• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMU ADMINISTRASI PUBLIK DAN BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMU ADMINISTRASI PUBLIK DAN BISNIS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

26

Volume 1, Nomor 1, Juni 2020

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi

Terhadap Kinerja Karyawan PT Amandha Cipta Wisata

Noviyanti Ulfah Noer

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pengembangan Bisnis Dan Manajemen Jakarta

acwtravel@ymail.com

ABSTRAK

Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang potensial baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan. PT. Amandha Cipta Wisata memiliki pasar yang cukup banyak baik di Instansi Negara maupun perusahaan swasta, Namanya banyak dikenal karena loyalitas kinerja karyawannya. Perusahaan ini mempunyai anggapan bahwa Sumber daya manusia yang dimiliki harus dapat menjadi Sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan maupun secara parsial gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap Kinerja karyawan PT. Amandha Cipta Wisata. Pengujian dilakukan dengan analisa regresi berganda terhadap 30 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara simultan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 67,4 persen. Sisanya sebesar 32,6 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti seperti lingkungan kerja dan kompetensi. Secara parsial variabel gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 37,3 persen dan variabel motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 46,2 persen.

Katakunci: Amandha Cipta Wisata, Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Kinerja Karyawan. PENDAHULUAN

Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006). Semua tindakan yang diambil dalam setiap kegiatan diprakarsai dan ditentukan oleh manusia yang menjadi anggota perusahaan. Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang potensial baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan.

PT. Amandha Cipta Wisata memiliki pasar yang cukup banyak baik di Instansi Negara maupun perusahaan swasta, Namanya banyak dikenal karena loyalitas kinerja karyawannya. Perusahaan ini mempunyai anggapan bahwa Sumber daya manusia yang dimiliki harus dapat menjadi Sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif.

Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat.

Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya.

(2)

27

Volume 1, Nomor 1, Juni 2020

Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan terserbut. Semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan global.

Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui kepuasan konsumen, berkurangnya jumlah keluhan dan tercapainya target yang optimal.

Kinerja karyawan PT Amandha Cipta Wisata juga dapat diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efsien serta melakukan peran dan fungsinya dan itu semua berhubungan linear dan berhubungan positif bagi keberhasilan suatu perusahaan.

Terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan, diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik. Semua itu merupakan sebab menurunya kinerja karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja diantaranya adalah gaya kepemimpinan dan motivasi.

Sebagian besar karyawan PT. Amandha Cipta Wisata ini merasakan gaji yang mereka dapatkan setiap bulannya tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, mereka berkerja sesuai porsinya bahkan lebih namun gaji yang mereka terima kurang dan tidak sesuai dengan kinerja yang sudah mereka lakukan, ada beberapa karyawan yang masa kerjanya sudah cukup lama gaji yang diterima lebih kecil dengan karyawan baru.

Tidak diberikan uang lembur setiap kali karyawan pulang dari jam yang ditentukan, berkerja diluar jam kantor pada saat karyawan berada dirumah membuat karyawan selalu merasa terpaksa untuk bertahan berkerja diperusahaan ini. Salah satu karyawan yang tidak nyaman dan masih mempertahankan untuk berkerja di kantor ini karena factor sulitnya mencari perkerjaan.

Karyawan juga mengeluh akan rutinitas yang mungkin mereka lakukan setiap hari, ketika kebosanan itu datang membuat kinerja mereka menjadi terganggu dan hasil yang mereka kerjakan menjadi buruk. Maka dari itu perusahaan ini mengupayakan untuk diadakannya refreshing minimal satu tahun sekali keluar kantor untuk membuat suasana kantor menjadi lebih baik lagi.

Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain (Suranta, 2002). Gaya kepemimpinan cocok apabila tujuan perusahaan telah dikomunikasikan dan bawahan telah menerimanya. Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno, 2005). Perusahaan menggunakan penghargaan atau hadiah dan ketertiban sebagai alat untuk memotivasi karyawan. Pemimpin mendengar ide-ide dari para bawahan sebelum mengambil keputusan. Gaya kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan motivasi seseorang untuk berprestasi. Sukses tidaknya karyawan dalam prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasannya (Hardini, 2001 dalam Suranta, 2002).

Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada di dalam diri manusia yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilaku untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaannya (Saputra, dkk, 2006). Robbins (2006) mendefinisikan motifasi sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Motivasi sebagai proses yang bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan psikologis atau kebutuhan yang mengakibatkan perilaku atau dorongan yang ditujukan pada sebuah tujuan atau insentif (Moekijat, 2001 dalam Saputra, dkk, 2006). Beberapa peneliti telah menguji hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan, antara lain Suharto & Cahyo (2005), Saputra, dkk (2006). Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja menunjukan hasil yang

(3)

28

Volume 1, Nomor 1, Juni 2020

sama bahwa hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan menunjukan hubungan positif dan signifikan.

