• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

4.1.1 Sekilas PT XL Axiata Tbk 4.1.1.1 Sejarah PT XL Axiata Tbk

PT XL Axiata Tbk (XL) didirikan tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. Enam tahun kemudian, XL mengambil satu langkah penting seiring dengan kerjasama antara Rajawali Group pemegang saham PT Grahametropolitan Lestari dan tiga investor asing ( NYNEX, AIF, dan Mitsui) mengfokuskan diri pada layanan teleponi sebagai kegiatan bisnis utamanya. Nama XL kemudian berubah menjadi PT Excelcomindo Pratama.

Pada tahun 1996, XL mulai beroperasi secara komersial dengan fokus cakupan area Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang menyediakan jasa telepon dasar yang bergerak di bidang seluler.

Pada bulan September 2005, XL pertama kali melaksanakan Penawaran Umum Publik (IPO) dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Pada saat itu, XL menjadi anak perusahaan tidak langsung dari Telkom Malaysia Berhard. (TM) Group melalui Indocel Holding Sdn. Bhd. (TMI) melalui TM International (L) Limited. Pada tahun 2008, TMI melepaskan diri dari TM Group. Pada tahun

(2)

Kepemilikian saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh Axiata Grop Berhad (Axiata) melalui Indocel Holding Sdn. Bhd. (66.7%) dan Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd. (13.3%). Sejak bergabung dengan Axiata Group Berhad (Axiata) XL berubah nama menjadi PT XL Axiata Tbk. PT XL Axiata Tbk atau XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan yang luas diseluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat.Layanan XL mencakup antara lain layanan suara, data dan layanan nilai tambah lainnya (value added services). Untuk mendukung layanan tersebut XL beroperasi dengan layanan teknologi GSM 900/DCS 1800 serta teknologi jaringan bergerak seluler system IMT-2000/3G. XL juga telah memperoleh Ijin Penyelenggaraan jariangan Tetap Tertutup, Ijin Penyelengaraan Jasa Akses Internet (internet Services Protocol/ ISp), Ijin Penyelenggaraan Jasa Teleponi untuk Keperluan Publik (Voice over internet Protocol/ VoIP), dan Ijin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (NAP)

Gambar 4.1 Logo pro XL

(3)

4.1.1.2 Tonggak Sejarah PT XL Axiata Tbk.

Selama perjalanan PT XL Axiata Tbk. tercatat tahun-tahun yang menjadi tonggak sejarah berdiri kukuhnya perseroan ini, yaitu :

Tahun 1989 : XL berdiri dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Pertama kali menjalankan bisnisnya di bidang perdagangan dan jasa umum.

Tahun 1996 : Memperoleh izin seluler system GSM 900 dan resmi beroperasi secara komersial fokus di area Jakarta, Bandung dan Surabaya Tahun 1997 : Membangun jaringan microsell terpadu di kawasan Segitiga Emas

Jakarta

Tahun 1998 : Meluncurkan brand proXL untuk layanan prabayar Tahun 2000 : Mulai memasuki pangsa pasar di Sumatera dan Batam

Tahun 2001 : Mendapatkan alokasi spectrum DCS 1800 dan menyelesaikan pembangunan jaringan utama serat optic. Menghadirkan layanan m-banking dan m-fun.

Tahun 2002 : Memperluas cakupan jaringan ke daerah Kalimantan dan Sulawesi. Meluncurkan layanan sirkit sewa dan IP (Internet

Protocol)

Tahun 2004 : Melakukan re-branding logo XL dan mengubah brand “proXL” dengan produk baru yaitu Jempol (prabayar), Bebas ( prabayar)

(4)

Tahun 2006 : Menghadirkan layanan XL 3G yang “Pertama dan Terluas” Tahun 2007 : Menjadi pelopor penerapan tariff Rp 1/detik. Etisalat menjadi

pemegang saham XL. Etisalat adalah perusahaan telekomunikasi kedua terbesar di Timur Tengah. Memulai konsolidasi brand menjadi “prabayar XL” dan “pasca bayar XL”

Tahun 2008 : Tm Group mengumumkan penyelesaian de-mergernya, yaitu menghasilkan dua entitas yang terpisah yaitu TelkomMalaysia Berhad (TM) dan TM International Berhad (sekarang berganti nama menjadi Axiata Group Berhad/ Axiata), dimana Indocel Holding Sdn. Bhd. secara tidak langsung merupakan anak perusahaan Axiata melalui TM International (L) Limited

Axiata mengakusisi seluruh kepemilikan saham XL yang dimiliki oleh Khazanah Nasional Berhad, sehingga kepemilikan Indocel Holdinf Sdn. Bhd. menjadi 83.3%

Tahun 2009 : Melalukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 1.418.000.000 saham baru.

