BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini dunia industri berkembang semakin pesat dengan munculnya berbagai jenis industri maupun bertambahnya jumlah perusahaan. Kondisi inilah yang memicu persaingan yang sangat ketat dalam dunia industri, sehingga menyebabkan banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam bidangnya. Perindustrian merupakan dunia yang sangat kompleks dimana terdiri dari berbagai aspek dan faktor yang membentuknya.
Untuk menjadi perusahaan yang terdepan maka ada beberapa faktor dan aspek yang perlu dikembangkan secara cermat dan juga efektifitas dan efisiensi untuk mencapai hasil optimal.
PT. Multistrada Arah Sarana (MAS) merupakan perusahaan yang memiliki bidang usaha yang berhubungan dengan otomotif. PT. Multistrada Arah Sarana (MAS) ini memproduksi ban mobil dengan tiga merek yang berbeda yaitu CORSA, STRADA dan ACHILLES. Produksi ban PT. Multistrada Arah Sarana (MAS) memberikan kualitas berbeda dengan produksi ban sejenis, karena mereka menawarkan kualitas dan prestise yang lebih dibanding kompetitor–kompetitornya.
PT. Multistrada Arah Sarana (MAS) memiliki distribusi yang luas tidak hanya di Asia namun juga di Eropa, Australia dan New Zealand, Timur Tengah & Afrika. Dengan adanya distribusi yang sedemikian luas maka PT. Multistrada Arah Sarana (MAS) harus memiliki sistem produksi yang optimal dan tepat waktu, sehingga tidak
akan menganggu penjadwalan pemesanan dari konsumen. PT. MAS harus memiliki pelaksanaan produksi yang optimal sehingga dapat memenuhi demand dari pasar, terutama karena permintaan pasar yang begitu besar maka sebaik mungkin permintaan pasar dipenuhi tepat pada waktunya. Sistem kombinasi produksi yang optimal akan dapat diperoleh dengan menggunakan salah satu metode yaitu linier programming, untuk kemudian dapat membantu kelancaran pencapaian target produksi, mengurangi biaya yang sebetulnya tidak perlu timbul dan untuk meningkatkan keuntungan.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada PT. Multistrada Arah Sarana Tbk, ditemukan permasalahan dimana perusahaan belum dapat merealisasikan rencana produksi yang paling optimal. Perusahaan berproduksi berdasarkan permintaan dari bagian marketing. Produksi yang dilakukan harus dapat memenuhi permintaan dari marketing tersebut, namun perusahaan hanya berproduksi berdasarkan pengalaman masa lalu sehingga perusahaan terkadang mengalami kekurangan maupun kelebihan produksi. Hal ini dapat mempengaruhi perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar dan dapat menghambat perusahaan untuk memperoleh keuntungan optimal.
1.3 Ruang lingkup
Karena permasalahan yang akan dibahas mencakup sangat banyak aspek yang harus dipertimbangkan dan sangat luas, maka akan diberikan batasan permasalahan yang dibahas hanya mencakup:
• Penelitian dilakukan dilakukan pada PT. Multistrada Arah Sarana Tbk, hanya pada bagian produksi.
• Tipe produk yang diamati adalah produk ban mobil 175/70 R13 82H Achilles P, 175/70 R13 82H Corsa dan 175/70 R13 82T Strada.
• Kapasitas produksi yang dibahas adalah kapasitas bahan baku dan jam tenaga kerja dan mesin.
• Perhitungan biaya akan mencakup biaya upah tenaga kerja dan bahan baku.
• Data yang digunakan untuk peramalan permintaan adalah data Januari 2005-September 2007.
• Pengolahan data optimasi menggunakan model Linier Programming dengan bantuan software QM..
1.4 Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
• Menentukan jumlah produksi optimal untuk produksi ban tipe 175/70 R13 82H Achilles P, 175/70 R13 82H Corsa, dan 175/70 R13 82T Strada dengan tujuan memaksimalkan keuntungan.
