HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI
DENGAN KOMUNIKASI EFEKTIF PADA
MAHASISWA PROGRAM STUDI PERBANKAN
SYARIAH UNIVERSITAS POTENSI UTAMA MEDAN
The Correlation Between Emotional Maturity With Effective Communication Students Of ShariaBanking Study Programs In Potensi Utama University Medan
Eka Ismayani1, Fenty Zahara Nasution2
1,2 Jurusan Psikologi Universitas Potensi Utama
1,2 Universitas Potensi Utama, K.L.Yos Sudarso KM 6,5 No. 3A Tj. Mulia - Medan
Email : 1[email protected], 2[email protected]
ABSTRAK
Dalam penelitian ini yang menjadi masalahnya adalah hubungan antara kematangan emosi dengan komunikasi efektif mahasiswa. Hal ini dapat kita lihat dari kematangan emosi seseorang ketika sedang berkomunikasi, sehingga kematangan emosi mempengaruhi komunikasi yang efektif. Skor untuk validitas instrumen komunikasi efektif ini bergerak dari angka 0,314 sampai dengan 0,647. Sedangkan untuk skor validitas instrumen kematangan emosi ini bergerak dari angka 0,311 sampai dengan 0,650. Nilai koefisien reliabilitas alpha pada skala komunikasi efektif sebesar 0,817 sedangkan pada skala kematangan emosi sebesar 0,844. Kemudian untuk hasil analisis korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi sebesar (0,322) dengan signifikansi sebesar 0,004 (p<0,01) yang berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara kematangan emosi dengan komunikasi efektif mahasiswa program studi perbankan syariah Universitas Potensi Utama Medan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kematangan emosi mahasiswa program studi perbankan syariah Universitas Potensi Utama Medan maka semakin baik pula komunikasi efektifnya, dan sebaliknya jika kematangan emosi mahasiswa program studi perbankan syariah Universitas Potensi Utama Medan rendah, maka komunikasi efektifnya buruk.
Kata kunci: kematangan emosi, komunikasi efektif, mahasiswa perbankan syariah ABSTRACT
The problem in this study is the relationship between emotional maturity and effective communication of students. This can be seen from the emotional maturity of a person while communicating, so that emotional maturity affects effective communication The validity score of this effective communication instrument moves from the numbers 0.314 to 0.647. While the validity score of this emotional maturity instrument moves from the numbers 0.311 to 0.650. The alpha reliability coefficient ( ) on the effective communication scale was 0.817 while the emotional maturity scale was 0.844. The product moment correlation analysis results obtained a correlation coefficient of (0.322) with a significance of 0.004 (p <0.01) which means that there is a positive and significant relationship between emotional maturity and effective communication of Islamic banking study program students at Potensi Utama University in Medan. This means that the higher the emotional maturity of islamic banking study programs at Potensi Utama University in Medan, the better the effective communication, and vice versa if the emotional maturity of sharia banking study programs in Potensi Utama University in Medan is low, the effective communication is poor.
Keywords: emotional maturity, effective communication, Sharia banking students
1. PENDAHULUAN
Masa remaja atau masa peralihan adalah masa yang sangat rentan untuk manusia. Karena di masa ini, setiap orang akan mencari jati dirinya yang sesungguhnya, dan mencoba berusaha
menggali potensi yang dimilikinya untuk mengeksplor kedalam dunia nyata. Bahkan seorang remaja akan melakukan tindakan semaunya tanpa memperhatikan aturan dan orang-orang yang ada disekitarnya.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Jika digolongkan sebagai anak-anak tidak sesuai lagi, tetapi bila digolongkan dengan orang dewasa juga belum sesuai. Dalam masa ini remaja akan mengalami perubahan jasmani, emosi maupun sosial. Remaja akan mangalami kegelisahan dan muncul berbagai konflik dalam batinnya sehingga remaja sering menjadi pemberontak. Untuk itu remaja diharapkan dengan adanya perubahan, mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai macam perubahan baik itu perubahan jasmani, emosi maupun tuntutan sosial [1].
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki rasa dan emosi. Hidup manusia didunia ini diwarnai dengan emosi dan berbagai macam perasaan menghampiri kehidupannya sehari-hari. Emosi dapat juga dipandang sebagai sarana komunikasi antar manusia. Bahasa yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi memiliki pesan dan kesan emosi. Pesan dan kesan tersebutlah yang membuat manusia dapat memahami satu sama lain. Dalam kehidupan remaja, remaja yang dianggap sebagai masa sulit secara emosional ini tidak selamanya dialami oleh remaja.
Secara psikologis perubahan merupakan situasi yang paling sulit untuk diatasi oleh seseorang, dan ini merupakan ciri khas yang menandai awal masa remaja. Individu dalam masa ini harus menghadapi berbagai bentuk perubahan baik itu bersifat biologis (perubahan bentuk tubuh, dan perubahan fisik lainnya), perubahan secara psikis (gejolak-gejolak bentuk emosi yang melanda remaja), perubahan sosial (pentingnya keberadaan teman dan pentingnya apa yang menurut mereka benar). Remaja sendiri identik dengan beberapa isu-isu negatif yang melekat dan berkembang dalam dunia remaja.
Kemampuan berkomunikasi antar pribadi yang baik dan efektif sangat diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal, misalnya dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang adalah berhadapan langsung dengan orang lain yang sebagian besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal. Beberapa profesi yang seperti itu misalnya konsultan, guru, tenaga penjual, dosen, dokter, public relations officer, dsb.
Dalam idunia ikerja, iketerampilan ikomunikasi iyang itinggi iakan imembawa ikesuksesan idalam
ipekerjaan. iDi iperpustakaan, ipustakawan ibanyak iberhubungan idengan ipemustaka iyang idatang iuntuk
imencari iinformasi iyang imereka ibutuhkan, imaka ikemampuan ikomunikasi iyang ibaik iakan
imempengaruhi ihasil ikerja ipustakawan. iDengan ikemampuan ikomunikasi iini, ipustakawan
idiharapkan imembangun idan imenanamkan icitra ipositif ikepada iperpustakaan.
