BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu organisasi dituntut untuk memperoleh, mengembangkan, dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan perkembangan zaman yang penuh tantangan dan terus berubah sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Guna mewujudkannya, maka dibutuhkan manajemen yang baik dan tepat terhadap sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.
Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Institusi pendidikan tidak terlepas dari dunia organisasi dimana keberhasilan kegiatan pendidikan ditentukan oleh berbagai sumber daya yang saling terkait satu dengan yang lainnya membentuk rangkaian kegiatan yang sinergis dan kontinyu.
Pendidikan kesehatan salah satunya, sangat diperlukan untuk meningkatan mutu kesehatan agar menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional serta mampu menunjukkan kemampuan intelektual dan teknikal yang memadai. Tujuan program pendidikan tenaga kesehatan adalah tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, sehingga mampu melaksanakan tugas untuk mengadakan perubahan pertumbuhan dan pembaharuan pembangunan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Wilayah kerja Kecamatan Medan Tuntungan terdapat empat institusi perguruan tinggi swasta bidang pendidikan kesehatan yaitu Akademi Kebidanan Ilmu Kesehatan Sumatera Utara, Akademi Kebidanan Audi Husada, Akademi Kebidanan Sari Husada dan Akademi Kebidanan Senior Medan merupakan perguruan tinggi swasta sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan yang menyiapkan mahasiswa menjadi bidan yang profesional dengan standar nasional.
Dalam rangka menerapkan sistem manajemen pendidikan kesehatan di lingkungan Kecamatan Medan Tuntungan, maka perguruan tinggi swasta bidang pendidikan kesehatan menetapkan visi dan misi untuk menyiapkan tenaga bidan yang profesional melalui proses pendidikan yang berkualitas dan kompetitif. Dari visi dan misi tersebut diharapkan menghasilkan bidan profesional yang berdayaguna dapat mewujudkan masyarakat berperilaku sehat serta mampu menghadapi era globalisasi serta mampu menyelenggarakan pendidikan bidan profesional yang dapat bertanggungjawab dan bertanggung gugat, meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, menyelenggarakan proses pendidikan yang efektif dan efisien, mengembangkan ide-ide baru untuk pembentukan pengembangan institusi pendidikan, melaksanakan penelitian untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Setiap organisasi memiliki iklim organisasional dan tingkat komitmen yang berbeda-beda, demikian pula dengan Akedemi Kebidanan (Akbid) di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan khususnya STIKes Sumut, Akbid Audi Husada, Akbid Sari Husada dan Akbid Senior, merupakan perguruan tinggi yang mengasuh tenaga kesehatan khususnya kebidanan. Perguruan tinggi menjadi menarik diteliti
karena pendidikan merupakan suatu hal paling penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan, semua orang dapat belajar dan memperoleh ilmu.
Salah satu hal yang bernilai penting dalam peningkatan kepuasan dan kinerja selain motivasi kerja kepada para karyawan adalah kompensasi. Menurut Dessler (2007:46) kompensasi merujuk pada semua bentuk bayaran atau hadiah bagi karyawan dan berasal dari pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Luthan (2008: 93), cara meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja adalah dengan memberikan kompensasi. Pemberian kompensasi pada karyawan juga merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Kompensasi sangat diperlukan untuk memacu kinerja para karyawan agar selalu berada pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masing-masing. Peran kompensasi cukup besar dalam membentuk karyawan yang potensial. Kompensasi merupakan salah satu bentuk pemberian gaji, upah, dan penghargaan yang diberikan kepada karyawan terkait dengan kontribusi karyawan dalam pencapaian tujuan organisasi. Ivancevich (2007: 295) menambahkan kompensasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan dapat dinilai berdasarkan finansial dan non finansial berupa gaji, tunjangan, bonus atau komisi, liburan, asuransi jasa dan sebagainya.
Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan tidak dapat diserahkan kepada para tenaga pendidiksemata-mata, tetapi senantiasa memberikan motivasi. Peran motivasi yang baik adalah dimana manusia akan termotivasi apabila kebutuhan yang menjadi sasaran hidup terpenuhi dengan baik mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan aktualisasi diri, semakin kebutuhan terpenuhi maka akan semakin besar pula kinerja karyawan akan melakukan tugas dan kewajiban dalam organisasi.
