserta lain menjadi tanggung jawab perguruan tinggi masing-masing. Pihak-pihak yang memerlukan informasi relevan dengan penyelenggaraan PIMNAS, disarankan untuk menghubungi P2-PIMNAS. Agar pelaksanaan PIMNAS berjalan dengan lancar, maka P2-PIMNAS perlu memperhatikan kelayakan tempat penginapan para peserta dan Dewan Juri PIMNAS.

3.2 TRANSPORTASI

Jarak dan waktu tempuh dari penginapan ke tempat penyelenggaraan PIMNAS harus diperhitungkan secara akurat. Jumlah dan kualitas armada transportasi harus mencukupi bagi semua

(38)

peserta, yang meliputi mahasiswa dan dosen pembimbing, Dewan Juri dan tamu lainnya. P2-PIMNAS harus mempertimbangkan jarak dari lokasi penginapan para peserta dengan tempat presentasi. Diupayakan agar keduanya berdekatan sehingga tidak diperlukan transportasi khusus. Jika terpaksa terpisah maka harus diperhitungkan jam-jam kemacetan lalu lintas, karena akan mengganggu kelancaran penyelenggaraan

PIMNAS. Dalam kondisi ini panitia penyelenggara harus menyediakan transportasi lokal.

3.3 SARANA DAN FASILITAS UMUM

P2-PIMNAS wajib menyediakan sarana dan fasilitas umum yang mamadai selama PIMNAS, seperti toilet, mushola, ruang istirahat dan ruang makan Dewan Juri, ruang istirahat peserta dan dosen pembimbing, kantin, fasilitas telepon umum dan internet, fotokopi, serta ruang P3K.

3.4 PELAYANAN PANITIA

P2-PIMNAS harus siap melayani, menjaga

keamanan dan kenyamanan semua tamu PIMNAS yang meliputi para undangan, Dewan Juri, peserta dan dosen pembimbing.

(39)

Penatakelolaan

Poster dan Produk

(40)
(41)

4.1 PEDOMAN PEMBUATAN POSTER

Poster berjumlah 1 (satu) lembar ukuran tinggi x lebar: 80 cm x 60 cm dipasang vertikal. Poster hendaknya terbaca dengan baik dalam jarak maksimal 7 kaki atau sekitar 2,1 meter. Disarankan menggunakan maksimal 250 kata.

Panduan pengaturan tipografi: disarankan teks rata kiri (implementasi pola justified biasanya

menyulitkan/meletihkan, kecuali ada pengaturan ruang antar kata). Penggunaan Line spacing 1,2 spasi. Gunakan sub-judul dengan ukuran lebih besar dari teks (dapat juga memberi garis bawah/ menggunakan bold). Batasi panjang kolom tidak

lebih dari 11 kata. Gunakan tidak lebih dari 2 typeface (jenis huruf)/font. Dianjurkan tidak

menggunakan all-caps (semua huruf kapital).

Tentukan margin yang sesuai dengan besar kolom. Desain Lay-out poster diminta memperhatikan prinsip keseimbangan formal - non formal; simetris

(42)

– asimetris, prinsip kesatuan dalam pengaturan elemen gambar, warna, latar belakang, dan gerak, sehingga mengarahkan mata pembaca mengalir ke seluruh area poster. Diperlukan penekanan terhadap hal mana yang diutamakan (hirarki kontras).

Isi poster hendaknya terbaca secara terstruktur untuk kemudahan navigasinya. Tercantum di dalamnya ada judul, nama pelaksana dan logo PT asal sebagaimana lazimnya poster ilmiah sebagai bahan tujuan komunikasi lebih lanjut/ korespendensi. Judul, nama & afiliasi, latar belakang /introduksi/abstrak, metode, hasil (teks & gambar/fotografi/skema), Simpulan, Referensi (tambahan), Sponsor/lembaga (+logo), detail kontak, tanggal & waktu pelaksanaan/penelitian. Keterangan Latar belakang, hendaknya singkat langsung kepada tujuan permasalahan (Tujuan

– Metode – Hasil). Dilengkapi rencana usaha atau aktivitas usaha secara kuantitatif (nominal) untuk PKMK, penjelasan teknologi yang diterapkan bagi mitra sasaran untuk PKMT, profil masyarakat sasaran dan luarannya untuk PKMM, dan teori-metode yang diusung untuk PKMP. Khusus PKMGT eksplorasi gagasan melalui media visual diberikan keleluasaan asalkan dapat memberikan informasi secara optimal. Gambar produk jika ada akan sangat mendukung impresi pelaksanaan kegiatan secara visual.

