• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA DALAM PENDIDIKAN. Tahajudin S, Drs. : Agfa ikromullah khan NIM : Kelompok : D Jurusan : Teknik Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA DALAM PENDIDIKAN. Tahajudin S, Drs. : Agfa ikromullah khan NIM : Kelompok : D Jurusan : Teknik Informatika"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

TUGAS

AKHIR

PENERAPAN PANCASILA DALAM

PENDIDIKAN

Tahajudin S, Drs

DI SUSUN OLEH :

Nama

: Agfa ikromullah khan

NIM

: 11.11.4935

Kelompok

: D

Jurusan

: Teknik Informatika

(2)

2

(3)

Agfa ikromullah khan 1

PENERAPAN PANCASILA DALAM PENDIDIKAN

ABSTRAK

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional memiliki makna filosofis, yuridis, dan sosial politik. Problem di era reformasi sekarang ini adalah belum mantapnya kontekstualisasi dan implementasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernega.

Pendidikan kewarganegaraan adalah media untuk menghidupkan nilai-nilai pancasila. Berdasarkan prepektif teori fungsionalisme struktural, pendidikan kewarganegaraan merupakan wadah internalisasi nilai-nilai pendidikan pancasila dalam wujud subtansi kajian : norma dasar negara, nilai bersama, dan prinsip dasar kebangsaan.

(4)

Agfa ikromullah khan 2

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur kepada tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan saya kesehatan sehinnga karya tulis ini dapat diselesaikan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu saya dalam pembuat karya tulis ini.

Dengan menyelesaikan karya tulis ini saya mengharapkan benyak menfaat yang dapat diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat meningkatkan jiwa Nasionalisme. Dengan begitu maka Indonesia akan lebih terjamin dan tidak ada lagi anak-anak remaja yang tidak memiliki jiwa Nasionalisme, saya juga mengharapkan agar pihak pengawas pendidikan lebih ditingkatkan lagi dalam membangun jiwa Nasionalisme.

(5)

Agfa ikromullah khan 3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i ABSTRAK ……….………1 KATA PENGANTAR……….………..…..………….…2 DAFTAR ISI...3 BAB I PENDAHULUAN………...………….…….4 BAB II PERMASALAHAN ……….……….…..…...….…5

1.1 Latar Belakang Masalah………..……….…....…...4

1.2 Perumusan Masalah……….……….….………..4

1.3 Tujuan Penulisan ……….…….………..4

1.4 Manfaat ………....……….4

BAB III PEMBAHASAN………...6

A. Pengertian Nilai Pancasila dalam Pendidikan ……….6

B. Mengapa Aplikasi Nilai-nilai Pancasila Perlu diterapkan dalam Pendidikan ……….7

C. Penerapan Pancasila dalam Pendidikan ………..8

BAB IV PENUTUP………..………...……….9

(6)

Agfa ikromullah khan 4

BAB I PENDAHULUAN

Di zaman yang serba modern dan canggih ini. Banyak anak-anak remaja yang tidak paham tentang makna pancasila.. Dampak dari itu anak-anak menjadi malas sekolah, pelajar membolos sekolah, sebenarnya itu prilaku-prilaku yang menyimpang didalam norma-norma seorang pelajar. Karena mereka kurang mengerti tentang pancasila, jadi mereka fikir ingin bertingkah apapun tidak ada yang melarang sebenarnya hal-hal yang seperti itu sangat merusak generasi muda zaman sekarang. Bukannya menambah wawasan yang luas tetapi mereka hanya memikirkan hura-hura saja seolah-seolah tidak mempunyai iman lagi.

Secara pertimbangan politik, aktualisasi pancasila sangat diperlukan dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Tapi sekarang pancasila seolah-olah tenggelam dalam gemelut sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan dengan dialektifkan reformasi. Pancasila seolah-olah hilang dalam ingatan bangsa. Pancasila sudah jarang sekali terdengar apa lagi di terapkan baik dalm konteks ketata negaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan, sehingga dengan demikian sangat jauh dari konteks pembentukan karakter bangsa.

