• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat ini, sejajar dengan berkembangnya berbagai macam media elektronik. Perkembangan media – media elektronik diantaranya adalah dengan ditemukannya internet. Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Penggunaan media internet yang saat ini paling popular digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang “booming”. Internet yaitu teknologi yang memungkinkan kita melakukan pertukaran informasi dengan siapapun dan dimanapun orang tersebut berada tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu internet juga dapat diartikan sebagai hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP 1

Sehubungan dengan perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli. Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga dapat berinteraksi, berkomunikasi, bahkan melakukan

.

1

http://library.usu.ac.id/modules.php? diakses tanggal 20 Oktober 2009

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar - menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet

(2)

perdagangan dengan orang dari segala penjuru dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan begitu merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media ini. Dan salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media promosi suatu produk. Suatu produk yang dionlinekan melalui internet dapat membawa keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia.

Kemunculan internet dimulai pada tahun 1966 awalnya hanya untuk keperluan departemen pertahanan Amerika Serikat, yang dibentuk oleh ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) salah satu divisi di departemen pertahanan Amerika Serikat. Perkembangan internet menciptakan terbentuknya suatu dunia baru yang biasa disebut dengan dunia maya. Adanya dunia maya menyebabkan setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berhubungan dengan individu lain tanpa ada batasan apapun yang menghalanginya. Perkembangan tersebut berakibat juga pada aspek sosial, dimana cara berhubungan antar manusia pun ikut berubah. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap sektor bisnis.

Proses transaksi yang dilakukan dalam dunia bisnis tanpa adanya pertemuan antar para pihak yang menggunakan media internet termasuk ke dalam transaksi elektronik. Transaksi elektronik dalam dunia bisnis terdapat berbagai macam bentuknya diantaranya adalah electronic commerce atau biasa disebut dengan e-commerce maupun e-com. Electronic commerce yang selanjutnya dalam penulisan ini disebut dengan e-commerce dapat diartikan secara gramatikal sebagai perdagangan elektronik maksud dari perdagangan elektronik ini adalah

(3)

perdagangan yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai medianya. Selain itu e-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan get and deliver2

Pengaturan mengenai perjanjian di Indonesia hanya mengatur pada perjanjian pada umumnya, hal tersebut diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyebutkan mengenai syarat sah suatu perjanjian yang mengikat para pihaknya. Perjanjian dianggap sah apabila memenuhi syarat

.

Kegiatan bisnis perdagangan melalui internet atau e-commerce ini telah banyak dilakukan setiap orang karena transaksi jual beli secara elektronik ini dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan waktu sehingga seseorang dapat melakukan transaksi jual beli dengan setiap orang dimanapun dan kapanpun. Dengan demikian transaksi jual beli melalui internet ini dilakukan tanpa tatap muka antara para pihaknya. Mereka mendasari transaksi tersebut atas rasa kepercayaan satu sama lain, sehingga perjanjian jual beli yang terjadi diantara para pihak pun dilakukan secara elektronik pula dengan mengakses halaman web yang disediakan, berisi klausul atau perjanjian yang dibuat oleh pihak pertama (penjual), dan pihak yang lain (pembeli) hanya tinggal menekan tombol yang disediakan sebagai tanda persetujuan atas isi perjanjian yang telah ada, tanpa perlu membubuhkan tanda tangan seperti perjanjian pada umumnya, tetapi menggunakan tanda tangan elektronik atau digital signature. Sehingga para pihak tidak perlu bertemu langsung untuk mengadakan suatu perjanjian.