• Untuk menganalisa sumber daya perusahaan yang kelebihan ataupun kekurangan yang dapat mempengaruhi jumlah produksi yang optimal yang dapat dihasilkan oleh perusahaan untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Selain tujuan – tujuan tersebut di atas, penelitian ini juga memiliki manfaat bagi perusahaan yaitu sebagai berikut:
• Dengan adanya ketepatan hasil produksi untuk pemenuhan permintaan pasar (konsumen) maka konsumen akan merasa puas dan meningkatkan loyalitas dari konsumen untuk terus menggunakan produk PT. Multistrada Arah Sarana.
• Perusahaan dapat mengetahui keuntungan maksimal yang dapat diperoleh berdasarkan hasil produksi yang optimal.
• Perusahaan dapat mengetahui sumber daya apa yang perlu ditingkatkan untuk memenuhi hasil produksi optimal dan mengurangi sumber daya yang kurang membantu untuk menghemat pengeluaran.
1.5 Profil Perusahaan
1.5.1 Latar Belakang Perusahaan
PT. Multistrada Arah Sarana bergerak dalam bidang industri ban yang didirikan pada tanggal 20 Juni 1988 dengan nama PT. Oroban Perkasa dan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1995. Kantor pusat dan pabrik PT. MAS berlokasi di jalan raya Lemahabang Km 58.3 Desa Karang Sari, Cikarang Timur, Bekasi 17550, Jawa Barat dengan luas bangunan 37.684m² dan luas tanah 367.095 m².
PT MAS adalah produsen ban inovatif yang berbasis di Indonesia dengan pengalamana lebih dari 10 tahun dalam memproduksi ban untuk kebutuhan industri otomotif intenasional. MAS memulai produksinya di tahun 1994 dengan kapasitas produksi 5000 ban per hari. Pada awalnya MAS dibantu secara teknis oleh teknologi
Pirelli dan kemudian dilanjutan oleh teknologi Kontinental. Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam dan diluar negeri, termasuk Asia, Timur Tengah, Eropa, Australia, Afrika, dan Amerika.
Pada akhir 2006 kapasitas produksi meningkat sampai 12000 ban/hari. Pada kuartal kedua tahun 2007 meningkat menjadi 15.000 ban/hari untuk memenuhi dan mengantisipasi pertumbuhan permintaan akan produk yang ada dan produk baru. Produk baru dari PT. MAS adalah ban motor, PT. MAS memproduksi ban motor karena adanya permintaan dari pasar.
Pada tahun 2006 kegiatan produksi dikendalikan, dipantau dan diuji coba secara ketat untuk memenuhi standar internasional termasuk didalamnya : ETRTO, GSO, JATMA, DOT, SNI, SASO, E-MARK, PAI ICCP, SONCAP, dan CCC. Seluruh standar sertifikasi yang diperoleh perusahaan memungkinkan PT.MAS untuk berbisnis di negara-negara Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, Amerika Serikat dan Afrika.
PT. Multistrada Arah Sarana selalu memperbaharui informasi teknologi dan secara nyata menerapkan teknologi yang terkini untuk mencapai produksi yang berkualitas, salah satu penerapan teknologinya adalah dengan menyediakan mesin berteknologi terbaru yang sangat membantu dalam proses produksi.
1.5.2 Visi dan Misi
PT Multistrada Arah Sarana,Tbk. (MAS) memiliki visi yakni : “ Membuat ban yang mempunyai kualitas dunia.”
Komitmen perusahaan lainnya adalah melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik dengan menekankan kepada para karyawan pentingnya menerapkan prinsip etika tinggi, serta terus menjaga loyalitas dan keselamatan kerja melalui cara kerja yang baik dan
pengawasan mutu yang tinggi serta berusaha keras untuk meningkatkan kesejahteraan dan standar hidup bagi seluruh karyawan.
PT Multistrada Arah Sarana,Tbk. (MAS) memiliki misi untuk mendukung visi dari perusahaan yakni:
• Memaksimalkan kepuasan pelanggan.
• Memaksimalkan nilai-nilai pemegang saham.
• Mengasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang memeberikan nilai lebih dengan harga yang terjangkau.