Disiplin sebagai keadaan ideal dalam mendukung pelaksanaan tugas sesuai aturan dalam rangka mendukung optimalisasi kerja. Salah satu syarat agar disiplin dapat ditumbuhkan dalam lingkungan kerja ialah, adanya pembagian kerja yang tuntas sampai kepada pegawai atau petugas yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan sadar apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan selesai, seperti apa hasil kerja yang disyaratkan, dan kepada siapa mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan itu (Budi Setiyawan dan Waridin, 2006). Untuk itu disiplin harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan evisiensi. Tanpa adanya disiplin yang baik, jangan harap akan dapat diwujudkan adanya sosok pemimpin atau karyawan ideal sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat dan perusahaan.

TINJAUAN LITERATUR

Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan

Kepemimpinan pemimpin yang diperlihatkan dan diterapkan kedalam suatu gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor kedalam suatu gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor dalam peningkatan kinerja pegawai, karena pada dasarnya sebagai tulang punggung pengembangan organisasi dalam mendorong dan mempengaruhi semangat kerja yang baik kepada bawahan untuk itu pemimpin perlu memikirkan dan memperlihatkan gaya kepemimpinan yang tepat dalam penerapannya.

Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan pemimpin, dengan menyatukan tujuan organisasi dengan tujuan individu atau pegawai, dalam rangkau mencapai tujuan atau sasaran yang telah menjadi komitmen bersama.

Suranta (2002), Rachmawati, Warella dan Hidayat (2006), Kusumawati (2008), Baihaqi (2010) telah meneliti gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, kemudian menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kinerja Karyawan

Motivasi merupakan variable penting, yang dimana motivasi perlu mendapat perhatian yang besar pula bagi organisasi dalam peningkatan kinerja pegawainya. Motivasi kerja adalah dorongan atau semangat yang timbul dalam diri seseorang atau karyawan untuk melakukan sesuatu atau bekerja, karena adanya rangsangan dari luar baik dari atasan dan lingkungan kerja, serta adanya dasar memenuhi kebutuhan dan rasa puas, serta memenuhi tanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan dan dilakukan dalam organisasi.

Beberapa peneliti telah menguji hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan antara lain Cahyono dan Suharto (2005), Rachmawati, Warella dan Hidayat (2006), bahwa motivasi kerja berpengaruh postif terhadap kinerja karyawan. Dengan menggunakan paradigma Ganda, hubungan antara dua variabel bebas (X1 = gaya kepemimpinan, X2 = Motivasi ) dengan

variabel terikat ( Y = kinerja karyawan ) dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1: Kerangka Kerja Konseptual

Gaya Kepemimpinan

(X1)

Motivasi (X2)

(4)

29

Volume 1, Nomor 1, Juni 2020

METODE PENELITIAN

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan tertentu mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara objektif untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun objek penelitian yang penulis teliti adalah gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja pegawai PT. Amandha Cipta Wisata.

Analisis data merupakan proses dimana data yang telah ada disederhanakan ke dalam bentuk yang lebih mudah lagi untuk dibaca dan diinterpretasikan finalis data dengan interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi yang diperoleh dari penelitian. (Moleong, 2014;151). Setelah memperoleh data melalui metode wawancara, peneliti mulai mengorganisasikan data – data tersebut. Dengan demikian data – data yang diperoleh dapat disesuaikan dengan teori dan permasalahan penelitian yang dilakukan sebelumnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Table 1. Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,719 ,293 2,454 ,021 Gaya Kepemimpinan ,373 ,127 ,403 2,932 ,007 Motivasi ,462 ,123 ,517 3,758 ,001

a. Dependent Variable: Kinerja

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Gaya kepemimp inan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, karena gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Kepemimpinan pemimpin yang diperlihatkan dan diterapkan kedalam suatu gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor kedalam suatu gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor dalam peningkatan kinerja pegawai, karena pada dasarnya sebagai tulang punggung pengembangan organisasi dalam mendorong dan mempengaruhi semangat kerja yang baik kepada bawahan untuk itu pemimpin perlu memikirkan dan memperlihatkan gaya kepemimpinan yang tepat dalam penerapannya.

Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Besarnya pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 37,3 persen. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suranta (2002), Rachmawati, Warella dan Hidayat (2006), Kusumawati (2008), Baihaqi (2010) telah meneliti gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, kemudian menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, memelihara dan mendorong perilaku manusia. Pemimpin perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya dalam bekerja sesuai dengan keinginan organisasi, serta berupaya guna

(5)

30

Volume 1, Nomor 1, Juni 2020

memberikan manfaat bagi orang lain menunjukkan tingkat dimana perilaku para karyawan berhasil di dalam memberikan kontribusi tujuan-tujuan organisasi

Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Besarnya pengaruh lmotivasi kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 46,2 persen. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suharto & Cahyo (2005), Rachmawati, Warella dan Hidayat (2006), bahwa motivasi kerja berpengaruh postif terhadap kinerja karyawan.