2

(4)

subyektif dan syarat obyektif. Pemenuhan atas syarat tersebut berakibat pada perjanjian yang telah dibuat menjadi sah. Perjanjian juga mengikat bagi para pihak mengenai hak dan kewajibannya, sehingga pemenuhan syarat sahnya suatu perjanjian mutlak untuk dipenuhi. Perjanjian dalam e-commerce dengan perjanjian biasa tidaklah berbeda sangat jauh, yang membedakan hanya pada bentuk dan berlakunya. Media dalam perjanjian biasa yang digunakan adalah tinta dan kertas serta dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak. Setelah dibuat dan disepakati maka perjanjian tersebut mengikat setelah ditandatangani, sedangkan dalam e-commerce perjanjian menggunakan media elektronik yang ada hanya form atau blanko klausul perjanjian yang dibuat salah satu pihak yang ditulis dan ditampilkan dalam media elektronik (halaman web), kemudian pihak yang lain cukup menekan tombol yang disediakan untuk setuju mengikatkan diri terhadap perjanjian tersebut. Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai macam permasalahan di dalam perjanjian secara elektronik mengenai sah tidaknya perjanjian tersebut. Permasalahan yang lebih luas terjadi pada bidang keperdataan karena transaksi elektronik untuk kegiatan perdagangan melalui sistem elektronik ( electronic commerce ) telah menjadi bagian dari perniagaan nasional dan internasional.3

3

Penjelasan umum UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Internet dan Transaksi Elektronik

Penggunaan transaksi elektronik tersebut masih menyimpan keraguan sebagian orang berkaitan dengan faktor keamanan dan kepastian hukum. Timbul pertanyaan, apakah transaksi jual beli melalui internet jelas keabsahannya menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia,khususnya UU ITE. Perbuatan mana yang dikatakan wanprestasi dalam transaksi jual beli tersebut.

(5)

Berdasarkan uraian dan penjelasan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai transaksi jual beli yang dilakukan melalui media elektronik yang ditinjau dari UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapatlah dirumuskan apa yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini :

1) Bagaimanakah prinsip – prinsip transaksi elektronik berdasarkan UU No.11 Tahun 2008?

2) Bagaimana keabsahan transaksi jual beli melalui media elektronik?

3) Bagaimana yang dikatakan wanprestasi dalam jual beli melalui media elektronik?

4) Bagaimana pembuktian dalam jual beli melalui media elektronik?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan hal – hal tersebut di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini secara singkat, adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui prinsip – prinsip transaksi elektronik yang terdapat pada UU No. 11 Tahun 2008.

2. Untuk mengetahui keabsahan transaksi jual beli melalui media elektronik. 3. Untuk mengetahui perbuatan seperti apa saja yang termasuk kedalam

wanprestasi dalam melakukan transaksi jual beli melalui media elektronik . 4. Untuk mengetahui pembukt ian dalam transaksi jual beli melalui media

(6)

Selanjutnya, penulisan skripsi ini juga diharapkan bermanfaat untuk : 1. Manfaat secara teoritis

Penulisan skripsi ini dapat bermanfaat untuk memberikan masukan sekaligus menambah khasanah ilmu pengetahuan dan literatur dalam dunia akademis, khususnya tentang hal – hal yang berhubungan dengan jual beli melalui media elektronik.

2. Manfaat secara praktis

Secara praktis penulisan skripsi ini dapat memperjelas praktik tentang transaksi jual beli khususnya jual beli melalui media elektronik yang saat ini banyak digunakan, sehingga membantu publik dalam melaksanakan praktik transaksi elektronik

D. Keaslian Penulisan

Permasalahan serta tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah hasil dari pemikiran dan ide sendiri yang didasarkan pada referensi dari buku-buku, artikel-artikel, serta informasi dari media cetak maupun elektronik. Dengan demikian dapat di katakan bahwa skripsi ini adalah merupakan karya penulis asli.

E. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Perjanjian Jual Beli

Menurut Pasal 1457 KUHPerdata Perjanjian jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan.

Menurut Charless L. Knapp dan Nathan M. Crystal, perjanjian adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih, tidak hanya memberikan

(7)

kepercayaan tetapi secara bersama – sama saling pengertian untuk melakukan sesuatu pada masa mendatang oleh seseorang atau keduanya dari mereka4

Menurut R. Subekti, perjanjian adalah suatu peristiwa di mana ada seorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal

.