Tahun 2010 : Pemegang saham mayoritas XL-Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (dahulu Indocel Holding Sdn. Bhd.) melepaskan sebagian sahamnya (sebesar 19.85 dari seluruh jumlah saham yang diterbitkan) di XL melalui Private Placement dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah saham XL yang dimiliki publik.

(5)

4.1.1.3 Profil PT XL Axiata Tbk

PT XL Axiata Tbk merupakan perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang mempunyai beberapa cabang yang disebut juga region. PT XL Axiata tbk pusat sendiri terletak di ibu kota Negara yaitu kota Jakarta. PT XL Axiata merupakan anak perusahaan dari Axiata Group Berhard.

Nama : PT XL Axiata Tbk

Alamat : Grha XL Jln Mega Kuningan Jakarta 12950 Website : www.xl.co.id

4.1.1.4 Visi dan Logo PT XL Axiata Tbk

Visi : Menjadi juara seluler Indonesia memuaskan pelanggan, pemegang saham, dan karyawan.

Gambar 4.2 Logo PT XL Axiata Tbk

Sumber : www.xl.co.id

Makna dari logo XL Axiata Tbk diatas adalah perpaduan dari brand atau merk dagang dari XL sendiri dan Axiata. Gambar Prisma dalam logo XL Axiata Tbk merupakan refleksi dan multidimensi dan beragam bidang dari kekayaan

(6)

4.1.1.5 Values atau Nilai-nilai PT Axiata Tbk

Values PT XL Axiata Tbk menjadi suatu tolok ukur dari setiap tindakan nyata XL. Tiga nilai kunci utam XL terefleksi melalui slogan “its XL’ yang memiliki arti sebagai berikut :

Integrity, dapat dipercaya dan selalu memenuhi etika profesi dan bisnis. Segenap jajaran pimpinan dan Karyawan XL harus :

a. Jujur dalam berbicara dan bertindak

b. Konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan c. Adil dalam memperlakukan pihak lain

d. Berdedikasi terhadap perusahaan

e. Dapat dipercaya dalam mengemban amanat maupun menjalankan tugas Teamwork, saling mendukung dan secara aktif terlibat dalam mencapai tujuan bersama. Agar kerjasama dapat berlangsung efektif, karyawan XL harus :

a. Berpikiran terbuka dan positif terhadap masukan orang lain b. Menghargai perbedaan

c. Peduli terhadap pihak lain

d. Berbagi pengetahuan dan keterampilan e. Berfokus kepada tujuan bersama

Service Excellent, sepenuh hati memberikan yang terbaik untuk memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan dalam hal ini tidak hanya pelanggan eksternal yang berada di luar perusahaan, namun juga pelanggan internal yang mencakup rekan kerja, atasan atau bawahan, dan unit kerja lain dalam perusahaan. Dalam usaha

(7)

memberikan layanan unggul, perilaku karyawan XL harus mencerminkan perilaku inti sebagai berikut :

a. Fokus pada pelanggan dalam setiap pengambilan keputusan dan tindakan b. Berorientasi pada solusi terbaik

c. Efisien dan efektif dalam menghasilkan solusi d. Sepenuh hati dalam menjalankan tugas

e. Berorientasi pada kualitas atas produk dan layan yang diberikan f. Proaktif dalam bertindak

g. Inovatif dan kreatif dalam memberikan solusi

4.1.2 Iklan XL Versi Marwan-Mawar di Televisi

4.1.2.1 Sinopsis Iklan XL Versi Marwan-Mawar di Televisi

Iklan XL versi Marwan-Mawar di televisi terbagi menjadi dua part, namun pada penelitian ini yang akan diteliti ada pada part kedua. Iklan ini menceritakan pada saat Marwan terlambat datang ke acara perayaan ulang tahun Mawar yang ke 17. Mawar pun marah dan kecewa lalu pergi meninggalkan tempat acara. Ketika Marwan datang, acara telah selesai dan Mawar pun telah pergi. Namun Marwan memiliki ide untuk menggunakan kartu XL sebagai media permintaan maafnya pada Mawar, dengan sekali ‘klik’ permintaan maaf Marwan bisa sampai ke seluruh rekan-rekannya. Saat di jalan pulang, banyak yang menyampaikan

(8)

menyampaikan pada para konsumen, bahwa XL sangat mudah, sehingga sekali ‘klik’ dalam satu tarif bias digunakan ke beberapa jejaring social seperti twitter, facebook, yahoo, gmail, dan jejaring sosial lainnya.

4.1.2.2 Storyboard Iklan XL Versi Marwan-Mawar di Televisi Gambar 4.3

Cuplikan Iklan TVC XL Versi Marwan-Mawar 1.

Marwan dan kedua temannya terlambat datang ke acara ulang tahun Mawar

2.

Saat mereka datang acara telah selesai dan Mawar pun telah pergi meninggalkan Marwan

3.

Mawar pun membuang bunga pemberian Marwan

4.