(7)

Agfa ikromullah khan 5

BAB II PERMASALAH

Pada bab I ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah tujuan penulisan, dan menfaat.

1.1 Latar Belakang Masalah

Alasan saya memilih judul ini saya ingin menambah wawasan tentang pelajar dan moral anak bangsa karena kejadian seperti itu banyak terjadi di dalam masyarakat sekitar kita. Bahkan tetangga kita atau teman kita juga ada yang mengalami hal-hal yang seperti itu.

Karena pancasila suatu bentuk pendidikan dan moral di indonesia. Aplikasi Pancasila dalam kehidupan artinya adalah praktik sikap dan perilaku manusia yang sesuai dengan nilai-nilai moral Pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Aplikasi Pancasila dalam kehidupan didukung oleh media yang memadai dalam bentuk tampilan nyata sikap dan perilaku. Aplikasi nilai moral Pancasila mengandung makan bahwa nilai-nilai orla Pancasila menjadi acuan dalam setiap kehidupan manusia.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas di dalam bahasan ini adalah “ a. Apa arti pancasila sebagai nilai pada pendidikan?

b. Mengapa aplikasi nilai pancasila perlu dalm pendidikan ? c. Bagaimana menerapkan nilai pancasila dam pendidikan ?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Mengetahui arti pancasila sebagai nilai pada pendidikan b. Menerapkan nilai pancasila dalm pendidikan

c. Agar dapat terwujud menerapkan nilai pancasila dalam pendidikan

1.4 Manfaat

a. Dapat mengetahui arti pancasila dalm pendidikan

b. Dapat mengajak orang lain untuk mengerti seberapa pentingnya pancasila dalm pendidikan

(8)

Agfa ikromullah khan 6

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Nilai Pancasila dalam Pendidikan

Pendidikan nilai pancasila adalah “pandangan Lichkona (1992) disebutkan pendidikan watak. Oleh karena itu Lichona memandang karakter atau watak itu memiliki tiga unsur yang saling berkaitan yakni konsep moral, rasa dan sikap moral dan perilaku moral. Ketiga aspek tersebut harus menyentuh seperti berikut: konsep moral (kesadaran, pemahaman, manfaat tenggang rasa), sikap moral (kata hati, rasa percaya diri, empati, pengendalian diri terhadap orang lain) perilaku moral (kemampuan, kemauan, kebiasaan, menenggang rasa orang lain). Pendidikan nilai dan moral dikaitkan dengan konsep pendidikan watak hal-hal yang perlu dipahami:

a. Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran yang memiliki aspek utama sebagai pendidikan nilai dan moral pada akhirnya akan bermuara pada pengembangan watak atau karakter anak didik dengan dan merujuk pada nilai-nilai dan moral Pancasila

b. Nilai dan moral Pancasila dan UUD 45 dapat dikembangkan dalam diri anak didik dari TK dan SD melalui pengembangan konsep moral, sikap moral dan perilaku moral setiap rumusan butir nilai yang dipilih sebagai materi pendidikan moral Pancasila.

Oleh karena itu pendidikan Pancasila dapat dikatakan sebagai program pembelajaran nilai dan moral dan UUD 45 yang bermuara pada watak Pancasila dan UUD 45 dalam diri anak didik. Pendidikan nilai tidak bisa diajarkan atau ditangkap sendiri tetapi harus dialami melalui proses belajar. Pendidikan nilai berfungsi untuk melandasi, mengarahkan,

mengendalikan dan menentukan kelakuan seseorang yang berlandaskan nilai biasa tapi bersifat mekanis atau behavior (perilaku nyata)

(9)