Gambar 4:

Contoh Poster PKM dengan Ukuran 80 x 60 cm

80cm

(43)

Poster disarankan dibuat dengan perangkat lunak aplikasi menggunakan komputer misalnya

CorelDraw, Adobe Photoshop dan sejenisnya

(dengan grafik, tabel disertai hasil dokumentasi fotografi) yang dicetak melalui printer. Resolusi yang disarankan untuk kualitas cetakan adalah minimal 300 dpi. Tampilan poster dibuat dengan format sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.

4.2 GELAR PRODUK

Ukuran produk yang dapat ditampilkan adalah dengan dimensi maksimal 1m3, dapat berada di

bawah/muka poster. Untuk Ukuran Produk yang lebih besar dari 1 m3 hendaknya dibuat

miniatur-replikanya, atau dapat juga menempatkan dengan lebih dahulu dikoordinasikan dengan panitia penyelenggara dan ketua dewan juri.

Hal-hal teknis yang menyangkut kebutuhan listrik, air, energi, pencahayaan, media komputer (jika dimungkinkan) dan lain-lain agar produk yang digelar dapat operasional, hendaknya diberitahukan kepada panitia penyelenggara 10 (sepuluh) hari sebelumnya. Walaupun tidak semua kegiatan berorientasi produk, namun dapat diwakili dengan produk-produk yang dipertimbangkan mampu menggambarkan kegiatan menjadi lebih atraktif. Penggunaan tampilan multi media akan mendukung sifat atraktif yang dimaksud.

Gambar 5:

Contoh Perletakan Gelar Produk di muka display/ poster.

(44)
(45)
(46)
(47)

5.1 PRESENTASI HASIL KEGIATAN PKM

Peserta adalah mahasiswa/kelompok 1.

mahasiswa yang terdaftar di suatu PT dan telah mendaftar ulang serta memenuhi persyaratan administrasi PIMNAS,

Peserta membawa surat tugas dari pimpinan 2.

PT masing-masing,

Semua mahasiswa peserta PIMNAS 3.

diwajibkan mengenakan jaket almamater dan mengenakan tanda pengenal peserta PIMNAS selama pelaksanaan PIMNAS,

Jumlah maksimum peserta yang 4.

mempresentasikan PKM per kelas dalam 1 hari harus sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya pada saat technical meeting,

Semua mahasiswa peserta PIMNAS 5.

diwajibkan hadir dalam ruangan minimal 15 (lima belas) menit sebelum presentasi pertama pada hari yang dijadwalkan dimulai (termasuk mempersiapkan alat peraga, bila ada),

(48)

Kapasitas ruangan harus disesuaikan dengan 6.

jumlah peserta (sekitar 60 orang),

Alokasi waktu peserta adalah 15 menit untuk 7.

presentasi dan 15 menit untuk tanya jawab Selama presentasi berlangsung, peserta tidak 8.

diperkenankan keluar-masuk ruangan, kecuali mendapatkan ijin Pimpinan Sidang.

Yang berhak bertanya adalah Dewan Juri dan 9.

peserta yang terdaftar di ruang tersebut, Diperlukan fasilitas pengatur waktu dan 10.

peralatan penjurian yang memadai, Semua materi presentasi harus sudah 11.

dimasukkan ke dalam komputer P2-PIMNAS paling lambat 1 (satu) jam sebelum presentasi pertama pada hari yang dijadwalkan,

Perubahan materi tidak diperkenankan, 12.

setelah presentasi dimulai

Urutan presentasi didasarkan pada hasil 13.

pengundian nomor urut peserta, kelompok yang melakukan presentasi pertama didasarkan pada hasil undian yang diambil Dewan Juri. Selanjutnya kelompok yang telah selesai melakukan presentasi mengambil nomor undian peserta yang akan tampil pada urutan kedua dan seterusnya.

