• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Selasa, 03 Maret

2009

Pada hari Senin, 02 Maret 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Selasa, 03 Maret 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana Banjir Provinsi Jawa Timur (Laporan Perkembangan) A. Kejadian

NO KAB./KOTA WAKTU LOKASI PENYEBAB

1 Kab. Tuban 23 Februari 2009

Terjadi 47 desa di 5 kecamatan (Kec. Soko, Rengel, Plumpang, Widang

dan Parengan

Akibat meluapnya Sungai bengawan Solo

2 Kab. Bojonegoro 23 Februari 2009

Terjadi 128 Desa di 14 kecamatan (Kec. Tambakrejo, Malo, Padangan, Purwosari, dander, Trucuk, Balen, Kalitidu, Bojonegoro, Kapas, Kanor,

Baureno, Sulosewu dan Bubulan)

Akibat meluapnya Sungai bengawan Solo.

3 Kab. Ngawi 26 Februarii 2009 Terjadi 4 Desa di Kecamatan Kwadungan

Akibat meluapnya Sungai bengawan Solo

4 Kab. Lamongan 26 Februari 2009

Terjadi 70 Desa di 10 Kecamatan (Kac. Babat, Maduran, Laren, Pucuk, Kalitengah, Karangbinangun,

Gelagah, Deket, Turi dan Karanggeneng)

Akibat meluapnya Sungai bengawan Solo

5 Kab. Gresik 26 Februari 2009

Terjadi 22 Desa 5 Kecamatan (Kec. Dukun, Sidayi, Bungah, Manyar dan

Ujungpangkah)

Akibat meluapnya Sungai bengawan Solo

6 Kab. Kediri 23 Februari 2009

Terjadi 11Desa di 5 Kecamatan (Kec. Puncu, Pare, Kepung, Ngancar dan

Gampengrejo)

Akibat tingginya curah hujan

B. Kondisi Mutakhir

• Korban

NO KAB./KOTA

Korban

Meninggal Luka Menderita

(/jiwa) Pengungsi (/jiwa) 1 Kab. Tuban - - 22.351 2.000 2 Kab. Bojonegoro 7 - 117.628 22.828 3 Kab. Ngawi - - - - 4 Kab. Lamongan - - 33.500 10.299 5 Kab. Gresik 1 - 2.892 97 6 Kab. Kediri - - 2.503 - Sub Total 8 - 178.874 33.224

Keterangan korban meninggal data Satlak PB dan PPK Depkes

• Ketinggian air di permukiman sebagian sudah mulai surut namun genangan masih terjadi di area persawahan.

(2)

• Kerusakan

NO KAB./KOTA

Kerusakan Rumah Sarana Umum Lahan Pertanian/ perkebunan

Lain-lain RB RR Terendam Pendidikan Kesehatan Tempat

Ibadah

1 Kab. Tuban - - 9.991 33 - 83 3.872 Ha

Tanggul di Desa Tegalsari Kec. Widang jebol. Ketinggian sekitar 50-100 cm, jembatan 34 unit, 3.250 m jalan Kabupaten, 30.250 meter jalan poros dan 42.420 meter jalan lingkungan

2 Kab.

Bojonegoro 12 36 24.908 178 - 404 12.847 Ha

3 titik tanggul terputus. Jalan poross desa ± 301.700 meter, 23 unit jembatan, 190.933 meter jalan desa terendam.

3 Kab. Ngawi - - 60 2 - - 65 Ha

2 jembatan tidak berfungsi, 1 pasar tergenang, jalan Kwadungan tergenang 20-70 cm

4 Kab.

Lamongan 4 - 9.469 39 5 49 558 Ha

4.729.6 Ha tambak terendam, tanggul negara di Kec widang putus, 7 titik tanggul desa putus

5 Kab. Gresik 7.246 76 - 88 1.418 Ha

7.536,5 ha tambak, pasar 2 unit, jalan 74.000 meter terendam dan jembatan gorong-gorong 21 buah. Taksiran kerugian Rp. 36.097.640: 6 Kab. Kediri - 2.503 - - - 30 Ha Sub Total 16 36 54.177 298 5 624 18.790 C. Upaya Penanganan :

1. Kepala BNPB dan Deputi Bidang Penanganan Darurat didampingi oleh Kepala Kesbang Linmas Provinsi dan Kab. Gresik, petugas dari Depkes, Depsos, PU dan dari Satlak PB Kab. Gresik mengadakan Peninjauan ke Kab. Gresik. Pada hari Sabtu tanggal 28 Pebruari 2009 BNPB telah memberikan bantuan berupa uang masing-masing sebasar Rp. 100.000.000; (seratus juta) kepada pemerintah Kab. Bojonegoro, Lamongan,Tuban, Jember, Lumajang, dan Pasuruan.