Marwan memiliki ide untuk menggunakan kartu XL sebagai media permintaan maafnya pada Mawar, dengan sekali ‘klik’

5.

Dengan sekali ‘klik’ menggunakan XL Marwan menyampaikan permintaan maafnya pada Mawar

(9)

6.

Saat di jalan pulang, banyak orang-orang yang bertemu Mawar di jalan dan menyampaikan permintaan maaf Marwan ke Mawar

7.

Mawar bertemu dengan Marwan dan Marwan menyampaikan permintaan maafnya

8.

Mereka pun berpelukan dan saling memaafkan

9.

Iklan tersebut ditutup dengan tampilan produk dan tagline iklan Sumber : www. youtube.com

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Data hasil penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 92 orang responden yaitu siswa/i SMAN 31 Jakarta yang selanjutnya dijadikan sebagai objek penelitian. Variabel-variabel yang teliti dalam penelitian ini, terpaan iklan (x) dan sikap konsumen (y). Untuk memudahkan perhitungan, penulis menggunakan software SPSS versi 15.

(10)

4.2.1. Karakteristik Responden

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel. 4.1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (n : 92)

Sumber : Pernyataan Kuesioner

Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti bahwa dari keseluruhan populasi yang berjumlah 1125 orang siswa, siswa berjenis kelamin perempuan, lebih banyak dibandingkan laki-laki. Dapat disimpulkan bahwa pada siswa/i SMAN 31 Jakarta responden terbanyak berjenis kelamin perempuan dengan jumlah frekuensi sebesar 50 orang atau 54,35% dibandingkan dengan responden perempuan yang menjadi sampel pada penelitian ini.

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas Tabel. 4.2

Responden Berdasarkan Kelas (n : 92)

Sumber : Pernyataan Kuesioner

Jenis Kelamin Frekuensi %

Laki-laki 42 45.65 Perempuan 50 54.35

Jumlah 92 100

Kelas Frekuensi Persentase

Kelas X 32 34.78

Kelas XI 40 43.48

Kelas XII 20 21.74

(11)

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti bahwa dari keseluruhan populasi yang berjumlah 1125 orang siswa, siswa kelas XI, lebih banyak dibandingkan kelas lainnya. Dapat disimpulkan bahwa pada siswa/i SMAN 31 Jakarta responden terbanyak pada kelas XI dengan jumlah frekuensi sebesar 40 orang atau 43,48% dibandingkan dengan kelas lainnya yang menjadi sampel pada penelitian ini.

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel. 4.3

Responden Berdasarkan Usia (n : 92)

Sumber : Pernyataan Kuesioner

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti bahwa dari keseluruhan populasi yang berjumlah 1125 orang siswa, siswa yang berusia 16 tahun, lebih banyak dibandingkan usia siswa lainnya. Dapat disimpulkan bahwa pada siswa SMAN 31 Jakarta responden terbanyak berusia 16 tahun dengan jumlah frekuensi sebesar 44 orang atau 47,83% yang menjadi sampel pada penelitian ini.

Usia Frekuensi Persentase

15 tahun 29 31.52

16 tahun 44 47.83

17 tahun 11 11.96

18 tahun 8 8.69

(12)

4.2.1.4 Karakteristik Responden Pernah Melihat Iklan XL Versi Marwan- Mawar di Televisi

Tabel. 4.4

Responden Pernah Melihat Iklan XL Versi Marwan-Mawar di Televisi (n : 92)

Pernah / Tidak Frekuensi Persentase

Pernah 92 100

Tidak 0 0

Jumlah 92 100

Sumber : Pernyataan Kuesioner

Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti bahwa dari jumlah sampel sebanyak 92 orang siswa, siswa yang pernah melihat iklan memiliki jumlah frekuensi sebesar 92 orang atau 100%. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan jumlah sampel yaitu 92 orang, semuanya pernah melihat iklan XL versi Marwan-Mawar di televisi.

4.2.2 Variabel Terpaan Iklan 4.2.2.1 Dimensi Frekuensi

Tabel. 4.5

Frekuensi Melihat Iklan Perhari (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2

Tidak Setuju 5 5.4 5.4 7.6

Netral 11 12.0 12.0 19.6

Setuju 38 41.3 41.3 60.9

Sangat Setuju 36 39.1 39.1 100.0

Total 92 100.0 100.0

(13)

Pernyataan mengenai frekuensi melihat iklan perhari, sebanyak 36 orang (39.1%) menjawab sangat setuju, sebanyak 38 orang (41.3%) menjawab setuju, sebanyak 11 orang (12%) menjawab netral, sedangkan 5 orang (5.4%) menjawab tidak setuju, dan hanya 2 orang (2.2%) menjawab sangat tidak setuju.

