PENGEMBANGAN E-LEARNING FISIKA MATERI USAHA DAN
ENERGI UNTUK MNGEMBANGKAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH
ATAS
SKRIPSI
Oleh
Anisa Afriani
NIM : 06111281621048
Program Studi Pendidikan Fisika
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
1
PENGEMBANGAN E-LEARNING FISIKA MATERI USAHA
DAN ENERGI UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
BERPIKIR PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS
SKRIPSI
oleh
Anisa Afriani
NIM: 06111281621048
Program Studi Pendidikan Fisika
Mengesahkan:
Pembimbing 1,
Pembimbing 2,
Dr. Ketang Wiyono, S. Pd., M. Pd
Dr. Murniati, M. Si
NIP. 197905222005011005
NIP. 196208281991032002
Mengetahui:
Ketua Jurusan,
Koordinator Program Studi,
Dr. Ismet, S.Pd., M.Si
Dr. Ketang Wiyono, S.Pd.,
M.Pd
2
PENGEMBANGAN E-LEARNING FISIKA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF
PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI
oleh Anisa Afriani NIM: 06111281621048 Program Studi Pendidikan Fisika
Telah diujikan dan lulus pada: Hari : Rabu
Tanggal : 22 April 2020
TIM PENGUJI
1. Ketua : Dr. Ketang Wiyono, S. Pd., M. Pd 2. Sekretaris : Dra. Murniati, M. Si
3. Anggota : Dr. Leni Marlina, S. Pd., M. Si 4. Anggota : Saparini, S. Pd., M. Pd
5. Anggota : Melly Ariska, S. Pd., M. Sc
Indralaya, Mei 2020 Mengetahui,
Koordinator Program Studi,
Dr. Ketang Wiyono, S.Pd., M.Pd NIP. 197905222005011005
4
PRAKATA
Skripsi dengan judul “Pengembangan E-Learning Fisika Materi Usaha dan Energi untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Sekolah Menengah Atas” disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) pada Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Sriwijaya. Dalam mewujudkan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ucapan terima kasih kepada Dr. Ketang Wiyono, S. Pd., M. Pd. Dan Dra. Murniati, M. Si sebagai pembimbing atas segala bimbingan yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Prof. Sofendi, M. A., Ph. D., Dekan FKIP Universitas Sriwijaya, Dr. Ismet, S. Pd., M. Si., Ketua Jurusan Pendidikan MIPA yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi selama penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Dr. Leni Marlina, S. Pd., M. Si., Saparini, S. Pd., M . Pd., dan Melly Ariska, S. Pd., M. Sc., sebagai tim penguji yang telah memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.
Lebih lanjut, penulis mengucapkan terimakasih kepada orang tua tercinta (Bapak Yatimin dan Ibu Juariah ), beserta kakak adik saya ( Mba Nung, Ka Mela, Yuk Utri, Detta, Aini, Aam, Rafa), keluarga besar, dosen-dosen Pendidikan Fisika, ka Yanal, ka Farid, mbak Kiki, best partner (Kak Bukhori), teman-teman seperjuangan (Tenten, Ijak, Lestari, Nesi, Musliha, Tia, Dwik, Rara) dan seluruh teman Pendidikan Fisika Angkatan 2016, serta adik tersayang (Lisa, Ayu, Naura, Anin, Tiwi, Yayin, Kiki) serta seluruh adik dan kakak tingkat di HIMAPFIS. Tak lupa teman seperjuanganku di BEM FKIP UNSRI (Lina, Salmah, Lili, Messy, Rosi, Rais, Fielda, Dhiaz, Aren, Gufran dll). Serta sahabat-sahabat ku ( Hafizah, Amel, Yunika, Dona, Tia, Kurniasih, Laila,
5
Ayu, Citra, Joy), teman-teman P4 SMAN ULTRA (Andri, yeni, Galih, Samsul, Doki, dll) dan teman-teman yang telah memberikan doa, dukungan dan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran bidang studi Pendidikan Fisika dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Indralaya, 2020 Penulis
6
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... i DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xiDAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAK ... xiv BAB 1 PENDAHULUAN ... 2 1.1. Latar Belakang ... 2 1.2. Rumusan Masalah ... 6 1.3. Tujuan Penelitian ... 6 1.4. Manfaat Penelitian ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Media Pembelajaran ... 7