2. Hingga hari Senin, 02 Maret 2009 Tim TRC BNPB, Perwakilan Depsos, Depkes dan PU serta Satkorlak PB Jawa Timur dan Satlak PB setempat masih terus bekerja melakukan monitoring terhadap perkembangan bencana banjir yang terjadi di Jawa Timur. Selain itu TRC melakukan kaji cepat dan pendampingan posko kedaruratan di Tuban, Lamongan dan Bojonegoro.

3. Hari ini Senin Deputi penanganan darurat dan Inspektur utama BNPB melakukan kunjungan lapangan ke lokasi banjir mulai dari Gresik sampai Ngawi.

4. Hari ini Senin, 02 Maret 2009 Depsos mengirim bantuan tanggap darurat berupa perahu karet 2 unit (untuk Kab. Bojonegoro dan Lamongan), tenda pleton 10 unit, tenda regu 10 unit, tenda keluarga 20 unit, mie instan 2.000 dus, sardencis 9.000 kaleng, minyak goreng 900 botol, kecap 4.800 botol, sambal 4.800 botol, kaos kerah dewasa 3.000 potong, daster 3.00 potong, kain batik panjang 3.000 potong dan kain sarung 6.000 lembar.

5. Hari Senin, 02 Maret 2009 Tim TRC BNPB bersama Dandim dan Kapolsek meninjau tanggul yang jebol di Kec. Widang Kab. Tuban

6. Depsos melalui Dinas Sosial Prov. Jatim sudah menyediakan evakuasi kit berupa genset 5 unit, tenda pleton 10 unit, tenda regu 20 unit, tenda keluarga 5 unit, velbet 10 unit, alat dapur lapangan 12 set dan alat komunikasi 2 set serta kendaraan siaga bencana berupa mobil dumlap (dapur umum lapangan) 4 unit, mobil RTU (Resque Tactical Unit) 7 unit, mobil tangki air 2 unit, mobil truk 1 unit, perahu karet 11 unit dan perahu dolphin 32 unit. 7. Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Regional Jatim memeberikan bantuan masing-masing

1 unit perahu karet dan motor tempel untuk Dinkes Kab. Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban, serta 150 koli MP ASI, 675 sachet PAC daa 1 unit water purifier ke Dinkes Kab. Bojonegoro.

8. Depkes Mengirimkan bantuan 5 ton MP ASI dan uang operasional Rp. 150 juta kepada PPK Regional Jatim.

(3)

9. Satlak Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Jember telah mengoperasikan 20 perahu karet dan 10 unit mesin perahu karet bantuan BNPB yang telah disiagakan sejak sebalum banjir sebagai upaya antisipasi.

10. Satlak PB Kab. Bojonegoro telah berupaya untuk menutup tanggul yang jebol serta melakukan pemantauan ke lokasi bencana, mengadakan pendataan dan penanganan tanggap darurat, memberikan bantuan bahan makanan dan sembako berupa : beras, mie instan, biskuit, susu, air mineral, terpal, tikar dan matras, berupaya memperkuat dan meninggikan tanggul yang jebol menggunakan karung pasir.

11. Satlak PB Kab. Ngawi telah melakukan sosialisasi pada masyarakat sekaligus melakukan pembersihan sampah-sampah yang hanyut terbawa banjir dan berupaya melakukan perbaikan tanggul Kali Ngelang, K. Purwodadi dan K. Madiun.

12. Satlak PB Kab. Lamongan telah menyiagakan 4 unit perahu karet untuk evakuasi, mendirikan tenda 2 unit dan terpal 78 lembar di Kecamatan Laren sekaligus memberikan bantuan bahan makanan dan obat-obatan termasuk memberikan bahan penanggulangan bencana berupa glangsing, gedek, bongkotan, kawat dan terpal listrik.

13. Satlak PB Kab. Kediri memberikan petunjuk penanggulangan bencana sementara, melaksanakan pengamanan di lokasi bencana, mengevakuasi korban ± 50 KK ke Balai Desa Gadungan dan melaksanakan kerja bakti di bantu dengan alat berat.

Sumber : BNPB, Posko Satkorlak PBP Jawa Timur, Satlak PB Tuban, Bupati Bojonegoro dan PPK Depkes.

II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini

1. Hari Senin, 02 Maret 2009 tidak posko BNPB tidak menerima laporan perkembangan hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera dan Kalimantan. kondisi cuaca untuk hari Senin, 02 Maret 2009 berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut :

Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**)

SUMATERA

Sumatera Utara - Hujan Ringan

Riau - Berawan

Jambi - Hujan Ringan

Sumatera Selatan - Hujan Ringn

NAD - Berawan

KALIMANTAN

Kalimantan Barat - Hujan Ringan

Kalimantan Selatan - Hujan Sedang

Kalimantan Tengah - Hujan Sedang

Kalimantan Timur - Hujan Sedang

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Senin, 02 Maret 2009 dibeberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00 Medan 6.000 m 6.000 m 7.000 m 6.000 m Pekanbaru 7.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m Jambi 7.000 m 9.000 m 11.000m 13.000 m Palembang 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m NAD 7.000 m 8.000 m 8.000 m 10.000 m

(4)

3. Jarak pandang (visibility) pada hari Senin, 02 Maret 2009 di beberapa Kota di Kalimantan dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Pontianak 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Palangkaraya 7.000 m 9.000 m 10.000 m 8.000 m

Samarinda 6.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Banjarmasin 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter.