Tabel. 4.6

Jumlah Lihat Iklan Perhari (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 kali 2 2.2 2.2 2.2 5-7 kali 18 19.6 19.6 21.7 8-10 kali 42 45.7 45.7 67.4 > 10 kali 30 32.6 32.6 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 2

Pernyataan mengenai jumlah liat iklan perhari, sebanyak 30 orang (32.6%) menjawab >10 kali, sebanyak 42 orang (45.7%) menjawab 8-10 kali, sedangkan sebanyak 18 orang (19.6%) menjawab 5-7 kali, dan hanya 2 orang (2.2%) menjawab 1 kali.

(14)

4.2.2.2 Dimensi Intensitas

   

Tabel. 4.7

Melihat Iklan Sampai Selesai (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 3 3.3 3.3 3.3 Setuju 53 57.6 57.6 60.9 Sangat Setuju 36 39.1 39.1 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 3

Pernyataan mengenai frekuensi melihat iklan sampai selesai, sebanyak 36 orang (39.1%) menjawab sangat setuju, sebanyak 53 orang (57.6%) menjawab setuju, dan hanya 3 orang (3.3%) menjawab netral.

Tabel. 4.8

Fokus Hanya Melihat Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 4.3

Netral 12 13.0 13.0 17.4

Setuju 34 37.0 37.0 54.3

Sangat Setuju 42 45.7 45.7 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 4

Pernyataan mengenai fokus hanya melihat iklan, sebanyak 42 orang (45.7%) menjawab sangat setuju, sebanyak 34 orang (37%) menjawab setuju, sedangkan sebanyak 12 orang (13%) menjawab netral, 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju dan 2 orang (2.2%) sangat tidak setuju.

(15)

4.2.3 Variabel Sikap Konsumen 4.2.3.1 Dimensi Kognitif

4.2.3.1.1 Sub-Dimensi Awareness

Tabel. 4.9

Menyadari Suara Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 7 7.6 7.6 7.6 Setuju 50 54.3 54.3 62.0 Sangat Setuju 35 38.0 38.0 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 5

Pernyataan mengenai frekuensi menyadari suara dalam iklan, sebanyak 35 orang (38%) menjawab sangat setuju, sebanyak 50 orang (54.3%) menjawab setuju, dan hanya 7 orang (7.6%) menjawab netral.

Tabel. 4.10

Menyadari Musik Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 3 3.3 3.3 3.3 Setuju 54 58.7 58.7 62.0 Sangat Setuju 35 38.0 38.0 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 6

(16)

Tabel. 4.11

Menyadari Tagline Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 3.3

Netral 16 17.4 17.4 20.7

Setuju 46 50.0 50.0 70.7

Sangat Setuju 27 29.3 29.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 7

Pernyataan mengenai frekuensi menyadari tagline dalam iklan, sebanyak 27 orang (29.3%) menjawab sangat setuju, sebanyak 46 orang (50%) menjawab setuju, sebanyak 16 orang (17.4%) menjawab netral, sedangkan 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju, dan hanya 1 orang (1.1%) menjawab sangat tidak setuju.

  Tabel. 4.12

Menyadari Gambar Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 7 7.6 7.6 7.6 Setuju 51 55.4 55.4 63.0 Sangat Setuju 34 37.0 37.0 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 8

Pernyataan mengenai frekuensi menyadari gambar dalam iklan, sebanyak 34 orang (37%) menjawab sangat setuju, sebanyak 51 orang (55.4%) menjawab setuju, dan hanya 7 orang (7.6%) menjawab netral.

(17)

Tabel. 4.13

Menyadari Komposisi Warna Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 3.3

Netral 14 15.2 15.2 18.5

Setuju 48 52.2 52.2 70.7

Sangat Setuju 27 29.3 29.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 9

Pernyataan mengenai frekuensi menyadari komposisi warna dalam iklan, sebanyak 27 orang (29.3%) menjawab sangat setuju, sebanyak 48 orang (52.2%) menjawab setuju, sebanyak 14 orang (15.2%) menjawab netral, sedangkan 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju, dan hanya 1 orang (1.1%) menjawab sangat tidak setuju.

Tabel. 4.14

Menyadari Adegan Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 11 12.0 12.0 12.0 Setuju 49 53.3 53.3 65.2 Sangat Setuju 32 34.8 34.8 100.0 Total 92 100.0 100.0

(18)

4.2.3.1.2 Sub-Dimensi Knowledge

Tabel. 4.15

Mengetahui Suara Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 9 9.8 9.8 9.8 Setuju 38 41.3 41.3 51.1 Sangat Setuju 45 48.9 48.9 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 11

Pernyataan mengenai frekuensi mengetahui suara dalam iklan, sebanyak 45 orang (48.9%) menjawab sangat setuju, sebanyak 38 orang (41.3%) menjawab setuju, dan hanya 9 orang (9.8%) menjawab nertal.