1.5.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan melalui kerja sama dan hubungan antar tiap bagian yang saling berkaitan. Struktur organisasi di MAS adalah struktur organisasi fungsional dimana organisasi dibagi ke dalam unit-unit tersendiri. Berikut struktur organisasi PT. MAS:
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Multistrada Arah Sarana Tbk
Dewan Komisaris Board of Commisioner Dewan Direksi Board of Director Managing Director Internal Kontrol Komite Audit General Manajer Production & Teknologi
General Manajer Finance & Administration
General Manajer
Comercial General Manajer Quality Production Manager Development Manager PPIC Manager Engineering &Expantion Manager IT Manager Finance Manager Accounting Manager HRD Manager Procurement Manager Marketing Manager Inventory Manager Factory Improvement Manager QA Manager
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris memiliki kekuasaan untuk mengangkat dan memberhentikan direksi, serta mengawasi direksi dalam mengelola perusahaan.
2. Dewan Direksi
Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana dilakukan oleh direksi selain itu direksi juga bertanggung jawab untuk menjalankan roda perusahaan, memutuskan persoalan penting, dan mengawasi masing-masing bagian dalam perusahaan.
3. Internal Kontrol
Mempunyai tanggung jawab sebagai pengendali setiap hasil dari informasi yang diberikan oleh managing director kepada Dewan Direksi. Mempunyai tugas dalam memberikan kejelasan informasi internal.
4. Komite Audit
Mempunyai tanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan pada seluruh bagian perusahaan, ditinjau dari beberapa macam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Komite Audit juga berfungsi sebagai inspector dan melaporkan semua kegiatan perusahaan sesuai dengan kegiatan yang berlangsung.
5. Managing Director
Mempunyai wewenang sebagai penggerak operasional yang berfungsi untuk mengatur beberapa pihak-pihak dibawahnya yang terlibat langsung dengan kegiatan operasional perusahaan. Dimana managing director sendiri juga
berfungsi sebagai mediasi yang memberikan informasi dari dua arah, antara pihak Dewan Komisaris dengan pihak-pihak yang berada dibawahnya.
6. General Manager Production & Technology
Mempunyai wewenang dan bertanggung jawab dalam mengatur kegiatan produksi dan melakukannya dengan teknologi berkembang, selalu memperbaharui teknologi ysng digunakan dalam proses produksi agar produksi meningkat. Membawahi beberapa manajer lainnya, yaitu:
a. Production Manager
Bertanggung jawab untuk melakukan produksi sesuai dengan penjadwalan yang telah dilakukan dan menjaga kelancaran proses produksi sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.
b. Development Manager
Mempunyai tugas dalam pengembangan terhadap produk-produk yang diproduksi di perusahaan. Tugas lainnya adalah menciptakan suatu produk baru yang mempunyai keunggulan dibandingkan produk pesaingnya.
c. PPIC Manager
Bertanggung jawab untuk menyusun perencanaan dan pengendalian produksi dari bahan baku untuk melakukan produksi. Pada bagian PPIC juga menyesuaikan banyaknya permintaan yang disesuaikan dengan waktu permintaan dan kapasitas produksi.
d. Engineering & Expantion Manager
Mempunyai tugas dalam melakukan ekspansi dan pengontrolan di bidang mesin dan semua kegiatan mesin proses produksi di lantai produksi tersebut.
7. General Manager Finance & Administration
Mempunyai wewenang dalam mengatur seluruh kegiatan keuangan yang berjalan di perusahaan dan mengatur berbagai macam administrasi di dalam perusahaan. Membawahi beberapa manajer lainnya, yaitu:
a. IT Manager
Bertanggung jawab untuk merancang, membuat dan mengembangkan jaringan informasi teknologi (IT) dalam perusahaan.
b. Finance Manager
bagian ini bertanggung jawab untuk membuat dan menentukan kebijakan-kebijakan keuangan dan administrasi keuangan perusahaan.
c. Accounting Manager
bagian ini bertanggung jawab untuk membuat perhitungan akuntansi dan menyusunnya menjadi laporan yang valid.
d. HRD Manager
Bagian HRD Manager pada PT Multistrada Arah Sarana berfungsi sebagai pengatur HRD–HRD pada bagian lainnya dan merupakan penyedia informasi utama yang berhubungan dengan karyawan, mulai absensi, tingkat kinerja, penggajian, asuransi, dll. HRD juga mengatur semua biaya yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
8. General Manager commercial
Mempunyai wewenang dalam mengatur pengeluaran dan biaya-biaya keperluan proses produksi, membawahi beberapa manajer diantaranya :
a. Procurement Manager
Mempunyai tugas sebagai penyedia bagi perusahaan termasuk mengatur mengenai jalur distribusi setiap barang maupun hal lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan.