5

Menurut M. Yahya Harahap, Perjanjian atau verbintenis mengandung pengertian suatu hubungan hukum kekayaan harta benda antara dua orang atau lebih, yang memberi kekuatan hak pada satu pihak untuk memperoleh prestasi dan sekaligus mewajibkan pada pihak lain untuk menunaikan prestasi

.

6

a. Adanya hubungan hukum.

. Dari pengertian ini dapat dijumpai beberapa unsur antara lain hubungan hukum (rechtsbetrekking ) yang menyangkut hukum kekayaan antara dua orang (persoon) atau lebih, yang memberi hak pada satu pihak dan kewajiban pada pihak lain tentang suatu prestasi.

Unsur – unsur yang tercantum antara dua orang dalam definisi di atas adalah :

Hubungan hukum merupakan hubungan yang menimbulkan akibat hukum. Akibat hukum adalah timbulnya hak dan kewajiban.

b. Adanya subjek hukum.

Subjek hukum adalah pendukung hak dan kewajiban. c. Adanya prestasi.

4

Salim H.S, Perkembangan Hukum Kontrak Inominaat di indonesia,Cet I, Sinar Grafika, Jakarta,2003, hlm 16

5

Syahmin, Hukum Kontrak Internasional, Cet I, RajaGrafindo persada, Jakarta, 2006, hlm 1

6

M. Yahya Hrp, SH, 1986, Segi – segi Hukum Perjanjian Cet II, RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm. 6

(8)

Prestasi terdiri atas melakukan sesuatu, berbuat sesuatu, dan tidak berbuat sesuatu.

d. Dibidang kekayaan.

Perkataan jual beli terdiri dari dua kata yaitu ”jual” dan ”beli”, di mana satu sama lainnya mempunyai arti yang bertolak belakang. Kata jual menunjukkan bahwa adanya perbuatan menjual, sedang beli adalah perbuatan membeli. Dalam jual beli menunjukkan adanya dua perbuatan dalam satu peristiwa, yaitu satu pihak menjual dan pihak lain membeli. Maka dalam hal ini terjadilah peristiwa hukum jual beli. Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual yakni pihak yang menyerahkan barang, dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang dijual.

Obyek dari perjanjian jual beli adalah barang-barang tertentu yang dapat ditentukan wujud dan jumlahnya serta tidak dilarang menurut hukum yang berlaku untuk diperjualbelikan.

Perjanjian jual beli telah sah mengikat apabila kedua belah pihak telah mencapai kata sepakat tentang barang dan harga meski barang tersebut belum diserahkan maupun harganya belum dibayarkan7

Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya

.

Perjanjian jual beli dapat dibatalkan apabila si penjual telah menjual barang yang bukan miliknya atau barang yang akan dijual tersebut telah musnah pada saat penjualan berlangsung.

2. Transaksi Elektronik 8 7 Pasal 1458 KUHPerdata .

(9)

Transaksi elektronik adalah perikatan ataupun hubungan hukum yang dilakukan secara elektronik dengan memadukan jaringan (networking) dari sistem informasi berbasiskan komputer (computer based information system) dengan sistem komunikasi yang berdasarkan atas jaringan dan jasa telekomunikasi (telecommunication based), yang selanjutnya difasilitasi oleh keberadaan jaringan komputer global internet (network of network)9

Menurut Laudon & Laudon, transaksi elektronik (e-commerce) adalah suatu proses membeli dan menjual produk – produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis

.

10

Pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi electronic commerce, antara lain

.