Tabel. 4.16

Mengetahui Musik Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Tidak Setuju 3 3.3 3.3 4.3

Netral 13 14.1 14.1 18.5

Setuju 47 51.1 51.1 69.6

Sangat Setuju 28 30.4 30.4 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 12

Pernyataan mengenai frekuensi mengetahui musik dalam iklan, sebanyak 28 orang (30.4%) menjawab sangat setuju, sebanyak 47 orang (51.1%) menjawab setuju, sebanyak 13 (14.1%) menjawab netral, sedangkan 3 orang (3.3%) menjawab tidak setuju, dan hanya 1 orang (1.1%) menjawab sangat tidak setuju.

(19)

Tabel. 4.17

Mengetahui Tagline Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 4.3

Netral 13 14.1 14.1 18.5

Setuju 50 54.3 54.3 72.8

Sangat Setuju 25 27.2 27.2 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 13

Pernyataan mengenai frekuensi mengetahui tagline dalam iklan, sebanyak 25 orang (27.2%) menjawab sangat setuju, sebanyak 50 orang (54.3%) menjawab setuju, sebanyak 13 (14.1%) menjawab netral, dan hanya 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel. 4.18

Mengetahui Gambar Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 3.3

Netral 17 18.5 18.5 21.7

Setuju 45 48.9 48.9 70.7

Sangat Setuju 27 29.3 29.3 100.0

(20)

setuju, sebanyak 17 (18.5%) menjawab netral, dan sedangkan 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju, dan hanya 1 orang (1.1%) menjawab sangat tidak setuju.

Tabel. 4.19

Mengetahui Komposisi Warna Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 3.3

Netral 13 14.1 14.1 17.4

Setuju 46 50.0 50.0 67.4

Sangat Setuju 30 32.6 32.6 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 15

Pernyataan mengenai frekuensi mengetahui komposisi warna dalam iklan, sebanyak 30 orang (32.6%) menjawab sangat setuju, sebanyak 46 orang (50%) menjawab setuju, sebanyak 13 (14.1%) menjawab netral, dan sedangkan 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju, dan hanya 1 orang (1.1%) menjawab sangat tidak setuju.

(21)

Tabel. 4.20

Mengetahui Adegan Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Tidak Setuju 3 3.3 3.3 4.3

Netral 17 18.5 18.5 22.8

Setuju 45 48.9 48.9 71.7

Sangat Setuju 26 28.3 28.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 16

Pernyataan mengenai frekuensi mengetahui adegan dalam iklan, sebanyak 26 orang (28.3%) menjawab sangat setuju, sebanyak 45 orang (48.9%) menjawab setuju, sebanyak 17 (18.5%) menjawab netral, dan sedangkan 3 orang (3.3%) menjawab tidak setuju, dan hanya 1 orang (1.1%) menjawab sangat tidak setuju.

4.2.3.2 Dimensi Afektif 4.2.3.2.1 Sub-Dimensi Liking

Tabel. 4.21

Menyukai Suara Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2

(22)

Pernyataan mengenai frekuensi menyukai suara dalam iklan, sebanyak 29 orang (31.5%) menjawab sangat setuju, sebanyak 54 orang (58.7%) menjawab setuju, sedangkan 7 orang (7.6%) menjawab netral, dan hanya 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju.

Tabel. 4.22

Menyukai Musik Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 4.3

Netral 15 16.3 16.3 20.7

Setuju 47 51.1 51.1 71.7

Sangat Setuju 26 28.3 28.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 18

Pernyataan mengenai frekuensi menyukai musik dalam iklan, sebanyak 26 orang (28.3%) menjawab sangat setuju, sebanyak 47 orang (51.1%) menjawab setuju, sedangkan 15 orang (16.3%) menjawab netral, dan hanya 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel. 4.23

Menyukai Tagline Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 5 5.4 5.4 5.4 Setuju 56 60.9 60.9 66.3 Sangat Setuju 31 33.7 33.7 100.0 Total 92 100.0 100.0

(23)

Pernyataan mengenai frekuensi menyukai tagline dalam iklan, sebanyak 31 orang (33.7%) menjawab sangat setuju, sebanyak 56 orang (60.9%) menjawab setuju, sedangkan 5 orang (5.4%) menjawab netral.

Tabel. 4.24

Menyukai Gambar Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Tidak Setuju 1 1.1 1.1 2.2

Netral 11 12.0 12.0 14.1

Setuju 49 53.3 53.3 67.4

Sangat Setuju 30 32.6 32.6 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 20

Pernyataan mengenai frekuensi menyukai gambar dalam iklan, sebanyak 30 orang (32.6%) menjawab sangat setuju, sebanyak 49 orang (53.3%) menjawab setuju, sedangkan 11 orang (12%) menjawab netral, dan hanya 1 orang (1.1%) menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(24)

Tabel. 4.25

Menyukai Komposisi Warna Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Netral 10 10.9 10.9 12.0

Setuju 50 54.3 54.3 66.3

Sangat Setuju 31 33.7 33.7 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 21

Pernyataan mengenai frekuensi menyukai komposisi warna dalam iklan, sebanyak 31 orang (33.7%) menjawab sangat setuju, sebanyak 50 orang (54.3%) menjawab setuju, sedangkan 10 orang (10.9%) menjawab netral, dan hanya 1 orang (1.1%) menjawab sangat tidak setuju.