Setiap peserta diwajibkan menghadiri seluruh 14.

acara presentasi kecuali jika ada halangan yang telah disampaikan dan diijinkan Dewan Juri,

Apabila pada saat presentasi peserta tidak 15.

hadir, maka keikutsertaan kelompok tersebut dianggap gugur,

Pertanyaan Dewan Juri dan mahasiswa 16.

disarankan bersifat: eksplorasi kreativitas, klarifikasi, pengembangan wawasan dan pertukaran informasi ilmiah,

(49)

Selama presentasi berlangsung, semua telepon 17.

seluler harus berada dalam posisi tidak diaktifkan,

Peserta menjaga sendiri barang-barang milik 18.

pribadi peserta. Kehilangan barang, bukan tanggung jawab P2-PIMNAS.

Peserta, pembimbing dan atau pengunjung 19.

tidak diperkenankan mengganggu ketertiban pelaksanaan presentasi. Dewan Juri akan menghentikan acara presentasi apabila situasi dan kondisi dalam ruangan tidak tertib.

5.2 PAMERAN POSTER DAN GELAR PRODUK PKM

Poster harus dibuat sesuai dengan aturan yang 1.

telah ditentukan,

Isi poster sepenuhnya menjadi tanggung 2.

jawab peserta,

Peserta bertanggung jawab atas keamanan 3.

fisik poster dan gelar produknya,

Poster dinilai Dewan Juri yang juga menilai 4.

presentasi PKM,

Penilaian poster dilakukan pada hari dan 5.

waktu yang telah ditentukan (1 hari khusus), Pada saat penilaian peserta wajib hadir di 6.

lokasi penilaian poster

Penyajian poster dilengkapi dengan produk 7.

yang dihasilkan, pada ruang dan waktu yang telah ditentukan P2-PIMNAS,

Kriteria penilaian meliputi: Pesan umum, 8.

informasi, kesuaian dengan format dan ukuran yang telah ditentukan, keterbacaan, keserasian warna, huruf dan estetika,

(50)

Poster dan gelar produk harus sudah dipasang 9.

di tempat yang telah ditentukan paling lambat 1 (satu) jam sebelum acara pembukaan PIMNAS,

Poster dan produk yang dipamerkan harus 10.

dievakuasi peserta segera setelah acara penutupan PIMNAS selesai. Kehilangan atau kerusakan yang terjadi bukan tanggung jawab P2-PIMNAS.

5.3 PAMERAN POSTER DAN GELAR PRODUK NON PKM

Poster dan produk non PKM yang dipamerkan 1.

disarankan mengikuti aturan PKM, Poster dan produk dinilai Juri lokal, 2.

Pameran Poster dan Gelar Produk non PKM 3.

dilaksanakan di ruang yang berbeda dari pame-ran poster dan gelar produk PKM.

5.4 PENATAAN JADWAL PRESENTASI, GELAR PRODUK DAN POSTER

Presentasi: dua hari, yaitu hari pertama dan 1.

kedua pelaksanaaan PIMNAS,

Poster dan gelar produk dinilai pada hari 2.

ketiga,

Poster dan produk ditampilkan pada hari 3.

pertama, kedua dan ketiga,

Rekapitulasi hasil penilaian poster dilakukan 4.

pada hari ketiga,

Pengisian kuesioner dilakukan seluruh 5.

mahasiswa pada akhir sesi presentasi, Evaluasi Hasil penyelenggaraan PIMNAS 6.

(51)

Sistem Penilaian

dan Evaluasi

(52)
(53)

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, Dewan Juri hanya melakukan penilaian karya kreatif mahasiswa pada kegiatan utama berikut: a. Presentasi PKM

b. Poster dan Produk PKM

6.1 PENILAIAN PRESENTASI

Penilaian presentasi dilakukan 3 (tiga) orang 1.

Dewan Juri di setiap kelas sesuai jenis PKM. Penilaian Dewan Juri berdasarkan pada mutu presentasi dan tanya jawab dengan menggunakan formulir penilaian seperti disajikan pada Pedoman PKM 2009.

Apabila dalam penilaian Dewan Juri terdapat 2.

perbedaan yang mencolok (>100 poin dari maksimum nilai 700) diantara ketiga Juri maka nilai akhirnya tidak dapat dirata-rata. Ketiga Juri wajib membahasnya pada saat jeda acara untuk menyelesaikan perbedaan penilaian tersebut.