2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 7
2.1.2 Fungsi Media Pembelajaran ... 8
2.1.3 Manfaat Media Pembelajaran ... 9
2.1.4 Ciri-Ciri Media Pembelajaran ... 9
2.2 E-learning ... 9
2.2.1 Pengertian E-learning ... 9
2.2.2 Manfaat E-learning ... 10
2.2.3 Fungsi E-learning ... 11
2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan E-learning ... 12
2.2.5 Learning Management System (LMS) ... 13
7
2.2.7 Pembelajaran Fisika dalam E-learning ... 15
2.2.8 schoology ... 16
2.3 Analisis Keterampilan 4C ... 17
2.4 Pemetaan Materi Blanded Learning (Tatap Muka dan Tatap Maya) ... 19
2.5 Analisis Keterampilan Berpikir Kreatif Materi Usaha dan Energi ... 19
2.6 Penelitian Pengembangan ... 22
2.6.1 Model Pengembangan Produk Rowntree ... 23
2.6.2 Prosedur Evaluasi Tessmer ... 23
2.7 Penelitian Relevan ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1 Metode Penelitian ... 26
3.2 Subjek Penelitian ... 27
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 27
3.4 Prosedur Penelitian ... 27
3.4.1 Tahap Perencanaan ... 27
3.4.2 Tahap Pengembangan ... 28
3.4.3 Tahap Evaluasi ... 28
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 32
3.5.1 Walkthourgh interview ... 32
3.5.2 Angket ... 32
3.6 Teknik Analisis Data ... 33
3.6.1 Analisis Data Walkthrough ... 33
3.6.2 Analisis Data Angket ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Hasil Penelitian ... 36
4.1.1 Hasil Tahap Perencanaan ... 36
4.1.2 Hasil Tahap Pengembangan ... 39
4.1.3 Hasil Penelitian Tahap Evaluasi... 42
4.2 Pembahasan... 50
8 BAB 5 KESIMPULAN ... 56 5.1 Kesimpulan ... 56 5.2 Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA ... 57
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Pendekatan Blanded Learning ... 12Tabel 2.2 Keterampilan Critical Thinking and Problem Solving ... 14
Tabel 2.3 Keterampilan Comunication ... 15
Tabel 2.4 Keterampilan Colaboration ... 15
Tabel 2.5 Keterampilan Creativity and Innovation (Berpikir Kreatif) ... 15
Tabel 2.6 Keterampilan Creativity and Innovation (Bekerja Kreatif) ... 15
Tabel 2.7 Pemetaan Materi Blanded Learning ... 16
Tabel 2.8 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ... 16
Tabel 2.9 Analisis Keterampilan Berpikir Kreatif pada materi Usaha dan Energi ... 17
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli ... 28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket untuk Siswa ... 29
Tabel 3.3 Kategori Nilai Validasi ... 29
Tabel 3.4 Kategori Nilai Indeks Aiken V ... 30
Tabel 3.5 Kategori Hasil One-to-One dan Small Group (HEOS) ... 31
Tabel. 4.1. Perumusan Tujuan Pembelajaran ... 33
Tabel 4.2 Garis Besar Isi Pembelajaran ... 34
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Validator Materi pada Tahap Expert Review ... 40
9
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Angket Tanggapan Siswa pada Tahap One-to-One
Evaluation ... 43 Tabel 4.6 Komentar Siswa Terhadap E-learning pada Tahap One-to-One Evaluation
... 43 Tabel 4.7 Hasil Angket Tanggapan Siswa pada Tahap Small Group Evaluation ... 44 Tabel 4.8 Komentar dan Saran Siswa ... 45
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap-tahap Model Pengembangan Produk Rowntree ... 20 Gambar 2.2 Alur Desain Evaluasi Formatif ... 21 Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan E-learning ... 27 Gambar 4.1 Tampilan E-learning yang dikembangkan menggunakan schoology .... 38
10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A (Desain Pembelajaran ) ... 54
Lampiran A.1 Flowchart Media Pembelajaran ... 55
Lampiran A.2 Storyboard Media Pembelajaran ... 56
Lampiran B (Instrumen Penelitian ) ... 60
Lampiran B.1 Analisis Kebutuhan ... 61
Lampiran B.2 Lembar Hasil Validasi E-learning Validator 1 ... 63