Tabel. 4.26

Menyukai Adegan Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 3 3.3 3.3 3.3 Setuju 55 59.8 59.8 63.0 Sangat Setuju 34 37.0 37.0 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 22

Pernyataan mengenai frekuensi menyukai adegan dalam iklan, sebanyak 34 orang (37%) menjawab sangat setuju, sebanyak 55 orang (59.8%) menjawab setuju, dan hanya 3 orang (3.3%) menjawab netral.

(25)

4.2.3.2.2 Sub-Dimensi Preference

Tabel. 4.27

Memiliki Nilai Positif Pada Suara Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2

Netral 7 7.6 7.6 9.8

Setuju 34 37.0 37.0 46.7

Sangat Setuju 49 53.3 53.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 23

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki nilai positif pada suara dalam iklan, sebanyak 49 orang (53.3%) menjawab sangat setuju, sebanyak 34 orang (37%) menjawab setuju, sedangkan 7 orang (7.6%) menjawab netral, dan hanya 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju.

Tabel. 4.28

Memiliki Nilai Positif Pada Musik Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 4.3

Netral 13 14.1 14.1 18.5

Setuju 50 54.3 54.3 72.8

Sangat Setuju 25 27.2 27.2 100.0

(26)

(54.3%) menjawab setuju, sedangkan sebanyak 13 orang (14.1%) menjawab netral, dan hanya 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel. 4.29

Memiliki Nilai Positif Pada Tagline Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2

Netral 9 9.8 9.8 12.0

Setuju 42 45.7 45.7 57.6

Sangat Setuju 39 42.4 42.4 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 25

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki nilai positif pada tagline dalam iklan, sebanyak 39 orang (42.4%) menjawab sangat setuju, sebanyak 42 orang (45.7%) menjawab setuju, sedangkan 9 orang (9.8%) menjawab netral, dan hanya 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju.

Tabel. 4.30

Memiliki Nilai Positif Pada Gambar Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.3 3.3 3.3

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 5.4

Netral 12 13.0 13.0 18.5

Setuju 48 52.2 52.2 70.7

Sangat Setuju 27 29.3 29.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

(27)

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki nilai positif pada gambar dalam iklan, sebanyak 27 orang (29.3%) menjawab sangat setuju, sebanyak 48 orang (52.2%) menjawab setuju, sebanyak 12 orang (13%) menjawab netral, dan sedangkan 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju, dan 3 orang (3.3%) menjawab sangat tidak setuju.

Tabel. 4.31

Memiliki Nilai Positif Pada Komposisi Warna Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Tidak Setuju 1 1.1 1.1 2.2

Netral 13 14.1 14.1 16.3

Setuju 47 51.1 51.1 67.4

Sangat Setuju 30 32.6 32.6 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 27

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki nilai positif pada komposisi warna dalam iklan, sebanyak 30 orang (32.6%) menjawab sangat setuju, sebanyak 47 orang (51.1%) menjawab setuju, sedangkan sebanyak 13 orang (14.1%) menjawab netral, dan hanya 1 orang (1.1%) menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(28)

Tabel. 4.32

Memiliki Nilai Positif Pada Adegan Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.2 2.2 2.2

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 4.3

Netral 17 18.5 18.5 22.8

Setuju 44 47.8 47.8 70.7

Sangat Setuju 27 29.3 29.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 28

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki nilai positif pada adegan dalam iklan, sebanyak 27 orang (29.3%) menjawab sangat setuju, sebanyak 44 orang (47.8%) menjawab setuju, sedangkan sebanyak 17 orang (18.5%) menjawab netral, dan hanya 2 orang (2.2%) menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. 

4.2.3.2.3 Sub-Dimensi Conviction

Tabel. 4.33

Memiliki Keyakinan Pada Suara Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 7 7.6 7.6 7.6 Setuju 52 56.5 56.5 64.1 Sangat Setuju 33 35.9 35.9 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 29

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki keyakinan pada suara dalam iklan, sebanyak 33 orang (36%) menjawab sangat setuju, sebanyak 52 orang (56%) menjawab setuju, sedangkan hanya 7 orang (8%) menjawab netral.

(29)

Tabel. 4.34

Memiliki Keyakinan Pada Musik Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 6 6.5 6.5 6.5 Setuju 50 54.3 54.3 60.9 Sangat Setuju 36 39.1 39.1 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 30

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki keyakinan pada musik dalam iklan, sebanyak 36 orang (39%) menjawab sangat setuju, sebanyak 52 orang (54%) menjawab setuju, sedangkan hanya 6 orang (7%) menjawab netral.