Seseorang yang termotivasi dalam melakukan pekerjaannya, maka dengan sendirinya kinerja seseorang tersebut dengan sendirinya akan meningkat juga. Robbins (2006:2013) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Motivasi sebagai proses yang bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan psikologis atau kebutuhan yang mengakibatkan perilaku atau dorongan yang ditujukan pada sebuah tujuan atau kompensasi.
Penelitian terdahulu tentang pengaruh iklim kerja, kompensasi, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan telah dilakukan oleh Rofiatun dan Masluri (2011), Safrijal (2010), dan Yensi (2012). Dari ketiga peneliti terdahulu tersebut diperoleh hasil bahwa iklim kerja, kompensasi, dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 22, 24, 26 dan 29 Juli 2013 diperoleh data bahwa jumlah dosen di Akademi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara Medan yaitu 37 orang, Akademi Kebidanan Audi Husada Medan yaitu 14 orang, Akademi Sari Husada Medan yaitu 18 orang, dan Akademi Kebidanan Senior Medan yaitu 31 orang. Waktu kerja mulai pada pukul 08.00–16.00 Wib. Penelusuran terhadap kinerja manajemen dan karyawan di akademi kebidanan yang berada di Kecamatan Medan Tuntungan ditemukan kesenjangan (gap) antara kinerja yang dicapai saat ini dengan tujuan yang telah ditetapkan, seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1 Kesenjangan Kinerja Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan
Pendidikan Kesehatan Jumlah dosen Pelaporan perkuliahan Jadwal perkuliahan Laporan bulanan Akademi Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 37 Ada laporan direvisi Tidak tepat waktu Laporan selesai tgl 5 setiap bulan Akademi Kebidanan Audi Husada 14 Laporan tidak direvisi
Tepat waktu Laporan selesai tgl 4 setiap bulan Akademi Sari Husada 18 Ada laporan direvisi Tidak tepat waktu
Laporan tidak selesai tgl 5 setiap bulan Akademi Kebidanan Senior 31 Ada laporan direvisi Tidak tepat waktu
Laporan tidak dapat selesai tgl 5 setiap
bulan Sumber : data Penelitian Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan
Kinerja dosen Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan ditinjau dari segi hasil pelaporan perkuliahan ditemukan koreksi terhadap laporan pada akademi STIKes Ilmu Kesehatan Sumatera Utara, Akademi Kebidanan Sari Husada dan Akademi Kebidanan Senior. Penyelesaikan laporan bulanan juga belum sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan tanggal 5 setiap bulannya. Demikian juga pertanggung jawaban dalam menyelesaikan pembelajaran seperti penyusunan kalender akademik, roster kuliah, jadwal Prakterk Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa, penyusunan silabus, surat menyurat terjadinya keterlambatan dan ada laporan harus direvisi kembali karena tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketidaktelitian karyawan membuat laporan penyusunan silabus, RPP, SAP sehingga pihak manajemen mengembalikan kembali karyawan untuk direvisi ulang sesuai tahun pembelajaran.
Dalam pengamatan peneliti bahwa iklim kerja di akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan yang terpantau pada saat melakukan observasi masih terdapat kelemahan yaitu ketidakefektifan melaksanakan tugas sebagai tenaga
pendidik seperti yang terdapat dalam tugas dan tanggung jawab tenaga pendidik sesuai peraturan perundang-udangan, adapun ketidakefektifan tenaga pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan dijelaskan pada tabel berikut : Tabel 1.2 Ketidakefektifan tugas dan tanggung jawab tenaga pendidik
Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Akademi
Kebidanan
Ketidakefektifan Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Pendidik Pendidikan Penelitian Pengembangan llmu Pengabdian kepada Masyarakat Penunjang Tridharma Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 1. Mengembang kan program perkuliahan 2. Kurangnya pengarahan berfikir secara analitis, melakukan studi kelompok diskusi 3. Membimbing Program Lapangan Profesi (PLP) 1. Kurangnya menulis dan menerbitkan publikasi ilmiah 2. Menerjemahkan /menyadur buku ilmiah 3.Mengedit/ menyunting karya ilmiah; 4. Membuat rancangan karya teknologi, dan karya seni; 5. Menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar 1. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; 2. Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat. 1. Menjadi anggota organisasi profesi; 2. Mewakili perguruan tinggi/lembaga
pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga; 3. Menjadi anggota
delegasi nasional dalam pertemuan internasional; 4. Berperan aktif dalam
pertemuan ilmiah; 5. Mendapatkan tanda
jasa/penghargaan; 6. Menulis buku pelajaran
SLTA ke bawah; 7. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/ kesenian /sosial Audi Husada 1. Mengembangk an bahan pengajaran 2. Kurangnya penjelasan tentang (pengisian KRS, administrasi pendidikan aturan akademik, strategi memperbaiki IP dan mempercepat kelulusan) 3. Membimbing untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1. Kurangnya menulis dan menerbitkan publikasi ilmiah 2.Menerjemahkan/me
nyadur buku ilmiah 3.Mengedit/menyunti ng karya ilmiah; 4. Membuat rancangan, karya teknologi, dan karya seni; 5. Menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar 1.Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; 2.Memberi latihan/ penataran/penyuluh an/ceramah kepada masyarakat; 3.Memberi pelayanan secara langsung kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan; 4.Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat. 1. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah; 2. Menjadi anggota organisasi profesi; 3. Mewakili perguruan tinggi/lembaga
pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga; 4. Menjadi anggota
delegasi nasional dalam pertemuan internasional; 5. Berperan aktif dalam
pertemuan ilmiah; 6. Mendapatkan tanda
jasa/penghargaan; 7. Menulis buku pelajaran
SLTA ke bawah; 8. Mempunyai prestasi di
bidang olah raga/ kesenian /sosial
Sari Husada 1. Mendorong mahasiswa senang dan gemar berdiskusi, seminar atau penulisan ilmiah 2. Memberikan penjelasan pengisian KRS, strategi belajar, strategi dalam memperbaiki IP mempercepat kelulusan) 1. Kurangnya menulis dan menerbitkan publikasi ilmiah 2.Menerjemahkan/me
nyadur buku ilmiah 3.Mengedit/menyunti ng karya ilmiah; 4. Membuat rancangan, karya teknologi, dan karya seni; 5. Menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar 1.Melaksana kanpengembangan hasil pendidikan danpenelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; 2.Memberi pelayanan secara langsung kepada masyarakat ataukegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan; 3.Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat. 1. Menjadi anggota organisasi profesi; 2. Mewakili perguruan tinggi/lembaga
pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga; 3. Menjadi anggota
delegasi nasional dalam pertemuan internasional; 4. Berperan aktif dalam
pertemuan ilmiah; 5. Mendapatkan tanda
jasa/penghargaan; 6. Menulis buku pelajaran
SLTA ke bawah; 7. Mempunyai prestasi di bidang olah raga/kesenian /sosial Senior 1.Mengembang kan bahan penga jaran 2. Memberikan penjelasan tentang adminis trasi pendidikan (strategi dalam memperbaiki IP, mempercepat kelulusan, pengisian KRS). 1. Kurangnya menulis dan menerbitkan publikasi ilmiah 2.Menerjemahkan/me
nyadur buku ilmiah 3.Mengedit/menyunti ng karya ilmiah; 4. Membuat rancangan, karya teknologi, dan karya seni; 5. Menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar 1.Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan danpenelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; 2.Memberi latihan/ penataran/penyuluh an/ceramah kepada masyarakat; 3.Memberi pelayanan secara langsung kepada masyarakat ataukegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan; 4.Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat. 1. Menjadi anggota delegasi nasional dalam pertemuan internasional; 2. Berperan aktif dalam
pertemuan ilmiah; 3. Menulis buku pelajaran
SLTA ke bawah; 4. Mempunyai prestasi di
bidang olahraga/ kesenian /sosial
Sumber : data Penelitian Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan
Dari Tabel 1.2 di atas terlihat adanya besarnya ketidakefektifan tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik seperti yang terdapat dalam tugas dan tanggung jawab tenaga pendidik sesuai peraturan perundang-udangan dalam meningkat kualitas pendidikan dalam memberikan keberhasilan dan meningkatkan mutu pendidikan anak didiknya.