SIMPULAN

Secara simultan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, besaran pengaruh kedua variabel bebas ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,696. Nilai ini menunjukkan pengaruh secara simultan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 69,6 persen. Sisanya sebesar 30,4 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti seperti lingkungan kerja dan kompetensi.

Secara parsial variabel gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan regresi Y=1,082+0,677X1. Besarnya pengaruh variabel gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dapat ditunjukkan oleh nilai koefisien regresinya sebesar 0,677. Ini berarti jika variabel gaya kepemimpinan naik satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 67,7 persen.

Secara parsial variabel motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan regresi Y=1,152+0,691X2. Besarnya pengaruh variabel motivasi

kerja terhadap kinerja karyawan dapat ditunjukkan oleh nilai koefisien regresinya sebesar 0,691. Ini berarti jika variabel motivasi kerja naik satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 69,1 persen.

Hendaknya perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan lebih menitik beratkan pada motivasi karyawan, dilihat dari kuesioner yang telah diisi oleh karyawan PT. Amandha Cipta Wisata tersebut diperoleh data bahwa karyawan memiliki motivasi yang tinggi pada pekerjaan yang mereka laksanakan, sehingga dengan perusahaan lebih memotivasi karyawannya misalnya dengan pemberian penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi atau kenaikan jabatan akan dapat meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik lagi.

Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan masih ada variabel-variabel lain yang harus diperhatikan dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian lebih lanjut, hendaknya menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, karena dengan semakin baik kinerja dari karyawan maka akan berpengaruh baik juga bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, W. U., Salim, F., & Sofyan, M. (2019). The Influence of Service Quality and Price on the Interest of Commuterline KRL Passengers. Ilomata International Journal of Management, 1(1), 13-18. Retrieved from https://www.ilomata.org/index.php/ijjm/article/view/29/29 Amelia, S., Salamah, H., & Sofyan, M. (2019). Effect of Marketing Strategy and Service Quality

Against the Decisions of Parents. Ilomata International Journal of Management, 1(1), 31-37. Retrieved from https://www.ilomata.org/index.php/ijjm/article/view/31/31

Baihaqi, M. F. (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT. Yudhistira Ghalia Indonesia Area Yogyakarta). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro .

Guritno, B., & Waridin. (2005). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI, 1(1), 63-74.

Kusumawati, R. (2010). Pengaruh karakteristik pimpinan dan inovasi produk baru terhadap kinerja perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing berkelanjutan. AKSES: Jurnal

(6)

31

Volume 1, Nomor 1, Juni 2020

Ekonomi dan Bisnis, 5(9), 53-64. Retrieved from

https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/AKSES/article/view/526/648 Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Robbins, S. P. (2006). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Saputra, E., Hakim, L., & Anggraini, D. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja, Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Putra Kelana Makmur Batam. Jurnal Bening, 4(2), 1-22. Retrieved from

https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/beningjournal/article/view/728/742 Sofyan, M. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jiwa Kewirausahaan. JMK (Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan), 4(3), 194-204. doi:10.32503/jmk.v4i3.586

Suharto, & Cahyo. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia Di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah. JRBI, 1(1), 13-30.

Suranta, S. (2002). Dampak Motivasi Karyawan Pada Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis. Empirika, 15(2), 116-138.

Gambar

Table 1. Hasil Uji Regresi Berganda

Referensi

Dokumen terkait

Bapak Ahmad Zanin Nu’man selaku guru mata pelajaran al-Qur’an Hadis yang dengan sabar meluangkan waktu pada saat observasi berlangsung, kepada keluarga besar SMK

Kerangka sistem ketahanan pangan pada hakekatnya mencakup empat aspek penting, yaitu: (1) Ketersediaan, yaitu pangan tersedia untuk memenuhi kebutuhan seluruh

Berdasarkan uji paired sampel t tes diketahui jika nilai signifikansi sebensar 0,000 yang lebih besar dari sig 0,05 yang artinya terdapat pengaruh model

4 Saya memberikan saran yang relevan kepada atasan Saya mengenai hal yang berhubungan dengan pekerjaan. 5 Saya menyampaikan

Pada jawaban (C) kata what dapat berfungsi sebagai subjek dari was dan juga sebagai connector kedua klausa di atas; noun clause "what was on television" merupakan subjek

Untuk mendapatkan dokter spesialis bedah yang memiliki kompetensi dalam penatalaksanaan kanker payudara, kepala & leher serta kanker kulit dan sarkoma jaringan

Pada bagian akan dibahas masalah untuk menunjukkan eksistensi orbit periodik dari sistem dinamik tak linear yang memuat parameter dengan menggunakan

Kebijakan tersebut didukung oleh promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan lingkungan sehat, peningkatan sumber daya kesehatan, pengembangan obat asli