Komunikasi iefektif iterjadi iapabila isesuatu iyang idiberitahukan ikomunikator idapat iditerima
idengan ibaik ioleh ikomunikan, isehingga itidak iterjadi isalah ipersepsi. iKomunikasi iefektif iadalah
ikomunikasi iyang imampu iuntuk imenghasilkan iperubahan isikap ipada iorang iyang iterlihat idalam
ikomunikasi. iTujuan ikomunikasi iefektif iadalah imemberi ikemudahan idalam imemahami ipesan iyang
idisampaikan iantara ipemberi idan ipenerima isehingga ibahasa ilebih ijelas, ilengkap, ipengiriman idan
iumpan ibalik iseimbang, idan imelatih imenggunakan ibahasa inon iverbal isecara ibaik.
Komunikasi iyang iefektif iditandai idengan iadanya ipengertian, idapat imenimbulkan ikesenangan,
imempengaruhi isikap, imeningkatkan ihubungan isosial iyang ibaik, idan ipada iakhirnya imenimbulkan
isuatu itindakan i[2] i.
Kematangan iemosi imerupakan isuatu ikedewasaan iseseorang idalam iberpikir isecara iobjektif
iyang idimanifestasikan idalam iperilaku iyang iwajar idan isesuai idengan ifakta iyang iada. iSeorang iremaja
iyang imatang iemosinya, iakan imeluapkan iemosinya ipada isaat iyang itepat. iBila iseorang iremaja
imemiliki iemosi iyang istabil, imaka iia imampu imengadakan ikompromi iatau ipenyesuaian idiri iterhadap
isesuatu iyang idiinginkan idengan ifakta iyang iada isehingga idapat imenghadapi imasalah idengan itenang
iBagi iremaja iyang imenghadapi isuatu ipermasalahan isehingga imembangkitkan iemosinya idan itidak
idapat imengendalikannya, imaka iremaja itersebut idikatakan ibelum imemiliki iemosi iyang imatang. i
Kematangan iemosi iadalah isatu ikeadaan iatau ikondisi imencapai itingkat ikedewasaan idari
iperkembangan iemosional idan ikarena iitu ipribadi iyang ibersangkutan itidak ilagi imenampilkan ipola
iemosional iyang ipantas ibagi ianak-anak. iIstilah ikemtangan iemosi iseringkali imembawa iimplikasi
ianak-anak, inamun imereka imampu imenekan iatau imengontrolnya ilebih ibaik, ikhususnya idi i
tengah-tengah isituasi isosial i[3].
Untuk imencapai ikematangan iemosi, iremaja iharus idihajar ibagaimana idia idapat imenyalurkan
iemosi idan isusasana ihatinya ikedalam ibidang-bidang iyang ikonstruktif idan ikedalam irespon-respon
iyang isecara isosial idapat iditerima iterhadap ituntutan-tuntutan imasyarakat iserta imemikul itanggung
ijawab iatas iperbuatan-perbuatannya itanpa imenyalahkan iorang ilain. iKematangan iemosi imengacu
ipada ikapasitas iseseorang iuntuk ibereaksi idalam iberbagai isituasi ikehidupan idengan icara-cara iyang
ilebih ibermanfaat idan ibukan idengan icara-cara ibereaksi iseorang ianak i[4].
Kematangan iemosi iadalah ikemampuan iindividu iuntuk idapat ibersikap itoleran, imerasa
inyaman, imempunyai ikontrol idiri isendiri, iperasaan imau imenerima idirinya isendiri idan iorang ilain,
iserta imampu imenyalakan iemosinya isecara ikonstruktif idan ikreatif. iRemaja iyang itelah imencapai
ikematangan iemosi iakan icenderung ilebih imudah iuntuk imenyesuaikan idiri iterhadap ihal iyang ibaru,
isebaliknya iapabila iremaja ibelum idapat imencapai ikematangan iemosi isecara ibaik, imaka iia iakan
imengalami ihambatan iuntuk imenyesuaikan idiri iterhadap ilingkungan ibaru i[1].
Mengungkapkan isemua iemosi iyang idialami imenyebabkan iseorang iindividu itidak idisenangi
ioleh iorang ilain. iIndividu idiharapkan imembuat ikeseimbangan iantara ipengekangan iemosi iyang
iberlebihan idan iungkapan iemosi iyang itidak iterkendali idan imerupakan isuatu isegi ikematangan
iemosional. iBerarti iperasaan-perasaan idan iemosi-emosi iini idiatur imenurut ituntutan idari iluar idan idari
idalam iseorang iindividu. i
Ada iberbagai icara iuntuk imengontrol iemosi, iantara ilain: imempelajarari iarti idan imenggunakan
isecara iefektif ikeadaan isantai ibaik ifisik imaupun imental, iberusaha imemperoleh i
keterampilan-keterampilan idan ikecakapan isupaya ibisa imendapat ikepercayaan idiri, imenangguhkan idan imeninjau
ikembali irespon iemosi isampai imuncul ikesempatan iyang ilebih icocok, imemperoleh ipenilaian idiri
iyang ilebih irealistik itentang ikemampuan-kemampuan idan ikelemahan-kelemahan isupaya idapat
imenghadapi ikenyataan.
Kematangan iemosi isebagai ibagian idari ipenerimaan isosial, iseseorang iyang imemiliki
ikematangan iemosi itidak imeledakkan iemosinya idi ihadapan iorang ilain imelainkan imenunggu isaat idan
itempat iyang itepat iuntuk imengungkapkan iemosinya idengan icara-cara iyang ilebih idapat iditerima i[5]. i
Berdasarkan iuraian idi iatas, imaka idapat idikatakan iapabila iremaja imemiliki ikematangan iemosi
idengan ibaik, imaka iia iakan imampu iberperilaku isesuai idengan ikarakteristik ikematangan iemosi
itersebut. iSedangkan, iremaja iyang itidak imemiliki ikematangan iemosi iakan imelakukan iperilaku itidak
isesuai idengan ikarakteristik idari ikematangan iemosi iitu isendiri.