11

1. Penjual (merchant), yaitu perusahaan/produsen yang menawarkan produknya melalui internet. Untuk menjadi merchant, maka seseorang harus mendaftarkan diri sebagai merchant account pada sebuah bank, tentunya ini dimaksudkan agar merchant dapat menerima pembayaran dari customer dalam bentuk credit card. :

2. Konsumen / card holder, yaitu orang – orang yang ingin memperoleh produk (barang atau jasa) melalui pembelian secara

8

Pasal 1 angka 2 UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

9

Edmon Makarim, SH, Kompilasi Hukum Telematika, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm. 223

10

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/e-commerse-definisi-jenis-tujuan.html “E- Commerce : Definisi, jenis, Tujuan, Manfaat dan Ancaman Menggunakan E- Commerce” diakses tanggal 10 Januari 2010

11

Dikdik M & Elisatris Gultom, 2009, CYBER LAW (Aspek Hukum Teknologi Informasi), Refika Aditama, Bandung, hlm 152

(10)

online. Konsumen yang akan berbelanja di internet dapat berstatus perorangan atau perusahaan.

3. Acquirer, yaitu pihak perantara penagihan (antara penjual dan penerbit) dan perantara pembayaran (antara pemegang dan penerbit). Perantara penagihan adalah pihak yang meneruskan taagihan kepada penerbit berdasarkan tagihan yang masuk kepadanya yang diberikan oleh penjual barang/jasa. Pihak perantara penagihan inilah yang melakukan pembayaran kepada penjual. Pihak perantara pembayaran (antara pemegang dan penerbit) adalah bank dimana pembayaran kredit dilakukan oleh pemilik kartu kredit/ card holder, selanjutnya bank yang menerima pembayaran ini akan mengirimkan uang pembayaran tersebut kepada penerbit kartu kredit (issuer).

4. Issuer; perusahaan credit card yang menerbitkan kartu. Di Indonesia ada beberapa lembaga yang diijinkan untuk menerbitkan kartu kredit, yaitu :

a. Bank dan lembaga keuangan bukan bank. Tidak setiap bank dapat menerbitkan credit card, hanya bank yang telah memperoleh ijin dari Card International yang dapat menerbitkan credit card, seperti Master dan Visa card;

b. Perusahaan non bank dalam hal ini PT. Dinner Jaya Indonesia Internasional yang membuat perjanjian dengan perusahaan yang ada di luar negeri;

(11)

c. Perusahaan yang membuka cabang dari perusahaan induk yang ada di luar negeri, yaitu American Express.

5. Certification Authorities. Pihak ketiga yang netral yang memegang hak untuk mengeluarkan sertifikasi kepada merchant, kepada issuer dan dalam beberapa hal diberikan pula kepada card holder. Certification Authorities dapat merupakan suatu lembaga pemerintah atau lembaga swasta.

3. Sejarah Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET ( Advannced Research Project Agency Network), dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat ( US Departement of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah – daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

(12)

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 (empat) situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di Negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas – universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet12

Penelitian bertujuan menemukan landasan hukum yang jelas dalam meletakkan persoalan ini dalam perspektif hukum perdata khususnya yang terkait

.

F. Metode Penelitian

1. Sifat/ Bentuk Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif. Langkah pertama dilakukan penelitian hukum normatif yang didasarkan pada bahan hukum sekunder yaitu inventarisasi peraturan – peraturan yang berkaitan dengan jual beli konvensional dan transaksi jual beli melalui media elektronik ditinjau dari UU No. 11 Tahun 2008. Selain itu dipergunakan juga bahan – bahan tulisan yang berkaitan dengan persoalan ini.

12

(13)

dengan masalah transaksi jual beli melalui media elektronik ditinjau dari UU No. 11 Tahun 2008

2. Data

Data sekunder dalam penelitian ini adalah : 1. Bahan Huku m Primer, terdiri dari :

a. Norma atau kaedah dasar ; b. Peraturan dasar ;

c. Peraturan perundang – undangan tentang transaksi jual beli melalui media elektronik beserta peraturan – peraturan terkait lainnya, seperti UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, UU No. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan, UNCITRAL (United on International Trade Law), Singapore Electronic Transaction Act (ETA) 1998, EU Directive on Electronic Commerce.

2. Bahan Hukum Sekunder, seperti : hasil – hasil penelitian, laporan – laporan, artikel, majalah dan jurnal ilmiah, hasil – hasil seminar atau pertemuan ilmiah lainnya yang relevan dengan penelitian ini.