b. Marketing Manager
Bertanggung jawab untuk melakukan transaksi dengan konsumen, memasarkan dan menjual produk serta mengatur kebijakan-kebijakan pemasaran dan penjualan yang berlaku pada PT. Multistrada Arah Sarana. c. Inventory Manager
Bertanggung jawab dalam kegiatan keluar masuk inventory dan pencatatan atau kegiatan administrasi bagian gudang bahan baku. Bagian inventory ini menyerahkan laporannya pada bagian PPIC.
9. General Manager Quality
Mempunyai wewenang dalam peningkatan kinerja dari proses produksi dan mencegah adanya cacat produk yang disebabkan adanya proses produksi yang tidak sesuai. Membawahi beberapa manajer diantaranya :
a. Factory Improvement Manager
Memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kegiatan di pabrik serta meningkatkan fasilitas produksi yang dibutuhkan seperti mesin, efisiensi tata letak untuk menghasilkan hasil produksi yang telah ditargetkan
b. QA Manager
Bagian QA bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan dan menjamin kualitas yang baik dari hasil produksi.
1.5.4 Sistem Kerja
Jumlah tenaga kerja PT. Multistrada Arah Sarana Tbk sampai saat ini berjumlah 1506 yang tergabung dari karyawan tetap, kontrak dan outsource. Untuk karyawan pabrik, terbagi dalam tiga shift jam kerja.
1. Karyawan Kantor • Senin hingga Kamis
Kerja Aktif : 08.00-17.00 Istirahat : 12.00-13.00 • Hari Jumat Kerja Aktif : 08.00-17.00 Istirahat : 11.30-13.30 2. Karyawan Pabrik
Hari kerja Senin-Minggu dengan pengecualian waktu istirahat shift 1 pada hari Jumat 11.30-13.30. • Shift 1 Kerja aktif : 08.00-16.00 Istirahat : 12.00-13.00 • Shift 2 Kerja aktif : 16.00-24.00 Istirahat : 20.00-21.00 • Shift 3 Kerja aktif : 24.00-08.00 Istirahat : 04.00-05.00
1.5.5 Proses Produksi
Pada PT. Multistrada Arah Sarana ada beberapa tahapan proses untuk menghasilkan produk jadi berupa ban, berikut tahapan prosesnya:
1. Mixing
Proses pencampuran bahan baku berupa bahan kimia, oli, carbon, natural rubber, dan synthetic rubber. Proses mixing ini sendiri dapat menghasilkan berbagai macam compound tergantung dari tujuan penggunaannya dengan komposisi yang berbeda-beda untuk masing-masing compound.
2. Calender
Merupakan proses pembuatan bahan material dengan menggabungkan compound tertentu. Adapun bahan-bahan yang dihasilkan serta komponen yang digunakan adalah:
- Steel + compound = steel belt - Polyester/textile + compound = ply
- Nylon + compound = capply 3. Cutting
Merupakan proses pemotongan bahan yang dihasilkan dari proses calendar, sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada setiap jenis ban. Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses ini adalah VMI, TTO, TTM, Cutter Fischer.
4. Bead Making
Adalah proses coating antara steel wire dengan compound kemudian dicetak untuk memperkuat steel wire dengan compound. Hasil dari proses ini adalah
bead. Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses mesin ini adalah Kartel, Tianjin, Pirelli.
5. Extruder
Merupakan proses pembuatan sidewall, tread bead dan apex/filler. Pada proses ini bahan material digabung dengan berbagai jenis compound.
6. Building
Adalah proses penggabungan dari hasil proses-proses sebelumnya. Hasil dari proses ini adalah green tire. Green tire melewati dua stage yakni 1st stage dan 2nd stage.
1st stage merupakan proses penggabungan sidewall, bead filler, ply menghasilkan carcass. Sedangkan 2nd stage merupakan proses penggabungan antara steel belt, tread bead, capply dan carcass.
Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses ini adalah VMI, Jing Ye, Nokian, KM, Pirelli, Samson.
7. Curing