PENGARUH JARAK TEMPUH DAN GENDER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK
Alfiyanti Klarasati
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan-UKSW
alfiyanti.klarasati@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai 1) jarak tempuh dan gender 2) pengaruh jarak tempuh dan gender terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Saraswati Salatiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Teknik analisa data dala m penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jarak tempuh dengan prestasi belajar siswa; 2) terdapat pengaruh yang signifikan antara gender terhadap prestasi belajar siswa; 3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jarak tempuh dan gender secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dapat dilakukan dimana saja salah satunya di sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan pada peningkatan sumber daya manusia baik akademik, non akademik dan spiritual. Kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi sangat
penting karena melalui proses
pembelajaran, prestasi siswa dan potensi-potensi yang dimiliki akan berkembang dengan baik.
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah proses pembelajaran. Menurut Moh. Surya (2004:75), prestasi belajar merupakan hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang
menyangkut ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu, dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Arif Gunarso (Sunarto, 2012), mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar siswa dapat diukur salah satunya menggunakan tes.
Hasil belajar yang diukur melalui tes dinyatakan dengan angka-angka yang kemudian ditulis dalam sebuah buku laporan hasil belajar. Baik di jenjang
sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah kejuruan. Nilai ini didapat dari beberapa tes diantaranya ulangan harian, Tes Tengah Semester (UTS), Tes Akhir Semester (TAS), Ujian Nasional (UN), dll. Berdasarkan studi dokumentasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Saraswati Salatiga, rata-rata nilai TAS adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Daftar Nilai Rata-Rata TAS No Nilai No Nilai No Nilai
perkembangan belajar siswa, karena secara langsung lingkungan akan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap individu siswa.
Beberapa teori tentang faktor yang mempengaruhi pretasi belajar. Salah satunya menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu faktor intern yang bersumber pada diri siswa dan faktor ekstern yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor intern terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Mudzakir dan Sutrisno (1997) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: a. Faktor internal (faktor dari dalam diri
manusia) yang meliputi:
1) Faktor fisiologi (yang bersifat fisik), misalnya: karena sakit, karena kurang sehat, karena cacat tubuh
1. Faktor psikologi (faktor yang bersifat rohani) meliputi: Intelegensi, bakat, minat, motivasi.
2. Faktor kesehatan mental,
kesehatan mental dan
ketenangan emosi akan
menimbulkan hasil belajar yang
baik demikian juga belajar yang selalu sukses akan membawa harga diri seseorang.
b. Faktor Eksternal, merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang, yang meliputi:
1. Lingkungan keluarga, keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama, yang meliputi: a. Perhatian orang tua.
b. Keadaan ekonomi orang tua. c. Hubungan antara anggota
keluarga.
2. Lingkungan sekolah, yang meliputi: guru, faktor alat atau sarana dan prasarana, kondisi gedung.
3. Faktor mass media dan lingkungan sosial (masyarakat)
a. Faktor mass media meliputi ; bioskop, tv, surat kabar, majalah, buku-buku komik, dll. b. Lingkungan sosial: teman
bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak.
disini adalah memberikan pengarahan kepada anak agar kegiatan diluar belajar dapat diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya.
Menurut Rola (2006), terdapat empat faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu:
a. Pengaruh keluarga dan kebudayaan
Besarnya kebebasan yang
diberikan orang tua kepada anaknya, jenis pekerjaan orang tua dan jumlah serta urutan anak dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan prestasi. Produk-produk kebudayaan pada suatu daerah seperti cerita rakyat, sering mengandung tema prestasi yang bisa meningkatkan semangat.
b. Peranan konsep diri
Konsep diri merupakan bagaimana individu berpikir tentang dirinya sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam tingkah lakunya. c. Pengaruh dari peran jenis kelamin
Prestasi akademik yang tinggi
biasanya diidentikkan dengan
maskulinitas, sehingga banyak wanita yang belajar tidak maksimal khususnya jika wanita tersebut berada di antara
pria. Pada wanita terdapat
kecenderungan takut akan kesuksesan yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan, namun sampai saat ini konsep tersebut masih diperdebatkan.
d. Pengakuan dari prestasi
Individu akan berusaha bekerja keras jika dirinya merasa diperdulikan oleh orang lain. Di mana prestasi sangat dipengaruhi oleh peran orang tua, keluarga dan dukungan lingkungan tempat di mana individu berada. Individu yang diberi dorongan untuk berprestasi akan lebih realistis dalam mencapai tujuannya.