3. Bahan Hukum Tersier atau bahan hukum penunjang yang mencakup bahan yang memberi petunjuk – petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum serta bahan – bahan primer, sekunder dan tersier diluar bidang hukum yang relevan dan dapat dipergunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini13

13

Bambang sunggono, 1998, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia, hlm 195

. Selanjutnya Situs Web juga menjadi bahan bagi penulisan skripsi ini sepanjang memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini.

(14)

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh suatu kebenaran ilmiah dalam penulisan skripsi, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan (library research), yaitu mempelajari dan menganalisa secara sistematis buku – buku, majalah – majalah, surat kabar, peraturan perundang – undangan dan bahan – bahan lain yang berhubungan dengan materi yang dibahas dalam skripsi ini.

Data yang diperoleh melalui studi pustaka dikumpulkan dan diurutkan kemudian diorganisasikan dalam satu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data dalam skripsi ini adalah analisis dengan cara kualitatif yaitu menganalisis secara lengkap dan komperensif keseluruhan data sekunder yang diperoleh sehingga dapat mejawab permasalahan-permasalahan dalam skripsi ini14

Bab II Merupakan bab yang berisikan tentang perjanjian jual beli menurut KUHPerdata. Bab ini terdiri dari pembahasan mengenai pengertian perjanjian jual

.

G. Sistematika Penulisan.

Gambaran secara keseluruhan mengenai skripsi ini akan dijabarkan dengan cara menguraikan sistematika penulisannya yang terdiri atas 4 (empat) bab yaitu :

Bab I Pendahuluan merupakan bab yang memberikan ilustrasi guna memberikan informasi yang bersifat umum dan menyeluruh serta sistematis terdiri dari latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

14

(15)

beli, hak dan kewajiban para pihak, wanprestasi dan akibat hukumnya, dan saat terjadinya perjanjian jual beli.

Bab III Merupakan bab yang berisikan tentang prinsip – prinsip umum transaksi jual beli melalui media elektronik pada umumnya. Memberikan penjelasan mengenai perkembangan transaksi jual beli melalui media elektronik, aturan internasional terkait transaksi jual beli melalui media elektronik, proses terjadinya transaksi jual beli melalui media elektronik, perbandingan antara jual beli umumnya dengan jual beli secara elektronik.

Bab IV Merupakan bab yang berisikan tentang transaksi jual beli melalui media elektronik ditinjau dari UU No. 11 Tahun 2008. Bab ini terdiri dari prinsip– prinsip transaksi elektronik berdasarkan UU No. 11 Tahun 2008, keabsahan transaksi jual beli melalui media elektronik, wanprestasi dalam transaksi jual beli melalui media elektronik, pembuktian dalam jual beli melalui media elektronik.

Bab V Kesimpulan dan saran, merupakan bagian akhir yang berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penulisan dan kaitannya dengan permasalahan yang dalam skripsi ini.

Referensi

Dokumen terkait

Saya yang bertanda tangan d bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Audit Delay dan Audit Timeliness Terhadap Integritas Laporan

Konsentrasi belajar sangat mudah terganggu apabila siswa tidak benar-benar memfokuskan pikirannya pada apa yang sedang di pelajari oleh siswa, banyaknya hal yang

Dimana pesan yang ingin disampaikan adalah bagaimana sasaran mendapatkan informasi buah nanas Subang melalui kegiatan promosi ini dengan pertimbangan efektifitas

Selama ini database tersebut tidak bisa diakses oleh sekolah yang ada di provinsi Jawa Barat 26 kabupaten kota di Jawa Barat dan pihak Balai Pelatihan Pendidik

Untuk pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi ataupun sebagai data pembanding sesuai dengan bidang yang akan diteliti, memberikan

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi berupa pengamatan pengelolaan metode belajar aktif model Gabungan Ceramah dan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi mengenai salah satu metode yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran matematika yaitu.. dengan menggunakan

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis deskriptif kuantitatif, yang menggambarkan data yang telah terkumpul untuk penbentukan portofolio optimal yang