Tabel. 4.35

Memiliki Keyakinan Pada Tagline Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Tidak Setuju 2 2.2 2.2 3.3

Netral 13 14.1 14.1 17.4

Setuju 47 51.1 51.1 68.5

Sangat Setuju 29 31.5 31.5 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 31

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki keyakinan pada tagline dalam iklan, sebanyak 29 orang (32%) menjawab sangat setuju, sebanyak 47 orang

(30)

Tabel. 4.36

Memiliki Keyakinan Pada Gambar Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 6 6.5 6.5 6.5 Setuju 51 55.4 55.4 62.0 Sangat Setuju 35 38.0 38.0 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 32

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki keyakinan pada gambar dalam iklan, sebanyak 35 orang (38%) menjawab sangat setuju, sebanyak 51 orang (55%) menjawab setuju, sedangkan hanya 6 orang (7%) menjawab netral.

Tabel. 4.37

Memiliki Keyakinan Pada Komposisi Warna Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Netral 4 4.3 4.3 4.3 Setuju 48 52.2 52.2 56.5 Sangat Setuju 40 43.5 43.5 100.0 Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 33

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki keyakinan pada komposisi warna dalam iklan, sebanyak 40 orang (44%) menjawab sangat setuju, sebanyak 48 orang (52%) menjawab setuju, sedangkan hanya 4 orang (4%) menjawab netral.

(31)

Tabel. 4.38

Memiliki Keyakinan Pada Adegan Dalam Iklan (n : 92)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Netral 6 6.5 6.5 7.6

Setuju 58 63.0 63.0 70.7

Sangat Setuju 27 29.3 29.3 100.0

Total 92 100.0 100.0

Sumber : Pernyataan Kuesioner no. 34

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki keyakinan pada adegan dalam iklan, sebanyak 27 orang (29%) menjawab sangat setuju, sebanyak 58 orang (63%) menjawab setuju, sedangkan 6 orang (7%) menjawab netral, dan hanya 1 orang (1%) menjawab tidak setuju.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh terpaan iklan XL versi Marwan-Mawar terhadap sikap konsumen. Penelitian ini dilakukan terhadap 92 responden yang pernah melihat iklan televisi XL versi Marwan-Mawar.

Terpaan iklan diukur dengan frekuensi dan intensitas terpaan media televisi terhadap responden. Terpaan iklan akan terjadi apabila khalayak sungguh-sungguh membuka diri terhadap pesan yang disampaikan media. Dalam

(32)

4.3.1 Uji Validitas

4.3.1.1 Variabel Terpaan Iklan

Dari hasil analisis tabel menggunakan spss untuk variabel terpaan iklan (x) diperoleh nilai item dan nilai item total butir-butir pernyataan. Nilai ini, kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dihitung pada signifikan 5% dengan uji dua sisi dan n = 92 (n = jumlah sampel), maka diperoleh r tabel sebesar 0,207. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai korelasi seluruh item pada variabel terpaan iklan (x) > 0,207 atau thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa

keseluruhan item butir-butir pernyataan berkorelasi signifikan dengan skor total atau dinyatakan valid.

4.3.1.2 Variabel Sikap Konsumen

Dari hasil analisis tabel diatas untuk variabel sikap konsumen (y) diperoleh nilai item dan nilai item total butir-butir pernyataan. Nilai ini, kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dihitung pada signifikan 5% dengan uji dua sisi dan n = 92 (n = jumlah sampel), maka diperoleh r tabel sebesar 0,207. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai korelasi seluruh item pada variabel sikap konsumen (y) > 0,207 atau thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa

keseluruhan item butir-butir pernyataan berkorelasi signifikan dengan skor total atau dinyatakan valid.

(33)

4.3.2. Uji Realiabilitas

4.3.2.1 Terpaan Iklan (variabel X)

Tabel 4.39 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .712 4 Sumber : SPSS Versi 15.0

Dari hasil analisis tabel diatas untuk variabel terpaan iklan (x) diperoleh nilai Alpha sebesar 0,712 sedangkan r kritis dengan uji 2 sisi pada signifikansi 5% dengan n = 92 (n = jumlah sampel), diperoleh sebesar 0,207. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan instrumen penelitian pada variabel terpaan iklan (x) reliabel (reliabilitas dapat diterima karena mencapai nilai 0,7).

4.3.2.2 Variabel Sikap Konsumen

Tabel. 4.40 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .947 30 Sumber : SPSS Versi 15.0

Dari hasil analisis tabel diatas untuk variabel sikap konsumen (y) diperoleh nilai Alpha sebesar 0,947 sedangkan r kritis dengan uji 2 sisi pada signifikansi 5% dengan n = 92 (n = jumlah sampel), diperoleh sebesar 0,207. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan instrumen penelitian pada variabel sikap konsumen (x) reliabel (reliabilitas dapat diterima karena mencapai

(34)

4.3.3 Uji Hipotesis

Dalam uji hipotesis dengan menggunakan koefisien korelasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada keeratan hubungan yang positif antara dua variabel, yaitu terpaan iklan (x) dan sikap konsumen (y).