Berikut ini adalah Iklim Kerja Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan, yaitu :
Tabel 1.3 Iklim Kerja Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecaamtan Medan Tuntungan Akademi Kebidanan Beban kerja Kehadiran (Masuk & pulang) Komunikasi Penggunaan waktu kerja Keluar saat jam kerja Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara Pekerjaan berganda Masuk dan pulang tidak tepat waktu
Kurang efektif Kurang efektif - Mengobrol - Duduk-duduk dan
pergi ke kantin
Izin
Audi Husada Pekerjaan berganda
Masuk dan Pulang tepat waktu
Efektif Kurang efektif - Mengobrol - Main game
Izin
Sari Husada Pekerjaan berganda
Masuk tepat waktu dan pulang tidak tepat waktu
Kurang efektif Kurang efektif - Mengobrol - Terlambat masuk ruang kelas Izin Senior Pekerjaan berganda Masuk tepat waktu dan pulang tidak tepat waktu
Kurang efektif Kurang efektif - Mengobrol - Duduk di ruang
kantin
Tidak ada izin
Sumber : data Penelitian Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa pada umumnya tenaga pendidik di akademi kebidanan memiliki pekerjaan ganda, selain mengajar di perguruan tinggi swasta tersebut, juga memiliki pekerjaan di perguruan tinggi lainnya. Tenaga pendidik memiliki pekerjaan ganda untuk menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Namun dosen di Akademi Kebidanan Audi Husada walaupun ada yang masih memiliki pekerjaan ganda tetapi mampu untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Seringnya menunda pekerjaan dalam pembuatan laporan harian, minggu, dan bulanan, sebagian tenaga pendidik menggunakan waktu kerja untuk menonton televisi, mengobrol hal-hal yang dianggap kurang mendukung pekerjaan, bermain games di komputer, handphone (HP) atau ipad, menggunakan internet tetapi bukan untuk tujuan yang menunjang pekerjaan, dan pergi keluar kantor tanpa
pemberitahuan. Ada pelanggaran tenaga pendidik masuk ruangan belajar tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan karena masih berada di ruang kantin sehingga terlambat masuk ke kelas hanya karena kesibukan mengobrol dan bermain game.
Kendala lain yang mengurangi kinerja dosen adalah sebagian dosen terlambat hadir di tempat kerja, sehingga memberi kesan rendahnya loyalitas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang harus diselesaikan, suka menunda dan menumpuk pekerjaan, meninggalkan tugas sebelum waktunya, hal ini tentu mengurangi pelayanan yang harus diberikan terhadap subsistem lain yang ada di dalam organisasi maupun pihak luar organisasi yang ingin berurusan. Dengan sistem kerja tersebut akan menimbulkan beban kerja bagi pegawai yang lain sehingga dirasa tidak adil bagi pegawai yang memiliki kinerja tinggi.
Selanjutnya akan diuraikan tentang persentase kehadiran dan rata-rata pelanggaran berkaitan dengan disiplin waktu tenaga pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan periode Januari-Desember 2013 adalah :
Tabel 1.4 Persentase Pelanggaran Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan periode Januari-Desember 2013
Akademi Kebidanan Jumlah Kehadiran Tenaga Pendidik (per bulan) Rata-rata Pelanggaran Kepulangan (per bulan) Rata-rata Pelanggaran Kehadiran Masuk
Kerja (per bulan
Hadir Absen Jlh % Hadir Cepat % Hadir Terlam bat
% STIkes Sumut 23 2 25 92,00 23 2 90,48 23 0 100,00 Akbid Audi Husada 21 4 25 84,00 21 4 80,95 21 1 95,24 Akbid Sari Husada 21 4 25 84,00 21 3 85,71 21 0 100,00 Akbid Senior 24 1 25 96,00 24 3 87,50 24 1 95,24 Sumber : data Penelitian Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan
Tabel 1.4 menunjukkan bahwa persentase pelanggaran waktu kerja tenaga pendidik terhadap jadwal pulang kerja lebih tinggi dibandingkan jumlah jadwal pulang kerja periode Januari sampai Juni 2013. Jadwal kehadiran masuk kantor pada pukul 08.00 Wib dan jadwal pulang kerja pukul 16.00 Wib pada hari Selasa-Jum’at, dan Sabtu pukul 12.00 Wib. Pada umumnya karyawan tepat waktu saat masuk kerja tetapi jadwal pulang kerja ditemukan ada yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Karyawan pulang sebelum pukul 16.00 Wib dengan alasan ada urusan pekerjaan lainnya yang harus dilakukan cenderung terjadi di Akademi Kebidanan Senior (11,9%) dan juga pelanggaran jadwal masuk kerja ditemukan (10,9%). Karyawan cenderung tepat waktu saat masuk kerja (1,3%) maupun pulang kerja (7,3%) terjadi pada Akademi Kebidanan Audi Husada Medan.