Agfa ikromullah khan 7

B. Mengapa Aplikasi Nilai-nilai Pancasila Perlu diterapkan dalam Pendidikan

Oleh karena itu Lichona memandang karakter atau watak itu memiliki tiga unsur yang saling berkaitan yakni konsep moral, rasa dan sikap moral dan perilaku moral. Ketiga aspek tersebut harus menyentuh seperti berikut: konsep moral (kesadaran, pemahaman, manfaat tenggang rasa), sikap moral (kata hati, rasa percaya diri, empati, pengendalian diri terhadap orang lain) perilaku moral (kemampuan, kemauan, kebiasaan, menenggang rasa orang lain). Pendidikan nilai dan moral dikaitkan dengan konsep pendidikan watak hal-hal yang perlu dipahami:

a. Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran yang memiliki aspek utama sebagai pendidikan nilai dan moral pada akhirnya akan bermuara pada pengembangan watak atau karakter anak didik SD dengan dan merujuk pada nilai-nilai dan moral Pancasila.

b. Nilai dan moral Pancasila dan UUD 45 dapat dikembangkan dalam diri anak didik dari TK dan SD melalui pengembangan konsep moral, sikap moral dan perilaku moral setiap rumusan butir nilai yang dipilih sebagai materi pendidikan moral Pancasila.

Oleh karena itu pendidikan Pancasila dapat dikatakan sebagai program pembelajaran nilai dan moral dan UUD 45 yang bermuara pada watak Pancasila dan UUD 45 dalam diri anak didik. Pendidikan nilai tidak bisa diajarkan atau ditangkap sendiri tetapi harus dialami melalui proses belajar. Pendidikan nilai berfungsi untuk melandasi, mengarahkan, mengendalikan dan menentukan kelakuan seseorang yang berlandaskan nilai biasa tapi bersifat mekanis atau behavior (perilaku nyata).

Dari berbagai studi, penumbuhkembangan moral yang penting efektif adalh melalui pembudayaan, yang diawali dengan pembiasan yang kemudian dibarengi dengan penanaman nilai sebagai sandaran kebiasaan tersebut. Dalam konteks pendidikan formal, maka nilai-nilai luhur Pancasila diupayakan menjadi budaya sekolah, universitas. Semua guru/dosen seharusnya menjadi guru moral dan menjadi teladan bagaimana berprilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila.

Setiap orang memiliki kemampuan dan kecenderungan beradaptasi dengan lingkungan. Jika kehidupan sehari-hari di SD, SMP, SMA dan Perguruan tinggisesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila, dapt diyakini siswa, mahasiswa akan mengikuti kebiasaan tersebut. Jika tepat waktu, saling menghormati, tidak menyontek menjadi kebiasaan sehari-hari di

(10)

Agfa ikromullah khan 8 sekolah/universitas, dapat diduga siswa/mahasiswa akan mengikuti kebiasaan tersebut.dengan begitu tahapan pembiasaan berjalan. Jika tahappan tersebut dibarengi dengan pemahaman dan penghayatan mengapa kebiasaan tersebut harus dilakukan, maka kebiasaan tersebut akan berkembang menjadi budaya.

Pembudayaan suatu nilai memerlukan tiga syarat, yaitu : 1. Adanya teladan dari orang tua/senior/pengajar 2. Dilakukan secara konsisten dan waktu cukup lama

3. Dimilikinya sandaran berupa nilai-nilai yang dapat diterima oleh siswa/mahasiswa. Dalam konteks pendidikan moral Pancasila, syarat nomor 3 jelas telah ada. Yang diperlukan adalah pembiasaan dengan teladan para guru/dosen dan itu dilakukan secara terus menerus, sehingga menjadi budaya sekolah/kampus.

Seperti disebutkan diatas, bahwa orang belajar dari apa saja dan kapan saja. Disamping belajar kepada guru/dosen, siswa/mahasiswa juga belajar kepada teman lain, belajar dari televise, radio, Koran, belajar dari kejadian di masyarakat yang diamati dan sebagainya. Demikian juga dengan guru/dosen dan pegawai lainnya di sekolah/kampus. Itulah sebabnya sekolah difahami sebagai bagian dari system masyarakat dan tentu sajaterjadi interaksi antara keduanya (Peter Senge, 2000).