Semua iorang imempunyai ikelemahan-kelemahan iemosi idan imanusia itidak ibertujuan iuntuk
imencapai iyang iideal idalam ihidup. iTetapi ikarena ikematangan iemosi imerupakan iunsur iyang ipenting
ibagi ipenyesuaian idiri idan ikesehatan imental, imaka iorang iharus imemperhatikan isegi ikepribadiannya
idalam iproses iperkembangan.
Pembentukan ikematangan iemosi itidak ilepas idari iperanan ipola iasuh iorangtua, ikarena iorangtua
iadalah iorang ipertama i iyang imemiliki iperanan idalam imengatur idan imendidik iseorang iremaja iuntuk
imemperoleh ikematangan iemosi iyang ibaik.
Berdasarkan iuraian idi iatas idapat idisimpulkan ibahwa ikematangan iemosi isebagai ikeadaan
idimana isuatu iindividu idapat imenerima isuatu ikeadaan iatau ikondisi idengan imemunculkan iemosi
iyang isesuai idengan iapa iyang iterjadi ipadanya itanpa iberlebihan iatau imeledak-ledak. iSelain iitu
iindividu itersebut imampu iberfikir isecara ikritis iterlebih idahulu isebelum imengutarakan iapa iyang
idirasakannya isehingga imampu imengutarakan ihal itersebut ipada iwaktu iyang itepat idan idengan icara
iyang idapat iditerima ioleh iorang ilain.
Aspek-aspek ikematangan imenjadi iempat ibagian iyaitu:
a. Sikap iuntuk ibelajar, i
Bersikap iterbuka iuntuk imenambah ipengetahuan, ijujur, imempunyai iketerbukaan, i i iserta
imotivasi idiri iyang itinggi, i ibisa imemahami iagar ibermakna ibagi idirinya.
b. Memiliki irasa iuntuk itanggung ijawab
Memiliki irasa itanggung ijawab iuntuk imengambil ikeputusan idan imelakukan isuatu itindakan
idan iberani iuntuk imenanggung iresiko. iIndividu iyang imatang itidak imenggantungkan ihidup
isepenuhnya ikepada iindividu ilain ikarena iindividu iyang imatang itahu i ibahwa isetiap iorang
c. Memiliki ikemampuan iuntuk iberkomunikasi idengan iefektif
Memiliki ikemampuan iuntuk imengekspresikan iperasaan, i imemilih iapa iyang iakan idilakukan, i
imengemukakan ipendapat, i imeningkatkan ipenghargaan ipada idiri imerupakan ibentuk
ikomunikasi isecara iefektif idimana iindividu isudah imatang idan imampu imenyesuaikan idiri
idengan iorang ilain.
d. Memiliki ikemampuan iuntuk imenjalin ihubungan isosial
Individu iyang imatang, imampu imelihat ikebutuhan iindividu iyang ilain idan imemberikan ipotensi
idirinya. iHal iini idikarenakan iindividu iyang imatang imampu imenunjukkan iekspresi icintanya
ikepada iindividu ilain. iSecara iemosional iindividu imampu imenyesuaikan idirinya idan ihubungan
isosialnya iantar iindividu.
Aspek-aspek ikematangan iemosi iterdiri idari iempat, idiantara inya i
a. kontrol iemosi, imampu imengontrol iemosi idan iperilaku
b. pengambilan ikeputusan, imempertimbangkan ikeputusan iyang ibaik
c. penerimaan idiri, imampu imenerima idirinya idan iorang ilain
d. tanggung ijawab, imampu ibertanggung ijawab iterhadap isegala ihal
Faktor-faktor iyang imempengaruhi ikematangan iemosi iyaitu,
a. Perubahan iJasmani i
Perubahan ijasmani iditunjukkan idengan iadanya ipertumbuhan iyang isangat icepat idari ianggota
itubuh. iPada ipermulaan ipertumbuhan iini ihanya iterbatas ipada ibagian-bagian itertentu
isaja.yang imengakibatkan ipostur itubuh imenjadi itidak iseimbang. iKetidakseimbangan itubuh
iini isering imempunyai iakibat iyang itak iterduga ipada iemosi iremaja. i
b. Perubahan iPola iInteraksi idengan iOrang iTua i
Pola iasuh iorang itua iterhadap ianak isangat ibervariasi. iAda iyang ipola iasuhnya imenurut iapa
iyang iterbaik ioleh idirinya isendiri isaja isehingga iada iyang ibersidat iotoriter, imemanjakan ianak,
iacuh itak iacuh, itetapi iada ijuga iyang idengan ipenuh icinta ikasih. iPerbedaan ipola iasuh iorang itua
idapat iberpengaruh ikepada iperbedaan iperkembangan iemosi iremaja. i
c. Perubahan iInteraksi idengan iTeman iSebaya i
Faktor iyang isering imenimbulkan imasalah iemosi ipada iremaja iadalah ihubungan icinta idengan
iteman ilawan ijenis. iPada imasa iremaja itengah ibiasanya iremaja iakan imulai ijatuh icinta idengan
iteman ilawan ijenisnya. iGejala iini isebenarnya isehat ibagi iremaja, itetapi itidak ijarang
imenimbulkan ikonflik iatau igangguan iemosi ipada iremaja ijika itidak idiikuti idengan ibimbingan
idari iorang itua iatau iorang iyang ilebih idewasa.
d. Perubahan iPandangan iLuar i
Faktor ipenting iyang idapat imempengaruhi iperkembangan iemosi iremaja iselain i
perubahan-perubahan iyag iterjadi idalam idiri iremaja iitu isendiri iadalah ipandangan idunia iluar idirinya.
iPerubahan ipandangan idari iluar iini idapat imenyebabkan ikonflik-konflik iemosional idalam
idiri iremaja. i
e. Perubahan iInteraksi idengan iSekolah i
Remaja isering iterbentur ipada inilai- inilai iyang itidak idapat imereka iterima iatau iyang isama
isekali ibertentangan idengan inilai-nilai iyang imenarik ibagi imereka iketika idi isekolah.
iRemaja idikatakan imencapai ikematangan isecara iemosional iapabila i[6].
1. Pada iakhir imasa iremaja itidak imeledakkan iemosinya idihadapan iorang ilain itetapi imenunggu
isaat idan itempat iyang ilebih itepat iuntuk imengungkapkan iemosinya idengan icara-cara iyang
ilebih idapat iditerima
2. Remaja imenilai isesuatu isecara ikritis iterlebih i idahulu isebelum ibereaksi isecara iemosional,
itidak ilagi ibereaksi itanpa iberfikir isebelumnya iseperti ianak-anak iatau iorang iyang itidak
imatang.
3. Remaja iyang iemosinya imatang imemberikan ireaksi iemosional iyang istabil, itidak i
berubah-rubah idari isatu iemosi iatau isuasana ihati ike isuasana ihati iyang ilain, i iseperti idalam iperiode
isebelumnya.
Ciri-ciri ikematangan iemosi isebagai iberikut i[4]:
a. Mampu imenangguhkan idan imengontrol iemosi i
b. Mampu imemberikan irespon iemosional iyang iadekuat isesuai idengan itingkat iperkembangan
c. Mampu imenerima ifrustasi iterhadap isituasi-situasi iyang imenimbulkan ifrustasi itanpa
ibereaksi iterhadapnya isecara iemosional
d. Mengembangkan isikap iyang ifleksibel idan ikemampuan imenyeuaikan idiri idengan ikadar iyang
ilebih itinggi iterhadap iperubahan-perubahan iyang itidak idapat idihindarkan.
Jadi ikesimpulannya, ibahwa ikematangan iemosi iadalah ikemampuan iseorang iindividu iuntuk
imenggunakan iemosinya isecara ibaik, i iyang iditandai idengan ipengontrolan idiri, i ipemahaman iseberapa
ijauh ibaik iburuk idan iapakah ibermanfaat ibagi idirinya idalam isetiap itindakan imaupun iperbuatan.
Kematangan iemosi iseseorang idapat idilihat iberdasarkan iketidak-matangan iemosi iyang
idimiliki, ihal iini ikarena itidak iada iseorang ipun idi idunia iyang ibenar-benar imatang isecara iemosi.
Komunikasi imerupakan iseni ipenyampaian iinformasi i(pesan, iide, isikap, iatau igagasan) idari
ikomunikator iatau ipenyampaian iberita, iuntuk imengubah iserta imembentuk iperilaku ikomunikasi iatau
ipenerima iberita i(pola, isikap, ipandangan,dan ipemahamannya), ikelola idan ipemahaman iyang
idikehendaki ibersama. iKomunikasi iharus idilakukan isecara iefektif iagar ikomunikasi iitu idapat imudah
idimengerti ioleh ikomunikan, ikomunikasi iyang iefektif idapat idilakukan iapabila iseseorang iyang
iberkomunikasi imemahami itentang ipengertian idari ikomunikasi.
Komunikasi idiartikan isebagai ipengiriman idan ipenerimaan ipesan iatau iberita iantara idua iorang
iatau ilebih isehingga ipesan iyang idimaksud idapat idipahami, ihubungan, ikontak. i
Komunikasi iadalah isuatu ipemindahan imakna iatau ipemahaman idari ipengirim ikepada
ipenerima, idi idalamnya itercangkup itiga ibagian ipenting idari ikomunikasi iyang iefektif iyakni isang
ipengirim, isang ipenerima idan ikeberhasilan ipengirim imakna.efektif, iproses ikomunikasi iefektif idan
iunsur-unsur ikomunikasi iefektif.
Komunikasi iyang iefektif iditandai idengan iadanya ipengertian, idapat imenimbulkan ikesenangan,
imempengaruhi isikap, imeningkatkan ihubungan isosial iyang ibaik, idan ipada iakhirnya imenimbulkan
isuatu itindakan. iKomunikasi iadalah iproses isosial iyang iterjadi iketika iindividu iberinteraksi idengan
iindividu ilain imelalui ipercakapan iverbal iatau inon iverbal i[2].
Komunikasi iakan iberjalan iefektif iapabila ikomunikator i idapat imenyampaikan iinformasi iyang
idapat idipahami idan idimaknai ioleh ikomunikan idengan itepat. iArtinya, imahasiswa idapat
imenyampaikan iseluruh iinformasi ikepada idosen iataupun ikepada iteman-temannya itanpa iada
ikesulitan ibagi imereka iuntuk imemaknai iinformasi iyang iditerima. iSehingga ikomunikasi iyang iterjalin
imenjadi ilancar idan iefektif.
Faktor i iyang imenyebabkan ikomunikasi iefektif iadalah irasa ipercaya iakan ikemampuan idiri
isendiri iatau itidak iada irasa irendah idiri iyang idapat imenimbulkan irasa itegang iatau icemas, iserta itidak
iadanya ipenilaian itertentu iterhadap ilawan ibicara[2].
Lima ifaktor iyang idapat idipakai isebagai iukuran iuntuk imenetapkan ikomunikasi iberjalan iefektif
iyaitu,
1) ipemahaman iterhadap ipesan ioleh ipenenerima ipesan,
2) imemberikan ikesenangan ikepada ipihak-pihak iyang iberkomunikasi iseperti ihalnya idalam
imempertahankan ihubungan,
3) imampu imempengaruhi isikap iorang ilain,
4) imemperbaiki ihubungan,
5) imemberikan ihasil iyang isesuai idengan iyang idiinginkan idalam ibentuk itindakan idari ipenerima
ipesan.
Komunikasi iefektif iadalah ikomunikasi iyang imampu iuntuk imenghasilkan iperubahan isikap
ipada iorang iyang iterlihat idalam ikomunikasi. iTujuan ikomunikasi iefektif iadalah imemberi ikemudahan
idalam imemahami ipesan iyang idisampaikan iantara ipemberi idan ipenerima isehingga ibahasa ilebih
ijelas, ilengkap, ipengiriman idan iumpan ibalik iseimbang, idan imelatih imenggunakan ibahasa inon iverbal
isecara ibaik. i
iEnam iaspek ikomunikasi iefektif, idiantara inya iadalah[7] i:
a. Positivity, ibersikap ibaik, isopan iselama ipembicaraan iberlangsung
b. Opennes, imampu imengungkapkan ipikiran idan iperasaan isecara iterbuka
c. Assurances, iberkomitmen idalam imembicarakan imasa idepan
d. Social inetworking, imemiliki ihubungan ikomunikasi iyang ibaik idengan ikeluarga, iteman, idan
irekan ikerja
e. Management iconflict, ikemampuan imenyelesaikan imasalah
2. METODE iPENELITIAN
Tipe ipenelitian iini imenggunakan ipendekatan ipenelitian ikorelasional. I
Variabel iPenelitian
Variabel imerupakan ikonsep iyang imempunyai ivariabilitas. iSuatu ikonstruk iyang ibervariasi
iatau iyang idapat imemiliki ibermacam inilai itertentu idan iobjek ipenelitian. iVariabel iyang idigunakan
idalam ipenelitian iini iadalah:
a. Variabel ibebas i: iKematangan iEmosi
b. Variabel iterikat i:Komunikasi iEfektif
Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua individu yang akan dikenakan keseluruhan sebagai subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi program studi perbankan syariah semester 2, 4, dan 6 di Universitas Potensi Utama Medan. Subjek penelitian yang digunakan adalah 77 dan sudah termasuk tryout terpakai. Sampel adalah sebagian individu dari populasi yang dijadikan subjek penelitian dengan jumlah 77.
Dalam penelitian ini teknik pengampilan sampelnya diambil secara random, alasannya semua subjek dalam populasi diberi peluang yang sama untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu teknik cluster random sampling. Maksud dari cluster adalah kelompok subyek yang dijadikan sebagai sampel penelitian berdasarkan atas kelompok-kelompok (kelas-kelas) yang dipilih. Jumlah kelas yang dibutuhkan sebanyak enam kelas, dengan masing-masing kelas jumlahnya lebih kurang 15 orang.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan variabel yang diteliti, diperlukan alat ukur. Alat ukur dalam penelitian ini berbentuk skala. Skala memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket. Penyajian alternatif jawaban sedikit melakukan modifikasi yaitu dengan menghilangkan alternatif jawaban tengah (ragu-ragu). Hal ini dilakukan karena apabila pilihan jawaban terdiri atas lima (5) pilihan simetrial akan memberikan peluang bagi responden untuk menjawab dengan pilihan tengah atau netral.
3. HASIL iDAN iPEMBAHASAN
Adapun ikisi-kisi iskala iyang idigunakan idalam ipenelitian iini iadalah isebagai iberikut:
a. Kematangan iEmosi
Skala iini idi isusun iberdasarkan ikematangan iemosi iyang iterdiri idari ibeberapa iaspek iyaitu, ia.
ikontrol iemosi, ib.pengambilan ikeputusan, ic. iPenerimaan idiri, id. itanggung ijawab.
b. Komunikasi iefektif
Skala iini idi isusun iberdasarkan ikomunikasi iefektif iyang iterdiri idari ibeberapa iaspek iyaitu ia.
iPositivity, ib. iOpenness, ic. iAssurances, id. iSocial inetworking, ie. iManagement iconflict, if.
iAdvice i.
Pelaksanaan iPenelitian
Peneliti imengambil idata ipada i77 iMahasiswa iProgram iStudi iPerbankan i iSyariah iUniversitas
iPotensi iUtama iMedan iyaitu ipada itanggal i9 iJuli i2019. iPenyebaran iskala ipenelitian imelalui ibantuan
iGoogle iForm iyaitu idengan icara imenyebar imelalui ilink iyang itelah idisediakan ipeneliti. iSetelah idata
iterkumpul, ikemudian idilakukan iproses iskoring iseperti iyang idilakukan ipada isaat iuji icoba ialat iukur.
Uji iNormalitas
Uji inormalitas idilakukan iuntuk imelihat inormal iatau itidaknya idistribusi idata iyang idiperoleh.
iUji inormalitas idata idilakukan idengan imenggunakan iuji i iKolmogorov-Smirnov i(K-S). iDistribusi idata
idikatakan inormal iapabila inilai isignifikansi ihasil iuji iKolmogorov-Smirnov imemiliki inilai ilebih ibesar
idapat idiasumsikan ibahwa ikriteria iuntuk imenentukan inormalitas idata iadalah ijika ip>0,50 ihipotesis
inol i(Ho) iditerima, idan isebaliknya ijika ip<0,050 ihipotesis inol i(Ho) iditolak.
Hasil idari iperhitungan idengan iprogram iSPSS i20 ifor iWindows imenunjukkan ibahwa
iKolmogorov-Smirnov i(K-S) ikomunikasi iefektif i imenunjukkan iindeks i0,599 idan isignifikansi ipada
i0,866. iSedangkan iKolmogorov-Smirnov i(K-S) ikematangan iemosi imenunjukkan iindeks i0,748 idan
isignifikansi ipada i0,630. iDari ihasil ikedua isignifikansi itersebut idapat idiketahui ibahwa isignifikansi
ipada ikomunikasi iefektif i(0,599) idan ikematangan iemosi i(0,630) ilebih ibesar idari i0,050 iatau idapat
iditunjukkan ip>0,050. iHal iini imenunjukkan ibahwa iadanya ihipotesis inol i(Ho) iditerima. iMaka idengan
idemikian idapat idisimpulkan ibahwa idata ikomunikasi iefektif i idan ikematangan iemosi itersebut iadalah
inormal. I
Uji iLinearitas i
Uji ilinearitas idigunakan iuntuk imengetahui iapakah iantara ivariabel ibebas idengan ivariabel
iterikat imemiliki ihubungan ilinier iatau itidak. iTeknik iperhitungan iuji ilinearitas ipada ipenelitian iini
imenggunakan ianalisis iberbasis iSPSS iversi i20 ifor iWindows.Hubungan idapat idikatakan ilinear ijika
isignifikansi ikurang idari i0,05 i(p<0,05), isebaliknya ihubungan idikatakan itidak ilinear ijika isignifikansi
ilebih ibesar idari i0,05 i(p>0,05). i
Berdasarkan ihasil ipengujian imenggunakan iSPSS iversi i20.0 ifor iWindows iterlihat ibahwa inilai
iF isebesar i1.044 idengan iSignifikansi isebesar i0,000. iDari ihasil itersebut idapat idisimpulkan ibahwa
iterdapat ihubungan iyang ilinear iantara ivariabel ikematangan iemosi idan ikomunikasi iefektif.
Analisis iDeskriptif
Deskripsi iData iKomunikasi iEfektif
Metode ianalisis idata iyang idigunakan iadalah imetode istatistik, ialasannya ibahwa istatistik
imerupakan icara iilmiah iuntuk imengumpulkan, imenyajikan idan imenganalisis idata ipenelitian iyang
iberupa iangka-angka. iDi idalam imenganalisis idata idiperlukan iuji iprasyarat idan iuji ianalisis idata.
Tabel i1. i iPenentuan iSkor iMinimal, iMaksimal, iRentang, idan iMean iData iKomunikasi iefektif
Minimal i Maksimal i Rentang i Mean i
59 88 29 73,95
Berdasarkan ipada itabel idi iatas idapat idilihat ibahwa iskor iminimal idata ikomunikasi iefektif
iadalah i59, iangka iini idicari idengan imengalikan iskor iterendah iitem idengan ijumlah iitem ilainnya,
isehingga idiperoleh iyaitu iskor iminimal isebesar i1 i× i59 i= i59. iSkor imaksimal idicari idengan
imengalikan iskor itertinggi idengan ijumlah iitemnya, isehingga idiperoleh iyaitu iskor imaksimal isebesar
i1 i× i88 i=88. iSelanjutnya, irentang idiperoleh idari iskor imaksimal idikurangi iskor iminimal, isehingga
idiperoleh iyaitu irentang isebesar i88-59=29. iMean idicari idengan iskor imaksimal iditambah iskor
iminimal idibagi idua, isehingga idiperoleh iyaitu imean isebesar i(88 i+ i59) i: i2 i= i73,95
Dalam i ipembahasan iberikut iini idihasilkan idata isiswa iyang idiperoleh ipada ipenelitian idi
ilapangan, idisajikan idalam ibentuk itabel iberdasarkan ipada ikriteria ikategorisasi iyang isudah iditentukan
ipada itabel. i
Tabel i2. iKriteria iKategorisasi ikomunikasi iefektif ipada imahasiswa iprodi iperbankan isyariah
iUniversitas iPotensi iUtama iMedan
Kategori Jumlah iSiswa Persentase
Tinggi 5 6,49%
Sedang 57 74,03%
Rendah 15 19,48%
Pada itabel idi iatas, idapat idilihat ibahwa ihasil ipenelitian imenunjukkan isubjek idengan itingkat
ikomunikasi iefektif isedang iyaitu isebesar i74,03%% i. iSebagian isubjek iberada ipada itingkat
ikomunikasi iefektif i irendah iyaitu isebesar i19,48% idan isebagian ilagi iberada ipada itingkat ikomunikasi
i
Deskripsi iData iKematangan iEmosi
Demikian ipula iuntuk idata ikematangan iemosi, iadapun ihasil ipenentuan iskor iminimal,
imaksimal, irentang, idan imean idata ikematangan iemosi ijuga idapat idilihat ipada iTabel i3 iberikut iini: i
Tabel i3. Penentuan iSkor iMinimal, iMaksimal, iRentang, idan iMean iData iKematangan
iemosi
Kematangan iEmosi
Minimal Maksimal Rentang Mean
60 94 34 75,79
Berdasarkan ipada itabel idi iatas idapat idilihat ibahwa iskor iminimal idata ikematangan iemosi
iadalah i60, iangka iini idicari idengan imengalikan iskor iterendah iitem idengan ijumlah iitem ilainnya,
isehingga idiperoleh iyaitu iskor iminimal isebesar i1 i× i60 i= i60. iSkor imaksimal idicari idengan
imengalikan iskor itertinggi idengan ijumlah iitemnya, isehingga idiperoleh iyaitu iskor imaksimal isebesar
i1 i× i94 i=94. iSelanjutnya, irentang idiperoleh idari iskor imaksimal idikurangi iskor iminimal, isehingga
idiperoleh iyaitu irentang isebesar i94-60=34. iMean idicari idengan iskor imaksimal iditambah iskor
iminimal idibagi idua, isehingga idiperoleh iyaitu imean isebesar i(94+60) i: i2 i= i75,79.
iDalam i ipembahasan iberikut iini idihasilkan idata isiswa iyang idiperoleh ipada ipenelitian idi
ilapangan, idisajikan idalam ibentuk itabel i.
Tabel i4. Kriteria iKategorisasi ikematangan iemosi i ipada imahasiswa iprodi iperbankan isyariah
iUniversitas iPotensi iUtama iMedan
Kategori Jumlah iSiswa Persentase
Tinggi 12 15,58%
Sedang 50 64,94%
Rendah 15 19,48%
Berdasarkan ipada iTabel idi iatas, ihasil ipenelitian imenunjukkan ibahwa isubjek idengan itingkat
ikematangan iemosi isedang i iyaitu isebesar i64,94%. iSebagian isubjek iberada ipada ikematangan iemosi
irendah iyaitu isebesar i19,48% idan itingkat ikematangan iemosi itinggi iyaitu isebesar i15,58. i
Uji iHipotesis
Hipotesis imerupakan ijawaban isementara iterhadap irumusan imasalah ipenelitian. iSesuai idengan
ihipotesis iyang idiajukan idalam ipenelitian iini iyaitu imencari i“ada itidaknya ihubungan ipositif iantara
ikematangan iemosi idan ikomunikasi iefektif”. iUji ihipotesis idalam ipenelitian iini iditujukan iuntuk
imengetahui idan imenguji ihipotesis ipada ipenelitian iini iyaitu iterdapat ihubungan iantara ikematangan
iemosi idengan ikomunikasi iefektif ipada imahasiswa. iPengujian ihipotesis idalam ipenelitian iini
imenggunakan iteknik ikorelasi. iTeknik ikorelasi iyang idigunakan iyaitu iteknik ikorelasi iProduct
iMoment idari iPearson. i
Penghitungan ikoefisien ikorelasi idibantu idengan imenggunakan iprogram iSPSS i20 ifor
iWindows. iHasil ipenghitungan ikoefisien ikorelasi iantara ikematangan iemosi idan ikomunikasi iefektif
idiperoleh iangka irxy= i(0,322) idengan isignifikansi isebesar i0,004 i(p<0,01), imaka idapat idinyatakan
ibahwa iHipotesis iditerima. iNilai irxy ipositif iyaitu i(0,322) imenunjukkan ibahwa ihubungan ikedua
ivariabel iadalah ipositif iyang iartinya isemakin itinggi ikematangan iemosi, imaka isemakin ibaik
ikomunikasi iefektifnya ipada imahasiswa. iSebaliknya isemakin irendah ikematangan iemosi, imaka
isemakin iburuk ikomunikasi iefektif ipada imahasiswa. iTingkat isignifikansi ikorelasi isebesar i0,004
i(p<0,01) imenunjukkan ibahwa iterdapat ihubungan iyang isignifikan iantara ikematangan iemosi idengan
ikomunikasi iefektif. i
Dengan idemikian ihipotesis iyang imenyatakan iada ihubungan ipositif iantara ikematangan iemosi
iterhadap ikomunikasi iefektif idapat iditerima. iBesarnya isumbangan ivariabel ikematangan iemosi iuntuk
ivariabel ikomunikasi iefektif idiketahui idari ibesarnya ikoefisien ideterminasi. iKoefisien ideterminasi
iditunjukkan ioleh iR isquare isebesar i0,104. iHal iini imenunjukkan ibahwa ikematangan iemosi imemiliki
isumbangan iefektif isebesar i10,4% iuntuk ikomunikasi iefektif idan isisanya i89,6% i iditentukan ioleh
Hasil iyang idiperoleh idari ipengujian ihipotesis imenunjukkan ibahwa iterdapat ihubungan ipositif
idan isangat isignifikan iantara ikematangan iemosi idengan ikomunikasi iefektif i ipada imahasiswa
iperbankan isyariah iUniversitas iPotensi iUtama iMedan. iHal iini imembuktikan ibahwa isemakin itinggi
ikematangan iemosi ipada imahasiswa iperbankan isyariah iUniversitas iPotensi iUtama iMedan iakan
isemakin ibaik ikomunikasi iefektifnya. iSedangkan isemakin irendah ikematangan iemosi ipada
imahasiswa iperbankan isyariah iUniversitas iPotensi iUtama iMedan imaka iakan isemakin ibaik
ikomunikasi iefektifnya. iBesarnya isumbangan iefektif ikematangan iemosi iuntuk ikomunikasi iefektif
isebesar i10,4%, isisanya iberasal idari ifaktor-faktor ilain iyang itidak idiungkap idalam ipenelitian iini. i
Hasil ipenelitian iini imengungkapkan ibahwa ikematangan iemosi imemberikan isumbangan
iefektif isebesar i10,4% iuntuk ikomunikasi iefektif ipada imahasiswa. iFaktor iyang imenyebabkan
ikomunikasi iefektif iadalah irasa ipercaya iakan ikemampuan idiri isendiri iatau itidak iada irasa irendah idiri
iyang idapat imenimbulkan irasa itegang iatau icemas, iserta itidak iadanya ipenilaian itertentu iterhadap
ilawan ibicara i. iSelama iitu ipula ikomunikasi imenjadi ipenting iuntuk ipribadi iseseorang. i
Hasil ipenelitian ipada imahasiswa iperbankan isyariah iUniversitas iPotensi iUtama iMedan
imenunjukkan ibahwa ikematangan iemosi isebagian ibesar imahasiswa iperbankan isyariah iUniversitas
iPotensi iUtama iberada ipada ikategori itinggi. iArtinya, imahasiswa iyang imemiliki ikematangan iemosi
idapat iberkomunikasi isecara iefektif.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan ianalisis idata idalam ipenelitian iini idapat iditarik ikesimpulan isebagai iberikut: i
1. Ada ihubungan ipositif idan isignifikan iantara ikematangan iemosi idengan ikomunikasi iefektif i ipada
imahasiswa i iprogram istudi iperbankan isyariah iUniversitas iPotensi iUtama iMedan idengan
ikoefisien ikorelasi isebesar i(0,322). iKondisi iini iberarti ibahwa isemakin itinggi ikematangan iemosi
ipada imahasiswa iprogram istudi iperbankan isyariah iUniversitas iPotensi iUtama iMedan imaka
isemakin ibaik ikomunikasi iefektifnya. iSedangkan isemakin irendah ikematangan iemosi ipada
iprogram istudi iperbankan isyariah iUniversitas iPotensi iUtama iMedan imaka isemakin iburuk
ikomunikasi iefektifnya.
2. Besarnya isumbangan iefektif isebesar i10,4% iuntuk ikematangan iemosi idan isisanya i89,6%
iditentukan ioleh ifaktor-faktor ilain iyang itidak idiungkap idalam ipenelitian iini.
3. Mahasiswa iprogram istudi iperbankan isyariah iUniversitas iPotensi iUtama iMedan isecara iumum
iberada ipada itingkat ikematangan iemosi ipada ikategori isedang iyaitu isebesar i64,94% idan isebagian
iberada ipada itingkat ikematangan iemosi irendah iyaitu isebesar i19,48%. iSedangkan iuntuk
ikomunikasi iefektif isecara iumum iberada ipada itingkat ikomunikasi iefektif isedang iyaitu isebesar
i74,03% idan isebagian iberada ipada itingkat ikomunikasi iefektif irendah iyaitu isebesar i19,48%.
5. SARAN
Berdasarkan ihasil ikeseluruhan idalam ipenelitian imaka iada ibeberapa isaran iyang isekiranya
idapat iditerapkan ikepada ipeneliti.
1. Sebagai idosen, idiharapkan iketika i imemberikan iatau imenjelaskan ipelajaran isaat iproses
ibelajar imengajar iagar imemahami iapa imateri iyang iakan idi isampaikan ikepada imahasiswa
itersebut. iDosen ijuga iharus imampu imengontrol iemosi isaat imahasiswa imelakukan ikesalahan
idi ikelas, idan imempunyai iskill ikomunikasi iyang iefektif iketika imelakukan iproses ibelajar
imengajar, isehingga itidak imenyebabkan iemosi iantara idosen idan imahasiswa. iKarena
ikematangan iemosi idapat imempengaruhi ikomunikasi iyang iefektif. iDosen ijuga ihendaknya
imemberikan ireward iyang itepat iuntuk imembangkitkan iharga idiri idan ipenghargaan idiri ipada
imahasiswa isehingga itidak iterjadi iledakan iemosi. i
2. Bagi imahasiswa idiharapkan itetap imengikuti ibimbingan idan iarahan idari idosen ipada isaat
iproses ibelajar imengajar, iguna iterciptanya ikematangan iemosi iyang ibaik idan istabil iserta
iperilakunya iyang ilebih ibaik idan iterarah isehingg ibermanfaat ibagi idirinya isendiri imaupun
iorang ilain isehingga idapat imeningkatkan ikomunikasi iyang ibaik iuntuk idosen idan ilingkungan
3. Untuk imeningkatkan ikualitas ipenelitian ilebih ilanjut ikhususnya iyang iberkaitan idengan
ikematangan iemosi idan ikomunikasi iefektif i, ipeneiti ilain idiharapkan idapat ilebih imengontrol
iruang ilingkup iyang ilebih iluas imisalnya idengan imemperluas ipopulasi, iatau imengganti isalah
isatu ivariabel ilain iagar ihasil iyang ididapat ilebih ibervariasi idan iberagam isehingga ikesimpulan
iyang idiperoleh ilebih imenyeluruh idan ikomprehensif.
UCAPAN iTERIMA iKASIH
Penulis imengucapkan iterima ikasih iyang isebesar-besarnya ikepada iUniversitas iPotensi iUtama
iyang itelah imembantu ipenulis idalam imenyelesaikan ipenelitian iini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yusuf , Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
[2] Rahmat Jalaluddin. 2011.Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya [3] Chaplin. 2011.Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. [4] Semiun Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius.
[5] Hurlock . 2002. Psikologi Perkembangan . Jakarta: Erlangga
[6] Nurihsan , Zuantika, Achmad.. 2011. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja: Tinjauan
Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan. Bandung: PT. Refika Aditama.
[7] Punyanunt-Carter, N.M. (2004). Using equity to examine relationship maintenance and satisfaction in father-daughter relationship. Human Communication. A Publication of the Pacific and Asian Communication Assocation, 11(1), 157-172
[8] Mirawati, M. (2019). Kematangan Sosial Siswa Kelas Xii Di SMK TI Swasta Budi Agung Ditinjau Dari Keyakinan Diri Akademik Dan Jenis Kelas. Jurnal Psikologi Kognisi, 2(1), 15-29.
[9] Mirawati, M. (2018). Meningkatkan Harga Diri Melalui Pemberian Reinforcement Untuk Mengurangi Intensitas Menyontek Pada Mata Pelajaran Matematika Di SD Negeri 064015 Medan. Jurnal Psikologi Kognisi, 1(2), 165-179.
[10] Mirawati, M. (2019). Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok Dan Kekompakan Kelompok Dalam Memantapkan Perencanaan Karir Siswa SMA Budi Agung Medan. Jurnal
Psikologi Kognisi, 3(1), 11-22.
[11] Oktariani, O. (2019). Hubungan Self Efficacy Dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Universitas Potensi Utama Medan. Jurnal Psikologi
Kognisi, 2(2), 98-112.
[12] Oktariani, O. (2018). Peranan Self Efficacy Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.
Jurnal Psikologi Kognisi, 3(1), 41-50.
[13] Rahmalia, D., & Sary, N. (2017, November). Makna Pernikahan Pada Istri Yang Menggugat Cerai Suami. In Prosiding Seminar Nasional Darmajaya (Vol. 1, No. 1, pp. 83-100).
[14] Rahmalia, D., & Sary, N. (2018). Dinamika Psikologis pada Wanita Menggugat Cerai Suami.
Biblio Couns: Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan, 1(2), 59-66.
[15] Rahmalia, D. (2017). Kepuasan Kompensasi Ekstrinsik Dan Instrinsik Terhadap Intensi Keluar. Jurnal Psikologi Kognisi, 1(1), 1-11.
[16] Rahmalia, D. (2019). Makna Hidup Pada Wanita Dewasa Madya Yang Belum Menikah.
Jurnal Psikologi Kognisi, 3(1), 23-32.
[17] Nasution, F. Z. (2019). Gambaran Konflik Emosi Remaja Dengan Orang Tua Menggunakan Metode SACK’S Sentence Completion Test. Jurnal Psikologi Kognisi, 2(2), 122-135.
[18] Zahara, F. (2019). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Mahasiswa Universitas Potensi Utama Medan. Jurnal Psikologi Kognisi, 2(2), 77-87.
[19] Zahara, F. (2019). Hubungan Antara Kecemasan Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rsu Pku Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Psikologi Kognisi, 2(1), 42-53.
[20] Zahara, F. (2018). Pengendalian Emosi Ditinjau Dari Pola Asuh Orangtua Pada Siswa Usia Remaja Di SMA Utama Medan. Jurnal Psikologi Kognisi, 1(2), 94-109.
[21] Zahara, F. (2012). Hubungan Dukungan Sosial Orangtua dan Motivasi Belajar dengan Kemandirian Belajar Siswa di SMA Negeri 7 Medan.
[22] Zuraida, Z. (2019). Hubungan Kecerdasan Emosional Dan Dukungan Sosial Dengan Kebermaknaan Hidup Ramaja Di Panti Asuhan Al Jam’iyatul Washliyah. Jurnal Psikologi
Kognisi, 3(1), 01-10.
[23] Zuraida, Z. (2019). Konsep Diri Pada Remaja Dari Keluarga Yang Bercerai. Jurnal Psikologi
Kognisi, 2(2), 88-97.
[24] Zuraida, Z. (2019). Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Potensi Utama. Jurnal Psikologi Kognisi, 2(1), 30-41.
[25] Zuraida, Z. (2018). Konsep Diri Penderita Skizofrenia Setelah Rehabilitasi. Jurnal Psikologi