Pendidikan sudah seharusnya memberikan materi yangs sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan siswa, khususnya perempuan. Materi yang diberikan tidak hanya diarahkan pada pendidikan agama, ekonomi dan sosial,
melainkan juga masalah yang
dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 yang menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran”. Sudah terlihat jelas bahwa pasal ini mengandung arti bahwa baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan formal, namun dalam kenyataannya masih
ada anggapan yang menghambat
perempuan untuk tidak ikutserta dalam pendidikan formal.
Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki harus segera diperhatikan, semuanya harus mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan. Baik perempuan maupun laki-laki mempunyai hak atau kesempatan untuk sekolah lebih tinggi, tanpa memandang jenis kelamin.
METODE Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex post de facto
karena peneliti tidak memberikan perlakuan apapun, peneliti hanya mengungkap fenomena yang terjadi dan mencari penyebab terjadinya variabel dalam penelitian ini serta mengumpulkan fakta-fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada atau yang terdapat dalam diri responden.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Saraswati Salatiga pada siswa kelas XII (duabelas), Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan A Tahun Pelajaran 2016/2017.
Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini seluruh siswa SMK Saraswati Salatiga. Pemilihan sampel menggunakan Cluster Sampling
yaitu teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2015). Sehingga pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan. Maka ditetapkan sampel yang diteliti adalah seluruh siswa kelas XII (duabelas), SMK Saraswati Salatiga, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan jumlah 37 siswa.
Teknik Pengumpulan Data
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) yaitu Jarak Tempuh (X1) dan Gender (X2). Sedangkan variabel terikat (dependent variable) yaitu Prestasi Belajar (Y). Pengumpulan data untuk variabel X1, variabel X2 dan variabel Y menggunakan studi dokumentasi.
Teknik Analisa Data
uji multikolinearitas. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Sebagai kriteria penerimaan dan penolakan digunakan taraf signifikansi 5%.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Deskripsi Data
Hasil perhitungan melalui analisis statsitik deskriptif tentang jarak tempuh dan gender dan prestasi belajar siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga disajikan pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Analisis Deskriptif Statistics
Jarak
tempuh gender nilai
N Valid 37 37 37
Missing 0 0 0 Mean 16.57 1.05 8.524 Median 16.00 1.00 8.540
Mode 9a 1 8.5
Std. Deviation 6.902 .229 .1885
Minimum 7 1 8.1
Maximum 28 2 9.0
Sum 613 39 315.4
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Data analisis statistik deskriptif diatas menunjukkan bahwa jarak tempuh paling dekat adalah 7 (dalam kilometer) dan jarak tempuh paling jauh adalah 28 Km. Pada variabel gender yaitu laki-laki dan perempuan, gender dalam data ini paling banyak adalah laki-laki, sedangkan nilai TAS didapat rata-rata 8,5 dengan nilai terendah 8,1 dan nilai tertinggi 9,0.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah varibel-variabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak. Berikut adalah tabel uji normalitas data jarak tempuh dan gender
Tabel 3. Uji Normalitas Tests of Normality
gender
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai 1
.098 35 .200* .964 35 .306 2 .260 2 .