Lampiran B.3 Lembar Hasil Validasi E-learning Validator 2 ... 67
Lampiran B.4 Lembar Hasil Validasi E-learning Validator 3 ... 71
Lampiran B.5 Lembar Hasil Validasi Desain Pembelajaran Validator 1 ... 75
Lampiran B.6 Lembar Hasil Validasi Desain Pembelajaran Validator 2 ... 79
Lampiran B.7 Lembar Hasil Validasi Desain Pembelajaran Validator 3 ... 83
Lampiran B.8 Lembar Hasil Validasi Materi Validator 1... 88
Lampiran B.9 Lembar Hasil Validasi Materi Validator 2... 94
Lampiran B.10 Lembar Hasil Validasi Materi Validator 3... 99
Lampiran B.11 Lembar Hasil Angket Tahap One-to-One Evaluation ... 104
11
Lampiran C (Administrasi Penelitian ) ... 128
Lampiran C.1 Usul Judul Skripsi ... 129
Lampiran C.2 Persetujuam Seminar Proposal Penelitian ... 130
Lampiran C.3 Surat Telah Diseminarkan ... 131
Lampiran C.4 Notulensi Seminar Proposal Penelitian ... 132
Lampiran C.5 Permohonan SK Pembimbing Skripsi ... 134
Lampiran C.6 SK Pembimbing Skripsi ... 135
Lampiran C.7 Surat Permohonan Validasi Aspek E-learning ... 137
Lampiran C.8 Surat Permohonan Validasi Aspek Desain Pembelajaran ... 138
Lampiran C.9 Surat Permohonan Validasi Aspek Materi ... 139
Lampiran C.10 Surat Izin Penelitian ... 140
Lampiran C.11 SK Telah Melaksanakan Penelitian ... 142
Lampiran C.12 Persetujuan Seminar Hasil Penelitian ... 143
Lampiran C.13 Surat telah Seminar Hasil Penelitian ... 144
Lampiran C.14 Kartu Bimbingan Skripsi ... 145
Lampiran C.15 Surat Persetujuan Ujian Akhir Skripsi ... 149
Lampiran C.16 Kartu Notulensi Ujian Akhir Skripsi ... 150
Lampiran C.17 Bukti Perbaikan Skripsi ... 153
Lampiran D (Dokumentasi Penelitian ) ... 154
12
ABSTRAK
Telah dikembangkan e-learning fisika pada materi usaha dan energi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa yang memiliki tingkat validitas yang tinggi dan praktis. Model penelitian pengembangan yang digunakan adalah model Rowntree yang terdiri dari tiga tahap: tahap perencanaan, pengembangan, dan evaluasi. Tahap evaluasi terdiri dari evaluasi formatif Tessmer (self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, dan small group evaluation). Teknik pengumpulan data menggunakan walkthrough dan angket. Tingkat validitas e-learning ini di nilai masing-masing oleh tiga ahli. Hasil validasi dianalisis menggunakan Indeks Aiken V. Dari hasil expert review diperoleh rata-rata sebesar 0,93 dengan validitas tinggi. Tahap One-to-One Evaluation diperoleh rata-rata 87,45% kriteria sangat praktis. Pada tahap Small Group Evaluation diperoleh rata-rata 86,68% kriteria sangat praktis. Berdasarkan hasil data tersebut, telah dikembangkan e-learning fisika pada materi usaha dan energi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik Sekolah Menengah Atas dengan tingkat kevalidan yang tinggi dan sangat praktis.
Kata kunci : e-learning, berpikir kreatif, usaha dan energi
Inderalaya, Mei 2020
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ketang Wiyono, S. Pd., M. Pd. Dra. Murniati, M. Si. NIP. 197905222005011005 NIP. 196208281991032002
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Pendidikan Fisika
Dr. Ketang Wiyono, S. Pd., M. Pd. NIP. 197905222005011005
13
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat dan tinggi sehingga mengakibatkan masyarakat dalam memperoleh informasi beralih menggunakan kecanggihan teknologi. Informasi yang biasanya diperoleh dari surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi pada saat ini dapat diperoleh melalui sumber-sumber informasi lainnya yaitu salah satunya internet. Menurut Amri (2014) dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, mengubah pemikiran masyarakat untuk memanfaatkannya untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Perkembangan inipun berdampak salah satunya pada bidang pendidikan.