4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 03– 04 Maret 2009, Sumatera dan Kalimantan mempunyai potensi kebakaran tinggi, yaitu di Wilayah Riau, Jambi, Sumsel, Balbel, sebagian Sumut, Sumbar, Bengkulu, Kalbar, Kelteng, Kalsel dan Kaltim. Sebagian kecil wilayah Lampung. Sementara potensi kebakaran sangat tinggi di Riau, Jambi, Sumsel, Babel dan Kalteng. Sebagian kecil wilayah Sumbar dan Kalbar.

Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika

B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Prov. Riau

1. Tim Pemadam Kebakaran dan Tagana Prov. Riau masih tetap disiagakan untuk antisipasi kemungkinan kebakaran yang terjadi akan meluas.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di masing-masing wilayahnya.

3. Dinas Kebakaran masih memadamkan sisa-sisa titik api yang masih menyala di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Sumber : Deputi Penanganan Darurat BNPB, Dep. Kehutanan, Dinas Kehutanan Prov. Riau dan BMKG

III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia (Laporan perkembangan)

Saat ini masih ada 2 (dua) gunung api dinyatakan dalam status siaga (Level III) yaitu :

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara

Sejak tanggal 01 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Senin, 02 Maret 2009 pukul 06.00 WITA. Berstatus siaga (level III)

2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara

Sejak tanggal 21 April 2008 hingga hari Senin, 02 Maret 2009 pukul 06.00 WIT. Berstatus siaga (level III).

Rekomendasi :

1. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Karangetang melebihi ketinggian 500 meter.

3. Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km.

4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

(5)

IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Selasa, 03 Maret 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 – 12.00) Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 JAKARTA PUSAT Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 2 JAKARTA UTARA Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan 3 JAKARTA SELATAN Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan

ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang

4 JAKARTA TIMUR Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 5 JAKARTA BARAT Berawan Berawan dan hujan

ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang 6 KEP. SERIBU Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan 7 BOGOR Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan

ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang 8 TANGERANG Berawan Berawan dan hujan

ringan-sedang Berawan dan hujan ringan 9 DEPOK Berawan Berawan dan hujan

ringan-sedang Berawan dan hujan ringan 10 BEKASI Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

Keterangan

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari - Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari - Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari - Hujan sangat lebat : >20 mm/jam >100 mm/hari

Peringatan Dini : Berpotensi hujan dengan intensitas ringan-sedang yang kadang disertai kilat/petir antara sore dan malam hari.

Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika

V. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 03 Maret 2009, pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 04 Maret 2009 pukul 07:00 sebagai berikut :

• 2.0 - 3.0 m : Perairan Mentawai, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Perairan selatan Jawa Timur hingga NTT, Laut Natuna, Perairan Sangihe Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang..

• 3.0- 4.0 m : Perairan barat daya Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa Barat yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, tugboat, roro, LCT dan Ferry.

• 4.0 - 5.0 : Samudera Hindia selatan Jawa Tengah yang berbahaya bagi semua jenis kapal.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika

Pengawas,

Yolak, SE. M.M

Jakarta, 03 Maret 2009 A.n. Kelompok Piket,

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Kemitraan ini telah berhasil mentransfer teknologi tepat guna pembuatan pupuk organik cair keongmas yang ramah lingkungan, murah dan mudah kepada kelompok

Presentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Barat Percentage Population Aged 10 Years and Over Who

Kesimpulan dari uji coba tersebut adalah warna yang dihasilkan dalam proses pengelantangandari konsentrasi ini adalah memunculkan warna krem keputih-putihan, memang tidak

7) Tambahkan pula pewarnaan dengan pada karya gambar anda 8) Selesaikan karya dengan teknik menggambar yang dimiliki 9) Kumpulkan karya kepada guru untuk mendapatkan

Dalam pengembangan dermaga.halte sungai terpadu, pelu dikonsep bagaimana arah pengembangannya dengan memperhatikan hasil kajian yang telah dilakuka. Pengembangan

Profilaksis dengan fondaparinux dosis standar juga dapat dipertimbangkan pada pasien COVID-19 yang dirawat, tapi pada kondisi pasien COVID-19 yang kritis tidak menjadi pilihan

Pada penulisan ini akan dilakukan analisa sistem administrasi yang sedang berjalan di Rumah Bersalin Amalia serta merancang sistem administrasi yang baru untuk beralih dari

Hubungan antara elemen-elemen pada dua himpunan bahkan lebih sering kali terjadi. Sebagai contoh hubungan yang melibatkan nama mahasiswa, jurusan dan IPK. Contoh