Untuk setiap jenis PKM (PKM-P, PKM-T, 3.

(54)

PKM-K, PKM-M, dan PKM-GT) ditetapkan tiga kelompok terbaik. Kelompok terbaik pertama, kedua dan ketiga akan diberikan penghargaan setara emas, perak, dan perunggu.

6.2 PENILAIAN POSTER DAN PRODUK PKM SERTA NON-PKM

Penilaian poster dan produk dilakukan Dewan 1.

Juri presentasi dari kelas yang sama. Pada hari ketiga, Dewan Juri secara khusus melakukan penilaian dengan mengamati langsung poster dan produk PKM. Setiap kelompok PKM diwajibkan untuk berada di tempat pajangan poster dan produk serta siap menjawab berbagai pertanyaan juri yang mungkin muncul.

Apabila dalam penilaian Dewan Juri terdapat 2.

perbedaan yang mencolok (>100 poin dari maksimum nilai 700) di antara ketiga juri maka nilai akhirnya tidak dapat dirata-rata. Ketiga Juri wajib membahasnya pada saat jeda acara untuk menyelesaikan perbedaan penilaian tersebut.

Penilaian poster dan gelar produk non PKM 3.

tidak dilakukan Dewan Juri PIMNAS. Dari hasil penilaian, di masing-masing kelas akan ditetapkan tiga kelompok terbaik yang akan mendapatkan penghargaan setara emas, perak, dan perunggu. Meskipun demikian, bobot kontribusi nilai poster dan produk terhadap NILAI PIMNAS ditetapkan lebih rendah,

Poster yang memperoleh nilai minimal 600 4.

dan tidak ada skor 1 berpeluang diusulkan memperoleh penghargaan,

Penilaian poster dan produk dilakukan 5.

(55)

mengikuti format dan kriteria yang telah ditetapkan DP2M seperti yang disajikan tabel berikut:

FORMAT PENILAIAN POSTER DAN PRODUK (PKM-P, PKM-T, PKM-K, PKM-M dan PKM-GT)

1. Judul Program : 2. Bidang PKM : 3. Nama Ketua Pelaksana : 4. Perguruan Tinggi :

No Kriteria/Unsur yang dinilai Bobot Skor Nilai (Bobot X Skor)

1 Substansi Kreativitas Inovasi Kemanfaatan 40 2 Kejelasan Informasi Terbaca (visible) Terstruktur (structured) 25 3 Penyajian Daya Tarik Teliti Praktis (simple) Display produk 35 TOTAL 100

Skor yang diberikan: 1, 2, 3, 5, 6, 7 _________________, _________ 20__ Komentar:

_______________________

(56)

6.3 PENILAIAN LOMBA KEGIATAN PENUNJANG

Khusus lomba yang merupakan kegiatan penunjang, penilaian dilakukan Juri Lokal yang ditetapkan P2-PIMNAS. Pengaturan lomba dan pemberian penghargaan bagi pemenang kegiatan penunjang sepenuhnya diserahkan kepada P2-PIMNAS.

6.4 PENETAPAN JUARA UMUM

Juara umum PIMNAS ditetapkan berdasarkan angka tertinggi NILAI PIMNAS yang diperoleh kontingen peserta suatu Perguruan Tinggi. Hasil perolehan medali emas, perak dan perunggu untuk presentasi diberikan bobot 80%, sedangkan dari poster 20%. Setiap perolehan emas, perak dan perunggu diberi skor masing masing 3, 2 dan 1. NILAI PIMNAS dihitung dengan mengalikan perolehan medali emas dengan bobot dan skor untuk presentasi dan poster untuk selanjutnya dijumlahkan = [(jumlah medali emas presentasi x 80% x 3) + (jumlah medali emas poster x 20% x 3)].

Apabila terjadi kesamaan jumlah penghargaan setara emas yang diperoleh lebih dari satu PT, maka penetapan Juara Umum diperhitungkan melalui jumlah perolehan penghargaan setara perak dengan cara perhitungan seperti di atas dengan nilai skor perak adalah 2, dan selanjutnya jika terjadi hal yang sama pula dalam perolehan penghargaan setara perak, maka penetapan sebagai Juara Umum diperhitungkan melalui

(57)

jumlah perolehan penghargaan setara perunggu dengan cara perhitungan seperti di atas dengan nilai skor perunggu adalah 1.