Tests of Normality
Jarak tempuh
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai 7 .175 3 . 1.000 3 1.000
9 .277 4 . .930 4 .595
10 .354 4 . .786 4 .080
11 .339 3 . .851 3 .244
15 .243 3 . .972 3 .679
16 .302 3 . .910 3 .417
17 .275 4 . .891 4 .389
20 .215 3 . .989 3 .800
23 .232 4 . .928 4 .585
25 .265 3 . .953 3 .583
28 .238 3 . .976 3 .702 a. Lilliefors Significance
Correction
dari populasi yang berdistribusi normal. Jika signifikansi yang diperoleh < a , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil di atas diperoleh taraf signifikansi pada variabel gender adalah 0.20, sedangkan pada variabel jarak semua taraf signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Uji Homogenitas
Tabel 4. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.572 10 26 .171
Hasil uji homogenitas ditetapka taraf signifikansi 0,05, dari data jarak tempuh diatas diperoleh nilai Levene Statistic
sebesar 1.57 > 0,05 dan data dari variabel gender sebesar 0,014 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data jarak tempuh mempunyai varian data yang homogen, sedangkan data gender mempunyai varian data yang tidak homogen, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya bahwa di SMK Sarawati sebagian besar siswa adalah laki-laki dengan sistem sekolah kejuruan khususnya Kompetensi Keahlian Teknologi Kendaraan Ringan lebih didominasi oleh siswa laki-laki dari pada
perempuan. Dengan kompetensi keahlian tersebut maka minat siswa berdasarkan gender akan sangat mempengaruhi populasi dalam penelitian.
Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui secara signifikan apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
Tabel 5. Uji Linearitas
ANOVA Tablea
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F sebesar 5,365 dan 0,751. Interpretasi hasil analisis dilakukan dengan:
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Bila a < Sig., maka H0 diterima, berarti regresi linier
Bila a > Sig., maka H1diterima, berarti regresi tidak linier
Ternyata hasil analisis menunjukkan bahwa sig.5,363 > 0,751 > a 0,05, berarti variabel jarak tempuh dan gender, tidak mempunyai hubungan yang linear.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik
multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas.
Tabel 6. Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 jaraktempuh .878 1.138
Gender .878 1.138 a. Dependent Variable: nilai
Data hasil uji multikolinearitas Ternyata nilai VIF mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Demikian pula, nilai
tolerance mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel jarak tempuh, gender terhadap prsetasi belajar siswa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.
Analisa Data
Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama, terdapat pengaruh antara jarak tempuh dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara jarak tempuh (X1) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear sederhana. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear sederhana dari kedua variabel X1 dan Y tersebut:
Tabel 7. Regresi Sederhana Antara Variabel X1 Terhadap Y
Pengambilan keputusan
jarak tempuh hanya memberikan sedikit sekali pengaruh terhadap prestasi belajar.
Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua, terdapat pengaruh antara gender dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara gender (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear sederhana. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear sederhana dari kedua variabel X2 dan Y tersebut:
Tabel 7. Regresi Sederhana Antara Variabel X2 Terhadap Y
Pada output diatas didapatkan bahwa nilai probabilitas adalah 0.027 atau lebih kecil dari 0.05, sehingga H0 ditolak. Atau, koefisien korelasi adalah signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,365)2 = 0,133 atau 13,3 % yang berarti bahwa gender memberikan pengaruh sebesar 13,3% dan 86,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh antara gender terhadap prestasi belajar siswa dengan presentase lebih besar dari pada jarak tempuh.
Uji Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga, terdapat pengaruh antara jarak tempuh dan gender dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara jarak tempuh (X1) dan gender (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear ganda dua prediktor. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear ganda dari variabel X1 dan X2 terhadap Y:
Tabel 7. Regresi Sederhana Antara Variabel X1 dan X2 Terhadap Y
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .372a .138 .088 .1800 a. Predictors: (Constant), jaraktempuh, gender
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression .177 2 .088 2.728 .080a Residual 1.102 34 .032
Total 1.279 36
Hasil diatas didapatkan bahwa nilai probabilitas adalah 0.080 atau lebih besar dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau,
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.839 .139 63.367 .000
gender -.300 .129 -.365 -2.316 .027 1.000 1.000
koefisien korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,372)2 = 0,138 atau 13,8 % yang berarti bahwa jarak tempuh dan gender bersama-sama tidak memberikan pengrauh yang sginifikan terhadap prestasi belajar siswa, karena kedua variabel tersebut hanya memberikan sedikit sekali pengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu sebesar 13,8% dan 86,2% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh antara jarak tempuh dan gender terhadap prestasi belajar siswa dengan presentase sebesar 13,8% saja.