Perubahan dalam dunia pendidikan dari pertemuan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih ke arah terbuka. Pendidikan pada masa depan akan bersifat fleksibel, terbuka dan dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Pada masa mendatang, Pendidikan akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukan berorientasi pada gedung sekolah (Budiman, 2017). Pada bidang pendidikan yang dasarnya adalah proses untuk membantu manusia akan perkembangan diri sehingga dapat menghadapi setiap perubahan yang ada serta membuat peserta didik lebih aktif dalam berfikir. Pada proses tersebut berisi informasi-informasi yang memiliki unsur pendidik sebagai sumber informasi, media pembelajaran sebagai sarana, gagasan, materi pendidikan, dan peserta didik. Dari berbagai unsur tersebut dapat diberikan media pembelajaran berupa media teknologi informasi seperti e-learning.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk proses pembelajaran di bidang pendidikan dapat dilaksanakan dalam hal pengunaan e-learning dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan sudah menjadi keharusan. Berbagai aplikasi teknologi informasi dan komunikasi sudah tersedia dalam
14
bentuk open source dan dapat di download secara gratis. Pada kondisi di sekolah, teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memperoleh informasi yang up to date (Yusuf, 2016). Menurut Hartley dalam Herayanti, dkk (2015) e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampainya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet atau media komputer lainnya. Ada tiga hal penting sebagai persyaratan kegiatan e-learning, yaitu: (1) adanya jaringan dan pendukung lainnya, (2) adanya dukungan layanan belajar bagi peserta didik, (3) adanya instruktur dan teknisi yang terlatih. Dalam pelaksanaannya, penyelenggaraan E-learning juga memerlukan adanya lembaga atau unit khusus yang merencanakan, mengatur, hingga melakukan evaluasi menyeluruh terkait system yang dilaksanakan.
US-based Partnership for 21st Century Skills (P21), mengidentifikasi kompetensi yang diperlukan di abad ke-21 yaitu “The 4Cs” communication, collaboration, critical thinking, dan creativity. Kompetensi-kompetensi tersebut penting diajarkan pada siswa dalam konteks bidang studi inti dan tema abad ke-21. Assessment and Teaching of 21st Century Skills (ATC21S) mengkategorikan keterampilan abad ke-21 menjadi 4 kategori, yaitu way of thinking, way of working, tools for working dan skills for living in the world (Griffin, McGaw & Care, 2012). Way of thinking mencakup kreativitas, inovasi, berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan. Way of working mencakup keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi dan bekerjasama dalam tim. Tools for working mencakup adanya kesadaran sebagai warga negara global maupun lokal, pengembangan hidup dan karir, serta adanya rasa tanggung jawab sebagai pribadi maupun sosial. Sedangkan skills for living in the world merupakan keterampilan yang didasarkan pada literasi informasi, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi baru, serta kemampuan untuk belajar dan bekerja melalui jaringan sosial digital.
Menurut Zubaidah (2016), Keterampilan berpikir kreatif merupakan suatu pencapaian kesuksesan profesional dan personal, memerlukan keterampilan berinovasi dan semangat berkreasi. Kreativitas dan inovasi akan semakin berkembang jika siswa
15
memiliki kesempatan untuk berpikir divergen. Siswa harus dilatih untuk berpikir di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang baru, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru, mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan jawaban. Kesuksesan seorang guru akan terlihat apabila siswa yang diajarkan memiliki keterampilan kreatif. Tidak lagi seperti pembelajaran kontekstual sebelumnya.
Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning yaitu terdapat pada yang menjadi pusat pembelajaran. Pembelajaran tradisional guru merupakan orang yang memiliki ilmu secara keseluruhan atau guru menjadi sumber ilmu yang ada dan menguasai ilmu yang di ajarkan secara keseluruhan, sehingga peserta didik hanya menerima ilmu yang disampaikan guru. Sedangkan pada pembelajran e-learning akan meberikan peluang peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga peserta didik dapat mencari materi yang dibutuhkan dengan sendiri.
Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, dari 29 responden yang rata-rata dari kelas XI dan XII dari SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara didapatkan bahwa peserta didik, 47,5% sudah tahu apa itu e-learning, 40% peserta didik hanya pernah dengar, dan 12,5% nya tidak tahu. Hasil survey menunjukkan 35% sudah terbiasa dengan e-learning, 15% masih jarang menggunakan e-learning, dan 50% nya sudah terbiasa dengan e-learning. 100% peserta didik menyadari bahwa perlunya E-learning dalam pembelajaran sehari-hari. 40,5% peserta didik beranggapan materi usaha dan energi mudah dipahami dan 59,5% beranggapan materi usaha dan energi susah dipahami. Setelah ditanya penyebab pembelajaran usaha dan energi susah dipahami dikarenakan 46,5% memilih konten abstrak yang sulit dipahami, 53,5% kurang paham rumus dan latihan soal. Peserta didik beranggapan bahwa bahan ajar yang diperlukan untuk memahami materi usaha dan energi 75,2% memilih pembelajaran online e-learning, 24,8% memilih pembelajaran kontekstual. Selain menggunakan kuisioner, analisis kebutuhan juga dilakukan dengan cara mewawancarai guru Fisika di SMA N 1 Indralaya Utara tempat akan dilaksanakannya penelitian, dimana disekolah tersebut mulai tahun ajaran 2019/2020 telah ditetapkannya kelas
16
digital untuk pembelajaran kelas X, maka dengan adanya E-learning ini akan akan sangat mendukungnya pembelajaran kelas digital di SMA N 1 Indralaya Utara tersebut.
Alasan peneliti memilih materi usaha dan energi dikarenakan, dari angket yang diberikan kepada siswa, didapatkan data bahwa 40,5% peserta didik beranggapan materi usaha dan energi mudah dipahami dan 59,5% beranggapan materi usaha dan energi susah dipahami, angka ini menunjukkan masih dibawah 50%. Dan saat dilakukan wawancara pada guru fisika di sekolah tersebut, dikatakan bahwa siswa lebih tertarik dengan adanya video-video yang beragam. Materi usaha dan energi ini banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan lebih mudah tersampaikan melalui e-learning yang dapat memuat video, link, virtuall laboratory, dll.
Penelitian yang relevan mengenai pembelajaran berbasis web yaitu Hasbullah (2009) dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran E-learning Untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Energi dan Konversi” menunjukkan adanya peningkatan proses dan hasil belajar mahasiswa yang mengontrak mata kuliah tersebut sehingga dapat memberikan terobosan baru dibidang pengembangan model pembelajaran. Selain itu, hasil penelitian Amri (2014) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran e-learning Berbasis Web untuk Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti pada Mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya”. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa web e-learning yang dikembangkan memenuhi valid dan praktis untuk dijadikan sebagai media pembelajaran mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti.
Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan sebelumnya, maka peneliti mencoba mengembangkan E-learning fisika pada materi usaha dan energi dengan melakukan penelitian mengenai “Pengembangan E-learning Fisika Materi Usaha dan Energi Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Inovatif Peserta Didik Sekolah Menengah Atas”.
17
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini:
1. bagaimana tingkat validitas pengembangan E-learning materi usaha dan energi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik Sekolah Menengah Atas
2. bagaimana pengembangan E-learning materi usaha dan energi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik Sekolah Menengah Atas yang praktis
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini:
1. menghasilkan e-learning materi usaha dan energi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik sekolah menengah atas dengan tingat validitas tertentu
2. mengahsilkan e-learning materi usaha dan energi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik sekolah menengah atas yang praktis
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dalam cara pembuatan dan menghasilkan e-learning yang valid dan praktis.
2. Bagi Guru, sebagai sumber media untuk pembelajaran di kelas.
3. Bagi peserta didik, sebagai salah satu pilihan untuk sumber belajar mandiri berupa e-learning.
4. Peneliti lain, bahan referensi untuk membuat media pembelajaran berupa e-learning.
18
DAFTAR PUSTAKA
Agus, I. K., Nugraha, E., Agustini, K., & Sindu, I. G. P. (2017). Analisis pemanfaatan E-learning sebagai knowledge management dalam mendukung proses pembelajaran di jurusan pendidikan teknik informatika undiksha. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI). 6(1): 11–19. Aminoto, T., & Patoni, H. (2015). Penerapan media E-learning berbasis tekhnologi
untuk meningkatkan hasil belajar materi usaha dan energi di kelas IX SMAN 10 kota Jambi. MATEC Web of Conferences. 28(1): 13–29.
Amri, I. (2014). Pengembangan media pembelajaran E-learning berbasis web untuk mata kuliah pendahuluan fisika finti. Jurnal Inovadi Dan Pembelajaran Fisika. 2(1): 25–35.
Amri, I. (2014). Pengembangan media pembelajaran E-learning berbasis web untuk mata kuliah pendahuluan fisika inti. skripsi. Indralaya: Universitas Sriwijaya. Apriani, H., Murniati, M., & Pasaribu, A. (2016). Pengembangan handout dinamika
rotasi dan kesetimbangan benda tegar berbasis kontekstual kelas XI IPA SMA. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika. 3(2): 1-6.