Tingginya pelanggaran kehadiran dan kepulangan tenaga pendidik Akademi Kebidanan Senior mengindikasikan rendahnya motivasi kerja tenaga pendidik dalam melaksanakan peraturan yang berlaku dan dapat berdampak terhadap menurunnya kinerja terutama dalam penyelesaian tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Hal ini di duga karena iklim kerja yang terbentuk tidak memacu karyawan untuk segera menyelesaikan pekerjaannya. Di samping itu pemimpin juga kurang tegas dalam menegur atau memberikan sanksi kepada tenaga pendidik yang menunda pekerjaan.
Berkaitan dengan kompensasi yang diberikan pihak manajemen, berbagai upaya pemberian kompensasi oleh manajemen Akademi Kebidanan kepada tenaga pendidik telah dilakukan seperti pemberian gaji pokok, gaji mengajar, gaji menguji, uang lembur, pendidikan lanjut, pelatihan, dan bonus tahunan. Tetapi sebagian besar tenaga pendidik merasa bahwa kompensasi yang diberikan belum sesuai jika dibandingkan dengan yang diterima karyawan lainnya.
Tabel 1.5 Kompensasi Kerja yang Diterima Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
Akademi Kebidanan Pembinaan Kompensasi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Sumatera Utara
Gaji Pokok Rp. 1.900.000.-/bulan Gaji mengajar Rp. 90.000.-/jam Gaji menguji Rp. 100.000.-/orang Gaji lembur Rp. 50.000.-/jam Bonus tahunan Rp. 2.500.000.- THR/Tahun Baru 2 x gaji pokok Tunjangan keluarga 15% dari gaji pokok Pendidikan lanjut Disetujui
Penghargaan Tidak ada
Audi Husada Gaji Pokok Rp. 1.500.000.-/bulan Gaji mengajar Rp. 60.000.-/jam Gaji menguji Rp. 50.000.-/orang Gaji lembur Rp. 50.000.-/jam Bonus tahunan Rp. 1.500.000.- THR/Tahun Baru 2 x gaji pokok Tunjangan keluarga 15% dari gaji pokok Pendidikan lanjut Disetujui
Penghargaan Tidak ada
Sari Husada Gaji Pokok Rp. 1.500.000.-/bulan Gaji mengajar Rp. 70.000.-/jam Gaji menguji Rp. 50.000.-/orang Gaji lembur Rp. 75.000.-/jam Bonus tahunan Rp. 1.500.000.- THR/Tahun Baru 2 x gaji pokok Tunjangan keluarga 15% dari gaji pokok Pendidikan lanjut Disetujui
Penghargaan Tidak ada
Senior Gaji Pokok Rp. 1.800.000.-/bulan Gaji mengajar Rp. 80.000.-/jam Gaji menguji Rp. 60.000.-/orang Gaji lembur Rp. 50.000.-/jam Bonus tahunan Rp. 2.000.000.- THR/Tahun Baru 2 x gaji pokok Tunjangan keluarga 15% dari gaji pokok Pendidikan lanjut Disetujui
Penghargaan Tidak ada
Sumber : data Penelitian Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan
Dari Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa faktor kompensasi diduga mempunyai andil yang berpengaruh terhadap kinerja tenaga pendidik atau dosen. Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa kompensasi yang diterima karyawan Akademi
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara Medan lebih tinggi dibandingkan dengan akademi kebidanan lainnya dan kompensasi terendah ditemukan di Akademi Kebidanan Audi Husada Medan, seperti gaji pokok, gaji mengajar, gaji menguji, gaji lembur, serta bonus tahunan. Namun demikian karyawan Akademi Kebidanan Audi Husada Medan memiliki tingkat pelanggaran jadwal masuk dan pulang kerja lebih lebih dari dari akademi lainnya.
Secara umum, kompensasi bagi dosen umumnya lebih rendah dari bidang profesi lain yang mensyaratkan kualifikasi sama, sedangkan tuntutan kemampuan intelektual bagi dosen umumnya lebih tinggi dibanding bidang profesi lain. Kebutuhan hidup yang harus ditanggung dosen sebenarnya lebih tinggi dari profesi lain, karena selain menanggung biaya hidup yang sama dengan anggota masyarakat yang lain, juga harus menyiapkan dana khusus yang terkait profesinya (pengadaan buku, sarana pengajaran, studi lanjut dan sebagainya)..Kompensasi yang diterima dirasakan belum memadai karena menurut mereka pembagian oleh pihak manajemen bukan berdasarkan kinerja, lama bekerja, kompetensi, struktur jabatan, sehingga dirasa kurang adil oleh pegawai.
Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan tersebut juga diduga kuat memiliki motivasi kerja yang tidak sama. Hal ini disebabkan banyak faktor, baik yang timbul dari dalam diri sendiri (intrinsik) maupun dari luar dirinya (ekstrinsik). Perbedaan motivasi kerja tiap-tiap tenaga pendidik tersebut dapat mempengaruhi kinerjanya. Dalam bekerja, walaupun memiliki prestasi baik, belum tentu menjadi indiktor dalam memperoleh tanggung jawab yang lebih besar atau dipromosikan.
Dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan, manajemen akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan memang memberikan kesempatan yang
sama kepada tenaga pendidik untuk mengikuti pendidikan lanjutan dengan persyaratan utama tidak mengganggu proses pembelajaran, biaya ditanggung sendiri tanpa ada dukungan finansial dari akademi kebidanan terkait. Di sisi lain hubungan pimpinan dengan bawahan cenderung kurang kooperatif karena pimpinan selain memiliki jabatan ganda yang memungkinkan belum optimal melaksanakan supervisi disebabkan kesibukan kerjanya.
Seorang dosen harus memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, dengan begitu dosen dapat memberikan keberhasilan kepada anak didiknya. Keberhasilan anak didiknya tak lepas dari tingginya motivasi kerja para dosen. Ketika seorang dosen memiliki motivasi kerja yang tinggi, dosen akan secara total mengerjakan tugas-tugasnya bahkan kewajibannya sebagai tenaga pendidik
Terdapat kecenderungan belum optimalnya kinerja tenaga pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan yang ditunjukkan dengan tenaga pendidik masih memiliki tanggung jawab lain di tempat lain atau memiliki pekerjaan ganda untuk menambah pendapatan keluarga. Selanjutnya tidak ada pemberian penghargaan (reward) bahkan dengan kondisi kerja yang kurang mendukung disebabkan ketersediaan peralatan belum memadai dapat menyebabkan keinginan untuk bekerja kurang optimal karena rasa ketidakpuasan dalam bekerja akan berdampak terhadap kemampuan atau keterampilan (kreatif) untuk lebih professional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Di sisi lain, tingkat absensi yang terjadi belum dapat diminimalisasi karena adanya kelonggaran dari pihak yayasan disebabkan karyawan tersebut masih dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja institusi, tetapi hal ini justru dapat menghambat proses pembelajaran dan juga persepsi tenaga pendidik merasa pilih
kasih dalam melaksanakan peraturan serta sekaligus dapat menurunkan kinerja dosen akademi kebidanan.
Dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam sebuah Tesis dengan judul “Pengaruh Iklim Kerja, Kompensasi Dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Tenaga Pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, hal-hal yang dianggap dapat mengakibatkan menurunnya kinerja tenaga pendidik Akademi Kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan ialah : iklim kerja, kompensasi dan motivasi kerja sehingga beberapa pertanyaan dalam penelitian adalah :
1. Apakah iklim kerja berpengaruh terhadap kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
2. Apakah iklim kerja berpengaruh terhadap kompensasi dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
3. Apakah iklim kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
4. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap iklim kerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
5. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap motivasi kerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
6. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
7. Apakah iklim organissi, kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penulis menetapkan tujuan penelitian yaitu :
1. Mengetahui pengaruh iklim kerja terhadap kinerja karyawan akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
2. Mengetahui pengaruh iklim kerja terhadap kompensasi dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
3. Mengetahui pengaruh iklim kerja terhadap motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
4. Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap iklim kerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
5. Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
6. Mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
7. Mengetahui pengaruh iklim organissi, kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga pendidik akademi kebidanan di Kecamatan Medan Tuntungan Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini sangat penting dilakukan untuk memaparkan, menjelaskan, memprediksi dan mengendalikan suatu fenomena yang benar-benar terjadi, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu :
1. Sebagai masukan bagi pihak pengelola atau manajemen Akademi di Kecamatan Medan Tuntungan khususnya akademi Kebidanan Senior Medan dalam rangka merumuskan kebijakan untuk peningkatan kinerja tenaga pendidik berkaitan dengan iklim kerja, kompensasi, dan motivasi kerja sehingga tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai.
2. Bagi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara agar dapat menjadi referensi dan bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
3. Bagi Peneliti untuk memberikan penambahan wawasan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia secara khusus sebagai masukan dalam pendalaman dalam hal kinerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.