Untuk menguji koefisien korelasi dalam penelitian, penulis menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson dengan bantuan software SPSS versi 15.0.

Tabel. 4.41 Correlations

  Terpaan Iklan Sikap Konsumen

Terpaan Iklan Pearson Correlation 1 .659**

Sig. (2-tailed)   .000

N 92 92

Sikap Konsumen Pearson Correlation .659** 1

Sig. (2-tailed) .000  

N 92 92

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : SPSS Versi 15.0

Dari hasil analisis data pada tabel diatas nilai interval koefisien korelasi (r) adalah 0,659 yang menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat (nilai 0,600 – 0,799 = kuat) antara variabel terpaan iklan (x) dan variabel sikap konsumen (y). Hubungan positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi nilai terpaan iklan semakin tinggi pula nilai sikap konsumen.

Dari hasil analisis korelasi sederhana, dapat dilakukan uji signifikansi korelasi sederhana. Uji signifikansi korelasi sederhana digunakan untuk menguji apakah hubungan yang terjadi itu berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Jadi, apakah hubungan yang terjadi atau kesimpulan yang diambil dapat berlaku untuk populasi yaitu siswa-siswi SMAN 31 Jakarta.

(35)

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ;

Ho: Tidak ada hubungan secara signifikan antara terpaan iklan dengan sikap konsumen.

Ha: Ada hubungan secara signifikan antara terpaan iklan dengan sikap konsumen.

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%. Uji dua sisi dilakukan karena untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan. Tingkat signifikan dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam pengambilam keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak-banyaknya 5% (ukuran standar yang sering digunakan). Untuk mencari t hitung dalam uji signifikansi koefisien korelasi sederhana adalah sebagai berikut,

r √ n - 2 t hitung =

√ 1 – r2

Jadi, t hitung uji signifikansi koefisien korelasi sederhana dalam penelitian ini adalah, 0,659 √ 92 - 2 t hitung = √1 - 0,6592 6,9827307 t hitung = 0,68557713 t hitung = 10,183

(36)

Kriteria pengujian adalah,

Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤t tabel

Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasarkan probabilitas,

Ho diterima jika P value > 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05

Nilai t hitung yang diperoleh dari perhitungan rumus diatas adalah 10,183 dan t tabel 1,986 , jadi t hitung > t tabel (10,183 > 1,986) dan P value < 0,05 (0,000 < 0,05).

Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dikatakan bahwa terpaan iklan (variabel x) secara signifikan memiliki hubungan yang erat dan kuat terhadap sikap konsumen (variabel y). Karena nilai t hitung positif, maka terpaan iklan berhubungan positif dan signifikan terhadap sikap konsumen. Jadi, dalam penelitian ini dapat disimpulkan terpaan iklan berhubungan positif kuat terhadap sikap konsumen pada siswa-siswi SMAN 31 Jakarta.

Gambar

Tabel 4.39  Reliability Statistics Cronbach's   Alpha  N of Items  .712 4 Sumber : SPSS Versi 15.0

Referensi

Dokumen terkait

Diketahui dari tabel III.7 di atas, pada pernyataan nomor 3 (tiga) responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 orang dengan presentase 23,9%, menjawab setuju 41

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat dipahami bahwa penggunaan metode Problem Solving dapat membantu untuk meningkatkan berpikir kritis siswa besiswa,

Roll merupakan kesalahan yang terjadi akibat sapuan atau biasa disebut swath sounder yang dihasilkan dari transduser tidak menyapu secara tegak lurus terhadap permukaan

Mahasiswa pelajari sradha Sradha dicari sampai ke pura Gemakan dharma dengan berbeda Inilah karya pantun jenaka Kalau hendak mencari dupa Janganlah lupa mencari api Bagaimana

Sebelumdilaksanakannya upacara mepandes terlebih dahulu dilakukan upacara pengekeban atau ngekeb.Ngekebberasal dari kata nyekeb yang berarti meredam unsur-unsur yang

Alasan peneliti memilih tema indahnya kebersamaan ini di SDN Widorokandang Pati adalah berdasarkan observasi yang peneliti lakukan ditemukan bahwa guru menyajikan

Sedangkan dalam penerapannya, penelitan ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif untuk mengetahui pengaruh pembelajaran peta konsep melalui pendekatan analogi

 Melalui teks bacaan“Pekarangan Rumah Bersih Sehingga Keluarga Sehat” siswa dapat menemukan kosakata yang berkaitan dengan lingkungan tidak sehat secara