Badiro, D., Syuhendri, & Fathurohman, A. (2019). Pengembangan media pembelajaran aplikasi android berbasis teori perubahan konseptual materi tata surya dan fase bulan mata kuliah IPBA. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, 6(1), 103-113. Bakri, F., & Muliyati, D. (2017). Pengembangan perangkat E-learning untuk matakuliah fisika dasar II menggunakan lms chamilo. Jurnal Wahana Pendidikan Fisika. 2(1).
Budiman, H. (2017). peran teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam. 8(I): 31–43.
Chaeruman, A. U. (2017). Model desain sistem pembelajaran blended. Jakarta: Direktorat Pembelajaran.
Chandrawati, R. S. (2010). Pemanfaatan E-learning dalam pembelajaran. Jurnal Cakrawala Kependidikan. 8(2): 172–181.
Chidayati, N., Sesunan, F., & Suana, W. (n.d.). Pengembangan suplemen pembelajaran fisika pada materi gerak melingkar dengan schoology. skripsi. Lampung: Universitas Lampung.
Diana, N., Walidain, S. N., & Rahman, A. H. (2018). Integrasi learning management system ( LMS ) dan simulasi PhET pada pembelajaran fisika terhadap keterampilan proses sains. Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika Dan Teknologi. 1(1): 36–40.
19
Hasbullah. (2009). Pengembangan model pembelajaran E-learning untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah energi dan konversi 1. 10(2): 1–5.
Herayanti, L., Fuaddunnazmi, M., & Habibi. (2015). Pengembangan media pembelajaran berbasis moodle pada mata kuliah fisika dasar. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 1(3): 205–209.
Mahanal, S. (2014). peran guru dalam melahirkan generasi emas dengan keterampilan abad 21. Reasearch Gate, 17.
Munir. (2008). Kurikulum berbasis teknologi inforamsi dan komunikasi. SPS Universitas Pendidikan Indonesia.
Ningsih, D., Ramalis, T., & Purwana, U. (2018). Pengembangan tes keterampilan berpikir kritis berdasarkan analisis teori respon butir. Jurnal Wahana Pendidikan Fisika. 3(2), 45-50.
Nurhayati, V., Suyanto, E., & Suana, W. (2018). Desain perangkat blended learning berbantuan learning management system pada materi fluida dinamis. Jurnal Pendidikan Fisika. 6(1), 21–33.
Prawiradilaga, D. S., Ariani, D., & Handoko, H. (2008). Mozaik teknologi pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.
Putra, N. (2012). Research & development penelitian dan pengembangan: Suatu pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Retnawati, Heri. (2016). Analisis kuantitatif instrumen penelitian. Yogyakarta : Parama Publishing.
Rusipal. (2014). Pengembangan multimedia mata pelajaran fisika pokok bahasan listrik statis di SMA Negeri 2 Muara Beliti. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika. 1(2): 162–170.
Rusman. (2008). Manajemen kurikulum. Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Rusman, Kurniawan, D., & Riyana, C. (2013). Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman, s A., Rahardjo, & Haryono, A. (2012). Media pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
20
Sukmadinata, N. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Renaja Rosdakarya. Sumardana, D. M. (2017). Pengembangan media E-learning berbasis schoology pada mata pelajaran IPA kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 di SMP saraswati singaraja. E-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha. 5(2). Supratman, E., & Purwaningtias, F. (2018). Pengembangan media pembelajaran
E-learning berbasis schoology. Jurnal Pengembangan IT. 03(03): 310–315.
Suryani, N., & Setiawan, A. (2018). Media pembelajaran inovatif dan pengembanganya. Bandung: Rosdakarya, PT Remaja.
Tessmer, M. (1993). Planning and conducting formative evalutions. London: Kogan Page.
Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Wilson, D., Smilanich, M. E., & Smilanich, E. (2005). The other blended learning: a classroom-centered approach. Pfeiffer & Company.
Wiyono, K. (2015). Pengembangan model pembelajaran fisika berbasis ICT pada implementasi kurikulum 2013. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika. 2(2): 123–131.
Yusuf, A. R. (2016). Penerapan E-learning sebagai penunjang pembelajaran berbasis kurikulum 2013. Seminar Nasional Telekomunikasi Dan Informatika (SELISIK 2016). 225–229.
Zubaidah, S. (2016). Keterampilan abad ke-21: Keterampilan yang diajarkan melalui pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan. 2(2): 1–17.