C. Penerapan Pancasila dalam Pendidikan

Esensi pikiran-pikiran di bidang ini merumuskan pada aktualisasi Pancasila dalam wujud sebagai landasan adil bagi pembangunan pendidikan, budaya, dan keagamaan di Indonesia yang menghilangkan penonjolan kesukuan, keturunan, dan ras, iodeologi terbuka akan mendorong kreatifitas dan inovativitas, semangat untuk mengembangkan dinamika masyarakat dalam pembentukan watak peradapan bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta visi misi pendidikan nasional bagi anak Indonesia.

(11)

Agfa ikromullah khan 9

BAB IV

PENUTUP

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran: a. Kesimpulan

Dalam konteks ini, terkait dengan yang saya kemukakan di muka, bahwa jangan sampai pendekatan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai pembentuk karakter bangsa itu dilakukan dengan metode yang indoktrinatif, melainkan pendekatan yang mengedepankan daya kritis peserta didik dan orientasi kesadaran dalam melakukan internalisasi nilai-nilai Pancasila.

Dengan dimasukkannya kembali Pendidikan Pancasila dalam dunia pendidikan formal kita, maka marilah hal tersebut kita jadikan momentum untuk mereaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Reaktualisasi antara lain memiliki makna bahwa nilai-nilai Pancasila bukanlah sesuatu yang statis, melainkan dinamis dan adaptif sesuai dengan tantangan zamannya. Reaktualisasi dimaksdukan agar nilai-nilai Pancasila senantiasa aktual sampai kapan pun dan menjadi pegangan serta pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

b. Saran

1. Pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah didalam pendidikan yang ada di Indonesia. Supaya gernerasi muda bangsa Indonesia dapat mengerti arti pancasila sebagai pedoman bangsa Indonesia.

(12)

Agfa ikromullah khan 10

Daftar Pustaka :

Mahfud MD. 2007. Penuangan Pancasila didalam peraturan Perndang-undangan. Makalah dalam seminar Nasional “aktualitas Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Ilmu

Hukum dan Perundang-undangan di Indonesian” diselenggarakan Fakultas hokum

UGM. Yogyakarta, 30-31 Mei 2007

Meliono, irmayanti. Dkk. 2010. Buku Ajar I:Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi. Jakarta: badan penerbit FK Unifersitas Indonesia

Surbakti, Ramlan. 1999. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia Winartaputra, Udin S. 2001. Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana

Sistematik Pendidikan Demokrasi. Bandung: PPS UPI

Bakri, aburizal. 2011. Realtualisasi Nilai-nilai pancasila dalam Pendidikan. Pidato pada seminar Pendidikan FPG DPR RI. Jakarta, 22 Juni 2011

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian akhir proses pembelajaran dengan penggunaan metode latihan dilakukan tes terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari, hasil dari tes yang dilakukan

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, yang dengan atas rahmad dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini yang berjudul

(Geretsegger, Ulla, & Gold; 2012) Semua responden dalam penelitian ini belum pernah mendapatkan terapi atau mendengarkan rekaman murottal surah Ar- Rahman yang

Tahap inti dalam program pengabdian ini melibatkan guru matematika SMP secara langsung sebagai peserta yang akan mengikuti rangkaian kegiatan yaitu (1) knowledge sharing

Selanjut- nya, data berupa materi pembelajaran dan soal ujian tersebut akan diolah oleh perangkat lunak menjadi keluaran yang diperlukan bagi siswa yaitu materi pembelajaran

Abstrak: Bimbingan belajar adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada individu (siswa) dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang

mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja karyawan pada PT. Bumi Sentosa Dwi Agung. Bumi Sentosa Dwi Agung. Sebaliknya apabila terjadi penurunan lingkungan kerja, maka

Ada beberapa jemaat yang mulai ragu-ragu untuk terus beriman kepada Tuhan Yesus Kristus dan ingin kembali dalam kehidupan sebagai orang Yahudi.. Penulis surat Ibrani (yang