Apabila jumlah perolehan penghargaan setara emas, perak dan perunggu masih juga sama, maka Juara Umum didasarkan atas banyaknya usulan yang dibiayai dan/atau banyaknya jumlah peserta PT yang bersangkutan di PIMNAS.

Para kelompok terbaik dan Juara Umum PIMNAS diumumkan Ketua Dewan Juri pada waktu acara penutupan PIMNAS. Keputusan Dewan Juri dalam penentuan kelompok terbaik dan Juara Umum tidak dapat diganggu gugat.

6.5 EVALUASI MUTU

PENYELENGGARAAN PIMNAS

Dalam kerangka upaya peningkatan mutu pelaksanaan kegiatan PKM khususnya dan PIMNAS umumnya, DP2M akan melakukan evaluasi langsung melalui penyebaran dan pengisian kuesioner yang dibagikan kepada seluruh peserta dan Dewan Juri. Hasil rekapitulasi jawaban kuesioner menjadi bahan dasar untuk mengevaluasi dan upaya peningkatan mutu penatakelolaan PKM dan PIMNAS pada tahun selanjutnya.

Jawaban spontan dan jujur menjadi faktor penentu validitas dan kemanfaatan evaluasi ini. Hasil evaluasi selanjutnya akan disampaikan Ketua Dewan Juri atau yang mewakilinya pada acara penutupan, sesaat sebelum menyampaikan keputusan kelompok terbaik dan Juara Umum.

(58)
(59)
(60)
(61)

Pedoman Pelaksanaan PIMNAS yang diterbitkan tahun 2009, merupakan acuan kerja bagi P2-PIMNAS, Dewan Juri, perwakilan Perguruan Tinggi dan mahasiswa peserta PIMNAS. Hal-hal lain yang lebih detil dan belum diatur atau ditetapkan dalam pedoman ini, akan ditetapkan dan diatur dalam petunjuk atau peraturan, serta diumumkan langsung melalui forum technical meeting Dewan Juri dan juga technical meeting

Mahasiswa.

Diharapkan Buku Pedoman ini dapat memandu terselenggaranya PIMNAS secara jujur, adil, dan akuntabel baik secara administratif maupun substantif. Meskipun demikian, disadari pula bahwa Buku Pedoman Pelaksanaan PIMNAS ini masih ada kekurangannya sehingga saran penyempurnaan sangat diharapkan.

Kepada para mahasiswa Indonesia, kami sampaikan selamat mengikuti PIMNAS, semoga kreativitas dan inovasi anda dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara serta kemaslahatan umat manusia.

(62)

Referensi

Dokumen terkait

Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang dirancang secara khusus bagi peserta didik usia sekolah yang memiliki tingkat kesulitan dalam

Pada hari ini Jumat tanggal Tujuh belas bulan April Tahun Dua Ribu Lima Belas, dimulai jam 13.30 wita sampai dengan 15.00 Wita, bertempat diruang rapat ULP Barang/Jasa

Lokasi daerah penelitian terletak di desa Nolokla Kampung Harapan dan sekitarnya yang secara administrasi termasuk dalam wilayah Distrik/Kecamatan Sentani Timur,

Penetapan Pokja Pelelangan tJmum Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung

Dilakukan dengan pola pembinaan guru PAUD di wilayah mitra melalui Pelatihan media pembelajaran interaktif berbasis software dan android bagi guru PAUD oleh ahli di

Daya dari motor penggerak diteruskan pada bagian sistem transmisi yang berupa puli dan roda gigi dan selanjutnya diteruskan tabung tempat adonan es krim.. Dalam hal ini pengaduk

Oleskan minyak grease pada bagian dalam komponen pengendali stress, kemudian ratakan dengan cara memijit atau meremas bagian luar, lalu masukkan komponen tersebut dengan

Patologi sosial dalam Wacana Lagu Karya Slank pada album Plur Tahun 2004; Novi Nurcahyanti, 080210402020 ; 2012; 121 halaman; Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra