• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JARAK TEMPUH DAN GENDER TERHADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH JARAK TEMPUH DAN GENDER TERHADA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH JARAK TEMPUH DAN GENDER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

Alfiyanti Klarasati

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan-UKSW

alfiyanti.klarasati@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai 1) jarak tempuh dan gender 2) pengaruh jarak tempuh dan gender terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Saraswati Salatiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Teknik analisa data dala m penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jarak tempuh dengan prestasi belajar siswa; 2) terdapat pengaruh yang signifikan antara gender terhadap prestasi belajar siswa; 3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jarak tempuh dan gender secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dapat dilakukan dimana saja salah satunya di sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan pada peningkatan sumber daya manusia baik akademik, non akademik dan spiritual. Kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi sangat

penting karena melalui proses

pembelajaran, prestasi siswa dan potensi-potensi yang dimiliki akan berkembang dengan baik.

Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah proses pembelajaran. Menurut Moh. Surya (2004:75), prestasi belajar merupakan hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang

menyangkut ilmu pengetahuan,

keterampilan, dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu, dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Arif Gunarso (Sunarto, 2012), mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar siswa dapat diukur salah satunya menggunakan tes.

Hasil belajar yang diukur melalui tes dinyatakan dengan angka-angka yang kemudian ditulis dalam sebuah buku laporan hasil belajar. Baik di jenjang

sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah kejuruan. Nilai ini didapat dari beberapa tes diantaranya ulangan harian, Tes Tengah Semester (UTS), Tes Akhir Semester (TAS), Ujian Nasional (UN), dll. Berdasarkan studi dokumentasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Saraswati Salatiga, rata-rata nilai TAS adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Daftar Nilai Rata-Rata TAS No Nilai No Nilai No Nilai

(3)

perkembangan belajar siswa, karena secara langsung lingkungan akan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap individu siswa.

Beberapa teori tentang faktor yang mempengaruhi pretasi belajar. Salah satunya menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu faktor intern yang bersumber pada diri siswa dan faktor ekstern yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor intern terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Mudzakir dan Sutrisno (1997) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: a. Faktor internal (faktor dari dalam diri

manusia) yang meliputi:

1) Faktor fisiologi (yang bersifat fisik), misalnya: karena sakit, karena kurang sehat, karena cacat tubuh

1. Faktor psikologi (faktor yang bersifat rohani) meliputi: Intelegensi, bakat, minat, motivasi.

2. Faktor kesehatan mental,

kesehatan mental dan

ketenangan emosi akan

menimbulkan hasil belajar yang

baik demikian juga belajar yang selalu sukses akan membawa harga diri seseorang.

b. Faktor Eksternal, merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang, yang meliputi:

1. Lingkungan keluarga, keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama, yang meliputi: a. Perhatian orang tua.

b. Keadaan ekonomi orang tua. c. Hubungan antara anggota

keluarga.

2. Lingkungan sekolah, yang meliputi: guru, faktor alat atau sarana dan prasarana, kondisi gedung.

3. Faktor mass media dan lingkungan sosial (masyarakat)

a. Faktor mass media meliputi ; bioskop, tv, surat kabar, majalah, buku-buku komik, dll. b. Lingkungan sosial: teman

bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak.

(4)

disini adalah memberikan pengarahan kepada anak agar kegiatan diluar belajar dapat diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya.

Menurut Rola (2006), terdapat empat faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu:

a. Pengaruh keluarga dan kebudayaan

Besarnya kebebasan yang

diberikan orang tua kepada anaknya, jenis pekerjaan orang tua dan jumlah serta urutan anak dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan prestasi. Produk-produk kebudayaan pada suatu daerah seperti cerita rakyat, sering mengandung tema prestasi yang bisa meningkatkan semangat.

b. Peranan konsep diri

Konsep diri merupakan bagaimana individu berpikir tentang dirinya sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam tingkah lakunya. c. Pengaruh dari peran jenis kelamin

Prestasi akademik yang tinggi

biasanya diidentikkan dengan

maskulinitas, sehingga banyak wanita yang belajar tidak maksimal khususnya jika wanita tersebut berada di antara

pria. Pada wanita terdapat

kecenderungan takut akan kesuksesan yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan, namun sampai saat ini konsep tersebut masih diperdebatkan.

d. Pengakuan dari prestasi

Individu akan berusaha bekerja keras jika dirinya merasa diperdulikan oleh orang lain. Di mana prestasi sangat dipengaruhi oleh peran orang tua, keluarga dan dukungan lingkungan tempat di mana individu berada. Individu yang diberi dorongan untuk berprestasi akan lebih realistis dalam mencapai tujuannya.

Pendidikan sudah seharusnya memberikan materi yangs sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan siswa, khususnya perempuan. Materi yang diberikan tidak hanya diarahkan pada pendidikan agama, ekonomi dan sosial,

melainkan juga masalah yang

(5)

dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 yang menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran”. Sudah terlihat jelas bahwa pasal ini mengandung arti bahwa baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan formal, namun dalam kenyataannya masih

ada anggapan yang menghambat

perempuan untuk tidak ikutserta dalam pendidikan formal.

Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki harus segera diperhatikan, semuanya harus mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan. Baik perempuan maupun laki-laki mempunyai hak atau kesempatan untuk sekolah lebih tinggi, tanpa memandang jenis kelamin.

METODE Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex post de facto

karena peneliti tidak memberikan perlakuan apapun, peneliti hanya mengungkap fenomena yang terjadi dan mencari penyebab terjadinya variabel dalam penelitian ini serta mengumpulkan fakta-fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada atau yang terdapat dalam diri responden.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Saraswati Salatiga pada siswa kelas XII (duabelas), Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan A Tahun Pelajaran 2016/2017.

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini seluruh siswa SMK Saraswati Salatiga. Pemilihan sampel menggunakan Cluster Sampling

yaitu teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2015). Sehingga pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan. Maka ditetapkan sampel yang diteliti adalah seluruh siswa kelas XII (duabelas), SMK Saraswati Salatiga, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan jumlah 37 siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) yaitu Jarak Tempuh (X1) dan Gender (X2). Sedangkan variabel terikat (dependent variable) yaitu Prestasi Belajar (Y). Pengumpulan data untuk variabel X1, variabel X2 dan variabel Y menggunakan studi dokumentasi.

Teknik Analisa Data

(6)

uji multikolinearitas. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Sebagai kriteria penerimaan dan penolakan digunakan taraf signifikansi 5%.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN Deskripsi Data

Hasil perhitungan melalui analisis statsitik deskriptif tentang jarak tempuh dan gender dan prestasi belajar siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga disajikan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Analisis Deskriptif Statistics

Jarak

tempuh gender nilai

N Valid 37 37 37

Missing 0 0 0 Mean 16.57 1.05 8.524 Median 16.00 1.00 8.540

Mode 9a 1 8.5

Std. Deviation 6.902 .229 .1885

Minimum 7 1 8.1

Maximum 28 2 9.0

Sum 613 39 315.4

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Data analisis statistik deskriptif diatas menunjukkan bahwa jarak tempuh paling dekat adalah 7 (dalam kilometer) dan jarak tempuh paling jauh adalah 28 Km. Pada variabel gender yaitu laki-laki dan perempuan, gender dalam data ini paling banyak adalah laki-laki, sedangkan nilai TAS didapat rata-rata 8,5 dengan nilai terendah 8,1 dan nilai tertinggi 9,0.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah varibel-variabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak. Berikut adalah tabel uji normalitas data jarak tempuh dan gender

Tabel 3. Uji Normalitas Tests of Normality

gender

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nilai 1

.098 35 .200* .964 35 .306 2 .260 2 .

Tests of Normality

Jarak tempuh

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nilai 7 .175 3 . 1.000 3 1.000

9 .277 4 . .930 4 .595

10 .354 4 . .786 4 .080

11 .339 3 . .851 3 .244

15 .243 3 . .972 3 .679

16 .302 3 . .910 3 .417

17 .275 4 . .891 4 .389

20 .215 3 . .989 3 .800

23 .232 4 . .928 4 .585

25 .265 3 . .953 3 .583

28 .238 3 . .976 3 .702 a. Lilliefors Significance

Correction

(7)

dari populasi yang berdistribusi normal. Jika signifikansi yang diperoleh < a , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil di atas diperoleh taraf signifikansi pada variabel gender adalah 0.20, sedangkan pada variabel jarak semua taraf signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Tabel 4. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances

nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.572 10 26 .171

Hasil uji homogenitas ditetapka taraf signifikansi 0,05, dari data jarak tempuh diatas diperoleh nilai Levene Statistic

sebesar 1.57 > 0,05 dan data dari variabel gender sebesar 0,014 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data jarak tempuh mempunyai varian data yang homogen, sedangkan data gender mempunyai varian data yang tidak homogen, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya bahwa di SMK Sarawati sebagian besar siswa adalah laki-laki dengan sistem sekolah kejuruan khususnya Kompetensi Keahlian Teknologi Kendaraan Ringan lebih didominasi oleh siswa laki-laki dari pada

perempuan. Dengan kompetensi keahlian tersebut maka minat siswa berdasarkan gender akan sangat mempengaruhi populasi dalam penelitian.

Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui secara signifikan apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

Tabel 5. Uji Linearitas

ANOVA Tablea

Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F sebesar 5,365 dan 0,751. Interpretasi hasil analisis dilakukan dengan:

Test of Homogeneity of Variances

nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

(8)

Bila a < Sig., maka H0 diterima, berarti regresi linier

Bila a > Sig., maka H1diterima, berarti regresi tidak linier

Ternyata hasil analisis menunjukkan bahwa sig.5,363 > 0,751 > a 0,05, berarti variabel jarak tempuh dan gender, tidak mempunyai hubungan yang linear.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik

multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas.

Tabel 6. Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 jaraktempuh .878 1.138

Gender .878 1.138 a. Dependent Variable: nilai

Data hasil uji multikolinearitas Ternyata nilai VIF mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Demikian pula, nilai

tolerance mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel jarak tempuh, gender terhadap prsetasi belajar siswa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.

Analisa Data

Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama, terdapat pengaruh antara jarak tempuh dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara jarak tempuh (X1) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear sederhana. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear sederhana dari kedua variabel X1 dan Y tersebut:

Tabel 7. Regresi Sederhana Antara Variabel X1 Terhadap Y

Pengambilan keputusan

(9)

jarak tempuh hanya memberikan sedikit sekali pengaruh terhadap prestasi belajar.

Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua, terdapat pengaruh antara gender dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara gender (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear sederhana. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear sederhana dari kedua variabel X2 dan Y tersebut:

Tabel 7. Regresi Sederhana Antara Variabel X2 Terhadap Y

Pada output diatas didapatkan bahwa nilai probabilitas adalah 0.027 atau lebih kecil dari 0.05, sehingga H0 ditolak. Atau, koefisien korelasi adalah signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,365)2 = 0,133 atau 13,3 % yang berarti bahwa gender memberikan pengaruh sebesar 13,3% dan 86,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh antara gender terhadap prestasi belajar siswa dengan presentase lebih besar dari pada jarak tempuh.

Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga, terdapat pengaruh antara jarak tempuh dan gender dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara jarak tempuh (X1) dan gender (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear ganda dua prediktor. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear ganda dari variabel X1 dan X2 terhadap Y:

Tabel 7. Regresi Sederhana Antara Variabel X1 dan X2 Terhadap Y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .372a .138 .088 .1800 a. Predictors: (Constant), jaraktempuh, gender

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression .177 2 .088 2.728 .080a Residual 1.102 34 .032

Total 1.279 36

Hasil diatas didapatkan bahwa nilai probabilitas adalah 0.080 atau lebih besar dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau,

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8.839 .139 63.367 .000

gender -.300 .129 -.365 -2.316 .027 1.000 1.000

(10)

koefisien korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,372)2 = 0,138 atau 13,8 % yang berarti bahwa jarak tempuh dan gender bersama-sama tidak memberikan pengrauh yang sginifikan terhadap prestasi belajar siswa, karena kedua variabel tersebut hanya memberikan sedikit sekali pengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu sebesar 13,8% dan 86,2% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh antara jarak tempuh dan gender terhadap prestasi belajar siswa dengan presentase sebesar 13,8% saja.

Pengaruh Jarak Tempuh Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK

Jarak tempuh siswa dari rumah sampai ke sekolah memiliki sumbangan pengaruh sebesar 3,84% pada prestasi belajar siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan 96,16% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain bahwa jarak tempuh hanya memberikan sedikit sekali pengaruh terhadap prestasi belajar. Banyak faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam konteks lingkungan misalnya pola asuh orang tua, lingkungan sosial baik disekolah maupun dirumah, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa lingkungan juga turut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, namun dalam hal ini lingkungan

dalam variabel penelitian adalah jarak tempuh, dimana variabel ini hanya berpengaruh sedikit terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi lagi mengenai faktor-faktor lain yang turut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Jadi siswa dengan jarak tempuh yang berbeda-beda baik jarak dekat maupun jauh jauh tidak akan mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa karena bila dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yaitu 8,5 yang menunjukkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan motivasi belajar yang tinggi, jarak tempuh siswa tidak akan menjadi penghalang untuk tetap berprestasi dalam menempuh ilmu pengetahuan.

Pengaruh Gender Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK

(11)

dipengaruhi oleh gender dan jenis kelamin. Prestasi belajar biasanya diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga banyak wanita yang belajar tidak maksimal khususnya jika wanita tersebut berada di antara pria. Pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan.

Pengaruh Jarak Tempuh dan Gender Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Sarawati Salatiga Tahun pelajaran 2016/2017 didapatkan hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jarak tempuh dan gender terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Hal dapat dilihat dari uji normalitas dan homogenitas yang menunjukkan data mempunyai distribusi yang normal dan varian data yang homogen. Akan tetapi dari hasil uji linearitas dan multikolinearitas yang menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut tidak menunjukkan adanya hubungan secara linier dalam analisis regresi. Hal ini sesuai dengan analisis regresi yang dilakukan, didapat hasil bahwa jarak tempuh tidak mempengaruhi

secara signifikan terhadap prestasi belajar. Sedangkan gender berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah siswa dalam satu kelas mayoritas adalah laki-laki sedangkan prestasi belajar siswa sudah diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. Kondisi tersebut sesuai dengan teori menurut Rola (2006) yang menjelaskan bahwa prestasi

akademik yang tinggi biasanya

diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga siswa permepuan yang berada diantara siswa laki-laki dalam kelas tersebut tidak belajar dengan maksimal. Pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan, khususnya pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, dimana Kompetensi ini menuntut pengerjaan yang bersifat maskulinitas. Setelah dianalisis lebih lanjut mengenai pengaruh antara kedua variabel tersebut didapatkan hasil bahwa jarak tempuh dan gender tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

(12)

gender secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Saraswati Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu: siswa dari berbagai daerah dengan jarak tempuh baik jarak dekat maupun jarak jauh lebih banyak diberi dorongan motivasi dari guru maupun orangtua agar prestasi belajar yang dicapai semakin tinggi. Guru juga lebih memotivasi siswa terkait dengan gender khususnya pada siswa perempuan dimana dalam kelas tersebut mayoritas dalah siswa laki-laki. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Mudzakir dan Joko Sutrisno. (1997).

Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Munadi, Sudji. (2012). Pengaruh Pemanfaatan Internet, Lingkungan dan

Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK. Jurnal. Universitas

Negeri Yogyakarta.

Rola, F. (2006). Hubungan Konsep Diri dengan Motivasi Berprestasi pada

Remaja. Skripsi Fakultas Psikologi USU, Medan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen Pendekatan: 1. Kuantitaif

2. Kualitatif 3. Kombinasi (Mixed Methods) 4. Penelitian Tindakan (Action

Research) 5. Penelitian Evaluasi.

Bandung: Alfabeta.

Sunarto. (2012). Pengertian prestasi belajar. Fasilitator idola [online]. Tersedia:

http://sunartombs.wordpress.com/20 09/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ [4

Desember 2016]

Surya, Mohamad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:

Pustaka Bani Quraisy.

Yuniarti, Rohmah Dwi. (2014). Pengaruh Sikap dan Gender Terhadap Prestasi

Gambar

Tabel 1. Daftar Nilai Rata-Rata TAS
Tabel 3. Uji Normalitas
Tabel 5. Uji Linearitas
Tabel 7. Regresi Sederhana Antara
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang dapat bermanfaat bagi pihak lain terutama untuk mengetahui lebih jauh tentang

Dari hasil analisis varian terdapat 7 karakter yang menunjukkan perbedaan nyata yaitu jumlah biji tandan utama, bobot biji per tanaman, panjang ruas, bobot

Gambar 23 Jarak antar eksit.. Jarak tempuh diukur dari lintasan yang sesungguhnya ditempuh oleh pengguna bangunan untuk mencapai eksit. Jarak tempuh ini harus diukur

Perancangan fasilitas sekolah seperti pada Sekolah Balet Belle harus mengutamakan kenyamanan bagi pengunjung (murid dan orang tua) dan harus dapat mendukung

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan Tabel 9 korelasi fungsi kelompoktani sebagai kelas belajar terhadap penerapan jajar legowo memiliki

pada fase ini juga terjadi angiogenesis yaitu suatu proses dimana kapiler-kapiler pembuluh darah yang baru tumbuh atau pembentukan jaringan baru. Secara klinis akan tampak

Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pembelajaran sains di Indonesia belum memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan tentang alat, metode, dan prosedur