Pengaruh Jarak Tempuh Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK
Jarak tempuh siswa dari rumah sampai ke sekolah memiliki sumbangan pengaruh sebesar 3,84% pada prestasi belajar siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan 96,16% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain bahwa jarak tempuh hanya memberikan sedikit sekali pengaruh terhadap prestasi belajar. Banyak faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam konteks lingkungan misalnya pola asuh orang tua, lingkungan sosial baik disekolah maupun dirumah, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa lingkungan juga turut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, namun dalam hal ini lingkungan
dalam variabel penelitian adalah jarak tempuh, dimana variabel ini hanya berpengaruh sedikit terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi lagi mengenai faktor-faktor lain yang turut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Jadi siswa dengan jarak tempuh yang berbeda-beda baik jarak dekat maupun jauh jauh tidak akan mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa karena bila dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yaitu 8,5 yang menunjukkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan motivasi belajar yang tinggi, jarak tempuh siswa tidak akan menjadi penghalang untuk tetap berprestasi dalam menempuh ilmu pengetahuan.
Pengaruh Gender Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK
dipengaruhi oleh gender dan jenis kelamin. Prestasi belajar biasanya diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga banyak wanita yang belajar tidak maksimal khususnya jika wanita tersebut berada di antara pria. Pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan.
Pengaruh Jarak Tempuh dan Gender Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Sarawati Salatiga Tahun pelajaran 2016/2017 didapatkan hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jarak tempuh dan gender terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Hal dapat dilihat dari uji normalitas dan homogenitas yang menunjukkan data mempunyai distribusi yang normal dan varian data yang homogen. Akan tetapi dari hasil uji linearitas dan multikolinearitas yang menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut tidak menunjukkan adanya hubungan secara linier dalam analisis regresi. Hal ini sesuai dengan analisis regresi yang dilakukan, didapat hasil bahwa jarak tempuh tidak mempengaruhi
secara signifikan terhadap prestasi belajar. Sedangkan gender berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah siswa dalam satu kelas mayoritas adalah laki-laki sedangkan prestasi belajar siswa sudah diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. Kondisi tersebut sesuai dengan teori menurut Rola (2006) yang menjelaskan bahwa prestasi
akademik yang tinggi biasanya
diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga siswa permepuan yang berada diantara siswa laki-laki dalam kelas tersebut tidak belajar dengan maksimal. Pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan, khususnya pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, dimana Kompetensi ini menuntut pengerjaan yang bersifat maskulinitas. Setelah dianalisis lebih lanjut mengenai pengaruh antara kedua variabel tersebut didapatkan hasil bahwa jarak tempuh dan gender tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
gender secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Saraswati Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu: siswa dari berbagai daerah dengan jarak tempuh baik jarak dekat maupun jarak jauh lebih banyak diberi dorongan motivasi dari guru maupun orangtua agar prestasi belajar yang dicapai semakin tinggi. Guru juga lebih memotivasi siswa terkait dengan gender khususnya pada siswa perempuan dimana dalam kelas tersebut mayoritas dalah siswa laki-laki. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Mudzakir dan Joko Sutrisno. (1997).
Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Munadi, Sudji. (2012). Pengaruh Pemanfaatan Internet, Lingkungan dan
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK. Jurnal. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rola, F. (2006). Hubungan Konsep Diri dengan Motivasi Berprestasi pada
Remaja. Skripsi Fakultas Psikologi USU, Medan.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen Pendekatan: 1. Kuantitaif
2. Kualitatif 3. Kombinasi (Mixed Methods) 4. Penelitian Tindakan (Action
Research) 5. Penelitian Evaluasi.
Bandung: Alfabeta.
Sunarto. (2012). Pengertian prestasi belajar. Fasilitator idola [online]. Tersedia:
http://sunartombs.wordpress.com/20 09/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ [4
Desember 2016]
Surya, Mohamad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
Yuniarti, Rohmah Dwi. (2014). Pengaruh Sikap dan Gender Terhadap Prestasi